SlideShare a Scribd company logo
Kelayakan Nitridasi Plasma untuk Perlakuan
Permukaan yang Efektif pada Aluminium
Murni
Ishak Okta Sagita/165214033
Ardino Malau/165214032
Freddy S R Taebenu/165214034
Fakultas Sains Teknologi
Teknik Mesin
Perkenalan
O Paduan alumunium telah banyak digunakan di banyak aplikasi industri.
Di industri otomotif, berbagai paduan aluminium diharapkan bermanfaat
sebagai bahan atau komponen struktural ringan karena sifat intrinsiknya
seperti kekuatan spesifik tinggi, tahan korosi tinggi dan mudah terbentuk.
Secara khusus, bobot ringan dan kekuatan spesifik yang tinggi telah menjadi
sangat diperlukan untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar otomotif secara
signifikan dan untuk mengurangi beban lingkungan. Padahal, pemilihan bahan
struktural untuk komponen otomotif telah cepat berubah dari besi tuang dan
baja tempa menjadi paduan aluminium. Bahkan saat ini, sebagian besar
aplikasi aluminium di bagian otomotif terbatas pada komponen yang tidak
bergerak seperti alat peraga. Untuk aplikasi lebih lanjut di bagian power train,
kualifikasi tinggi sangat dibutuhkan untuk secara signifikan meningkatkan
kekerasan dan sifat tribological mereka. Tanpa perawatan permukaan yang
efektif, penggunaan paduan aluminium secara praktis sangat terbatas.
2
Lanjutan
3
O Dalam penelitian ini, cast aluminium dengan kemurnian tinggi dipilih
untuk mempelajari kemungkinan pembentukan AlN dengan nitridasi plasma.
Tidak ada unsur aditif seperti magnesium yang dibutuhkan dalam pendekatan
ini. Pre-sputtering pertama kali diterapkan oleh plasma nitrogen murni untuk
menghilangkan Al2O3 dari permukaan. Durasi waktu bervariasi untuk
mengetahui pengaruh waktu sputtering. Selanjutnya, mode operasi dari
sputtering ke nitriding diubah dalam pengaturan eksperimental yang sama
hanya dengan pengenalan gas hidrogen. Melalui uji kelayakan, nitridasi plasma
dengan pra-sputtering ditunjukkan sebagai perawatan permukaan yang efektif
untuk paduan aluminium dan aluminium.
Prosedur percobaan
4
O Persiapan sampel
Bilet aluminium cor dengan kemurnian 99,99% dipotong menjadi
spesimen disk berdiameter 15 mm dan tinggi 8 mm. Semua sampel dipoles
dengan kertas SiC dengan jumlah mesh 600, 800, 1000, 1500 dan 4000
secara seri. Selanjutnya, sampel ini dioleskan dengan pasta berlian 1 mm.
Sampel yang dipoles dibilas dengan aseton dengan pembersih ultrasonik
seharga 600 s sebelum nitridasi
O Nitridasi plasma
Aparatus nitridasi plasma diilustrasikan pada Gambar 1. Pertama, ruang
nitridasi dievakuasi oleh pompa putar ke tekanan dasar sekitar 2,66-4,00 Pa
( 2~3 × 10−2
Torr) untuk meminimalkan tekanan parsial oksigen residu
dalam ruangan.
Kedua, gas nitrogen murni untuk pra-sputtering dimasukkan ke dalam ruang
sampai tekanan mencapai 133,3 Pa (1 Torr). Sampel dipanaskan sampai 823 K
oleh pemanas resistif eksternal dan debit cahaya, secara bersamaan.
.
Lanjutan
5
1) spesimen, 2) spesimen
dummy, 3) meja, 4) pemanas
dalam tabung kuarsa, 5) katoda,
6) isolator, 7) termokopel, 8)
inlet gas N2, 9) saluran masuk
gas H2, 10) untuk dipompa, 11 )
Amp. Meter, 12) Volt meter, 13)
catu daya DC
Gambar 1 Aparatus yang
dikembangkan untuk campuran
alumunium dan aluminium pra-
sputtering dan nitridasi.
Lanjutan
O Sampel bertindak sebagai katoda
dalam percobaan ini. Waktu pemasakan
sputtering bervariasi masing-masing 3.6,
10.8 dan 18 ks (1, 3 dan 5 jam). Setelah
pra-sputtering, nitrogen dan hidrogen
terisi ke dalam ruang sampai tekanan
total menjadi 533,3 Pa (4 Torr). Rasio
hidrogen terhadap nitrogen ditetapkan
pada tekanan 3 sampai 1. Tegangan bias
yang diterapkan untuk debit cahaya
dalam nitridasi plasma adalah 200 V
dengan arus searah 0,2 A. Sampel diberi
nitrida untuk 72, 144 dan 252 ks (20, 40
dan 70 jam). Selama nitridasi, gas
dievakuasi dengan pompa putar untuk
menahan tekanan konstan di ruangan.
Tekanan di ruang nitridasi dipantau
dengan alat pengukur tekanan absolut.
Kondisi nitridasi tercantum pada Tabel 1.
6
No.
Sputtering Sputtering Nitriding Nitriding
time(ks) temperature time(ks) temperature
1 3.6 823K 72 823K
2 10.8 823K 72 823K
3 18.0 823K 72 823K
4 10.8 823K 144 823K
5 10.8 823K 252 823K
6 10.8 823K 72 873K
Tabel 1 Kondisi sputtering dan nitriding.
Lanjutan
O Karakterisasi sampel nitrida
Setelah nitridasi, sampel didinginkan sampai suhu kamar dalam aliran gas
hidrogen. Pembentukan AlN dianalisis dengan difraksi sinar-X penggembalaan
(GIXD) pada sudut kejadian 1° dan dengan spektroskopi fotoelektron X-ray
(XPS). Mikrostruktur permukaan dan cross-sectional sampel nitrida diamati
dengan mikroskop optik dan mikroskop elektron scanning (SEM). Mikroskop
elektron transmisi (TEM) digunakan untuk analisis lapisan AlN untuk secara
tepat mengamati struktur mikro. Sampel untuk pengamatan TEM dilakukan
dengan metode suspensi serbuk.
7
Hasil dan Diskusi
8
O Pembentukan dan degradasi AlN dengan nitridasi plasma
Setelah nitridasi, warna permukaan sampel berubah dari logam-shinning
menjadi abu-abu gelap atau warna hitam berkilau. Warna ini khas untuk
heksagonal AlN (JCPDS nomor 25-1133) yang merupakan struktur paling
stabil di AlN. Gambaran sampel setelah nitridasi plasma ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 3 menunjukkan mikrostruktur permukaan nitrided yang diamati oleh
SEM. Keretakan kecil di sepanjang batas butir mungkin disebabkan oleh
tingkat sputtering yang tinggi pada batas butir. Dalam penelitian ini, plasma
nitrogen digunakan untuk penyisipan untuk menghilangkan Al2O3 dari
permukaan aluminium, bukan plasma argon. Dalam plasma nitrogen ini,
N+
2
memainkan peran penting dalam sputtering sebagai spesies yang
menyerang. Hasil sputtering Al2O3 oleh plasma nitrogen ini lebih rendah dari
pada argon plasma dengan tegangan akselerasi yang sama.
Lanjutan
9
Gambar 2 Sampel alumunium
murni setelah nitridasi
Gambar 3 Permukaan mikrostruktur
aluminium setelah nitridasi untuk 144
ks
Lanjutan
O Gambar 5 menunjukkan pola
difraksi elektron AlN. Pola difraksi
simetris heksagonal diamati dalam
kesepakatan yang cukup baik dengan
struktur kristal yang dihitung dalam
orientasi (0001). Pengamatan TEM ini
bersama dengan GIXD dan XPS
membuktikan bahwa AlN terbentuk
dengan nitridasi plasma. Gambar 6
menunjukkan gambar medan terang dan
terang AlN dengan pola difraksi
elektronnya. AlN terbentuk dengan
nitridasi plasma, memiliki struktur
kolumnar dengan rasio aspek sekitar tiga
sampai empat.
10
Gambar 5 Pola difraksi elektron AlN
pada (0001) dimana titik
menunjukkan simetri heksagonal.
Lanjutan
11
O Pengaruh waktu sputtering pada formasi AlN
Gambar 7 menunjukkan struktur mikro cross-sectional dari aluminium cor nitrided.
Dalam rangkaian percobaan, waktu nitridasi ditetapkan hingga 72 ks (20 h) untuk
berbagai waktu yang sputtering. Lapisan permukaan AlN dengan ketebalan 1 sampai 2
mm diamati bahkan dengan memvariasikan waktu pra-sputtering, 10,8 ks (3 jam) dan 18
ks (5 jam). Di sisi lain, tidak ada lapisan AlN yang diamati saat waktu pra-sputtering
hanya sebesar 3,6 ks (1 jam). Semakin pendek waktu pra-sputtering menghasilkan
eliminasi Al2O3 yang tidak memadai sehingga ketebalan lapisan AlN yang terbentuk
tidak terlihat oleh mikroskop optik. Fakta tersebut menunjukkan bahwa proses pra-
sputtering adalah salah satu faktor terpenting pembentukan AlN.
Variasi profil GIXD dengan meningkatkan waktu penyisipan ditunjukkan pada Gambar 8
(a). Puncak AlN diamati pada semua sampel. Bahkan untuk spesimen dengan 3,6 ks pra-
sputtering, meskipun AlN yang terbentuk tidak terlihat pada Gambar 7, puncak AlN
secara jelas terdeteksi pada Gambar 8 (a). Gambar 8 (b) menggambarkan variasi
intensitas puncak relatif AlN (100) sampai Al (111) dengan meningkatkan waktu
penyisipan. Peningkatan intensitas puncak relatif monoton dengan waktu pra-sputtering,
menyiratkan bahwa fraksi volume AlN yang terbentuk harus meningkat seiring
bertambahnya waktu. Ini sesuai dengan pertumbuhan lapisan AlN monoton pada Gambar
7.
Lanjutan
12
Gambar 6 TEM analisis lapisan AlN
polikristalin: (a) pola reaksi elektron, (b)
citra bidang gelap dan (c) gambar medan
terang.
Gambar 7 Struktur mikro cross-sectional
sampel aluminium nitrided untuk waktu
sputtering yang berbeda: (a) 3,6 ks dan (b) 10,8
ks
Lanjutan
13
O Pengaruh parameter nitridasi pada formasi AlN
Kondisi pra-sputtering tetap, 10,8 ks (3 jam) di bawah 133,3 Pa nitrogen dengan
tegangan bias 200 V pada 0,2 A. Kondisi nitridasi normal digunakan: campuran
nitrogen dan hidrogen dengan tekanan total 533,3 Pa dan rasionya dalam tekanan
dengan 1: 3. Hanya waktu nitridasi yang bervariasi antara 72 sampai 252 ks (20-
70 jam) dalam percobaan ini. Sampel nitrided dicirikan oleh GIXD pada sudut
kejadian 1°. Profil GIXD menunjukkan bahwa lapisan AlN terbentuk pada
permukaan semua sampel setelah nitridasi plasma. Dengan waktu penahanan
nitridasi yang lebih lama, jumlah AlN yang lebih besar terdeteksi pada profil
GIXD. Struktur mikro cross-sectional sampel nitrida ditunjukkan pada Gambar 9
dengan memvariasikan waktu nitridasi dari 72 menjadi 252 ks (20 sampai 70
jam). Ketebalan lapisan AlN meningkat dengan meningkatkan waktu nitridasi.
Pertumbuhan lapisan AlN yang terbentuk secara monoton ini dapat dijelaskan
dengan proses difusi nitrogen ke dalam aluminium murni.
Lanjutan
14
Gambar 9 Sampel cast aluminium
murni nitrided untuk berbagai waktu
nitridasi pada 823 K setelah pre-
sputtering untuk 10,8 ks: (a) 72 ks,
(b) 144 ks dan (c) 252 ks
4.5
2
4
,
m
3.5
2
,
T
3
2
Al
N
2.5
of
2
Thickne
ss
1.5
1
0.5
tc
0
0 50 100 150 200 250 300
Nitriding time, t /ks
Gambar 10 Hubungan antara waktu
nitridasi dan ketebalan persegi AlN
Lanjutan
O Suhu nitridasi juga berperan penting dalam pembentukan AlN. Ketika
meningkatkan suhu nitridasi menjadi 873 K, ketebalan AlN meningkat menjadi
hampir 5 mm x 72 ks (20 h) nitridasi seperti ditunjukkan pada Gambar 11.
Profil GIXD pada Gambar 12 juga menunjukkan intensitas puncak AlN yang
lebih tinggi dengan peningkatan nitridasi. suhu. Secara umum, karena koefisien
difusi nitrogen lebih besar pada suhu yang lebih tinggi, nitrogen dapat berdifusi
menjadi matriks aluminium pada tingkat yang lebih cepat. Pada suhu yang
lebih tinggi, bagaimanapun, tegangan termal residual yang diinduksi selama
pendinginan juga menjadi cukup besar untuk menghasilkan retakan dan
menyebabkan pelepasan lapisan AlN.
15
Lanjutan
16
Gambar 11 Mikrostruktur sampel cor
aluminium murni yang diproses dengan
presputtering untuk 10,8 ks, dan nitridasi
untuk 72 ks pada suhu yang berbeda: (a)
823 K dan (b) 873 K
Fig. 13 Partial detachment of AlN layer due to residual stress.
Al
AlN
(arb.unit)Inten
sity
873K
823K
30 40 50 60 70 80
Diffraction Angle ,2θ
Gambar 12 profil GIXD pada
sudut kejadian 1° untuk
sampel nitrida pada suhu
nitridasi yang berbeda.
Lanjutan
O Proses deposisi selama nitridasi
Untuk mempelajari pengaruh proses deposisi pada nitridasi, dilakukan
percobaan nitridasi tambahan dengan menempatkan wafer silikon di bawah
sampel aluminium. Wafer silikon setelah 432 ks (120 h) nitridasi dianalisis
dengan GIXD. Gambar 14 (a) menunjukkan bahwa AlN terbentuk di
permukaan. Struktur mikro cross-sectional pada Gambar 14 (b) juga
menunjukkan pembentukan lapisan AlN dengan ketebalan sekitar 1 mm. Ini
membuktikan secara positif bahwa AlN dapat terbentuk pada permukaan wafer
silikon hanya dengan proses deposisi selama nitridasi plasma. Aluminium yang
tergagap bisa bereaksi dengan nitrogen dan mungkin tersimpan di wafer silikon
sebagai AlN. Namun, tingkat deposisi ini sangat rendah: 432 ks dibutuhkan
untuk membentuk AlN dengan ketebalan 1 mm. Proses ini tidak ada
hubungannya dengan proses nitridasi.
17
Lanjutan
18
ment of AlN layer due to residual stress.
Al
AlN
(arb.unit)Inten
sity
873K
823K
30 40 50 60 70 80
Diffraction Angle ,2θ
Fig. 12 GIXD profiles at the incident angle of 1 for nitrided samples at the
diff erent nitriding temperatures.
thermal expansion coefficient between AlN ( AlN) and
aluminum ( Al). It can be estimated by
ther ¼ EAlNð AlN AlÞðT TRÞ
d
Al
:ð5Þd
AlN
þ d
Al
where EAlN is the Young’s modulus of AlN layer, given by
EAlN ¼ 350 10
3
MPa, AlN ¼ 5:7 10
6
K
1
and Al ¼
ð22 25:5Þ 10
6
K
1
. T is the nitriding temperature, TR, the
room temperature, dAl, the thickness of substrate, and dAlN,
the thickness of AlN. The thickness of AlN is much less
than that of aluminum, so that dAl=ðdAlN þ dAlÞ is nearly
equal to unity in computation.
6)
The calculated stress ranges
from 2000 to 3000 MPa for 623–773 K nitriding tem-
Fig. 14 Deposition on silicon wafer during plasma nitriding: (a) GIXD
profile at the incident angle of 1 and (b) cross-sectional microstructure.
Gambar 13 Partial detasemen lapisan
AlN karena tegangan sisa
Gambar 14 Deposisi pada wafer silikon
selama nitridasi plasma: (a) GIXD
profil di sudut kejadian 1° dan (b)
struktur mikro cross-sectional
Lanjutan
O Mekanisme pembentukan AlN melalui nitridasi plasma
Mekanisme pembentukan AlN dengan nitridasi plasma dalam percobaan ini
diilustrasikan pada Gambar 15. Permukaan paduan aluminium selalu dilapisi
dengan film Al2O3 alami, sehingga tidak ada nitrogen yang dapat bereaksi
dengan matriks aluminium. Pre-sputtering dinyalakan oleh debit cahaya plasma
nitrogen. Selama penyebutan, spesies yang lebih baik seperti Nþ 2
membombardir permukaan sampel untuk mentransfer sejumlah energi yang
signifikan untuk melepaskan atom dari permukaan. Film oksida dieliminasi pada
tahap ini. Nitrogen bereaksi dengan permukaan segar aluminium untuk
membentuk AlN. Nodul alN terbentuk dengan reaksi langsung.
Setelah lapisan AlN terbentuk di permukaan, reaksi AlN ini dengan kelembaban
di udara menyebabkan degradasi AlN dengan pembentukan film Al (OH) 3.
Tingkat pertumbuhan film Al (OH) 3 ini sangat lambat, dan karenanya,
melindungi AlN dalam dari oksidasi lebih lanjut.
19
Lanjutan
20
1418 P. Visuttipitukul, T. Aizawa and H. Kuwahara
+N2
+
N2 + + + Al+N AlN
+
N
2 N2
N
2
N2
N
+
NiHj
+
N*
Al2O3
Al Al
Al
Sputtering Direct reaction
AlN+H2O(g) Al + N* + +
N*Al(OH)3
N
N
i
H
j
AlN Al
Al
Al Diffusion and
Degradation Deposition of AlN growth of AlN
Fig. 15 AlN formation mechanism on pure aluminum sample by plasma nitriding.
nitrogen can react with aluminum matrix. Pre-sputtering is
ignited by glow discharge of nitrogen plasma. During pre-
sputtering, preferable species like N
þ
2 bombard the sample
Gambar 15 Mekanisme pembentukan AlN pada sampel aluminium murni dengan
nitridasi plasma
Kesimpulan
O Lapisan permukaan AlN dengan ketebalan 3 sampai 5 mm berhasil
terbentuk pada spesimen aluminium cor murni melalui nitridasi DC-plasma
dengan nitrogen pra-sputtering. Ketebalan AlN ini dapat dikontrol dengan
kondisi pra-sputtering dan nitriding. Berbeda dengan perlakuan permukaan
lainnya, metode ini efektif untuk menghasilkan lapisan AlN homogen.
Detasemen atau retak lapisan AlN dapat dihilangkan dengan menurunkan
suhu nitridasi atau dengan penataan permukaan pada paduan aluminium.
Proses ini bisa dimanfaatkan sebagai modifikasi permukaan ramah
lingkungan untuk berbagai paduan aluminium.
21
SEKIAN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Presentasi KP Dept
Presentasi KP DeptPresentasi KP Dept
Presentasi KP DeptRaja Jovian
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingAbrianto Akuan
 
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendiJurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
Farid Plasgordont
 
Lap.metalografi.
Lap.metalografi.Lap.metalografi.
Lap.metalografi.
bebenpurba
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
Ghozali Rois
 
Elektroplating 2
Elektroplating 2Elektroplating 2
Elektroplating 2Wulan_Ari_K
 
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareUnsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Ismail Lathiif
 
Korosi ms 21
Korosi ms 21Korosi ms 21
Korosi ms 21
Muhammad Dimas
 
Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
Dwi Andriyanto
 
6.paper m 008
6.paper m 0086.paper m 008
6.paper m 008Wo Joyo
 
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4muharomah
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
noussevarenna
 
Unsur Periode 3 ppt
Unsur Periode 3 pptUnsur Periode 3 ppt
Unsur Periode 3 ppt
adilkazuto
 
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
node3
 
Korosi suatu material
Korosi suatu materialKorosi suatu material
Korosi suatu material
Reny Isro'is Wulandari
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
Hayatun Nufus
 
unsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalahunsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalah
Oxsa Picasso
 

What's hot (20)

Dasar2 Elektroplating
Dasar2 ElektroplatingDasar2 Elektroplating
Dasar2 Elektroplating
 
Presentasi KP Dept
Presentasi KP DeptPresentasi KP Dept
Presentasi KP Dept
 
Proses Blackening
Proses BlackeningProses Blackening
Proses Blackening
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan Elektroplating
 
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendiJurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
 
Lap.metalografi.
Lap.metalografi.Lap.metalografi.
Lap.metalografi.
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
 
Elektroplating 2
Elektroplating 2Elektroplating 2
Elektroplating 2
 
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareUnsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShare
 
Korosi ms 21
Korosi ms 21Korosi ms 21
Korosi ms 21
 
Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
 
6.paper m 008
6.paper m 0086.paper m 008
6.paper m 008
 
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
 
Unsur Periode 3 ppt
Unsur Periode 3 pptUnsur Periode 3 ppt
Unsur Periode 3 ppt
 
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
Kimia Unsur Periode ke 3 (tiga)
 
Korosi suatu material
Korosi suatu materialKorosi suatu material
Korosi suatu material
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
unsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalahunsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalah
 
Ppt kimia siap oke
Ppt kimia siap okePpt kimia siap oke
Ppt kimia siap oke
 

Similar to Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Aluminium Murni

Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3
Gracius Y. Muskita
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIrwin Maulana
 
15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laelaAryanti99
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.ppt
andrizakaria1
 
Modifikasi pembentukan lapisan zn pada permukaan baja
Modifikasi pembentukan lapisan zn pada permukaan bajaModifikasi pembentukan lapisan zn pada permukaan baja
Modifikasi pembentukan lapisan zn pada permukaan bajaAnda Carolline
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)Alen Pepa
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Alen Pepa
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Edi Mikrianto
 
Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6
Edi Mikrianto
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
Edi Mikrianto
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
Edi Mikrianto
 
Ppt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixPpt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixIsponi Umayah
 
unsur periode ketiga - kimia - SMA - XII
unsur periode ketiga - kimia - SMA - XIIunsur periode ketiga - kimia - SMA - XII
unsur periode ketiga - kimia - SMA - XII
Oxsa Picasso
 
PPT METALURGI (PIROMETALURGI) windi.pptx
PPT METALURGI (PIROMETALURGI) windi.pptxPPT METALURGI (PIROMETALURGI) windi.pptx
PPT METALURGI (PIROMETALURGI) windi.pptx
WindioktaVia3
 
Kimia unsur periode 3 dan posfor
Kimia unsur periode 3 dan posforKimia unsur periode 3 dan posfor
Kimia unsur periode 3 dan posforAstrin Tampubolon
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Abrianto Akuan
 
Ladle furnace
Ladle furnaceLadle furnace
Ladle furnace
Rudy Haryanto
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
fadhlykahar
 

Similar to Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Aluminium Murni (20)

Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
 
15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.ppt
 
Modifikasi pembentukan lapisan zn pada permukaan baja
Modifikasi pembentukan lapisan zn pada permukaan bajaModifikasi pembentukan lapisan zn pada permukaan baja
Modifikasi pembentukan lapisan zn pada permukaan baja
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
 
Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
 
Ppt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixPpt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fix
 
unsur periode ketiga - kimia - SMA - XII
unsur periode ketiga - kimia - SMA - XIIunsur periode ketiga - kimia - SMA - XII
unsur periode ketiga - kimia - SMA - XII
 
50 65-2-pb
50 65-2-pb50 65-2-pb
50 65-2-pb
 
PPT METALURGI (PIROMETALURGI) windi.pptx
PPT METALURGI (PIROMETALURGI) windi.pptxPPT METALURGI (PIROMETALURGI) windi.pptx
PPT METALURGI (PIROMETALURGI) windi.pptx
 
Kimia unsur periode 3 dan posfor
Kimia unsur periode 3 dan posforKimia unsur periode 3 dan posfor
Kimia unsur periode 3 dan posfor
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)
 
Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3
 
Ladle furnace
Ladle furnaceLadle furnace
Ladle furnace
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
 

More from FreddyTaebenu

The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdfThe influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
FreddyTaebenu
 
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
FreddyTaebenu
 
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
FreddyTaebenu
 
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
FreddyTaebenu
 
Generator Listrik AC
Generator Listrik ACGenerator Listrik AC
Generator Listrik AC
FreddyTaebenu
 
Design Colection
Design ColectionDesign Colection
Design Colection
FreddyTaebenu
 
Motor Listrik AC
Motor Listrik ACMotor Listrik AC
Motor Listrik AC
FreddyTaebenu
 
Generator Listrik DC
Generator Listrik DCGenerator Listrik DC
Generator Listrik DC
FreddyTaebenu
 
Pembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari UdaraPembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari Udara
FreddyTaebenu
 
Solar Power Tower
Solar Power TowerSolar Power Tower
Solar Power Tower
FreddyTaebenu
 
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam PipaAnalisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
FreddyTaebenu
 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
FreddyTaebenu
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
FreddyTaebenu
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
FreddyTaebenu
 
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan BenarPoster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
FreddyTaebenu
 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan Magnet
FreddyTaebenu
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
FreddyTaebenu
 
Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"
FreddyTaebenu
 
Analisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-PararelAnalisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-Pararel
FreddyTaebenu
 
Analisis Wind Energy Converter
Analisis Wind Energy ConverterAnalisis Wind Energy Converter
Analisis Wind Energy Converter
FreddyTaebenu
 

More from FreddyTaebenu (20)

The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdfThe influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
The influence of artificial aging on tensile properties of Al 6061-T4.pdf
 
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
Analysis of the difference in aging time of t6 temper on the fatigue behavior...
 
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
Effect of artificial aging temper t6 on tensile properties of aluminum alloy ...
 
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
Kerja Praktek [Analisis Airfoil Sayap Pesawat]
 
Generator Listrik AC
Generator Listrik ACGenerator Listrik AC
Generator Listrik AC
 
Design Colection
Design ColectionDesign Colection
Design Colection
 
Motor Listrik AC
Motor Listrik ACMotor Listrik AC
Motor Listrik AC
 
Generator Listrik DC
Generator Listrik DCGenerator Listrik DC
Generator Listrik DC
 
Pembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari UdaraPembangkit Listrik Dari Udara
Pembangkit Listrik Dari Udara
 
Solar Power Tower
Solar Power TowerSolar Power Tower
Solar Power Tower
 
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam PipaAnalisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
Analisis Gesekan Fluida Di Dalam Pipa
 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan BenarPoster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Poster Himbauan Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan Magnet
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"Karikartur "Reshuffel"
Karikartur "Reshuffel"
 
Analisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-PararelAnalisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-Pararel
 
Analisis Wind Energy Converter
Analisis Wind Energy ConverterAnalisis Wind Energy Converter
Analisis Wind Energy Converter
 

Recently uploaded

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Aluminium Murni

  • 1. Kelayakan Nitridasi Plasma untuk Perlakuan Permukaan yang Efektif pada Aluminium Murni Ishak Okta Sagita/165214033 Ardino Malau/165214032 Freddy S R Taebenu/165214034 Fakultas Sains Teknologi Teknik Mesin
  • 2. Perkenalan O Paduan alumunium telah banyak digunakan di banyak aplikasi industri. Di industri otomotif, berbagai paduan aluminium diharapkan bermanfaat sebagai bahan atau komponen struktural ringan karena sifat intrinsiknya seperti kekuatan spesifik tinggi, tahan korosi tinggi dan mudah terbentuk. Secara khusus, bobot ringan dan kekuatan spesifik yang tinggi telah menjadi sangat diperlukan untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar otomotif secara signifikan dan untuk mengurangi beban lingkungan. Padahal, pemilihan bahan struktural untuk komponen otomotif telah cepat berubah dari besi tuang dan baja tempa menjadi paduan aluminium. Bahkan saat ini, sebagian besar aplikasi aluminium di bagian otomotif terbatas pada komponen yang tidak bergerak seperti alat peraga. Untuk aplikasi lebih lanjut di bagian power train, kualifikasi tinggi sangat dibutuhkan untuk secara signifikan meningkatkan kekerasan dan sifat tribological mereka. Tanpa perawatan permukaan yang efektif, penggunaan paduan aluminium secara praktis sangat terbatas. 2
  • 3. Lanjutan 3 O Dalam penelitian ini, cast aluminium dengan kemurnian tinggi dipilih untuk mempelajari kemungkinan pembentukan AlN dengan nitridasi plasma. Tidak ada unsur aditif seperti magnesium yang dibutuhkan dalam pendekatan ini. Pre-sputtering pertama kali diterapkan oleh plasma nitrogen murni untuk menghilangkan Al2O3 dari permukaan. Durasi waktu bervariasi untuk mengetahui pengaruh waktu sputtering. Selanjutnya, mode operasi dari sputtering ke nitriding diubah dalam pengaturan eksperimental yang sama hanya dengan pengenalan gas hidrogen. Melalui uji kelayakan, nitridasi plasma dengan pra-sputtering ditunjukkan sebagai perawatan permukaan yang efektif untuk paduan aluminium dan aluminium.
  • 4. Prosedur percobaan 4 O Persiapan sampel Bilet aluminium cor dengan kemurnian 99,99% dipotong menjadi spesimen disk berdiameter 15 mm dan tinggi 8 mm. Semua sampel dipoles dengan kertas SiC dengan jumlah mesh 600, 800, 1000, 1500 dan 4000 secara seri. Selanjutnya, sampel ini dioleskan dengan pasta berlian 1 mm. Sampel yang dipoles dibilas dengan aseton dengan pembersih ultrasonik seharga 600 s sebelum nitridasi O Nitridasi plasma Aparatus nitridasi plasma diilustrasikan pada Gambar 1. Pertama, ruang nitridasi dievakuasi oleh pompa putar ke tekanan dasar sekitar 2,66-4,00 Pa ( 2~3 × 10−2 Torr) untuk meminimalkan tekanan parsial oksigen residu dalam ruangan. Kedua, gas nitrogen murni untuk pra-sputtering dimasukkan ke dalam ruang sampai tekanan mencapai 133,3 Pa (1 Torr). Sampel dipanaskan sampai 823 K oleh pemanas resistif eksternal dan debit cahaya, secara bersamaan. .
  • 5. Lanjutan 5 1) spesimen, 2) spesimen dummy, 3) meja, 4) pemanas dalam tabung kuarsa, 5) katoda, 6) isolator, 7) termokopel, 8) inlet gas N2, 9) saluran masuk gas H2, 10) untuk dipompa, 11 ) Amp. Meter, 12) Volt meter, 13) catu daya DC Gambar 1 Aparatus yang dikembangkan untuk campuran alumunium dan aluminium pra- sputtering dan nitridasi.
  • 6. Lanjutan O Sampel bertindak sebagai katoda dalam percobaan ini. Waktu pemasakan sputtering bervariasi masing-masing 3.6, 10.8 dan 18 ks (1, 3 dan 5 jam). Setelah pra-sputtering, nitrogen dan hidrogen terisi ke dalam ruang sampai tekanan total menjadi 533,3 Pa (4 Torr). Rasio hidrogen terhadap nitrogen ditetapkan pada tekanan 3 sampai 1. Tegangan bias yang diterapkan untuk debit cahaya dalam nitridasi plasma adalah 200 V dengan arus searah 0,2 A. Sampel diberi nitrida untuk 72, 144 dan 252 ks (20, 40 dan 70 jam). Selama nitridasi, gas dievakuasi dengan pompa putar untuk menahan tekanan konstan di ruangan. Tekanan di ruang nitridasi dipantau dengan alat pengukur tekanan absolut. Kondisi nitridasi tercantum pada Tabel 1. 6 No. Sputtering Sputtering Nitriding Nitriding time(ks) temperature time(ks) temperature 1 3.6 823K 72 823K 2 10.8 823K 72 823K 3 18.0 823K 72 823K 4 10.8 823K 144 823K 5 10.8 823K 252 823K 6 10.8 823K 72 873K Tabel 1 Kondisi sputtering dan nitriding.
  • 7. Lanjutan O Karakterisasi sampel nitrida Setelah nitridasi, sampel didinginkan sampai suhu kamar dalam aliran gas hidrogen. Pembentukan AlN dianalisis dengan difraksi sinar-X penggembalaan (GIXD) pada sudut kejadian 1° dan dengan spektroskopi fotoelektron X-ray (XPS). Mikrostruktur permukaan dan cross-sectional sampel nitrida diamati dengan mikroskop optik dan mikroskop elektron scanning (SEM). Mikroskop elektron transmisi (TEM) digunakan untuk analisis lapisan AlN untuk secara tepat mengamati struktur mikro. Sampel untuk pengamatan TEM dilakukan dengan metode suspensi serbuk. 7
  • 8. Hasil dan Diskusi 8 O Pembentukan dan degradasi AlN dengan nitridasi plasma Setelah nitridasi, warna permukaan sampel berubah dari logam-shinning menjadi abu-abu gelap atau warna hitam berkilau. Warna ini khas untuk heksagonal AlN (JCPDS nomor 25-1133) yang merupakan struktur paling stabil di AlN. Gambaran sampel setelah nitridasi plasma ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 3 menunjukkan mikrostruktur permukaan nitrided yang diamati oleh SEM. Keretakan kecil di sepanjang batas butir mungkin disebabkan oleh tingkat sputtering yang tinggi pada batas butir. Dalam penelitian ini, plasma nitrogen digunakan untuk penyisipan untuk menghilangkan Al2O3 dari permukaan aluminium, bukan plasma argon. Dalam plasma nitrogen ini, N+ 2 memainkan peran penting dalam sputtering sebagai spesies yang menyerang. Hasil sputtering Al2O3 oleh plasma nitrogen ini lebih rendah dari pada argon plasma dengan tegangan akselerasi yang sama.
  • 9. Lanjutan 9 Gambar 2 Sampel alumunium murni setelah nitridasi Gambar 3 Permukaan mikrostruktur aluminium setelah nitridasi untuk 144 ks
  • 10. Lanjutan O Gambar 5 menunjukkan pola difraksi elektron AlN. Pola difraksi simetris heksagonal diamati dalam kesepakatan yang cukup baik dengan struktur kristal yang dihitung dalam orientasi (0001). Pengamatan TEM ini bersama dengan GIXD dan XPS membuktikan bahwa AlN terbentuk dengan nitridasi plasma. Gambar 6 menunjukkan gambar medan terang dan terang AlN dengan pola difraksi elektronnya. AlN terbentuk dengan nitridasi plasma, memiliki struktur kolumnar dengan rasio aspek sekitar tiga sampai empat. 10 Gambar 5 Pola difraksi elektron AlN pada (0001) dimana titik menunjukkan simetri heksagonal.
  • 11. Lanjutan 11 O Pengaruh waktu sputtering pada formasi AlN Gambar 7 menunjukkan struktur mikro cross-sectional dari aluminium cor nitrided. Dalam rangkaian percobaan, waktu nitridasi ditetapkan hingga 72 ks (20 h) untuk berbagai waktu yang sputtering. Lapisan permukaan AlN dengan ketebalan 1 sampai 2 mm diamati bahkan dengan memvariasikan waktu pra-sputtering, 10,8 ks (3 jam) dan 18 ks (5 jam). Di sisi lain, tidak ada lapisan AlN yang diamati saat waktu pra-sputtering hanya sebesar 3,6 ks (1 jam). Semakin pendek waktu pra-sputtering menghasilkan eliminasi Al2O3 yang tidak memadai sehingga ketebalan lapisan AlN yang terbentuk tidak terlihat oleh mikroskop optik. Fakta tersebut menunjukkan bahwa proses pra- sputtering adalah salah satu faktor terpenting pembentukan AlN. Variasi profil GIXD dengan meningkatkan waktu penyisipan ditunjukkan pada Gambar 8 (a). Puncak AlN diamati pada semua sampel. Bahkan untuk spesimen dengan 3,6 ks pra- sputtering, meskipun AlN yang terbentuk tidak terlihat pada Gambar 7, puncak AlN secara jelas terdeteksi pada Gambar 8 (a). Gambar 8 (b) menggambarkan variasi intensitas puncak relatif AlN (100) sampai Al (111) dengan meningkatkan waktu penyisipan. Peningkatan intensitas puncak relatif monoton dengan waktu pra-sputtering, menyiratkan bahwa fraksi volume AlN yang terbentuk harus meningkat seiring bertambahnya waktu. Ini sesuai dengan pertumbuhan lapisan AlN monoton pada Gambar 7.
  • 12. Lanjutan 12 Gambar 6 TEM analisis lapisan AlN polikristalin: (a) pola reaksi elektron, (b) citra bidang gelap dan (c) gambar medan terang. Gambar 7 Struktur mikro cross-sectional sampel aluminium nitrided untuk waktu sputtering yang berbeda: (a) 3,6 ks dan (b) 10,8 ks
  • 13. Lanjutan 13 O Pengaruh parameter nitridasi pada formasi AlN Kondisi pra-sputtering tetap, 10,8 ks (3 jam) di bawah 133,3 Pa nitrogen dengan tegangan bias 200 V pada 0,2 A. Kondisi nitridasi normal digunakan: campuran nitrogen dan hidrogen dengan tekanan total 533,3 Pa dan rasionya dalam tekanan dengan 1: 3. Hanya waktu nitridasi yang bervariasi antara 72 sampai 252 ks (20- 70 jam) dalam percobaan ini. Sampel nitrided dicirikan oleh GIXD pada sudut kejadian 1°. Profil GIXD menunjukkan bahwa lapisan AlN terbentuk pada permukaan semua sampel setelah nitridasi plasma. Dengan waktu penahanan nitridasi yang lebih lama, jumlah AlN yang lebih besar terdeteksi pada profil GIXD. Struktur mikro cross-sectional sampel nitrida ditunjukkan pada Gambar 9 dengan memvariasikan waktu nitridasi dari 72 menjadi 252 ks (20 sampai 70 jam). Ketebalan lapisan AlN meningkat dengan meningkatkan waktu nitridasi. Pertumbuhan lapisan AlN yang terbentuk secara monoton ini dapat dijelaskan dengan proses difusi nitrogen ke dalam aluminium murni.
  • 14. Lanjutan 14 Gambar 9 Sampel cast aluminium murni nitrided untuk berbagai waktu nitridasi pada 823 K setelah pre- sputtering untuk 10,8 ks: (a) 72 ks, (b) 144 ks dan (c) 252 ks 4.5 2 4 , m 3.5 2 , T 3 2 Al N 2.5 of 2 Thickne ss 1.5 1 0.5 tc 0 0 50 100 150 200 250 300 Nitriding time, t /ks Gambar 10 Hubungan antara waktu nitridasi dan ketebalan persegi AlN
  • 15. Lanjutan O Suhu nitridasi juga berperan penting dalam pembentukan AlN. Ketika meningkatkan suhu nitridasi menjadi 873 K, ketebalan AlN meningkat menjadi hampir 5 mm x 72 ks (20 h) nitridasi seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Profil GIXD pada Gambar 12 juga menunjukkan intensitas puncak AlN yang lebih tinggi dengan peningkatan nitridasi. suhu. Secara umum, karena koefisien difusi nitrogen lebih besar pada suhu yang lebih tinggi, nitrogen dapat berdifusi menjadi matriks aluminium pada tingkat yang lebih cepat. Pada suhu yang lebih tinggi, bagaimanapun, tegangan termal residual yang diinduksi selama pendinginan juga menjadi cukup besar untuk menghasilkan retakan dan menyebabkan pelepasan lapisan AlN. 15
  • 16. Lanjutan 16 Gambar 11 Mikrostruktur sampel cor aluminium murni yang diproses dengan presputtering untuk 10,8 ks, dan nitridasi untuk 72 ks pada suhu yang berbeda: (a) 823 K dan (b) 873 K Fig. 13 Partial detachment of AlN layer due to residual stress. Al AlN (arb.unit)Inten sity 873K 823K 30 40 50 60 70 80 Diffraction Angle ,2θ Gambar 12 profil GIXD pada sudut kejadian 1° untuk sampel nitrida pada suhu nitridasi yang berbeda.
  • 17. Lanjutan O Proses deposisi selama nitridasi Untuk mempelajari pengaruh proses deposisi pada nitridasi, dilakukan percobaan nitridasi tambahan dengan menempatkan wafer silikon di bawah sampel aluminium. Wafer silikon setelah 432 ks (120 h) nitridasi dianalisis dengan GIXD. Gambar 14 (a) menunjukkan bahwa AlN terbentuk di permukaan. Struktur mikro cross-sectional pada Gambar 14 (b) juga menunjukkan pembentukan lapisan AlN dengan ketebalan sekitar 1 mm. Ini membuktikan secara positif bahwa AlN dapat terbentuk pada permukaan wafer silikon hanya dengan proses deposisi selama nitridasi plasma. Aluminium yang tergagap bisa bereaksi dengan nitrogen dan mungkin tersimpan di wafer silikon sebagai AlN. Namun, tingkat deposisi ini sangat rendah: 432 ks dibutuhkan untuk membentuk AlN dengan ketebalan 1 mm. Proses ini tidak ada hubungannya dengan proses nitridasi. 17
  • 18. Lanjutan 18 ment of AlN layer due to residual stress. Al AlN (arb.unit)Inten sity 873K 823K 30 40 50 60 70 80 Diffraction Angle ,2θ Fig. 12 GIXD profiles at the incident angle of 1 for nitrided samples at the diff erent nitriding temperatures. thermal expansion coefficient between AlN ( AlN) and aluminum ( Al). It can be estimated by ther ¼ EAlNð AlN AlÞðT TRÞ d Al :ð5Þd AlN þ d Al where EAlN is the Young’s modulus of AlN layer, given by EAlN ¼ 350 10 3 MPa, AlN ¼ 5:7 10 6 K 1 and Al ¼ ð22 25:5Þ 10 6 K 1 . T is the nitriding temperature, TR, the room temperature, dAl, the thickness of substrate, and dAlN, the thickness of AlN. The thickness of AlN is much less than that of aluminum, so that dAl=ðdAlN þ dAlÞ is nearly equal to unity in computation. 6) The calculated stress ranges from 2000 to 3000 MPa for 623–773 K nitriding tem- Fig. 14 Deposition on silicon wafer during plasma nitriding: (a) GIXD profile at the incident angle of 1 and (b) cross-sectional microstructure. Gambar 13 Partial detasemen lapisan AlN karena tegangan sisa Gambar 14 Deposisi pada wafer silikon selama nitridasi plasma: (a) GIXD profil di sudut kejadian 1° dan (b) struktur mikro cross-sectional
  • 19. Lanjutan O Mekanisme pembentukan AlN melalui nitridasi plasma Mekanisme pembentukan AlN dengan nitridasi plasma dalam percobaan ini diilustrasikan pada Gambar 15. Permukaan paduan aluminium selalu dilapisi dengan film Al2O3 alami, sehingga tidak ada nitrogen yang dapat bereaksi dengan matriks aluminium. Pre-sputtering dinyalakan oleh debit cahaya plasma nitrogen. Selama penyebutan, spesies yang lebih baik seperti Nþ 2 membombardir permukaan sampel untuk mentransfer sejumlah energi yang signifikan untuk melepaskan atom dari permukaan. Film oksida dieliminasi pada tahap ini. Nitrogen bereaksi dengan permukaan segar aluminium untuk membentuk AlN. Nodul alN terbentuk dengan reaksi langsung. Setelah lapisan AlN terbentuk di permukaan, reaksi AlN ini dengan kelembaban di udara menyebabkan degradasi AlN dengan pembentukan film Al (OH) 3. Tingkat pertumbuhan film Al (OH) 3 ini sangat lambat, dan karenanya, melindungi AlN dalam dari oksidasi lebih lanjut. 19
  • 20. Lanjutan 20 1418 P. Visuttipitukul, T. Aizawa and H. Kuwahara +N2 + N2 + + + Al+N AlN + N 2 N2 N 2 N2 N + NiHj + N* Al2O3 Al Al Al Sputtering Direct reaction AlN+H2O(g) Al + N* + + N*Al(OH)3 N N i H j AlN Al Al Al Diffusion and Degradation Deposition of AlN growth of AlN Fig. 15 AlN formation mechanism on pure aluminum sample by plasma nitriding. nitrogen can react with aluminum matrix. Pre-sputtering is ignited by glow discharge of nitrogen plasma. During pre- sputtering, preferable species like N þ 2 bombard the sample Gambar 15 Mekanisme pembentukan AlN pada sampel aluminium murni dengan nitridasi plasma
  • 21. Kesimpulan O Lapisan permukaan AlN dengan ketebalan 3 sampai 5 mm berhasil terbentuk pada spesimen aluminium cor murni melalui nitridasi DC-plasma dengan nitrogen pra-sputtering. Ketebalan AlN ini dapat dikontrol dengan kondisi pra-sputtering dan nitriding. Berbeda dengan perlakuan permukaan lainnya, metode ini efektif untuk menghasilkan lapisan AlN homogen. Detasemen atau retak lapisan AlN dapat dihilangkan dengan menurunkan suhu nitridasi atau dengan penataan permukaan pada paduan aluminium. Proses ini bisa dimanfaatkan sebagai modifikasi permukaan ramah lingkungan untuk berbagai paduan aluminium. 21