SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Tugas & Fungsi Para Nabi & Rasul




Tuhan, dalam mengutus para Nabi dan Rasul-Nya mengacuh pada
satu pandangan dunia universal yang agung, tujuan yang tinggi,
dan paedah yang beragam untuk memekarkan benih ilmu dan amal
manusia sehingga mereka bermikraj bertemu dengan Tuhan, yakni
maqam yang paling tinggi bagi maujud mumkin. Sebagian dari
tujuan dan paedah kenabian di antaranya adalah:
Mengajarkan Ilmu dan Makrifat



  Menyempurnakan Akal dan Intelek




        Menegakkan Keadilan




Menyelamatkan Manusia dari Kegelapan




 Menyembah Tuhan dan menjauhi Thagut
0
     Al-Qur’an menyebutkan bahwa pengan Rasul As;
“Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang
       Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang
  membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan
      mengajarkan kepadamu Kitab dan Hikmah, serta
    mengajarkan apa yang tidak mampu kamu ketahui


  Ungkapan: “Dan mengajarkan kamu apa yang tidak mampu kamu
  ketahui” menyampaikan tentang keberadaan suatu pengetahuan dan
  hakikat yang tidak terjangkau oleh intelek dan pikiran manusia
  dengan segala kemajuannya dalam pengetahuan, ilmu, dan teknologi,
  tapi hakikat-hakikat tersebut hanya dapat diketahui lewat jalan
  kenabian dan wahyu. Jika tidak ada Nabi dan Rasul yang diutus Tuhan
  maka akal dan pikiran manusia yang paling pertama sampai yang
  paling akhir tidak akan sanggup mengkonsepsi dan mengetahui
  hakikat samudera tauhid dan maad yang sangat dalam.

                                                               KEMBALI
Menyempurnakan rasionalitas dan intelektualitas masyarakat
adalah salah satu dari tujuan yang paling urgen dari tarbiyah dan
pengajaran para nabi As: “Sungguh, Allah telah memberi karunia
kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang
Rasul di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri,
yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan
(jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan
Hikmah, meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam
kesesatan yang nyata.”[10]

                                                 NEXT
 Singkatnya, masyarakat manusia dalam bidang
 pemikiran dan teoritis butuh kepada wahyu Tuhan;
 sebab apa yang mesti mereka ketahui, namun mereka
 tidak pahami dan ketahui (dengan jalan akal dan
 intelek), mereka dapat memahaminya dengan
 pertolongan wahyu, dan apa yang mesti mereka
 peroleh secara sâlim dan sempurna, tapi tidak punya
 kemampuan terhadapnya, tersempurnakan dan
 terpecahkan dengan bantuan wahyu.




                                       KEMBALI
 Tegaknya keadilan di tengah-tengah masyarakat merupakan cita ideal
  setiap insan yang mendambakan keselamatan dan kebahagiaan di
  dunia. Karena itu salah satu tujuan penting dari bi’tsah adalah untuk
  tegaknya keadilan dalam masyarakat manusia: “Sungguh, Kami telah
  mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami
  turunkan bersama mereka Kitab dan Mizan (keadilan) agar manusia
  dapat berlaku adil”.[12]
 Maksud dari “Bukti-bukti nyata” adalah persepsi dan konsepsi akal yang
  sahih dan ilmiah dan juga mukjizat para nabi As serta karamah-
  karamah amali para wali Tuhan. Demikian pula maksud dari “Kitab”
  adalah makrifat, hukum dan undang-undang, akidah, akhlak, dan
  ilmu-ilmu lainnya. “Neraca” atau “Mizan” yang benar juga menyertai
  Kitab yang di bawa para nabi As, dan tidak satupun mizan yang lebih
  akurat daripada sirah, cara, dan metode amaliah maksum dari para nabi
  dan para imam As.




                                                      KEMBALI
 Di antara tujuan bi’tsah kenabian lainnya adalah
 melepaskan dan menganggkat manusia dari jurang
 kegelapan menuju lembah cahaya, Tuhan berfirman:
 “…(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu
 (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari
 kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan
 izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang
 Mahaperkasa, Maha Terpuji.”[13]




                                         KEMBALI
 Juga yang menjadi tujuan inti dan pokok bi’tsah kenabian
  adalah seruan dan ajakan kepada masyarakat untuk
  menyembah Tuhan Yang Tunggal dan menjauhi Tagut
  beserta menifestasi-manifestasinya, di dalam al-Qur’an
  kita membaca: “Dan sungguh, Kami telah mengutus
  seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan),
  “Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut”, kemudian di antara
  mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula
  yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di
  bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang
  mendustakan (rasul-rasul).”[14]
 Amirul Mukminin tentang ini berkata: Tuhan mengutus
  para nabi supaya hamba-hamba-Nya yang tidak
  mengetahui makrifat ketuhanan, mempelajarinya (dari
  para nabi), dan supaya mereka beriman kepada Tuhannya
  dan mengesakan-Nya, sesudah mereka ingkar dan ‘inad
  terhadap-Nya

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Halaqah_seminar Tri-love : Titik tolak
Halaqah_seminar Tri-love : Titik tolakHalaqah_seminar Tri-love : Titik tolak
Halaqah_seminar Tri-love : Titik tolak
 
Paper roh kudus dan misi
Paper roh kudus dan misiPaper roh kudus dan misi
Paper roh kudus dan misi
 
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahiMpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
 
Dokumen
DokumenDokumen
Dokumen
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
 
Aneka Ragam Makalah
Aneka Ragam MakalahAneka Ragam Makalah
Aneka Ragam Makalah
 
Mpk katolik 2d keselamatan
Mpk katolik 2d keselamatanMpk katolik 2d keselamatan
Mpk katolik 2d keselamatan
 
Konsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamKonsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islam
 
E valuasi 1
E valuasi 1E valuasi 1
E valuasi 1
 
Wawancara i
Wawancara iWawancara i
Wawancara i
 
Tarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyahTarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyah
 
Ba discipulado 09
Ba discipulado 09Ba discipulado 09
Ba discipulado 09
 
Materi dasar pemuridan
Materi dasar pemuridanMateri dasar pemuridan
Materi dasar pemuridan
 
Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman Mpk katolik 2b iman
Mpk katolik 2b iman
 
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)Pendidikan Agama Islam (Semester 1)
Pendidikan Agama Islam (Semester 1)
 
Pp agama
Pp agamaPp agama
Pp agama
 
Konsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamKonsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islam
 
1 a kump 1_bab 1_memahami konsep ketuhanan dan kerasulan
1 a kump 1_bab 1_memahami konsep ketuhanan dan kerasulan1 a kump 1_bab 1_memahami konsep ketuhanan dan kerasulan
1 a kump 1_bab 1_memahami konsep ketuhanan dan kerasulan
 
E S Q P O W E R1
E S Q P O W E R1E S Q P O W E R1
E S Q P O W E R1
 

Similar to Tugas dan Fungsi Para Nabi

Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir871939
 
Agama dan manusia
Agama dan manusiaAgama dan manusia
Agama dan manusiaAan Editing
 
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docx
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docxMAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docx
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docxAsriLadjagang
 
Islam Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Islam Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Islam Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan Muhammad Mauladi
 
3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasulwk_aiman
 
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPuji Winarni
 
Tugas maridha
Tugas maridhaTugas maridha
Tugas maridhaKulai Wan
 
Ipteks dalam-islam
Ipteks dalam-islamIpteks dalam-islam
Ipteks dalam-islamAjeng Faiza
 
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahAgama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahSiswan Afandi
 
Tafsir ilmu pengetahuan
Tafsir ilmu pengetahuanTafsir ilmu pengetahuan
Tafsir ilmu pengetahuanAyu Kharisma
 
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docxSKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docxSitiAzziraIdris
 
Saham edisi 1/Dzul Qa'idah 1431H
Saham edisi 1/Dzul Qa'idah 1431HSaham edisi 1/Dzul Qa'idah 1431H
Saham edisi 1/Dzul Qa'idah 1431Hinadh
 
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk AnakMetode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk AnakGuru Online
 
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaFp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaMuhammad Hafizh Annur
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranMuhsin Hariyanto
 

Similar to Tugas dan Fungsi Para Nabi (20)

Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir
 
Agama dan manusia
Agama dan manusiaAgama dan manusia
Agama dan manusia
 
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docx
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docxMAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docx
MAKALAH AIK V_KELOMPOK 3.docx
 
Islam Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Islam Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Islam Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan
 
3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul
 
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyuPembahasan makalah  agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
Pembahasan makalah agama islam tentang kedudukan akal dan wahyu
 
Tugas maridha
Tugas maridhaTugas maridha
Tugas maridha
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
Ipteks dalam-islam
Ipteks dalam-islamIpteks dalam-islam
Ipteks dalam-islam
 
Dasar2 islam
Dasar2 islamDasar2 islam
Dasar2 islam
 
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahAgama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
 
Tafsir ilmu pengetahuan
Tafsir ilmu pengetahuanTafsir ilmu pengetahuan
Tafsir ilmu pengetahuan
 
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docxSKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Saham edisi 1/Dzul Qa'idah 1431H
Saham edisi 1/Dzul Qa'idah 1431HSaham edisi 1/Dzul Qa'idah 1431H
Saham edisi 1/Dzul Qa'idah 1431H
 
Makalah pa ine
Makalah pa ineMakalah pa ine
Makalah pa ine
 
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk AnakMetode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
Metode Pendidikan Rasulullah SAW Untuk Anak
 
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaFp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
 
Jangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quranJangan pernah enggan memahami al quran
Jangan pernah enggan memahami al quran
 
Pembahasan siap
Pembahasan siapPembahasan siap
Pembahasan siap
 

More from Eka Nur Fitriyani

Rima rizki fajar saputri (penyimpangan sosial)
Rima rizki fajar saputri (penyimpangan sosial)Rima rizki fajar saputri (penyimpangan sosial)
Rima rizki fajar saputri (penyimpangan sosial)Eka Nur Fitriyani
 
Rahmania alfa rodina (penyimpangan sosial)
Rahmania alfa rodina (penyimpangan sosial)Rahmania alfa rodina (penyimpangan sosial)
Rahmania alfa rodina (penyimpangan sosial)Eka Nur Fitriyani
 
Nesy kartini (penyimpangan sosial)
Nesy kartini (penyimpangan sosial)Nesy kartini (penyimpangan sosial)
Nesy kartini (penyimpangan sosial)Eka Nur Fitriyani
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Eka Nur Fitriyani
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lEka Nur Fitriyani
 
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka Nur Fitriyani
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka Nur Fitriyani
 

More from Eka Nur Fitriyani (11)

Diare
DiareDiare
Diare
 
Rima rizki fajar saputri (penyimpangan sosial)
Rima rizki fajar saputri (penyimpangan sosial)Rima rizki fajar saputri (penyimpangan sosial)
Rima rizki fajar saputri (penyimpangan sosial)
 
Rahmania alfa rodina (penyimpangan sosial)
Rahmania alfa rodina (penyimpangan sosial)Rahmania alfa rodina (penyimpangan sosial)
Rahmania alfa rodina (penyimpangan sosial)
 
Nesy kartini (penyimpangan sosial)
Nesy kartini (penyimpangan sosial)Nesy kartini (penyimpangan sosial)
Nesy kartini (penyimpangan sosial)
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
 
Nusa tenggara
Nusa tenggaraNusa tenggara
Nusa tenggara
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
 
Taat kelompok 2
Taat kelompok 2Taat kelompok 2
Taat kelompok 2
 

Tugas dan Fungsi Para Nabi

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. Tugas & Fungsi Para Nabi & Rasul Tuhan, dalam mengutus para Nabi dan Rasul-Nya mengacuh pada satu pandangan dunia universal yang agung, tujuan yang tinggi, dan paedah yang beragam untuk memekarkan benih ilmu dan amal manusia sehingga mereka bermikraj bertemu dengan Tuhan, yakni maqam yang paling tinggi bagi maujud mumkin. Sebagian dari tujuan dan paedah kenabian di antaranya adalah:
  • 5. Mengajarkan Ilmu dan Makrifat Menyempurnakan Akal dan Intelek Menegakkan Keadilan Menyelamatkan Manusia dari Kegelapan Menyembah Tuhan dan menjauhi Thagut
  • 6. 0 Al-Qur’an menyebutkan bahwa pengan Rasul As; “Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan apa yang tidak mampu kamu ketahui Ungkapan: “Dan mengajarkan kamu apa yang tidak mampu kamu ketahui” menyampaikan tentang keberadaan suatu pengetahuan dan hakikat yang tidak terjangkau oleh intelek dan pikiran manusia dengan segala kemajuannya dalam pengetahuan, ilmu, dan teknologi, tapi hakikat-hakikat tersebut hanya dapat diketahui lewat jalan kenabian dan wahyu. Jika tidak ada Nabi dan Rasul yang diutus Tuhan maka akal dan pikiran manusia yang paling pertama sampai yang paling akhir tidak akan sanggup mengkonsepsi dan mengetahui hakikat samudera tauhid dan maad yang sangat dalam. KEMBALI
  • 7. Menyempurnakan rasionalitas dan intelektualitas masyarakat adalah salah satu dari tujuan yang paling urgen dari tarbiyah dan pengajaran para nabi As: “Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”[10] NEXT
  • 8.  Singkatnya, masyarakat manusia dalam bidang pemikiran dan teoritis butuh kepada wahyu Tuhan; sebab apa yang mesti mereka ketahui, namun mereka tidak pahami dan ketahui (dengan jalan akal dan intelek), mereka dapat memahaminya dengan pertolongan wahyu, dan apa yang mesti mereka peroleh secara sâlim dan sempurna, tapi tidak punya kemampuan terhadapnya, tersempurnakan dan terpecahkan dengan bantuan wahyu. KEMBALI
  • 9.  Tegaknya keadilan di tengah-tengah masyarakat merupakan cita ideal setiap insan yang mendambakan keselamatan dan kebahagiaan di dunia. Karena itu salah satu tujuan penting dari bi’tsah adalah untuk tegaknya keadilan dalam masyarakat manusia: “Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab dan Mizan (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil”.[12]  Maksud dari “Bukti-bukti nyata” adalah persepsi dan konsepsi akal yang sahih dan ilmiah dan juga mukjizat para nabi As serta karamah- karamah amali para wali Tuhan. Demikian pula maksud dari “Kitab” adalah makrifat, hukum dan undang-undang, akidah, akhlak, dan ilmu-ilmu lainnya. “Neraca” atau “Mizan” yang benar juga menyertai Kitab yang di bawa para nabi As, dan tidak satupun mizan yang lebih akurat daripada sirah, cara, dan metode amaliah maksum dari para nabi dan para imam As. KEMBALI
  • 10.  Di antara tujuan bi’tsah kenabian lainnya adalah melepaskan dan menganggkat manusia dari jurang kegelapan menuju lembah cahaya, Tuhan berfirman: “…(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.”[13] KEMBALI
  • 11.  Juga yang menjadi tujuan inti dan pokok bi’tsah kenabian adalah seruan dan ajakan kepada masyarakat untuk menyembah Tuhan Yang Tunggal dan menjauhi Tagut beserta menifestasi-manifestasinya, di dalam al-Qur’an kita membaca: “Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).”[14]  Amirul Mukminin tentang ini berkata: Tuhan mengutus para nabi supaya hamba-hamba-Nya yang tidak mengetahui makrifat ketuhanan, mempelajarinya (dari para nabi), dan supaya mereka beriman kepada Tuhannya dan mengesakan-Nya, sesudah mereka ingkar dan ‘inad terhadap-Nya