Puskesmas memainkan peran penting dalam program pendekatan keluarga Indonesia Sehat dengan menyediakan pelayanan kesehatan terpadu bagi individu dan masyarakat secara preventif dan kuratif.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh program di Puskesmas, meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif, mendukung pencapaian SPM Kabupaten/Kota, mendukung pelaksanaan JKN, dan mendukung tercapainya program Indonesia Sehat. Pendekatan ini dilakukan Puskesmas dengan menjadikan keluarga sebagai target utama dan berdasarkan pada data dan informasi profil kesehat
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh program di Puskesmas, meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif, mendukung pencapaian SPM Kabupaten/Kota, mendukung pelaksanaan JKN, dan mendukung tercapainya program Indonesia Sehat. Pendekatan ini dilakukan Puskesmas dengan menjadikan keluarga sebagai target utama dan berdasarkan pada data dan informasi profil kesehat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
ASKEP keluarga merupakan asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Tujuannya adalah memandirikan anggota keluarga, meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan hidup sehat, serta meningkatkan kualitas dan produktivitas keluarga. ASKEP diberikan berdasarkan level kompet
4. materi dasar kebijakan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ...Segarnis Dhiasy
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Program ini dilaksanakan melalui pendekatan keluarga di Puskesmas dengan fokus pada program kesehatan berdasarkan siklus hidup yang meliputi ibu hamil, balita, anak sekolah, remaja, dewasa dan lanjut usia.
3. Output yang diharapkan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga yang mengintegrasikan program kesehatan dan pembiayaan, serta sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan target keluarga berdasarkan profil kesehatan keluarga. Pendekatan ini dilaksanakan melalui serangkaian tahapan mulai dari pelatihan, persiapan, kunjungan awal, intervensi lanjut
Posyandu adalah lembaga kemasyarakatan di desa yang bertugas membantu kesehatan masyarakat. Posyandu menyelenggarakan layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan keluarga melalui 5 langkah dan kunjungan rumah. Posyandu dibentuk melalui musyawarah masyarakat dan dikelola oleh pengurus yang ditetapkan.
Posyandu merupakan forum komunikasi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh dan untuk masyarakat dengan dukungan petugas kesehatan. Kegiatan Posyandu meliputi lima program utama yaitu kesehatan ibu dan anak, gizi, keluarga berencana, penangg
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada masa Pandemi COVID-19, yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga di Puskesmas.
Kerangka acuan kegiatan intervensi PIS PK pada keluarga dengan masalah gizi UPK Puskesmas Purnama tahun 2018 membahas tentang pelaksanaan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan untuk memberikan intervensi dini pada masalah gizi dan kesehatan keluarga. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan tersebut."
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye terkait pelaksanaan germas penyuluhan keluarga berencana di Puskesmas Tunggal Jaya. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dengan mengendalikan kelahiran serta menjamin jumlah penduduk yang terkendali. Kegiatannya meliputi penyuluhan keluarga berencana untuk meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan menurunkan angka kelahiran bayi.
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1satriyoarief
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan batasan ilmu kedokteran keluarga, dokter keluarga, dan pelayanan kedokteran keluarga. Ilmu kedokteran keluarga mempelajari dinamika kehidupan keluarga dan pengaruhnya terhadap kesehatan, sedangkan dokter keluarga adalah dokter yang dididik khusus untuk menyediakan pelayanan kesehatan primer berdasarkan prinsip-prinsip kedokteran kelu
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kegiatan pelayanan UKM kesehatan keluarga Puskesmas Bagan Batu yang mencakup tujuan, kegiatan pokok, jadwal, sasaran, monitoring dan evaluasi, pelaporan, anggaran, serta peran lintas sektor untuk meningkatkan kinerja program kesehatan keluarga guna mencapai standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
ASKEP keluarga merupakan asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Tujuannya adalah memandirikan anggota keluarga, meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan hidup sehat, serta meningkatkan kualitas dan produktivitas keluarga. ASKEP diberikan berdasarkan level kompet
4. materi dasar kebijakan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ...Segarnis Dhiasy
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Program ini dilaksanakan melalui pendekatan keluarga di Puskesmas dengan fokus pada program kesehatan berdasarkan siklus hidup yang meliputi ibu hamil, balita, anak sekolah, remaja, dewasa dan lanjut usia.
3. Output yang diharapkan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga yang mengintegrasikan program kesehatan dan pembiayaan, serta sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan target keluarga berdasarkan profil kesehatan keluarga. Pendekatan ini dilaksanakan melalui serangkaian tahapan mulai dari pelatihan, persiapan, kunjungan awal, intervensi lanjut
Posyandu adalah lembaga kemasyarakatan di desa yang bertugas membantu kesehatan masyarakat. Posyandu menyelenggarakan layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan keluarga melalui 5 langkah dan kunjungan rumah. Posyandu dibentuk melalui musyawarah masyarakat dan dikelola oleh pengurus yang ditetapkan.
Posyandu merupakan forum komunikasi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh dan untuk masyarakat dengan dukungan petugas kesehatan. Kegiatan Posyandu meliputi lima program utama yaitu kesehatan ibu dan anak, gizi, keluarga berencana, penangg
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada masa Pandemi COVID-19, yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga di Puskesmas.
Kerangka acuan kegiatan intervensi PIS PK pada keluarga dengan masalah gizi UPK Puskesmas Purnama tahun 2018 membahas tentang pelaksanaan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan untuk memberikan intervensi dini pada masalah gizi dan kesehatan keluarga. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan tersebut."
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye terkait pelaksanaan germas penyuluhan keluarga berencana di Puskesmas Tunggal Jaya. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dengan mengendalikan kelahiran serta menjamin jumlah penduduk yang terkendali. Kegiatannya meliputi penyuluhan keluarga berencana untuk meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan menurunkan angka kelahiran bayi.
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1satriyoarief
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan batasan ilmu kedokteran keluarga, dokter keluarga, dan pelayanan kedokteran keluarga. Ilmu kedokteran keluarga mempelajari dinamika kehidupan keluarga dan pengaruhnya terhadap kesehatan, sedangkan dokter keluarga adalah dokter yang dididik khusus untuk menyediakan pelayanan kesehatan primer berdasarkan prinsip-prinsip kedokteran kelu
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kegiatan pelayanan UKM kesehatan keluarga Puskesmas Bagan Batu yang mencakup tujuan, kegiatan pokok, jadwal, sasaran, monitoring dan evaluasi, pelaporan, anggaran, serta peran lintas sektor untuk meningkatkan kinerja program kesehatan keluarga guna mencapai standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
1. PROGRAM INDONESIA
SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA
KELOMPOK 2 :
Nailatin Nasyithoh (P21341120046)
Raden Monica Anjani (P21341120054)
Salsabil Nur Amalia (P21341120060)
Syifa Syahrani (P21341120068)
2. Konsep Keluarga
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran
dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di
dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah
kerjanya.
3. Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat
karena menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:
Fungsi afektif (The
Affective Function)
adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang
lain.
Fungsi sosialisasi
yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosialnya.
Fungsi reproduksi (The
Reproduction Function)
adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi
(The Economic Function)
yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga
secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
Fungsi perawatan atau
pemeliharaan kesehatan
(The Health Care Function)
adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.
5. Tugas-tugas keluarga dalam
pemeliharaan kesehatan :
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,
b. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan.
6. Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan pengembangan
dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut:
• Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan Keluarga dan
peremajaan (updating) pangkalan datanya.
• Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif.
• Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.
• Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk pengorganisasian/
pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.
7. Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (family folder). Dengan demikian, pelaksanaan upaya
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Per-kesmas) harus diintengrasikan ke dalam kegiatan pendekatan
keluarga.
Dalam menjangkau keluarga, Puskesmas tidak hanya mengandalkan upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) yang ada sebagaimana selama ini dilaksanakan, melainkan juga langsung
berkunjung kekeluarga.
Perlu diperhatikan, bahwa pendekatan keluarga melalui kunjungan rumah ini tidak berarti mematikan
UKBM- UKBM yang ada, tetapi justru untuk memperkuat UKBM-UKBM yang selama ini dirasakan
masih kurang efektif.
8. Tujuan dari pendekatan keluarga
1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif, meliputi
pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar.
2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) Kabupaten/Kota Dan SPM
Provinsi, melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan.
3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta JKN.
4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
9. Keterlibatan tenaga dari masyarakat
sebagai mitra dapat diupayakan dengan
menggunakan tenaga-tenaga berikut:
• Kader-kader kesehatan, seperti kader Posyandu, kader Posbindu, kader Poskestren,
kader PKK, dan lain-lain.
• Pengurus organisasi kemasyarakatan setempat, seperti pengurus PKK, pengurus
Karang Taruna, pengelola pengajian, dan lain-lain.
10. Pelaksanaan Pendekatan
Keluarga Sehat
Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu,
dan anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu
rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka
rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga.
11. • Keluarga mengikuti program Keluarga
Berencana (KB)
• Ibu melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
• Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
• Bayi mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif
• Balita mendapatkan pemantauan
pertumbuhan
• Penderita tuberkulosis paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar
• Penderita hipertensi melakukan
pengobatan secara teratur
• Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
• Anggota keluarga tidak ada yang merokok
• Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
• Keluarga mempunyai akses sarana air
bersih
• Keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat
Dalam rangka pelaksanaaan Program
Indonesia Sehat telah disepakati 12 indikator
utama untuk penanda status kesehatan sebuah
keluarga, yaitu :
12. Berdasarkan 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan
sebuah keluarga, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-masing indikator,
mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaan pendekatan keluarga ini tiga hal berikut harus diadakan atau
dikembangkan, yaitu:
1. Instrumen yang digunakan di tingkat keluarga.
2. Forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan keluarga.
3. Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra Puskesmas.
13. Instrumen yang diperlukan di tingkat
keluarga adalah sebagai berikut:
1. Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut Prokesga), berupa family folder, yang merupakan
sarana untuk merekam (menyimpan) data keluarga dan data individu anggota keluarga. Data
keluarga meliputi komponen rumah sehat (akses/ ketersediaan air bersih dan akses/penggunaan
jamban sehat). Data individu anggota keluarga mencantumkan karakteristik individu (umur, jenis
kelamin, pendidikan, dan lain-lain) serta kondisi individu yang bersangkutan: mengidap penyakit
(hipertensi, tuberkulosis, dan gangguan jiwa) serta perilakunya (merokok, ikut KB, memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita, pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain).
14. 2. Paket Informasi Keluarga (selanjutnya disebut Pinkesga), berupa flyer, leaflet, buku saku, atau
bentuk lainnya, yang diberikan kepada keluarga sesuai masalah kesehatan yang dihadapinya.
Misalnya: Flyer tentang Kehamilan dan Persalinan untuk keluarga yang ibunya sedang hamil, Flyer
tentang Pertumbuhan Balita untuk keluarga yang mempunyai balita, Flyer tentang Hipertensi untuk
mereka yang menderita hipertensi, dan lain-lain.
15. Forum komunikasi yang digunakan
untuk kontak dengan keluarga,
yaitu:
● Kunjungan rumah ke keluarga-keluarga di wilayah kerja Puskesmas.
● Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan focus group discussion
(FGD) melalui Dasa Wisma dari PKK.
● Kesempatan konseling di UKBM (Posyandu, Posbindu, Pos UKK, dan lain-lain).
● Forum-forum yang sudah ada di masyarakat seperti majelis taklim, rembug desa,
selapanan, dan lain-lain.
17. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga di tingkat
Puskesmas, yaitu:
● Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan Prokesga oleh Pembina Keluarga
(dapat dibantu oleh kader kesehatan).
● Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
● Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana Puskesmas
oleh Pimpinan Puskesmas.
● Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh Pembina Keluarga.
● Melaksanakan pelayanan profesional oleh tenaga teknis/profesional Puskesmas.
● Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas oleh tenaga pengelola data
Puskesmas.
● Kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan ke dalam langkah-langkah manajemen
Puskesmas yang mencakup P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan-Pelaksanaan), dan P3
(Pengawasan-Pengendalian-Penilaian).
18. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai pemilik Unit
Pelaksana Teknis/Puskesmas adalah mengupayakan dengan sungguhsungguh
agar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terpenuhi untuk
semua Puskesmas di wilayah kerjanya. Dalam rangka pelaksanaan pendekatan
keluarga oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memiliki tiga
peran utama, yakni: pengembangan sumber daya, koordinasi dan bimbingan,
serta pemantauan dan pengendalian.
Peran Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota
19. Peran Dinas Kesehatan Provinsi
Peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam penyelenggaraan Puskesmas
secara umum adalah memfasilitasi dan mengoordinasikan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya untuk berupaya dengan sungguh-
sungguh agar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terpenuhi di
semua Puskesmas. Dalam rangka pelaksanaan pendekatan keluarga, Dinas
Kesehatan Provinsi juga memiliki tiga peran utama, yakni: pengembangan
sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan pengendalian.
20. Peran Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan sebagai Pemerintah Pusat dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren sebagaimana UU No. 23
Tentang Pemerintahan Daerah berwenang untuk: (a) menetapkan norma,
standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan urusan
pemerintahan; (b) melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah,
selain juga pengembangan sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta
pemantauan dan evaluasi.
21. Peran dan Tanggung Jawab Lintas
Sektor
Sehubungan dengan hal tersebut, disadari bahwa keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga juga sangat ditentukan oleh peran dan tanggung jawab sektor-sektor lain di
luar sektor kesehatan (lintas sektor).
Keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga diukur dengan Indeks
Keluarga Sehat, yang merupakan komposit dari 12 indikator. Semakin banyak indikator yang dapat
dipenuhi oleh suatu keluarga, maka status keluarga tersebut akan mengarah kepada Keluarga Sehat.
Sementara itu, semakin banyak keluarga yang mencapai status Keluarga Sehat, maka akan semakin
dekat tercapainya Indonesia Sehat.
23. Beberapa negara di dunia menerapkan konsep pelayanan
kesehatan dasar atau dikenal dengan istilah primary
health care.
Implementasi dari primary health care ini umumnya
berbeda-beda di tiap negara. Di beberapa negara maju,
primary health care diterapkan dengan memisahkan
pelayanan perorangan/individu dengan pelayanan
kesehatan masyarakat.
25. Di Indonesia menerapkan pelayanan kesehatan perorangan
dan pelayanan kesehatan masyarakat dalam satu wadah
terpadu yang dikenal sebagai pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas).
Upaya kesehatan yang ada di puskesmas mencakup upaya
kuratif, rehabilitatif, preventif dan promotif.
27. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No.
39 Tahun 2016 tentang "Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga",
pemerintah telah menetapkan bahwa pelaksana dari
program ini adalah pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas).
Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan
puskesmas yang menggabungkan upaya kesehatan
perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
tingkat pertama secara berkesinambungan dengan
didasarkan kepada data dan informasi dari profil
kesehatan keluarga.
28. Penurunan angka
kematian ibu/angka
kematian bayi (AKI
dan AKB)
SASARAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA
Penanggulangan
penyakit menular
Penurunan
prevalensi balita
pendek (stunting)
Penanggulangan
penyakit tidak
menular
29. Contoh Kegiatan Program
Pendekatan Keluarga
Kegiatan kunjungan rumah secara rutin dan terjadwal.
Dengan kunjungan rumah, puskesmas dapat
memperoleh data profil kesehatan keluarga (prokesga)
yang berguna untuk mengenali secara lebih menyeluruh
(holistic) masalah-masalah kesehatan di keluarga.
Selain itu, kegiatan promotif dan preventif terhadap
keluarga juga dapat terlaksana dengan kunjungan
rumah.
31. Melalui alokasi
anggaran berupa dana
operasional
puskesmas.
1. Adanya dukungan
dari Dinas Kesehatan
(Dinkes)
Kabupaten/Kota
Data prokesga didapat
dari kunjungan rumah
merupakan data yang
sangat berharga bagi
puskesmas.
2. Profil kesehatan
keluarga (prokesga)
yang dibawa pada saat
kunjungan rumah
32. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Thanks
Editor's Notes
Catatan : Pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh petugas dan sarana kesehatan milik publik yang didirikan khusus untuk itu, baik pemerintah ataupun swasta. Sedangkan pelayanan kesehatan perorangan dilaksanakan oleh dokter keluarga.
Catatan : Fungsi pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat yang dilakukan oleh puskesmas berupa tindakan kuratif (pengobatan) menjadi lebih dominan dibandingkan kegiatan-kegiatan promotif dan preventif.
Catatan : Program pendekatan keluarga yang dilaksanakan puskesmas juga secara langsung akan menguatkan manajemen puskesmas secara internal, yang mencakup sumber daya manusia, pendanaan, sarana prasarana, program kesehatan, sistem informasi dan jejaring dengan pihak terkait di lingkup wilayah kerjanya seperti puskesmas pembantu (pustu), puskesmas keliling (pusling), pos pelayanan terpadu (posyandu), bidan desa dan lain-lain.
Catatan :
Poin 1 : contohnya saat kegiatan kunjungan rumah yang memerlukan pengorbanan ekstra dari petugas puskesmas. Nah, hal itu juga membutuhkn dana yang besar, jadi sangat perlu adanya dukungan dari dinkes.
Poin 2 : Data prokesga ini penting karena analisis yang akurat terhadap prokesga akan berguna untuk mengidentifikasi dan menetapkan intervensi kesehatan apa saja yang dibutuhkan terhadap suatu keluarga.