SlideShare a Scribd company logo
Makalah
Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis
Tanaman C3, C4, dan CAM terhadap Kenaikan Temperatur
Akibat Pemanasan Global
Disusun oleh:
1. Rizka Titi Harjanti (M0312064)
2. Rizky Mahdia Ista M (M0312065)
3. Salsabilah (M0312067)
4. Siti Khotijah (M0312069)
5. Yohan Aldi (M031207)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis
Tanaman C3, C4, dan CAM terhadap Kenaikan Temperatur Akibat Pemanasan
Global”. Makalah ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu ucapan terima kasih diberikan kepada:
1. Jajaran pimpinan Universitas Sebelas Maret maupun Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan kesempatan kepada para
mahasiswanya.
2. Ibu Dr. Triana Kusumaningsih, M.Si selaku dosen biokimia
3. Ayah dan ibu yang selalu memberi dukungan materi dan spirit dalam
menjalani pendidikan di UNS ini.
4. Sahabat-sahabat seperjuangan, baik sahabat karib maupun sahabat di
organisasi yang secara langsung dan tidak langsung telah mendukung
penyelesaian makalah ini.
Makalah ini masih memiliki kekurangan, untuk itu penulis sangat menghargai
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca pada
khususnya, masyarakat pada umumnya dan sebagai sumbangsih untuk bangsa.
Surakarta, 16 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.. i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fotosintesis 4
2.2 Pengertian Tanaman C3, C4 dan CAM 5
2.3 Perbedaan Tanaman C3, C4 dan CAM 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan 7
3.2 Prosedur Peneitian 7
3.3 Metode Analisis Data 8
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis Tanaman terhadap
Kenaikan Temperatur 9
4.2 Cara mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM.......11
4.3 Aplikasi Pemilihan tanaman C3, C4, dan CAM untuk Mengatasi
Pemanasan Global.......................................................................................12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………...13
5.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..21
LAMPIRAN………………………………………………….………………23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kemampuan adaptasi proses fotosintesis fanaman terhadap kenaikan
temperatur
Gambar 2. Reaksi penangkapan CO2 tanaman C4 di daerah mesofil
Gambar 3. Reaksi penangkapan CO2 tanaman C4 di daerah sarung berkas pengangkut
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suhu rata – rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 ±
0,18 °C selama seratus tahun terakhir. Hasil penelitian Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC) menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 °C hingga 6.4 °C antara tahun 1990 dan 2100. Pemanasan dan
kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu
tahun (IPCC, 2007). Meningkatnya suhu global menyebabkan terjadinya
kenaikan permukaan air laut dan meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrem (NASA, 2007). Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai
jenis hewan.
Selama pemanasan global, daerah bagian utara dari belahan bumi
utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi. Akibatnya, gunung-
gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Daerah-daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit
serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Sedangkan di daerah – daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena
lebih banyak air yang menguap dari lautan. Penguapan air ini akan menambah
kekuatan angin dan berpotensi untuk berkembang menjadi badai topan. Selain
itu, pemanasan global juga menyebabkan terjadinya penguapan air lebih cepat,
dan beberapa daerah akan menjadi lebih kering.
Kenaikan suhu bumi, menyebabkan lahan pertanian tropis semi kering
di beberapa bagian Afrika tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh, tidak akan berjalan
jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi
sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa
tanam. Kenaikan temperatur bumi ini juga menyebabkan terjadinya serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Salah satu solusi alternatif sebagai bentuk penyesuaian agar terjadinya
pemanasan global tidak mengancam stabilitas kebutuhan pangan global dan tidak
mengubah kondisi lingkungan secara ekstrem adalah dengan cara mempelajari
kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan CAM terhadap
kenaikan temperatur. Proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan CAM yang
berbeda – beda memungkinkan ketiga jenis tanaman ini dikembangkan di tempat
yang berbeda sebagai alternatif tanaman untuk mengatasi pemanasan global.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3 terhadap
kenaikan temperatur?
2. Bagaimana kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C4 terhadap
kenaikan temperatur?
3. Bagaimana kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman CAM terhadap
kenaikan temperatur?
4. Bagaimana mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan karya makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Menjelaskan kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3 terhadap
kenaikan temperatur.
2. Menjelaskan kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C4 terhadap
kenaikan temperatur.
3. Menjelaskan kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman CAM
terhadap kenaikan temperatur.
4. Menjelaskan cara mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan
CAM.
1.4 Manfaat Penulisan
Maanfaat yang dicapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya kekurangan pangan global akibat global warming
dengan tanaman C3, C4, dan CAM.
2. Mencegah terjadinya perubahan iklim yang ekstem dengan tanaman C3, C4,
dan CAM.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan
yang berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk
foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi
kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon
dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari
energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan
tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. (Devlin, 1975). Secara
umum fotosintesis terjadi melalui 2 tahap reaksi, yaitu :
1. Reaksi terang, yaitu proses konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2).
2. Reaksi gelap, yaitu terjadinya seri reaksi siklik yang membentuk gula dari
bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH) dengan bantuan enzim
Rubisco (pada tanaman C3). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini
diperoleh dari reaksi terang.. Dalam reaksi gelap terjadi Siklus Calvin yang
membentuk senyawa antara, yaitu 3PGA.
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar,
yaitu :
1. Tanaman C3
Hasil pertama dari fotosintesis adalah molekul yang mempunyai 3
atom karbon, yaitu 3 PGA (Phospho gliseric acid). Pada tanaman C3 fiksasi
CO2 terjadi melalui Siklus Calvin. Contoh tanaman C3 adalah gandum,
kentang, kedelai, dan lain-lain.
2. Tanaman C4
Hasil dari fotosintesis adalah molekul dengan 4 atom karbon, yaitu
malat. Contoh tanaman C4 adalah jagung, tebu, sorgum.
3. Tanaman CAM (Crasculacean Acid Metabolism)
Seperti halnya tanaman C4, pada tanaman CAM molekul pertama dari
fotosintesis adalah malat. Tanaman CAM mempunyai keistimewaan, yaitu
dapat dorman pada keadaan ekstrim tanpa merusak sel, dan akan tumbuh
kembali pada keadaan normal. Contoh tanaman CAM adalah kaktus, stone
crop.
2.2 Pengertian Tanaman C3, C4 dan CAM
1. Pengertian tanaman C3
Tanaman C3 adalah tanaman yang mempunyai lintasan atau siklus
PCR (Photosynthetic Carbon Reduction) atau sering disebut Siklus Calvin
yang dapat menghasilkan asam organik yang mengandung 3 atom C dan
jaringan yangterlibat dalam proses fotosintesis adalah jaringan mesofil.
Lintasan itu dimulaidari pengikatan CO2 dengan RBP dan RuBP (Sitompul,
1995). Menurut Sinaga (2010), tanaman C3 adalah kelompok tumbuhan yang
menghasilkan senyawa phosphogliseric acid yang memiliki 3 atom C pada
proses fiksasi CO2 oleh ribolusadiphosphat (Christopher et al, 2013).
2. Pengertian tanaman C4
Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam 4 karbon
sebagai produk utama penambahan CO2 (Salisburry, 1998). Tanaman C4
adalah kelompok tumbuhan yang melakukan persiapan reaksigelap
fotosintesis melalui jalur 4 karbon sebelum memasuki Siklus Calvin, untuk
meminimalkan keperluan fotorespirasi (Jati, 2007).
3. Pengertian tanaman CAM
Tanaman CAM adalah tanaman yang dapat berubah seperti tanaman C3
pada saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah seperti tanaman C4 pada
saat malah hari (Gardner, 1991) . Menurut Jati (2007), tanaman CAM adalah
tanaman yang tumbuh di kawasan gurun dan mengambil CO2 di atmosfer dan
membentuk sebagian 4 karbon.
2.3 Perbedaan tanaman C3, C4 dan CAM
Tanaman C3 Tanaman C4 Tanaman CAM
Lebih adaptif pada kondisi
kandungan CO2 atmosfer
tinggi
Adaptif di daerah
panas dan kering
Adaptif di daerah panas
dan kering
Enzim yang menyatukan
CO2 dengan rubp, juga
dapat mengikat O2 pada saat
yang bersamaan untuk
proses fotorespirasi
CO2 diikat oleh PEP
yang tidak dapat
mengikat O2 sehingga
tidak terjadi kompetisi
antara CO2 dan O2
Pada malam hari, asam
malat tinggi, pada siang
hari asam malat rendah
Karbon dioksida masuk ke
Siklus Calvin secara
langsung
Tidak mengikat
karbon dioksida
secara langsung
Tidak mengikat karbon
dioksida secara
langsung
Senyawa awal yang
terbentuk berkarbon 3
Seludang pembuluh
berkembang dengan
baik dan banyak
mengandung
kloroplas
Umumnya tumbuhan
yang beradaptasi pada
keadaan kering seperti
kaktus, anggrek dan
nanas
Sebagian besar tumbuhan
yang tinggi masuk ke dalam
kelompok tumbuhan C3
Fotosintesis terjadi di
dalam sel mesofil dan
seludang pembuluh
Reduksi karbon melalui
lintasan C4 dan C3
dalam sel mesofil tetapi
waktunya berbeda
Apabila stomata menutup
maka terjadi peningkatan
fotorespirasi pengikatan O2
oleh enzim Rubisco
Pengikatan CO2 di
udara melalui lintasan
C4 di sel mesofil dan
reduksi karbon
mwlalui Siklus Calvin
di dalam seludang
pembuluh
Pada malam hari terjadi
lintasan C4, pada siang
hari terjadi siklus C3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Pengujian kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan
CAM terhadap kenaikan temperatur membutuhkan alat sebagai berikut : pot <10
L, pot >10L, rumah kaca terisolasi, rumah kaca semi terisolasi, termometer,
sekop, pisau, gunting. Sedangkan bahan yang dibutuhkan antara lain : beberapa
spesies tanaman C3, C4, dan CAM yang berkayu dan yang tidak, beberapa spesies
tanaman C3, C4, dan CAM yang termasuk tumbuhan pangan dan non pangan,
tanah, air, pupuk, gas CO2 terisolasi sebagai sumber parameter peningkatan
jumlah gas rumah kaca akibat pemanasan global dan software MetaWin 2.0.
3.2 Prosedur Penelitian
Wang et al. (2012) menguji kemampuan adaptasi proses fotosintesis
tanaman C3, C4, dan CAM terhadap kenaikan temperatur diuji dengan
memvariasikan pertumbuhan tanaman C3, C4, dan CAM pada tiga kategori suhu
yang berbeda, antara lain : AT, ET (1,4 - 6⁰C di atas udara ambien), dan HS
(>8⁰C di atas udara ambien). Masing – masing temperatur dijaga agar konstan
dan tidak terkena pengaruh lingkungan luar.
Masing – masing spesies tanaman yang di uji dikelompokkan berdasarkan
jalur fotosintesisnya, yaitu C3, C4 dan CAM. Pengelompokan juga harus
memperhatikan kemampuan tumbuh tanaman, misalnya apakah tanaman itu akan
tumbuh berkayu atau tidak. Faktor terakhir yang diperhatikan dalam
pengelompokan adalah apakah nilai ekonomis dari tanaman itu, apakah tanaman
tersebut termasuk tanaman pangan atau tidak.
Penelitian dilakukan dalam dua kondisi. Kondisi pertama adalah kondisi
sistem semi terbuka, dimana pada kondisi ini kadar CO2 dinaikkan hingga batas
yang ditentukan, tetapi sistem tidak ditutup secara sempurna, sehingga masih
memungkinkan masuknya udara dari lingkungan. Kondisi kedua adalah kondisi
tertutup, dimana semua sampel diletakkan ke dalam rumah kaca dengan kadar
CO2 yang telah dinaikkan hingga batas tertentu dan sistem dibiarkan terisolasi
dari udara luar. Ukuran pot yang digunakan dibedakan menjadi dua jenis, yakni
<10 L dan >10 L dengan menggunakan media tanah setempat.
3.3 Metode Analisis Data
Data yang didapat dari hasil pengukuran kemudian dianalisi dengan
menggunakan logarithm transformed ratio (ln r) dari respons tanaman dari untuk
masing – masing level ambient CO2 untuk memperkirakan efek dari perambahan
CO2. Analisis juga dilakukan dengan metode efek campuran dengan asumsi
bahwa ada variasi dalam efek ukuran antara masing – masing pengujian yang
termasuk dalam pengukuran ini. Data yang di peroleh kemudian uji dengan
software MetaWin 2.0 dengan resampling dari 9,999 ulangan. CO2 dianggap
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel jika perubahan persentase
tidak bernilai nol.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis Tanaman terhadap Kenaikan
Temperatur
Secara umum kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman terhadap
kenaikan temperatur dapat diilustrasikan melalui gambar 1 (Yamori et al, 2014) :
Gambar 3. Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis Tanaman terhadap Kenaikan
Temperatur
1. Tanaman C3
Dalam fotosintesis C3 berbeda dengan C4, pada C3 karbon dioksida
masuk ke Siklus Calvin secara langsung. Struktur kloroplas pada tanaman C3
homogen. Tanaman C3 mempunyai suatu peran penting dalam metabolisme,
tanaman C3 mempunyai kemampuan fotorespirasi yang rendah karena
mereka tidak memerlukan energi untuk fiksasi sebelumnya. Tanaman C3
dapat kehilangan 20% carbon dalam Siklus Calvin karena radiasi, tanaman ini
termasuk salah satu group phylogenik. Konsep dasar reaksi gelap fotosintesis
Siklus Calvin (C3) adalah sebagai berikut: CO2 diikat oleh RUBP untuk
selanjutnya dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil yang pada
akhirnya dirubah menjadi glukosa dengan menggunakan 18ATP dan 12
NADPH. Enzim yang erperan adalah RuBP-karboksilase yang disebut
enzim rubisco. Siklus ini terjadi dalam kloroplas pada bagian stroma. Untuk
menghasilkan satu molekul glukosa diperlukan 6 siklus C3.
2. Tanaman C4
Pada tanaman C4, CO2 yang diikat sel-sel mesofil akan diubah terlebih
dulu menjadi oksaloasetat (senyawa 4C), setelah bereaksi dengan PEP
(fosfoenolpiruvat). Penggabungan ini dikatalisir oleh PEP karboksilase.
Selanjutnya dengan bantuan NADPH2, oksaloasetat diubah menjadi malat
(senyawa 4C). Senyawa ini kemudian memasuki sarung berkas pembuluh.
Malat, dalam sel-sel sarung berkas pembuluh, mengalami dekarboksilasi
menjadi piruvat dan CO2. Selanjutnya, CO2 memasuki jalur Siklus Calvin.
Skema reaksi penangkapan CO2 pada tanaman C4 adalah sebagai berikut:
1) Pada daerah mesofil :
ATP ADP CO2
Sarung Berkas Pengangkut
Gambar 2, Reaksi penangkapan CO2 tanaman C4 di daerah mesofil
Piruvat PEP Oksaloasetat
Malat Aspartat
2) Pada sarung berkas pengangkut :
CO2
ATP NADPH2
ADP NADP
KH
Dinding sel dan lain-lain
Gambar 3. Reaksi penangkapan CO2 tanaman C4 di daerah
sarung berkas pengangkut
Jalur C4 lebih efisien daripada tanaman C3 dalam hal fiksasi CO2.
Sistem fiksasi CO2 pada tanaman C4 bekerja pada konsentrasi CO2 jauh lebih
rendah (sebesar 1–2 ppm) daripada pada sistem C3 (> 50 ppm). Dengan
demikian, pada hari yang amat panas, tanaman C4 menutup stomatanya untuk
mengurangi kehilangan air, tetapi tetap dapat memperoleh CO2 untuk
keperluan fotosintesisnya. Alasan inilah yang menyebabkan tanaman C4
mampu beradaptasi pada habitat dengan suhu tinggi, kelembapanm rendah,
dan sinar matahari terik pada siang hari.
3. Tanaman CAM
Beberapa tanaman yang hidup di daerah kering dan panas, misalnya
kaktus, lili, dan anggrek memiliki cara khusus dalam penambatan CO2 untuk
proses fotosintesis. Pada umumnya tanaman mengikat (memfiksasi) CO2 pada
siang hari, tetapi pada tanaman yang hidup di daerah
kering pengikatan CO2 terjadi pada malam hari sehingga
tanamantanaman tersebut memiliki tipe khusus yang dinamakan crassulacean
acid metabolism (CAM). Crassulaceae merupakan suatu famili dalam
taksonomi tubuh. Tanaman ini memiliki batang yang mengandung air atau
sukulen.
Daur Calvin
Malat
Asparat
RuBP PGA
PGAL
Seperti halnya tanaman C4, tanaman yang termasuk dalam familia
Crassulaceae menambat CO2 dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan
mengubahnya menjadi oksaloasetat, tetapi dalam waktu berlainan. Pada
tanaman familia Crassulaceae penambatan CO2 terjadi pada malam hari ketika
stomatanya membuka. Oksaloasetat yang diubah menjadi malat akan
disimpan dalam vakuola. Ketika stomata menutup pada siang hari, malat
mengalami reaksi dekarboksilasi dan menghasilkan piruvat dan CO2.
Selanjutnya, CO2 memasuki Siklus Calvin untuk membentuk PGAL
(G3P). Skema fiksasi CO2 pada tanaman CAM adalah sebagai berikut :
1) Pada malam hari :
CO2 + PEP Oksaloasetat Malat Vakuola
2) Pada siang hari :
Malat CO2 + RuBP Daur Calvin
4.2 Cara mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM
Menanam pohon merupakan salah satu cara terbaik untuk mengatasi dan
mengurangi efek pemanasan global. Akan tetapi, kenaikan suhu bumi yang tidak
merata akibat adanya proses industrialisasi yang berbeda – beda untuk masing –
masing daerah menyebabkan tidak semua pohon bisa ditanam dan diharapkan
tumbuh dengan optimal.
Berdasarkan kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan
CAM terhadap kenaikan temperatur yang telah dipaparkan di atas, dapat
diketahui bahwa tanaman C3 akan tumbuh optimal pada suhu rendah, dimana
kadar CO2 sedikit. Tanaman C4 dengan jalur fotosintesis yang lebih kompleks
akan tumbuh optimal pada suhu tinggi, dimana kadar CO2 tinggi. Sedangkan
tanaman CAM, mampu beradaptasi paling baik untuk kedua temperatur, dimana
tanaman ini akan mengubah jalur fotosintesisnya seperti tanaman C3 saat suhu
rendah dan mengubah jalur fotosintesinya menjadi tanaman C4 saat suhu tinggi.
Berdasarkan hal tersebut, upaya untuk mengatasi dan mengurangi efek
pemanasan global di masing – masing daerah akan lebih optimal jika ditanami
dengan jenis tumbuhan yang sesuai. Tanaman C3 yang optimal pada suhu rendah,
akan lebih optimal untuk di tanam pada daerah – daerah sekitar kutub yang
suhunya cenderung sangat rendah. Tanaman C4 yang optimal pada suhu tinggi,
akan lebih optimal untuk di tanam di daerah khatulistiwa (Indonesia, Amerika
Tengah, Brazil, dll.) dimana pada daerah ini peningkatan suhu dan kadar gas
rumah kaca meningkat cukup drastis akibat efek pemanasan global. Sedangkan
tanaman CAM akan lebih optimal di tanam di gurun yang mengalami perubahan
suhu yang sangat ekstrim antara siang hari dan malam hari. Jika masing – masing
jenis tanaman di tanam pada daerah yang sesuai, maka upaya untuk mengatasi
dan mengurangi efek pemanasan global akan berjalan maksimal.
4.3 Aplikasi Pemilihan tanaman C3, C4, dan CAM untuk Mengatasi Pemanasan
Global
Berdasarkan kemampuan adaptasi masing – masing jenis tanamaan di
atas, tanaman C3 yang optimal pada suhu rendah akan tumbuh maksimal di
daerah pegunungan di Indonesia. Tanaman – tanaman C3, seperti beras, gandum,
kedelai, kacang tanah, kentang, dll sebaiknya di tanam pada daerah non industri,
sehingga kadar CO2 lingkungan rendah. Saat kadar CO2 rendah, tanaman C3 akan
mensintesis RuBP lebih sedikit, dan proses fotosintesis berjalan optimal.
Tanaman – tanaman C4, seperti jagung, tebu, sorgum akan tumbuh
maksimal di daerah dengan suhu tinggi seperti Wonogiri, Gunung Kidul, dll
yang sering mengalami kekeringan setiap tahunnya atau pada daerah – daerah
industri yang emisi CO2 cukup tinggo. Pada suhu tinggi, difusi CO2 pada mesofil
akan berlangsung lebih cepat, sehingga proses fotosintesis juga akan lebih cepat,
begitu juga dengan masa panen tanaman. Tanaman C4 juga akan optimal di
tanam di taman kota atau bahu jalan raya yang emisi CO2-nya sangat tinggi.
Tanaman CAM seperti nanas, kaktus, anggrek, dll yang memiliki
kemampuan adaptasi proses fotosintesis paling baik, akan tumbuh optimal jika
ditana di daerah gurun seprti NTT, NTB, dll. Daun pada tanaman CAM yang
tebal, menyebabkan kemampuan transpirasi tanaman ini sangat rendah dan
mampu bertahan dalam perubahan suhu siang dan malam yang ekstrim seperti
pada daerah gurun.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Tanaman C3 melakukan adaptasi proses fotosintesis terhadap kenaikan
temperatur dengan cara sebagai berikut : CO2 diikat oleh RUBP untuk
selanjutnya dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil yang pada
akhirnya dirubah menjadi glukosa dengan menggunakan 18ATP dan 12
NADPH.
2. Tanaman C4 melakukan adaptasi proses fotosintesis terhadap kenaikan
temperatur dengan cara sebagai berikut : CO2 yang diikat sel-sel mesofil
akan diubah terlebih dulu menjadi oksaloasetat (senyawa 4C), setelah bereaksi
dengan PEP (fosfoenolpiruvat). Penggabungan ini dikatalisir oleh PEP
karboksilase. Selanjutnya dengan bantuan NADPH2, oksaloasetat diubah
menjadi malat (senyawa 4C). Senyawa ini kemudian memasuki sarung berkas
pembuluh. Malat, dalam sel-sel sarung berkas pembuluh, mengalami
dekarboksilasi menjadi piruvat dan CO2. Selanjutnya, CO2 memasuki jalur
Siklus Calvin.
3. Tanaman C3 melakukan adaptasi proses fotosintesis terhadap kenaikan
temperatur dengan cara sebagai berikut : CO2 dengan bantuan enzim PEP
karboksilase dan mengubahnya menjadi oksaloasetat, tetapi dalam waktu
berlainan. Oksaloasetat yang diubah menjadi malat akan disimpan dalam
vakuola. Ketika stomata menutup pada siang hari, malat mengalami
reaksi dekarboksilasi dan menghasilkan piruvat dan CO2.
Selanjutnya, CO2 memasuki Siklus Calvin untuk membentuk PGAL (G3P).
4. Cara mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM adalah
dengan menanam masing-masing jenis tanaman pada suhu optimalnya.
Tanaman C3 pada suhu rendah, tanaman C4 pada suhu tinggi, dan tanaman
CAM pada daerah bersuhu eksrim.
5.2 Saran
1. Untuk mengatasi dan mengurangi dampak global warming secara optimal,
hendaknya masing - masing tanaman ditanam pada suhu optimumnya.
2. Untuk pemerintah, hendaknya melakukan sosialisasi tentang suhu optimum
penanaman untuk memaksimalkan potensi lahan dan mengatasi kekurangan
pangan.
DAFTAR PUSTAKA
Christopher, S., Pau, S., Edwards, E. 2013. Land Surface Skin Temperature Captures
Thermal Environments Of C3 And C4 Grasses. Journal Of Biogeography
(23): 286-296
Devlin, M. 1975. An Assessment Of Climate Feedbacks In Coupled Ocean-
Atmosphere Models. Journal Of Climate 19 (14): 3354-3360.
Gardner, Franklin. 1991. Biochemistry Third Edition. New York : Son Willey Co.
Gardner, W. 1991. Scafetta, Nicola; West, Bruce J. (09-03-2006). Phenomenological
Solar Contribution To The 1900-2000 Global Surface Warming. Journal of
Geophysical Research Letters (5) : 33 - 43.
IPCC. 2007. Contribution Of Working Group I To The Fourth Assessment Report Of
The Intergovernmental Panel On Climate Change. Intergovernmental
Panel On Climate Change.
Jati, Wijaya. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta : Ganeca Exact.
NASA. 2007. Global Warming To Cause More Severe Tornadoes and Storms.
Salisburry, Frank B. 1998. Photosynthesis Sixth Edition. Cambridge University Press
: London
Sembiring, L Dan Sudjino. 2009. Biokimia Jilid 1. Jakarta : UI Press.
Sinaga, Agustina & Jekson Ninggolan 2010. Penanaman Tumbuhan Lahan Tropis.
Jakarta : Mizan Publika
Sitompul, SM. 1995. Fisiologi Tanaman Tropis. Lombok : Universitas Mataram.
Wang, Dan., Heekathron, Scott., Wang., Philpott. 2012. A Meta Analysis of Plant
Physiological and Growth Responses to Temperature and Elevated CO2.
Journal of Ecologia (169) : 1-13
Yamori, Wataru., Hikosaka, K., Way. 2014. Temperature Response of
Photosynthesis in C3, C4 And CAM Plants: Temperature Acclimation and
Temperature Adaptation. Jounal of Photosynth Res (119) : 101 - 117

More Related Content

What's hot

SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATAnurahlina08
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
6. buah (fructus) &amp; biji (semen)
6. buah (fructus) &amp; biji (semen)6. buah (fructus) &amp; biji (semen)
6. buah (fructus) &amp; biji (semen)
Rendy Bagus
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Rina Riannur
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Tidar University
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Maedy Ripani
 
Daun Majemuk
Daun MajemukDaun Majemuk
Daun Majemuk
Elmisa Subama
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Tidar University
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
Nike Triwahyuningsih
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Maedy Ripani
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)f' yagami
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
Tidar University
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
UNESA
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
RafiBio87
 

What's hot (20)

SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
6. buah (fructus) &amp; biji (semen)
6. buah (fructus) &amp; biji (semen)6. buah (fructus) &amp; biji (semen)
6. buah (fructus) &amp; biji (semen)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Bunga
BungaBunga
Bunga
 
Daun Majemuk
Daun MajemukDaun Majemuk
Daun Majemuk
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 

Similar to Kemampuan adaptasi proses fotosintesis 1 desember 2014 (1)

K04 Konversi Energi.pdfsssssssssssssssss
K04 Konversi Energi.pdfsssssssssssssssssK04 Konversi Energi.pdfsssssssssssssssss
K04 Konversi Energi.pdfsssssssssssssssss
nbilhzsnabil
 
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Fotosintesis Slide show
Fotosintesis Slide showFotosintesis Slide show
Fotosintesis Slide show
IndraSetiawan115511
 
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: ...Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: ...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis HidryllaLaporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Armansyah Armansyah
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
BayuSulistiantono1
 
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESISA.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESISAnnisaa Putri
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
Rinzani Cyzaria Putri
 
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_cStudi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
EngkhyHambu
 
Tran.klimat5
Tran.klimat5Tran.klimat5
Tran.klimat5
Suryati Purba
 
Mari Berdagang Karbon
Mari Berdagang KarbonMari Berdagang Karbon
Mari Berdagang Karbon
Dicky Edwin Hindarto
 
EVOLUSI BING.pptx
EVOLUSI BING.pptxEVOLUSI BING.pptx
EVOLUSI BING.pptx
bagindaali1
 
Tabel c3, c4 dan cam pada reaksi gelap (Fotosintesis)
Tabel c3, c4 dan cam pada reaksi gelap (Fotosintesis)Tabel c3, c4 dan cam pada reaksi gelap (Fotosintesis)
Tabel c3, c4 dan cam pada reaksi gelap (Fotosintesis)
Rafiatul Hasanah
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Buku carbon isi
Buku carbon isiBuku carbon isi
Buku carbon isi
Dede Mulyaman
 
1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf
1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf
1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf
MusadiaAfa1
 

Similar to Kemampuan adaptasi proses fotosintesis 1 desember 2014 (1) (20)

K04 Konversi Energi.pdfsssssssssssssssss
K04 Konversi Energi.pdfsssssssssssssssssK04 Konversi Energi.pdfsssssssssssssssss
K04 Konversi Energi.pdfsssssssssssssssss
 
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: ...
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
Fotosintesis Slide show
Fotosintesis Slide showFotosintesis Slide show
Fotosintesis Slide show
 
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: ...Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: ...
Makalah Botani Farmasi: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: ...
 
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
 
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis HidryllaLaporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
Laporan Biologi Uji Fotosintesis Hidrylla
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
 
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESISA.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
 
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptxkel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_cStudi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
Studi identifikasi stomata_pada_kelompok_tanaman_c
 
Tran.klimat5
Tran.klimat5Tran.klimat5
Tran.klimat5
 
Mari Berdagang Karbon
Mari Berdagang KarbonMari Berdagang Karbon
Mari Berdagang Karbon
 
EVOLUSI BING.pptx
EVOLUSI BING.pptxEVOLUSI BING.pptx
EVOLUSI BING.pptx
 
Tabel c3, c4 dan cam pada reaksi gelap (Fotosintesis)
Tabel c3, c4 dan cam pada reaksi gelap (Fotosintesis)Tabel c3, c4 dan cam pada reaksi gelap (Fotosintesis)
Tabel c3, c4 dan cam pada reaksi gelap (Fotosintesis)
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Raha...
 
Buku carbon isi
Buku carbon isiBuku carbon isi
Buku carbon isi
 
1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf
1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf
1. Manajemen Produksi Tanaman dan Perubahan Iklim S3.20.pdf
 

Kemampuan adaptasi proses fotosintesis 1 desember 2014 (1)

  • 1. Makalah Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis Tanaman C3, C4, dan CAM terhadap Kenaikan Temperatur Akibat Pemanasan Global Disusun oleh: 1. Rizka Titi Harjanti (M0312064) 2. Rizky Mahdia Ista M (M0312065) 3. Salsabilah (M0312067) 4. Siti Khotijah (M0312069) 5. Yohan Aldi (M031207) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis Tanaman C3, C4, dan CAM terhadap Kenaikan Temperatur Akibat Pemanasan Global”. Makalah ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih diberikan kepada: 1. Jajaran pimpinan Universitas Sebelas Maret maupun Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan kesempatan kepada para mahasiswanya. 2. Ibu Dr. Triana Kusumaningsih, M.Si selaku dosen biokimia 3. Ayah dan ibu yang selalu memberi dukungan materi dan spirit dalam menjalani pendidikan di UNS ini. 4. Sahabat-sahabat seperjuangan, baik sahabat karib maupun sahabat di organisasi yang secara langsung dan tidak langsung telah mendukung penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih memiliki kekurangan, untuk itu penulis sangat menghargai kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca pada khususnya, masyarakat pada umumnya dan sebagai sumbangsih untuk bangsa. Surakarta, 16 November 2014 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penulisan 2 1.4 Manfaat Penulisan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fotosintesis 4 2.2 Pengertian Tanaman C3, C4 dan CAM 5 2.3 Perbedaan Tanaman C3, C4 dan CAM 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 7 3.2 Prosedur Peneitian 7 3.3 Metode Analisis Data 8 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis Tanaman terhadap Kenaikan Temperatur 9 4.2 Cara mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM.......11 4.3 Aplikasi Pemilihan tanaman C3, C4, dan CAM untuk Mengatasi Pemanasan Global.......................................................................................12 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan………………………………………………………………...13 5.2 Saran.............................................................................................................14
  • 5. DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kemampuan adaptasi proses fotosintesis fanaman terhadap kenaikan temperatur Gambar 2. Reaksi penangkapan CO2 tanaman C4 di daerah mesofil Gambar 3. Reaksi penangkapan CO2 tanaman C4 di daerah sarung berkas pengangkut
  • 6. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suhu rata – rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 ± 0,18 °C selama seratus tahun terakhir. Hasil penelitian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 °C hingga 6.4 °C antara tahun 1990 dan 2100. Pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun (IPCC, 2007). Meningkatnya suhu global menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan air laut dan meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem (NASA, 2007). Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Selama pemanasan global, daerah bagian utara dari belahan bumi utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi. Akibatnya, gunung- gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Sedangkan di daerah – daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Penguapan air ini akan menambah kekuatan angin dan berpotensi untuk berkembang menjadi badai topan. Selain itu, pemanasan global juga menyebabkan terjadinya penguapan air lebih cepat, dan beberapa daerah akan menjadi lebih kering. Kenaikan suhu bumi, menyebabkan lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh, tidak akan berjalan
  • 7. jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Kenaikan temperatur bumi ini juga menyebabkan terjadinya serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat. Salah satu solusi alternatif sebagai bentuk penyesuaian agar terjadinya pemanasan global tidak mengancam stabilitas kebutuhan pangan global dan tidak mengubah kondisi lingkungan secara ekstrem adalah dengan cara mempelajari kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan CAM terhadap kenaikan temperatur. Proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan CAM yang berbeda – beda memungkinkan ketiga jenis tanaman ini dikembangkan di tempat yang berbeda sebagai alternatif tanaman untuk mengatasi pemanasan global. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3 terhadap kenaikan temperatur? 2. Bagaimana kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C4 terhadap kenaikan temperatur? 3. Bagaimana kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman CAM terhadap kenaikan temperatur? 4. Bagaimana mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan karya makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3 terhadap kenaikan temperatur. 2. Menjelaskan kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C4 terhadap kenaikan temperatur. 3. Menjelaskan kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman CAM terhadap kenaikan temperatur.
  • 8. 4. Menjelaskan cara mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM. 1.4 Manfaat Penulisan Maanfaat yang dicapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mencegah terjadinya kekurangan pangan global akibat global warming dengan tanaman C3, C4, dan CAM. 2. Mencegah terjadinya perubahan iklim yang ekstem dengan tanaman C3, C4, dan CAM.
  • 9. BAB II DASAR TEORI 2.1 Fotosintesis Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. (Devlin, 1975). Secara umum fotosintesis terjadi melalui 2 tahap reaksi, yaitu : 1. Reaksi terang, yaitu proses konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). 2. Reaksi gelap, yaitu terjadinya seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH) dengan bantuan enzim Rubisco (pada tanaman C3). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.. Dalam reaksi gelap terjadi Siklus Calvin yang membentuk senyawa antara, yaitu 3PGA. Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu : 1. Tanaman C3 Hasil pertama dari fotosintesis adalah molekul yang mempunyai 3 atom karbon, yaitu 3 PGA (Phospho gliseric acid). Pada tanaman C3 fiksasi CO2 terjadi melalui Siklus Calvin. Contoh tanaman C3 adalah gandum, kentang, kedelai, dan lain-lain. 2. Tanaman C4 Hasil dari fotosintesis adalah molekul dengan 4 atom karbon, yaitu malat. Contoh tanaman C4 adalah jagung, tebu, sorgum.
  • 10. 3. Tanaman CAM (Crasculacean Acid Metabolism) Seperti halnya tanaman C4, pada tanaman CAM molekul pertama dari fotosintesis adalah malat. Tanaman CAM mempunyai keistimewaan, yaitu dapat dorman pada keadaan ekstrim tanpa merusak sel, dan akan tumbuh kembali pada keadaan normal. Contoh tanaman CAM adalah kaktus, stone crop. 2.2 Pengertian Tanaman C3, C4 dan CAM 1. Pengertian tanaman C3 Tanaman C3 adalah tanaman yang mempunyai lintasan atau siklus PCR (Photosynthetic Carbon Reduction) atau sering disebut Siklus Calvin yang dapat menghasilkan asam organik yang mengandung 3 atom C dan jaringan yangterlibat dalam proses fotosintesis adalah jaringan mesofil. Lintasan itu dimulaidari pengikatan CO2 dengan RBP dan RuBP (Sitompul, 1995). Menurut Sinaga (2010), tanaman C3 adalah kelompok tumbuhan yang menghasilkan senyawa phosphogliseric acid yang memiliki 3 atom C pada proses fiksasi CO2 oleh ribolusadiphosphat (Christopher et al, 2013). 2. Pengertian tanaman C4 Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam 4 karbon sebagai produk utama penambahan CO2 (Salisburry, 1998). Tanaman C4 adalah kelompok tumbuhan yang melakukan persiapan reaksigelap fotosintesis melalui jalur 4 karbon sebelum memasuki Siklus Calvin, untuk meminimalkan keperluan fotorespirasi (Jati, 2007). 3. Pengertian tanaman CAM Tanaman CAM adalah tanaman yang dapat berubah seperti tanaman C3 pada saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah seperti tanaman C4 pada saat malah hari (Gardner, 1991) . Menurut Jati (2007), tanaman CAM adalah tanaman yang tumbuh di kawasan gurun dan mengambil CO2 di atmosfer dan membentuk sebagian 4 karbon.
  • 11. 2.3 Perbedaan tanaman C3, C4 dan CAM Tanaman C3 Tanaman C4 Tanaman CAM Lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi Adaptif di daerah panas dan kering Adaptif di daerah panas dan kering Enzim yang menyatukan CO2 dengan rubp, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi CO2 diikat oleh PEP yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2 Pada malam hari, asam malat tinggi, pada siang hari asam malat rendah Karbon dioksida masuk ke Siklus Calvin secara langsung Tidak mengikat karbon dioksida secara langsung Tidak mengikat karbon dioksida secara langsung Senyawa awal yang terbentuk berkarbon 3 Seludang pembuluh berkembang dengan baik dan banyak mengandung kloroplas Umumnya tumbuhan yang beradaptasi pada keadaan kering seperti kaktus, anggrek dan nanas Sebagian besar tumbuhan yang tinggi masuk ke dalam kelompok tumbuhan C3 Fotosintesis terjadi di dalam sel mesofil dan seludang pembuluh Reduksi karbon melalui lintasan C4 dan C3 dalam sel mesofil tetapi waktunya berbeda Apabila stomata menutup maka terjadi peningkatan fotorespirasi pengikatan O2 oleh enzim Rubisco Pengikatan CO2 di udara melalui lintasan C4 di sel mesofil dan reduksi karbon mwlalui Siklus Calvin di dalam seludang pembuluh Pada malam hari terjadi lintasan C4, pada siang hari terjadi siklus C3
  • 12. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pengujian kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan CAM terhadap kenaikan temperatur membutuhkan alat sebagai berikut : pot <10 L, pot >10L, rumah kaca terisolasi, rumah kaca semi terisolasi, termometer, sekop, pisau, gunting. Sedangkan bahan yang dibutuhkan antara lain : beberapa spesies tanaman C3, C4, dan CAM yang berkayu dan yang tidak, beberapa spesies tanaman C3, C4, dan CAM yang termasuk tumbuhan pangan dan non pangan, tanah, air, pupuk, gas CO2 terisolasi sebagai sumber parameter peningkatan jumlah gas rumah kaca akibat pemanasan global dan software MetaWin 2.0. 3.2 Prosedur Penelitian Wang et al. (2012) menguji kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan CAM terhadap kenaikan temperatur diuji dengan memvariasikan pertumbuhan tanaman C3, C4, dan CAM pada tiga kategori suhu yang berbeda, antara lain : AT, ET (1,4 - 6⁰C di atas udara ambien), dan HS (>8⁰C di atas udara ambien). Masing – masing temperatur dijaga agar konstan dan tidak terkena pengaruh lingkungan luar. Masing – masing spesies tanaman yang di uji dikelompokkan berdasarkan jalur fotosintesisnya, yaitu C3, C4 dan CAM. Pengelompokan juga harus memperhatikan kemampuan tumbuh tanaman, misalnya apakah tanaman itu akan tumbuh berkayu atau tidak. Faktor terakhir yang diperhatikan dalam pengelompokan adalah apakah nilai ekonomis dari tanaman itu, apakah tanaman tersebut termasuk tanaman pangan atau tidak. Penelitian dilakukan dalam dua kondisi. Kondisi pertama adalah kondisi sistem semi terbuka, dimana pada kondisi ini kadar CO2 dinaikkan hingga batas yang ditentukan, tetapi sistem tidak ditutup secara sempurna, sehingga masih memungkinkan masuknya udara dari lingkungan. Kondisi kedua adalah kondisi
  • 13. tertutup, dimana semua sampel diletakkan ke dalam rumah kaca dengan kadar CO2 yang telah dinaikkan hingga batas tertentu dan sistem dibiarkan terisolasi dari udara luar. Ukuran pot yang digunakan dibedakan menjadi dua jenis, yakni <10 L dan >10 L dengan menggunakan media tanah setempat. 3.3 Metode Analisis Data Data yang didapat dari hasil pengukuran kemudian dianalisi dengan menggunakan logarithm transformed ratio (ln r) dari respons tanaman dari untuk masing – masing level ambient CO2 untuk memperkirakan efek dari perambahan CO2. Analisis juga dilakukan dengan metode efek campuran dengan asumsi bahwa ada variasi dalam efek ukuran antara masing – masing pengujian yang termasuk dalam pengukuran ini. Data yang di peroleh kemudian uji dengan software MetaWin 2.0 dengan resampling dari 9,999 ulangan. CO2 dianggap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel jika perubahan persentase tidak bernilai nol.
  • 14. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis Tanaman terhadap Kenaikan Temperatur Secara umum kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman terhadap kenaikan temperatur dapat diilustrasikan melalui gambar 1 (Yamori et al, 2014) : Gambar 3. Kemampuan Adaptasi Proses Fotosintesis Tanaman terhadap Kenaikan Temperatur
  • 15. 1. Tanaman C3 Dalam fotosintesis C3 berbeda dengan C4, pada C3 karbon dioksida masuk ke Siklus Calvin secara langsung. Struktur kloroplas pada tanaman C3 homogen. Tanaman C3 mempunyai suatu peran penting dalam metabolisme, tanaman C3 mempunyai kemampuan fotorespirasi yang rendah karena mereka tidak memerlukan energi untuk fiksasi sebelumnya. Tanaman C3 dapat kehilangan 20% carbon dalam Siklus Calvin karena radiasi, tanaman ini termasuk salah satu group phylogenik. Konsep dasar reaksi gelap fotosintesis Siklus Calvin (C3) adalah sebagai berikut: CO2 diikat oleh RUBP untuk selanjutnya dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil yang pada akhirnya dirubah menjadi glukosa dengan menggunakan 18ATP dan 12 NADPH. Enzim yang erperan adalah RuBP-karboksilase yang disebut enzim rubisco. Siklus ini terjadi dalam kloroplas pada bagian stroma. Untuk menghasilkan satu molekul glukosa diperlukan 6 siklus C3. 2. Tanaman C4 Pada tanaman C4, CO2 yang diikat sel-sel mesofil akan diubah terlebih dulu menjadi oksaloasetat (senyawa 4C), setelah bereaksi dengan PEP (fosfoenolpiruvat). Penggabungan ini dikatalisir oleh PEP karboksilase. Selanjutnya dengan bantuan NADPH2, oksaloasetat diubah menjadi malat (senyawa 4C). Senyawa ini kemudian memasuki sarung berkas pembuluh. Malat, dalam sel-sel sarung berkas pembuluh, mengalami dekarboksilasi menjadi piruvat dan CO2. Selanjutnya, CO2 memasuki jalur Siklus Calvin. Skema reaksi penangkapan CO2 pada tanaman C4 adalah sebagai berikut: 1) Pada daerah mesofil : ATP ADP CO2 Sarung Berkas Pengangkut Gambar 2, Reaksi penangkapan CO2 tanaman C4 di daerah mesofil Piruvat PEP Oksaloasetat Malat Aspartat
  • 16. 2) Pada sarung berkas pengangkut : CO2 ATP NADPH2 ADP NADP KH Dinding sel dan lain-lain Gambar 3. Reaksi penangkapan CO2 tanaman C4 di daerah sarung berkas pengangkut Jalur C4 lebih efisien daripada tanaman C3 dalam hal fiksasi CO2. Sistem fiksasi CO2 pada tanaman C4 bekerja pada konsentrasi CO2 jauh lebih rendah (sebesar 1–2 ppm) daripada pada sistem C3 (> 50 ppm). Dengan demikian, pada hari yang amat panas, tanaman C4 menutup stomatanya untuk mengurangi kehilangan air, tetapi tetap dapat memperoleh CO2 untuk keperluan fotosintesisnya. Alasan inilah yang menyebabkan tanaman C4 mampu beradaptasi pada habitat dengan suhu tinggi, kelembapanm rendah, dan sinar matahari terik pada siang hari. 3. Tanaman CAM Beberapa tanaman yang hidup di daerah kering dan panas, misalnya kaktus, lili, dan anggrek memiliki cara khusus dalam penambatan CO2 untuk proses fotosintesis. Pada umumnya tanaman mengikat (memfiksasi) CO2 pada siang hari, tetapi pada tanaman yang hidup di daerah kering pengikatan CO2 terjadi pada malam hari sehingga tanamantanaman tersebut memiliki tipe khusus yang dinamakan crassulacean acid metabolism (CAM). Crassulaceae merupakan suatu famili dalam taksonomi tubuh. Tanaman ini memiliki batang yang mengandung air atau sukulen. Daur Calvin Malat Asparat RuBP PGA PGAL
  • 17. Seperti halnya tanaman C4, tanaman yang termasuk dalam familia Crassulaceae menambat CO2 dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan mengubahnya menjadi oksaloasetat, tetapi dalam waktu berlainan. Pada tanaman familia Crassulaceae penambatan CO2 terjadi pada malam hari ketika stomatanya membuka. Oksaloasetat yang diubah menjadi malat akan disimpan dalam vakuola. Ketika stomata menutup pada siang hari, malat mengalami reaksi dekarboksilasi dan menghasilkan piruvat dan CO2. Selanjutnya, CO2 memasuki Siklus Calvin untuk membentuk PGAL (G3P). Skema fiksasi CO2 pada tanaman CAM adalah sebagai berikut : 1) Pada malam hari : CO2 + PEP Oksaloasetat Malat Vakuola 2) Pada siang hari : Malat CO2 + RuBP Daur Calvin 4.2 Cara mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM Menanam pohon merupakan salah satu cara terbaik untuk mengatasi dan mengurangi efek pemanasan global. Akan tetapi, kenaikan suhu bumi yang tidak merata akibat adanya proses industrialisasi yang berbeda – beda untuk masing – masing daerah menyebabkan tidak semua pohon bisa ditanam dan diharapkan tumbuh dengan optimal. Berdasarkan kemampuan adaptasi proses fotosintesis tanaman C3, C4, dan CAM terhadap kenaikan temperatur yang telah dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa tanaman C3 akan tumbuh optimal pada suhu rendah, dimana kadar CO2 sedikit. Tanaman C4 dengan jalur fotosintesis yang lebih kompleks akan tumbuh optimal pada suhu tinggi, dimana kadar CO2 tinggi. Sedangkan tanaman CAM, mampu beradaptasi paling baik untuk kedua temperatur, dimana tanaman ini akan mengubah jalur fotosintesisnya seperti tanaman C3 saat suhu rendah dan mengubah jalur fotosintesinya menjadi tanaman C4 saat suhu tinggi. Berdasarkan hal tersebut, upaya untuk mengatasi dan mengurangi efek pemanasan global di masing – masing daerah akan lebih optimal jika ditanami
  • 18. dengan jenis tumbuhan yang sesuai. Tanaman C3 yang optimal pada suhu rendah, akan lebih optimal untuk di tanam pada daerah – daerah sekitar kutub yang suhunya cenderung sangat rendah. Tanaman C4 yang optimal pada suhu tinggi, akan lebih optimal untuk di tanam di daerah khatulistiwa (Indonesia, Amerika Tengah, Brazil, dll.) dimana pada daerah ini peningkatan suhu dan kadar gas rumah kaca meningkat cukup drastis akibat efek pemanasan global. Sedangkan tanaman CAM akan lebih optimal di tanam di gurun yang mengalami perubahan suhu yang sangat ekstrim antara siang hari dan malam hari. Jika masing – masing jenis tanaman di tanam pada daerah yang sesuai, maka upaya untuk mengatasi dan mengurangi efek pemanasan global akan berjalan maksimal. 4.3 Aplikasi Pemilihan tanaman C3, C4, dan CAM untuk Mengatasi Pemanasan Global Berdasarkan kemampuan adaptasi masing – masing jenis tanamaan di atas, tanaman C3 yang optimal pada suhu rendah akan tumbuh maksimal di daerah pegunungan di Indonesia. Tanaman – tanaman C3, seperti beras, gandum, kedelai, kacang tanah, kentang, dll sebaiknya di tanam pada daerah non industri, sehingga kadar CO2 lingkungan rendah. Saat kadar CO2 rendah, tanaman C3 akan mensintesis RuBP lebih sedikit, dan proses fotosintesis berjalan optimal. Tanaman – tanaman C4, seperti jagung, tebu, sorgum akan tumbuh maksimal di daerah dengan suhu tinggi seperti Wonogiri, Gunung Kidul, dll yang sering mengalami kekeringan setiap tahunnya atau pada daerah – daerah industri yang emisi CO2 cukup tinggo. Pada suhu tinggi, difusi CO2 pada mesofil akan berlangsung lebih cepat, sehingga proses fotosintesis juga akan lebih cepat, begitu juga dengan masa panen tanaman. Tanaman C4 juga akan optimal di tanam di taman kota atau bahu jalan raya yang emisi CO2-nya sangat tinggi. Tanaman CAM seperti nanas, kaktus, anggrek, dll yang memiliki kemampuan adaptasi proses fotosintesis paling baik, akan tumbuh optimal jika ditana di daerah gurun seprti NTT, NTB, dll. Daun pada tanaman CAM yang tebal, menyebabkan kemampuan transpirasi tanaman ini sangat rendah dan
  • 19. mampu bertahan dalam perubahan suhu siang dan malam yang ekstrim seperti pada daerah gurun.
  • 20. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Tanaman C3 melakukan adaptasi proses fotosintesis terhadap kenaikan temperatur dengan cara sebagai berikut : CO2 diikat oleh RUBP untuk selanjutnya dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil yang pada akhirnya dirubah menjadi glukosa dengan menggunakan 18ATP dan 12 NADPH. 2. Tanaman C4 melakukan adaptasi proses fotosintesis terhadap kenaikan temperatur dengan cara sebagai berikut : CO2 yang diikat sel-sel mesofil akan diubah terlebih dulu menjadi oksaloasetat (senyawa 4C), setelah bereaksi dengan PEP (fosfoenolpiruvat). Penggabungan ini dikatalisir oleh PEP karboksilase. Selanjutnya dengan bantuan NADPH2, oksaloasetat diubah menjadi malat (senyawa 4C). Senyawa ini kemudian memasuki sarung berkas pembuluh. Malat, dalam sel-sel sarung berkas pembuluh, mengalami dekarboksilasi menjadi piruvat dan CO2. Selanjutnya, CO2 memasuki jalur Siklus Calvin. 3. Tanaman C3 melakukan adaptasi proses fotosintesis terhadap kenaikan temperatur dengan cara sebagai berikut : CO2 dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan mengubahnya menjadi oksaloasetat, tetapi dalam waktu berlainan. Oksaloasetat yang diubah menjadi malat akan disimpan dalam vakuola. Ketika stomata menutup pada siang hari, malat mengalami reaksi dekarboksilasi dan menghasilkan piruvat dan CO2. Selanjutnya, CO2 memasuki Siklus Calvin untuk membentuk PGAL (G3P). 4. Cara mengatasi pemanasan global dengan tanaman C3, C4, dan CAM adalah dengan menanam masing-masing jenis tanaman pada suhu optimalnya. Tanaman C3 pada suhu rendah, tanaman C4 pada suhu tinggi, dan tanaman CAM pada daerah bersuhu eksrim.
  • 21. 5.2 Saran 1. Untuk mengatasi dan mengurangi dampak global warming secara optimal, hendaknya masing - masing tanaman ditanam pada suhu optimumnya. 2. Untuk pemerintah, hendaknya melakukan sosialisasi tentang suhu optimum penanaman untuk memaksimalkan potensi lahan dan mengatasi kekurangan pangan.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Christopher, S., Pau, S., Edwards, E. 2013. Land Surface Skin Temperature Captures Thermal Environments Of C3 And C4 Grasses. Journal Of Biogeography (23): 286-296 Devlin, M. 1975. An Assessment Of Climate Feedbacks In Coupled Ocean- Atmosphere Models. Journal Of Climate 19 (14): 3354-3360. Gardner, Franklin. 1991. Biochemistry Third Edition. New York : Son Willey Co. Gardner, W. 1991. Scafetta, Nicola; West, Bruce J. (09-03-2006). Phenomenological Solar Contribution To The 1900-2000 Global Surface Warming. Journal of Geophysical Research Letters (5) : 33 - 43. IPCC. 2007. Contribution Of Working Group I To The Fourth Assessment Report Of The Intergovernmental Panel On Climate Change. Intergovernmental Panel On Climate Change. Jati, Wijaya. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta : Ganeca Exact. NASA. 2007. Global Warming To Cause More Severe Tornadoes and Storms. Salisburry, Frank B. 1998. Photosynthesis Sixth Edition. Cambridge University Press : London Sembiring, L Dan Sudjino. 2009. Biokimia Jilid 1. Jakarta : UI Press. Sinaga, Agustina & Jekson Ninggolan 2010. Penanaman Tumbuhan Lahan Tropis. Jakarta : Mizan Publika Sitompul, SM. 1995. Fisiologi Tanaman Tropis. Lombok : Universitas Mataram.
  • 23. Wang, Dan., Heekathron, Scott., Wang., Philpott. 2012. A Meta Analysis of Plant Physiological and Growth Responses to Temperature and Elevated CO2. Journal of Ecologia (169) : 1-13 Yamori, Wataru., Hikosaka, K., Way. 2014. Temperature Response of Photosynthesis in C3, C4 And CAM Plants: Temperature Acclimation and Temperature Adaptation. Jounal of Photosynth Res (119) : 101 - 117