SlideShare a Scribd company logo
I. TOPIK :
Destilasi Uap Pada Bunga Kamboja
II. TUJUAN :
Memisahkan campuran dua larutan berdasarkan perbedaan titik didih
dan mendapatkan minyak atsiri dari bunga kamboja.
III. DASAR TEORI
A. Esktraksi
Ekstraksi adalah metode pemisahan satu atau beberapa zat terlarut atau
solut di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Prinsip metode ini
didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua
pelarut yang tidak saling bercampur. Batasannya adalah zat terlarut dapat
ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam ke dua fase pelarut. Proses ekstraksi
bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi kontak
antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar anta rmuka bahan ekstraksi
dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi. Bahan ekstraksi yang
telah tercampur dengan pelarut yang telah menembus kapiler-kapiler dalam suatu
bahan padat dan melarutkan ekstrak larutan dengan konsentrasi lebih tinggi di
bagian dalam bahan ekstraksi dan terjadi difusi yang memacu keseimbangan
konsentrasi larutan dengan larutan di luar bahan.
a. Jenis-jenis ekstraksi sebagai berikut:
1. Cara Dingin
ο‚· Maserasi, adalah ekstraksi menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengadukan pada suhu kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan
prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi
kinetik berarti dilakukan pengadukan kontinyu. Remaserasi berarti
dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan ekstraksi
maserat pertama dan seterusnya.
ο‚· Perkolasi, adalah ekstraksi pelarut yang selalu baru sampai sempurna
yang umumnya pada suhu ruang. Prosesnya didahului dengan
pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi
sebenarnya (penampungan ekstrak) secara terus menerus sampai
diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan
2. Cara Panas
ο‚· Reflux, adalah ekstraksi pelarut pada temperatur didihnya selama waktu
tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik.
ο‚· Soxhlet, adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru
menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan
jumlah pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik.
ο‚· Digesi, adalah maserasi kinetik pada temperatur lebih tinggi dari
temperatur kamar sekitar 40-50 C
ο‚· Destilasi uap, adalah ekstraksi zat kandungan menguap dari bahan dengan
uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial zat kandungan menguap
dengan fase uap air dari ketel secara kontinyu sampai sempurna dan
diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran menjadi destilat air
bersama kandungan yang memisah sempurna atau sebagian.
ο‚· Infuse, adalah ekstraksi pelarut air pada temperature penangas air 96-98 C
selama 15-20 menit.
Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya
melarutkan yang tinggi terhadap zat yang diekstraksi. Daya melarutkan yang
tinggi ini berhubungan dengan kepolaran pelarut dan kepolaran senyawa yang
diekstraksi. Terdapat kecenderungan kuat bagi senyawa polar larut dalam pelarut
polar dan sebaliknya.
b. Pemilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh:
ο‚· Selektivitas, pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan.
ο‚· Kelarutan, pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak
yang besar.
ο‚· Kemampuan tidak saling bercampur, pada ekstraksi cair, pelarut tidak boleh
larut dalam bahan ekstraksi.
ο‚· Kerapatan, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara
pelarut dengan bahan ekstraksi.
ο‚· Reaktivitas, pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada
komponen bahan ekstraksi.
ο‚· Titik didih, titik didih kedua bahan tidak boleh terlalu dekat karena ekstrak dan
pelarut dipisahkan dengan cara penguapan, distilasi dan rektifikasi.
ο‚· Kriteria lain, sedapat mungkin murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak
beracun, tidak mudah terbakar, tidak eksplosif bila bercampur udara, tidak
korosif, buaka emulsifier, viskositas rendah dan stabil secara kimia dan fisik.
Karena tidak ada pelarut yang sesuai dengan semua persyaratan tersebut, maka
untuk setiap proses ekstraksi harus dicari jenis pelarut yang paling sesuai dengan
kebutuhan. Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen antara dua
atau lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatu campuran.
Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran. Hal ini
membuktikan bahwa beberapa komponen lebih cepat menguap (volatil) dari
komponen yang lain yang sukar menguap (non volatil) atau bahwa setiap zat memiliki
titik didih yang berbeda. Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan ialah untuk
memisahkan atau memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut.
c. Macam-macam destilasi :
1. Distilasi sederhana (Non-Fraksionasi)
Distilasi ini digunakan bila sampel dikatakan hanya mengandung satu
komponen yang mudah menguap atau mempunyai perbedaan titik didih yang
tinggi. Pemurnian dengan distilasi sederhana dapat dilakukan dengan distilasi yang
berulang-ulang (redistilasi).
2. Distilasi Vakum
Distilasi Vakum disebut juga distilasi dengan tekanan rendah. Untuk
mencegah penguraian senyawa-senyawa organik dianjurkan melakukan distilasi
dengan metode ini. Distilasi ini terutama digunakan untuk sampel-sampel dengan
titik didih diatas 180oc. Dengan bantuan aspirator air, tekanan dapat diturunkan
sampai 12-15 mmHg. Sedangkan dengan bantuan pompa vakum tekanan dapat
diturunkan sampai 0.01 mmHg. Untuk terakhir ini diperlukan cold trap untuk
keamanan dan jangan sekali-kali melepaskan keadaan vakum dengan melepaskan
labu atau termometer. Sampel dimasukkan ke dalam labu distilasi, selanjutnya
masukkan batu didih agar pendidihan berlangsung halus dan teratur. Pengontrolan
suhu labu distilasi diperlukan supaya pendidihan berlangsung dengan baik.
3. Distilasi Fraksionasi
Distilasi fraksionasi diperlukan untuk pemisahan dua atau lebih komponen
yang mudah menguap atau yang mempunyai perbedaan titik didih yang rendah.
Kolom fraksionasi memungkinkan adanya kesetimbangan antara turunnya cairan
yang mengkondensasi dan naiknya uap, sehingga menghasilkan siklus penguapan
kondensasi dalam jumlah banyak. Panjang dan jenis kolom fraksionasi yang
diperlukan bergantung pada titik didih komponen-komponen yang akan
dipisahkan. Pemisahan yang sesuai untuk komponen- komponen dengan perbedaan
titik didih 15-20oc adalah dengan menggunakan vigorous. Untuk komponen-
komponen dengan titik didih yang lebih dekat diperlukan β€œpacked column” atau
β€œSpinning Band Column”.
Kondisi kesetimbangan harus dijaga dalam kolom fraksionasi pada setiap saat
untuk memperoleh pemisahan yang baik. Istilahreflux digunakan untuk cairan yang
menguap dan kembali ke labu semula sebagai kondensat. Perbandingan distilat
dengan jumlah kondensat yang kembali ke labu distilasi (disebut refluks ratio)
biasanya harus lebih besar dari satu dan umumnya antara 5-10 untuk komponen
yang relatif mudah dipisahkan. Untuk menjaga refluks ratio dalam daerah ini
diperlukan pengontrolan pemanasan labu distilasi.
4. Distilasi Uap
Distilasi ini digunakan untuk cairan-cairan yang sama sekali tidak mau
bercampur (immiscible) atau cairan yang bercampur (miscible) sangat terbatas.
Campuran heterogen dari dua cairan ini (A dan B) tidak mengikuti hokum Raoult,
tetapi masing-masing.
B. Bunga Kamboja
Bunga kamboja ditemukan oleh seorang botanis berkebangsaan Perancis yang
bernama Charles Plumier, karena itulah bunga kamboja mempunyai nama Latin
Plumeria. Bunga kamboja dulu hanya kita jumpai di tempat-tempat yang berbau
religi seperti pemakaman dan tempat-tempat lain, namun kini hal itu sudah berubah.
Bunga ini tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan
negara Kamboja sebab.Bunga ini ternyata berasal dari Amerika Tengah yang
meliputi Equador, Colombia, Cuba, Venezuela, dan Mexico. Bunga kamboja
diperkirakan pertama kali dibawa Indonesia oleh bangsa Portugis dan Belanda yang
mana keduanya merupakanbangsa yang peduli terhadap lingkungan dan sangat
menyukai alam tropis. Diperkirakan kamboja asli Indonesia adalah bunga kamboja
yang berwarnaputih dengan bagian dalam berwarna kuning di mana kuntumnya tidak
terbuka penuh serta berukuran kecil. Bunga kamboja tumbuh subur di dataran rendah
sampai pada ketinggian 700 meter, namun secara umum tanaman ini bisa tumbuh
subur di semua tempat.
1. Jenis bunga kamboja
ο‚· PlumeriaBali-Whirl
Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan
bermacam-macam,diantaranya PlumeriaBali-Whirl. Bunga kamboja ini
memiliki mahkota yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta
melestarikannya adalah dengan penyetekkan. Ada juga Plumeria Acuminata,
bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung. Yang ketiga
yakni Plumeria Acutifolia, bau bunganya harum dan berkhasiat untuk
obat kencing nanah, bengkak serta bisul.
ο‚· Plumeria Cendana
Plumeria Cendana, meskipun berbau harum
tetapi getahnya mengandung racun yang mana racun tersebut dapat
menimbulkan rasa gatal. Plumeria Kok Putih, bunga kamboja ini sekalipun
sudah mekar tetap terlihat agakkuncup. Ada juga Adenium Obesum, biasanya
orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja Jepang. Bunga ini bukan
berasal dari negeri sakura melainkan dari Benua Afrika,
tepatnya Tanzania, Kenya, dan Uganda. Tanaman ini juga terkenal dengan
sebutan the rose of desert (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia
mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir.
2. Kegunaan Bunga Kamboja
Pada umumnya tamanan kamboja biasanya ditanam sebagai tanaman hias di
halaman dan juga kuburan. nah ternyata Kamboja ini tingginya bisa sampai 6
meter loh , termasuk pohon kecil yang berbatang pokok besar,berkayu dan keras.
Daunnya lonjong dan meruncing di bagian ujungnya. Bunganya berbentuk
terompet, warnanya putih, merah muda, dan merah. Getah putih pohon kamboja
mengandung damar dan karet, yang mampu mengontraksikan kulit tanpa
menimbulkan rasa sakit. Tumbuhan ini juga mengandung fuvoplumierin yang
mencegah pertumbuhan bakteri. Bunganya berkhasiat menurunkan panas,
menghentikan batuk, meluruhkan air seni. Batangnya melancarkan buang air
besar. Kulit batang kamboja β€˜ mengandung senyawa plumerid yang bersifat racun
dan bisa digunakan untuk menyembuhkan tumit yang pecah-pecah. Dulu pohon
Kamboja (Plumeria rubra L.cv. Acutifolia.) dikenal sebagai pohon kuburan.
Namun kini, pohon ini malah dikembangbiakan dan dijadikan tanaman hias.
Selain sebagai tanaman hias, Kamboja ternyata memiliki khasiat yang penting
untuk obat. Kandungan dalam pohon ini terbukti secara empiris menyembuhkan
beberapa penyakit. Dalam pengobatan tradisional getah kamboja dimanfaatkan
untuk obat sakit gigi atau obat luka, sedangkan kulit batangnya sangat efektif
untuk menumpas rasa sakit karena bengkak dan dan pecah-pecah pada telapak
kaki.
3. Klasifikasi Bunga Kamboja
Plumeria acuminate ait
Nama umum : Kamboja
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae
Genus: Plumeria
Spesies: Plumeria acuminata Ait
Kerabat Dekat
Kamboja Putih, Kamboja Merah
C. Minyak Atsiri
Minyak Atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan
persenyawa padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, kelarutan
dalam pelarut organik dan keluratan dalam air yang diperoleh dari bagian tanaman,
akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga.
1. Metode produksi (pengambilan) minyak atsiri
Berdasarkan sifat tersebut diatas, minyak atsiri dapat dibuat dengan beberapa
cara, yaitu penyulingan, ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent extraction),
ekstraksi dengan lemak dingin (enfleurasi), ekstraksi dengan lemak panas
(maserasi) dan pengepresan (pressing). Secara umum metode pengambilan
minyak atsiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu cara mekanik dan
cara fisika-kimia.
a. Cara Mekanik
Metode yang sering disebut expression ini merupakan cara cold
pressing tidak ada panas yang dibutuhkan pada cara ini. Prosesnya adalah
penekanan/pemerasan (squeezing). Bahan dasar yang bisa diambil minyaknya
dengan pengepresan secara mekanik biasanya berupa biji-bijian atau kacang-
kacangan maupun buah-buahan (citrus oil).
b. Cara Kimia-fisika
ο‚· Penyulingan/Destilasi Air (Perebusan)
Dengan tipe penyulingan air ini, bahan yang akan disuling
berhubungan langsung dengan air mendidih. Bahan yang akan disuling
kemungkinan mengambang atau mengapung di atas air atau terendam
seluruhnya, tergantung pada berat jenis dan kuantitas bahan yang akan
diproses. Air dapat dididihkan dengan api secara langsung. Metode ini
disebut juga metode perebusan. Ketika bahan direbus, minyak atsiri akan
menguap bersama uap air, kemudian dilewatkan melalui kondensor untuk
dikondensasi. Alat yang di gunakan untuk metode ini disebut alat suling
perebus. Contoh bahan yang diproses dengan netode ini : bunga mawar,
bunga-bunga jeruk.
ο‚· Penyulingan/Destilasi Uap dan Air (Pengukusan)
Bahan tanaman yang akan diproses ditempatkan dalam wadah yang
kontruksinya hampir sama dengan dandang pegukus, sehingga metode ini
disebut juga pengukusan. Air dididihkan pada bagian bawah alat . Minyak
atsiri akan ikur bersama aliran uap yang kemudian dialirkan ke kondensor.
Alat yang digunakan dalam metode ini disebut alat suling pengukus.
Temperatur steam harus dikontrol agar hanya cukup untuk memaksa bahan
melepas minyak atsirinya dan tidak membakar bahan. Uap yang dipakai
bertekanan > 1 atm dan bersuhu > 100oC, sehingga waktu distilasi bisa
lebih cepat mengurangi kemungkinan rusaknya minyak atsiri. Cara ini
menghasilkan minyak atsiri dengan mutu yang tinggi.
ο‚· Penyulingan/Destilasi Uap Langsung
Bahan dialiri dengan uap yang berasal dari suatu pembangkit uap. Uap
yang dihasilkan lazimnya memiliki tekanan yang lebih besar daripada
tekanan atmosfer. Uap yang dihasilkan kemudian dialirkan kedalam alat
penyulingan sehingga minyak atsiri akan enguap terbawa oleh aliran uap
air yang dialirkan ke kondensor untuk dikondensasi. Alat yang digunakan
dalam metode ini disebut alat suling uap langsung.Pada dasarnya tidak ada
perbedaan mencolok pada ketiga alat penyulingan tersebut. Namun
pemilihan tergantung pada metode yang digunakan, karena reaksi tertentu
dapat terjadi selama penyulingan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hidrodestilasi adalah :
1. Difusi atau perembesan minyak atsiri oleh air panas melalui selaput
tanaman yang disebut hidrodifusi.
2. Hidrolisis terhadap komponen tertentu dari minyak atsiri.Peruraian
terjadi oleh panas.
V. PROSEDUR KERJA
A. Proses destilasi
a. Memotong bunga Mawar kemudian timbang dan masukkan ke dalam tabung
distilasi (steamer).
b. Menyalakan mantel pemanas dan mengatur besar panasnya.
c. Menjelang air mendidih, mengaktifkan pompa pendingin distilasi
d. Memasang erlenmeyer untuk menampung uap dan produk hasil distilasi.
e. Mencatat penambahan dan mengamati kejadian-kejadian yang terjadi selama
proses distilasi setiap 15 menit.
f. Proses distilasi berakhir ketika tidak terjadi penambahan produk distilan lagi.
B. Proses pemisahan hasil destilasi :
a. Memasukkan hasil destilasi ke dalam corong pisah sebanyak 10 ml.
b. Menambahkan n-heksana sebanyak 5 ml ke dalam corong pisah, kemudian
kocok beberapa kali dan membuka penutup corong pisah sebentar.
c. Meletakkan gelas ukur di bawah corong pisah untuk menampung tetesan air
yang dikeluarkan.
d. Perlahan-lahan memutar keran corong pisah agar air dapat keluar sedikit
demi sedikit sampai habis tepat batas air dan minyak yang terlihat pada
corong tersebut.
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
No Alat Ukuran Jumlah
1 Erlenmeyer 250 ml 1
2 Mantel pemanas - 1
3 kondensor - 1
4 Pipet tetes - 2
5 Pecahan keramik - 5
6 Penjepit - 1
7 Corong - 1
8 Selang - 2
9 Corong pisah - 1
10 Gelas ukur 10 ml 1
11 Gelas kimia 500 ml 1
12 Neraca Digital - 1
B. Bahan
No Bahan Satuan Jumlah
1 Bunga kamboja Gram 30
2 Air ml 300
3 n-heksana ml 5.45
VI. HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
1 Dipotong bunga kemboja dan ditimbang
sebanyak 30 gram kemudian dimasukkan
kedalam tabung destilasi (steamer)
ο‚· Massa bunga kamboja 30 gram
2 Ditambahkan 30 ml air dan beling keramik
sebanyak 5 buah pecahan keramik
ο‚· Volume air 300 ml
3 Dinyalakan mantel pemanas dengan diatur
besar panasnya (dilihat perubahan suhu
pada termometer).
ο‚· Suhu sebelum dipanaskan 30oC
4 Menjelang air mendidih diaktifkan pompa
pendingin destilasi
ο‚· Air mengalir
5 Dipasang erlenmeyer untuk menampung
uap dan produk destilasi
ο‚· Erlenmeyer kosong
6 Dicatat penambahan dan diamati kejadian-
kejadian yang terjadi saat proses destilasi
ο‚· Larutan bunga kamboja mendidih pada
suhu 900C
ο‚· Terjadi penguapan dengan uap
mengalirmenuju erlenmeyer
Proses Pemisahan Hasil Destilasi
1 Dimasukkan hasil destilasi kedalam
corong pisah 11,9 ml
ο‚· Larutan berwarna bening terdapat
minyak atsiri berwarna putih
2 Ditambahkan n-Heksana sebanyak 5 ml
kedalam corong pisah,kemudian dikocok
berapa kali dan membuka penutup corong
pisah sebentar
ο‚· Larutan n-heksana berwarna bening
ο‚· N-heksana + larutan hasil destilasi
berwarna bening kemudian terdapat
minyak atsiri
3 Diletakkan gelas ukur dibawah corong
pisah untuk menampung tetesan air yang
dikeluarkan
ο‚· Volume minyak atsiri yang diperoleh
sebanyak 1,3 ml
VII. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
A. PERHITUNGAN
Rendemen =
π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘šπ‘–π‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘šπ‘’π‘Ÿπ‘›π‘–
π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž
π‘₯ 100%
Diketahui : V minyak murni = 1,3 ml = 1,3 gram
Massa bunga = 30 gram
Ditanya : Rendemen minyak murni bunga kamboja .....?
Jawab : Rendemen =
π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘šπ‘–π‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘šπ‘’π‘Ÿπ‘›π‘–
π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž
π‘₯ 100%
=
1,3 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
30 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
π‘₯ 100%
= 4,33%
B. PEMBAHASAN
Ekstraksi adalah metode pemisahan satu atau beberapa zat terlarut atau solut di
antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Prinsip metode ini didasarkan pada
distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling
bercampur.
Pada percobaan ekstraksi bunga kamboja kami menggunakan metode distilasi
uap. Destilasi uap adalah ekstraksi zat kandungan menguap dari bahan dengan uap air
berdasarkan peristiwa tekanan parsial zat kandungan menguap dengan fase uap air dari
mantel pemanas secara kontinyu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase
uap campuran menjadi destilat air bersama kandungan yang memisah sempurna atau
sebagian.
Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen antara dua atau
lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatu campuran. Pemisahan
terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran. Hal ini membuktikan bahwa
beberapa komponen lebih cepat menguap dari komponen yang lain atau bahwa setiap zat
memiliki titik didih yang berbeda.
Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan ialah untuk memisahkan atau
memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut. Pada proses distilasi, bahan yang
akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung destilan (erlemeyer). Pendidihan terus
dilakukan hingga sejumlah komponen yang mudah menguap terpisahkan, kemudian zat
destilan akan menguap melalui pipa penghubung yang selanjutnya didinginkan didalam
pipa pendingin (kondensor) sehingga hasil destilat ditampung dalam tempat penampung
distilat.
Apabila dalam proses distilasi sudah tidak terjadi penambahan produk distilan,
yaitu ketika bahan dalam kondensor tidak menetes, maka proses distilasi telah berakhir.
Bahan yang didistilasi bersifat mudah menguap atau volatil, seperti : bunga kamboja,
daun kayu putih, bunga kenanga, rempah-rempah dan sebagainya. Pada praktikum
distilasi yang kami lakukan ini, bahan yang digunakan adalah bunga kamboja.
Dalam percobaan ini minyak kamboja lebih cepat menguap (650C) dari pada air
(1000C). Distilasi pada praktikum ini memakai bunga kamboja yang terdiri dari 30 gram
ditambah 300 ml air. Diatilasi dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 10.00 WIB
sehingga diperoleh waktu proses distilasi selama 2 jam (120 menit). Hasil akhir yang
diperoleh adalah air dan minyak bunga kamboja.
Selanjutnya pada proses pemisahan hasil destilasi tujuannya adalah untuk
mendapatkan minyak atsiri bunga kamboja dengan cara memisahkan antara air dengan
minyak kamboja pada larutan bunga kamboja dengan mencampurkan pelarut organik.
Dalam percobaan kami menggunakan pelarut n-heksana 5,45 ml dimasukan ke dalam
11,9 ml larutan bunga kamboja hasil destilasi. Kemudian dikocok terlihat di dalam
corong pisah larutan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu :
1). Lapisan atas adalah minyak atsiri atau minyak kamboja
2). Lapisan bawah adalah air
Dengan memutar keran pada corong pisah tersebut untuk mengeluarkan airnya
sedikit demi sedikit sampai batas habis air yang menyentuh minyak barulah kita
mendapatkan minyak atsiri atau minyak kenanga itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses distilasi :
1). Bahan baku yang digunakan dan alat distilasi itu sendiri. Bahan yang digunakan
sangat berpengaruh dalam proses distilasi, karena bahan tersebut haruslah bahan-
bahan tertentu yang memilliki aroma/bau dan mengandung minyak.
2). Bobot produk awal, volume air untuk melarutkan zat yang terkandung pada bahan
dan lama destilasi. Semakin banyak produk awal yang digunakan dalam distilasi,
maka semakin banyak volume produk distilasi yang dihasilkan. Semakin
meningkatnya suhu pada saat pendidihan, maka proses distilasi semakin cepat.
3). Alat distilasi. Apabila alat destilasi itu sederhana (terutama pada kondensornya)
maka memerlukan waktu yang lama untuk proses distilasi sedangkan untuk alat
distilasi yang modern (terutama pada kondensornya) memerlukan waktu yang lebih
cepat.
Selain faktor-faktor di atas, yang perlu diperhatikan beberapa hal saat proses
distilasi berlangsung, yaitu :
1). Pada awal proses distilasi, dipastikan semua alat terpasang dengan benar.
2). Suhu pemanasan dan penambahan air (pelarut) pada bahan diatur sedemikian rupa
sehingga produk menguap dengan sempurna. Apabila suhu kurang (terlalu rendah)
dan airnya kurang, maka komponen yang terekstrak dari bahan kurang maksimal,
namun jika suhu terlalu tinggi akan menyebabkan penguapan cepat berakhir dan
bahan juga terekstrak kurang sempurna karena produk cepat kering bahkan dapat
menyebabkan kegosongan. Jika penambahan airnya terlalu banyak, akan
menyebabkan luapan pada erlenmeyer.
3). Balsem digunakan pada alat distilasi agar uap bunga kenanga murni tidak keluar dari
rangkaian alat dan tekanan uap dalam alat tidak keluar atau stabil. Tujuan di
pasangnya pipa penghubung pada alat distilasi untuk menyalurkan hasil distilat ke
alat penampung air dan minyak.
4). Kondensor dipasang sebagai pendingin air uap minyak murni. Oleh sebab itu proses
pendingin menjadi efektif. Pada percobaan ini kondensor yang digunakan adalah
kondesor spiral, dimana didalamnya di pasang pipa kecil yang dibentuk spiral.
Ujung pipa yang satu di hubungkan dengan pipa penghubung sedangkan ujung yang
lain di hubungkan dengan alat penampung dan pemisah cairan distilasi. Pada dinding
dari silinder tersebut juga terdapat lubang pemasukan air pendingin dari alat
penampungan air dan lubang pengeluaran air pendingin.
5). Berakhirnya proses distilasi ditandai dengan tidak menetesnya lagi bahan dari pipa.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Memisahkan campuran dua larutan berdasarkan perbedaan titik
didih pada proses ekstraksi ini dapat dilakukan salah satunya dengan destilasi
uap. Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen antara dua atau
lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatu campuran.
Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran. Hal ini
membuktikan bahwa beberapa komponen lebih cepat menguap (volatil) dari
komponen yang lain yang sukar menguap (non volatil) atau bahwa setiap zat
memiliki titik didih yang berbeda. Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan
ialah untuk memisahkan atau memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut.
Bahan yang digunakan pada distilasi adalah bahan yang bersifat volatil,
pada praktikum ini bahan yang digunakan adalah bunga kamboja. Dalam
percobaan ini minyak kamboja lebih cepat menguap (650C) dari pada air (1000C),
dan hasil minyak atsiri yang diperoleh pada percobaan ini adalah 1,3 ml.
B. SARAN
Pada percobaan ini, harus ada ketelitian dalam menggunakan alat dan
bahan terutama pada merakit alat distilasi uap karena jika alat tidak terpasang
dengan baik maka hasil yang diperoleh tidak maksimal.
LAMPIRAN
1. Bunga Kamboja
2. Proses Penimbangan
3. Alat Destilasi
4. Proses Pemanasan
5. Hasil Destilasi Uap
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, 1980. Pengantar fisiologi tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia. 200 p.
Loveless, A.R. 1998. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Steenis, Van. 2002. Flora. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Drs.Soebagio, dkk.2003.COMMON TEXTBOOK β€œKIMIA ANALITIK III”.Technical
Cooperation Project for Development of Science and Mathematics.IMSTEP
http://task-list.blogspot.com/2008/04/data-percobaan-jumlah-bahan-rimpang.html, diakses
pada tanggal 6 oktober 2014
http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/minyak_atsiri.htm, diakses pada tanggal 6
oktober 2014
http://www.dokterkimia.com/2010/06/destilasi.html, diakses pada tanggal 6 oktober 2014
http://lordbroken.wordpress.com/2010/02/17/ekstraksi-pelarut/, diakses pada tanggal 6
oktober 2014

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
Ernalia Rosita
Β 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
Β 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
vinsencius guntur
Β 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
aufia w
Β 
EKSTRAKSI
EKSTRAKSIEKSTRAKSI
EKSTRAKSI
Rolly Scavengers
Β 
EKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.pptEKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.ppt
VindaNesya
Β 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
Β 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docx
akqj10oke
Β 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Ahmad Dzikrullah
Β 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
fahri mey
Β 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
wd_amaliah
Β 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinDila Adila
Β 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
jundizg
Β 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Β 
SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
Robby Candra Purnama
Β 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
Β 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
alvi lmp
Β 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
Β 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
Β 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
Β 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Β 
EKSTRAKSI
EKSTRAKSIEKSTRAKSI
EKSTRAKSI
Β 
EKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.pptEKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.ppt
Β 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
Β 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
Β 
laporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docxlaporan praktikum 3.docx
laporan praktikum 3.docx
Β 
kompleksometri
kompleksometrikompleksometri
kompleksometri
Β 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Β 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
Β 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
Β 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Β 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
Β 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
Β 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
Β 
SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA SKRINNING FITOKIMIA
SKRINNING FITOKIMIA
Β 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
Β 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
Β 

Viewers also liked

Acc labu siam, pepaya, mawar
Acc   labu siam, pepaya, mawarAcc   labu siam, pepaya, mawar
Acc labu siam, pepaya, mawaryoga budi
Β 
Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)
Marzella Dea R
Β 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
Operator Warnet Vast Raha
Β 
alat distilasi sederhana
alat distilasi sederhanaalat distilasi sederhana
alat distilasi sederhana
Yuwandita Tamara Putri
Β 
Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)
Rita Usdeka
Β 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
Ernalia Rosita
Β 
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu PutihLaporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
SANDI TINDAON
Β 

Viewers also liked (7)

Acc labu siam, pepaya, mawar
Acc   labu siam, pepaya, mawarAcc   labu siam, pepaya, mawar
Acc labu siam, pepaya, mawar
Β 
Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)
Β 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
Β 
alat distilasi sederhana
alat distilasi sederhanaalat distilasi sederhana
alat distilasi sederhana
Β 
Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)
Β 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
Β 
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu PutihLaporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Β 

Similar to Lap. praktikum destilasi uap bunga kamboja

PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxPPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
AmeliaMoniq1
Β 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
SMAN 4 MERLUNG
Β 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
Salsabila Azzahra
Β 
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ari
UNIMUS
Β 
Ekstraksi-dengan-pelarut
Ekstraksi-dengan-pelarutEkstraksi-dengan-pelarut
Ekstraksi-dengan-pelarut
Irwan Makarunggala
Β 
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptxPPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
NovriDoank2
Β 
Laporan tanin
Laporan tanin Laporan tanin
Laporan tanin
CarlosEnvious
Β 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
yulis adriana
Β 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
ArwinAr
Β 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
agusasnafi
Β 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
Sapan Nada
Β 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
Ikhsan Ikhsan
Β 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksimtrko
Β 
FITOKIMIA-MACAM MACAM METODE EKSTRAKSI.pptx
FITOKIMIA-MACAM MACAM METODE EKSTRAKSI.pptxFITOKIMIA-MACAM MACAM METODE EKSTRAKSI.pptx
FITOKIMIA-MACAM MACAM METODE EKSTRAKSI.pptx
mainbareng
Β 
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptxtugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
AnggiHerlindia
Β 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
Sri Mulyati
Β 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
Ani Suyono
Β 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
AsthrEey' Schwarzenegger
Β 
4-ekstraksi.ppt
4-ekstraksi.ppt4-ekstraksi.ppt
4-ekstraksi.ppt
YonathanTriAtmodjoRe1
Β 
Bahan ajar destilasi
Bahan ajar destilasiBahan ajar destilasi
Bahan ajar destilasiAwal Reon
Β 

Similar to Lap. praktikum destilasi uap bunga kamboja (20)

PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxPPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
Β 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
Β 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
Β 
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ari
Β 
Ekstraksi-dengan-pelarut
Ekstraksi-dengan-pelarutEkstraksi-dengan-pelarut
Ekstraksi-dengan-pelarut
Β 
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptxPPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
Β 
Laporan tanin
Laporan tanin Laporan tanin
Laporan tanin
Β 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
Β 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
Β 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
Β 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
Β 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
Β 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
Β 
FITOKIMIA-MACAM MACAM METODE EKSTRAKSI.pptx
FITOKIMIA-MACAM MACAM METODE EKSTRAKSI.pptxFITOKIMIA-MACAM MACAM METODE EKSTRAKSI.pptx
FITOKIMIA-MACAM MACAM METODE EKSTRAKSI.pptx
Β 
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptxtugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
Β 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
Β 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
Β 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
Β 
4-ekstraksi.ppt
4-ekstraksi.ppt4-ekstraksi.ppt
4-ekstraksi.ppt
Β 
Bahan ajar destilasi
Bahan ajar destilasiBahan ajar destilasi
Bahan ajar destilasi
Β 

More from CarlosEnvious

Analisis soal pilihan ganda 16.1
Analisis soal pilihan ganda 16.1Analisis soal pilihan ganda 16.1
Analisis soal pilihan ganda 16.1
CarlosEnvious
Β 
Telaah kurikulum kimia
Telaah kurikulum kimiaTelaah kurikulum kimia
Telaah kurikulum kimia
CarlosEnvious
Β 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
CarlosEnvious
Β 
Kapita fix2
Kapita fix2Kapita fix2
Kapita fix2
CarlosEnvious
Β 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
CarlosEnvious
Β 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
CarlosEnvious
Β 
Lap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Lap. praktikum destilasi pada bungan kambojaLap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Lap. praktikum destilasi pada bungan kambojaCarlosEnvious
Β 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
CarlosEnvious
Β 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirinLaporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
CarlosEnvious
Β 

More from CarlosEnvious (9)

Analisis soal pilihan ganda 16.1
Analisis soal pilihan ganda 16.1Analisis soal pilihan ganda 16.1
Analisis soal pilihan ganda 16.1
Β 
Telaah kurikulum kimia
Telaah kurikulum kimiaTelaah kurikulum kimia
Telaah kurikulum kimia
Β 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
Β 
Kapita fix2
Kapita fix2Kapita fix2
Kapita fix2
Β 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Β 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
Β 
Lap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Lap. praktikum destilasi pada bungan kambojaLap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Lap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Β 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
Β 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirinLaporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
Β 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
Β 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
Β 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
Β 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
Β 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
Β 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
Β 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
Β 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Β 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Β 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
Β 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
Β 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
Β 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
Β 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
Β 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
Β 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
Β 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
Β 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
Β 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Β 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
Β 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Β 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
Β 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
Β 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
Β 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Β 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Β 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Β 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Β 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Β 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
Β 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
Β 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Β 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
Β 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Β 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Β 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Β 

Lap. praktikum destilasi uap bunga kamboja

  • 1. I. TOPIK : Destilasi Uap Pada Bunga Kamboja II. TUJUAN : Memisahkan campuran dua larutan berdasarkan perbedaan titik didih dan mendapatkan minyak atsiri dari bunga kamboja. III. DASAR TEORI A. Esktraksi Ekstraksi adalah metode pemisahan satu atau beberapa zat terlarut atau solut di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam ke dua fase pelarut. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar anta rmuka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi. Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang telah menembus kapiler-kapiler dalam suatu bahan padat dan melarutkan ekstrak larutan dengan konsentrasi lebih tinggi di bagian dalam bahan ekstraksi dan terjadi difusi yang memacu keseimbangan konsentrasi larutan dengan larutan di luar bahan. a. Jenis-jenis ekstraksi sebagai berikut: 1. Cara Dingin ο‚· Maserasi, adalah ekstraksi menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada suhu kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan kontinyu. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan ekstraksi maserat pertama dan seterusnya.
  • 2. ο‚· Perkolasi, adalah ekstraksi pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya pada suhu ruang. Prosesnya didahului dengan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penampungan ekstrak) secara terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan 2. Cara Panas ο‚· Reflux, adalah ekstraksi pelarut pada temperatur didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. ο‚· Soxhlet, adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik. ο‚· Digesi, adalah maserasi kinetik pada temperatur lebih tinggi dari temperatur kamar sekitar 40-50 C ο‚· Destilasi uap, adalah ekstraksi zat kandungan menguap dari bahan dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial zat kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinyu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran menjadi destilat air bersama kandungan yang memisah sempurna atau sebagian. ο‚· Infuse, adalah ekstraksi pelarut air pada temperature penangas air 96-98 C selama 15-20 menit. Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya melarutkan yang tinggi terhadap zat yang diekstraksi. Daya melarutkan yang tinggi ini berhubungan dengan kepolaran pelarut dan kepolaran senyawa yang diekstraksi. Terdapat kecenderungan kuat bagi senyawa polar larut dalam pelarut polar dan sebaliknya. b. Pemilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh: ο‚· Selektivitas, pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan. ο‚· Kelarutan, pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar.
  • 3. ο‚· Kemampuan tidak saling bercampur, pada ekstraksi cair, pelarut tidak boleh larut dalam bahan ekstraksi. ο‚· Kerapatan, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dengan bahan ekstraksi. ο‚· Reaktivitas, pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen bahan ekstraksi. ο‚· Titik didih, titik didih kedua bahan tidak boleh terlalu dekat karena ekstrak dan pelarut dipisahkan dengan cara penguapan, distilasi dan rektifikasi. ο‚· Kriteria lain, sedapat mungkin murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak beracun, tidak mudah terbakar, tidak eksplosif bila bercampur udara, tidak korosif, buaka emulsifier, viskositas rendah dan stabil secara kimia dan fisik. Karena tidak ada pelarut yang sesuai dengan semua persyaratan tersebut, maka untuk setiap proses ekstraksi harus dicari jenis pelarut yang paling sesuai dengan kebutuhan. Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen antara dua atau lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatu campuran. Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran. Hal ini membuktikan bahwa beberapa komponen lebih cepat menguap (volatil) dari komponen yang lain yang sukar menguap (non volatil) atau bahwa setiap zat memiliki titik didih yang berbeda. Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan ialah untuk memisahkan atau memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut. c. Macam-macam destilasi : 1. Distilasi sederhana (Non-Fraksionasi) Distilasi ini digunakan bila sampel dikatakan hanya mengandung satu komponen yang mudah menguap atau mempunyai perbedaan titik didih yang tinggi. Pemurnian dengan distilasi sederhana dapat dilakukan dengan distilasi yang berulang-ulang (redistilasi). 2. Distilasi Vakum Distilasi Vakum disebut juga distilasi dengan tekanan rendah. Untuk mencegah penguraian senyawa-senyawa organik dianjurkan melakukan distilasi dengan metode ini. Distilasi ini terutama digunakan untuk sampel-sampel dengan titik didih diatas 180oc. Dengan bantuan aspirator air, tekanan dapat diturunkan
  • 4. sampai 12-15 mmHg. Sedangkan dengan bantuan pompa vakum tekanan dapat diturunkan sampai 0.01 mmHg. Untuk terakhir ini diperlukan cold trap untuk keamanan dan jangan sekali-kali melepaskan keadaan vakum dengan melepaskan labu atau termometer. Sampel dimasukkan ke dalam labu distilasi, selanjutnya masukkan batu didih agar pendidihan berlangsung halus dan teratur. Pengontrolan suhu labu distilasi diperlukan supaya pendidihan berlangsung dengan baik. 3. Distilasi Fraksionasi Distilasi fraksionasi diperlukan untuk pemisahan dua atau lebih komponen yang mudah menguap atau yang mempunyai perbedaan titik didih yang rendah. Kolom fraksionasi memungkinkan adanya kesetimbangan antara turunnya cairan yang mengkondensasi dan naiknya uap, sehingga menghasilkan siklus penguapan kondensasi dalam jumlah banyak. Panjang dan jenis kolom fraksionasi yang diperlukan bergantung pada titik didih komponen-komponen yang akan dipisahkan. Pemisahan yang sesuai untuk komponen- komponen dengan perbedaan titik didih 15-20oc adalah dengan menggunakan vigorous. Untuk komponen- komponen dengan titik didih yang lebih dekat diperlukan β€œpacked column” atau β€œSpinning Band Column”. Kondisi kesetimbangan harus dijaga dalam kolom fraksionasi pada setiap saat untuk memperoleh pemisahan yang baik. Istilahreflux digunakan untuk cairan yang menguap dan kembali ke labu semula sebagai kondensat. Perbandingan distilat dengan jumlah kondensat yang kembali ke labu distilasi (disebut refluks ratio) biasanya harus lebih besar dari satu dan umumnya antara 5-10 untuk komponen yang relatif mudah dipisahkan. Untuk menjaga refluks ratio dalam daerah ini diperlukan pengontrolan pemanasan labu distilasi. 4. Distilasi Uap Distilasi ini digunakan untuk cairan-cairan yang sama sekali tidak mau bercampur (immiscible) atau cairan yang bercampur (miscible) sangat terbatas. Campuran heterogen dari dua cairan ini (A dan B) tidak mengikuti hokum Raoult, tetapi masing-masing.
  • 5. B. Bunga Kamboja Bunga kamboja ditemukan oleh seorang botanis berkebangsaan Perancis yang bernama Charles Plumier, karena itulah bunga kamboja mempunyai nama Latin Plumeria. Bunga kamboja dulu hanya kita jumpai di tempat-tempat yang berbau religi seperti pemakaman dan tempat-tempat lain, namun kini hal itu sudah berubah. Bunga ini tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan negara Kamboja sebab.Bunga ini ternyata berasal dari Amerika Tengah yang meliputi Equador, Colombia, Cuba, Venezuela, dan Mexico. Bunga kamboja diperkirakan pertama kali dibawa Indonesia oleh bangsa Portugis dan Belanda yang mana keduanya merupakanbangsa yang peduli terhadap lingkungan dan sangat menyukai alam tropis. Diperkirakan kamboja asli Indonesia adalah bunga kamboja yang berwarnaputih dengan bagian dalam berwarna kuning di mana kuntumnya tidak terbuka penuh serta berukuran kecil. Bunga kamboja tumbuh subur di dataran rendah sampai pada ketinggian 700 meter, namun secara umum tanaman ini bisa tumbuh subur di semua tempat. 1. Jenis bunga kamboja ο‚· PlumeriaBali-Whirl Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam,diantaranya PlumeriaBali-Whirl. Bunga kamboja ini memiliki mahkota yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan. Ada juga Plumeria Acuminata, bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung. Yang ketiga
  • 6. yakni Plumeria Acutifolia, bau bunganya harum dan berkhasiat untuk obat kencing nanah, bengkak serta bisul. ο‚· Plumeria Cendana Plumeria Cendana, meskipun berbau harum tetapi getahnya mengandung racun yang mana racun tersebut dapat menimbulkan rasa gatal. Plumeria Kok Putih, bunga kamboja ini sekalipun sudah mekar tetap terlihat agakkuncup. Ada juga Adenium Obesum, biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja Jepang. Bunga ini bukan berasal dari negeri sakura melainkan dari Benua Afrika, tepatnya Tanzania, Kenya, dan Uganda. Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan the rose of desert (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir. 2. Kegunaan Bunga Kamboja Pada umumnya tamanan kamboja biasanya ditanam sebagai tanaman hias di halaman dan juga kuburan. nah ternyata Kamboja ini tingginya bisa sampai 6 meter loh , termasuk pohon kecil yang berbatang pokok besar,berkayu dan keras. Daunnya lonjong dan meruncing di bagian ujungnya. Bunganya berbentuk terompet, warnanya putih, merah muda, dan merah. Getah putih pohon kamboja mengandung damar dan karet, yang mampu mengontraksikan kulit tanpa menimbulkan rasa sakit. Tumbuhan ini juga mengandung fuvoplumierin yang mencegah pertumbuhan bakteri. Bunganya berkhasiat menurunkan panas, menghentikan batuk, meluruhkan air seni. Batangnya melancarkan buang air besar. Kulit batang kamboja β€˜ mengandung senyawa plumerid yang bersifat racun dan bisa digunakan untuk menyembuhkan tumit yang pecah-pecah. Dulu pohon Kamboja (Plumeria rubra L.cv. Acutifolia.) dikenal sebagai pohon kuburan. Namun kini, pohon ini malah dikembangbiakan dan dijadikan tanaman hias. Selain sebagai tanaman hias, Kamboja ternyata memiliki khasiat yang penting untuk obat. Kandungan dalam pohon ini terbukti secara empiris menyembuhkan beberapa penyakit. Dalam pengobatan tradisional getah kamboja dimanfaatkan untuk obat sakit gigi atau obat luka, sedangkan kulit batangnya sangat efektif untuk menumpas rasa sakit karena bengkak dan dan pecah-pecah pada telapak kaki.
  • 7. 3. Klasifikasi Bunga Kamboja Plumeria acuminate ait Nama umum : Kamboja Klasifikasi : Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Gentianales Famili: Apocynaceae Genus: Plumeria Spesies: Plumeria acuminata Ait Kerabat Dekat Kamboja Putih, Kamboja Merah C. Minyak Atsiri Minyak Atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyawa padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, kelarutan dalam pelarut organik dan keluratan dalam air yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga. 1. Metode produksi (pengambilan) minyak atsiri Berdasarkan sifat tersebut diatas, minyak atsiri dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu penyulingan, ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent extraction), ekstraksi dengan lemak dingin (enfleurasi), ekstraksi dengan lemak panas (maserasi) dan pengepresan (pressing). Secara umum metode pengambilan minyak atsiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu cara mekanik dan cara fisika-kimia.
  • 8. a. Cara Mekanik Metode yang sering disebut expression ini merupakan cara cold pressing tidak ada panas yang dibutuhkan pada cara ini. Prosesnya adalah penekanan/pemerasan (squeezing). Bahan dasar yang bisa diambil minyaknya dengan pengepresan secara mekanik biasanya berupa biji-bijian atau kacang- kacangan maupun buah-buahan (citrus oil). b. Cara Kimia-fisika ο‚· Penyulingan/Destilasi Air (Perebusan) Dengan tipe penyulingan air ini, bahan yang akan disuling berhubungan langsung dengan air mendidih. Bahan yang akan disuling kemungkinan mengambang atau mengapung di atas air atau terendam seluruhnya, tergantung pada berat jenis dan kuantitas bahan yang akan diproses. Air dapat dididihkan dengan api secara langsung. Metode ini disebut juga metode perebusan. Ketika bahan direbus, minyak atsiri akan menguap bersama uap air, kemudian dilewatkan melalui kondensor untuk dikondensasi. Alat yang di gunakan untuk metode ini disebut alat suling perebus. Contoh bahan yang diproses dengan netode ini : bunga mawar, bunga-bunga jeruk. ο‚· Penyulingan/Destilasi Uap dan Air (Pengukusan) Bahan tanaman yang akan diproses ditempatkan dalam wadah yang kontruksinya hampir sama dengan dandang pegukus, sehingga metode ini disebut juga pengukusan. Air dididihkan pada bagian bawah alat . Minyak atsiri akan ikur bersama aliran uap yang kemudian dialirkan ke kondensor. Alat yang digunakan dalam metode ini disebut alat suling pengukus. Temperatur steam harus dikontrol agar hanya cukup untuk memaksa bahan melepas minyak atsirinya dan tidak membakar bahan. Uap yang dipakai bertekanan > 1 atm dan bersuhu > 100oC, sehingga waktu distilasi bisa lebih cepat mengurangi kemungkinan rusaknya minyak atsiri. Cara ini menghasilkan minyak atsiri dengan mutu yang tinggi.
  • 9. ο‚· Penyulingan/Destilasi Uap Langsung Bahan dialiri dengan uap yang berasal dari suatu pembangkit uap. Uap yang dihasilkan lazimnya memiliki tekanan yang lebih besar daripada tekanan atmosfer. Uap yang dihasilkan kemudian dialirkan kedalam alat penyulingan sehingga minyak atsiri akan enguap terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk dikondensasi. Alat yang digunakan dalam metode ini disebut alat suling uap langsung.Pada dasarnya tidak ada perbedaan mencolok pada ketiga alat penyulingan tersebut. Namun pemilihan tergantung pada metode yang digunakan, karena reaksi tertentu dapat terjadi selama penyulingan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hidrodestilasi adalah : 1. Difusi atau perembesan minyak atsiri oleh air panas melalui selaput tanaman yang disebut hidrodifusi. 2. Hidrolisis terhadap komponen tertentu dari minyak atsiri.Peruraian terjadi oleh panas.
  • 10. V. PROSEDUR KERJA A. Proses destilasi a. Memotong bunga Mawar kemudian timbang dan masukkan ke dalam tabung distilasi (steamer). b. Menyalakan mantel pemanas dan mengatur besar panasnya. c. Menjelang air mendidih, mengaktifkan pompa pendingin distilasi d. Memasang erlenmeyer untuk menampung uap dan produk hasil distilasi. e. Mencatat penambahan dan mengamati kejadian-kejadian yang terjadi selama proses distilasi setiap 15 menit. f. Proses distilasi berakhir ketika tidak terjadi penambahan produk distilan lagi. B. Proses pemisahan hasil destilasi : a. Memasukkan hasil destilasi ke dalam corong pisah sebanyak 10 ml. b. Menambahkan n-heksana sebanyak 5 ml ke dalam corong pisah, kemudian kocok beberapa kali dan membuka penutup corong pisah sebentar. c. Meletakkan gelas ukur di bawah corong pisah untuk menampung tetesan air yang dikeluarkan. d. Perlahan-lahan memutar keran corong pisah agar air dapat keluar sedikit demi sedikit sampai habis tepat batas air dan minyak yang terlihat pada corong tersebut.
  • 11. IV. ALAT DAN BAHAN A. Alat No Alat Ukuran Jumlah 1 Erlenmeyer 250 ml 1 2 Mantel pemanas - 1 3 kondensor - 1 4 Pipet tetes - 2 5 Pecahan keramik - 5 6 Penjepit - 1 7 Corong - 1 8 Selang - 2 9 Corong pisah - 1 10 Gelas ukur 10 ml 1 11 Gelas kimia 500 ml 1 12 Neraca Digital - 1 B. Bahan No Bahan Satuan Jumlah 1 Bunga kamboja Gram 30 2 Air ml 300 3 n-heksana ml 5.45
  • 12. VI. HASIL PENGAMATAN NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN 1 Dipotong bunga kemboja dan ditimbang sebanyak 30 gram kemudian dimasukkan kedalam tabung destilasi (steamer) ο‚· Massa bunga kamboja 30 gram 2 Ditambahkan 30 ml air dan beling keramik sebanyak 5 buah pecahan keramik ο‚· Volume air 300 ml 3 Dinyalakan mantel pemanas dengan diatur besar panasnya (dilihat perubahan suhu pada termometer). ο‚· Suhu sebelum dipanaskan 30oC 4 Menjelang air mendidih diaktifkan pompa pendingin destilasi ο‚· Air mengalir 5 Dipasang erlenmeyer untuk menampung uap dan produk destilasi ο‚· Erlenmeyer kosong 6 Dicatat penambahan dan diamati kejadian- kejadian yang terjadi saat proses destilasi ο‚· Larutan bunga kamboja mendidih pada suhu 900C ο‚· Terjadi penguapan dengan uap mengalirmenuju erlenmeyer Proses Pemisahan Hasil Destilasi 1 Dimasukkan hasil destilasi kedalam corong pisah 11,9 ml ο‚· Larutan berwarna bening terdapat minyak atsiri berwarna putih 2 Ditambahkan n-Heksana sebanyak 5 ml kedalam corong pisah,kemudian dikocok berapa kali dan membuka penutup corong pisah sebentar ο‚· Larutan n-heksana berwarna bening ο‚· N-heksana + larutan hasil destilasi berwarna bening kemudian terdapat minyak atsiri 3 Diletakkan gelas ukur dibawah corong pisah untuk menampung tetesan air yang dikeluarkan ο‚· Volume minyak atsiri yang diperoleh sebanyak 1,3 ml
  • 13. VII. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. PERHITUNGAN Rendemen = π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘šπ‘–π‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘šπ‘’π‘Ÿπ‘›π‘– π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘₯ 100% Diketahui : V minyak murni = 1,3 ml = 1,3 gram Massa bunga = 30 gram Ditanya : Rendemen minyak murni bunga kamboja .....? Jawab : Rendemen = π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘šπ‘–π‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘šπ‘’π‘Ÿπ‘›π‘– π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘₯ 100% = 1,3 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š 30 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š π‘₯ 100% = 4,33%
  • 14. B. PEMBAHASAN Ekstraksi adalah metode pemisahan satu atau beberapa zat terlarut atau solut di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Pada percobaan ekstraksi bunga kamboja kami menggunakan metode distilasi uap. Destilasi uap adalah ekstraksi zat kandungan menguap dari bahan dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial zat kandungan menguap dengan fase uap air dari mantel pemanas secara kontinyu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran menjadi destilat air bersama kandungan yang memisah sempurna atau sebagian. Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen antara dua atau lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatu campuran. Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran. Hal ini membuktikan bahwa beberapa komponen lebih cepat menguap dari komponen yang lain atau bahwa setiap zat memiliki titik didih yang berbeda. Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan ialah untuk memisahkan atau memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut. Pada proses distilasi, bahan yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung destilan (erlemeyer). Pendidihan terus dilakukan hingga sejumlah komponen yang mudah menguap terpisahkan, kemudian zat destilan akan menguap melalui pipa penghubung yang selanjutnya didinginkan didalam pipa pendingin (kondensor) sehingga hasil destilat ditampung dalam tempat penampung distilat. Apabila dalam proses distilasi sudah tidak terjadi penambahan produk distilan, yaitu ketika bahan dalam kondensor tidak menetes, maka proses distilasi telah berakhir. Bahan yang didistilasi bersifat mudah menguap atau volatil, seperti : bunga kamboja, daun kayu putih, bunga kenanga, rempah-rempah dan sebagainya. Pada praktikum distilasi yang kami lakukan ini, bahan yang digunakan adalah bunga kamboja.
  • 15. Dalam percobaan ini minyak kamboja lebih cepat menguap (650C) dari pada air (1000C). Distilasi pada praktikum ini memakai bunga kamboja yang terdiri dari 30 gram ditambah 300 ml air. Diatilasi dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 10.00 WIB sehingga diperoleh waktu proses distilasi selama 2 jam (120 menit). Hasil akhir yang diperoleh adalah air dan minyak bunga kamboja. Selanjutnya pada proses pemisahan hasil destilasi tujuannya adalah untuk mendapatkan minyak atsiri bunga kamboja dengan cara memisahkan antara air dengan minyak kamboja pada larutan bunga kamboja dengan mencampurkan pelarut organik. Dalam percobaan kami menggunakan pelarut n-heksana 5,45 ml dimasukan ke dalam 11,9 ml larutan bunga kamboja hasil destilasi. Kemudian dikocok terlihat di dalam corong pisah larutan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Lapisan atas adalah minyak atsiri atau minyak kamboja 2). Lapisan bawah adalah air Dengan memutar keran pada corong pisah tersebut untuk mengeluarkan airnya sedikit demi sedikit sampai batas habis air yang menyentuh minyak barulah kita mendapatkan minyak atsiri atau minyak kenanga itu. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses distilasi : 1). Bahan baku yang digunakan dan alat distilasi itu sendiri. Bahan yang digunakan sangat berpengaruh dalam proses distilasi, karena bahan tersebut haruslah bahan- bahan tertentu yang memilliki aroma/bau dan mengandung minyak. 2). Bobot produk awal, volume air untuk melarutkan zat yang terkandung pada bahan dan lama destilasi. Semakin banyak produk awal yang digunakan dalam distilasi, maka semakin banyak volume produk distilasi yang dihasilkan. Semakin meningkatnya suhu pada saat pendidihan, maka proses distilasi semakin cepat. 3). Alat distilasi. Apabila alat destilasi itu sederhana (terutama pada kondensornya) maka memerlukan waktu yang lama untuk proses distilasi sedangkan untuk alat distilasi yang modern (terutama pada kondensornya) memerlukan waktu yang lebih cepat.
  • 16. Selain faktor-faktor di atas, yang perlu diperhatikan beberapa hal saat proses distilasi berlangsung, yaitu : 1). Pada awal proses distilasi, dipastikan semua alat terpasang dengan benar. 2). Suhu pemanasan dan penambahan air (pelarut) pada bahan diatur sedemikian rupa sehingga produk menguap dengan sempurna. Apabila suhu kurang (terlalu rendah) dan airnya kurang, maka komponen yang terekstrak dari bahan kurang maksimal, namun jika suhu terlalu tinggi akan menyebabkan penguapan cepat berakhir dan bahan juga terekstrak kurang sempurna karena produk cepat kering bahkan dapat menyebabkan kegosongan. Jika penambahan airnya terlalu banyak, akan menyebabkan luapan pada erlenmeyer. 3). Balsem digunakan pada alat distilasi agar uap bunga kenanga murni tidak keluar dari rangkaian alat dan tekanan uap dalam alat tidak keluar atau stabil. Tujuan di pasangnya pipa penghubung pada alat distilasi untuk menyalurkan hasil distilat ke alat penampung air dan minyak. 4). Kondensor dipasang sebagai pendingin air uap minyak murni. Oleh sebab itu proses pendingin menjadi efektif. Pada percobaan ini kondensor yang digunakan adalah kondesor spiral, dimana didalamnya di pasang pipa kecil yang dibentuk spiral. Ujung pipa yang satu di hubungkan dengan pipa penghubung sedangkan ujung yang lain di hubungkan dengan alat penampung dan pemisah cairan distilasi. Pada dinding dari silinder tersebut juga terdapat lubang pemasukan air pendingin dari alat penampungan air dan lubang pengeluaran air pendingin. 5). Berakhirnya proses distilasi ditandai dengan tidak menetesnya lagi bahan dari pipa.
  • 17. VIII. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Memisahkan campuran dua larutan berdasarkan perbedaan titik didih pada proses ekstraksi ini dapat dilakukan salah satunya dengan destilasi uap. Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen antara dua atau lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatu campuran. Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran. Hal ini membuktikan bahwa beberapa komponen lebih cepat menguap (volatil) dari komponen yang lain yang sukar menguap (non volatil) atau bahwa setiap zat memiliki titik didih yang berbeda. Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan ialah untuk memisahkan atau memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut. Bahan yang digunakan pada distilasi adalah bahan yang bersifat volatil, pada praktikum ini bahan yang digunakan adalah bunga kamboja. Dalam percobaan ini minyak kamboja lebih cepat menguap (650C) dari pada air (1000C), dan hasil minyak atsiri yang diperoleh pada percobaan ini adalah 1,3 ml. B. SARAN Pada percobaan ini, harus ada ketelitian dalam menggunakan alat dan bahan terutama pada merakit alat distilasi uap karena jika alat tidak terpasang dengan baik maka hasil yang diperoleh tidak maksimal.
  • 18. LAMPIRAN 1. Bunga Kamboja 2. Proses Penimbangan
  • 19. 3. Alat Destilasi 4. Proses Pemanasan
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Dwijoseputro, 1980. Pengantar fisiologi tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia. 200 p. Loveless, A.R. 1998. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Steenis, Van. 2002. Flora. Jakarta : PT Pradnya Paramita. Drs.Soebagio, dkk.2003.COMMON TEXTBOOK β€œKIMIA ANALITIK III”.Technical Cooperation Project for Development of Science and Mathematics.IMSTEP http://task-list.blogspot.com/2008/04/data-percobaan-jumlah-bahan-rimpang.html, diakses pada tanggal 6 oktober 2014 http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/minyak_atsiri.htm, diakses pada tanggal 6 oktober 2014 http://www.dokterkimia.com/2010/06/destilasi.html, diakses pada tanggal 6 oktober 2014 http://lordbroken.wordpress.com/2010/02/17/ekstraksi-pelarut/, diakses pada tanggal 6 oktober 2014