Dunia telah mengalami perubahan yang sangat pesat...abad modern ini mesti berterimakasih pada peradaban Islam yang telah terbukti berkontribusi besar terhadap seluruh kemajuan teknologi masa kini.
seluruh penemuaan yang ada pada abad ini adalah pengembangan dari penemuan peradaban Islam. sejarah mencatat bahwa Ilmuwan islam telah menjadi pioner penemu seluruh teknologi yang ada sekarang...
simak presentasi berikut...
salam..
Adi Jepris S
Rumah Presentasi
Dunia telah mengalami perubahan yang sangat pesat...abad modern ini mesti berterimakasih pada peradaban Islam yang telah terbukti berkontribusi besar terhadap seluruh kemajuan teknologi masa kini.
seluruh penemuaan yang ada pada abad ini adalah pengembangan dari penemuan peradaban Islam. sejarah mencatat bahwa Ilmuwan islam telah menjadi pioner penemu seluruh teknologi yang ada sekarang...
simak presentasi berikut...
salam..
Adi Jepris S
Rumah Presentasi
PPT Materi Moderasi Islam (Sosialisasi Tingkat Aliyah)Husnaamanina
Materi Sosialisasi dengan tema "Aktualisasi Nilai-nilai Beragama Pada Belajar" yang dilaksanakan oleh tim KKN-IK desa Getassrabi 2021 di MA Al-Hidayah desa Getassrabi
Kisah para sahabat yang sholeh selalu bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan kita. Dalam Power Point diceritakan tentang Abu Bakar Assyiddiq keturunannya,kelebihannya dan bagaimana beliau jadi kahlifah
PPT Materi Moderasi Islam (Sosialisasi Tingkat Aliyah)Husnaamanina
Materi Sosialisasi dengan tema "Aktualisasi Nilai-nilai Beragama Pada Belajar" yang dilaksanakan oleh tim KKN-IK desa Getassrabi 2021 di MA Al-Hidayah desa Getassrabi
Kisah para sahabat yang sholeh selalu bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan kita. Dalam Power Point diceritakan tentang Abu Bakar Assyiddiq keturunannya,kelebihannya dan bagaimana beliau jadi kahlifah
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaMahzar Wahyudi
lansia perlu di perhatian selayak manusia seutuh nya. usahakan kesehatan lansia harus tetap optimal, meningkatakan kualitas hidup lansia, dan mempertahankan produktivitasnya
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. Deskripsi Singkat
• Tujuan pembangunan kesehatan di
Puskesmas adalah mewujudkan
Kecamatan Sehat.
• Kecamatan Sehat didahului dengan
Desa/Kel Sehat dan Keluarga Sehat.
4. 4
PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS)
SEKUMPULAN PERILAKU YANG
DIPRAKTIKKAN
ATAS DASAR KESADARAN SEBAGAI HASIL
PEMBELAJARAN YANG MENJADIKAN
SESEORANG ATAU KELUARGA DAPAT
MENOLONG DIRI SENDIRI DI BIDANG KES
DAN BERPERAN-AKTIF DALAM MEWUJUDKAN
KESEHATAN MASYARAKATNYA
5. Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan
• Merupakan proses pemberian informasi kepada
individu, keluarga atau kelompok (klien) secara
terus-menerus dan berkesinambungan
• mengikuti perkembangan klien, serta proses nya
membantu klien, agar klien tersebut berubah dari
tahu, mau dan mampu beperilaku hidup sehat yang
diperkenalkan..
6. Tujuan Pembelajaran
TPU :
Peserta mampu
memahami
Konsep dasar
KPP Dalam
Pemberdayaan
Keluarga Sehat.
TPK:
Peserta mampu menjelaskan:
1. KPP Dalam Pemberdayaan
Keluarga Sehat
2. Langkah-langkah KPP Dalam
Pemberdayaan Keluarga Sehat
7. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Pokok bahasan 1 :
KPP Dalam Pemberdayaan
Keluarga Sehat
Sub-pokok bahasan :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Manfaat
5. Ruang lingkup
Pokok bahasan 2 :
Langkah-langkah KPP Dalam
Pemberdayaan KS
Sub-pokok bahasan :
1. Analisa Situasi
2. Kajian Formatif
3. Pengembangan Strategi
4. Pelaksanaan
5. Pemantauan dan Penilaian
8. Langkah-Langkah
Kegiatan Pembelajaran
Langkah 1.
Pengkondisian
(10 menit)
Langkah 2.
Penyampaian
dan
pembahasan
pokok
bahasan 1.
KPP Dalam KS
dan sub pokok
bahasan
(35 menit).
Langkah 3.
Penyampaian
dan
pembahasan
pokok
bahasan 2.
Langkah-
langkah KPP
Dalam KS dan
sub pokok
bahasan
(40 menit).
Langkah 4.
Rangkuman dan
kesimpulan (15
menit)
Total 2 Jpl:
90 menit
Metode :
• Curah pendapat
• CTJ
10. SPB: KPP DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
• Pengertian KPP dalam pemberdayaan KS
• Tujuan KPP dalam pemberdayaan KS
• Manfaat KPP dalam pemberdayaan KS
• Sasaran KPP dalam pemberdayaan KS
• Ruang lingkup KPP dalam pemberdayaan KS
12. 1. Pengertian KPP
2. Pemberdayaan masy
3. KPP Pemberdayaan
Masyarakat
4. Tujuan,
5. Manfaat
13. Pengertian KPP
• merupakan model komunikasi strategis yang
khusus ditujukan
• untuk memotivasi dan memfasilitasi perilaku
yang bermanfaat, misalnya hidup lebih sehat.
• pendekatan ini berfokus pada perilaku
dalam desain programnya,
• serta menekankan pada identifikasi dan
analisa perilaku kunci sejak awal kegiatan
program
14. KPP (BCC)
ADALAH
KOMUNIKASI
YANG MENGGUNAKAN
BERBAGAI SALURAN
UNTUK
MEMPERBAIKI
PERILAKU (KES)
MASYARAKAT
Pendekatan
sistematis dan
interaktif utk
menyampaikan
pesan
Berdasarkan
keadaan masyarakat
(dengan
memanfaatkan
penelitian konsumen)
Termasuk
pembuat kebijakan,
petugas, dan
keluarga
•KPP (Komunikasi Perubahan Perilaku) atau BCC (behavior Change Communication) adalah pengembangan
baru dari KIE (komunikasi, Informasi dan Edukasi) atau IEC (Information, Communication and Education);
•Istilah KPP dipergunakan untuk menegaskan bahwa komunikasi tsb harus mengarah pada perubahan atau
perbaikan perilaku;
•KPP juga dpt diartikan sebagai: Pengembangan Media Komunikasi yang berbasis pada perubahan perilaku.
•Kelompok sasaran KPP bukan hanya masyarakat (kelompok primer), tetapi juga petugas/tokoh berpengaruh
(kelompok sekunder ) dan pembuat kebijakan (kelompok tersier ).
15. PERBEDAAN KIE DAN KPP
• KIE/Penyuluhan sering hanya
menitik beratkan kegiatannya
pd peningkatan pengetahuan,
kurang memantau perubahan
perilaku.
• KIE dan Penyuluhan kese-hatan
berisi informasi dari segi
pandang kesehatan masyarakat
(apa yang ideal dan apa
alasannya).
• Informasi tsb biasanya tidak
mengungkap peri-laku dari segi
pandang masyarakat (misal:
ham-batan dan strategi utk
mengatasinya, motivasi utk
melakukan sesuatu, dll).
• Komunikasi seringkali berjalan
satu arah.
KPP : adalah program yang
mendasari kegiatannya pada
masalah perilaku,
menekankan pada
bagaimana memperbaiki
perilaku tsb;
KPP mencakup identifikasi
dan analisis “perilaku kunci”
dari sejak awal kegiatan,
menemukenali perilaku
senyatanya dan perilaku
yang layak di masyarakat,
Dlm KPP ada titik temu
antara segi pandang petugas
dan masyarakat.
KPP harus dapat berjalan
dua arah, dari sisi petugas
(provider) dan masyarakat
16. Pengertian KPP Dalam
Pemberdayaan Keluarga Sehat
• Pendekatan sistematis yang bertujuan untuk
mempengaruhi dan mengubah perilaku spesifik
suatu kelompok sasaran intervensi
• berdasarkan pada kajian formatif yang seksama,
• hasil kajian tersebut untuk mengembangkan
strategi, pesan dan media/saluran komunikasi,
• sehingga sasaran berdaya melakukan perilaku sehat
dalam kehidupannya sehari-hari.
17. Pengertian KPP Dalam
Pemberdayaan Keluarga Sehat
• pendekatan sistematis dan interaktif untuk
menyampaikan pesan,
• dengan menggunakan berbagai saluran (media),
berdasarkan kondisi sosial budaya
keluarga/masyarakat setempat,
• sebagai upaya intervensi meningkatkan perilaku
sehat dalam lingkungan keluarga serta masyarakat
yang ada disekitar tempat tinggalnya.
18. Tujuan KPP Dalam Pemberdayaan
Keluarga Sehat
Umum
• meningkatkan kemampuan individu dan keluarga
untuk mempraktikan perilaku mencegah dan
mengatasi terjadinya masalah kesehatan,
• serta meningkatkan kemampuannya untuk
memelihara kesehatannya secara mandiri
• dan berperan aktif dalam upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (dari, oleh dan untuk
masyarakat).
19. Tujuan KPP Dalam Pemberdayaan
Keluarga Sehat (Khusus)
• Keluarga mampu mengidentifikasi masalah kesehatan serta
perilaku yang tidak sehat
• Mampu mengarahkan dirinya untuk berperilaku sehat.
• Mampu mengatasi hambatan serta memotivasi dirinya
sehingga mampu berperilaku sehat secara mandiri dengan
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
• Petugas puskesmas mampu melakukan KPP dalam
memberdayakan keluarga untuk hidup sehat.
• Ada dukungan dan peran aktif toma, ormas serta organisasi
profesi dalam kegiatan KPP tsb.
20. Sasaran KPP dalam Pemberdayaan
Keluarga Sehat
• Sasaran utama : individu dan keluarga di wilayah kerja
puskesmas.
• Sasaran pelaksana kegiatan KPP : individu atau kelompok
yang mempunyai potensi mendukung upaya KPP: yaitu
petugas kesehatan, kader, tokoh masyarakat, toma, tokoh
adat, TP. PKK, Organisasi kemasyarakatan, Organisasi Profesi,
Kelompok-kelompok Peduli Kesehatan, Media Massa, Lintas
Sektor, Swasta/Dunia Usaha, dll.
• Sasaran pendukung kegiatan KPP: pengambil keputusan ,
Ketua RT, Ketua RW, Kades/Lurah, BPMD, Camat, Ketua TP.
PKK, dll.
21. Manfaat KPP dalam
Pemberdayaan Keluarga Sehat
• Terselenggaranya kegiatan komunikasi strategis yang terfokus
pada upaya pemberdayaan keluarga dalam membudayakan
perilaku sehat .
• Terbangunnya jejaring mitra potensial yang mendukung
kegiatan KPP dalam pemberdayaan KS.
• Keluarga bukan lagi merupakan obyek melainkan menjadi
subyek
• Keluarga terlibat aktif dalam proses identifikasi masalah
kesehatannya, upaya mengatasinya, serta upaya memelihara
dan meningkatkan status kesehatannya melalui penerapan
perilaku sehat secara mandiri.
22. RUANG LINGKUP JENIS KEGIATAN KPP DALAM
PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT
• Internal Puskesmas:
– Penyiapan dan peningkatan
kompetensi petugas kesehatan
yang melaksanakan kegiatan
KPP –KS
– Membangun kesepakatan
untuk melaksanakan kegiatan
KPP-KS
– Menyiapkan data profil dan
data rekam medik/ cacatan
pasien puskesmas.
23. RUANG LINGKUP JENIS KEGIATAN
KPP DALAM PEMBERDAYAAN KS
• Ekternal puskesmas
– Pendekatan dan membentuk jejaring kemitraan KPP-KS
– Forum komunikasi dengan bidan poskesdes, kader, ormas
– Melakukan pemetaan lokasi pendataan kesehatan keluarga
– Melakukan analisa situasi melalui pendataan kondisi
kesehatan keluarga , mengacu pada 12 indikator KS
– Menetapkan prioritas masalah kesehatan keluarga.
– Melakukan kajian formatif yaitu kajian perilaku pada masalah
kesehatan prioritas.
– Menyusun strategi KPP pemberdayaan keluarga sehat,
mengacu pada hasil kajian formatif.
24. RUANG LINGKUP JENIS KEGIATAN KPP DALAM
PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT
– Merancang, membuat, memproduksi, mendistribusikan
dan menggunakan media KIE yang sesuai untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan KPP pemberdayaan
keluarga sehat.
– Melaksanakan berbagai jenis kegiatan KPP
pemberdayaan keluarga sehat dengan mengoptimalkan
berbagai saluran dan media komunikasi yang ada.
– Melakukan pemantauan dan penilaian pelaksanaan
kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat, serta
perilaku hidup sehat yang dilakukan keluarga secara
inten/terus menerus
25. Indikator Keluarga Sehat
25
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
26. Format Rekapitulasi Data Kesehatan Keluarga
Indikator Suami Istri Anak1 Anak 2 Keluarga
1 2 3 4 5 6
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
27. Format Rekapitulasi Data Kesehatan Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB Y Y 1
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan Y 1
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap N N
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan T 0
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Y 1
Penderita TB Paru berobat sesuai standar N N N
Penderita hipertensi berobat teratur T N 0
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N N
Tidak ada anggota keluarga yg merokok T Y Y Y 0
Keluarga memiliki/memakai air bersih 1
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 1
Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes Y Y Y Y 1
Jumlah indikator Y (ya) 6
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 6/9
28. Rekapitulasi Data Keluarga Sehat Tingkat Desa
No. Indikator RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 Desa A.
1 Keluarga mengikuti KB 82.7 46.4 92.2 95.1 79.1
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 30.8 31.3 25.7 11.8 24.9
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 80.6 61.0 62.1 71.2 68.7
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 27.9 69.6 43.1 16.7 39.3
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 99.0 65.2 68.9 98.0 82.8
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 74.8 40.8 41.0 22.9 44.9
7 Penderita hipertensi berobat teratur 21.2 40.9 38.6 45.9 36.6
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 22.8 27.5 57.5 91.0 49.7
9 Tidak ada anggota keluarga yg merokok 91.2 90.9 98.6 95.9 94.1
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 80.6 61.0 62.1 71.2 68.7
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 74.8 40.8 41.0 22.9 44.9
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes 69.0 63.7 58.3 73.3 66.1
Jumlah IKS = 1 30 71 10 35 146
Jumlah KK 278 366 225 387 1256
IKS Desa 10.8 19.4 4.4 9.0 11.6
29. Rekapitulasi Data Keluarga Sehat Tingkat Puskesmas
Indikator Desa A Desa B Desa C Desa D Puskes
Keluarga mengikuti KB 79.1 56.3% 62.7% 68.9% 66,75%
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 24.9 87.4% 95.4% 90.1% 74,45%
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 68.7 62.2% 71.3% 68.8% 67,75%
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 39.3 74.2% 73.9% 77.6% 66,25%
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 82.8 45.0% 70.1% 54.3% 63,05%
Penderita TB Paru berobat sesuai standar 44.9 53.7% 78.0% 64.5% 60,27%
Penderita hipertensi berobat teratur 36.6 13.4% 8.3% 6.2% 16,12%
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 49.7 85.5% 75.3% 74.5% 71,25%
Tidak ada anggota keluarga yg merokok 94.1 78.9% 85.9% 85.1% 86,00%
Keluarga memiliki/memakai air bersih 68.7 89.4% 92.9% 94.4% 86,35%
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 44.9 48.5% 56.7% 90.1% 60,05%
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 66.1 69.9% 51.2% 64.6% 62,95%
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 10.80% 11.30% 5.20% 3.70% 7.6%