Dokumen tersebut memberikan daftar nama dan merupakan bagian dari mata kuliah Fisika di salah satu perguruan tinggi. Tidak terdapat informasi lain yang relevan untuk diringkas.
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang semikonduktor, yaitu bahan yang memiliki sifat konduktivitas antara konduktor dan isolator. Semikonduktor terdiri dari dua jenis yaitu intrinsik dan ekstrinsik, serta memiliki dua tipe arus listrik yaitu arus drift dan difusi. Bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon.
Dokumen tersebut memberikan daftar nama dan merupakan bagian dari mata kuliah Fisika di salah satu perguruan tinggi. Tidak terdapat informasi lain yang relevan untuk diringkas.
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang semikonduktor, yaitu bahan yang memiliki sifat konduktivitas antara konduktor dan isolator. Semikonduktor terdiri dari dua jenis yaitu intrinsik dan ekstrinsik, serta memiliki dua tipe arus listrik yaitu arus drift dan difusi. Bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkondisian sinyal sensor. Secara umum, pengkondisian sinyal diperlukan untuk mengoreksi variasi pada karakteristik output sensor agar berhubungan linear dengan variabel yang diukur. Pengkondisian sinyal mencakup kompensasi suhu, linearisasi, penyesuaian nol dan rentang, serta konversi sinyal analog menjadi digital.
Teorema Norton dapat menyederhanakan rangkaian elektronik rumit menjadi sumber arus dan resistor paralel. Rangkaian contoh disederhanakan menjadi sumber arus 1 Ampere dan resistor 60/11 Ohm paralel. Arus pada beban 8 Ohm adalah 15/37 Ampere berdasarkan teorema Norton. Teorema Norton dan Thevenin memiliki hubungan dimana hambatan pengganti sama dan arus setara Norton berhubungan dengan tegangan setara Thevenin melalui
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
Dokumen tersebut membahas tentang modulasi amplitudo dalam sistem telekomunikasi. Modulasi amplitudo adalah proses penumpangan sinyal informasi berupa gelombang sinus ke amplitudo gelombang sinus pembawa. Jenis-jenis modulasi amplitudo diantaranya adalah AM, DSB, SSB yang memanfaatkan variasi amplitudo gelombang pembawa untuk mengirimkan informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangkitan dan pengukuran tegangan tinggi bolak-balik. Ia menjelaskan parameter-parameter, ciri-ciri, dan konstruksi transformator uji, serta berbagai cara untuk menghasilkan dan mengukur tegangan tinggi bolak-balik seperti menggunakan rangkaian resonansi, sela bola, pembagi kapasitif, dan transformator tegangan. Dokumen tersebut juga membahas cara mengatur tegangan uji secara
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan okZony MuttaQin
Modul ini membahas Aljabar Boole dan Hukum De Morgan untuk praktikum Teknik Digital. Modul ini menjelaskan tujuan praktikum untuk mempelajari penggunaan ungkapan Aljabar Boole dalam rangkaian logika, notasi-notasi Aljabar Boole, dan verifikasi Hukum De Morgan. Praktikum ini melibatkan pengujian rangkaian logika menggunakan komponen gerbang logika untuk mengevaluasi hukum-hukum Aljabar Boole dan Hukum De Morgan.
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian amplifier atau penguat serta jenis-jenisnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik ideal dari penguat operasional (op-amp) dan beberapa aplikasinya seperti penguat inverting, non-inverting, diferensial dan contoh soalnya.
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal digital menggunakan MATLAB, meliputi pembangkitan sinyal sinus, langkah, eksponensial, acak, dan suara. Langkah-langkahnya meliputi definisi persamaan matematika setiap sinyal, contoh kode MATLAB, dan penjelasan hasil plot. Modul ini juga mendemonstrasikan kombinasi beberapa sinyal dan pembangkitan nada dasar piano.
Dokumen tersebut berisi soal ujian tentang prinsip dasar semikonduktor dan atom. Materi soal meliputi konsep atom Bohr, elektron valensi, semikonduktor tipe-N dan tipe-P, serta kerja diode PN. Soal berisi 10 pertanyaan pilihan ganda dan 10 pertanyaan uraian mengenai konsep-konsep tersebut.
1. Dokumen ini membahas tiga jenis modulasi sinyal yaitu FM, AM, dan PM. FM bekerja dengan merubah frekuensi gelombang pembawa, AM dengan merubah amplitudo, dan PM dengan merubah fase.
2. Kelebihan FM antara lain tahan terhadap noise dan membutuhkan daya yang lebih kecil, sedang AM memiliki jangkauan yang lebih luas namun mudah terganggu. PM potensi gangguannya lebih kecil tetapi paling sul
Makalah ini membahas tentang sistem komunikasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK). QPSK adalah salah satu jenis modulasi digital Phase Shift Keying yang memiliki empat fase yang berbeda untuk mewakili dua bit input. Makalah ini menjelaskan proses modulasi, demodulasi, dan komponen-komponen pada modulator dan demodulator QPSK."
Laporan praktikum membahas percobaan penguat emitor bersama dengan mengukur tanggapan frekuensi, lebar pita, dan penguatan tegangan pada berbagai dekade frekuensi. Hasilnya adalah grafik tanggapan frekuensi dengan lebar pita 96 kHz dan penguatan tegangan antara 0,6-2.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkondisian sinyal sensor. Secara umum, pengkondisian sinyal diperlukan untuk mengoreksi variasi pada karakteristik output sensor agar berhubungan linear dengan variabel yang diukur. Pengkondisian sinyal mencakup kompensasi suhu, linearisasi, penyesuaian nol dan rentang, serta konversi sinyal analog menjadi digital.
Teorema Norton dapat menyederhanakan rangkaian elektronik rumit menjadi sumber arus dan resistor paralel. Rangkaian contoh disederhanakan menjadi sumber arus 1 Ampere dan resistor 60/11 Ohm paralel. Arus pada beban 8 Ohm adalah 15/37 Ampere berdasarkan teorema Norton. Teorema Norton dan Thevenin memiliki hubungan dimana hambatan pengganti sama dan arus setara Norton berhubungan dengan tegangan setara Thevenin melalui
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
Dokumen tersebut membahas tentang modulasi amplitudo dalam sistem telekomunikasi. Modulasi amplitudo adalah proses penumpangan sinyal informasi berupa gelombang sinus ke amplitudo gelombang sinus pembawa. Jenis-jenis modulasi amplitudo diantaranya adalah AM, DSB, SSB yang memanfaatkan variasi amplitudo gelombang pembawa untuk mengirimkan informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangkitan dan pengukuran tegangan tinggi bolak-balik. Ia menjelaskan parameter-parameter, ciri-ciri, dan konstruksi transformator uji, serta berbagai cara untuk menghasilkan dan mengukur tegangan tinggi bolak-balik seperti menggunakan rangkaian resonansi, sela bola, pembagi kapasitif, dan transformator tegangan. Dokumen tersebut juga membahas cara mengatur tegangan uji secara
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan okZony MuttaQin
Modul ini membahas Aljabar Boole dan Hukum De Morgan untuk praktikum Teknik Digital. Modul ini menjelaskan tujuan praktikum untuk mempelajari penggunaan ungkapan Aljabar Boole dalam rangkaian logika, notasi-notasi Aljabar Boole, dan verifikasi Hukum De Morgan. Praktikum ini melibatkan pengujian rangkaian logika menggunakan komponen gerbang logika untuk mengevaluasi hukum-hukum Aljabar Boole dan Hukum De Morgan.
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian amplifier atau penguat serta jenis-jenisnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik ideal dari penguat operasional (op-amp) dan beberapa aplikasinya seperti penguat inverting, non-inverting, diferensial dan contoh soalnya.
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal digital menggunakan MATLAB, meliputi pembangkitan sinyal sinus, langkah, eksponensial, acak, dan suara. Langkah-langkahnya meliputi definisi persamaan matematika setiap sinyal, contoh kode MATLAB, dan penjelasan hasil plot. Modul ini juga mendemonstrasikan kombinasi beberapa sinyal dan pembangkitan nada dasar piano.
Dokumen tersebut berisi soal ujian tentang prinsip dasar semikonduktor dan atom. Materi soal meliputi konsep atom Bohr, elektron valensi, semikonduktor tipe-N dan tipe-P, serta kerja diode PN. Soal berisi 10 pertanyaan pilihan ganda dan 10 pertanyaan uraian mengenai konsep-konsep tersebut.
1. Dokumen ini membahas tiga jenis modulasi sinyal yaitu FM, AM, dan PM. FM bekerja dengan merubah frekuensi gelombang pembawa, AM dengan merubah amplitudo, dan PM dengan merubah fase.
2. Kelebihan FM antara lain tahan terhadap noise dan membutuhkan daya yang lebih kecil, sedang AM memiliki jangkauan yang lebih luas namun mudah terganggu. PM potensi gangguannya lebih kecil tetapi paling sul
Makalah ini membahas tentang sistem komunikasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK). QPSK adalah salah satu jenis modulasi digital Phase Shift Keying yang memiliki empat fase yang berbeda untuk mewakili dua bit input. Makalah ini menjelaskan proses modulasi, demodulasi, dan komponen-komponen pada modulator dan demodulator QPSK."
Laporan praktikum membahas percobaan penguat emitor bersama dengan mengukur tanggapan frekuensi, lebar pita, dan penguatan tegangan pada berbagai dekade frekuensi. Hasilnya adalah grafik tanggapan frekuensi dengan lebar pita 96 kHz dan penguatan tegangan antara 0,6-2.
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis bentuk grafik dan perbandingan tegangan output terhadap variasi frekuensi pada rangkaian RC integral dan diferensial. Percobaan dilakukan dengan manipulasi frekuensi 25 Hz, 50 Hz, dan 100 Hz pada kedua rangkaian. Hasilnya menunjukkan bahwa pada rangkaian integral, tegangan output berkurang seiring kenaikan frekuensi dan periode berkurang. Sedangkan pada rangkaian diferensial, tegangan output
Modul ini membahas tentang induktor dan transformator. Induktor adalah komponen elektronika yang digunakan sebagai beban induktif yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk medan magnet, sedangkan transformator berfungsi untuk memindahkan tenaga listrik antara input dan output dengan mengubah besar tegangannya. Modul ini juga menjelaskan rumus-rumus untuk menghitung nilai induktansi dan tegangan sekunder transformator.
Dokumen tersebut membahas tentang merencanakan rangkaian penguat depan universal audio (universal pre-amplifier) yang dapat menguatkan sinyal dari berbagai sumber seperti mikrofon dan pemungut suara magnetik. Rangkaian tersebut dirancang menggunakan dua tingkat transistor dengan pengaturan titik kerja dan umpan balik untuk menstabilkan penguatan dari perubahan suhu."
Osiloskop adalah alat untuk melihat dinamika besaran sebagai fungsi waktu secara visual. Osiloskop memiliki 5 komponen utama yaitu tabung sinar katoda, penguat simpangan Y dan X, pembangkit tegangan basis waktu, dan pengatur berkas."
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan transmisi sinyal digital melalui serat optik menggunakan photodiode dan phototransistor. Bab pertama menjelaskan tujuan percobaan untuk mempelajari cara kerja komponen, menguji transmisi sinyal, dan mengukur output power dan bandwidth receiver. Bab kedua membahas teori dasar tentang sistem komunikasi serat optik, photodiode, dan phototransistor. Bab ketiga berisi prosedur percobaan untuk photodiode dan phototransist
Tiga kalimat:
Dokumen ini merangkum hasil percobaan penyearahan arus AC menjadi DC menggunakan dioda pada penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh, dengan dan tanpa penambahan filter kapasitor. Hasilnya menunjukkan penyearah gelombang penuh menghasilkan tegangan DC rata yang lebih tinggi dibandingkan penyearah setengah gelombang. Penambahan filter kapasitor juga menghasilkan tegangan keluaran yang lebih
Rangkuman dokumen:
Dokumen tersebut membahas tentang penyearah gelombang yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Dibahas prinsip kerja penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh yang menggunakan dioda, serta pengaruh filter kapasitor terhadap tegangan keluaran dan riaknya. Praktikum bertujuan menerapkan komponen dioda sebagai penyearah gelombang dan
Laporan praktikum ini membahas percobaan mengenai function generator. Tujuannya adalah mengenal bagian-bagian dan fungsi function generator serta menyelidiki hubungan antara frekuensi dengan bentuk gelombang yang dihasilkan. Percobaan dilakukan dengan mengatur frekuensi pada function generator dan mengamati bentuk gelombang pada osiloskop. Hasilnya menunjukkan semakin besar frekuensi, gelombang akan semakin rapat.
Dokumen tersebut membahas tentang Base Transceiver Station (BTS) yang berfungsi sebagai jembatan antara perangkat pengguna dan jaringan seluler. BTS terdiri dari menara, antena, shelter, dan komponen pendukung lainnya. BTS menyediakan cakupan sinyal radio untuk menghubungkan perangkat pengguna dan mengontrol proses handover antar-sel.
Rangkian Dasar Op-Amp membahas rangkaian-rangkaian dasar aplikasi op-amp seperti komparator, penguat inverting, non-inverting, summing, integrator, dan differensiator. Eksperimen dilakukan untuk mengukur input dan output dari setiap rangkaian dan menganalisis pengaruh komponen terhadap hasil pengukuran.
1. LAPORAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 2
Pembangkit Gelombang Segitiga
Disusun Oleh :
Abdurrochman
2A-1 Tkenik Telekomunikasi
131331001
Partner :
Andry Noorman S. (131331007)
Fauzan Hanif N. (131331011)
Fidhli Kusumah D. (131331012)
Dosen Pengampu : Ridwan Solihin, DU.Tech.,SST.,MT.
D3 Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bandung
Tahun 2014
2. I. Tujuan
Mahasiswa mampu membuat rangkaian pembangkit sinyal segitiga, mengukur
perioda dan menggambarkan sinyal Vi, Va dan Vo.
II. Landasan Teori
Rangkaian osilator gelombang segitiga
Rangkaiannya terdiri dari komparator dengan histeresis dan rangkaian integrator.
Rangkaian integrator harus mempunyai konstanta waktu yang lebih besar dari
frekuensi sinyal diinginkan.Frekuensi sinyal output ditentukan oleh rangkaian RC dan
rangkaian histeresis.
Gambar 2.1. Rangkaian pembangkit gelombang segitiga
Seperti pada rangkaian diatas, adanya penambahan suatu rangkaian persegi dapat
mempermudah untuk menganilisis suatu rangkaian pembangkit gelombang segitiga.
Dalam rangkaian tersebut, bila keluaran osilator persegi positif maka osilator segitiga
berupa lereng negatif. Sebaliknya, bila keluaran osilator persegi negatif maka keluaran
osilator segitiga berupa lereng positif. Dalam hal ini, frekuensi keluaran gelombang
segitiga sama besarnya dengan frekuensi gelombang persegi.
3. Persamaan matematis yang dapat digunakan dalam rangkaian ini yaitu:
Tegangan ambang +VT dan –VT :
Tegangan ambang antar puncak :
Frekuensi keluaran (fout) ditentukan dengan menghitung waktu naik (tR) dan waktu
turun (tF) gelombang segitiga :
Satu siklus periode (T) adalah :
Jadi frekuensi keluaran dapat dicari dengan :
4. III. Alat dan Komponen
Op Amp 741 : 1 buah
Resistor 10 KΩ : 2 buah
Kapasitor 0,1 uF : 1 buah
Potensiometer 100 KΩ : 1 buah
Potensiometer 1MΩ : 1 buah
Protoboard
Jumper
Kabel-kabel penghubung
Powersupply
Osiloskop
IV. Rangkaian Percobaan
-
+
-
+
Vo
Va
10 KΩ
Voffset
Vi
Vref
10 KΩ
1 MΩ
100 KΩ
0,1 µf
Gambar 4.1. Rangkaian percobaan pembangkit gelombang segitiga
V. Langkah Percobaan
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.1, lalu atur Rpot agar Vo nya terlihat baik.
2. Gambarkan Vi, Vo dan Va.
3. Ukur t1, t2 , T dan f.
4. Lihat pengaruh Rpot1 dan Rpot2 terhadap besarnya frekuensi.
5. Ubah Vref atau Voffset, lalu lihat sinyal outputnya Vref (-1V, 0V, 2V) dan Voffset
(-10V, 0V, 10V).
6. Buat analisis untuk menentukan frekuensi sinyal Vo dari pembangkit sinyal
segitiga.
5. VI. Hasil Percobaan
1. Bentuk gelombang
Vi
V = 27 Vpp
Vo
V = 2,65 Vpp
Va
V = 4,72 Vpp
2. t1 = 2 ms
t2 = 2 ms
T = t1 + t2 = 4 ms
f =
1
4 𝑚𝑠
= 250 Hz
3. Ketika Rpot1 dan Rpot2 diubah akan berpengaruh terhadap :
o Frekuensi output
Jika Rpot1 diperkecil maka frekuensi naik dan berkebalikan dengan Rpot2.
Jika Rpot2 diperkecil maka frekuensi turun.
o Tegangan Vpp
Tegangan Vpp yang berubah adalah tegangan bentuk gelombang Vo (segitiga)
dan Va. Sedangkan Vi tegangan tetap.
4. Ketika Vref diubah-ubah maka :
Amplitudo Vo dan Va akan bergeser ke atas atau lebih postif jika Vref dinaikkan
dan begitu pula kebalikannya.
Ketika Voffset diubah-ubah maka :
Waktu (t) positif akan lebih besar atau lama ketika Voffset dinaikkan dan begitu
pula kebalikannya.
6. Analisis
Ketika Rpot1 dan Rpot2 diubah akan berpengaruh terhadap :
Frekuensi output
Jika Rpot1 diperkecil maka frekuensi naik dan berkebalikan dengan Rpot2.
Jika Rpot2 diperkecil maka frekuensi turun.
VII. Simpulan
Bila keluaran gelombang persegi positif maka gelombang segitiga berupa lereng
negatif. Sebaliknya, bila keluaran gelombang persegi negatif maka keluaran
gelombang segitiga berupa lereng positif. Frekuensi gelombang persegi dan segitiga
sama besar.