Dokumen tersebut merangkum metode harga perolehan dalam mencatat investasi saham perusahaan anak. Metode ini hanya mengakui deviden sebagai pendapatan dan laba atau rugi hanya timbul pada saat penjualan saham. Saldo rekening investasi tetap kecuali ada pembelian atau penjualan saham. Neraca konsolidasi disusun dengan mengeliminasi saldo investasi dengan modal anak dan menentukan hak minoritas berdasarkan posisi terakhir.
1. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan ridho serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ ‘’Permasalahan Geologi Lingkungan Di Indonesial”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geologi
Lingkungan dan SDA.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan, dan kemampuan
yang penulis miliki. Namun demikian, dengan segala kemampuan yang ada dan
dengan rasa tanggung jawab, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, uluran tangan, maupun
bimbingan dari berbagai pihak, makalah ini tidak dapat terwujud, untuk itu pada
kesempatan kali ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Ibuk Abditama Serifitriani S.Hut.,M.Sc selaku dosen Mata Kuliah Geologi
lingkungan dan SDA. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi semua pihak.
Bengkulu, Maret
Penulis
2. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada bab sebelumnya telah di kemukakan bahwa ada dua metode pencattan
yang berlaku terhadap envestasi saham – saham perusahaan anak, khususnya
apabila tujuan pemilikan tersebut adalah untuk memperoleh posisi kontrol (
Mengendalikan baik terhadaap usaha maupun manejemen perusahaan lain
tersebut ) dan untuk jangka waktu yang relatip permanen.
Salah satu metode pencatatan tersebut suda dibahas secara mendetail
sampai kepada pengarus/kosekuensi metode pencatatan tersebut dineraca
konsolidasinya.
Pada bab ini selanjutnya akan di bicarakan tentang metode pencatatan terhadap
investasi saham-saham perusahan anak terebut yang desebut sebagai metode “
Harga Perolehan “ atau “ cost method “ Akan tetapi perlu di ingatkan bahwa pada
metode harga perolehan tetap berlaku konsep-konsep yang mendasari dan syarat-
syarat penyusunan naraca konsolidasi yang sama dengan metode equity yang
telah dikemukan sebelumnya.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Harga perolehan
Apabila metode “harga perolehan” (cost method ) diikuti untuk mencatat
investasi sahah-saham perusahan anak, maka hanya deviden atas saham-saham
tersebut ( yang telah dibagikan oleh perusahaan anak ) yang diakui sebagai
pendapatan (revenue) oleh perusahan induk sebaliknya laba atau rugi pemilikan
modal (SAHAM) hanya timbul sebagian atau seluruh jumla saham yang dimiliki
it dijual. Kedua hal tersebut merupakan perbedaan prinsipial antara kedua metode
pencatatan investasi saham-saham perusahaan anak.
Pada metode equity pendapatan atas investasi diakui ( yang pada akhirnya
harus disajikan dalam laporan rugi-laba perusahaan induk) pada saat perusahaan
anak melaporkan adanya keuntungan usaha. Sebaliknya apabila perusahaan anak
menderita rugi, maka harus pula diakui adanya kerugian yang timbul atas
investasi saham. Pembagian laba yang dilakukan oleh perusahaan anak hanya
merupakan realisasi atas bagian laba yang telah diakui sebelumnya oleh
perusahaan induk. Oleh sebab itu pula di dalam metode equity ( saldo) rekening
investasi saham-saham perusahaan anak berubah-ubah sejalan dengan
perubahanan jumlah kekayaan bersih perusahaan anak.
Pada metode “harga perolehan “ sebaliknya saldo rekening investasi saham
perusahaan anak; selalu tetap jumlahnya, kecuali apabila terjadi penjualan atau
pembelian tambahan atas saham-saham yang dimiliki, karena ‘’harga perolehan’’
hanya terjadi sekali pada saat pemilikan. Pada metode harga perolehan,
perusahaan anak sampai dengan laba tersebut dibagikan sebagai deviden. Oleh
sebab itu laporan rugi-laba perusahaan induk ( sebagai perusahaan individual )
tidak mencatumkan “ pendapatan dan atau kerugian “ atas investasi ( sahamnya )
pada perusahaan anak. Bagian atas laba yang diperoleh ( yang belum dibagikan
sebagai deviden ) dalam laporan keuangan ( neraca) yang dikonsolidasi. Pada
metode harga perolehaan bagian deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak ;
4. dicatat debit dalam rekening piutang deviden ( kas ), dengan rekening lawan
kredit ‘’Penghasilan Deviden’’.
Untuk lebih jelasnya berikut ini diberikan contoh pencatatan dan penyusunan
neraca konsolidasi, apabila metode harga perolehan dipakai
Contoh 1 :
Pada tanggal 1 januari 1980 PT PI membeli 80% saham-saham PT PA
dengan harga seluruhnya RP. 1.000.000,00. Pada saat itu modal saham PT PA
yang telah beredar sebesar nominal RP. 1.000.000,00. Sedangkan rekening laba
yang ditahan mempunyai saldo kredit sebesar RP. 200.000,00. Untuk 6 bulan
pertama tahun 1980 PT PA memperoleh laba sebesar RP. 200.000,00. Sedangkan
untuk 6 bulan kedua dalam tahun yang sama rugi sebesar RP. 50.000,00 pada
tanggal 10 desember 1980 PT PA mengumumkan pembagian deviden sebesar RP.
100.000,00 sedangkan realisasi pembayarannya baru terjadi pada tanggal 20
desember. Dalam operasinya selama tahun buku 1980 PT PI memperoleh laba (
tidak termasuk penghasilan deviden dari perusahaan anak) sebesar RP.
250.000,00.
a) Neraca konsolidasi per 1 januari 1980, (sesat setelah terjadi pemilikan
saham-saham perusahaan anak) untuk mudahnya terlebih dibuat daftar
lajurnya. Adapun bentuk daftar lajur, yang dibuat sesaat setelah terjadinya
pemilikan saham baik pada metode harga perolehan maupun pada metode
equity adalah sama. Hal ini disebabkan konsepsi yang mendasari dan
syarat-syarat penyusunan neraca konsolidasi sama pada kedua metode
tersebut. Pada saat pemilikan perbedaan nilai investasi saham yang dicatat
dengan metode equity, dan nilai investasi saham yang dicatat dengan
metode harga perolehan praktis tidak ada. Oleh karena pada saat tersebut
belum ada perubahan kekayaan bersih perusahaan anak yang dicatat dalam
rekening investasi saham pada metode equity. Dengan demikian daftar
lajur neraca konsolidasi yang di susun pada tanggal 1 januari 1980 sama
dengan pada contoh no. 1 dalam bab XIII.
5. b) Jurnal-jurnal yang harus dibuat pada PT PI dalam hubungannya dengan
pemilikan saham-saham PT PA selama tahun buku 1980, disajikan dalam
bentuk perbandingan dengan metode equity sebagai berikut
Transaksi Metode Harga perolehan
(cost method)
Metode Equly
30 juni 1980
PT PA Melaporkan
Laba sebesar :
Rp 200.000,00
PT PI tidak men-
Catat
Investasi Saham-
Saham, PT PA Rp.160.000,00
Rugi – Laba,
PT A ........ Rp.160.000,00
10Desember 1980
PT PA Mengumum-
Kan deviden sebesar
Rp. 100.000,00
Piutangdeviden Rp.
80.000,00
Pengasilan De-
viden Rp. 80.000.00
Piutangdeviden Rp. 80.000,00
Investasi Saham-saham,
PT PA Rp. 80.000,00
20 Desember 1980
Pembayaran Deviden
Oleh PT PA
Kas Rp. 80.000.00
PiutangDev-
iden Rp. 80.000.00
Kas Rp. 80.000.00
PiutangDevi-
Den Rp. 80.000.00
31 Desember 1980
PT PA Melaporkan
Rugi sebesar :
Rp. 50.000.00
PT PI Tidakmencatat Rugi Laba,
PT PA Rp. 40.000.00
Investasi Saham,PT PA
Rp. 40.000.00
c) Penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 desember 1980, mengikuti
prosuder sebagai berikut : Elimininasi terhadap saldo rekening investasi
saham-saham, PT PA dengan saldo modal ( hak-hak pemegang saham )
PT PA dilakukan dengan bertitik tolak dari posisi pada saat pemilikan
saham terjadi. Selisih antara saldo rekening investasi sham-saham PT PA,
dengan bagian pemilikannya atas hak-hak pemegang saham merupakan
selisih lebih atau kurang harga perolehan dari nilai buku saham. Sedang
sisa kredit hak-hak pemagang saham PT PA setelah dieliminasinya bagian
6. pemilikan perusahaan induk merupakn saldo hak-hak pemegang saham
minoritas. Oleh karena saldo laba ditahan PT PA dalam hal ini tidak lagi
sama dengan saldo pada saat terjadi pemilikan saham maka timbul
persoalan di dalam menentukan besarnya bagian yang merupakan hak para
pemegang saham minoritas dan yang harus diakui sebagai haknya
perusahaan induk seperti di atas. Untuk itu dipakai pedoman sebagai
berikut :
Setelah hak-hak pemilikan perusahaan induk dieliminasi, langkah berikutnya
adalah menentukan hak-hak para pemegang saham minoritas ( minority interest).
Hak pemegang saham minoritas dihitung dengan bertitik tolak dari posisi
keuangan terakhir ( saat penyusunan neraca konsolidasi ) PT PA
Sisa kredit ( debit) hak-hak para pemegang saham PT PA setelah dikurangi
dengan jumlah hak pemilikan perusahaan induk dan jumlah hak pemegang saham
minoritas merupakan hak ( bagian ) atas perubahan kekayaan bersih yang harus
diakui oleh perusahaan induk. Pada contoh ini jumlah tersebut adalah sebesar Rp.
40.000,00 yaitu 80% dari kenaikan saldo laba yang ditahan PT PA sejak saat
pemilikan saham sampai dengan tanggal penyusunan neraca konsolidasi sebesar
RP. 50.000,00 ( Rp. 250.000,00-Rp. 200.000,00)
Di dalam neraca konsolidasi saldo laba yang ditahan PT PI dengan demikian
tidak saja bertambah dengan laba operasi sendiri sebesar RP. 250.000,00 tetapi
juga ditambah dengan penghasilan deviden atas investasi saham-saham PT PA
sebesar RP. 80.000,00 dan bagian atas kenaikan kekayaan bersih PT PA sebesar
RP. 40.000,00
7. Adapun bentuk daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal
31 desember 1980, adalah sebagai berikut :
PT PI Dan Perusahaan Aanaknya PT PA
Daftar lanjur untuk penyusunan neraca konsolodasi per 31 Desember 1980
PT PI
(Rp)
PT PA
(Rp)
NEliminasi Narasa Konsolidasi
Debit Kridit Debit Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :
Investasi Saham-saham
PTPA
Elim 80%Modal
saham
Elim 80%Labah yang
ditahan
1 januari 1980
Selisih Lebih harga
perolehan
Di atas nilai buku saham
Macam-macam aktiva
Kredit :
Macam-macam Hutang
Modal Saham,PTPI
Labah yangdi tahan,PT
PI
Modal saham, PTPA
Elim 80%Seperti di atas
Hak pemegangSaham
Minori-
Tas 80%
Labah yangdi tahan,
PTPA
Elim 80%seperti diatas
Hak pemegangsaham
minoritas 20%
Kenaikan soldolaba
yang di
Tahan PTPI (20%x
Rp.50.000.00)
1.000.000
_
_
_
2.830.000
3.830.000
2.000.000
1.000.000
830.000
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
2.050.000
2.050.000
800.000
-
-
1.000.000
-
-
250.000
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
800.000
_
160.000
_
_
_
800.000
160.000
_
_
_
_
_
_
_
_
-
_
_
_
_
_
40.000
4880.000
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
2.800.000
1.000.000
830.000
_
200.000
-
-
50.000
40.000
3.830.000 2.050.000 960.000 960.000 4.920.000 4.920.000
8. Investasi saham-saham PT PA dengan jumlah bagian
pemilikannya(eliminasinya) merupakan cost or book value excess. Pada metode
harga perolehan ini besarnya cost or book valeu excess, praktis tidak ada masalah
seperti halnya pada metode equity. Besarnya cost or book value excess di dalam
daftar lajur pada metode harga perolehan dihitung juga atas dasar posisi keuangan
pada saat terjadinya pemilikian saham. Adapun neraca konsolidasi yang disusun
atas dasar daftar lanjur tersebut nampak sebagai berikut :
PT PI Perusahaan Anaknya PT PA
Naraca Konsolidasi, per 32 Desember 1980
Aktiva :
Macam-macam Aktivaz . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 4.880.000.00
Selisihlebih Harga perolehan di atas nilai Buku Saham-saham.
PT PA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 40.000.00
Jumla Aktiva . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.4.920.000.00
Hutang dan Modal
Macam-macam hutang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.2.800.000.00
Hak-hak pemegang saham minoritas
Modal saham . . . . . . . . . . . . Rp.200.000.00
Laba yang ditahan . . . . . . . . Rp. 50.000.00
Rp. 250.000.00
Perusahaan Induk
Modal saham . . . . . . . . . Rp. 1.000.000.00
Laba yang ditahan . . . . Rp. 870.000.00
Rp. 1.870.000.00
Jumlah Hak-hak pemegang saham . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 2.120.000.00
Jumla Hutang dan modal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .......... Rp. 4.920.000.00
2.2 Alternatip Teknik-teknik penyusunan Neraca konsolidasi dengan
metode harga perolehan
Meskipun di dalam buku –buku perusahaan induk tidak dilakukan pengakuan
terhadap bagian laba perusahaan anak yang belum direalisasikan ( dibagikan
sebagai deviden ), namun demikian di dalam neraca yang dikonsolidasi jumlah
9. tersebut harus diakui pula sebagai kenaikan atas saldo laba yang ditahan. Sebgai
konsekuensinya pada metode harga perolehan seperti telah dikemukakan pada
contoh 1, eliminasi terhadap bagian pemilikian saham-saham oleh perusahaan
induk. Oleh sebab itu apabila terjadi kenaikan saldo laba yang ditahan pada
perusahaan anak yang berasal dari laba operasi yang belum/ tidak dibagikan
sebagai deviden, maka harus ditentukan besarnya bagian yang harus diakui oleh
perusahaan induk di dalam neraca yang dikonsolidasi. Pada contoh no.1 di muka
jumlah tersebut timbul dari perhitungan sebagai berikut :
Saldo laba yang ditahan, PT PA 31 Desember
1980..................................................................................... Rp. 250.000,00
Saldo laba yang ditahan, PT PA Januari 1980................... Rp. 200.000,00
Kenaikan saldo laba yang ditahan sejak terjadinya
Pemilikan saham-saham oleh PT PI .................................... Rp. 50.000,00
Bagian pemilikian saham..................................................... 80%
Kenaikan saldo laba yang ditahan, untuk PT PI =
( 80% X RP.50.000,00) ........................................................ Rp. 40.000,00
Oleh karena pengakuan atas kenaikan saldo laba yang ditahan hanya
dalam neraca yang dikonsolidasi dan buku pada buku-buku perusahaan induk
maka untuk memudahkan proses eliminasinya, yaitu agar dapat dipakai titik tolak
pada posisi terakhir ( pada saat penyusunan neraca ) dapat dipakai cara yang lain.
Pada cara ini yang merupakan modifikasi dari pada metode harga
perolehan, dilakukan dengan cara menambahkan kolom “Penyesuaian “ sebelum
proses eliminasi dilakukan pada daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi.
Kolom “ penyesuaian “ dipergunakan untuk menyesuaikan kenaikan atas hak-hak
pemilikian pada perusahaan anak. Penyesuaian tersebut adalah yang berhubungan
dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak, dengan saldo laba ditahan
10. (perusahaan induk ). Dengan lain perkataan di dalam daftar lajur penyusunan
neraca konsolidasi ini rekening investasi saham-saham perusahaan anak, dan
saldo laba yang ditahan perusahaan induk disesuaikan dengan bagian atas
kenaikan saldo laba yang ditahan perusahaan anak. Pada contoh no. 1, di dalam
kolom penyesuaian tersebut dicatat pengakuan atas 80% dari kenaikan saldo laba
yang ditahan PT PA sebesar Rp. 50.000,00 dengan jurnal sebagai berikut :
Investasi saham-saham, PT PA ................................... Rp. 40.000,00
Laba yang ditahan ( PT PI ) ...................................... Rp. 40.000,00
Dengan demikian maka saldo rekening investasi sham-saham PT PA dan
saldo laba yang ditahan, PT PI menjadi sama dengan pada pencatatan atas dasar
metode equity. Proses eliminasi selanjutnya, oleh sebab itu didasarkan pada posisi
keuangan terakhir PT PA. Adapn daftar lajur yang disusun berdasar cara ini
nampak sebagai berikut ( lihat halaman 351).
2.3 Pembagian deviden dari saldo laba yang ditahan sebelum saat pemilikan
saham
Di dalam metode harga perolehan penghasilan atas investasi saham-saham
pada perusahaan anak timbul apabila perusahaan anak membagikan laba yang
diperolehan, sebagai deviden. Namun demikian sangat dimungkinkan terjadinya
pembagian deviden oleh perusahaan anak atas laba yang diakumulasikan sebelum
pemilikan saham-saham oleh perusahaan induk terjadi.
Apabila deviden semacam ini terjadi dan oleh karena pencatan investasi
saham pada metode harga perolehan bertitik tolak pada posisi keuangan
(perusahaan anak ) pada saat terjadi pemilikian saham, maka tidal boleh diakui
sebagai penghasilan bagi perusahaan induk. Pembagian deviden berakibat
terjadinya perubahan posisi keuangan pada perusahaan anak ( yaitu berkurangnya
aktiva dan sebagai hak-hak pemegang saham ) menjadi tidak sesuai dengan posisi
keuangan pada saat pemilikan saham-saham terjadi.
11. Oleh sebab itu deviden yang dibagiakan oleh perusahaan anak atas laba yang
diakumulasi sebelum terjadinya pemilikan saham, harus dicatat sebagai
pengurangan terhadap “ nilai “ investasi saham, seperti halnya deviden likuidasi.
Dalam hal ini penurunan ( nilai ) kekayaan bersih pada perusahan anak, harus pula
diakui sebagai penurunan ( nilai) investasi saham-saham pada perusahaan anak.
Hal ini sesuai dengan anggapan bahwa tidak ada saldo laba (yang ditahan) bagi
perusahaan yang baru dibentuk dan belum melakukan operasiny. Dengan
demikian apabila
PT PI dan Perusahaan Anaknya PT PA
Daftar lajur penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1980
PTPI
(Rp)
PTPA
( Rp)
Penyesuaia Eliminasi NeracaKonsolidasi
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :
Investasi Saham-
saham PT PA
Elim 80% Modal
saham
Elim 80%
Labah yang Di
tahan
Selisih Lebih harga
perolehan
Di atas
nilai buku
Harta lain-lain
Kredit :
Hutang-hutang
Modal Saham, PT PI
Labah yang di
tahan, PT PI
Modal saham, PT PA
Elim 80% Hak
pemegang Saham
minoritas
laba yang ditahan PT
PA
Eliminasi 80% Hak
pemrgang saham
minoritas
1.000.000
-
-
-
2.830.000
3.830.000
2.000.000
1.000.000
830.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.050.000
2.050.000
800.000
-
-
1.000.000
-
-
250.000
-
-
40.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
800.000
-
-
200.000
-
-
800.000
200.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40.000
4.880.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.800.000
1.000.000
870.000
-
200.000
200.000
-
-
50.000
3.830.000 2.050.000 40.000 40.000 1.000.000 1.000.000 4.920.000 4.920.000
12. Pada perusahaan yang baru dibentuk membagikan sebagai harta miliknya
kepada para pemegang saham berarti harus diakui sebagai penarikan kembali
darisebagian atas penanaman modalnya. Dengan anggapan seperti tersebut diatas,
maka apabila dalam pembagian deviden ternyata ada sebagian diantaranya
merupakan laba yang diakumulasikan sebelum terjadinya pemilikan saham (oleh
perusahaan induk), harus dipisahkan secara tegas berhubungan masing-masing
harus diperlakukan berbeda satu sama lain. Agar lebih jelasnya berikut ini
diberikan contohnya sebagai berikut :
Contoh 2 :
Berikut ini adalah neraca singkat PT Dani dan PT Dian pada tanggal 1 juli
1977, yaitu sesaat setelah PT Dani membeli 750 lembar saham –saham PT Dian
dengan harga @ Rp.15.000,00 per lembar.
PT Dani PT Dian
Aktiva
-Investasi saham-saham, PT Dian Rp. 11.250.000,00 -
-macam- macam Aktiva Rp. 13.750.000,00 Rp.15.000.000,00
Jumlah aktiva Rp. 25.000.000,00 Rp. 15.000.000,00
Hutang Dan Modal
Macam-macam hutang Rp. 7.500.000,00 Rp. 2.000.000,00
Modal saham (1.000 lembar
Rp.10.000,00) Rp. 10.000.000,00 Rp. 10.000.000,00
Laba yang ditahan Rp. 7.500.000,00 Rp. 3.000.000,00
Jumlah Hutang & Modal Rp. 25.000.000,00 Rp. 15.000.000,00
13. Dalam operasinya untuk periode 1 juli sampai dengan 31 desember 1977
masing-masing perusahaan memperoleh laba sebagai berikut :
PT Dani Rp. 1.250.000,00
PT Dian Rp. 750.000,00
PT Dian membagikan deviden sebesar Rp. 1.000.000,00 untuk tahun 1977 pada
akhir bulan desember 1977
Dalam hubungannya dengan pembagian ddeviden tersebut,maka oleh PT Dian
dicatat :
Kas................................................... Rp. 750.000,00
Investasi saham-saham, PT Dian....................... Rp. 187.500,00
Penghasilan deviden.......................................... Rp. 562.500,00
Perhitungan :
Laba PT Dian, 1 juli sampai dengan 31 de-
sember 1 1977 dibagikan sebagai deviden
( maksimum) .............................................................. Rp. 750.000,00
Bagian deviden PT Dani
75% X Rp.750.000,00.................................... Rp. 562.500,00
Jumlah laba sebelum pemilik saham yang
dibagikan sebagai deviden tahun 1977
( 75% X (1.000.000 – 750.000)..................... Rp. 187.500,00
Jumlah uang (Kas) yang diterima PT Dani Rp. 750.000,00
Apabila pada akhir tahun 1977, dibuat neraca konsolidasi, masing-masing
pada saat sebelum dan sesudah pembagian deviden oleh PT Dian, maka bentuk
daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi nampak sebagai berikut : ( lihat
halaman 354 dan 355).
15. Daftar Lanjur Sesudah Pembagian Deviden Oleh PT Dian
Rekening-rekening Neraca PTDani
(Rp)
PTDian Eliminasi Neraca Konsolidasi
Debit Kredit Debit Kredit
( Rp) (Rp) (Rp) ( Rp) (Rp)
investasi saham-saham,PT
Dian
Elim.75%modal saham
Elim.75%labayangditahan
(1 juli 1977dikurangi
Rp.250.000)
Selisih lebih hargaperolehan
diatas niai buku
Macam-macam Akitiva
Macam-macam hutang
Modal saham,PTDani
Laba Yang ditahan PTDani
Modal saham,PTDian
Elim.75%
Laba yangditahan PTDian
Elim.75%seperti diatas
Hak pemegangsaham
minoritas 25%
11.062.500
-
-
-
15.750.000
26.812.500
7.500.000
10.000.000
9.312.500
-
-
-
-
-
-
-
-
14.750.000
14.750.000
2.000.000
-
-
2.750.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.062.5000
-
7.500.000
2.062.500
-
-
-
-
-
-
-
-
1.500.000
30.500.000
- 9.500.000
- 10.000.000
- 9.312.500
-
-
-
- 687.500
26.812.500 14.750.000 9.562.500 9.562.500 32.000.000 32.000.000
Dian. Adapun bunyi jurnal eliminasinya adalah sebagai berikut :
Modal saham, PT Dian............................Rp. 7.500.000,00
Laba yang ditahan, PT Dian....................Rp. 2.062.500,00
Selisih lebih harga perolehan diatas nilai
BukuSaham........................................... Rp. 1.500.000,00
Investasi ............................................Rp. 11.062.500,00
16. 2.4 Illustrasi Penyusunan Neraca Konsolidasi
Agar lebih memperoleh gambaran yang konkrit tentang cara-cara pelaksanaan
serta penyelenggaraan pencatatan investasi saham-saham pada perusahaan anak
dengan metode harga perolehan ( cost method) berikut ini diberikan contoh yang
lebih lengkap.
Contoh 3 :
Agar diketahui perbedaan antara kedua metode pencatan terhadap
investasi saham-saham pada perusahaan anak dan lebih dapat dipahami satu per
satu dari kedua metode tersebut, contoh ini akan dipakai data seperti tersebut pada
contoh no. 9 dalam XIII, halam 330 sebagai berikut :
PT Dani memiliki masing-masing 90% saham-saham yang beredar dari PT
Dina dan 80% saham-saham yang beredar dari PT Dona. Saham-saham tersebut
semuanya dibeli dari para pemegang saham, masing-masing pada tanggal dan
dengan harga sebagai berikut :
1 juli 1976, membeli 800 lembar
saham-saham PT Dona dengan
harga @ Rp. 7.500,00 perlembar Rp. 6.000.000,00
1 oktober 1976, membeli 900
Lembar saham-saham PT Dina
Dengan harga @ 15.000,00 per lembar Rp. 13.500.000,00
Adapun posisi modal dari masing-masing perusahaan pada tanggal 31 desember
1975, beserta data laba (rugi) dan deviden yang dibagikan dalam tahu buku 1976
dan 1977 adalah sebagai berikut :
Modal saham,laba yang ditahan,
Laba (rugi) operasi, deviden
PTDani
(Rp)
PT Dina
(Rp)
PTDona
( Rp)
- Modal saham,nominal @ Rp.
10.000,00
- Laba yang ditahan (defisit) 31
desember 1975
25.000.000,00
5.000.000,00
10.000.000,00
2.500.000,00
10.000.000,00
( 1.000.000,00)
17. - Pembagian deviden, 30 desember
1976,dibayar 10 januari 1977
- Laba (rugi) operasi tahun 1976
- Pembagian deviden 30 desember
1977,dibayar bulan januari 1978
- Laba (rugi) operasi tahun 1977
1.000.000,00
2.500.000,00
1.000.000,00
(1.250.000,00)
----
(1.000.000,00)
--
(500.000,00)
500.000,00
1.500.000,00
500.000,00
(3.000.000,00)
Berikut ini neraca masing-masing perusahaan, pada tanggal 31 desember 1977.
PT Dani
(Rp)
PT Dian
( Rp)
PT Dona
( Rp)
Aktiva :
Kas
Bank
Piutang Wesel ( PT Dina)
Piutang Dagang
Cadangan Kerugian Piutang
Pendapatan Yang Masih Harus di terima
(bunga piutang wesel)
Piutang Deviden (PT Dona )
Uang Muka Pembelian (PT Dona)
Persediaan Barang Dagangan
Mesin Dan Peralatan
Ak.Penyusutan Mesin & Peralatan
Tanah
Investasi Saham-saham, PT Dina
Investasi Saham-saham PT Dona
Hutang & Modal
Hutang Wesel
Hutang Dagang
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Uang Muka Dari Langganan PT Dani
Hutang Deviden
Hutang Jangka Panjang
Diskonto Hutang jangka Panjang
Modal Saham
Laba yang Ditahan ( defisit)
500.000,00
2.500.000,00
3.000.000,00
5.000.000,00
( 125.000,00)
37.500,00
400.000,00
2.000.000,00
3.500.000,00
20.000.000,00
(2.500.000,00)
10.000.000,00
13.500.000,00
6.000.000,00
5.000.000,00
12.700.000,00
212.500,00
-
1.000.000,00
15.000.000,00
(150.000,00)
25.000.000,00
5.050.000,00
63.812.500,00
250.000,00
4.250.000,00
-
3.000.000,00
(75.000,00)
-
-
-
1.325.000,00
12.500.000,00
(1.250.000,00)
-
-
-
3.000.000,00
5.962.500,00
37.500,00
-
-
-
-
-
10.000.000,00
1.000.000,00
20.000.000,00
500.000,00
2.500.000,00
-
4.500.000,00
(62.500,00)
-
-
-
3.312.500,00
7.500.000,00
(750.000,00)
-
-
-
-
2.500.000,00
-
2.000.000,00
500.000,00
-
-
10.000.000,00
2.500.000,00
17.500.000,00
18. catatan :
1. Hutang wesesl PT Dina sebesar Rp. 3.000.000,00 adalah merupakan
hutang kepada PT Dani
2. Saldo biaya yang masih harus dibayar, PT Dina sebesar Rp. 37.500,00
adalah merupakan bunga atas wesel kepada PT Dani.
Sebelum neraca konsolidasi disusun pada tanggal 31 desember 1977, berikut
ini ditunjukkan pengaruh dari laba (rugi) operasi serta pembagian deviden,
perusahaan anak terhadap saldo rekening investasi saham dan saldo laba yang
ditahan pada buku-buku perusahaan induk. Agar lebih dapat dipahami mengenai
perbedaan diantara kedua metode pencatatan terhadap investasi saham pada
perusahaan anak, tentang pengaruh dari laba (rugi) serta pembagian deviden
tersebut akan disajikan dalam bentuk perbandingannya pada masing-masing
metode pencatatan sebagai berikut :
Tanggal dan mutasi
yang terjadi
Methode Harga perolehan
(cost methode)
Investasi Sa- Investasi sa- Laba yang
ham-saham ham-saham ditahan
PT Diana PT Dona PT Dani
(Rp) (Rp) (Rp)
Metode Equity
Investasi sa- Investasi sa- laba yang
ham-saham ham-saham ditahan
PT Dina PT Dona PT Dani
(Rp) (Rp) (Rp)
31 Desember 1975
Saldo laba yang ditahan
1 Juli 1976
Pembelian 800lembar.saham
Saham PT Dona @ Rp.7.500/
Lembar
1 oktober 1976
Pembelian 900 lembar saham PT Dina @ Rp.15.000
lembar
30 Desember 1976
Pembagian deviden
-- PT Dani Rp.1.000.000
-- PT Dona Rp. 500.000
31 Desember 1976
Laba (Rugi) operasi,1976
--PTDina = (Rp.1.000.000)
--PTDona = 1.500.000
--PTDani = 2.500.000
30 Desember 1977
Pembagian Deviden
--PTDona = 500.000
--PTDani = 1.000.000
31 Desember 1977 :
Laba (rugi) operasi
--PTDina = ( Rp.500.000)
--PTDona = ( Rp.3.000.000)
--PTDani = ( Rp. 1.250.000)
--
--
13.500.000
---
---
13.500.000
--
--
--
--
--
--
--
--
--
6.000.000
---
--
--
6.000.000
--
--
--
--
--
--
--
--
5.000.000
--
---
( 1.000.000)
400.000
4.400.000
--
--
2.500.000
400.000
(1.000.000)
--
--
(1.250.000)
--
--
13.500.000
--
--
13.500.000
(225.000)
--
--
--
--
(450.000)
--
--
--
6.000.000
----
--
(400.000)
5.600.000
--
600.000
--
400.000
--
--
2.400.000
--
5.000.000
---
---
( 1.000.000)
--
4.000.000
(225.000)
600.000
2.500.000
--
(1.000.000)
(450.000)
2.400.000
(1.250.000)
Saldo per 31 desember 1977 13.500.000 6.000.000 5.050.000 12.825.000 9.000.000 6.575.000
19. PT Dani dan Perusahaan Anaknya
PT.Dina & PT Dona, Daftar lajur Untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1977
Metode harga perolehan (cost method)
Rekening-rekening
Neraca
PTDani
(Rp)
PTDina
(Rp)
PTDona Eliminasi Neraca Konsolidasi
Debit Kredit Debit Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit
Kas
Bank
Piutang Wesel (PT Ina)
Piutang dagang
Cadangan kerugian piutang
Pendapatan yang masih
harus
Ditrima
Piutang Deviden
Uang muka pembelian
Persediaan barang dagang
Mesin peralatan
Akumulasi penyusutan mesin
dan peralatan
Tanah
Investasi Sham-saham, PT
di-na
Elemenasi 90% Modal
Saham
Eleminasi 90% soldo laba
Yang ditaha ( 10 – 76 °1)
Selisihh-lebih harga peroleha
n di atas nilai Buku
Investasi Saham-saham
PT Dona
Eleminasi 80% Modal saham
Eleminasi 80% soldo laba
Yang ditahan 1/7 -1976 °2)
Selisih nilai Buku diatas
Harga perolehan Saham
Kredit
Hutang wesel
Hutang Dagang
Biaya yang masih harus
Dibayar
Uang muka dari langganan
Hutang Deviden
Hutang jangka panjang
Dikonto Hutang jangka pan-
jang
Modal saham, PT Dani
Laba yang ditahan, PT Dani
Modal saham, PT Dina
Eliminasi 10%
Hak pemegang saham
Minoritas 10%
Kenaikan (Penurunan) soldo
Laba yang ditahan untuk PT
500.000
2.500.000
3.000.000
5.000.000
(125.000)
37,500
400.000
2.000.000
3.500.000
20.000.000
(2.500.000)
10.000.000
13.500.000
-
-
-
6.000.000
-
-
-
63.812.500
5.000.000
12.700.000
212.500
-
1.000.000
15.000.000
(150.000)
25.000.000
5.050.000
-
-
-
-
250.000
4.250.000
-
3.000.000
(75.000)
-
-
-
1.325.000
12.500.000
(1.250.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.000.000
3.000.000
5.962.500
37.500
-
-
-
-
-
10.000.000
10.000.000
-
-
-
500.000
2.500.000
-
4.500.000
(62.5000)
-
-
-
3.312.500
7.500.000
(750.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17.500.000
-
2.500.000
-
2.000.000
500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
-
_
B)200.000
-
200.000
1).3.000.000
-
2).37.500
4).2.000.000
3).400.000
-
-
-
-
-
A).9.000.000
-
-
-
-
-
1).300.000
-
-
2).37.500
3).400.000
4).2.000.000
-
-
-
-
A )9.000.000
A) 1.575.000
-
-
B) 8.000.000
-
-
24.012.500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.250.000
9.250.000
-
12.500.000
-
-
-
-
-
8.137.500
40.000.000
-
10.000.000
-
-
2.925.000
-
-
-
-
84.062.500
-
-
-
-
-
-
-
150.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
262.500
-
-
-
-
-
-
4.500.000
-
-
-
-
-
-
-
1.800.000
6.562.500
5.000.000
21.162.500
212.500
-
1.100.000
15.000.000
-
25.000.000
5.050.000
-
-
100.000
-
-
21. Dengan bertitik tolak dari neraca individual masing-masing perusahaan
tersebut,maka sebelum neraca konsolidasi disusun,dapat dibuat daftar lajurnya
seperti tercantum halaman 360 dan 361.
Adapun neraca konsolidasi yang disusun dari daftar lajur tersebut adalah sebagai
berikut :
PT Dani dan Perusahaan Anaknya
PT Dina & PT Dona
Neraca Konsolidasi, Per 31 Desember 1977
Aktiva
Aktiva Lanjar
Kas ....................................................................................... Rp. 1.250.000,00
Bank ..................................................................................... Rp. 9.250.000,00
Piutang Dagang ..................................... Rp. 12.500.000,00
Cadangan Kerugian Piutang ................. Rp. 262.500,00
Rp.12.237.500,00
Persediaan Barang Dagangan ............................................. Rp. 8.137.500,00
Jumlah Aktiva Lancar..................................................... Rp. 30.875.000,00
Aktiva Tetap
Mesin & Peralatan................................. Rp. 40.000.000,00
Akumulasi Peny.mesin & Peralatan......Rp. 4.500.000,00
Rp. 35.500.000,00
Tanah .................................................................................. Rp. 10.000.000,00
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 45.500.000,00
Aktiva Lain-lain
Selisih Lebih Harga Perolehan Diatas Nilai Buku Saham-
saham, PT Dina..................................................................... Rp. 2.925.000,00
Total Aktiva ...................................................................... Rp.79.300.000,00
Hutang & Modal
Hutang Lancar
Hutang Wesel ....................................................................... Rp. 5.000.000,00
Hutang Dagang......................................................................Rp. 21.162.500,00
Biaya Yang Masih Harus Dibayar.........................................Rp. 212.500,00
22. Hutang Deviden.......................................................................Rp. 1.100.000,00
Jumlah Hutang Lancar....................................................... Rp. 27.475.000,00
Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang............................Rp. 15.000.000,00
Diskonto.....................................................Rp. 150.000,00
Rp. 14.850.000,00
Selisih Lebih Nilai Buku Diatas Harga Perolehan
Saham-saham,PT Dona.........................................................Rp. 1.800.000,00
Jumlah Hutang................................................................Rp. 44.125.000,00
Hak Pemegang saham minoritas
Modal Saham................Rp. 3.000.000,00
Laba Yang Ditahan.......Rp. 600.000,00
Rp. 3.600.000,00
Perusahaan induk :
Modal saham........................................Rp.25.000.000,00
Laba Yang Ditahan..............................Rp. 6.575.000,00
Jumlah Modal...............................................................Rp. 35.175.000,00
Jumlah Hutang & Modal.............................................Rp. 79.300.000,00
Apabila diperhatikan, posisi keuangan dalam neraca konsolidasi yang
disusun dengan bertititk tolak atau berdasar pada metode harga perolehaan ( cost
method) tersebut sama dengan neraca konsolidasi yang disusun atas dasar metode
equity seperti dijelaskan pada bab sebelumnya. Di dalam neraca yang
dikonsolidasi ini pada akhirnya oleh perusahaan induk juga diakui adanya
perubahaan kekayaan bersih ( dalam hal ini saldo laba yang ditahan atau saldo
defisit ) pada perusahaan anak. Oleh sebab itu apabila pencatan terhadap investasi
saham-saham perusahaan anak diselenggarakan dengan benar, terlepas dari
metode yang dipakai harus menghasilkan posisi keuangan yang sama, pada saat
yang sama pula.
23. 2.5 Penyajian-penyajian Rekening Investasi Dalam Laporan Keuangan
Perusahaan Anak
Di dalam neraca konsolidasi , tidak ada perbedaan lagi diantara metode
pencatatan terhadap investasi saham-saham perusahaan anak baik pada metode
harga perolehan, atau pada metode equity, kedua metode pencatatan tersebut
menghasilkan neraca yang menunjukkan posisi keuangan yang sama. Akan tetapi
kedua metode tersebut menghasilkan saldo dalam rekening investasi saham dan
dan rekening laba yang ditahan pada buku- buku perusahaan induk yg berlainan.
Hal ini mengakbitkan posisi keuangan dan hasil usaha yang berbeda-beda dalam
laporan keuangan indivudal perusahaan induk. Sehingga di dalam
menginterpretasikan laporan keuangan keuangan ( neraca dan laporan rugi-laba)
tersebut ; saat dipengaruhi oleh metode pencatatan yang dipakai,khususnya
terhadap informasi yang berhubungan dengan pemilikan saham-saham perusahaan
anak.
2.6 Evaluasi Terhadap Metode Equity dan Metode Harga Perolehan (
Cost Method)
Metode harga perolehan (cost Method), merupakan metode yang pada
umumnya dipakai sebagai dasar pencatatan maupun dasar penyusunan laporan
keuangan individual, dalam hubungannya dengan pemilikan saham-saham pada
perusahaan anak. Hal ini disebabkan disamping metode harga perolehan ( Cost
Method) dianggap sebagai metode yang konsisten dalam metode pencatatan yang
dipakai pada jenis-jenis investasi yang lain dan sesuai dengan ketentuan-
kententuan yuridis ( pajak), juga adanya beberapa keberatan terhadap metode
equity. Adapun beberapa keberatan yang sering timbul sebagi akibat dari
penggunaan metode equity tersebut antara lain ialah :
a) Metode equity menyimpang dari praktek-praktek akuntansi yang lazim,
khususnya di dalam masalah pengakuan penghasilan (revenue)
b) Saldo rekening investasi saham, sebagai akibat mekanisme pencatatan
(akuntansinya) tidak bisa menunjukkan berapa besarnya/ jumlahnya baik
24. “harga perolehan” ‘’ nilai’’ saham-saham yang dimiliki tersebut. Hal ini
disebabkan oleh karena rekening investasi berisi campuran anatra data
harga perolehan (historis) saham-saham pada tanggal pemilikian dengan
beberapa data penyesuaian sebagai akibat terjdinya perubahaan atas saldo
hak-hak pemegang saham pada perusahaan anak.
c) Metode equityMetode equityMetode equity, memerlukan analisa dan
penyesuaian/ koreksi secara khusus terhadap rekening-rekening yang
terlibat dalam hubungannya dengan pemilikan saham perusahaan anak
tersebut : apabila perusahaan induk ingin mengetahui besarnya saldo laba
(yang ditahan ) yang harus dan tersedia untuk dibagikan sebagai deviden ;
serta dalam rangka menentukan besarnya laba yang dapat (mungkin)
dikenakan pajak ( perseroan).
2.7 Laporan Keuangan Perusahaan Anak Yang Tidak Dikonsolidasi
Didalam Neraca Konsolidasi
Sebelumnya telah dijelaskan beberapa alasan yang mendorong
penggunaan metode harga perolehan ( cost method) sebagai dasar pencatatan
terhadap pemilikian saham-saham pada perusahaan anak. Di lain pihak
dikemukakan pula adanya beberapa keberatan terhadap metode equity sebagai
dasar pencacatan atas investasi saham-saham pada perusahaan anak tersebut.
Meskipun dalam banyak hal metode harga perolehan (cost method)
memiliki kelebihan (keutungan ) dibandingkan dengan metode equity. Namun
demikian akan timbul persoalan apabila metode harga perolehan tersebut dipakai,
dan ada satu atau lebih investasi pada perusahaan anak tidak ikut dikonsolidasi di
dalam neraca konsolidasi. persoalan adalah menyangkut cara penyajikan investasi
pada perusahaananak yang tidak ikut dikonsolidasikan didalam neraca
konsolidasinya; yaitu harus tetap disajikan menurut “harga perolehannya” atau
harus disesuaikan juga dengan perubahaan-perubahaan juga yang terjadi pada
saldo hak-hak pemegang saham dari peruahaan anak.
25. Tujuan utama dari penyusunan laporan keuangan dikonsolidasikan adalah
untuk menujukan posisi keuangan dan hasil usaha dari berbagai perusahaan
afilitas, secara ekonomis merupakan satu kesatuan.oleh sebab itu pengakuan
terhadap (bagian) laba perusahaan anak sejak saat terjadinya pemilikan saham-
saham dan kemudian menggabungkannya menjadi saldo dalam rekening-rekening
pembukuan yang bersangkutan dalam hubungan dengan perusahaan yang
berafiliyasi merupakan suatu keharusan. Hal ini berarti menyajikan informasi
terhadap investasi pada perusahaan anak atas dasar konsep ( metode) equity. Akan
tetapi jika hak-hak kepemilikan pada perusahaan anak telah disesuaikan dengan
perubahaan-perubahaan pada saldo hak-hak para pemegang saham dan di
gabungkan dengan saldo dalam rekening-rekening pembukuan, perusahaan induk,
maka tetap diperlukan ada informasi tentang laba (rugi) nya (pengaruh) pemilikan
saham-saham pada perusaah anak tersebut terhadap neraca yang dikonsolidasikan.