SlideShare a Scribd company logo
AA GN Ari Dwipayana,
Ketua Yayasan Tat Twam Asi
Yogyakarta
•   Tujuan hidup manusia menurut Weda adalah
    Moksartham Jagadhita.
•   Dalam Jagadhita tekandung makna kesejahteraan,
    ketertiban, keselamatan dan kebebasan.
•   Secara khusus tujuan hidup ini dirumuskan sebagai
    Catur Purusaartha, yaitu dharma, artha, kama dan
    moksha.
•   Untuk mencapai tujuan ini Weda menekankan pada
    upaya-upaya perbuatan (karmakanda).
•   Bhagawad Gita menjadikan ketertiban dan
    kesejahteraan masyarakat (lokasamgraha) yang
    dicapai melalui karmayoga
                                                        2
"saktah karmany avidavamso yatha,
     khurvanti bharata, kuryad vidvams
   tathasaktas cikirsur loka-samgraham"
               (Bagawad Gita : III.25).


"Seperti orang yang bodoh yang bekerja keras karena
 keterikatan atas kerja mereka demikian seharusnya
  orang pandai bekerja tanpa kepentingan pribadi,
    melainkan untuk kesejahteraan manusia dan
           memelihara ketertiban sosial."




                                                      3
• Lokasamgraha, secara umum berarti "kesejahteraan
  bagi semua" (universal well-being).
• Dr. Sarvepalli Radhakrishnan mengartikan
  lokasamgraha sebagai :
  "The maintenance of the world, stands for the unity
   of the world, the interconnectedness of society“
   (pemeliharaan dunia, berarti kesatuan dunia,
   kesalingterhubungan antar masyarakat").
• Supaya dunia tidak jatuh ke dalam penderitaan phisik
  dan degradasi moral, supaya kehidupan bersama
  menjadi pantas dan terhormat, etika agama
  seharusnya mengontrol perilaku sosial.


                                                         4
• Tidak mungkin tercapai ketertiban dan
  kesejahteraan dunia, bila salah satu bagiannya,
  dalam hal ini para pemeluk Hindu, tidak sejahtera.
• Sejahtera disini dimaksudkan suatu keadaan
  dimana para pemeluk Hindu mencapai taraf hidup
  yang layak, bebas dari kemiskinan, material
  maupun spiritual.
• SIMPUL WACANA:
   Lokasamgraha adalah ideal masyarakat
   Hindu yang ingin kita tuju.



                                                       5
KONDISI EMPIRIK UMAT HINDU:
PERJALANAN MASIH JAUH MENUJU LOKASAMGRAHA




                                            6
• Berapa jumlah pemeluk Hindu di
  Indonesia? Menurut catatan, jumlah penganut
   Hindu di Indonesia pada tahun 2006 adalah 6,5
   juta orang), sekitar 1,8% dari jumlah penduduk
   Indonesia, merupakan nomor empat terbesar.
   Namun jumlah ini diperdebatkan oleh perwakilan
   Hindu Indonesia, Parisada Hindu Dharma
   Indonesia (PHDI). PHDI memberi suatu perkiraan
   bahwa ada 18 juta orang penganut Hindu di
   Indonesia.

• Pada tahun 2010, kira-kira 85,1% dari
  240.271.522 penduduk Indonesia adalah
  pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik,
  1,8% Hindu, dan 0,4% Buddha.
                                                    7
• Media Hindu menampilkan
  data presentase penduduk
  Hindu dari sensus tahun
  1971-2000:
  Sebagai berikut:
  1971 : 1,9 %
  1980 : 2 %
  1990 : 1,9 %
  2000 : 1,8 %




                             8
9
• Sekitar 93 % penganut Hindu berada di Bali.
• Selain Bali juga terdapat di Sumatera, Jawa, Lombok, dan pulau
  Kalimantan yang juga memiliki populasi Hindu cukup besar, yaitu di
  Kalimantan Tengah, sekitar 15,8 %
• Data Media Hindu: Sebagian besar pemeluk agama Hindu berada di
  propinsi Bali, dari setiap 1000 pemeluk agama Hindu, yang berada di :
  Bali 777 orang.
  Nusa Tenggara Barat 33 orang.
  Kalimantan Tengah 30 orang.
  Sulawesi Tengah 28 orang.
  Lampung 27 orang.
  Propinsi lainnya 105 orang.



                                                                          10
11
• Partisipasi pemeluk agama Hindu       Jumlah anak yang dilahirkan
  dalam keluarga berencana paling       Jumlah anak yang di lahirkan hidup oleh
  tinggi.Dari setiap 100 penduduk       perempuan berumur 45-49 tahun
  perempuan berumur 15-49 tahun         pemeluk agama Islam, relatif lebih
  berstatus kawin yang memakai alat     tinggi. Rata-rata jumlah anak yang
  KB,                                   dilahirkan hidup oleh perempuan
                                        berumur 45-49 ,
  pemeluk agama : Islam 56 orang
                                        pemeluk agama : Islam 3,9 anak
                     Kristen 46 orang
                                                            Kristen 3,7 anak
                     Katolik 45 orang
                                                            Katolik 3,4 anak
                     Hindu 66 orang
                                                            Hindu 3,1 anak
                     Budha 40 orang
                                                            Budha 3,1 anak
                     Lain 39 orang
                                                            Lain 3,6 anak



                                                                              12
Data Status Pekerjaan
                                       Pemeluk agama Budha lebih banyak
• Dari setiap 100 penduduk berumur     menjadi pengusaha dengan buruh tetap
  15 tahun ke atas yang bekerja,       Dari setiap 100 penduduk berumur 15
  pemeluk agama Hindu                  tahun ke atas pengusaha dengan buruh
  41 orang bekerja di Pertanian        tetap, pemeluk agama :
  13 orang bekerja di Industri
  20 orang bekerja di Perdagangan      Islam 2 orang
  12 orang bekerja di Jasa             Kristen 2 orang
  14 orang bekerja di sektor lainnya   Katolik 3 orang
                                       Hindu 2 orang
                                       Budha 10 orang
                                       Lain 4 orang




                                                                          13
Data BUTA HURUF TINGGI
Kalau kita melihat hasil sensus penduduk sejak tahun 1980 sampai tahun 2000,
kita dapat menarik kesimpulan, diantara umat beragama di Indonesia SDM
Hindu adalah yang paling lemah.
Dari tahun ketahun, tingkat buta huruf umat Hindu adalah yang paling tinggi.
Untuk sensus tahun 1980 tingkat buta huruf pemeluk Hindu adalah 38%, sensus
tahun 1990 sebesar 25% dan tahun 2000 sebesar 16,9%, dengan rincian tingkat
buta huruf untuk perempuan Hindu adalah 23,2% dan laki-laki adalah 10,4%.
Bandingkan: Islam Buta hurufnya hanya 11,2%, Protestan 10,2%, Katolik 10,4%,
dan Budha 6,6%.




                                                                           14
Walaupun belum ada yang rinci mengenai kondisi ekonomi umat. Namun data
tingkat buta huruf yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat ekonomi pemeluk
Hindu juga rendah. Sebagian besar umat bekerja di sektor pertanian dan hanya
sedikit yang menjadi pengusaha
Angka buta huruf tinggi memperlihatkan bahwa umat tidak mampu
menyekolahkan anak-anak mereka.
Lingkaran setan kemiskinan. karena pendidikannya rendah, umat Hindu tidak
mampu menjadi manusia kreatif yang diperlukan untuk meningkatkan taraf
hidupnya.Dan ini membuat mereka tidak mampu keluar dari kesulitan.
Kesulitan dan kelemahan di bidang ekonomi rawan bagi fondasi keyakinan
mereka terhadap agama Hindu. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab
Konversi agama.


                                                                            15
Kasus konversi agama di Bali berdasarkan hasil penelitian , Ni Kadek Surpi, (Studi
   Kasus Konversi agama Hindu ke Kristen Protestan di Kelurahan Abianbase
               Kecamatan Mengwi Badung), IHDN Denpasar 2009
1.   Ketidakpuasan atas sistem adat dan agama.
2.   Krisis Individu, cenderung mencari nilai baru, guna mendapatkan
     pemecahan dari persoalan yang dihadapi.
3.   Faktor Ekonomi/Kemiskinan. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab
     seseorang pindah agama. Meletusnya Gunung Agung tahun 1963 diiringi
     dengan gelombang wabah dan kegagalan panen menimbulkan paceklik
     hampir di seluruh Bali. Selain itu, banyak orang Bali karena belitan
     kemiskinan bersedia masuk agama lain dengan harapan mendapatkan
     bantuan dan terjadi peningkatan ekonomi.


                                                                                16
4.   Pengaruh ilmu kebatinan, Kehausan rohani dan janji keselamatan. Ilmu
     kebatinan yang diajarkan Raden Atmaja Kusuma di Singaraja menjadi
     loncatan awal bagi kekristenan di Bali. Ajaran mistik ini sepintas mirip
     dengan ajaran Kristen di mana pencapaian spiritual dapat dicapai dengan
     pencerahan rohani, bukan dengan upacara yang besar.
5.   Keretakan keluarga dan urbanisasi.
     Keluarga yang tidak harmonis mendorong terjadinya konversi. Anggota
     keluarga yang merasa terlempar dari ikatan keluarga dan merasa sebatang
     kara tanpa ada yang memperhatian cenderung akan mencari komunitas
     baru yang dapat dijadikan tempat untuk berbagi dalam kehidupannya.
6.   Perkawinan dan urutan kelahiran dalam keluarga.
     Perkawinan seringkali menimbulkan terjadinya konversi agama. Wanita Bali
     yang kawin dengan pria Kristen sebagian besar akan mengikuti agama
     suami karena sistem patrialistik dari masyarakat Bali. Namun tidak sedikit
     justru pria Hindu yang mengikuti agama calon istrinya.
                                                                              17
7. Kegiatan penginjilan yang agresif.
   Kristen memang merupakan agama missioner. Tugas penginjilan bukan hanya
   dilakukan oleh penginjil profesional, tetapi juga oleh seluruh gereja dan
   jemaat. Banyak warga yang masuk Kristen karena kegiatan penginjilan yang
   mempropagandakan kehidupan yang lebih baik.

8. Lemahnya pemahaman teologi (Brahmavidya).
   Masyarakat Hindu di Bali yang menjalani agama cenderung dengan berbagai
   upacara menyebabkan teologi tidak mendapatkan tempat yang layak dalam
   pelajaran agamanya. Ketidaktahuan ini tentu saja merugikan dialog antar
   pemeluk agama maupun dengan penginjil yang memang mapan dalam
   berdebat.




                                                                             18
•   TIDAK SEDIKIT UMAT YANG KAYA. Di pihak lain banyak dari para pemeluk
    Hindu yang mampu bahkan kuat secara ekonomi, pendidikan dan status
    sosial.
•   TRENDS RITUAL SENTRIS. umat Hindu, baik secara individu, maupun
    kelompok serng membuat upacara-upacara besar dengan biaya mahal.
    sementara kita acuh tak acuh dengan umat Hindu lain yang tidak mampu,
•   PERTANYAAN. Dari sudut padang agama lalu menimbulkan pertanyaan :
    mengapa umat Hindu masih berada dalam jurang kemiskinan? apakah
    para pemeluk Hindu hanya mencari keselamatan bagi diri atau keluarganya
    masing-masing? Tidakkah agama Hindu memiliki ajaran tentang etika
    norma atau ajaran yang mendorong pemeluknya untuk mencapai
    kesejahteraan? Dan ikut memikirkan dan membantu keselamatan,
    kesejahteraan sesama umat Hindu, di luar batas klan dan marganya?


                                                                            19
JALAN MENUJU LOKASAMGRAHA




                            20
•   Masyarakat Hindu yang sejahtera, adalah merupakan jumlah
    total dari individu dan keluarga Hindu yang sejahtera.
•   Pada hakikatnya setiap individu para pemeluk Hindu, harus
    mampu menciptakan kesejahteraannya sendiri, melalui karma
    atau tindakannya sendiri.
•   Dan untuk itu dia haruslah memiliki kemampuan, keahlian,
    pengetahuan dan ketrampilan untuk menunjang profesinya,
    dengan mana ia mencapai kesejahteraan diri dan keluarganya.




                                                                  21
LOKASAMGRAHA
                        UMAT SEJAHTERA




KELUARGA
              KE
SEJAHTERA    INDIVIDU
            SEJAHTERA




                                         22
• KESADARAN INDIVIDU (consciousness) . Lokasamgraha mengisyaratkan, adanya
  kesadaran dari masing-masing pemeluk Hindu, bahwa pencapaian masyarakat
  yang sejahtera, masyarakat yang bebas dari kemiskinan material maupun
  spiritual adalah visi masyarakat Hindu
• SOLIDARITAS SOSIAL (Social consciousness) . Lokasamgraha memerlukan
  adanya kesetiakawanan, solidaritas, saling tolong menolong, (bahasa Bali
  "salunglung sabayantaka"), atau kesalingterhubungan dari seluruh pemeluk
  Hindu. Proses tumbuhnya kesadaran sosial di kalangan para pemeluk Hindu,
  bahwa masing-masing dari kita adalah bersaudara satu sama lain. Bahwa hakikat
  diri kita sebetulnya sama. Penderitaan bagi yang satu adalah penderitaan bagi
  yang lain. Kebahagiaan bagi yang satu adalah kebahagiaan bagi yang lain.




                                                                             23
KESADARAN INDIVIDU
(Individual consciousness)




                             24
•   Visi umat Hindu mencapai kesejahteraan.
•   Keseimbangan catur Purusartha: Dharma,
    Artha, Kama dan Moksah. Semua diperlukan
    ibarat perahu untuk menyeberangi lautan.
•   MERUBAH SALAH PENGERTIAN SOAL
    KARMA. Tidak menyerah pada nasib.
    Keadaan/ kondisi hari ini jangan diratapi, dan
    bukan pula sesuatu yang tidak bisa dirubah.
    Perbuatan kita sebagai individu yang
    menentukan: mau merubahnya atau tidak.




                                                     25
• Tidak cukup kesadaran untuk berubah (ZONA TRANSFORMASI
  KESADARAN) namun perlu memiliki kemampuan, keahlian, pengetahuan
  dan ketrampilan.
• ZONA INKUBASI. Alam semesta adalah “IBU PENGETAHUAN”, sumber
  pengetahuan. TAPI carilah pengetahuan itu, jangan menunggu turun dari
  langit. Perlu pelembagaan Inkubasi untuk membantu dan mendapingi
  umat: keluarga, komunitas, sekolah dan pemerintah.
• ZONA AKSI. Ketrampilan, keahlian juga bisa dipelajari dan juga diasah
  melalui keberanian berbuat, yang berbuah pengalaman.




                                                                          26
KESADARAN/
                     KEMAUAN
                     BERUBAH
ZONA KESADARAN

                                     BEBAS DARI
                                     AWIDYA
                 BELAJAR : MENCARI
                  PENGETAHUN DI
                   ALAM SEMESTA

ZONA INKUBASI                         REFLEKSI



                  BERANI MECOBA
ZONA AKSI           MENGASAH
                   KETRAMPILAN
                                                 27
•   Inkubasi Keluarga. Transformasi
    kesadaran bisa diinternalisasi di
    lingkup terkecil, yakni keluarga.
    Keluarga Hindu seharusnya
    membangun karakter anak.
•   Inkubasi Komunitas. Arena belajar
    dan membangun karakter bisa
    dilakukan di lingkup komunitas, mulai
    dengan Banjar ( umat berdomisili
    dalam lokus yang sama) ataupun
    Ashram- Pura sebagai tempat inkubasi
    (ketika umat tersebar)
                                            28
•   Inkubasi di Sekolah. Transformasi
    kesadaran umat bisa dibentuk di lembaga
    pendidikan formal. Syarat: perlu
    transformasi kurikulum sehingga bisa
    membentuk karakter bukan sekedar
    kognitif.
•   Inkubasi oleh Guru Wisesa (Pemerintah).
    Transformasi kesadaran dan inkubasi bisa
    dilakukan oleh Guru Wisesa dengan
    edukasi publik. Pemerintah perlu
    memperkuat proses inkubasi keluarga,
    komunitas dan sekolah.
                                               29
KELUARGA
              GURU
             RUPAKA




                       KOMUNITAS
 SEKOLAH                  Banjar,
  GURU      INDIVIDU     Yayasan,
PENGAJIAN     UMAT         LSM




            GURU
            WISESA
                                    30
KESADARAN SOSIAL
(SOCIAL CONSCIOUSNESS)




                         31
•   Filosofi Hindu Wedanta mengandung ajaran tentang
    Tat Twam Asi.
•   Segala sesuatu di dunia ini adalah Tuhan. Sesuai
    dengan filosofi ini Tuhan adalah lautan dan jiwa
    individu adalah ombak dari lautan, yang memiliki
    identitas sementaranya sendiri, tapi tetap sebagai
    bagian dari lautan.
•   Tanggung jawab sosial harus menjadi bagian dari
    filosofi Hindu. Setiap umat Hindu harus empati
    terhadap kebutuhan orang lain, karena merupakan
    bagian dari yang lainnya; sebenarnya mereka
    merupakan bagian dari Tuhan yang sama.


                                                         32
•   Dengan kata lain, setiap pemeluk Hindu, dimanapun dia
    berada, apapun klan, marga atau suku bangsanya adalah
    saudara bagi pemeluk Hindu lainnya.
•    PERSAUDARAAN. Penderitaan seorang pemeluk Hindu,
    adalah juga penderitaan bagi pemeluk Hindu lainnya.
    Kebahagiaan bagi seorang pemeluk Hindu adalah juga
    kebahagiaan bagi pemeluk Hindu lainnya.
•   SOLIDARITAS. Solidaritas keumatan ini, dalam masyarakat
    Hindu di Bali disebut "suka duka". Konsep, norma, dan
    nilai-nilai suka-duka, perlu diperluas, tidak hanya
    menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan ritual atau
    upakara, tetapi juga meliputi bidang lain, seperti misalnya
    bidang ekonomi dan pendidikan. Dan tidak hanya bagi
    pemeluk Hindu yang berasal dari suku Bali, tapi mencakup
    seluruh pemeluk Hindu di Indonesia, apapun sukunya.
                                                                  33
Sarasamuccaya menyebutkan : "dhaarmarthamkammamoksanam pranah samsthiti
hetavah tan nighnata kin na hatam raksa bhutahitartha ca" (Sarasamuccaya : 135).

 “oleh karenanya usahakanlah kesejahteraan makhluk itu jangan tidak menaruh belas
  kasihan kepada segala makhluk, karena kehidupan mereka itu menyebabkan tetap
terjamin tegaknya catur purushaarta, empat tujuan hidup, yaitu dharma, artha, kama
dan moksha; jika mau mencabut nyawanya mahkluk betapa itu tidak musnah olehnya;
 demikianlah orang yang menjaga kesejahteraan makhluk itu, dia itulah yang disebut
 menegakkan catur warga (catur purusharta); dinamakan abhutahita, jika sesuatunya
                     itu tidak terjaga atau terlindungi olehnya”




                                                                                34
Selanjutnya Sarasamuccaya mengatakan :
            "dhanani jivitam caiva parrthe prajna utsrajet,
             sannimittam varam tyago viase niyate sati"
                             (Sarasamuccaya : 175).
    "Maka tindakan orang yang tinggi pengetahuannya, tidak sayang merelakan
kekayaannya bahkan nyawanya sekalipun, jika untuk kesejahteraan umum; tahulah
dia bahwa kematian pasti datang dan tidak ada sesuatu yang kekal; oleh karena itu
         adalah lebih baik berkorban demi untuk kesejahteraan umum."




                                                                                35
Swami Dayananda Saraswati,
pendiri dari Arya Samaj, sebuah gerakan
pembaharu Hindu di abad 19,
menempatkan kegiatan sosial sebagai
bagian dari 10 prinsip yang beliau
inginkan agar diikuti oleh semua umat
Hindu. Tak ada seorang pun, kata beliau,
harus bahagia dengan niat baiknya
sendiri, tapi harus lebih berjuang untuk
kebaikan bersama.


                                           36
Mahatma Gandhi menyebutkan tuju dosa
sosial.
Dikutip dari "Young India", 1925:
    1. Politik tanpa prinsip
    2. Kekayaan tanpa kerja
    3. Kenikmatan tanpa nurani
    4. Pengetahuan tanpa karakter
    5. Perdagangan tanpa moralitas
    6. Ilmu tanpa kemanusiaan
    7. Ibadah tanpa pengorbanan



                                       37
Mari memperluas makna Yadnya, tidak saja pengorbanan dalam
hubungannya dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama umat,
berdasarkan ‘daya" (compassion atau cinta kasih) dan ‘dana’
(pemberian bantuan).
Dana bukan untuk jangka pendek, atau karitas sentimental,
berupa sedekah untuk sekedar menghilangkan lapar.
Dana haruslah untuk suatu yang bersifat jangka panjang atau
stategis, yaitu untuk peningkatan kualitas SDM Hindu.




                                                              38
•   PENGUMPULAN DHARMA DANA. Sejak tahun 2006, Parisada memantapkan
    komitmen pemberdayaan ekonomi umat Hindu melalui pembentukan Badan
    Dharma Dana Nasional (BDDN). BDDN ini adalah sebagai badan yang
    menghimpun dana dan mengelolanya untuk berbagai program bantuan sosial
    keumatan.
•   PELAYANAN DASAR UMAT. Mendorong terbentuknya inisiatif umat untuk
    memberikan pelayanan pendidikan, kesehatan yang terjangkau.
•   PEMBERDAYAAN DAN PENGUATAN KAPASITAS UMAT. Mendorong inisiatif
    membentuk lembaga pemberdayaan umat; pendampingan, konseling dan
    Capacity building umat.
•   ADVOKASI KEBIJAKAN. Melakukan berbagai bentuk pembelaan, perlindungan
    terhadap umat dalam pemenuhan hak-hak sosil-politik dan ekonomi terutama
    terkait kebijakan yang tidak berpihak.
                                                                               39
besok matahari masih terbit dari ufuk timur,
          dan akan terbenam di barat.
mari kita membangun kehidupan kita yang baru


                                                40
                                                     40
Nama : AA.GN. Ari Dwipayana
Pekerjaan: Dosen Jurusan Politik dan Pemerintahan
FISIPOL UGM, Dosen Program Studi Ilmu Politik Pasca
Sarjana UGM dan Program S2 Politik Lokal dan Otonomi
Daerah UGM.
Alamat email: aagndwipayana@yahoo.com
No Kontak: 0274552212 dan 0811282413
Twitter: @aridwipayanaugm
Facebook: Ari Dwipayana




                                                       41
• Lampiran : Keputusan Pesamuhan Agung Parisada Hindu
  Dharma Indonesia,Nomor: 4 /Kep/P.A.
  Parisada/XII/2003,Tanggal : 14 Desember 2003, Tentang :
  Lokasamgraha (Kesejahteraan Umat Hindu)
• Majalah Media Hindu
• Data Badan Pusat Statistik
• Data dari www.kemenag.go.id




                                                            42
Kondisi Umat Hindu

More Related Content

Similar to Kondisi Umat Hindu

Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaSabilul Maarifah
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
Eman Syukur
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
pjj_kemenkes
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesia
pjj_kemenkes
 
Agama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdfAgama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdf
Zukét Printing
 
Agama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docxAgama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docx
Zukét Printing
 
ALIFA SALSABILA PPT.pptx
ALIFA SALSABILA PPT.pptxALIFA SALSABILA PPT.pptx
ALIFA SALSABILA PPT.pptx
B2AdibahFHuddini
 
Materi kaidah agama tentang karier
Materi kaidah agama tentang karierMateri kaidah agama tentang karier
Materi kaidah agama tentang karier
Sun Ndary
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Asraf Rahmat
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
Muhammad Fuady
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan
munnianwar
 
Agama
AgamaAgama
teori hindu buddha.pptx
teori hindu buddha.pptxteori hindu buddha.pptx
teori hindu buddha.pptx
RikaDian3
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Lia Oktaviani
 
Kerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.pptKerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.ppt
ProdiSejarahUnesa
 
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
Alorka 114114
 

Similar to Kondisi Umat Hindu (20)

Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di Indonesia
 
CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesia
 
Agama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdfAgama-Agama di Dunia.pdf
Agama-Agama di Dunia.pdf
 
Agama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docxAgama-Agama di Dunia.docx
Agama-Agama di Dunia.docx
 
Agama di malaysia
Agama di malaysiaAgama di malaysia
Agama di malaysia
 
ALIFA SALSABILA PPT.pptx
ALIFA SALSABILA PPT.pptxALIFA SALSABILA PPT.pptx
ALIFA SALSABILA PPT.pptx
 
Demografi kependudukan
Demografi kependudukanDemografi kependudukan
Demografi kependudukan
 
Materi kaidah agama tentang karier
Materi kaidah agama tentang karierMateri kaidah agama tentang karier
Materi kaidah agama tentang karier
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
 
Peranan kanwil kemenag dalam advokasi dan penggerakan menghadapi
Peranan kanwil kemenag dalam advokasi dan penggerakan menghadapiPeranan kanwil kemenag dalam advokasi dan penggerakan menghadapi
Peranan kanwil kemenag dalam advokasi dan penggerakan menghadapi
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
teori hindu buddha.pptx
teori hindu buddha.pptxteori hindu buddha.pptx
teori hindu buddha.pptx
 
Ppt pert i
Ppt pert iPpt pert i
Ppt pert i
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Kerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.pptKerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.ppt
 
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
EFEKTIVITAS KEGIATAN KEGAMAAN DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI DESA MUNTE....
 

More from Made Sumiarta

Profile Universitas Mahakarya Asia
Profile Universitas Mahakarya AsiaProfile Universitas Mahakarya Asia
Profile Universitas Mahakarya Asia
Made Sumiarta
 
Presentasi Monkey King Token
Presentasi Monkey King TokenPresentasi Monkey King Token
Presentasi Monkey King Token
Made Sumiarta
 
Proyek Sinergi Save Covid
Proyek Sinergi Save CovidProyek Sinergi Save Covid
Proyek Sinergi Save Covid
Made Sumiarta
 
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHANMEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
Made Sumiarta
 
Pengendalian diri melalui praktek yoga
Pengendalian diri melalui praktek yogaPengendalian diri melalui praktek yoga
Pengendalian diri melalui praktek yoga
Made Sumiarta
 
Materi Yoga Happy
Materi Yoga HappyMateri Yoga Happy
Materi Yoga Happy
Made Sumiarta
 
Presentation Hectortrade Chainpay
Presentation Hectortrade ChainpayPresentation Hectortrade Chainpay
Presentation Hectortrade Chainpay
Made Sumiarta
 
Program External CHAINPAY
Program External CHAINPAYProgram External CHAINPAY
Program External CHAINPAY
Made Sumiarta
 
Tradisi Membaca Kitab Suci Weda
Tradisi Membaca Kitab Suci WedaTradisi Membaca Kitab Suci Weda
Tradisi Membaca Kitab Suci Weda
Made Sumiarta
 
Indikator Mutu PMKP RS Cakra Husada Klaten
Indikator Mutu PMKP RS Cakra Husada KlatenIndikator Mutu PMKP RS Cakra Husada Klaten
Indikator Mutu PMKP RS Cakra Husada Klaten
Made Sumiarta
 
Diabetes Militus | Kencing Manis
Diabetes Militus | Kencing ManisDiabetes Militus | Kencing Manis
Diabetes Militus | Kencing Manis
Made Sumiarta
 
Bhagavad Gita Arathi | Keagungan Bhagavad Gita | Doa Penyucian | Sri Gita Cha...
Bhagavad Gita Arathi | Keagungan Bhagavad Gita | Doa Penyucian | Sri Gita Cha...Bhagavad Gita Arathi | Keagungan Bhagavad Gita | Doa Penyucian | Sri Gita Cha...
Bhagavad Gita Arathi | Keagungan Bhagavad Gita | Doa Penyucian | Sri Gita Cha...
Made Sumiarta
 
Leadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintai
Leadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintaiLeadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintai
Leadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintai
Made Sumiarta
 
Manfaat sarapan & makan teratur
Manfaat sarapan & makan teraturManfaat sarapan & makan teratur
Manfaat sarapan & makan teratur
Made Sumiarta
 
Keagungan Bhagavad Gita
Keagungan Bhagavad GitaKeagungan Bhagavad Gita
Keagungan Bhagavad Gita
Made Sumiarta
 
Perencanaan Masa Depan
Perencanaan Masa DepanPerencanaan Masa Depan
Perencanaan Masa Depan
Made Sumiarta
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
Made Sumiarta
 
Kata kata mutiara_segalanya
Kata kata mutiara_segalanyaKata kata mutiara_segalanya
Kata kata mutiara_segalanya
Made Sumiarta
 
Dream & Goal Setting
Dream & Goal SettingDream & Goal Setting
Dream & Goal Setting
Made Sumiarta
 

More from Made Sumiarta (20)

Profile Universitas Mahakarya Asia
Profile Universitas Mahakarya AsiaProfile Universitas Mahakarya Asia
Profile Universitas Mahakarya Asia
 
Presentasi Monkey King Token
Presentasi Monkey King TokenPresentasi Monkey King Token
Presentasi Monkey King Token
 
Proyek Sinergi Save Covid
Proyek Sinergi Save CovidProyek Sinergi Save Covid
Proyek Sinergi Save Covid
 
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHANMEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
 
Pengendalian diri melalui praktek yoga
Pengendalian diri melalui praktek yogaPengendalian diri melalui praktek yoga
Pengendalian diri melalui praktek yoga
 
Materi Yoga Happy
Materi Yoga HappyMateri Yoga Happy
Materi Yoga Happy
 
Presentation Hectortrade Chainpay
Presentation Hectortrade ChainpayPresentation Hectortrade Chainpay
Presentation Hectortrade Chainpay
 
Program External CHAINPAY
Program External CHAINPAYProgram External CHAINPAY
Program External CHAINPAY
 
Tradisi Membaca Kitab Suci Weda
Tradisi Membaca Kitab Suci WedaTradisi Membaca Kitab Suci Weda
Tradisi Membaca Kitab Suci Weda
 
Indikator Mutu PMKP RS Cakra Husada Klaten
Indikator Mutu PMKP RS Cakra Husada KlatenIndikator Mutu PMKP RS Cakra Husada Klaten
Indikator Mutu PMKP RS Cakra Husada Klaten
 
Diabetes Militus | Kencing Manis
Diabetes Militus | Kencing ManisDiabetes Militus | Kencing Manis
Diabetes Militus | Kencing Manis
 
Bhagavad Gita Arathi | Keagungan Bhagavad Gita | Doa Penyucian | Sri Gita Cha...
Bhagavad Gita Arathi | Keagungan Bhagavad Gita | Doa Penyucian | Sri Gita Cha...Bhagavad Gita Arathi | Keagungan Bhagavad Gita | Doa Penyucian | Sri Gita Cha...
Bhagavad Gita Arathi | Keagungan Bhagavad Gita | Doa Penyucian | Sri Gita Cha...
 
Leadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintai
Leadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintaiLeadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintai
Leadership skill - Menjadi Pemimpin yang dicintai
 
Manfaat sarapan & makan teratur
Manfaat sarapan & makan teraturManfaat sarapan & makan teratur
Manfaat sarapan & makan teratur
 
Keagungan Bhagavad Gita
Keagungan Bhagavad GitaKeagungan Bhagavad Gita
Keagungan Bhagavad Gita
 
Perencanaan Masa Depan
Perencanaan Masa DepanPerencanaan Masa Depan
Perencanaan Masa Depan
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Kata kata mutiara_segalanya
Kata kata mutiara_segalanyaKata kata mutiara_segalanya
Kata kata mutiara_segalanya
 
Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinanGaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan
 
Dream & Goal Setting
Dream & Goal SettingDream & Goal Setting
Dream & Goal Setting
 

Kondisi Umat Hindu

  • 1. AA GN Ari Dwipayana, Ketua Yayasan Tat Twam Asi Yogyakarta
  • 2. Tujuan hidup manusia menurut Weda adalah Moksartham Jagadhita. • Dalam Jagadhita tekandung makna kesejahteraan, ketertiban, keselamatan dan kebebasan. • Secara khusus tujuan hidup ini dirumuskan sebagai Catur Purusaartha, yaitu dharma, artha, kama dan moksha. • Untuk mencapai tujuan ini Weda menekankan pada upaya-upaya perbuatan (karmakanda). • Bhagawad Gita menjadikan ketertiban dan kesejahteraan masyarakat (lokasamgraha) yang dicapai melalui karmayoga 2
  • 3. "saktah karmany avidavamso yatha, khurvanti bharata, kuryad vidvams tathasaktas cikirsur loka-samgraham" (Bagawad Gita : III.25). "Seperti orang yang bodoh yang bekerja keras karena keterikatan atas kerja mereka demikian seharusnya orang pandai bekerja tanpa kepentingan pribadi, melainkan untuk kesejahteraan manusia dan memelihara ketertiban sosial." 3
  • 4. • Lokasamgraha, secara umum berarti "kesejahteraan bagi semua" (universal well-being). • Dr. Sarvepalli Radhakrishnan mengartikan lokasamgraha sebagai : "The maintenance of the world, stands for the unity of the world, the interconnectedness of society“ (pemeliharaan dunia, berarti kesatuan dunia, kesalingterhubungan antar masyarakat"). • Supaya dunia tidak jatuh ke dalam penderitaan phisik dan degradasi moral, supaya kehidupan bersama menjadi pantas dan terhormat, etika agama seharusnya mengontrol perilaku sosial. 4
  • 5. • Tidak mungkin tercapai ketertiban dan kesejahteraan dunia, bila salah satu bagiannya, dalam hal ini para pemeluk Hindu, tidak sejahtera. • Sejahtera disini dimaksudkan suatu keadaan dimana para pemeluk Hindu mencapai taraf hidup yang layak, bebas dari kemiskinan, material maupun spiritual. • SIMPUL WACANA: Lokasamgraha adalah ideal masyarakat Hindu yang ingin kita tuju. 5
  • 6. KONDISI EMPIRIK UMAT HINDU: PERJALANAN MASIH JAUH MENUJU LOKASAMGRAHA 6
  • 7. • Berapa jumlah pemeluk Hindu di Indonesia? Menurut catatan, jumlah penganut Hindu di Indonesia pada tahun 2006 adalah 6,5 juta orang), sekitar 1,8% dari jumlah penduduk Indonesia, merupakan nomor empat terbesar. Namun jumlah ini diperdebatkan oleh perwakilan Hindu Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). PHDI memberi suatu perkiraan bahwa ada 18 juta orang penganut Hindu di Indonesia. • Pada tahun 2010, kira-kira 85,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu, dan 0,4% Buddha. 7
  • 8. • Media Hindu menampilkan data presentase penduduk Hindu dari sensus tahun 1971-2000: Sebagai berikut: 1971 : 1,9 % 1980 : 2 % 1990 : 1,9 % 2000 : 1,8 % 8
  • 9. 9
  • 10. • Sekitar 93 % penganut Hindu berada di Bali. • Selain Bali juga terdapat di Sumatera, Jawa, Lombok, dan pulau Kalimantan yang juga memiliki populasi Hindu cukup besar, yaitu di Kalimantan Tengah, sekitar 15,8 % • Data Media Hindu: Sebagian besar pemeluk agama Hindu berada di propinsi Bali, dari setiap 1000 pemeluk agama Hindu, yang berada di : Bali 777 orang. Nusa Tenggara Barat 33 orang. Kalimantan Tengah 30 orang. Sulawesi Tengah 28 orang. Lampung 27 orang. Propinsi lainnya 105 orang. 10
  • 11. 11
  • 12. • Partisipasi pemeluk agama Hindu Jumlah anak yang dilahirkan dalam keluarga berencana paling Jumlah anak yang di lahirkan hidup oleh tinggi.Dari setiap 100 penduduk perempuan berumur 45-49 tahun perempuan berumur 15-49 tahun pemeluk agama Islam, relatif lebih berstatus kawin yang memakai alat tinggi. Rata-rata jumlah anak yang KB, dilahirkan hidup oleh perempuan berumur 45-49 , pemeluk agama : Islam 56 orang pemeluk agama : Islam 3,9 anak Kristen 46 orang Kristen 3,7 anak Katolik 45 orang Katolik 3,4 anak Hindu 66 orang Hindu 3,1 anak Budha 40 orang Budha 3,1 anak Lain 39 orang Lain 3,6 anak 12
  • 13. Data Status Pekerjaan Pemeluk agama Budha lebih banyak • Dari setiap 100 penduduk berumur menjadi pengusaha dengan buruh tetap 15 tahun ke atas yang bekerja, Dari setiap 100 penduduk berumur 15 pemeluk agama Hindu tahun ke atas pengusaha dengan buruh 41 orang bekerja di Pertanian tetap, pemeluk agama : 13 orang bekerja di Industri 20 orang bekerja di Perdagangan Islam 2 orang 12 orang bekerja di Jasa Kristen 2 orang 14 orang bekerja di sektor lainnya Katolik 3 orang Hindu 2 orang Budha 10 orang Lain 4 orang 13
  • 14. Data BUTA HURUF TINGGI Kalau kita melihat hasil sensus penduduk sejak tahun 1980 sampai tahun 2000, kita dapat menarik kesimpulan, diantara umat beragama di Indonesia SDM Hindu adalah yang paling lemah. Dari tahun ketahun, tingkat buta huruf umat Hindu adalah yang paling tinggi. Untuk sensus tahun 1980 tingkat buta huruf pemeluk Hindu adalah 38%, sensus tahun 1990 sebesar 25% dan tahun 2000 sebesar 16,9%, dengan rincian tingkat buta huruf untuk perempuan Hindu adalah 23,2% dan laki-laki adalah 10,4%. Bandingkan: Islam Buta hurufnya hanya 11,2%, Protestan 10,2%, Katolik 10,4%, dan Budha 6,6%. 14
  • 15. Walaupun belum ada yang rinci mengenai kondisi ekonomi umat. Namun data tingkat buta huruf yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat ekonomi pemeluk Hindu juga rendah. Sebagian besar umat bekerja di sektor pertanian dan hanya sedikit yang menjadi pengusaha Angka buta huruf tinggi memperlihatkan bahwa umat tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Lingkaran setan kemiskinan. karena pendidikannya rendah, umat Hindu tidak mampu menjadi manusia kreatif yang diperlukan untuk meningkatkan taraf hidupnya.Dan ini membuat mereka tidak mampu keluar dari kesulitan. Kesulitan dan kelemahan di bidang ekonomi rawan bagi fondasi keyakinan mereka terhadap agama Hindu. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab Konversi agama. 15
  • 16. Kasus konversi agama di Bali berdasarkan hasil penelitian , Ni Kadek Surpi, (Studi Kasus Konversi agama Hindu ke Kristen Protestan di Kelurahan Abianbase Kecamatan Mengwi Badung), IHDN Denpasar 2009 1. Ketidakpuasan atas sistem adat dan agama. 2. Krisis Individu, cenderung mencari nilai baru, guna mendapatkan pemecahan dari persoalan yang dihadapi. 3. Faktor Ekonomi/Kemiskinan. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab seseorang pindah agama. Meletusnya Gunung Agung tahun 1963 diiringi dengan gelombang wabah dan kegagalan panen menimbulkan paceklik hampir di seluruh Bali. Selain itu, banyak orang Bali karena belitan kemiskinan bersedia masuk agama lain dengan harapan mendapatkan bantuan dan terjadi peningkatan ekonomi. 16
  • 17. 4. Pengaruh ilmu kebatinan, Kehausan rohani dan janji keselamatan. Ilmu kebatinan yang diajarkan Raden Atmaja Kusuma di Singaraja menjadi loncatan awal bagi kekristenan di Bali. Ajaran mistik ini sepintas mirip dengan ajaran Kristen di mana pencapaian spiritual dapat dicapai dengan pencerahan rohani, bukan dengan upacara yang besar. 5. Keretakan keluarga dan urbanisasi. Keluarga yang tidak harmonis mendorong terjadinya konversi. Anggota keluarga yang merasa terlempar dari ikatan keluarga dan merasa sebatang kara tanpa ada yang memperhatian cenderung akan mencari komunitas baru yang dapat dijadikan tempat untuk berbagi dalam kehidupannya. 6. Perkawinan dan urutan kelahiran dalam keluarga. Perkawinan seringkali menimbulkan terjadinya konversi agama. Wanita Bali yang kawin dengan pria Kristen sebagian besar akan mengikuti agama suami karena sistem patrialistik dari masyarakat Bali. Namun tidak sedikit justru pria Hindu yang mengikuti agama calon istrinya. 17
  • 18. 7. Kegiatan penginjilan yang agresif. Kristen memang merupakan agama missioner. Tugas penginjilan bukan hanya dilakukan oleh penginjil profesional, tetapi juga oleh seluruh gereja dan jemaat. Banyak warga yang masuk Kristen karena kegiatan penginjilan yang mempropagandakan kehidupan yang lebih baik. 8. Lemahnya pemahaman teologi (Brahmavidya). Masyarakat Hindu di Bali yang menjalani agama cenderung dengan berbagai upacara menyebabkan teologi tidak mendapatkan tempat yang layak dalam pelajaran agamanya. Ketidaktahuan ini tentu saja merugikan dialog antar pemeluk agama maupun dengan penginjil yang memang mapan dalam berdebat. 18
  • 19. TIDAK SEDIKIT UMAT YANG KAYA. Di pihak lain banyak dari para pemeluk Hindu yang mampu bahkan kuat secara ekonomi, pendidikan dan status sosial. • TRENDS RITUAL SENTRIS. umat Hindu, baik secara individu, maupun kelompok serng membuat upacara-upacara besar dengan biaya mahal. sementara kita acuh tak acuh dengan umat Hindu lain yang tidak mampu, • PERTANYAAN. Dari sudut padang agama lalu menimbulkan pertanyaan : mengapa umat Hindu masih berada dalam jurang kemiskinan? apakah para pemeluk Hindu hanya mencari keselamatan bagi diri atau keluarganya masing-masing? Tidakkah agama Hindu memiliki ajaran tentang etika norma atau ajaran yang mendorong pemeluknya untuk mencapai kesejahteraan? Dan ikut memikirkan dan membantu keselamatan, kesejahteraan sesama umat Hindu, di luar batas klan dan marganya? 19
  • 21. Masyarakat Hindu yang sejahtera, adalah merupakan jumlah total dari individu dan keluarga Hindu yang sejahtera. • Pada hakikatnya setiap individu para pemeluk Hindu, harus mampu menciptakan kesejahteraannya sendiri, melalui karma atau tindakannya sendiri. • Dan untuk itu dia haruslah memiliki kemampuan, keahlian, pengetahuan dan ketrampilan untuk menunjang profesinya, dengan mana ia mencapai kesejahteraan diri dan keluarganya. 21
  • 22. LOKASAMGRAHA UMAT SEJAHTERA KELUARGA KE SEJAHTERA INDIVIDU SEJAHTERA 22
  • 23. • KESADARAN INDIVIDU (consciousness) . Lokasamgraha mengisyaratkan, adanya kesadaran dari masing-masing pemeluk Hindu, bahwa pencapaian masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang bebas dari kemiskinan material maupun spiritual adalah visi masyarakat Hindu • SOLIDARITAS SOSIAL (Social consciousness) . Lokasamgraha memerlukan adanya kesetiakawanan, solidaritas, saling tolong menolong, (bahasa Bali "salunglung sabayantaka"), atau kesalingterhubungan dari seluruh pemeluk Hindu. Proses tumbuhnya kesadaran sosial di kalangan para pemeluk Hindu, bahwa masing-masing dari kita adalah bersaudara satu sama lain. Bahwa hakikat diri kita sebetulnya sama. Penderitaan bagi yang satu adalah penderitaan bagi yang lain. Kebahagiaan bagi yang satu adalah kebahagiaan bagi yang lain. 23
  • 25. Visi umat Hindu mencapai kesejahteraan. • Keseimbangan catur Purusartha: Dharma, Artha, Kama dan Moksah. Semua diperlukan ibarat perahu untuk menyeberangi lautan. • MERUBAH SALAH PENGERTIAN SOAL KARMA. Tidak menyerah pada nasib. Keadaan/ kondisi hari ini jangan diratapi, dan bukan pula sesuatu yang tidak bisa dirubah. Perbuatan kita sebagai individu yang menentukan: mau merubahnya atau tidak. 25
  • 26. • Tidak cukup kesadaran untuk berubah (ZONA TRANSFORMASI KESADARAN) namun perlu memiliki kemampuan, keahlian, pengetahuan dan ketrampilan. • ZONA INKUBASI. Alam semesta adalah “IBU PENGETAHUAN”, sumber pengetahuan. TAPI carilah pengetahuan itu, jangan menunggu turun dari langit. Perlu pelembagaan Inkubasi untuk membantu dan mendapingi umat: keluarga, komunitas, sekolah dan pemerintah. • ZONA AKSI. Ketrampilan, keahlian juga bisa dipelajari dan juga diasah melalui keberanian berbuat, yang berbuah pengalaman. 26
  • 27. KESADARAN/ KEMAUAN BERUBAH ZONA KESADARAN BEBAS DARI AWIDYA BELAJAR : MENCARI PENGETAHUN DI ALAM SEMESTA ZONA INKUBASI REFLEKSI BERANI MECOBA ZONA AKSI MENGASAH KETRAMPILAN 27
  • 28. Inkubasi Keluarga. Transformasi kesadaran bisa diinternalisasi di lingkup terkecil, yakni keluarga. Keluarga Hindu seharusnya membangun karakter anak. • Inkubasi Komunitas. Arena belajar dan membangun karakter bisa dilakukan di lingkup komunitas, mulai dengan Banjar ( umat berdomisili dalam lokus yang sama) ataupun Ashram- Pura sebagai tempat inkubasi (ketika umat tersebar) 28
  • 29. Inkubasi di Sekolah. Transformasi kesadaran umat bisa dibentuk di lembaga pendidikan formal. Syarat: perlu transformasi kurikulum sehingga bisa membentuk karakter bukan sekedar kognitif. • Inkubasi oleh Guru Wisesa (Pemerintah). Transformasi kesadaran dan inkubasi bisa dilakukan oleh Guru Wisesa dengan edukasi publik. Pemerintah perlu memperkuat proses inkubasi keluarga, komunitas dan sekolah. 29
  • 30. KELUARGA GURU RUPAKA KOMUNITAS SEKOLAH Banjar, GURU INDIVIDU Yayasan, PENGAJIAN UMAT LSM GURU WISESA 30
  • 32. Filosofi Hindu Wedanta mengandung ajaran tentang Tat Twam Asi. • Segala sesuatu di dunia ini adalah Tuhan. Sesuai dengan filosofi ini Tuhan adalah lautan dan jiwa individu adalah ombak dari lautan, yang memiliki identitas sementaranya sendiri, tapi tetap sebagai bagian dari lautan. • Tanggung jawab sosial harus menjadi bagian dari filosofi Hindu. Setiap umat Hindu harus empati terhadap kebutuhan orang lain, karena merupakan bagian dari yang lainnya; sebenarnya mereka merupakan bagian dari Tuhan yang sama. 32
  • 33. Dengan kata lain, setiap pemeluk Hindu, dimanapun dia berada, apapun klan, marga atau suku bangsanya adalah saudara bagi pemeluk Hindu lainnya. • PERSAUDARAAN. Penderitaan seorang pemeluk Hindu, adalah juga penderitaan bagi pemeluk Hindu lainnya. Kebahagiaan bagi seorang pemeluk Hindu adalah juga kebahagiaan bagi pemeluk Hindu lainnya. • SOLIDARITAS. Solidaritas keumatan ini, dalam masyarakat Hindu di Bali disebut "suka duka". Konsep, norma, dan nilai-nilai suka-duka, perlu diperluas, tidak hanya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan ritual atau upakara, tetapi juga meliputi bidang lain, seperti misalnya bidang ekonomi dan pendidikan. Dan tidak hanya bagi pemeluk Hindu yang berasal dari suku Bali, tapi mencakup seluruh pemeluk Hindu di Indonesia, apapun sukunya. 33
  • 34. Sarasamuccaya menyebutkan : "dhaarmarthamkammamoksanam pranah samsthiti hetavah tan nighnata kin na hatam raksa bhutahitartha ca" (Sarasamuccaya : 135). “oleh karenanya usahakanlah kesejahteraan makhluk itu jangan tidak menaruh belas kasihan kepada segala makhluk, karena kehidupan mereka itu menyebabkan tetap terjamin tegaknya catur purushaarta, empat tujuan hidup, yaitu dharma, artha, kama dan moksha; jika mau mencabut nyawanya mahkluk betapa itu tidak musnah olehnya; demikianlah orang yang menjaga kesejahteraan makhluk itu, dia itulah yang disebut menegakkan catur warga (catur purusharta); dinamakan abhutahita, jika sesuatunya itu tidak terjaga atau terlindungi olehnya” 34
  • 35. Selanjutnya Sarasamuccaya mengatakan : "dhanani jivitam caiva parrthe prajna utsrajet, sannimittam varam tyago viase niyate sati" (Sarasamuccaya : 175). "Maka tindakan orang yang tinggi pengetahuannya, tidak sayang merelakan kekayaannya bahkan nyawanya sekalipun, jika untuk kesejahteraan umum; tahulah dia bahwa kematian pasti datang dan tidak ada sesuatu yang kekal; oleh karena itu adalah lebih baik berkorban demi untuk kesejahteraan umum." 35
  • 36. Swami Dayananda Saraswati, pendiri dari Arya Samaj, sebuah gerakan pembaharu Hindu di abad 19, menempatkan kegiatan sosial sebagai bagian dari 10 prinsip yang beliau inginkan agar diikuti oleh semua umat Hindu. Tak ada seorang pun, kata beliau, harus bahagia dengan niat baiknya sendiri, tapi harus lebih berjuang untuk kebaikan bersama. 36
  • 37. Mahatma Gandhi menyebutkan tuju dosa sosial. Dikutip dari "Young India", 1925: 1. Politik tanpa prinsip 2. Kekayaan tanpa kerja 3. Kenikmatan tanpa nurani 4. Pengetahuan tanpa karakter 5. Perdagangan tanpa moralitas 6. Ilmu tanpa kemanusiaan 7. Ibadah tanpa pengorbanan 37
  • 38. Mari memperluas makna Yadnya, tidak saja pengorbanan dalam hubungannya dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama umat, berdasarkan ‘daya" (compassion atau cinta kasih) dan ‘dana’ (pemberian bantuan). Dana bukan untuk jangka pendek, atau karitas sentimental, berupa sedekah untuk sekedar menghilangkan lapar. Dana haruslah untuk suatu yang bersifat jangka panjang atau stategis, yaitu untuk peningkatan kualitas SDM Hindu. 38
  • 39. PENGUMPULAN DHARMA DANA. Sejak tahun 2006, Parisada memantapkan komitmen pemberdayaan ekonomi umat Hindu melalui pembentukan Badan Dharma Dana Nasional (BDDN). BDDN ini adalah sebagai badan yang menghimpun dana dan mengelolanya untuk berbagai program bantuan sosial keumatan. • PELAYANAN DASAR UMAT. Mendorong terbentuknya inisiatif umat untuk memberikan pelayanan pendidikan, kesehatan yang terjangkau. • PEMBERDAYAAN DAN PENGUATAN KAPASITAS UMAT. Mendorong inisiatif membentuk lembaga pemberdayaan umat; pendampingan, konseling dan Capacity building umat. • ADVOKASI KEBIJAKAN. Melakukan berbagai bentuk pembelaan, perlindungan terhadap umat dalam pemenuhan hak-hak sosil-politik dan ekonomi terutama terkait kebijakan yang tidak berpihak. 39
  • 40. besok matahari masih terbit dari ufuk timur, dan akan terbenam di barat. mari kita membangun kehidupan kita yang baru 40 40
  • 41. Nama : AA.GN. Ari Dwipayana Pekerjaan: Dosen Jurusan Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM, Dosen Program Studi Ilmu Politik Pasca Sarjana UGM dan Program S2 Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM. Alamat email: aagndwipayana@yahoo.com No Kontak: 0274552212 dan 0811282413 Twitter: @aridwipayanaugm Facebook: Ari Dwipayana 41
  • 42. • Lampiran : Keputusan Pesamuhan Agung Parisada Hindu Dharma Indonesia,Nomor: 4 /Kep/P.A. Parisada/XII/2003,Tanggal : 14 Desember 2003, Tentang : Lokasamgraha (Kesejahteraan Umat Hindu) • Majalah Media Hindu • Data Badan Pusat Statistik • Data dari www.kemenag.go.id 42