Vocsten Malang
Pembelajaran Teaching factory
Maksimalisasi Teknologi dalam Pembelajaran Teaching
Factory
Vocsten Malang
TREYresearch
Vocsten Malang
 KONSEP TEFA
 PP No. 41/2015 tentang Pengembangan Sumber Daya
Industri:
 Fabrik dalam sekolah (teaching factory) adalah sarana
produksi yang dioperasikan berdasarkan prosedur dan
standar bekerja yang sesungguhnya untuk
menghasilkan produk sesuai dengan kondisi nyata di
Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) dan tidak
berorientasi mencari keuntungan”
 Permendikbud No. 34/2018 tentang SNP SMK/MAK:
 Pembelajaran Industri (teaching factory) adalah model
pembelajaran yang bernuansa industri melalui sinergi
SMK/MAK dengan dunia usaha/industri untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan pasar.
 Model pembelajaran berbasis produksi (barang/jasa)
yang dibutuhkan oleh masyarakat, sepenuhnya
dikerjakan oleh peserta didik, dilaksanakan dalam ruang
praktik/bengkel/lahan yang telah dikondisikan
mendekati situasi dan suasana tempat kerja yang
sesungguhnya, menyangkut: waktu, prosedur, dan
cara/aturan sesuai standar DUDI.
About Us
Nuril Anwar Vocsten, Indonesian teacher of
Vocsten Malang at Tlogowaru Street in Malang
City East java, Indonesia.
2
TREYresearch
Vocsten Malang
KONSEP TEFA
1. Tujuan utama: menghasilkan lulusan yang
menguasai kompetensi tertentu sesuai standar
DU/DI;
2. Menggunakan produk sebagai media
pembelajaran untuk mengantarkan kompetensi
kepada peserta didik;
3. Penekanan pada aktivitas peserta didik untuk
membangun pemahaman dan kemampuan:
• standar/kualitas,
• melakukan inovasi (kreativitas),
• menyelesaikan masalah,
dengan pendampingan optimal dari instruktur/
pendidik yang kompeten dan berpengalaman
DU/DI;
About Us
Nuril Anwar Vocsten, Indonesian teacher of
Vocsten Malang at Tlogowaru Street in Malang
City East java, Indonesia.
3
TREYresearch
Vocsten Malang
 KONSEP TEFA
4. Proses pembelajaran dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan:
• prosedur,
• standar, dan
• urutan kerja sebagaimana yang diterapkan
di DU/DI;
5. Diselenggarakan melalui sinergi kemitraan
antara SMK dan DU/DI.
About Us
Nuril Anwar Vocsten, Indonesian teacher of
Vocsten Malang at Tlogowaru Street in Malang
City East java, Indonesia.
4
TREYresearch
Vocsten Malang
Prinsip-prinsip TeFa
Prinsip-prinsip Teaching Facstory dapat dijelaskan sbb:.
1. Dilaksanakan berdasarkan kemitraan strategis dengan
DUDI.
2. Pembelajaran praktik berbasis produksi (barang/jasa)
berkualitas standar DUDI dan dibutuhkan masyarakat
pada umumnya.
3. Produk sesuai dengan kompetensi yang dipelajari
peserta didik, ditetapkan bersama mitra DUDI atau
melalui kajian mandiri, atau mengonversi produk Unit
Usaha/Produksi yang telah dimiliki.
4. Perangkat pembelajaran dirancang khusus untuk
memastikan penguasaan kompetensi dasar (KD-KD)
yang digunakan peserta didik sebagai acuan pada
semua aktivitas/kegiatan proses produksi. Dapat
menggunakan perangkat atau instrumen yang lazim
digunakan atau tersedia di mitra DUDI.
5
TREYresearch
Vocsten Malang
Nilai-nilai Dasar TeFa
Nilai-nilai Dasar Teaching Facstory dapat dijelaskan sbb:.
1. Sense of Quality (Sadar mutu)
Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja sesuai
dengan standar obyektif kualitas tertentu.
2. Sense of Efficiency (Sadar mutu, waktu, dan biaya)
Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja secara
efisien dengan produktivitas tinggi.
3. Sense of Creativity and Innovation
Kemampuan dan kesadaran untuk mengembangkan
ide/cara baru dalam penyelesaian suatu masalah dan
menemukan peluang serta menerapkannya dalam
pekerjaan.
6
TREYresearch
Vocsten Malang
Nilai-nilai Dasar TeFa
Nilai-nilai Dasar Teaching Facstory dapat dijelaskan sbb:.
1. Sense of Quality (Sadar mutu)
Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja sesuai
dengan standar obyektif kualitas tertentu.
2. Sense of Efficiency (Sadar mutu, waktu, dan biaya)
Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja secara
efisien dengan produktivitas tinggi.
3. Sense of Creativity and Innovation
Kemampuan dan kesadaran untuk mengembangkan
ide/cara baru dalam penyelesaian suatu masalah dan
menemukan peluang serta menerapkannya dalam
pekerjaan.
7
TREYresearch
Vocsten Malang
Tujuan TeFa SMK
MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA PRODUKTIF
1. Menciptakan sinergi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran muatan Nasional, Kewilayahan, dan Kejuruan untuk
menunjang penguasaan kompetensi lulusan;
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard
skills kepada peserta didik;
3. Meningkatkan kolaborasi dengan DUDI melalui penyelarasan kurikulum,
penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, internalisasi standar
dan budaya kerja DUDI;
4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui
interaksi dengan DUDI;
5. Mendorong lahirnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya
kerja di SMK.
8
TREYresearch
Vocsten Malang
VISUALISASI PROSES
PEMBELAJARAN
DALAM TEACHING FACTORY
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
In-Put
(peserta didik)
Out-Put
(Lulusan
Kompeten)
Pengantaran
Kompetensi Melalui
Produk
Penguatan
Kompetensi
Perilaku
DUDI
Kerja
Tim
Pemeca
han
Masalah
Pendamp
ingan
Standar
(DUDI,
Profesi)
Evaluasi
(QC)
TREYresearch
Vocsten Malang
Section Divider
Option 1
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit
10
TREYresearch
Vocsten Malang
Tujuan TeFa SMK
MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA PRODUKTIF
1. Menciptakan sinergi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran muatan Nasional, Kewilayahan, dan Kejuruan untuk
menunjang penguasaan kompetensi lulusan;
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard
skills kepada peserta didik;
3. Meningkatkan kolaborasi dengan DUDI melalui penyelarasan kurikulum,
penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, internalisasi standar
dan budaya kerja DUDI;
4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui
interaksi dengan DUDI;
5. Mendorong lahirnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya
kerja di SMK.
11
TREYresearch
Vocsten Malang
Tujuan TeFa SMK
MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA PRODUKTIF
1. Menciptakan sinergi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran muatan Nasional, Kewilayahan, dan Kejuruan untuk
menunjang penguasaan kompetensi lulusan;
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard
skills kepada peserta didik;
3. Meningkatkan kolaborasi dengan DUDI melalui penyelarasan kurikulum,
penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, internalisasi standar
dan budaya kerja DUDI;
4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui
interaksi dengan DUDI;
5. Mendorong lahirnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya
kerja di SMK.
12
TREYresearch
Vocsten Malang
Komponen Utama TeFa
MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA PRODUKTIF
a. Produk
• Ditetapkan berdasarkan hasil analisis kurikulum.
b. Perangkat Pembelajaran/Instructional Sheet
• Merupakan kelengkapan dari Silabus dan RPP.
c. Jadwal Pembelajaran/Jadwal Produksi
• Disusun berdasarkan prosedur proses produksi, merupakan
kelengkapan dari Prota, Promes, dan kalender akademik.
13
TREYresearch
Vocsten Malang
Comparison
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Trey Research
• Nulla a erat eget nunc hendrerit ultrices eu nec nulla.
Donec viverra leo aliquet, auctor quam id, convallis
orci.
• Sed in molestie est. Cras ornare turpis at ligula posuere,
sit amet accumsan neque lobortis.
• Maecenas mattis risus ligula, sed ullamcorper nunc
efficitur sed.
Competitive Service
• Praesent venenatis quam tortor, viverra nunc rutrum.
• Maecenas malesuada ultricies sapien sit amet pharetra.
• Nunc tempus, risus sodales sodales hendrerit, arcu dolor
commodo libero, a sollicitudin quam nulla quis lectus. In
at porta mauris.
14
TREYresearch
Vocsten Malang
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
Analisi
s
Kurikul
um
Analisi
s
Produk
(Sesuai
KD)
Jadwal
Pembe
lajaran
Instruc
tional
Sheets
Dokumen
Perangkat
Pembelaja
ran
Kegiatan
Pembelajar
an TEFA/
Proses
produksi
1 2
3a
4 5
3b
Tahapan Penyusunan dan
Keterkaitan Komponen
Teaching Factory
TREYresearch
Vocsten Malang
PEMASARAN
HASIL
PEMEBALAJAR
AN
PENGEMBANGAN
TEFA
BERKELANJUTAN
DAN AKUNTABEL
Alur Proses Rencana Pembelajaran Berbasis Produksi
Proses Teaching Factory (Pembelajaran berbasis Produksi)
Pra Syarat
● CBC Non Fisik Seri
● CBT ● ● P1 Pn
Syarat: ● Rakit Hasil
● Magang ● Jadual Blok Paralel ● Cat Produk
Industri ● SOP ● P1 ● Packaging Tefa
Guru, ● K3 P2 ● dsb
Ka Paket ● dsb P3
Keahlian Fisik Pn
● Ruang Paktik
● Peralatan
● Bahan
● Layout
● dsb
●
●
●
Analisis
Pekejaan
Analisis
Finishing
Penanganan
Akhir
Pelaksanaan
Produksi
Pekerjaan 4Pekerjaan 5
Dok Pembelajaan
Berbasis Poduksi
Persiapan
(Pengkondisian)
Pekerjaan 3
PekerjaanPekerjaan Pekerjaan
Produk (Barang/Jasa)
Core
Pekerjaan 2Pekerjaan 1
Kewirausahaan
Kebutuhan
Industri
Analisis Analisis
Lembar Kerja/Proses
Lembar Penilaian
KD 3 ...... &
KD 4 ......
KD 3 ...... &
KD 4 ......
RPP RPP
Alur Proses Rencana Pembelajaran Teaching Factory
KTSP
Jobsheet (Lembar Pembelajaran)
Lembar Informasi
KD 3 ...... &
KD 4 ......
KD 3 ...... &
KD 4 ......
RPP RPP
Job Sheets
• Lembar Informasi)
• Lembar Kerja/Proses
• Lembar Penilaian)
ALUR PROSES RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI
TREYresearch
Vocsten Malang
Sintaksis (Langkah-langkah)
Model Pembelajaran Teaching Factory
1. Merancang produk;
2. Membuat contoh produk (proto type);
3. Memvalidasi proto type;
4. Mengorganisasikan pekerjaan/pembelajaran;
5. Menjadwalkan pekerjaan/pembelajaran (Misal:
sistem blok);
6. Melaksanakan produksi/pembelajaran;
7. Mengevaluasi hasil produksi;
8. Memasarkan hasil produksi.
17
TREYresearch
Vocsten Malang
Daya Dukung TeFa
Daya Dukung Teaching Factory, sbb:
1. Tempat praktik/bengkel di seting sesuai kondisi real di manufacture
atau tempat bekerja yang sesungguhnya;
2. Jaringan kerja antarbagian sebagai suatu sistem (aliran kerja);
3. Setiap bagian/tahapan kerja memiliki instruksi kerja (lembar kerja) dan
kendali mutu;
4. Tersedia bahan dan spare part sesuai produk barang/jasa;
5. Pengembangan pembelajaran berdasarkan KD dan analisis uraian
pekerjaan;
6. Ada guru yang bertindak sebagai Senior Project/ Supervisor;
7. Tersedia DUDI mitra kerja strategis.
18
TREYresearch
Vocsten Malang
Ciri-ciri TeFa SMK
Ciri-ciri Teaching Factory SMK sebagai berikut:
1. Lingkungan sekolah bernuansa seperti di
lingkungan DUDI, atau tempat kerja/usaha yang
sesungguhnya.
2. Tempat belajar praktik;
workshop/bengkel/lahan/ sanggar ditata dan
dilengkapi dengan sarana penunjang lainnya
sesuai standar di dunia kerja atau DUDI.
3. Pembelajaran praktik menggunakan perangkat/
instrumen/format untuk melakukan
kegiatan/aktivitas produksi barang dan atau
layanan jasa.
• .
19
TREYresearch
Vocsten Malang
Ciri-ciri TeFa SMK
4. Hasil pembelajaran praktik peserta didik berupa
produk barang atau jasa riil, utuh, dan bermakna
sesuai dengan standar DUDI dan kebutuhan
masyarakat pada umumnya.
5. Tata kelola pemanfaatan produk secara legal
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
6. Mempunyai outlet/business center pemasaran
produk.
7. Mempunyai mitra atau partner kerja DU/DI.
8. Mempunyai pelanggan/pengguna tetap.
20
Ciri-ciri Teaching Factory SMK sebagai berikut:
TREYresearch
Vocsten Malang
THANKS YOU
FOR YOUR ATENTION
21

Konsep teaching factory

  • 1.
    Vocsten Malang Pembelajaran Teachingfactory Maksimalisasi Teknologi dalam Pembelajaran Teaching Factory Vocsten Malang
  • 2.
    TREYresearch Vocsten Malang  KONSEPTEFA  PP No. 41/2015 tentang Pengembangan Sumber Daya Industri:  Fabrik dalam sekolah (teaching factory) adalah sarana produksi yang dioperasikan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk sesuai dengan kondisi nyata di Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) dan tidak berorientasi mencari keuntungan”  Permendikbud No. 34/2018 tentang SNP SMK/MAK:  Pembelajaran Industri (teaching factory) adalah model pembelajaran yang bernuansa industri melalui sinergi SMK/MAK dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar.  Model pembelajaran berbasis produksi (barang/jasa) yang dibutuhkan oleh masyarakat, sepenuhnya dikerjakan oleh peserta didik, dilaksanakan dalam ruang praktik/bengkel/lahan yang telah dikondisikan mendekati situasi dan suasana tempat kerja yang sesungguhnya, menyangkut: waktu, prosedur, dan cara/aturan sesuai standar DUDI. About Us Nuril Anwar Vocsten, Indonesian teacher of Vocsten Malang at Tlogowaru Street in Malang City East java, Indonesia. 2
  • 3.
    TREYresearch Vocsten Malang KONSEP TEFA 1.Tujuan utama: menghasilkan lulusan yang menguasai kompetensi tertentu sesuai standar DU/DI; 2. Menggunakan produk sebagai media pembelajaran untuk mengantarkan kompetensi kepada peserta didik; 3. Penekanan pada aktivitas peserta didik untuk membangun pemahaman dan kemampuan: • standar/kualitas, • melakukan inovasi (kreativitas), • menyelesaikan masalah, dengan pendampingan optimal dari instruktur/ pendidik yang kompeten dan berpengalaman DU/DI; About Us Nuril Anwar Vocsten, Indonesian teacher of Vocsten Malang at Tlogowaru Street in Malang City East java, Indonesia. 3
  • 4.
    TREYresearch Vocsten Malang  KONSEPTEFA 4. Proses pembelajaran dirancang dan dilaksanakan berdasarkan: • prosedur, • standar, dan • urutan kerja sebagaimana yang diterapkan di DU/DI; 5. Diselenggarakan melalui sinergi kemitraan antara SMK dan DU/DI. About Us Nuril Anwar Vocsten, Indonesian teacher of Vocsten Malang at Tlogowaru Street in Malang City East java, Indonesia. 4
  • 5.
    TREYresearch Vocsten Malang Prinsip-prinsip TeFa Prinsip-prinsipTeaching Facstory dapat dijelaskan sbb:. 1. Dilaksanakan berdasarkan kemitraan strategis dengan DUDI. 2. Pembelajaran praktik berbasis produksi (barang/jasa) berkualitas standar DUDI dan dibutuhkan masyarakat pada umumnya. 3. Produk sesuai dengan kompetensi yang dipelajari peserta didik, ditetapkan bersama mitra DUDI atau melalui kajian mandiri, atau mengonversi produk Unit Usaha/Produksi yang telah dimiliki. 4. Perangkat pembelajaran dirancang khusus untuk memastikan penguasaan kompetensi dasar (KD-KD) yang digunakan peserta didik sebagai acuan pada semua aktivitas/kegiatan proses produksi. Dapat menggunakan perangkat atau instrumen yang lazim digunakan atau tersedia di mitra DUDI. 5
  • 6.
    TREYresearch Vocsten Malang Nilai-nilai DasarTeFa Nilai-nilai Dasar Teaching Facstory dapat dijelaskan sbb:. 1. Sense of Quality (Sadar mutu) Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja sesuai dengan standar obyektif kualitas tertentu. 2. Sense of Efficiency (Sadar mutu, waktu, dan biaya) Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja secara efisien dengan produktivitas tinggi. 3. Sense of Creativity and Innovation Kemampuan dan kesadaran untuk mengembangkan ide/cara baru dalam penyelesaian suatu masalah dan menemukan peluang serta menerapkannya dalam pekerjaan. 6
  • 7.
    TREYresearch Vocsten Malang Nilai-nilai DasarTeFa Nilai-nilai Dasar Teaching Facstory dapat dijelaskan sbb:. 1. Sense of Quality (Sadar mutu) Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja sesuai dengan standar obyektif kualitas tertentu. 2. Sense of Efficiency (Sadar mutu, waktu, dan biaya) Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja secara efisien dengan produktivitas tinggi. 3. Sense of Creativity and Innovation Kemampuan dan kesadaran untuk mengembangkan ide/cara baru dalam penyelesaian suatu masalah dan menemukan peluang serta menerapkannya dalam pekerjaan. 7
  • 8.
    TREYresearch Vocsten Malang Tujuan TeFaSMK MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA PRODUKTIF 1. Menciptakan sinergi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran muatan Nasional, Kewilayahan, dan Kejuruan untuk menunjang penguasaan kompetensi lulusan; 2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta didik; 3. Meningkatkan kolaborasi dengan DUDI melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, internalisasi standar dan budaya kerja DUDI; 4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan DUDI; 5. Mendorong lahirnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di SMK. 8
  • 9.
    TREYresearch Vocsten Malang VISUALISASI PROSES PEMBELAJARAN DALAMTEACHING FACTORY Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK In-Put (peserta didik) Out-Put (Lulusan Kompeten) Pengantaran Kompetensi Melalui Produk Penguatan Kompetensi Perilaku DUDI Kerja Tim Pemeca han Masalah Pendamp ingan Standar (DUDI, Profesi) Evaluasi (QC)
  • 10.
    TREYresearch Vocsten Malang Section Divider Option1 Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit 10
  • 11.
    TREYresearch Vocsten Malang Tujuan TeFaSMK MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA PRODUKTIF 1. Menciptakan sinergi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran muatan Nasional, Kewilayahan, dan Kejuruan untuk menunjang penguasaan kompetensi lulusan; 2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta didik; 3. Meningkatkan kolaborasi dengan DUDI melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, internalisasi standar dan budaya kerja DUDI; 4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan DUDI; 5. Mendorong lahirnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di SMK. 11
  • 12.
    TREYresearch Vocsten Malang Tujuan TeFaSMK MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA PRODUKTIF 1. Menciptakan sinergi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran muatan Nasional, Kewilayahan, dan Kejuruan untuk menunjang penguasaan kompetensi lulusan; 2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta didik; 3. Meningkatkan kolaborasi dengan DUDI melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, internalisasi standar dan budaya kerja DUDI; 4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan DUDI; 5. Mendorong lahirnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di SMK. 12
  • 13.
    TREYresearch Vocsten Malang Komponen UtamaTeFa MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA PRODUKTIF a. Produk • Ditetapkan berdasarkan hasil analisis kurikulum. b. Perangkat Pembelajaran/Instructional Sheet • Merupakan kelengkapan dari Silabus dan RPP. c. Jadwal Pembelajaran/Jadwal Produksi • Disusun berdasarkan prosedur proses produksi, merupakan kelengkapan dari Prota, Promes, dan kalender akademik. 13
  • 14.
    TREYresearch Vocsten Malang Comparison Lorem ipsumdolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Trey Research • Nulla a erat eget nunc hendrerit ultrices eu nec nulla. Donec viverra leo aliquet, auctor quam id, convallis orci. • Sed in molestie est. Cras ornare turpis at ligula posuere, sit amet accumsan neque lobortis. • Maecenas mattis risus ligula, sed ullamcorper nunc efficitur sed. Competitive Service • Praesent venenatis quam tortor, viverra nunc rutrum. • Maecenas malesuada ultricies sapien sit amet pharetra. • Nunc tempus, risus sodales sodales hendrerit, arcu dolor commodo libero, a sollicitudin quam nulla quis lectus. In at porta mauris. 14
  • 15.
    TREYresearch Vocsten Malang Subdit Kurikulum,Direktorat PSMK Analisi s Kurikul um Analisi s Produk (Sesuai KD) Jadwal Pembe lajaran Instruc tional Sheets Dokumen Perangkat Pembelaja ran Kegiatan Pembelajar an TEFA/ Proses produksi 1 2 3a 4 5 3b Tahapan Penyusunan dan Keterkaitan Komponen Teaching Factory
  • 16.
    TREYresearch Vocsten Malang PEMASARAN HASIL PEMEBALAJAR AN PENGEMBANGAN TEFA BERKELANJUTAN DAN AKUNTABEL AlurProses Rencana Pembelajaran Berbasis Produksi Proses Teaching Factory (Pembelajaran berbasis Produksi) Pra Syarat ● CBC Non Fisik Seri ● CBT ● ● P1 Pn Syarat: ● Rakit Hasil ● Magang ● Jadual Blok Paralel ● Cat Produk Industri ● SOP ● P1 ● Packaging Tefa Guru, ● K3 P2 ● dsb Ka Paket ● dsb P3 Keahlian Fisik Pn ● Ruang Paktik ● Peralatan ● Bahan ● Layout ● dsb ● ● ● Analisis Pekejaan Analisis Finishing Penanganan Akhir Pelaksanaan Produksi Pekerjaan 4Pekerjaan 5 Dok Pembelajaan Berbasis Poduksi Persiapan (Pengkondisian) Pekerjaan 3 PekerjaanPekerjaan Pekerjaan Produk (Barang/Jasa) Core Pekerjaan 2Pekerjaan 1 Kewirausahaan Kebutuhan Industri Analisis Analisis Lembar Kerja/Proses Lembar Penilaian KD 3 ...... & KD 4 ...... KD 3 ...... & KD 4 ...... RPP RPP Alur Proses Rencana Pembelajaran Teaching Factory KTSP Jobsheet (Lembar Pembelajaran) Lembar Informasi KD 3 ...... & KD 4 ...... KD 3 ...... & KD 4 ...... RPP RPP Job Sheets • Lembar Informasi) • Lembar Kerja/Proses • Lembar Penilaian) ALUR PROSES RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI
  • 17.
    TREYresearch Vocsten Malang Sintaksis (Langkah-langkah) ModelPembelajaran Teaching Factory 1. Merancang produk; 2. Membuat contoh produk (proto type); 3. Memvalidasi proto type; 4. Mengorganisasikan pekerjaan/pembelajaran; 5. Menjadwalkan pekerjaan/pembelajaran (Misal: sistem blok); 6. Melaksanakan produksi/pembelajaran; 7. Mengevaluasi hasil produksi; 8. Memasarkan hasil produksi. 17
  • 18.
    TREYresearch Vocsten Malang Daya DukungTeFa Daya Dukung Teaching Factory, sbb: 1. Tempat praktik/bengkel di seting sesuai kondisi real di manufacture atau tempat bekerja yang sesungguhnya; 2. Jaringan kerja antarbagian sebagai suatu sistem (aliran kerja); 3. Setiap bagian/tahapan kerja memiliki instruksi kerja (lembar kerja) dan kendali mutu; 4. Tersedia bahan dan spare part sesuai produk barang/jasa; 5. Pengembangan pembelajaran berdasarkan KD dan analisis uraian pekerjaan; 6. Ada guru yang bertindak sebagai Senior Project/ Supervisor; 7. Tersedia DUDI mitra kerja strategis. 18
  • 19.
    TREYresearch Vocsten Malang Ciri-ciri TeFaSMK Ciri-ciri Teaching Factory SMK sebagai berikut: 1. Lingkungan sekolah bernuansa seperti di lingkungan DUDI, atau tempat kerja/usaha yang sesungguhnya. 2. Tempat belajar praktik; workshop/bengkel/lahan/ sanggar ditata dan dilengkapi dengan sarana penunjang lainnya sesuai standar di dunia kerja atau DUDI. 3. Pembelajaran praktik menggunakan perangkat/ instrumen/format untuk melakukan kegiatan/aktivitas produksi barang dan atau layanan jasa. • . 19
  • 20.
    TREYresearch Vocsten Malang Ciri-ciri TeFaSMK 4. Hasil pembelajaran praktik peserta didik berupa produk barang atau jasa riil, utuh, dan bermakna sesuai dengan standar DUDI dan kebutuhan masyarakat pada umumnya. 5. Tata kelola pemanfaatan produk secara legal sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 6. Mempunyai outlet/business center pemasaran produk. 7. Mempunyai mitra atau partner kerja DU/DI. 8. Mempunyai pelanggan/pengguna tetap. 20 Ciri-ciri Teaching Factory SMK sebagai berikut:
  • 21.