2. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan
Mahasiswa mampu untuk:
Memahami tataran komunikasi pada
komunikasi massa
Menjelaskan pengertian Komunikasi
massa, dan pengertian massa
Komunikasi Massa
3. TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa memiliki ketrampilan dalam
menjelaskan dan meyebutkan cirri-ciri
dan Karakteristik Komunikasi Massa.
Komunikasi Massa
4. KOMUNIKASI MASSA
Dilihat dari jumlahnya, komunikator atau
komunikan dapat dibedakan atas satu orang,
banyak orang (kelompok kecil, kelompok
besar, atau organisasi), dan massa. Maka,
berdasarkan kategori jumlah manusia yang
terlibat di dalamnya, komunikasi dapat terjadi
dalam bentuk antarpribadi, kelompok kecil,
kelompok besar/publik, organisasi, dan massa.
Komunikasi Massa
5. Komunikasi Kelompok
Apabila jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang
cenderung diangap komunikasi kelompok kecil, atau
lazim disebut komunikasi kelompok saja. Sedangkan
komunikasi kelompok besar biasa disebut sebagai
komunikasi publik. Jumlah manusia pelaku komunikasi
dalam komunikasi kelompok, besar atau kecilnya, tidak
ditentukan secara matematis. Bentuk komunikasi
kelompok kecil misalnya adalah pertemuan, rapat, dan
lain-lain..
Komunikasi Massa
6. Komunikasi Massa
Komunikasi massa melibatkan jumlah komunikan yang banyak,
tersebar dalam area geografis yang luas, namun punya perhatian
dan minat terhadap isu yang sama. Karena itu, agar pesan dapat
diterima serentak pada waktu yang sama, maka digunakan media
massa seperti suratkabar, majalah, radio, atau televisi. Dalam
tataran komunikasi ini, komunikator dan komunikan serta
antarkomunikan relatif tidak saling kenal secara pribadi, anonim,
dan sangat heterogen.
Komunikator dapat berbentuk organisasi (misal team redaksi, atau
LSM yang menyatakan protes terhadap sesuatu). Pesan-pesannya
relatif bersifat umum, disampaikan secara serentak, dan sangat
terstruktur. Dalam komunikasi massa, umpanbalik relatif tidak ada
atau bersifat tunda. Komunikator cenderung sulit mengetahui
umpanbalik komunikan dengan segera. Untuk mengetahuinya,
maka biasanya harus dilakukan survey atau penelitian. Di dalam
komunikasi massa, terjadi pula komunikasi organisasi, komunikasi
kelompok besar atau pun kecil, komunikasi antarpribadi, dan
komunikasi intrapribadi.
Komunikasi Massa
7. Jumlah Komunikator: Semakin rendah
tataran komunikasi – utamanya mulai
dari tataran antarpribadi – semakin
sedikit jumlah komunikatornya.
Sebaliknya, semakin tinggi tataran
komunikasi, semakin banyak jumlah
komunikatornya. Dalam tataran
komunikasi massa, komunikator dapat
berupa organisasi, misalnya team
redaksi suratkabar.
Komunikasi Massa
8. Sifat Pesan: Semakin rendah tataran
komunikasi, pesan semakin tidak berstruktur
dan informal. Sebaliknya, semakin tingggi
tataran komunikasi, pesan akan semakin
terstruktur dan formal. Ketika Anda berbicara
dengan kawan Anda secara pribadi tentu
berbeda saat Anda harus menyampaikannya
dalam komunikasi publik/pidato, dalam
komunikasi organisasi, atau saat Anda
berperan selaku komunikator dalam
komunikasi massa.
Komunikasi Massa
9. Saluran dan Media Komunikasi: Semakin
rendah tataran komunikasi, semakin
pribadi medium komunikasi yang
digunakan; yakni berupa surat atau
telepon. Sebaliknya, semakin tinggi
tataran komunikasi, media komunikasi
semakin bersifat massal: ditujukan pada
sebanyak mungkin khalayak yang
tersebar seluas mungkin, dan karenanya
digunakan media massa: suratkabar,
majalah radio, televisi
Komunikasi Massa
10. Jumlah Komunikan: Karena dalam komunikasi
peran komunikator dan komunikan dapat
saling bertukar, maka hal menyangkut
komunikan pada dasarnya sama dengan
komunikator. Semakin rendah tataran
komunikasi, semakin sedikit jumlah
komunikan. Sebaliknya, semakin tinggi tataran
komunikasi, semakin banyak jumlah
komunikannya
Komunikasi Massa
11. Efek Konatif: Semakin rendah tataran komunikasi,
semakin mudah efek konatif – yakni perubahan tingkah
laku – dicapai. Dalam tataran antarpribadi,
komunikator secara efektif dapat mempengaruhi
komunikannya. Sebaliknya, semakin tinggi tataran
komunikasi, maka semakin sulit efek konatif dicapai.
Dalam tataran komunikasi massa, efek kognitif –
pengetahuan – lebih mudah dicapai dibandingkan
dengan konatif, sesuai temuan Lazarsfeld melalui
penelitiannya menyangkut two-step-flow of
communication; bahwa pengaruh media massa adalah
kecil dibanding dengan saluran antarpribadi yang
mengandalkan peran pemuka pendapat.
Komunikasi Massa
12. Semakin rendah tataran komunikasi, semakin segera
umpanbalik dapat diterima oleh komunikator. Dengan
umpanbalik yang segera, komunikator dapat langsung
merubah pesannya begitu melihat umpanbalik negatif
dari komunikan; ia dapat langsung memperbaiki
caranya berkomunikasi dan menempuh berbagai
upaya lain dalam usahanya mempengaruhi
komunikan. Sebaliknya, semakin tinggi tataran
komunikasi, semakin tunda umpanbalik yang diterima
komunikator. Sebagai konsekwensinya, semakin
terlambat ia memperbaiki caranya dalam
mempengaruhi komunikan, membuat komunikasi
massa sulit mencapai efek konatif
Komunikasi Massa
14. LATIHAN SOAL
1. Dalam tataran komunikasi massa,
jelaskan keterkaitannya dengan jumlah
komuniktor yang ada.
2. Dilihat dari jumlahnya, komunikator
atau komunikan dapat dibedakan
menjadi berapa macam, sebutkan dan
jelaskan.
Komunikasi Massa