Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
Nama kelompok : 1
Jurusan : TAN 7 B
Universitas : POLBANGTAN Medan
Mata Kuliah : Pelestarian Sumber Daya Lahan
Dosen Pengampu : Makruf Wicaksono, SST, MP
Tugas ini merupakan tugas mata kuliah Pelestarian Sumber Daya Lahan yang mengangkat tema tentang Perkembangan Model Surjan di Lahan Rawa.
Nama kelompok : 1
Jurusan : TAN 7 B
Universitas : POLBANGTAN Medan
Mata Kuliah : Pelestarian Sumber Daya Lahan
Dosen Pengampu : Makruf Wicaksono, SST, MP
Tugas ini merupakan tugas mata kuliah Pelestarian Sumber Daya Lahan yang mengangkat tema tentang Perkembangan Model Surjan di Lahan Rawa.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Â
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Â
Kelompok 5 psl
1. Kelompok 5
1. Indra Two Dewi
2. Indra Hendri Gultom
3. Layla Rahma Hayati
4. Marcelina Sabailaket
5. M. Ardiansyah Putra
6. Rafi Zulfikar
7. Ricky Alparizi Pohan
2. Lahan Sawah
Tanah sawah adalah tanah yang digunakan
untuk bertanam padi sawah, baik terus menerus
sepanjang tahun maupun bergiliran dengan
tanaman palawija. (Sarwono et al., 2004)
3. Jenis Jenis Sawah
Macam-macam sawah yang ada di Indonesia secara garis besar yaitu:
1. Jenis sawah irigasi: sawah irigasi teknis, sawah irigasi setengah teknis,
sawah irigasi sederhana dan sawah irigasi pedesaan.
2. Sawah non irigasi: sawah tadah hujan, sawah rawa, sawah rawa pasang
surut, sawah lebak dan sawah bencah.
3. Sawah lainnya: sawah kambang, sawah padi gogo- rancah dan sawah
yang sementara tidak diusahakan.
4. Jenis Jenis Tanah Utama
Lahan Sawah Di Indonesia
No Ekosistem Sawah Sebaran
A Dataran rendah (low land)
Aquept, Aquent
(Aluvial dan tanah Glei)
55%
B Dataran tinggi/lahan kering (up land)
Udept
(Latosol dan Regosol)
17%
C
1
2
3
4
5
Komplek (kombinasi A dan B)
Vertisol (Grumusol)
(Subordo aquert, udert dan ustert)
Ultisol dan Oxisol (Podsolik merah kunig)
(Subordo: Aquult dan Paleudult, serta Aquox dan Udox)
Alfisol dan Andisol (Mediteran merah kuning dan andosol) sub ordo udalfs, ustalfs dan
aquandus
Sawah bukaan baru: Ultisol (podsolik merah kuning)
Sawah bukaan baru: oxisols
(latosol,laterik)
7%
6%
4%
10%
1%
Jumlah 100%
6. Luas lahan sawah di Indonesia
Data luas baku lahan
sawah untuk seluruh
indonesia menunjukan
bahwa sekitar 41%
terdapat ditanah jawa ,
dan sekitar 59% terdapat
di luar jawa
7. Permasalahan lahan
sawah di Indonesia
Lahan sawah di indonesia memiliki beberapa permasalahan yang
dari tahun ke tahun semakin bertambah yang meliputi :
• Konversi Lahan sawah sudah sangat banyak
(seperti lahan sawah menjadi kaplingan ataupun bangunan)
• Tingginya penggunaan pupuk kimia sehingga merusak struktur
tanah
• Peralihan komoditas baik itu ke tanaman musiman maupun
tahunan ( lahan sawah menjadi lahan sawit)
• Pengolahan lahan sawah yang kurang tepat
(tidak pernah memberi nutrisi alami terhadap tanah seperti
pupuk organik)
8. Pengelolaan lahan sawah
a. Penyusunan rencana pengunaan tanah
dalam setiap usaha penyiapan penggunaan tanah, maka perlu
diketahui tujuan akhir dari penggunaan lahan tersebut. Tujuan penggunaan
lahan tidak lepas dari pengelolaan tanah setelah keadaan lahan yang di olah
diketahui maka dapat dilakukan perencanaan tata tanam terhadap lahan
tersebut.
b. Perencanaa pembukaan lahan sawah
Untuk mengimbangi koversi lahan pertanian menjadi sektor non
pertanian, perlu dilakukan intensifikasi dan pemacuan teknologi yang
dihasilkan dengan areal pertanian yang tetap serta extensitifikasi dengan cara
pengelolaan lahan sawah baru.
9. Pengelolaan lahan sawah
c. Pengeloaan tanah sawah
pengolaan tanah merupakan tidakan
mekanik terhadap tanah yang ditujukan untuk
menyiapkan tempat persemaian, memberantas
gulma, memperbaiki kondisi tanah untuk
penetrasi tanah, infiltrasi air dan pengedaran
udara (aerasi) dan menyiapkan tanah untuk
irigasi pembukaan