Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang vulnus laceratum atau luka robek, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, serta diagnosa dan intervensi keperawatan. Luka robek dapat terjadi akibat kekerasan yang hebat yang memutuskan jaringan, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma mekanis, elektrik, termal, maupun kimia. Pemeriksaan diagnost
Laporan kasus ini membahas tentang pasien wanita berusia 49 tahun dengan diagnosa gastritis akut yang mengeluh nyeri di uluh hati, mual, dan kembung. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda inflamasi saluran pencernaan seperti nyeri uluh hati dan diare.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang vulnus laceratum atau luka robek, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, serta diagnosa dan intervensi keperawatan. Luka robek dapat terjadi akibat kekerasan yang hebat yang memutuskan jaringan, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma mekanis, elektrik, termal, maupun kimia. Pemeriksaan diagnost
Laporan kasus ini membahas tentang pasien wanita berusia 49 tahun dengan diagnosa gastritis akut yang mengeluh nyeri di uluh hati, mual, dan kembung. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda inflamasi saluran pencernaan seperti nyeri uluh hati dan diare.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
1. Dokumen membahas tentang asfiksia neonatus, yaitu kondisi bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.
2. Dibahas definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan asfiksia neonatus.
3. Juga dibahas konsep askep meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk bayi yang mengalami asfiks
Kejang demam disebabkan oleh perubahan keseimbangan ion di sel-sel saraf akibat kenaikan suhu tubuh pada demam. Peningkatan suhu 1 derajat Celcius dapat meningkatkan metabolisme 10-15% dan kebutuhan oksigen 20%, mengubah keseimbangan membran sel saraf pada anak. Hal ini menyebabkan difusi ion kalium dan natrium yang luas ke sel-sel saraf sekitar melalui neurotransmitter, mengakibatkan kejang.
Laporan kasus ini membahas asuhan keperawatan pada pasien laki-laki dewasa dengan diagnosis katarak senilis matur pada mata kanan. Katarak merupakan opasitas pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk menentukan diagnosis seperti pemeriksaan mata Snellen dan oftalmoskopi. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi pre-operasi, operasi katarak, dan tindakan pasca oper
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)Uwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif bagi pasien dengan HIV/AIDS. Terdapat penjelasan mengenai 10 dimensi kualitas hidup yang diinginkan pasien paliatif, pengkajian keperawatan yang meliputi pengkajian fisik, psikososial dan spiritual, masalah-masalah keperawatan yang sering timbul, rencana asuhan, implementasi perawatan, serta evaluasi keperawatan.
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian gawat darurat yang terdiri dari pengkajian primer (ABCD) dan sekunder. Pengkajian primer meliputi penilaian terhadap jalan nafas, pernafasan, peredarah darah, tingkat kesadaran dan paparan. Sedangkan pengkajian sekunder meliputi pengukuran vital sign lengkap dan pemberian tindakan kenyamanan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
1. Dokumen membahas tentang asfiksia neonatus, yaitu kondisi bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.
2. Dibahas definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan asfiksia neonatus.
3. Juga dibahas konsep askep meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk bayi yang mengalami asfiks
Kejang demam disebabkan oleh perubahan keseimbangan ion di sel-sel saraf akibat kenaikan suhu tubuh pada demam. Peningkatan suhu 1 derajat Celcius dapat meningkatkan metabolisme 10-15% dan kebutuhan oksigen 20%, mengubah keseimbangan membran sel saraf pada anak. Hal ini menyebabkan difusi ion kalium dan natrium yang luas ke sel-sel saraf sekitar melalui neurotransmitter, mengakibatkan kejang.
Laporan kasus ini membahas asuhan keperawatan pada pasien laki-laki dewasa dengan diagnosis katarak senilis matur pada mata kanan. Katarak merupakan opasitas pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk menentukan diagnosis seperti pemeriksaan mata Snellen dan oftalmoskopi. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi pre-operasi, operasi katarak, dan tindakan pasca oper
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)Uwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif bagi pasien dengan HIV/AIDS. Terdapat penjelasan mengenai 10 dimensi kualitas hidup yang diinginkan pasien paliatif, pengkajian keperawatan yang meliputi pengkajian fisik, psikososial dan spiritual, masalah-masalah keperawatan yang sering timbul, rencana asuhan, implementasi perawatan, serta evaluasi keperawatan.
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian gawat darurat yang terdiri dari pengkajian primer (ABCD) dan sekunder. Pengkajian primer meliputi penilaian terhadap jalan nafas, pernafasan, peredarah darah, tingkat kesadaran dan paparan. Sedangkan pengkajian sekunder meliputi pengukuran vital sign lengkap dan pemberian tindakan kenyamanan.
1. KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif
- Klien mengatakan nyeri dibagian lutut kiri.
- Klien bertanya tentang penyakitnya
- Klien mengatakan berhati-hati jika berjalan Karena takut jatuh.
Data Obyektif
- Tanda-tanda Vital :
TD : 150/90 mmHg N : 70 x/i
P : 18 x/i S : 36,5 º C
- Wajah klien tampak menahan nyeri
P= nyeri bertambah saat beraktifitas seperti jongkok
Q= nyeri tajam seperti tertusuk – tusuk pisau
R= nyeri dirasakan pada lutut kiri dan bahu kanan
S= skala nyeri 4 dari 1-10
T= nyeri dirasakan kontinu, sejak 1 tahun lalu sebelum masuk RS
- Klien tampak memijat – mijat lutut kiri saat dilakukan pengkajian.
- Klien tampak kebingungan ketika ditanya mengenai penyakitnya
- Klien tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai penyebab dan terapi penyakit yang
yang dijalaninya.
- Klien berusaha melakukan teknik relaksasi dengan cara memijat-mijat lututnya.
- Klien memberi minyak pada lututnya.
- Klien Nampak pelan-pelan jika berjalan.
- Klien memegang tembok atau benda – benda disekitarnya ketika berjalan
2. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : kerusakan matriks kartilago Nyeri kronis
- Klien mengatakan ↓
penebalan tulang sendi
nyeri dibagian lutut ↓
kiri. penyempitan rongga sendi
↓
DO :
proses inflamasi
- Tanda-tanda Vital : ↓
TD : 150/90 mmHg pengeluaran mediator
kimia(bradikinin,prostaglandin,d
N : 70 x/i an histamin)
P : 18 x/i ↓
Reseptor nyeri
S : 36,5 º C ↓
- Wajah klien tampak Diteruskan ke thalamus
menahan nyeri ↓
P = nyeri bertambah Korteks serebri
saat beraktifitas seperti ↓
jongkok proses transmisi dan modulasi
Q = nyeri tajam seperti ↓
tertusuk – tusuk pisau Nyeri dipersepsikan
R = nyeri dirasakan
pada lutut kiri dan
bahu kanan
S = skala nyeri 4 dari
1-10
T = nyeri dirasakan
kontinu, sejak 1 tahun
lalu sebelum masuk
RS
- Klien tampak memijat –
mijat lutut kiri saat
dilakukan pengkajian.
- Klien berusaha
melakukan teknik
relaksasi dengan cara
memijat-mijat lututnya.
- Klien memberi minyak
pada lututnya.
2 DS : kerusakan matriks kartilago Resiko cedera
- Klien mengatakan ↓
penebalan tulang sendi
berhati-hati jika berjalan
↓
Karena takut jatuh. penyempitan rongga sendi
↓
DO :
Penurunan kekuatan sendi
- Klien Nampak pelan-
3. pelan jika berjalan.
- Klien memegang tembok
atau benda – benda
disekitarnya ketika
berjalan
3 DS : Kurang terpajan informasi Kurang
↓ Pengetahuan
- Klien bertanya tentang
kesalahan interpretasi
penyakitnya
DO:
- Klien Nampak
kebingungan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis berhubungan dengan kerusakan tulang rawan sendi (terjadinya osteofit
dan fibrilasi pada kartilago)
2. Resiko tinggi cidera berhubungan dengan faktor usia yang sudah lanjut yang
mengakibatkan penurunan fungsi tulang dan sendi
3. kurang pengetahuan klien mengenai proses penyakit serta terapi yang dijalaninya
berhubungan dengan kurang terpajan informasi.