SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan Kesetaraan
Peranan pendidikan kesetaraan
Tujuan pendidikan kesetaraan
kendala yang di hadapi dalam pendidikan kesetaraan
Sarana dan prasarana pendidikan kesetaraan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Beragam persoalan selalu mengikuti proses penyempurnaan pembangunan di bidang
pendidikan Indonesia. Baik di bidang pendidikan formal, non formal maupun informal. Semua
bidang memiliki kendala sendiri-sendiri. Pada jalur non formal (program pendidikan kesetaraan
khususnya kejar paket A,B dan C)misalnya, hingga kini masih banyak hambatan social
masyarakat. Hal ini disebabkan karena orang yang seharusnya mengikuti program pendidikan ini
mayoritas berusia di atas 44 tahun, sehingga rata-rata mereka beranggapan, tak ada gunanya
melanjutkan ke kesetaraan. Penyebab lainnya karena adanya perasaaan malu di kalangan warga
belajar sendiri karena program paket A ini untuk kesetaraan sekolah dasar.
Meski menyadari adanya hambatan, namun pemerintah tatap menjalankan program ini.
Karena hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dari pemerintah untuk memfasilitasi
dan memberikan kesempatan kepada setiap warga negaranya untuk mengakses pendidikan.
Karena begitu banyak persoalan-persoalan yang ada pada pendidikan non formal
khusuisnya pada program kesetaraan kejar paket A, B dan C maka dalam makalah ini akan
membahas tentang program kesetaraan kejar paket A, B dan C
Sistem pendidikan sekolah paket ini diberlakukan supaya bisa menyetarakan pendidikan
warga negara di Indonesia. Selain itu, biaya untuk menempuh pendidikan sekolah paket ini juga
tidak memberatkan rakyat kalangan menengah kebawah.
Program ini di harapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sehingga
Indonesia tidak hanya mempunyai bibit unggul generasi penerus masa depan dari sekolah formal
saja namun juga diharapkan berasal dari sekolah paket. Siswa-siswa sekolah paket juga
diupayakan mengikuti kompetisi dalam berbagai event pendidikan, dan juga memiliki kualitas
yang meyakinkan dan tidak jauh tertinggal oleh sekolah formal.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang di bahas di makalah ini yaitu:
1. pengertian pendidikan kesetaraan
2. peranan pendidikann kesetaraan
3. tujuan pendidikan kesetaraan
4. kendala yang di hadapi dalam pendidikan kesetaraan
5. sarana dan prasarana pendidikan kesetaraan
C.TUJUAN
Tujuannya yaitu untuk mengetahui apa itu pendidikan kesetaraan,peranan tujuan
serta sarana dan prasarana pendidikan kesetaraan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan kesetaraan ini merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam pendidikan
luar sekolah sebagai suatu sub system pendidikan non formal. Yang dimaksud pendidikan non
formal adalah “ pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti
peraturan-peraturan yang tetap dan ketat”. Dengan adanya batasa pengertian tersebut, rupanya
pendidikan non formal tersebut berada antara pendidikan formal dan pendidikan informal.1
Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal
yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A setara SD/MI, Program Paket B setara
SMP/MTs, dan Program Paket C setara SMA/MA yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB), Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), atau satuan sejenis
lainnya.
Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling
melengkapi dan mengganti.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka salah satu upaya yang ditempuh untuk
memperluas akses pendidikan guna mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah melalui
pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan merupakan program pendidikan non formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum yang mencakup Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP)
dan Paket C (setara SMU).2
2. Peranan Pendidikan Kesetaraan
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A, B dan C sangat strategis dalam
rangka pemberian bekal pengetahuan. Penyelenggaraan program ini terutama ditujukan bagi
masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, masyarakat yang bertempat tinggal di
daerah-daerah khusus, seperti daerah perbatasan, daerah bencana, dan daerah yang terisolir yang
belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan
calon TKI.Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi peningkatan
kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang mendorong masyarakat
untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan dengan antusias.
Untuk skala nasional, penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan dimaksudkan sebagai
upaya untuk mendukung dan mensukseskan program pendidikan wajib belajar 9 tahun yang
merupakan penjabaran dari rencana strategis Departemen Pendidikan nasional yang meliputi
perluasan akses, pemerataan, dan peningkatan mutu pendidikan.3
3. Tujuan Pendidikan Kesetaraan
Tujuan pendidikan kesetaraan program kejar paket A, B dan C adalah meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap warga belajar sehingga dpat memiliki pengetahuan ,
keterampilan.
4. Kendala yang dihadapai dalam Pendidikan Kesetaraan
Mengajak warga masyarakat untuk belajar di kelompok belajar (Kejar) paket tidaklah mudah.
Sesuai denga sebutannya yakni Kejar, kita betul-betul harus mengejar para calon warga belajar
ini. Memotivasi mereka dan menjelaskan akan pentingnya pendidikan. Untuk itu memang perlu
memiliki kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap sasaran didik ini. Maklumlah,
mereka adalah orang-orang yang bermasalah. Bermasalah dalam artian berkaitan dengan
berbagai masalah seperti masalah ekonomi sehingga membuat mereka tidak mampu melanjutkan
pendidikannya di pendidikan formal.
Faktor-faktor yang paling sering mempengaruhi kegagalan mereka melanjutkan pendidikan
formalnya antara lain yang paling signifikan adalah faktor ekonomi. Oleh karena itulah faktor
ekonomilah yang lebih mereka perhatikan dari pada pendidikan. Pada saat melaksanakan proses
belajar ini juga sarat dengan menghadapi berbagai kendala seperti warga belajar yang bermalas-
malasan. Kendala lainya adalah masalah cuaca yang kurang bersahabat. Terutama sekali saat-
saat musim penghujan. Pada musim penghujan biasanya warga belajar malas keluar rumah untuk
diajak belajar.
Untuk memberikan semangat (motivasi) kepada warga belajar agar tetap senang belajar,
maka pengelola program pendidikan kesetaraan diharapkan juga mendirikan Taman bacaan
masyarakat (TBM), yaitu merupakan sarana belajar bagi masyarakat untuk memperoleh
informasi dan mengembangkan pengetahuan guna memenuhi minat dan kebutuhan belajarnya
yang bersumber dari bahan bacaan dan bahan pustaka lainnya. Ini semacam perpustakaan mini
dan tersebar untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari layanan perpustakaan. Ada dua
sasaran prioritas utama sasaran pendirian taman bacaan masyarakat, pertama untuk peningkatan
minat baca masyarakat dan kedua untuk memelihara kemampuan keaksaraan masyarakat.
Disamping itu, diharapkan keberadaan TBM bisa menjadai tempat berkumpul warga masyarakat
untuk sekedar ngobrol mempererat silaturahim tukar informasi untuk memperkaya wawasan.
Dengan demikian TBM pun bisa berfungsi sebagai ruang publik untuk melakukan sosialisasi
diri, termasuk mempromosikan/mengenalkan program-program pendidikan nonformal kepada
masyarakat.
Dalam Pelaksanaan Program Paket A setara SD dan Paket B Setara SUP, berbagai
permasalahan yang paling berat dihadapi, diuraikan sebagai berikut:
1. Warga belajar
Permasalahan yang berkaitan dengan warga belajar adalah:
a. lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga sulit mendapatkan satu
kelompok sebanyak 40 orang warga belajar;
b. latar belakang sosial ekonomi warga belajar lemah sehingga frekuensi kehadirannya
sangat rendah.
c. warga belajar menjadi pencari nafkah keluarga, mereka hanya belajar kalau waktu
mengizinkan.
d. motivasi belajar rendah, mereka berpendapat tanpa belajarpun mereka sudah
mendapatkan uang.
2. Tutor
Tugas tutor bukanlah mengajar tetapi membimbing warga belajar dalam memahami materi
pelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu diperlukan tutor
yang paham akan masalah Pendidikan.
Masalah yang menghambat pelaksanaan Paket A, B dan C adalah:
sulit mendapatkan tutor yang memiliki latar belakang keguruan, khususnya tutor IPA dan
Bahasa Inggris;
honorarium yang diterima tutor tidak memadai
usaha peningkatan kemempuan Tutor tidak merata, banyak Tutor yang tidak pernah
ditatar dan tempat tinggal Tutor jauh dari warga belajar.
Seorang Tutor untuk mampu melaksanakan tugasnya dengan baik seharusnya dilengkapi
dengan kebiasaan seperti:
a. Kemampuan mengidentifikasi kebutuhan belajar
b. Kemampuan menyusun program prmbelajaran yang berorientasi pada tujuan yang
diinginkan warga belajar
c. Kemampuan berkomunikasi agar mampu menggunakan berbagai cara alam
pembelajaran.
d. Kemampuan menjalankan program dalam arti kemampuan mengorganisir program
e. Kemampuan menilai hasil program. Dengan demikian Tutor harus mengalami standar
yang harus dicapai pada setiap kurun waktu.
f. Kemampuan menggunakan hasil penilaian dalam usaha memperbaiki program di masa
mendatang
5. Prasarana dan Sarana
1. Prasarana
Permasalahan prasarana belajar yang dapat dipertimbangkan sebagai penyebab hambatan
belajar antara lain:
belum memiliki gedung sendiri, tetapi masih memanfaatkan Balai Desa; gedung sekolah
yang kosong dan tempat pertemuan lainnya, sehingga tidak jarang meminjam tempat
tinggal tokoh masyarakat atau rumah warga belajar yang luas. Dengan dilembagakannya
PKBM sebagai tempat segala kegiatan yang ada di masyarakat, maka dapat digunakan
oleh warga belajar Kejar Paket P, dan B Setara;
lokasi gedung sekolah jauh dari tempat tinggal warga belajar; dan
fasailitas belajar kurang memadai.
2. Sarana
Sarana belajar sebagai media yang digunakan untuk belajar membawa berbagai hambatan
antara lain: (a) jumlah modul terbatas, yaitu 1 modul untuk 3 orang warga belajar, yang
seharusnya 1 modul untuk tiap warga belajar, akibatnya mereka sukar untuk dapat melaksanakan
proses belajar mandiri; (b) terbatasnya jumlah buku yang dapat menambah wawasan warga
belajar; dan (c) kurang dimanfaatkannya sarana belajar lokal atau yang tersedia di lokasi
kegiatan.
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan
nonformal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A setara SD/MI, Program
Paket B setara SMP/MTs, dan Program Paket C setara SMA/MA yang dapat diselenggarakan
melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), atau
satuan sejenis lainnya. Dalam program ini warga belajar yang telah selesai mengikuti
pembelajaran dan mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) akan memperoleh
ijasah setara SD. Selain memperoleh bekal pengetahuan umum, dan ketrampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Hendro, Siswoyo, Program DIKMAS/PLS
Joesoef,Soelaiman, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1992.
Prof.Drs.Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara,
1992,
Dra.Hj.Nuryanis.M.ag,Drs.H.Romli.M.Hum.pendidikan luar sekolah,kontribusi ditpenamas
dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional.jakarta:2003
TUGAS
PENDIDIKAN KESETARAAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : SARMILA
STAMBUK : 21115042
PRODI : GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2013
Pendidikan Kesetaraan

More Related Content

What's hot

PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) Cool Herdi
 
2. juknis kum fa
2. juknis kum fa2. juknis kum fa
2. juknis kum faRahman Saja
 
Contoh proposal pkbm masri winoto
Contoh proposal pkbm   masri winotoContoh proposal pkbm   masri winoto
Contoh proposal pkbm masri winotoMin Salimin
 
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbmManajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbmCool Herdi
 
Edufair 2015 (proposal)
Edufair 2015 (proposal)Edufair 2015 (proposal)
Edufair 2015 (proposal)Maeko Ifa-chan
 
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhPendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhSiti Hardiyanti
 
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN imam shofwan
 
Panduan lpsb dikmen
Panduan lpsb dikmenPanduan lpsb dikmen
Panduan lpsb dikmendedi isanto
 
Model pembelajaran komunitas
Model pembelajaran komunitasModel pembelajaran komunitas
Model pembelajaran komunitasBe Susantyo
 
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.Musfaul Bait Part II
 

What's hot (19)

PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
 
Standar pengelola pkbm
Standar pengelola pkbmStandar pengelola pkbm
Standar pengelola pkbm
 
2. juknis kum fa
2. juknis kum fa2. juknis kum fa
2. juknis kum fa
 
Contoh proposal pkbm masri winoto
Contoh proposal pkbm   masri winotoContoh proposal pkbm   masri winoto
Contoh proposal pkbm masri winoto
 
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbmManajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
 
Proposal peningkatan mutu pkbm
Proposal peningkatan mutu pkbmProposal peningkatan mutu pkbm
Proposal peningkatan mutu pkbm
 
Petunjuk teknis pkh
Petunjuk teknis pkhPetunjuk teknis pkh
Petunjuk teknis pkh
 
Edufair 2015 (proposal)
Edufair 2015 (proposal)Edufair 2015 (proposal)
Edufair 2015 (proposal)
 
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhPendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
 
Pkh perempuan
Pkh perempuanPkh perempuan
Pkh perempuan
 
03
0303
03
 
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
 
Panduan lpsb dikmen
Panduan lpsb dikmenPanduan lpsb dikmen
Panduan lpsb dikmen
 
Panduan lomba
Panduan lombaPanduan lomba
Panduan lomba
 
Model pembelajaran komunitas
Model pembelajaran komunitasModel pembelajaran komunitas
Model pembelajaran komunitas
 
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
Juknis pembelajaran kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan 2012.
 
Kkn 2021 UNUSIDA
Kkn 2021 UNUSIDA Kkn 2021 UNUSIDA
Kkn 2021 UNUSIDA
 
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakatKemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
 
Laporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cauLaporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cau
 

Similar to Pendidikan Kesetaraan

Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket BBuku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket Bpaketbpsmp
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANharjunode
 
Pedoman fasilitasi
Pedoman  fasilitasiPedoman  fasilitasi
Pedoman fasilitasiIsmail Ahmad
 
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaKurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaripto atmaja
 
Tugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraanTugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraannandas55
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaVissta L'Kim D'vhirly
 
Tugas ti feby
Tugas ti febyTugas ti feby
Tugas ti febyfitrifeby
 
Ilmupendidikan
IlmupendidikanIlmupendidikan
Ilmupendidikansemua17an
 
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest
 
Presentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanPresentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanyelti
 

Similar to Pendidikan Kesetaraan (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket BBuku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
Buku 4 Panduan Lomba Akademik dan Ketrampilan Program Paket B
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Outline skripsi
Outline skripsiOutline skripsi
Outline skripsi
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
Pedoman fasilitasi
Pedoman  fasilitasiPedoman  fasilitasi
Pedoman fasilitasi
 
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesiaKurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia
 
Tugas pend. kesetaraan
Tugas pend. kesetaraanTugas pend. kesetaraan
Tugas pend. kesetaraan
 
Tugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraanTugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraan
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
 
Tugas ti feby
Tugas ti febyTugas ti feby
Tugas ti feby
 
Ilmupendidikan
IlmupendidikanIlmupendidikan
Ilmupendidikan
 
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
 
Pp bab 6
Pp bab 6Pp bab 6
Pp bab 6
 
Tik tugas 4
Tik tugas 4Tik tugas 4
Tik tugas 4
 
Presentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanPresentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Pendidikan Kesetaraan

  • 1. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pendidikan Kesetaraan Peranan pendidikan kesetaraan Tujuan pendidikan kesetaraan kendala yang di hadapi dalam pendidikan kesetaraan Sarana dan prasarana pendidikan kesetaraan BAB III PENUTUP Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Beragam persoalan selalu mengikuti proses penyempurnaan pembangunan di bidang pendidikan Indonesia. Baik di bidang pendidikan formal, non formal maupun informal. Semua bidang memiliki kendala sendiri-sendiri. Pada jalur non formal (program pendidikan kesetaraan khususnya kejar paket A,B dan C)misalnya, hingga kini masih banyak hambatan social masyarakat. Hal ini disebabkan karena orang yang seharusnya mengikuti program pendidikan ini mayoritas berusia di atas 44 tahun, sehingga rata-rata mereka beranggapan, tak ada gunanya melanjutkan ke kesetaraan. Penyebab lainnya karena adanya perasaaan malu di kalangan warga belajar sendiri karena program paket A ini untuk kesetaraan sekolah dasar. Meski menyadari adanya hambatan, namun pemerintah tatap menjalankan program ini. Karena hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dari pemerintah untuk memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada setiap warga negaranya untuk mengakses pendidikan. Karena begitu banyak persoalan-persoalan yang ada pada pendidikan non formal khusuisnya pada program kesetaraan kejar paket A, B dan C maka dalam makalah ini akan membahas tentang program kesetaraan kejar paket A, B dan C Sistem pendidikan sekolah paket ini diberlakukan supaya bisa menyetarakan pendidikan warga negara di Indonesia. Selain itu, biaya untuk menempuh pendidikan sekolah paket ini juga tidak memberatkan rakyat kalangan menengah kebawah. Program ini di harapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sehingga Indonesia tidak hanya mempunyai bibit unggul generasi penerus masa depan dari sekolah formal saja namun juga diharapkan berasal dari sekolah paket. Siswa-siswa sekolah paket juga diupayakan mengikuti kompetisi dalam berbagai event pendidikan, dan juga memiliki kualitas yang meyakinkan dan tidak jauh tertinggal oleh sekolah formal. B.RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang di bahas di makalah ini yaitu: 1. pengertian pendidikan kesetaraan 2. peranan pendidikann kesetaraan 3. tujuan pendidikan kesetaraan 4. kendala yang di hadapi dalam pendidikan kesetaraan 5. sarana dan prasarana pendidikan kesetaraan
  • 3. C.TUJUAN Tujuannya yaitu untuk mengetahui apa itu pendidikan kesetaraan,peranan tujuan serta sarana dan prasarana pendidikan kesetaraan
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Pendidikan Kesetaraan Pendidikan kesetaraan ini merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam pendidikan luar sekolah sebagai suatu sub system pendidikan non formal. Yang dimaksud pendidikan non formal adalah “ pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat”. Dengan adanya batasa pengertian tersebut, rupanya pendidikan non formal tersebut berada antara pendidikan formal dan pendidikan informal.1 Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A setara SD/MI, Program Paket B setara SMP/MTs, dan Program Paket C setara SMA/MA yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), atau satuan sejenis lainnya. Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan mengganti. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka salah satu upaya yang ditempuh untuk memperluas akses pendidikan guna mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah melalui pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan merupakan program pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum yang mencakup Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMU).2 2. Peranan Pendidikan Kesetaraan Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A, B dan C sangat strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan. Penyelenggaraan program ini terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus, seperti daerah perbatasan, daerah bencana, dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI.Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan dengan antusias. Untuk skala nasional, penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program pendidikan wajib belajar 9 tahun yang
  • 5. merupakan penjabaran dari rencana strategis Departemen Pendidikan nasional yang meliputi perluasan akses, pemerataan, dan peningkatan mutu pendidikan.3 3. Tujuan Pendidikan Kesetaraan Tujuan pendidikan kesetaraan program kejar paket A, B dan C adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap warga belajar sehingga dpat memiliki pengetahuan , keterampilan. 4. Kendala yang dihadapai dalam Pendidikan Kesetaraan Mengajak warga masyarakat untuk belajar di kelompok belajar (Kejar) paket tidaklah mudah. Sesuai denga sebutannya yakni Kejar, kita betul-betul harus mengejar para calon warga belajar ini. Memotivasi mereka dan menjelaskan akan pentingnya pendidikan. Untuk itu memang perlu memiliki kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap sasaran didik ini. Maklumlah, mereka adalah orang-orang yang bermasalah. Bermasalah dalam artian berkaitan dengan berbagai masalah seperti masalah ekonomi sehingga membuat mereka tidak mampu melanjutkan pendidikannya di pendidikan formal. Faktor-faktor yang paling sering mempengaruhi kegagalan mereka melanjutkan pendidikan formalnya antara lain yang paling signifikan adalah faktor ekonomi. Oleh karena itulah faktor ekonomilah yang lebih mereka perhatikan dari pada pendidikan. Pada saat melaksanakan proses belajar ini juga sarat dengan menghadapi berbagai kendala seperti warga belajar yang bermalas- malasan. Kendala lainya adalah masalah cuaca yang kurang bersahabat. Terutama sekali saat- saat musim penghujan. Pada musim penghujan biasanya warga belajar malas keluar rumah untuk diajak belajar. Untuk memberikan semangat (motivasi) kepada warga belajar agar tetap senang belajar, maka pengelola program pendidikan kesetaraan diharapkan juga mendirikan Taman bacaan masyarakat (TBM), yaitu merupakan sarana belajar bagi masyarakat untuk memperoleh informasi dan mengembangkan pengetahuan guna memenuhi minat dan kebutuhan belajarnya yang bersumber dari bahan bacaan dan bahan pustaka lainnya. Ini semacam perpustakaan mini dan tersebar untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari layanan perpustakaan. Ada dua sasaran prioritas utama sasaran pendirian taman bacaan masyarakat, pertama untuk peningkatan minat baca masyarakat dan kedua untuk memelihara kemampuan keaksaraan masyarakat. Disamping itu, diharapkan keberadaan TBM bisa menjadai tempat berkumpul warga masyarakat untuk sekedar ngobrol mempererat silaturahim tukar informasi untuk memperkaya wawasan. Dengan demikian TBM pun bisa berfungsi sebagai ruang publik untuk melakukan sosialisasi diri, termasuk mempromosikan/mengenalkan program-program pendidikan nonformal kepada masyarakat.
  • 6. Dalam Pelaksanaan Program Paket A setara SD dan Paket B Setara SUP, berbagai permasalahan yang paling berat dihadapi, diuraikan sebagai berikut: 1. Warga belajar Permasalahan yang berkaitan dengan warga belajar adalah: a. lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga sulit mendapatkan satu kelompok sebanyak 40 orang warga belajar; b. latar belakang sosial ekonomi warga belajar lemah sehingga frekuensi kehadirannya sangat rendah. c. warga belajar menjadi pencari nafkah keluarga, mereka hanya belajar kalau waktu mengizinkan. d. motivasi belajar rendah, mereka berpendapat tanpa belajarpun mereka sudah mendapatkan uang. 2. Tutor Tugas tutor bukanlah mengajar tetapi membimbing warga belajar dalam memahami materi pelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu diperlukan tutor yang paham akan masalah Pendidikan. Masalah yang menghambat pelaksanaan Paket A, B dan C adalah: sulit mendapatkan tutor yang memiliki latar belakang keguruan, khususnya tutor IPA dan Bahasa Inggris; honorarium yang diterima tutor tidak memadai usaha peningkatan kemempuan Tutor tidak merata, banyak Tutor yang tidak pernah ditatar dan tempat tinggal Tutor jauh dari warga belajar. Seorang Tutor untuk mampu melaksanakan tugasnya dengan baik seharusnya dilengkapi dengan kebiasaan seperti: a. Kemampuan mengidentifikasi kebutuhan belajar b. Kemampuan menyusun program prmbelajaran yang berorientasi pada tujuan yang diinginkan warga belajar c. Kemampuan berkomunikasi agar mampu menggunakan berbagai cara alam pembelajaran. d. Kemampuan menjalankan program dalam arti kemampuan mengorganisir program e. Kemampuan menilai hasil program. Dengan demikian Tutor harus mengalami standar yang harus dicapai pada setiap kurun waktu.
  • 7. f. Kemampuan menggunakan hasil penilaian dalam usaha memperbaiki program di masa mendatang 5. Prasarana dan Sarana 1. Prasarana Permasalahan prasarana belajar yang dapat dipertimbangkan sebagai penyebab hambatan belajar antara lain: belum memiliki gedung sendiri, tetapi masih memanfaatkan Balai Desa; gedung sekolah yang kosong dan tempat pertemuan lainnya, sehingga tidak jarang meminjam tempat tinggal tokoh masyarakat atau rumah warga belajar yang luas. Dengan dilembagakannya PKBM sebagai tempat segala kegiatan yang ada di masyarakat, maka dapat digunakan oleh warga belajar Kejar Paket P, dan B Setara; lokasi gedung sekolah jauh dari tempat tinggal warga belajar; dan fasailitas belajar kurang memadai. 2. Sarana Sarana belajar sebagai media yang digunakan untuk belajar membawa berbagai hambatan antara lain: (a) jumlah modul terbatas, yaitu 1 modul untuk 3 orang warga belajar, yang seharusnya 1 modul untuk tiap warga belajar, akibatnya mereka sukar untuk dapat melaksanakan proses belajar mandiri; (b) terbatasnya jumlah buku yang dapat menambah wawasan warga belajar; dan (c) kurang dimanfaatkannya sarana belajar lokal atau yang tersedia di lokasi kegiatan.
  • 8. BAB III KESIMPULAN Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A setara SD/MI, Program Paket B setara SMP/MTs, dan Program Paket C setara SMA/MA yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), atau satuan sejenis lainnya. Dalam program ini warga belajar yang telah selesai mengikuti pembelajaran dan mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) akan memperoleh ijasah setara SD. Selain memperoleh bekal pengetahuan umum, dan ketrampilan.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Hendro, Siswoyo, Program DIKMAS/PLS Joesoef,Soelaiman, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1992. Prof.Drs.Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1992, Dra.Hj.Nuryanis.M.ag,Drs.H.Romli.M.Hum.pendidikan luar sekolah,kontribusi ditpenamas dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional.jakarta:2003
  • 10. TUGAS PENDIDIKAN KESETARAAN DISUSUN OLEH : NAMA : SARMILA STAMBUK : 21115042 PRODI : GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2013