Kelompok 2_Praktik, Proses, dan Struktur Pengelolaan Inovasi.pptx
1. Praktik, Proses, dan Struktur
Pengelolaan Inovasi
Nuryana 2206121670
Riza Dian Triwibowo 2206121802
Fadel Kurniawan 2306182686
2. Tujuan Inovasi
Organisasi berupaya melakukan inovasi untuk dapat memberikan pelayanan atau produk
yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan serta dapat meningkatkan efisiensi
dalam operasional organisasi.
Beberapa Praktik Inovasi dalam Organisasi
General Electric : Membangun Laboratorium untuk riset pada awal 1900-an. Hal tersebut
membuat GE memiliki paten terbanyak di banding Perusahaan serupa di AS pada 50
tahun berikutnya
DuPont : Menjadi pelopor dengan mengembangkan Teknik Penganggaran Modal yang
menggunakan pendekatan ROI pada tahun 1903.
Visa : Perusahaan keuangan virtual pertama yang membuat Visa saat ini dapat
menghubungkan 21.000 institusi keuangan dengan 1,3 milyar pemegang kartu.
Praktik Inovasi
3. Beberapa hal yang dapat membuat organisasi menjadi inovatif sebagai berikut :
Mengidentifikasi Permasalahan Utama
Mengevaluasi masalah yang sedang dihadapi oleh organisasi, maupun kemungkinan
masalah yang akan terjadi. Semakin besar masalah yang dihadapai, maka semakin
banyak inovasi yang akan muncul.
Merumuskan Prinsip Baru
Permasalahan yang bersifat luas, sering kali terjadi, maupun yang belum terjadi,
kemungkinan besar tidak dapat terselesaikan dengan prinsip yang sudah ada.
Merubah Kebiasaan Lama Manajemen
Kebiasaan berdasarkan prinsip lama organisasi mulai dari tingkatan manajemen tertinggi
hingga yang paling rendah akan menghambat implementasi prinsip baru yang telah
dirumuskan.
Praktik Inovasi
4. Birkinshaw, et al. (2008) menjelaskan 4 tahapan dalam inovasi manajerial
Proses Pengelolaan Inovasi
Motivation
Berfokus pada faktor – faktor serta berbagai macam kondisi yang mendorong
manajemen untuk mengembangkan berbagai macam inovasi.
Invention
Tindakan awal dari manajemen untuk menghasilkan hipotesis awal terkait praktik
baru yang akan diterapkan
Implementation
Penerapan praktik baru yang telah dikembangkan oleh manajemen dalam kondisi
yang sesungguhnya.
Theorizing and Labeling
Proses sosial di mana berbagai pihak di dalam maupun di luar organisasi
memahami akan praktik baru yang dikembangkan dan mengakui praktik tersebut
sebagai standar dari organisasi.
5. Prof. Lorraine Marchand dalam Bukunya “The Innovation Mindset” mengungkakpan 8 aturan dari inovasi
yang sukses sebagai berikut:
1. Inovasi yang sukses menawarkan suatu solusi : Untuk dapat menemukan solusi perlu ditentukan
permasalahan apa yang ingin diselesaikan.
2. Satu inovasi yang baik diawali dari minimal tiga gagasan yang baik : Perlu membuat berbagai
alternatif solusi untuk dikerucutkan menjadi 3 solusi, dan pada akhirnya 1 solusi.
3. Inovator adalah seorang pemimpi, namun juga seorang yang rasional : Perlu membuat suatu
gagasan sesederhana mungkin dan perlu mengidentifikasi ketercapaian dari gagasan tersebut
4. Seratus orang pelanggan tidak pernah salah : Perlu melakukan identifikasi pada seluruh
pelanggan atau pemangku kepentingan atas kebutuhan mereka, sehingga gagasan kita dapat
menjawab hal tersebut.
5. Kondisi yang terus berubah, maka perlu memberlakukan hukum 3-P : Pivot pada seluruh Poin
pada Proses
6. Inovasi yang berhasil datang dari model bisnis dan perencanaan : perlu menulis secara
spesifik alur dari jalannya inovasi yang dibuat
7. Berbagai kemungkinan akan datang, namun kita dapat meningkatkan kemungikanan
tersebut : membuat langkah - langkah untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi
8. Tidak ada inovasi tanpa rayuan : membuat langkah yang tepat dalam implementasi inovasi
Proses Pengelolaan Inovasi
6. Inovasi Strategi dan Struktur
Chandler (1962) membedakan antara strategi dan struktur, pemilihan struktur
yang sesuai dengan strategi memungkinkan organisasi untuk mewujudkan
tujuannya
Strategi berkaitan dengan pilihan tujuan jangka panjang perusahaan dan
tindakan serta alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut (Chandler,
1962)
Struktur berkaitan dengan bentuk organisasi, cara organisasi membagi
aktivitasnya menjadi beberapa bagian dan kemudian mencapai koordinasi di
antara mereka (Mint-zberg, 1979)
Struktur Pengelolaan Inovasi
7. Ambidextrous Organization
● Duncan (1976) dan Zaltman dkk. (1973) mengusulkan struktur
ambidextrous untuk inisiasi dan implementasi inovasi
● Ambidextrous Organization adalah kemampuan suatu organisasi
untuk secara bersamaan terlibat dalam eksploitasi kemampuan
organisasi saat ini, dan eksplorasi peluang di masa depan
● Eksplorasi : Melibatkan upaya mencari peluang baru, bereksprimen
dan mengambil resiko
● Eksploitasi : Berfokus pada penyempurnaan proses yang ada,
optimalisasi efisiensi, dan pemanfaatan sumber daya yang ada
Struktur Pengelolaan Inovasi
8.
9.
10.
11.
12. Adopsi Inovasi Aplikasi Magma Indonesia menurut Prof. Lorraine Marchand :
1. Inovasi yang sukses menawarkan suatu solusi: Aplikasi Magma sebagai jawaban dari mitigasi wilayah Indonesia
yang rawan bencana geologi (Gunungapi, Gempabumi, Tsunami, dan Gerakan tanah)
2. Satu inovasi yang baik diawali dari minimal tiga gagasan yang baik: Aplikasi Magma sebagai jawaban dari
kebutuhan masyarakat yang Realtime, Satu Pintu, Satu Data dan Peringatan dini terintegrasi,
3. Inovator adalah seorang pemimpi, namun juga seorang yang rasional: Sistem ini dikembangkan untuk
memudahkan diseminasi informasi dan peringatan dini bahaya geologi kepada para pemangku kepentingan dan
masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas dalam meminimalisir potensi bencana
geologi di Indonesia.
4. Seratus orang pelanggan tidak pernah salah: Pengembangan MAGMA Indonesia Versi 2 (2018) karena kebutuhan
akses informasi meningkat signifikan (jumlah kunjungan > 1 juta per hari) → Peningkatan Layanan dan Penambahan
Layanan
5. Kondisi yang terus berubah, maka perlu Adaptif: MAGMA Indonesia sejak versi 2 telah memiliki layanan API
(Application Programming Interface) yang memudahkan stakeholder untuk mengadaptasi atau mengintegrasikan
sistemnya dengan MAGMA.
6. Inovasi yang berhasil datang dari model bisnis dan perencanaan: adanya workflow yang jelas di aplikasi Magma
dan dikelola secara Mandiri → dikembangkan dan disesuaikan
7. Berbagai kemungkinan akan datang, namun kita dapat meningkatkan kemungikanan tersebut: Membuat strategi
penguatan berkelanjutan dari staregi institusional, dan strategi manajerial.
8. Tidak ada inovasi tanpa rayuan: Kolaborasi dengan institusi pemerintah dan Sosialisasi aplikasi MAGMA Indonesia
terutama yang berdomisili di kawasan rawan bencana geologi.
Lesson Learned