Nama kelompok : 1 Jurusan : TAN 7 B Universitas : POLBANGTAN Medan Mata Kuliah : Pelestarian Sumber Daya Lahan Dosen Pengampu : Makruf Wicaksono, SST, MP Tugas ini merupakan tugas mata kuliah Pelestarian Sumber Daya Lahan yang mengangkat tema tentang Perkembangan Model Surjan di Lahan Rawa.

1. Perkembangan Model Surjan
di Lahan Rawa
Kelompok 4
1. Agus Salim
2. Asri Br Sembiring
3. Anasrul Fahri
4. Chairul Ibrahim
5. Fachrul Rozi
6. Muhammad Teguh Prayogie
7. Muhammad Ariv
8. Qorimah Handari Hrp

2. Merupakan sebuah sistem pertanian di lahan rawa
yang memadukan antara sistem sawah dengan
sistem tegalan.
Suatu cara atau sikap perilaku adaptasi dari petani
dalam mengatasi masalah yang muncul dalam
bercocok tanam di lahan rawa.
Sistem Surjan

3. Permasalahan Petani
Lahan Rawa
01
Adanya genangan sehingga menyebabkab bibit mati akibat
terendam atau kebasahan. Khususnya dalam budidaya tanaman
lahan keringseperti palawija dan hortikultura.
02 Munculnya kemasaman akibat tereksposnya lapisan
pirit atau dekomposisi bahan gambut secara anaerob.
03 Munculnya keracunan besi akibat dinamika pasang
dan surut.
04 Keracunan aluminium akibat kekeringan.

4. Pola Tradisional
Dibangun dengan mengambil tanah bagian
yang kemudian disusun secara vertikal
urutan lapisan terbalik dari asal semula
dengan kata lain lapisan atas menjadi di
lapisan bawah dan sebaliknya laoisan bawah
menjadi lapisan atas.
Model Atau Cara
Pembuatan Surjan
Pola Introduksi
Dibangun dengan mengambil tanah bagian
atas yang kemudian disusun secara vertikal
dengan urutan lapisan terbalik dari asal
semula. pada lapisan atas ditempatkan
bagian yang semula lapisan atas dan lapisan
bawah tetap menjadi lapisan bawah.

5. Berdasar pada keragaman tipologi lahan, luapan
pasang surutnya air, dan jenis komoditas yang
dikembangkan bentuk atau model surjan dapat
dipilah dalam 3 model
Model surjan dengan tambahan tukungan
Model surjan tanpa tukungan
Model surjan bertahap
Sistem Surjan

6. Model Surjan
Terdiri atas bagian bawah
disebut sawah (sunked bed),
bagian atas disebut tembokan
(raised bed) dan bagian
tukungan (stupa) yang berada
di atas surjan.
Umumnya mengembangkan
komoditas tanaman tahunan
seperti jeruk, rambutan,ketapi
atau manga rawa.
Model tukungan ini telah
diapresiasi dalam
pengembangan tanaman
perkebunan khususnya kelapa
sawit.
Model Surjan dengan Tukungan
Terdiri atas bagian bawah
yang disebut tabukan atau
sawah (sunked bed) yang
ditanami padi, dan bagian
atas yang disebut tembokan
(raised bed) yang ditanami
tanaman lahan kering.
Mempunyai komoditas yang
beragam untuk ditanam di
atas tembokan antara lain
jeruk, palawija, dan sayuran.
Tipologi lahan rawa yang
cocok model surjan ini
adalah rawa pasang surut
tipe luapan B dan atau C
dan rawa lebak dangkal
Model Surjan tanpa Tukungan
Terdiri atas sawah bagian
bawah atau tubukan dan
tukungan yang berada di
tengah-tengah sawah dengan
posisi lebih tinggi.
Berdasarkan bentuknya dapat
dibedakan menjadi dua bentuk,
yaitu empat persegi atau kubus
dan bundar.
Komoditas sesuai daerah,
misalnya di daerah lahan rawa
Tabunganen, dekat dengan
lahan rawa pasang surut tipe
luapan A, petani menanam
kelapa di atas surjannya. Di
tipe luapan B dan C tanam
jeruk siam.
Model Surjan Bertahap