SlideShare a Scribd company logo
KONSEP SIX SIGMA DALAM PT. BANK CENTRAL
ASIA
Dosen Pembimbing :
YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si
Disusun Oleh :
1. NATASYA RAHMAWATI (43219010008)
2. BILQIS AULIA ZAHRAH (43219010011)
3. YUANISA RISQICAHYANI (43219010063)
4. YENNI LESTARI (43219010071)
5. DIAN AYU PRATIWI (43219010172)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2020 – 2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
dan anugrah-Nya sehingga penyusunan Makalah ini dapat berjalan dengan
baik.
Penyusunan Makalah ini merupakan suatu bentuk tugas kepada para
mahasiswa secara langsung di ruang A - 403 dengan mata kuliah
Manajemen Proses Bisnis. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai
Tugas dari Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si. Penyusunan makalah
ini tidak lepas dari dukungan, semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, selaku dosen pengajar mata
kuliah Manajemen Keuangan
2. Terima kasih untuk teman-teman sekelompok yang telah bekerja sama
untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan, dan doa yang diberikan
kepada peneliti mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Jakarta, 20 September 2021
Penyusun
iii
ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk menentukan prioritas perbaikan layanan bank
berdasarkan persepsi, harapan dan tingkat kepentingan nasabah dengan
menggunakan pendekatan lean six sigma. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi pengelola bank. Penelitian ini akan menentukan
prioritas perbaikan kualitas layanan bank berdasarkan variabel dimensi banking
service quality yang terdiri dari (1) kefektifan dan jaminan (effectiveness and
assurance), (2) akses (access), (3) harga (price), (4) keterwujudan (tangible), (5)
portofolio jasa (service portofolio) dan kehandalan (reliability). Penelitian ini
menggunakan pendekatan lean six sigma dengan melakukan perhitungan gap tidak
berbobot dan gap berbobot atas tanggapan responden berdasarkan persepsi, harapan
dan tingkat kepentingan nasabah atas kualitas layanan bank. Makalah ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian ilmu
manajemen khususnya manajemen pemasaran jasa, sehingga dapat menjadi acuan
penelitian sejenis dan penelitian lanjutan.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulis ........................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
2.1 Loyalitas Pelanggan................................................................................ 4
2.2 Penawaran produk sebagai strategi pemasaran BCA ........................ 5
2.3 Mengembangkan Solusi Digital untuk Memperkuat Perbankan
Transaksi............................................................................................................ 6
2.4 Pengawasan dan Pemberian Saran kepada Direksi............................ 8
2.5 Pendekatan Six Sigma Dalam Penentuan Prioritas Perbaikan
Layanan Bank.................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Six Sigma adalah metode yang berfokus pada peningkatan kualitas (yaitu,
mengurangi pemborosan) dengan membantu organisasi menghasilkan produk
dan layanan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Konsep dasar dari
Six Sigma awalnya berasal dari gabungan antara Konsep TQM (Total Quality
Management) dan Statistical Process Control (SPC). Saat ini Six Sigma
menjadi sebuah sistem manajemen. Konsep lean adalah sekumpulan peralatan
dan metode yang dirancang untuk mengeliminasi waste, mengurangi waktu
tunggu, memperbaiki performance dan mengurangi biaya. Lean adalah suatu
upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan (waste) dan
meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan/atau jasa) agar
memberikan nilai kepada pelanggan. Tujuan dari lean adalah untuk
mengeliminasi waste semua proses dan memaksimalkan efisiensi proses. Lean
berfokus pada peningkatan terus menerus customer value melalui identifikasi
dan eliminasi aktifitas yang tidak bernilai tambah yang merupakan pemborosan
(waste). (Hana Catur Wahyuni dkk, 2015). Salah satu alat untuk melakukan
pengendalian kualitas dengan mengetahui tingkat kecacatan sehingga dapat
dirumuskan langkah perbaikan adalah melalui metode six sigma. Six Sigma
merupakan alat untuk memperbaiki kualitas produk dengan mereduksi tingkat
kecacatan produk melalui 5 (lima) tahapan yaitu define (identifikasi masalah),
measure (pengukuran performance kualitas), analyze (melakukan analisa
terhadap penyebab kecacatan), improvement (melakukan usaha perbaikan
untuk meningkatkan kualitas) dan controll atau pengendalian (Ratnaningtyas,
Surendro, 2013 dalam Hana Catur Wahyuni dkk, 2015). Prinsip Lean Six Sigma
adalah segala aktifitas yang menyebabkan critical to quality pada konsumen
dan hal-hal yang menyebabkan waste delay yang lama pada setiap proses
merupakan peluang/kesempatan yang sangat baik untuk melakukan perbaikan
2
dan peningkatan dalam hal biaya, kualitas, modal, dan lead time (George, 2002
dalam Hana Catur Wahyuni dkk, 2015)
Salah satu industri jasa yang menarik untuk diterapkan konsep Lean Six
Sigma ini adalah jasa perbankan. Industri perbankan merupakan industri jasa
yang mengutamakan kualitas dalam memberikan pelayanan kepada nasabhnya.
Oleh karena itu selain produk perbankan, maka bank juga dituntut untuk
memiliki petugas-petugas bank yang profesional sehingga kualitas sistem
pelayanan bank akan dapat lebih ditingkatkan. Oleh karenanya, pertumbuhan
dan perluasan industri perbankan dewasa ini harus disertai dengan upaya yang
sungguh-sungguh untuk menyiapkan staf dan pimpinan bank yang profesional
di setiap tingkat organisasi bank. Saat ini bank sudah dianggap sebagai suatu
kebutuhan, dan mitra dalam menjalankan bisnis, sehingga perbankan bisa
disebut juga sebagai sarana kesuksesan pertumbuhan perekonomian khususnya
di Indonesia.
Metode pengukuran kualitas pelayanan perbankan menggunakan metode
Banking Service Quality (BSQ) sebagaimana dikembangkan oleh Bahia dan
Nantel (2000). Metode yang digunakan khusus untuk mengukur kualitas
pelayanan jasa perbankan ini dilihat dari 6 (enam) dimensi yang terdiri dari: (1)
kefektifan dan jaminan (effectiveness and assurance), (2) akses (access), (3)
harga (price), (4) keterwujudan (tangible), (5) portofolio jasa (service
portofolio), dan (6) kehandalan (reliability). Dalam mengukur kualitas
pelayanan jasa perbankan, Banking Service Quality (BSQ) terbukti valid dan
lebih baik jika dibandingkan dengan SERVQUAL karena kualitas pelayanan
jasa yang digunakan adalah khusus untuk perbankan (Sri Sumardiningsih,
2012).
1.2Rumusan Masalah
Makalah ini berisi tentang kualitas pelayanan dengan menggunakan Konsep
Lean Six Sigma untuk menentukan prioritas perbaikan layanan bank. Adapun
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
3
1. Bagaimana penerapan lean six sigma dalam penentuan prioritas
perbaikan layanan bank berdasarkan persepsi, harapan dan kepentingan
nasabah?
2. Jenis layanan apakah yang menjadi prioritas perbaikan layanan bank
berdasarkan persepsi, harapan dan kepentingan nasabah?
1.3Tujuan Penulis
Makalah ini bertujuan untuk menentukan prioritas perbaikan layanan bank
berdasarkan kepentingan, harapan dan persepsi nasabah. Diharapkan dapat
memberikan manfaat atau kontribusi terhadap keberhasilan pelayanan yang
berkualitas terhadap nasabah bank yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan bank. Disamping itu juga diharapkan konsep lean six sigma ini
dapat dipertimbangkan untuk menentukan prioritas perbaikan layanan bank
yang berujung pada kepuasan dan loyalitas nasabah bank.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Loyalitas Pelanggan
Menurut Griffin (2003), loyalitas konsumen lebih banyak dikaitkan
dengan perilaku (behavior) dari pada dengan sikap. Konsumen loyal
adalah seseorang yang melakukan aktivitas membeli barang atau jasa
yang memenuhi kriteria sebagai berikut: melakukan pembelian ulang
secara berkala, membeli produk lain yang ditawarkan produsen yang
sama, merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada orang lain.
Menurut Tjiptono (2001), loyalitas pelanggan adalah komitmen
pelanggan terhadap suatu merek, toko, pemasok, berdasarkan sikap
positif yang tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
Menurut Griffin (2003), loyalitas pelanggan adalah aktivitas dalam
melakukan pembelian secara teratur, membeli diluar lini produk/jasa,
merekomendasi-kan produk lain, menunjukkan kekebalan dari daya
tarik produk sejenis dari pesaing. Kotler dan Keller (2009) juga
mendefinisikan loyalitas pelanggan sebagai “the long term success of
the particular brand is not based on the number of consumer who
purchase it only once, but on thenumber who become repeat purchase”
Melalui definisi ini, Kotler dan Keller ingin menjelaskan bahwa
konsumen akan loyal diukur melaui tiga hal dibawah ini yaitu: Word of
mouth: merekomendasikan orang lain untuk membeli atau
mereferensikan kepada orang lain. Reject another: menolak
menggunakan produk lain atau menunjukkan kekebalan terhadap
tarikan dari pesaing. Repeat purchasing: berapa sering melakukan
pembelian ulang. Sukses tidaknya suatu perusahaan dalam
menciptakan pelanggan yang loyal sangat tergantung pada kemampuan
perusahaan dalam menciptakan nilai dan secara terus menerus
berupaya memperbaikinya. Untuk meningkatkan kepuasan,
5
perusahaan harus menambah nilai yang dapat membuat para
pelanggannya mendapatkan apa yang mereka bayar atau lebih dari
yang mereka harapkan, sehingga mereka dapat bertahan dan mengarah
pada pembelian ulang, perekomendasian, dan perekomendasian yang
meningkat. (Griffin dalam Wirawan, 2008). Kepercayaan dan
komitmen menurut Gordon dalam Wirawan (2008) dibangun ketika
perusahaan membuktikan bahwa mereka dapat dipercaya, sungguh-
sungguh tertarika pada keinginan konsumen, dan menyediakan produk
dan jasa yang menciptakan nilai kepada pelanggan. Program CRM
yang baik harus memberikan tujuan mereka dengan membangun
komitmen pelanggan dan meningkatkan hubungan konsumen dan
perusahaan dengan memberikan nilai kepada pelanggan. Salah satu
cara untuk menilai program CRM aadalah pada tingkat CRM memiliki
orientasi komitmen, demikian juga memberikan nilai kepada
pelanggan sedangkan loyalitas pelanggan adalah puncak pencapaian
perusahaan. Pada tingkat ini hubungan antara merek dan pelanggan
bukan lagi sekedar transaksional dan sebuah transaksi melainkan lebih
sebagai hubungan jangka panjang lengkap dengan ikatan emosinya.
2.2 Penawaran produk sebagai strategi pemasaran BCA
Hingga saat ini beragam penawaran produk ditawarkan kepada
nasabah maupun calon nasabah. Nasabah adalah mereka yang sudah
setia menyimpan dana miliknya di BCA. Pihak bank secara teratur
menawarkan beberapa produk unggulan mereka kepada nasabah.
Tujuannya, yaitu agar nasabah tetap bertahan hingga lama menjadi
partner dalam berbisnis perbankan. Sementara itu, calon nasabah
merupakan orang-orang yang belum menjadi nasabah resmi BCA,
pihak bank dapat menjaring mereka dengan menawarkan berbagai
produk unggulan perbankan. Tujuannya, yaitu agar calon nasabah
mendaftar secara resmi dan menjadi nasabah BCA.
Beberapa produk yang dihasilkan BCA, antara lain sebagai
berikut. BCA mobile sebagai layanan akses perbankan elektronik m-
6
BCA. Ada juga klik BCA merupakan layanan perbankan melalui
gadget, seperti smartphone atau tablet. Selain itu, BCA sudah lama
memanfaatkan layanan ATM sebagai salah satu produk unggulan yang
ditawarkan kepada masyarakat Indonesia. nasabah dapat
memanfaatkan layanan dalam mesin ATM untuk berbagai keperluan,
seperti tarik tunai, transfer, membayar tagihan telepon, listrik, air, juga
dapat dipakai untuk mengisi ulang pulsa.
Semua produk tersebut dipromosikan secara besar-besaran oleh
BCA lewat berbagai media, seperti media cetak, elektronik, hingga
online. Dengan strategi promosi seperti itu, BCA akan dapat menjaring
nasabah lebih banyak lagi. Dengan begitu, bank konvensional ini ke
depan akan selalu menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dengan
berbekal strategi pemasaran Bank BCA.
2.3 Mengembangkan Solusi Digital untuk Memperkuat
Perbankan Transaksi
Keberhasilan BCA dalam membangun keunggulan layanan
perbankan transaksi ditopang oleh pengembangan jaringan perbankan
multi-channel yang terintegrasi. Hal ini demi memastikan nasabah
memiliki akses yang luas terhadap solusi perbankan BCA dalam
memenuhi kebutuhan finansial mereka, dimanapun dan kapanpun.
Aksesibilitas terhadap layanan perbankan yang tinggi semakin
dibutuhkan nasabah terutama di masa pandemi, dimana kian banyak
nasabah yang beralih ke layanan digital dalam melakukan transaksi
perbankan, yang relatif lebih aman digunakan selama pandemi.
Pengembangan layanan digital meliputi fasilitas pembukaan
rekening baru secara online tanpa perlu mengunjungi cabang. Inovasi
ini merupakan sebuah layanan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat
yang menghindari tatap muka dalam bertransaksi di masa pandemi.
Pengembangan yang menarik lainnya adalah peluncuran fitur baru
‘Lifestyle’ di aplikasi BCA mobile, yang memungkinkan nasabah
membeli voucher permainan, tiket hotel, kereta api dan pesawat secara
7
online. BCA terus mengembangkan layanan digital terutama pada
platform BCA mobile dan Klik BCA, dimana transaksi dari kedua
kanal ini mencapai 9,6 miliar transaksi, naik sebesar 50,8% dari tahun
2019, dan mencakup 82,9% dari seluruh transaksi nasabah di tahun
2020.
Di tengah berbagai inisiatif pengembangan jaringan elektronik dan
produk & layanan berbasis digital, BCA melihat pentingnya
membangun kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak
di bidang e-commerce dan fintech, dimana inovasi dan pandangan ke
depan memberikan peluang besar bagi industri perbankan. BCA terus
memperkuat kolaborasinya dengan perusahaan fintech dan e-
commerce melalui teknologi Application Programming Interface (API)
yang memungkinkan terjadinya seamless integration antara platform
Bank dengan platform fintech dan e-commerce. Saat ini BCA telah
terhubung dengan perusahaan-perusahaan e-commerce maupun fintech
yang terkemuka sehingga memperluas ekosistem yang dimiliki.
Seluruh inisiatif di atas didukung oleh infrastruktur Teknologi
Informasi (TI) yang solid dan sistem keamanan yang handal. Dalam
beberapa tahun terakhir, BCA melakukan investasi secara signifikan
untuk memperkuat keamanan TI serta mengembangkan teknologi
machine learning, big data dan artificial intelligence. Keseluruhan
inisiatif ini mendukung peningkatan kapabilitas layanan perbankan
digital Bank dan pada akhirnya mampu meningkatkan kepuasan
nasabah.
Selain fokus kepada layanan digital, Bank tetap menyadari
pentingnya peran kantor cabang dalam melayani nasabah yang
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat dilayani oleh layanan
digital atau mereka yang memang lebih menyukai layanan yang
bersifat personal. Oleh karena itu, BCA tetap memandang perlu untuk
mengembangkan jaringan kantor cabang dengan tetap memperhatikan
faktor efisiensi.
8
2.4 Pengawasan dan Pemberian Saran kepada Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi saling bekerja sama untuk
memastikan Bank dapat mencatat kinerja yang baik dan
berkesinambungan. Dewan Komisaris memberikan pengawasan
kepada Direksi, menyampaikan pandangan dan saran terkait kebijakan
dan strategi melalui rapat maupun memorandum. Dewan Komisaris
telah mengadakan rapat sebanyak 30 kali di tahun 2020, rapat
gabungan dengan Direksi sebanyak 14 kali. Selama tahun 2020,
mayoritas rapat dilakukan melalui media konferensi video dan jalur
online lainnya seiring penerapan kebijakan social distancing di masa
pandemi.
Berikut ini adalah ringkasan input dan saran yang diberikan Dewan
Komisaris kepada Direksi selama tahun 2020.
Topik Ringkasan
Strategi dan Pengelolaan Bisnis Dewan Komisaris bersama-sama
dengan Direksi melakukan
pembahasan kinerja BCA dan
perkembangan kondisi perbankan di
Indonesia secara berkala, terutama di
tengah dampak dari penyebaran
pandemi COVID-19.
Dewan Komisaris memberikan arahan
dan persetujuan sehubungan dengan
perkembangan bisnis dan pelaksanaan
aksi korporasi seperti penetapan
besaran Dividen, rencana & proses
akuisisi.
Manajemen Risiko Dewan Komisaris memberikan arahan
untuk mengkaji potensi risiko-risiko
strategis yang dihadapi Bank beserta
9
dengan mitigasinya, khususnya
dampak dari perkembangan pandemi
COVID-19.
Melakukan diskusi dan memberikan
arahan untuk melakukan kajian
sehubungan dengan restrukturisasi
kredit dan sektor-sektor industri
tertentu sesuai perkembangan kondisi
terkini.
Dewan Komisaris melakukan
pembahasan bersama dengan Direksi
terkait dengan pelaksanaan program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Audit dan Kepatuhan Dewan Komisaris melakukan
pembahasan dalam rangka kaji ulang
kinerja audit internal, termasuk
kemungkinan diperlukannya beberapa
penyesuaian butir pengendalian
internal. Salah satunya terkait
penyesuaian pengendalian internal
dalam menghadapi kondisi “New
Normal”.
Memberikan arahan untuk membuat
framework dalam melakukan proses
audit restrukturisasi, mencakup hal
yang perlu diaudit, mitigasi, dan
kepatuhan terhadap regulasi.
Sehubungan dengan audit internal
terintegrasi, Dewan Komisaris
melakukan pembahasan terkait proses
audit yang dilakukan untuk para
perusahaan anak.
10
2.5 Pendekatan Six Sigma Dalam Penentuan Prioritas
Perbaikan Layanan Bank
Dalam pembahasan, prioritas perbaikan layanan bank diperoleh
dengan memperhitungkan persepsi, harapan dan tingkat kepentingan
nasabah. Tidak seperti perusahaan manufaktur, bank tidak dapat
mengembalikan kepuasan pelanggan hanya dengan mengembalikan
atau menukar produk yang cacat. Bank harus bisa berkomitmen penuh
untuk memberikan kepuasan yang utuh kepada nasabahnya, dan
menjalankan sistem operasional yang efisien untuk memastikan hasil
sempurna. Disinilah pendekatan Lean Six Sigma dapat berperan dan
memberikan value. Dengan makin berkembangnya bisnis bank dan
meningkatnya persaingan, nasabah dapat dengan leluasa memilih
fasilitas perbankan yang mereka inginkan. Tentunya, nasabah akan
lebih memilih bank yang mampu memberikan value yang signifikan.
Dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma, bank dapat
mendorong peningkatan level kepuasan nasabahnya, mengurangi
waktu tunggu pelayanan dan memberikan layanan yang lebih cepat
serta lebih baik. Lean akan memastikan pengentasan masalah yang
dialami nasabah dengan cepat, dan memberikan solusi tepat untuk
mengatasi keluhan nasabah akan produk dan pelayanan dari bank.
Nasabah dengan segala perilakunya dapat membuat permintaan
mereka menjadi lebih variatif, oleh karena itu sangat penting bagi bank
untuk mampu menidentifikasi dan mengukur kebutuhan dari nasabah
dan calon nasabahnya. Dengan pendekatan Lean Six Sigma, bank akan
mampu mengidentifikasi kebutuhan spesifik dari setiap nasabah,
mengurangi inefisiensi dalam proses bisnis bank, dan meningkatkan
kepuasan nasaban dengan pelayanan yang berkualitas. Fasilitas dan
pelayanan yang lebih baik akan meningkatkan tingkat kepuasan
nasabah, yang dalam jangka panjang akan meningkatkan profitabilitas
dan penghematan biaya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
disimpulkan Dengan pendekatan Lean Six Sigma, bank akan mampu
mengidentifikasi kebutuhan spesifik dari setiap nasabah, mengurangi inefisiensi
dalam proses bisnis bank, dan meningkatkan kepuasan nasaban dengan pelayanan
yang berkualitas. Fasilitas dan pelayanan yang lebih baik akan meningkatkan
tingkat kepuasan nasabah, yang dalam jangka panjang akan meningkatkan
profitabilitas dan penghematan biaya.
Penggunaan Lean Six Sigma di industri perbankan bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam memberikan kualitas pelayanan prima kepada
nasabahnya dengan cara-cara yang paling efisien. Bank yang
mengimplementasikan Lean Six Sigma pada proses bisnisnya pada akhirnya akan
menikmati kesuksesan bahkan di dunia industri perbankan yang sangat kompetitif.
12
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2021). Definisi Konseptual Manajemen Proses Bisnis. Modul Kuliah
Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control
untuk Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu
dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.
Syafrimaini, & Husin, A.E. (2021). Implementation of Lean Six Sigma Method in
High-Rise Residential Building Projects. Civil Engineering and Architecture 9 (4),
1228-1236.
Pujangga, G. A. (2018). Penerapan Metode Six Sigma Sebagai Upaya Pengendalian
Kualitas Produk dengan Menggunakan Konsep DMAIC. Ratih: Jurnal Rekayasa
Teknologi Industri Hijau, 1(2), 10.
Tampubolon, S., & Purba, H. H. (2021) Lean Six Sigma Implementation, A
Systematic Literature Review. International Journal of Production Management
and Engineering 9 (2), 125-139.
Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing
welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur.
SystèMes Autom, 53, 377-384.
https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-six-sigma/
https://www.bca.co.id/id/individu
https://media.neliti.com/media/publications/24464-ID-pengaruh-customer-
relationship-management-terhadap-loyalitas-pelanggan-pada-pt-b.pdf
13
https://ahliperbankan.com/strategi-pemasaran-bank-bca/
http://repository.stiewidyagamalumajang.ac.id/112/1/144-284-2-RV.pdf

More Related Content

What's hot

aset & kewajiban
aset & kewajibanaset & kewajiban
aset & kewajiban
chandraindra33
 
Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankAnalisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan Bank
Trisnadi Wijaya
 
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptxPPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
Learning Finance Accounting
 
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaPorter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Erwan Cipto Priyatmoko
 
Chapter#10 analyzing financial performance repots
Chapter#10 analyzing financial performance repotsChapter#10 analyzing financial performance repots
Chapter#10 analyzing financial performance repots
Rahmat Febrianto
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costingveranik
 
Psak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuanganPsak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuangan
Dr. Zar Rdj
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Yunita Tri Andra Yani
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Eka Wahyuliana
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
Reformasi akuntansi sektor publik
Reformasi akuntansi sektor publikReformasi akuntansi sektor publik
Reformasi akuntansi sektor publik
Siti Sahati
 
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipmanajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
Reza Yudhalaksana
 
SPM kasus10 1
SPM kasus10 1SPM kasus10 1
SPM kasus10 1flrdikr
 
Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-
Endi Nugroho
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
Reza Yudhalaksana
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Rose Meea
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
STMIK Widya Utama
 

What's hot (20)

aset & kewajiban
aset & kewajibanaset & kewajiban
aset & kewajiban
 
Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankAnalisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan Bank
 
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptxPPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
PPT Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi.pptx
 
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaPorter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
 
Slide ta05
Slide ta05Slide ta05
Slide ta05
 
Chapter#10 analyzing financial performance repots
Chapter#10 analyzing financial performance repotsChapter#10 analyzing financial performance repots
Chapter#10 analyzing financial performance repots
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
 
Psak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuanganPsak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuangan
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
 
Kel. 9
Kel. 9Kel. 9
Kel. 9
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Reformasi akuntansi sektor publik
Reformasi akuntansi sektor publikReformasi akuntansi sektor publik
Reformasi akuntansi sektor publik
 
Slide ta12
Slide ta12Slide ta12
Slide ta12
 
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipmanajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
 
SPM kasus10 1
SPM kasus10 1SPM kasus10 1
SPM kasus10 1
 
Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 

Similar to Konsep six sigma bca kelompok 4

Laporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industriLaporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industri
aliciacutdwiputri
 
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
mtsn1lombokbaratntb
 
Analisis swot pt bank central asia tbk
Analisis swot pt bank central asia tbkAnalisis swot pt bank central asia tbk
Analisis swot pt bank central asia tbk
Dewanti Andayani
 
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALUPENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
triapriyonosayuti
 
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
An Nisbah
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
ditra tri wurnanda
 
makalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdf
makalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdfmakalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdf
makalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdf
riskhaamelya
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
sitijunah1
 
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Kanaidi ken
 
Budaya Organisasi Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
Budaya Organisasi Pada PT Bank Mandiri (Persero), TbkBudaya Organisasi Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
Budaya Organisasi Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
PT Lion Air
 
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
krisnasagita
 
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahFitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
fitri wahyuni
 
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank MandiriManajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
KameliaRahma1
 
205 article text-954-2-10-20200413
205 article text-954-2-10-20200413205 article text-954-2-10-20200413
205 article text-954-2-10-20200413
mhdzulfadli
 
Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS & KREDIT RETAIL PERBANKAN di Era Digital...
Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS &  KREDIT RETAIL PERBANKAN di Era Digital...Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS &  KREDIT RETAIL PERBANKAN di Era Digital...
Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS & KREDIT RETAIL PERBANKAN di Era Digital...
Kanaidi ken
 
JFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptxJFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptx
MuhammadDika11
 
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Kanaidi ken
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
triadimurwanto
 

Similar to Konsep six sigma bca kelompok 4 (20)

Laporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industriLaporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industri
 
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
205-Article Text-896-1-10-20220304.pdf
 
Analisis swot pt bank central asia tbk
Analisis swot pt bank central asia tbkAnalisis swot pt bank central asia tbk
Analisis swot pt bank central asia tbk
 
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALUPENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
 
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
Analisis kualitas pelayanan bank terhadap kepuasan nasabah pada bank muamalat...
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 
makalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdf
makalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdfmakalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdf
makalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdf
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
Form pendaftaran + Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS RITAIL & KREDIT PERBAN...
 
Budaya Organisasi Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
Budaya Organisasi Pada PT Bank Mandiri (Persero), TbkBudaya Organisasi Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
Budaya Organisasi Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
 
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
 
ISI TESIS
ISI TESISISI TESIS
ISI TESIS
 
Manaj pelayanan,62 92-abas
Manaj pelayanan,62 92-abasManaj pelayanan,62 92-abas
Manaj pelayanan,62 92-abas
 
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahFitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
 
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank MandiriManajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
 
205 article text-954-2-10-20200413
205 article text-954-2-10-20200413205 article text-954-2-10-20200413
205 article text-954-2-10-20200413
 
Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS & KREDIT RETAIL PERBANKAN di Era Digital...
Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS &  KREDIT RETAIL PERBANKAN di Era Digital...Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS &  KREDIT RETAIL PERBANKAN di Era Digital...
Silabus Training "LINGKUNGAN BISNIS & KREDIT RETAIL PERBANKAN di Era Digital...
 
JFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptxJFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptx
 
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
Silabus Pelatihan _"PENGHIMPUNAN DANA YANG EFEKTIF bagi PERBANKAN_di Era Digi...
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 

Recently uploaded

Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (18)

Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 

Konsep six sigma bca kelompok 4

  • 1. KONSEP SIX SIGMA DALAM PT. BANK CENTRAL ASIA Dosen Pembimbing : YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si Disusun Oleh : 1. NATASYA RAHMAWATI (43219010008) 2. BILQIS AULIA ZAHRAH (43219010011) 3. YUANISA RISQICAHYANI (43219010063) 4. YENNI LESTARI (43219010071) 5. DIAN AYU PRATIWI (43219010172) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2020 – 2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugrah-Nya sehingga penyusunan Makalah ini dapat berjalan dengan baik. Penyusunan Makalah ini merupakan suatu bentuk tugas kepada para mahasiswa secara langsung di ruang A - 403 dengan mata kuliah Manajemen Proses Bisnis. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai Tugas dari Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan, semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, selaku dosen pengajar mata kuliah Manajemen Keuangan 2. Terima kasih untuk teman-teman sekelompok yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan, dan doa yang diberikan kepada peneliti mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin. Jakarta, 20 September 2021 Penyusun
  • 3. iii ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk menentukan prioritas perbaikan layanan bank berdasarkan persepsi, harapan dan tingkat kepentingan nasabah dengan menggunakan pendekatan lean six sigma. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengelola bank. Penelitian ini akan menentukan prioritas perbaikan kualitas layanan bank berdasarkan variabel dimensi banking service quality yang terdiri dari (1) kefektifan dan jaminan (effectiveness and assurance), (2) akses (access), (3) harga (price), (4) keterwujudan (tangible), (5) portofolio jasa (service portofolio) dan kehandalan (reliability). Penelitian ini menggunakan pendekatan lean six sigma dengan melakukan perhitungan gap tidak berbobot dan gap berbobot atas tanggapan responden berdasarkan persepsi, harapan dan tingkat kepentingan nasabah atas kualitas layanan bank. Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran jasa, sehingga dapat menjadi acuan penelitian sejenis dan penelitian lanjutan.
  • 4. iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ii ABSTRAK..............................................................................................................iii DAFTAR ISI..........................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2 1.3 Tujuan Penulis ........................................................................................ 3 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4 2.1 Loyalitas Pelanggan................................................................................ 4 2.2 Penawaran produk sebagai strategi pemasaran BCA ........................ 5 2.3 Mengembangkan Solusi Digital untuk Memperkuat Perbankan Transaksi............................................................................................................ 6 2.4 Pengawasan dan Pemberian Saran kepada Direksi............................ 8 2.5 Pendekatan Six Sigma Dalam Penentuan Prioritas Perbaikan Layanan Bank.................................................................................................. 10 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11 3.1 Kesimpulan................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Six Sigma adalah metode yang berfokus pada peningkatan kualitas (yaitu, mengurangi pemborosan) dengan membantu organisasi menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Konsep dasar dari Six Sigma awalnya berasal dari gabungan antara Konsep TQM (Total Quality Management) dan Statistical Process Control (SPC). Saat ini Six Sigma menjadi sebuah sistem manajemen. Konsep lean adalah sekumpulan peralatan dan metode yang dirancang untuk mengeliminasi waste, mengurangi waktu tunggu, memperbaiki performance dan mengurangi biaya. Lean adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan/atau jasa) agar memberikan nilai kepada pelanggan. Tujuan dari lean adalah untuk mengeliminasi waste semua proses dan memaksimalkan efisiensi proses. Lean berfokus pada peningkatan terus menerus customer value melalui identifikasi dan eliminasi aktifitas yang tidak bernilai tambah yang merupakan pemborosan (waste). (Hana Catur Wahyuni dkk, 2015). Salah satu alat untuk melakukan pengendalian kualitas dengan mengetahui tingkat kecacatan sehingga dapat dirumuskan langkah perbaikan adalah melalui metode six sigma. Six Sigma merupakan alat untuk memperbaiki kualitas produk dengan mereduksi tingkat kecacatan produk melalui 5 (lima) tahapan yaitu define (identifikasi masalah), measure (pengukuran performance kualitas), analyze (melakukan analisa terhadap penyebab kecacatan), improvement (melakukan usaha perbaikan untuk meningkatkan kualitas) dan controll atau pengendalian (Ratnaningtyas, Surendro, 2013 dalam Hana Catur Wahyuni dkk, 2015). Prinsip Lean Six Sigma adalah segala aktifitas yang menyebabkan critical to quality pada konsumen dan hal-hal yang menyebabkan waste delay yang lama pada setiap proses merupakan peluang/kesempatan yang sangat baik untuk melakukan perbaikan
  • 6. 2 dan peningkatan dalam hal biaya, kualitas, modal, dan lead time (George, 2002 dalam Hana Catur Wahyuni dkk, 2015) Salah satu industri jasa yang menarik untuk diterapkan konsep Lean Six Sigma ini adalah jasa perbankan. Industri perbankan merupakan industri jasa yang mengutamakan kualitas dalam memberikan pelayanan kepada nasabhnya. Oleh karena itu selain produk perbankan, maka bank juga dituntut untuk memiliki petugas-petugas bank yang profesional sehingga kualitas sistem pelayanan bank akan dapat lebih ditingkatkan. Oleh karenanya, pertumbuhan dan perluasan industri perbankan dewasa ini harus disertai dengan upaya yang sungguh-sungguh untuk menyiapkan staf dan pimpinan bank yang profesional di setiap tingkat organisasi bank. Saat ini bank sudah dianggap sebagai suatu kebutuhan, dan mitra dalam menjalankan bisnis, sehingga perbankan bisa disebut juga sebagai sarana kesuksesan pertumbuhan perekonomian khususnya di Indonesia. Metode pengukuran kualitas pelayanan perbankan menggunakan metode Banking Service Quality (BSQ) sebagaimana dikembangkan oleh Bahia dan Nantel (2000). Metode yang digunakan khusus untuk mengukur kualitas pelayanan jasa perbankan ini dilihat dari 6 (enam) dimensi yang terdiri dari: (1) kefektifan dan jaminan (effectiveness and assurance), (2) akses (access), (3) harga (price), (4) keterwujudan (tangible), (5) portofolio jasa (service portofolio), dan (6) kehandalan (reliability). Dalam mengukur kualitas pelayanan jasa perbankan, Banking Service Quality (BSQ) terbukti valid dan lebih baik jika dibandingkan dengan SERVQUAL karena kualitas pelayanan jasa yang digunakan adalah khusus untuk perbankan (Sri Sumardiningsih, 2012). 1.2Rumusan Masalah Makalah ini berisi tentang kualitas pelayanan dengan menggunakan Konsep Lean Six Sigma untuk menentukan prioritas perbaikan layanan bank. Adapun permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
  • 7. 3 1. Bagaimana penerapan lean six sigma dalam penentuan prioritas perbaikan layanan bank berdasarkan persepsi, harapan dan kepentingan nasabah? 2. Jenis layanan apakah yang menjadi prioritas perbaikan layanan bank berdasarkan persepsi, harapan dan kepentingan nasabah? 1.3Tujuan Penulis Makalah ini bertujuan untuk menentukan prioritas perbaikan layanan bank berdasarkan kepentingan, harapan dan persepsi nasabah. Diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi terhadap keberhasilan pelayanan yang berkualitas terhadap nasabah bank yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bank. Disamping itu juga diharapkan konsep lean six sigma ini dapat dipertimbangkan untuk menentukan prioritas perbaikan layanan bank yang berujung pada kepuasan dan loyalitas nasabah bank.
  • 8. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Loyalitas Pelanggan Menurut Griffin (2003), loyalitas konsumen lebih banyak dikaitkan dengan perilaku (behavior) dari pada dengan sikap. Konsumen loyal adalah seseorang yang melakukan aktivitas membeli barang atau jasa yang memenuhi kriteria sebagai berikut: melakukan pembelian ulang secara berkala, membeli produk lain yang ditawarkan produsen yang sama, merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada orang lain. Menurut Tjiptono (2001), loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, pemasok, berdasarkan sikap positif yang tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Menurut Griffin (2003), loyalitas pelanggan adalah aktivitas dalam melakukan pembelian secara teratur, membeli diluar lini produk/jasa, merekomendasi-kan produk lain, menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Kotler dan Keller (2009) juga mendefinisikan loyalitas pelanggan sebagai “the long term success of the particular brand is not based on the number of consumer who purchase it only once, but on thenumber who become repeat purchase” Melalui definisi ini, Kotler dan Keller ingin menjelaskan bahwa konsumen akan loyal diukur melaui tiga hal dibawah ini yaitu: Word of mouth: merekomendasikan orang lain untuk membeli atau mereferensikan kepada orang lain. Reject another: menolak menggunakan produk lain atau menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Repeat purchasing: berapa sering melakukan pembelian ulang. Sukses tidaknya suatu perusahaan dalam menciptakan pelanggan yang loyal sangat tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai dan secara terus menerus berupaya memperbaikinya. Untuk meningkatkan kepuasan,
  • 9. 5 perusahaan harus menambah nilai yang dapat membuat para pelanggannya mendapatkan apa yang mereka bayar atau lebih dari yang mereka harapkan, sehingga mereka dapat bertahan dan mengarah pada pembelian ulang, perekomendasian, dan perekomendasian yang meningkat. (Griffin dalam Wirawan, 2008). Kepercayaan dan komitmen menurut Gordon dalam Wirawan (2008) dibangun ketika perusahaan membuktikan bahwa mereka dapat dipercaya, sungguh- sungguh tertarika pada keinginan konsumen, dan menyediakan produk dan jasa yang menciptakan nilai kepada pelanggan. Program CRM yang baik harus memberikan tujuan mereka dengan membangun komitmen pelanggan dan meningkatkan hubungan konsumen dan perusahaan dengan memberikan nilai kepada pelanggan. Salah satu cara untuk menilai program CRM aadalah pada tingkat CRM memiliki orientasi komitmen, demikian juga memberikan nilai kepada pelanggan sedangkan loyalitas pelanggan adalah puncak pencapaian perusahaan. Pada tingkat ini hubungan antara merek dan pelanggan bukan lagi sekedar transaksional dan sebuah transaksi melainkan lebih sebagai hubungan jangka panjang lengkap dengan ikatan emosinya. 2.2 Penawaran produk sebagai strategi pemasaran BCA Hingga saat ini beragam penawaran produk ditawarkan kepada nasabah maupun calon nasabah. Nasabah adalah mereka yang sudah setia menyimpan dana miliknya di BCA. Pihak bank secara teratur menawarkan beberapa produk unggulan mereka kepada nasabah. Tujuannya, yaitu agar nasabah tetap bertahan hingga lama menjadi partner dalam berbisnis perbankan. Sementara itu, calon nasabah merupakan orang-orang yang belum menjadi nasabah resmi BCA, pihak bank dapat menjaring mereka dengan menawarkan berbagai produk unggulan perbankan. Tujuannya, yaitu agar calon nasabah mendaftar secara resmi dan menjadi nasabah BCA. Beberapa produk yang dihasilkan BCA, antara lain sebagai berikut. BCA mobile sebagai layanan akses perbankan elektronik m-
  • 10. 6 BCA. Ada juga klik BCA merupakan layanan perbankan melalui gadget, seperti smartphone atau tablet. Selain itu, BCA sudah lama memanfaatkan layanan ATM sebagai salah satu produk unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat Indonesia. nasabah dapat memanfaatkan layanan dalam mesin ATM untuk berbagai keperluan, seperti tarik tunai, transfer, membayar tagihan telepon, listrik, air, juga dapat dipakai untuk mengisi ulang pulsa. Semua produk tersebut dipromosikan secara besar-besaran oleh BCA lewat berbagai media, seperti media cetak, elektronik, hingga online. Dengan strategi promosi seperti itu, BCA akan dapat menjaring nasabah lebih banyak lagi. Dengan begitu, bank konvensional ini ke depan akan selalu menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dengan berbekal strategi pemasaran Bank BCA. 2.3 Mengembangkan Solusi Digital untuk Memperkuat Perbankan Transaksi Keberhasilan BCA dalam membangun keunggulan layanan perbankan transaksi ditopang oleh pengembangan jaringan perbankan multi-channel yang terintegrasi. Hal ini demi memastikan nasabah memiliki akses yang luas terhadap solusi perbankan BCA dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka, dimanapun dan kapanpun. Aksesibilitas terhadap layanan perbankan yang tinggi semakin dibutuhkan nasabah terutama di masa pandemi, dimana kian banyak nasabah yang beralih ke layanan digital dalam melakukan transaksi perbankan, yang relatif lebih aman digunakan selama pandemi. Pengembangan layanan digital meliputi fasilitas pembukaan rekening baru secara online tanpa perlu mengunjungi cabang. Inovasi ini merupakan sebuah layanan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang menghindari tatap muka dalam bertransaksi di masa pandemi. Pengembangan yang menarik lainnya adalah peluncuran fitur baru ‘Lifestyle’ di aplikasi BCA mobile, yang memungkinkan nasabah membeli voucher permainan, tiket hotel, kereta api dan pesawat secara
  • 11. 7 online. BCA terus mengembangkan layanan digital terutama pada platform BCA mobile dan Klik BCA, dimana transaksi dari kedua kanal ini mencapai 9,6 miliar transaksi, naik sebesar 50,8% dari tahun 2019, dan mencakup 82,9% dari seluruh transaksi nasabah di tahun 2020. Di tengah berbagai inisiatif pengembangan jaringan elektronik dan produk & layanan berbasis digital, BCA melihat pentingnya membangun kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dan fintech, dimana inovasi dan pandangan ke depan memberikan peluang besar bagi industri perbankan. BCA terus memperkuat kolaborasinya dengan perusahaan fintech dan e- commerce melalui teknologi Application Programming Interface (API) yang memungkinkan terjadinya seamless integration antara platform Bank dengan platform fintech dan e-commerce. Saat ini BCA telah terhubung dengan perusahaan-perusahaan e-commerce maupun fintech yang terkemuka sehingga memperluas ekosistem yang dimiliki. Seluruh inisiatif di atas didukung oleh infrastruktur Teknologi Informasi (TI) yang solid dan sistem keamanan yang handal. Dalam beberapa tahun terakhir, BCA melakukan investasi secara signifikan untuk memperkuat keamanan TI serta mengembangkan teknologi machine learning, big data dan artificial intelligence. Keseluruhan inisiatif ini mendukung peningkatan kapabilitas layanan perbankan digital Bank dan pada akhirnya mampu meningkatkan kepuasan nasabah. Selain fokus kepada layanan digital, Bank tetap menyadari pentingnya peran kantor cabang dalam melayani nasabah yang memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat dilayani oleh layanan digital atau mereka yang memang lebih menyukai layanan yang bersifat personal. Oleh karena itu, BCA tetap memandang perlu untuk mengembangkan jaringan kantor cabang dengan tetap memperhatikan faktor efisiensi.
  • 12. 8 2.4 Pengawasan dan Pemberian Saran kepada Direksi Dewan Komisaris dan Direksi saling bekerja sama untuk memastikan Bank dapat mencatat kinerja yang baik dan berkesinambungan. Dewan Komisaris memberikan pengawasan kepada Direksi, menyampaikan pandangan dan saran terkait kebijakan dan strategi melalui rapat maupun memorandum. Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 30 kali di tahun 2020, rapat gabungan dengan Direksi sebanyak 14 kali. Selama tahun 2020, mayoritas rapat dilakukan melalui media konferensi video dan jalur online lainnya seiring penerapan kebijakan social distancing di masa pandemi. Berikut ini adalah ringkasan input dan saran yang diberikan Dewan Komisaris kepada Direksi selama tahun 2020. Topik Ringkasan Strategi dan Pengelolaan Bisnis Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi melakukan pembahasan kinerja BCA dan perkembangan kondisi perbankan di Indonesia secara berkala, terutama di tengah dampak dari penyebaran pandemi COVID-19. Dewan Komisaris memberikan arahan dan persetujuan sehubungan dengan perkembangan bisnis dan pelaksanaan aksi korporasi seperti penetapan besaran Dividen, rencana & proses akuisisi. Manajemen Risiko Dewan Komisaris memberikan arahan untuk mengkaji potensi risiko-risiko strategis yang dihadapi Bank beserta
  • 13. 9 dengan mitigasinya, khususnya dampak dari perkembangan pandemi COVID-19. Melakukan diskusi dan memberikan arahan untuk melakukan kajian sehubungan dengan restrukturisasi kredit dan sektor-sektor industri tertentu sesuai perkembangan kondisi terkini. Dewan Komisaris melakukan pembahasan bersama dengan Direksi terkait dengan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Audit dan Kepatuhan Dewan Komisaris melakukan pembahasan dalam rangka kaji ulang kinerja audit internal, termasuk kemungkinan diperlukannya beberapa penyesuaian butir pengendalian internal. Salah satunya terkait penyesuaian pengendalian internal dalam menghadapi kondisi “New Normal”. Memberikan arahan untuk membuat framework dalam melakukan proses audit restrukturisasi, mencakup hal yang perlu diaudit, mitigasi, dan kepatuhan terhadap regulasi. Sehubungan dengan audit internal terintegrasi, Dewan Komisaris melakukan pembahasan terkait proses audit yang dilakukan untuk para perusahaan anak.
  • 14. 10 2.5 Pendekatan Six Sigma Dalam Penentuan Prioritas Perbaikan Layanan Bank Dalam pembahasan, prioritas perbaikan layanan bank diperoleh dengan memperhitungkan persepsi, harapan dan tingkat kepentingan nasabah. Tidak seperti perusahaan manufaktur, bank tidak dapat mengembalikan kepuasan pelanggan hanya dengan mengembalikan atau menukar produk yang cacat. Bank harus bisa berkomitmen penuh untuk memberikan kepuasan yang utuh kepada nasabahnya, dan menjalankan sistem operasional yang efisien untuk memastikan hasil sempurna. Disinilah pendekatan Lean Six Sigma dapat berperan dan memberikan value. Dengan makin berkembangnya bisnis bank dan meningkatnya persaingan, nasabah dapat dengan leluasa memilih fasilitas perbankan yang mereka inginkan. Tentunya, nasabah akan lebih memilih bank yang mampu memberikan value yang signifikan. Dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma, bank dapat mendorong peningkatan level kepuasan nasabahnya, mengurangi waktu tunggu pelayanan dan memberikan layanan yang lebih cepat serta lebih baik. Lean akan memastikan pengentasan masalah yang dialami nasabah dengan cepat, dan memberikan solusi tepat untuk mengatasi keluhan nasabah akan produk dan pelayanan dari bank. Nasabah dengan segala perilakunya dapat membuat permintaan mereka menjadi lebih variatif, oleh karena itu sangat penting bagi bank untuk mampu menidentifikasi dan mengukur kebutuhan dari nasabah dan calon nasabahnya. Dengan pendekatan Lean Six Sigma, bank akan mampu mengidentifikasi kebutuhan spesifik dari setiap nasabah, mengurangi inefisiensi dalam proses bisnis bank, dan meningkatkan kepuasan nasaban dengan pelayanan yang berkualitas. Fasilitas dan pelayanan yang lebih baik akan meningkatkan tingkat kepuasan nasabah, yang dalam jangka panjang akan meningkatkan profitabilitas dan penghematan biaya.
  • 15. 11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan Dengan pendekatan Lean Six Sigma, bank akan mampu mengidentifikasi kebutuhan spesifik dari setiap nasabah, mengurangi inefisiensi dalam proses bisnis bank, dan meningkatkan kepuasan nasaban dengan pelayanan yang berkualitas. Fasilitas dan pelayanan yang lebih baik akan meningkatkan tingkat kepuasan nasabah, yang dalam jangka panjang akan meningkatkan profitabilitas dan penghematan biaya. Penggunaan Lean Six Sigma di industri perbankan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan kualitas pelayanan prima kepada nasabahnya dengan cara-cara yang paling efisien. Bank yang mengimplementasikan Lean Six Sigma pada proses bisnisnya pada akhirnya akan menikmati kesuksesan bahkan di dunia industri perbankan yang sangat kompetitif.
  • 16. 12 DAFTAR PUSTAKA Putra, Y. M., (2021). Definisi Konseptual Manajemen Proses Bisnis. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana. Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78. Syafrimaini, & Husin, A.E. (2021). Implementation of Lean Six Sigma Method in High-Rise Residential Building Projects. Civil Engineering and Architecture 9 (4), 1228-1236. Pujangga, G. A. (2018). Penerapan Metode Six Sigma Sebagai Upaya Pengendalian Kualitas Produk dengan Menggunakan Konsep DMAIC. Ratih: Jurnal Rekayasa Teknologi Industri Hijau, 1(2), 10. Tampubolon, S., & Purba, H. H. (2021) Lean Six Sigma Implementation, A Systematic Literature Review. International Journal of Production Management and Engineering 9 (2), 125-139. Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom, 53, 377-384. https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-six-sigma/ https://www.bca.co.id/id/individu https://media.neliti.com/media/publications/24464-ID-pengaruh-customer- relationship-management-terhadap-loyalitas-pelanggan-pada-pt-b.pdf