Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasRani Widianti
Dokumen tersebut membahas analisis pengembalian investasi modal (return on invested capital/ROI) dan profitabilitas perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung dan menganalisis ROI dan profitabilitas dengan membedah komponen-komponen seperti return on net assets, return on common equity, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti leverage dan profit margin."
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasRani Widianti
Dokumen tersebut membahas analisis pengembalian investasi modal (return on invested capital/ROI) dan profitabilitas perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung dan menganalisis ROI dan profitabilitas dengan membedah komponen-komponen seperti return on net assets, return on common equity, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti leverage dan profit margin."
Dokumen menjelaskan audit siklus pendapatan perusahaan yang meliputi aktivitas penjualan kredit, tunai, retur dan penyesuaian serta sistem informasi akuntansi dan tujuan audit terkait setiap aktivitas. Dibahas pula faktor-faktor risiko, strategi audit, dan aktivitas pengendalian internal untuk mencegah salah saji dalam transaksi penjualan kredit.
Bab ini membahas pentingnya pelaporan dan pengungkapan yang memadai bagi perusahaan multinasional di era globalisasi saat ini. Pengungkapan sukarela perusahaan meningkat seiring tuntutan investor akan informasi yang lebih terperinci dan tepat waktu, meskipun praktiknya masih bervariasi antar negara. Regulasi pengungkapan diperlukan untuk menjamin terpenuhinya hak investor dan kepentingan pasar modal.
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan KonsepHanief Adrianto
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teoritisasi akuntansi keuangan di Amerika Serikat melalui upaya APB dan FASB untuk mengembangkan postulat, prinsip, dan konsep akuntansi sebagai dasar dalam pengembangan standar akuntansi.
2. Meskipun ARS 1 dan ARS 3 gagal diterima secara luas, studi ini menunjukkan upaya awal untuk memberikan dasar teoritis yang terpadu melalui pengembangan postulat, delapan
Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan terhadap perkembangan akuntansi manajemen, yaitu pendekatan IFAC, Loft, dan Eastern-Shino Japanese. IFAC membagi perkembangan akuntansi manajemen menjadi empat fase, sedangkan Loft membaginya menjadi empat sekolah pemikiran. Pendekatan Eastern-Shino Japanese membagi perkembangan akuntansi manajemen Jepang menjadi empat tahap. Dokumen ini juga membahas aktivitas berbasis biaya, just in time,
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara PSAK No. 1 tahun 2013 dan 2009 mengenai penyajian laporan keuangan. PSAK No. 1 tahun 2013 menambahkan persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi komparatif minimum dan tambahan, serta mengatur penyajian penghasilan komprehensif lain berdasarkan kelompok yang akan atau tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Perencanaan audit merupakan tahap penting dalam proses auditing untuk menentukan strategi, lingkup, dan jadwal audit. Terdapat beberapa tahapan perencanaan audit seperti memahami bisnis klien, menentukan prosedur analitis, menetapkan tingkat materialitas, mempertimbangkan risiko audit, dan menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi. Perencanaan audit juga mempertimbangkan berbagai aspek seperti isi klien, f
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
Apresiasi adalah kenaikan nilai aset akibat faktor-faktor eksternal seperti inflasi, sedangkan akresi adalah kenaikan nilai aset secara bertahap seperti bunga. Keduanya menyebabkan kenaikan nilai aset tetapi apresiasi disebabkan faktor eksternal sedangkan akresi disebabkan proses internal secara bertahap.
PT S.J.A Plastics Indonesia memiliki prosedur pengendalian internal yang jelas dalam siklus penjualan dan penerimaan kas, dimulai dari penerimaan pesanan hingga pembayaran. Namun, terdapat kelemahan yaitu sistem akuntansi yang berbeda antara departemen logistik dan pemasaran dengan akuntansi, sehingga dilakukan rekonsiliasi setiap bulan untuk menghindari kesalahan catatan.
Kerangka konseptual menetapkan konsep dasar pelaporan keuangan, meliputi tujuan, karakteristik kualitatif, unsur laporan keuangan, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Tujuan utama adalah memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan, sedangkan konsep lainnya menjelaskan implementasi tujuan tersebut dalam pelaporan keuangan.
Dokumen menjelaskan audit siklus pendapatan perusahaan yang meliputi aktivitas penjualan kredit, tunai, retur dan penyesuaian serta sistem informasi akuntansi dan tujuan audit terkait setiap aktivitas. Dibahas pula faktor-faktor risiko, strategi audit, dan aktivitas pengendalian internal untuk mencegah salah saji dalam transaksi penjualan kredit.
Bab ini membahas pentingnya pelaporan dan pengungkapan yang memadai bagi perusahaan multinasional di era globalisasi saat ini. Pengungkapan sukarela perusahaan meningkat seiring tuntutan investor akan informasi yang lebih terperinci dan tepat waktu, meskipun praktiknya masih bervariasi antar negara. Regulasi pengungkapan diperlukan untuk menjamin terpenuhinya hak investor dan kepentingan pasar modal.
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan KonsepHanief Adrianto
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teoritisasi akuntansi keuangan di Amerika Serikat melalui upaya APB dan FASB untuk mengembangkan postulat, prinsip, dan konsep akuntansi sebagai dasar dalam pengembangan standar akuntansi.
2. Meskipun ARS 1 dan ARS 3 gagal diterima secara luas, studi ini menunjukkan upaya awal untuk memberikan dasar teoritis yang terpadu melalui pengembangan postulat, delapan
Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan terhadap perkembangan akuntansi manajemen, yaitu pendekatan IFAC, Loft, dan Eastern-Shino Japanese. IFAC membagi perkembangan akuntansi manajemen menjadi empat fase, sedangkan Loft membaginya menjadi empat sekolah pemikiran. Pendekatan Eastern-Shino Japanese membagi perkembangan akuntansi manajemen Jepang menjadi empat tahap. Dokumen ini juga membahas aktivitas berbasis biaya, just in time,
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara PSAK No. 1 tahun 2013 dan 2009 mengenai penyajian laporan keuangan. PSAK No. 1 tahun 2013 menambahkan persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi komparatif minimum dan tambahan, serta mengatur penyajian penghasilan komprehensif lain berdasarkan kelompok yang akan atau tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Perencanaan audit merupakan tahap penting dalam proses auditing untuk menentukan strategi, lingkup, dan jadwal audit. Terdapat beberapa tahapan perencanaan audit seperti memahami bisnis klien, menentukan prosedur analitis, menetapkan tingkat materialitas, mempertimbangkan risiko audit, dan menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi. Perencanaan audit juga mempertimbangkan berbagai aspek seperti isi klien, f
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
Apresiasi adalah kenaikan nilai aset akibat faktor-faktor eksternal seperti inflasi, sedangkan akresi adalah kenaikan nilai aset secara bertahap seperti bunga. Keduanya menyebabkan kenaikan nilai aset tetapi apresiasi disebabkan faktor eksternal sedangkan akresi disebabkan proses internal secara bertahap.
PT S.J.A Plastics Indonesia memiliki prosedur pengendalian internal yang jelas dalam siklus penjualan dan penerimaan kas, dimulai dari penerimaan pesanan hingga pembayaran. Namun, terdapat kelemahan yaitu sistem akuntansi yang berbeda antara departemen logistik dan pemasaran dengan akuntansi, sehingga dilakukan rekonsiliasi setiap bulan untuk menghindari kesalahan catatan.
Kerangka konseptual menetapkan konsep dasar pelaporan keuangan, meliputi tujuan, karakteristik kualitatif, unsur laporan keuangan, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Tujuan utama adalah memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan, sedangkan konsep lainnya menjelaskan implementasi tujuan tersebut dalam pelaporan keuangan.
Teori akuntansi merupakan penalaran logis yang memberikan kerangka acuan untuk menilai dan mengembangkan praktik akuntansi. Terdapat tiga tingkatan teori yaitu sintaksis, interpretasional, dan perilaku. Pendekatan deduktif dan induktif digunakan dalam pengembangan teori, dimana deduktif menurunkan prinsip dari tujuan dan postulat sedangkan induktif menarik kesimpulan umum dari pengamatan. Teori akuntansi perlu mempertimbang
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan perilaku koruptif dalam praktik manajemen laba berdasarkan studi hermeneutika-kritik. Terdapat 3 kalimat ringkasan:
1. Dokumen tersebut menganalisis pendapat dan sikap informan terhadap praktik manajemen laba yang dilakukan manajer.
2. Hasil studi menunjukkan informan memiliki pandangan berbeda terhadap manajemen laba, tergantung profesi masing
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang conceptual framework dan perkembangan statement of financial accounting concepts (SFAC) FASB mengenai tujuan pelaporan keuangan dan karakteristik kualitas informasi akuntansi.
2. SFAC 1 menyatakan tujuan pelaporan keuangan untuk memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. SFAC 2 menjelaskan karakteristik kualitas seperti relevansi,
Kerangka konseptual FASB didefinisikan sebagai sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental untuk menetapkan standar akuntansi yang konsisten. Tujuan utama pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas masa depan entitas bisnis. Informasi akuntansi harus memiliki karakteristik seperti relevansi, keandalan, keberdayaanbandingan, dan konsistensi
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dan kerangka konseptual akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Termasuk pengguna laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, asumsi dasar, karakteristik kualitatif, unsur-unsur laporan keuangan, pengakuan dan pengukuran.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi positif dan penelitian pasar modal. Teori akuntansi positif berfokus pada penjelasan dan prediksi praktik akuntansi dengan menggunakan pendekatan empiris dan ekonomi. Penelitian pasar modal yang relevan didasarkan pada hipotesis pasar modal yang efisien, di mana harga aset merefleksikan seluruh informasi terkait.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
Rmk uniformity and disclosure
1. P a g e 1 | 6
Kelompok8TeoriAkuntansi
RINGKASAN MATERI KULIAH
TEORI AKUNTANSI
Kelas : B - S1 Akuntansi (Transfer) - Hartati F1314045
- R Rudy Karyanto F1314068
- Yusuf Bastian Wija F1314094
Kelompok: 8(delapan)
UNIFORMITY AND DISCLOSURE : SOME POLICY-MAKING
DIRECTIONS
Kerangka berpikir konseptual merupakan satu struktur yang normative karena tujuan dan
standarnya merupakan hasil dari pilihan. Walaupun pekerjaan teoretis dapat mempengaruhi
kerangka konseptual,seperti juga proses pembuatan peraturan itu sendiri, teori dan peraturan
berada di area yang terpisah. Namun menurut Ijiri, teori dan peraturan di bidang akuntansi lebih
banyak memiliki kesamaan dibandingkan pada disiplin lain. Jika kita ingin standar konsisten
dengan struktur metateorikal, maka harus ada kejernihan konseptual dan kelengkapan. Ada dua
masalah konseptual yang memainkan peranan penting dalam menentukan struktur dan kerangka
kerja komponen metateoritis, yaitu uniformity dan disclosure. Ada hubungan komplementer
antara uniformity dan disclosure. Jika kondisi dan transaksi semakin kompleks, maka semakin
sulit untuk merefleksikan kondisi dan hubungan yang penting di dalam laporan keuangan,
sehingga disclosure menjadi penting.
What Underlies the Choice Among Accounting Methods? (Apa Yang Melatar belakangi
pemilihan metode akuntansi?)
Penyebab suatu perusahaan memilih satu dari beberapa alternative metode akuntansi ada
tiga, yaitu :
Meminimalkan agency cost
Terkait signaling information yang ingin dikirimkan manajemen ke pihak luar
Terkait eksternalitas untuk memperngaruhi pihak luar
2. P a g e 2 | 6
Kelompok8TeoriAkuntansi
UNIFORMITY
Konsep uniformity atau keseragaman muncul karena adanya perbandingan. Perbandingan
hanya dilihat sebagai konteks kedua. Sedangkan keseragaman dilihat sebagai sebab yang
mengakibatkan adanya perbandingan.
The Nature and Complexity of Events (Sifat dan Kerumitan Peristiwa)
Transaksi adalah peristiwa ekonomi ataupun keuangan yang dicatat oleh perusahaan.
Kriteria pengakuan peristiwa diserahkan pada peraturan akuntansi. Yang jelas, peristiwa dibagi
menjadi dua jenis, yaitu peristiwa simpel (tidak memiliki variable ekonomi yang signifikan yang
dapat membawa pada pencatatan yang berbeda) dan peristiwa kompleks yang lebih sulit untuk
dipecahkan.
Relevant Circumstance
Relevant circumstance adalah kondisi yang dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa
yang sama, yang bersifat signifikan secara ekonomi.
The Terminology of Relevance (HubunganTerminologi)
Relevant circumstances dibagi menjadi dua, yaitu present magnitude (kondisi yang
diketahui pada saat peristiwa akan terjadi) dan future contingencies (faktor-faktor yang baru bias
diketahui setelahnya). Tugas utama badan pembuat peraturan adalah mengidentifikasi relevant
circumstances dengan tepat serta membuat criteria tentang bagaimana mereka harus mengatur
pencatatan peristiwa atau format laporan keuangan.
The Role of Management in Relevant Circumstances (Peran Manajer Pada Relevant
Circumstances)
Karena circumstances merupakan aspek yang sangat penting bagi masalah unformity,
maka timbul pertanyaan terkait apakah manajemen perlu turun tangan untuk menentukan
circumstances tersebut. Pengaruh manajemen mungkin dapat menjadi alasan yang kuat terkait
3. P a g e 3 | 6
Kelompok8TeoriAkuntansi
pemilihan metode akuntansi, namun di sisi lain pemilihan oleh manajemen tersebut dapat juga
dilatarbelakangi oleh motif-motif tertentu seperti :
Memaksimalkan laba jangka pendek jika kompensasi manajemen didasarkan padanya.
Meminimalkan laba jangka pendek jika ada kekhawatiran akan intervensi pemerintah
terhadap landasan anti trust
Meminimalkan deviasi laba dari tahun ke tahun jika investor percaya bahwa perusahaan
yang fluktuasi labanya lebih sedikit maka resikonya juga lebih sedikit
Karena manajemen memiliki kemungkinan untuk mendistoris pengukuran laba, maka relevant
circumstances yang berada dalam control manajemen harus dibatasi, yang disebut dengan
environmental conditions.
Finite and Rigid Uniformity
Finite uniformity adalah metode akuntansi yang dibuat sama pada relevant circumstances
di situasi yang secara umum sama. Contohnya adalah ketentuan sewa beli jangka panjang seperti
yang diatur dalam SFAS No. 13. Rigid uniformity adalah satu metode digunakan untuk transaksi-
transaksi yang relative sama sekalipun ada relevant circumstances.
The Need for an alternative to finite uniformity (Kebutuhan Alternatif Finite Uniformity)
Karena menentukan kriteria yang tepat untuk relevant circumstances sulit dan cenderung
sewenang-wenang, maka ada jenis alternatif uniformity yang lain, yang disebut rigid uniformity.
Finite dan Rigid Uniformity relative Menggambarkan Keyakinan dan Verifikasi
Terkait representational faithfulness dan verifiability, finite uniformity seharusnya bias
lebih dipercaya daripada rigid uniformity.
4. P a g e 4 | 6
Kelompok8TeoriAkuntansi
Status Uniformity Saat Ini
Sampai pada satu titik, finite dan rigid uniformity dapat dikatakan ideal. Beberapa standar saat
ini berusaha memperhatikan relevant circumstances, sedangkan yang lain mencoba menerapkan
rigid uniformity. Selain itu, ada juga standar yang menerapkan flexibility. Berikut contohnya :
Rigid uniformity : SFAS No. 109 tentang alokasi pajak penghasilan komprehensif
Finite uniformity : SFAS No. 5 tentang kemungkinan rugi di masa depan
Flexibility : Akuntansi depresiasi
Gambaran Praktek
Sebenarnya, dalam pembuatan standar akuntansi, fleksibility sebisa mungkin harus dihilangkan.
Ketika relevant circumstances mungkin untuk dibedakan, dihitung, dan diimplementasikan
secara cost effective, kita sebaiknya menggunakan finite uniformity. Sedangkan ketika tidak
dapat dilaksanakan secara cost-effective, kita menggunakan rigid uniformity.
Kegunaan Alokasi Akuntansi
Alokasi adalah pembagian kos atau pendapatan satu periode yang masih berlaku sampai
beberapa periode. Alokasi sering dikatakan fatal dan tidak dapat diperbaiki, yang berarti memang
tidak ada cara yang benar-benar untuk mengalokasikan kos karena tidak ada satupun metode
alokasi yang terbukti secara ilmiah lebih baik dibandingkan metode lainnya.
DISCLOSURE
Pengungkapan adalah istilah yang terkait dengan informasi pelaporan keuangan (informasi pada
laporan keuangan maupun pada alat komunikasi informasi akuntansi lainnya). Menurut SFAC
No. 5, pengungkapan adalah penyajian informasi selain pengakuan pada laporan keuangan.
Fungsi Pengungkapan SEC
Pengungkapan memiliki dua aspek, yaitu protective disclosure (untuk melindungi investor dari
perlakuan yang tidak adil) dan informative disclosure (informasi lengkap untuk memenuhi
5. P a g e 5 | 6
Kelompok8TeoriAkuntansi
kebutuhan analisis investasi). Sebelum 1970an, SEC lebih menekankan protective disclosure
daripada informative disclosure. Namun, sejak 1970 SEC cenderung bergeser pada informative
disclosure karena adanya hasil studi terkait efisiensi pasar.
Ketidaksempurnaan Proses Pengungkapan
Dalam sejarahnya, proses disclosure terbukti memiliki beberapa kekurangan. Yang pertama
terkait dengan pro kontra antara differential disclosure dan selective disclosure. Sistem
pengungkapan yang dipakai sekarang disebut dengandifferential disclosure. Selective disclosure
adalah pengungkapan yang memungkinkan adanya informasi yang dikeluarkan dan tidak
dikeluarkan ke publik.
SEC mengesahkan Regulation FD pada Agustus 2000 yang menolak adanya selective disclosure
yang berpotensi dilakukan oleh analis keuangan. Regulation FD mencegah pembocoran
informasi yang penting kepada analis keuangan sebelum pengumuman resmi ke publik, sehingga
menyebabkan kekhawatiran di antara manajemen perusahaan karena mereka tidak dapat lagi
menggunakan selective disclosure yang sebenarnya dapat digunakan untuk kepentingan
perusahaan, misalnya untuk meningkatkan prakiraan earning per share. Selain itu, ada beberapa
argumen lain yang menentang adanya Regulation FD ini.
Keterbatasan kedua, keberagaman investor dapat mengurangi kebutuhan akan informasi pada
level spesifik perusahaan. Investor hanya pedul iterhadap informasi spesifik perusahaan yang
akan mempengaruhi portofolio mereka. Namun, masalahnya adalah pengkategorian informasi
spesifik perusahaan (memiliki efek ataukah tidak memiliki efek terhadap portofolio) adalah hal
yang mustahil. Lebih jauh, tidak semua investor mendiversifikasi investasi mereka, sehingga
sulit memisahkan mana informasi yang berguna bagi diversified investor dan mana yang berguna
bagi undiversified investor.
Bentuk dan Metode Pengungkapan
Berikut beberapa bentuk pengungkapan :
6. P a g e 6 | 6
Kelompok8TeoriAkuntansi
Management discussion and analysis yang bertujuan untuk memberikan gambaran
operasi dan aliran kas masa depan, terdiri atas :
o Hasil operasi, perubahan harga jual, perubahan kos, dan perubahan volume
o Penilaian likuiditas perusahaan di masa depan
o Sumber daya capital dan rencana pengeluaran kapital
o Tren, ketidakpastian, dan peristiwa masa depan yang akan member dampak
material
Signaling and management earning forecasts. Menurut teori signaling, perusahaan akan
dengan sukarela mengungkapkan prakiraan earningnya. Teori ini percaya bahwa
perusahaan yang memiliki berita baik akan berusaha membedakan dirinya dari
perusahaan yang tidak memiliki berita baik dengan mengungkapkannya ke pasar.
Small firms vs large firms, karena perusahaan kecil menanggung kos yang lebih besar
untuk memenuhi persyaratan pengungkapan, maka FASB memutuskan untuk membentuk
Small Business Advisory Committee of the Financial Accounting Standards Advisory
Council untuk memfasilitasi penyampaian laporan keuangan perusahaan kecil dan kantor
akuntan public kecil. Perhitungan cost dan benefit pengaplikasian akuntansi untuk
perusahaan kecil memang sulit, namun terbukti pengungkapan yang dilakukan
perusahaan kecil ternyata mengandung informasi yang lebih banyak.
Quarterly information
SFAS No. 131, mengikuti rekomendasi pengungkapan yang dikeluarkan oleh AICPA.
Pengungkapan terdiri atas :
o Segmental profit or loss
o Pendapatan dari operasi
o Aset
o Kewajiban (optional)