Bab I dokumen tersebut membahas latar belakang masalah implementasi program Sekolah Adiwiyata di masa pandemi Covid-19 untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa pada mata pelajaran PAI di SMAN 7 Pekanbaru. Dibahas pula identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, dan manfaat penelitian."
kualitatif IHD (Implementasi Program Sekolah Adiwiyata).pdf
1. Implementasi Program Sekolah Adiwiyata di Masa Pandemi Covid-
19 Dalam Meningkatkan Sikap Peduli Lingkungan dan Rasa
Tanggung Jawab Siswa pada Mata Pelajaran PAI
di SMAN 7 Pekanbaru
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Maslah
Pandemi Covid-19 merupakan salah satu bencana Non-alam yang melanda dunia
saat ini, yang memicu munculnya masalah diberbagai bidang, baik itu bidang ekonomi,
sosial, politik, dan yang tidak kalah pentingnya dibidang pendidikan. terjadi berbagai
macam problematika, sehingga dalam proses pembelajaran yang semulanya tatap muka
secara menyeluruh berubah menjadi proses pembelajaran dengan metode pembelajaran
daring (dalam jaringan).
Hal tersebut dilakukan sebagai usaha untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,
sehingga seluruh siswa harus belajar dari rumah masing-masing dengan harapan para
orang tua siswa memberikan bimbingan belajar. dalam beberapa semester setelah itu di
berlakukan pula proses pembelajaran tatap muka secara terbatas. Tentu saja pembelajaran
tatap muka terbatas akan mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Sekolah sebagai
bagian dari lingkungan akan memberikan corak baru pada proses pembelajaran.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri
2. kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain Pada
saat sekarang ini, tingkat kerusakan lingkungan hidup begitu meresahkan sehingga butuh
penanganan segera. Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumberdaya
alam dan lingkungan yang cenderung tidak peduli, maka mengubah perilaku menjadi
perioritas utama dalam mengatasi krisis lingkungan. Salah satu cara dalam upaya
mengubah perilaku adalah melalui jalur pendidikan.1
Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 7 Pekanbaru sesuai
dengan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Nurdin salah satu guru pendidikan
agama Islam di SMAN 7 Pekanbaru pada hari Senin, 14 Febuari 2022 diperoleh informasi
bahwa dimasa pandemi Covid-19 sikap peduli lingkungan siswa menurun. Hal tersebut
ditandai dengan berbagai macam fenomena, seperti siswa tidak melaksanakan piket kelas
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, tidak merawat tanaman kelas dan
membuang sampah tidak pada tempatnya.2
Selain dari sikap peduli lingkungan, dampak pandemi Covid-19 adalah
menurunnya rasa tanggung jawab siswa. Tanggung jawab merupakan salah satu pilar dari
Sembilan pilar yang perlu ditumbuhkan dalam diri generasi muda, sekaligus menjadi
tujuan dari pendidikan nasional sesuai Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
bahwa pendidikan nasional mendorong terwujudnya generasi penerus bangsa yang
memiliki karakter religius, berakhlak mulia, cendekia, mandiri, bertanggung jawab, dan
demokratis. Zaman yang semakin canggih dengan berbagai kemudahan yang didapatkan
maka kebijaksanaan dan tanggung jawab dalam diri mempunyai peranan penting. Banyak
orang yang sudah ketergantungan dengan hal-hal yang instan, memiliki perilaku yang
1
Jumadil dkk, Penerapan Program Adiwiyata pada Asfek Kognitif, Afektif, dan PsikomotorikTentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar di Kota Kendari, Jurnal Sains dan Teknologi,2015, Vol 15, No.2
2
Muhammad Nurin, Guru PAI SMAN 7 Pekabaru, Wawancara, Senin 14 Febuari 2022.
3. kurang baik, dan kurang pandai bersosial. Kesadaran dalam diri generasi muda untuk
menempatkan secara tepat dan mengembangkan potensinya secara kreatif seta
bertanggung jawab terhadap dirinya di masa depan menjadi hal yang penting.
Permasalahan tanggung jawab siswa dimasa pandemi Covid-19 sesuai dengan
hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Khairozi selaku Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas X sekaligus Staf bagian Kesiswaan di SMA Negeri
7 Pekanbaru pada hari Senin, 7 Febuari 2022 diperoleh informasi bahwasanya selama
pembelajaran daring maupun tatap muka terbatas adanya penurunan rasa tanggung jawab
siswa yang ditandai dengan fenomena yang ditemukan, yaitu tugas tidak diselesaikan
tepat waktu, ingkar janji dengan Guru atau antar sesama, dan tidak mengerjakan tugas
yang diberikan. Problematika tanggung jawab pada diri sendiri yaitu tidak mau belajar,
tidak menjaga sikap, dan tidak menjaga kebersihan.
Salah satu program yang dibuat oleh KEMENDIKBUD RI dalam meningkatkan
sikap peduli lingkungan dan rasa tanggung jawab siswa adalah program sekolah
adiwiyata. Sesuai dengan dasar hukum program sekolah adiwiyata, yaitu Undang-Undang
Nomor 32 tahun 2009 tentang “perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, dan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Salah satu
tujuan dari pendidkan karakter adalah menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab
peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.3
SMAN 7 Pekanbaru merupakan salah satu sekolah yang menerapkan program
sekolah adiwiyata dari hasil wawancara dengan Ibu Wendrika Putri selaku wakil
3
Nurmasita, Peran Orangtua dalam Penanaman Tanggungjawab Pada Siswa,Jurnal: Pundamental
Pendidikan Dasar, Vol.1, No.1, 2018, h.77.
4. kurikulum pada hari Selasa, 15 Febuari 2022 diperoleh informasi bahwa SMAN 7
Pekanbaru telah menerapkan program sekolah adiwiyata sejak tahun 2018, dan berjalan
sesuai dengan tujuan yang diharapakan, sehingga pada ketahun 2019 mendapatkan
penghargaan dari KEMENDIKBUD RI. Akan tetapi dimasa pandemi Covid-19 terjadi
kemunduran tercapainya tujuan program sekolah adiwiyata terutama dalam meningkatkan
sikap peduli lingkungan dan rasa tanggung jawab siswa. Berdasarkan fenomena yang
terjadi maka judul penelitian ini adalah “Implementasi Program Sekolah Adiwiyata di
Masa Pandemi Covid-19 dalam Meningkatkan Sikap Peduli Lingkungan dan
Tanggung Jawab Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMAN 7 Pekanbaru”
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana tingkat sikap peduli lingkungan belajar siswa dimasa pandemi Covid-19
di SMAN 7 Pekanbaru?
2. Bagaiman tingkat tanggung jawab siswa dimasa pandemi Covid-19 di SMAN 7
Pekanbaru?
3. Bagamana Implementasi sekolah adiwiyata dimasa pandemi Covid-19 dalam
meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa pada mata
pelajaran PAI di SMAN 7 Pekanbaru?
4. Apa faktor yang mempengaruhi Implementasi sekolah adiwiyata dimasa pandemi
Covid-19 dalam meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa
pada mata pelajaran PAI di SMAN 7 Pekanbaru?
C. Batasan Masalah
1. Bagamana Implementasi sekolah adiwiyata dimasa pandemi Covid-19 dalam
meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa pada mata pelajaran
PAI di SMAN 7 Pekanbaru?
5. 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi Implementasi sekolah adiwiyata dimasa pandemi
Covid-19 dalam meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa
pada mata pelajaran PAI di SMAN 7 Pekanbaru?
D. Rumusan Masalah
1. Bagamana Implementasi sekolah adiwiyata dimasa pandemi Covid-19 dalam
meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa pada mata pelajaran
PAI di SMAN 7 Pekanbaru?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi Implementasi sekolah adiwiyata dimasa pandemi
Covid-19 dalam meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa
pada mata pelajaran PAI di SMAN 7 Pekanbaru?
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Ada beberapa manfaat teoritis yang dapat kita ambil melalui penelitian ini, antara
lain:
a. Memberikan sumbangsih pengalaman dan wawasan khususnya dalam
implementasi sekolah adiwiyata dimasa pandemi Covid-19 dalam
meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa pada mata
pelajaran PAI di SMAN 7 Pekanabru
b. Memperoleh penjelasan dan gambaran mengenai implementasi sekolah
adiwiyata dimasa pandemi Covid-19 dalam meningkatkan sikap peduli
lingkungan dan tanggung jawab siswa pada mata pelajaran PAI di SMAN 7
Pekanbaru.
6. 2. Manfaat Praktis
Adapun beberapa manfaat praktis yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini,
antara lain:
a. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan supaya dapat menambah
pengalaman dalam implementasi sekolah adiwiyata dimasa pandemi Covid-19
dalam meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab siswa pada
mata pelajaran PAI. Serta sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Strata
2 ( S2).
b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan supaya dapat menjadi masukan
bagi siswa untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab
di masa pandemi Covid-19.
c. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan dan menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah di Pekanbaru dan
Indonesia secara umum untuk melaksanakan program Sekolah adiwiyata
supaya dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab
siswa khususnya di masa pandemi Covid-19.
7. Bab III
Metode Penulisan
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu metode penelitian yang
berlandasan pada filsafat postpositivisme, yang digunakan untuk meneliti kondisi objek
yang alamiah dan peneliti merupakan instrument kunci.4
Peneliti menggunakan metode
ini dengan alasan permasalahan belum jelas dan bermaksud untuk memahami situasi
sosial secara mendalam. Jenis penelitian ini termasuk dalam field research (penelitian
lapangan) dengan pendekatan deskriptif-analitik.
B. Lokasi dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian berlokasi di SMA Negeri 7 Pekanbaru tepatnya di Jln. Kapur,
Gg. Kapur II, Kel. Kampung Baru, Kec. Senapelan, Kota Pekanbaru. Waktu penelitian
dilaksanakan setelah seminar proposal.
C. Sumber Penelitian
Pada sebuah penelitian, ada beberapa sumber data yang diperoleh untuk
memperkuat penelitian. Ada dua macam sumber data yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder. Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui
beberapa macam, antara lain:5
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
informan. Informan tersebut yakni orang yang dipandang mengetahui masalah
4
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cet. Ke-XXV,
(Bandung: Alfabeta, 2017), h.9.
5
Ibrahim. Metodologi Penelitian Kualitatif: Panduan Penelitian Beserta Contoh Proposal Kualitatif.
(Bandung: Alfabeta, 2015), h.69.
8. yang akan dikaji dan bersedia memberikan informasi yang diperlukan. Data
primer ini sebagai data yang terpercaya bagi peneliti. Sumber data primer yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara terhadap informan yakni
Tim Adiwiyata, guru, siswa, dan orang tua dari siswa SMA Negeri 7 Pekanbaru.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain
data primer. Berkaitan dengan sumber data sekunder, penulis akan mencari
dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan judul penelitian, yakni berupa
data jumlah orang-orang yang terlibat dalam mengikuti program sekolah
adiwiyata, literatur, dan dokumen-dokumen resmi dari komunitas yang terkait
dengan penelitian ini
D. Informan Penelitian
Untuk mendapatkan informasi atau data mengenai penelitian yang akan dilakukan
maka dibutuhkan informan, adapun informan penelitian ini, yaitu:
1. Informan Utama: Guru pendidikan Agama Islam, karena fokus penelitian ini adalah
implementasi program sekolah adiwiyata pada pata pelajaran Pendidikan agama
Islam.
2. Informan Pendukung: wakil kurikulum sebagai penanggung jawab program sekolah
adiwiyata dan orang tua (Wali murid).
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan berbagai metode pengumpulan data untuk
memperoleh data yang diperlukan, metode tersebut antara lain:
1. Wawancara
9. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
menemukan permasalahan, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam.6
Penulis akan mengumpulakan data tentang
implemantasi program sekolah adiwiyata di masa pandemi Covid-19 dalam
meningkatkan sikap peduli dan dan tanggung jawab siswa SMA Negeri 7 Pekanbaru.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupkan sumber yang memberikan data atau informasi atau fakta
kepada peneliti yang berisi berkenaan dengan peristiwa/moment atau kegiatan yang
telah lalu, baik itu berupa catatan, foto, rekaman video maupun lainnya.7
Dalam
penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh berbagai data
seperti; mengenai arsip kegiatan pendidikan budi pekerti dalam sekolah adiwayata,
program kerja, foto-foto, serta data-data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
F. Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles
dan Huberman, yaitu dengan empat hal berikut:8
1. Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data lapangan berupa
fakta-fakta dan foto ataupun video dengan menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi dengan alat bantu kamera.
2. Reduksi Data
Reduksi diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
6
Sugiyono, Op.Cit, h.194.
7
Ibrahim, Op. Cit, h.93.
8
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h.148-151.
10. catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berjalan secara terus menerus sejalan
berlangsungnya penelitian.
3. Penyajian Data
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini yakni menarik arti dari data yang
ditampilkan sesuai dengan pemahaman peneliti. Kesimpulankesimpulan ini akan
dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung.