SlideShare a Scribd company logo
ADI ARIA NUGROHO
AKBAR ABDUL AZIZ
M. AMIRUL PP
OKTA HANGGAR
SULISTIAWAN
Secondary Prosess
 Adalah proses pemurnian baja cair
yang di lakukan di ladle furnace (LF)
untuk melayani dapur listrik proses,
dan menyediakan bahan baku baja cair
ke mesin pengecoran kontinyu (CCM).
Tujuan dari proses sekunder
 Mengatur temperatur baja cair yang akurat sebagai bahan
baku untuk pengecoran
 Mengatur komposisi akhir baja cair dengan kemampuan
koreksi komposisi sebagai unsur pemadu
 Homogenisasi baja cair melalui pengadukan dengan gas
 Peningkatan kebersihan baja melalui deoksidasi dan
desulfurisasi
 Bertindak sebagai buffer antara unit peleburan dan unit
pengecoran
 Meningkatkan fleksibilitas dalam produksi berbagai jenis
dan kualitas baja
Main Equipment
 Ladle
Merupakan wadah untuk menampung
baja cair.
Desain ladle untuk ladle furnace
menggunakan ladle yang ada, dengan
kapasitas :
Nominal : 130 ton
Maksimal : 15o ton
Minimal : 80 ton
Diameter atas : 3700mm
Diameter bawah : 3500mm
Tinggi total : 3700mm
 Ladle Transfer Car (LTC)
Berfungsi sebagai alat tansformasi ladle berisi baja cair penuh dari posisi
standby ke posisi treatment LF dan sebaliknya.
Digerakan oleh 2 set penggerak motor listrik yang dikontrol oleh frekwensi
converter dilengkapi dengan 4 roda, 2 diantaranya secara independent masing-
masing digerakan oleh sebuah single wheel drive.
 Ladle Cover Tilting Device
Terdiri atas :
1. Ladle cover lifting device dengan
penggerak berupa elektroda dengan
sistim hidrolik.
2. 3 buah elektroda dengan kapasitas 30
MVA dengan laju pemanasan
4,3°C/min. Menggunakan bahan
graphite dengan diameter 400mm.
3. Ladle cover di desain dengan kontruksi
pendinginan air tube to tube penuh,
didesain untuk menghindari
pemasukan udara berlebih kedalam
ladle sehingga syarat optimum
desulpurisasi dicapai dengan design
yang tertutup.
 Dedusting
Berfungsi untuk menangkap debu yang di bangkitkan dari pemanasan ulang
(reheating) dan proses alloy handling dengan menggunakan teknologi bag
house filter berkapasitas 90.000 NM³/h.
 Alloy Feeding
Sistem pengisian material paduan secara kontinyu dan otomatis dan di bagi
dalam 2 proses pengisian.
- Proses pengisian storage bin (terdiri dari 12 bin dengan kapasitas 10 m³)
- Proses penambahan material paduan ke dalam LF
 Wire Feeding
Befungsi untuk
mengumpankan
alumunium wire atau CaSi
wire ke dalam baja cair,
pengumpanan wire ini
bertujuan untuk proses
deoksidasi ladle dan
modifikasi inklusi. Dan
wire coil di tempatkan
pada sebuah wadah yaitu
wire basket.
 Top And Bottom Stirring
Berfungsi untuk pengadukan baja cair yang di proses dengan gas argon
Penyambung antara saluran gas pada ladle dengan saluran gas pada
LTC di lakukan melalui kopling otomatis sehingga mengurangi kerja
manusia pada daerah yang tidak menyenangkan.
PROSES PADA LF
 Slag Treatment
Definisi
Slag merupakan sekumpulan senyawa oksida maupun sulfida dari hasil proses pemurnian maupun
erosi material refraktori.
Slag memberikan peranan penting sebagai pengontrol proses untuk meningkatkan kualitas baja,
yield alloy, penurunan refraktori, peningkatan produktivitas dan penghematan biaya operasi dapur
maupun LF.
Fungsi Slag di LF
 Menutupi baja cair untuk mempertahankan temperatur
 Sebagai flux untuk menyerap inklusi dari baja cair
 Mencegah reoksidasi dari baja
 Mengikat sukfur
 Menyetabilkan arc untuk melindungi refraktori
 Menyesuaikan dengan keadaan refraktori untuk mengurangi erosi lining
BUATLAH SLAG YANG BAIK SEBELUM
MEMBUAT BAJA YANG BAIK
 Deoksidasi
Penambahan unsur deoksidator seperti al, dengan tujuan untuk
mengikat oksigen terlarut di dalam baja (ex.FeO) menjadi alumina
yang akan terikat di dalam slag sebagai syarat pengaturan kebersihan
baja.
Oksigen terlarut (O) ditentukan oleh O-sensor (Celox), sedangkan O
total ditentukan dari hasil pengukuran spektro (Lab.Kimia).
Reaksi :
2Al + 3O = Al2O3
( Alumina Killed / A grade)
 Desulfurisasi
Adalah pengurangan kadar sulfur di dalam baja
dengan cara metode slag treatment maupun injeksi
CaSi wire maupun CaO.
Metode slag treatment
3(CaO) + 2 Al + 3 S => 3(CaS) + Al2O3
Injeksi CaSi
Ca + S => CaS
 Modifikasi Inklusi
Perubahan bentuk inklusi serpih menjadi bulat untuk
mencegah efek clogging sewaktu casting.
- Semula Alumina (Al2O3) menjadi oxida globular
(12CaO.7Al2O3).
- Semula alumina (Al2O3) menjadi Pxi-sulfida
globular (Ca,Mn)S
Dengan cara injeksi CaSi wire.
 Alloying
Penambahan ferro alloy dan material additive yang di
lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
komposisi kimia baja cair sesuai target.
Jenis ferro alloy : FeSi, FeMn, SiMn, FeNb, FeV, FeTi,
FeMo, FeNi, FeCr, dll.
KETERANGAN
1. CaSi Wire
2. Neobium
3. Vanadium
4. Titanium
5. Pipa Chrom dan Nickel
6. Tembaga
TERIMA KASIH !!

More Related Content

What's hot

Slide presentasi ekstraksi alumunium
Slide presentasi ekstraksi alumuniumSlide presentasi ekstraksi alumunium
Slide presentasi ekstraksi alumunium
Egi Maulana
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
Iffa M.Nisa
 
Akibat atau dampak korosi dalam kehidupan
Akibat atau dampak korosi dalam kehidupanAkibat atau dampak korosi dalam kehidupan
Akibat atau dampak korosi dalam kehidupan
ONi NaFitri
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
Iffa M.Nisa
 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nya
Muhamad Awal
 
Vacuum MEtallurgy: Lecture Vacuum Degassing plant layout and its types
Vacuum MEtallurgy: Lecture Vacuum Degassing plant layout and its typesVacuum MEtallurgy: Lecture Vacuum Degassing plant layout and its types
Vacuum MEtallurgy: Lecture Vacuum Degassing plant layout and its types
NED University of Engineering and Technology
 
Cooling water system
Cooling water systemCooling water system
Cooling water system
Aprili yanti
 
Bab 1 sejarah material 1
Bab 1 sejarah material 1Bab 1 sejarah material 1
Bab 1 sejarah material 1deni46
 
Korosi erosi pada pump impeller
Korosi erosi pada pump impellerKorosi erosi pada pump impeller
Korosi erosi pada pump impellerVendi Supendi
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
Dwi Andriyanto
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
Lulu Arisa
 
pump & compressor.pptx
pump & compressor.pptxpump & compressor.pptx
pump & compressor.pptx
KrisnaIrawan1
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
Zhafran Anas
 
Perhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju KorosiPerhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju Korosi
yusi arisandi
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Ali Hasimi Pane
 
Besi tuang
Besi tuangBesi tuang
Besi tuang
Raudin Malik
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
wizdan ozil
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
 
Materi pompa
Materi pompaMateri pompa
Materi pompa
Amardhiana
 
Pompa dan sistem pemompaan
Pompa dan sistem pemompaanPompa dan sistem pemompaan
Pompa dan sistem pemompaan
mun farid
 

What's hot (20)

Slide presentasi ekstraksi alumunium
Slide presentasi ekstraksi alumuniumSlide presentasi ekstraksi alumunium
Slide presentasi ekstraksi alumunium
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
 
Akibat atau dampak korosi dalam kehidupan
Akibat atau dampak korosi dalam kehidupanAkibat atau dampak korosi dalam kehidupan
Akibat atau dampak korosi dalam kehidupan
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nya
 
Vacuum MEtallurgy: Lecture Vacuum Degassing plant layout and its types
Vacuum MEtallurgy: Lecture Vacuum Degassing plant layout and its typesVacuum MEtallurgy: Lecture Vacuum Degassing plant layout and its types
Vacuum MEtallurgy: Lecture Vacuum Degassing plant layout and its types
 
Cooling water system
Cooling water systemCooling water system
Cooling water system
 
Bab 1 sejarah material 1
Bab 1 sejarah material 1Bab 1 sejarah material 1
Bab 1 sejarah material 1
 
Korosi erosi pada pump impeller
Korosi erosi pada pump impellerKorosi erosi pada pump impeller
Korosi erosi pada pump impeller
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
pump & compressor.pptx
pump & compressor.pptxpump & compressor.pptx
pump & compressor.pptx
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
 
Perhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju KorosiPerhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju Korosi
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Besi tuang
Besi tuangBesi tuang
Besi tuang
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Materi pompa
Materi pompaMateri pompa
Materi pompa
 
Pompa dan sistem pemompaan
Pompa dan sistem pemompaanPompa dan sistem pemompaan
Pompa dan sistem pemompaan
 

Similar to Ladle furnace

Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
Johan Johan
 
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilanPemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Yogga Haw
 
Komposisi Material S35C
Komposisi Material S35CKomposisi Material S35C
Komposisi Material S35C
ade jalaludin
 
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaPresentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
NadiaRusding
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknik
Zul Abidin
 
Heat affected zone & heat treatmen tx
Heat affected zone & heat treatmen txHeat affected zone & heat treatmen tx
Heat affected zone & heat treatmen tx
binsar pakpahan
 
Welding
WeldingWelding
Welding
Ahmad Yani
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
Endang Hastutiningsih
 
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
ElkaFaizal2
 
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptxTEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
AlisaSalsabila1
 
45197046 elektro plating
45197046 elektro plating45197046 elektro plating
45197046 elektro plating
afrizal abdi musyafiq
 
Ilmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmapIlmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmap
087dwi
 
Steel melting
Steel meltingSteel melting
Steel melting
Sandyarif Perwita
 
Resume
ResumeResume
Resume
Ike_dayi
 
Itm3
Itm3Itm3
Itm3
madani68
 
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamAir umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
dian haryanto
 
Dapur kupola
Dapur kupolaDapur kupola
Dapur kupola
Bintang Di Surga
 
Output rotary kiln
Output rotary kilnOutput rotary kiln
Output rotary kiln
iksan mustofa
 

Similar to Ladle furnace (20)

Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
 
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilanPemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilan
 
Komposisi Material S35C
Komposisi Material S35CKomposisi Material S35C
Komposisi Material S35C
 
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaPresentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknik
 
Heat affected zone & heat treatmen tx
Heat affected zone & heat treatmen txHeat affected zone & heat treatmen tx
Heat affected zone & heat treatmen tx
 
Welding
WeldingWelding
Welding
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
3. MMAW BAJA PADUAN.pptx
 
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptxTEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
 
Proses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanasProses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanas
 
45197046 elektro plating
45197046 elektro plating45197046 elektro plating
45197046 elektro plating
 
Ilmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmapIlmu bahan 4.mmap
Ilmu bahan 4.mmap
 
Steel melting
Steel meltingSteel melting
Steel melting
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Presentasi aluminum
Presentasi aluminumPresentasi aluminum
Presentasi aluminum
 
Itm3
Itm3Itm3
Itm3
 
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamAir umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
 
Dapur kupola
Dapur kupolaDapur kupola
Dapur kupola
 
Output rotary kiln
Output rotary kilnOutput rotary kiln
Output rotary kiln
 

Recently uploaded

UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxUJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
priyantifitri
 
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRONMateri Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
haikal136839
 
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
RonaMentari2
 
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
noviardi261188
 
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
MuhammadZidan94
 
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
MuhammadIkmalWiawan
 

Recently uploaded (6)

UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxUJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
 
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRONMateri Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
 
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
 
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
 
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
 
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
 

Ladle furnace

  • 1. ADI ARIA NUGROHO AKBAR ABDUL AZIZ M. AMIRUL PP OKTA HANGGAR SULISTIAWAN
  • 2. Secondary Prosess  Adalah proses pemurnian baja cair yang di lakukan di ladle furnace (LF) untuk melayani dapur listrik proses, dan menyediakan bahan baku baja cair ke mesin pengecoran kontinyu (CCM).
  • 3. Tujuan dari proses sekunder  Mengatur temperatur baja cair yang akurat sebagai bahan baku untuk pengecoran  Mengatur komposisi akhir baja cair dengan kemampuan koreksi komposisi sebagai unsur pemadu  Homogenisasi baja cair melalui pengadukan dengan gas  Peningkatan kebersihan baja melalui deoksidasi dan desulfurisasi  Bertindak sebagai buffer antara unit peleburan dan unit pengecoran  Meningkatkan fleksibilitas dalam produksi berbagai jenis dan kualitas baja
  • 5.  Ladle Merupakan wadah untuk menampung baja cair. Desain ladle untuk ladle furnace menggunakan ladle yang ada, dengan kapasitas : Nominal : 130 ton Maksimal : 15o ton Minimal : 80 ton Diameter atas : 3700mm Diameter bawah : 3500mm Tinggi total : 3700mm
  • 6.
  • 7.  Ladle Transfer Car (LTC) Berfungsi sebagai alat tansformasi ladle berisi baja cair penuh dari posisi standby ke posisi treatment LF dan sebaliknya. Digerakan oleh 2 set penggerak motor listrik yang dikontrol oleh frekwensi converter dilengkapi dengan 4 roda, 2 diantaranya secara independent masing- masing digerakan oleh sebuah single wheel drive.
  • 8.
  • 9.  Ladle Cover Tilting Device Terdiri atas : 1. Ladle cover lifting device dengan penggerak berupa elektroda dengan sistim hidrolik. 2. 3 buah elektroda dengan kapasitas 30 MVA dengan laju pemanasan 4,3°C/min. Menggunakan bahan graphite dengan diameter 400mm. 3. Ladle cover di desain dengan kontruksi pendinginan air tube to tube penuh, didesain untuk menghindari pemasukan udara berlebih kedalam ladle sehingga syarat optimum desulpurisasi dicapai dengan design yang tertutup.
  • 10.
  • 11.  Dedusting Berfungsi untuk menangkap debu yang di bangkitkan dari pemanasan ulang (reheating) dan proses alloy handling dengan menggunakan teknologi bag house filter berkapasitas 90.000 NM³/h.
  • 12.
  • 13.  Alloy Feeding Sistem pengisian material paduan secara kontinyu dan otomatis dan di bagi dalam 2 proses pengisian. - Proses pengisian storage bin (terdiri dari 12 bin dengan kapasitas 10 m³) - Proses penambahan material paduan ke dalam LF
  • 14.
  • 15.  Wire Feeding Befungsi untuk mengumpankan alumunium wire atau CaSi wire ke dalam baja cair, pengumpanan wire ini bertujuan untuk proses deoksidasi ladle dan modifikasi inklusi. Dan wire coil di tempatkan pada sebuah wadah yaitu wire basket.
  • 16.
  • 17.  Top And Bottom Stirring Berfungsi untuk pengadukan baja cair yang di proses dengan gas argon Penyambung antara saluran gas pada ladle dengan saluran gas pada LTC di lakukan melalui kopling otomatis sehingga mengurangi kerja manusia pada daerah yang tidak menyenangkan.
  • 18.
  • 20.  Slag Treatment Definisi Slag merupakan sekumpulan senyawa oksida maupun sulfida dari hasil proses pemurnian maupun erosi material refraktori. Slag memberikan peranan penting sebagai pengontrol proses untuk meningkatkan kualitas baja, yield alloy, penurunan refraktori, peningkatan produktivitas dan penghematan biaya operasi dapur maupun LF. Fungsi Slag di LF  Menutupi baja cair untuk mempertahankan temperatur  Sebagai flux untuk menyerap inklusi dari baja cair  Mencegah reoksidasi dari baja  Mengikat sukfur  Menyetabilkan arc untuk melindungi refraktori  Menyesuaikan dengan keadaan refraktori untuk mengurangi erosi lining BUATLAH SLAG YANG BAIK SEBELUM MEMBUAT BAJA YANG BAIK
  • 21.  Deoksidasi Penambahan unsur deoksidator seperti al, dengan tujuan untuk mengikat oksigen terlarut di dalam baja (ex.FeO) menjadi alumina yang akan terikat di dalam slag sebagai syarat pengaturan kebersihan baja. Oksigen terlarut (O) ditentukan oleh O-sensor (Celox), sedangkan O total ditentukan dari hasil pengukuran spektro (Lab.Kimia). Reaksi : 2Al + 3O = Al2O3 ( Alumina Killed / A grade)
  • 22.  Desulfurisasi Adalah pengurangan kadar sulfur di dalam baja dengan cara metode slag treatment maupun injeksi CaSi wire maupun CaO. Metode slag treatment 3(CaO) + 2 Al + 3 S => 3(CaS) + Al2O3 Injeksi CaSi Ca + S => CaS
  • 23.  Modifikasi Inklusi Perubahan bentuk inklusi serpih menjadi bulat untuk mencegah efek clogging sewaktu casting. - Semula Alumina (Al2O3) menjadi oxida globular (12CaO.7Al2O3). - Semula alumina (Al2O3) menjadi Pxi-sulfida globular (Ca,Mn)S Dengan cara injeksi CaSi wire.
  • 24.  Alloying Penambahan ferro alloy dan material additive yang di lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan komposisi kimia baja cair sesuai target. Jenis ferro alloy : FeSi, FeMn, SiMn, FeNb, FeV, FeTi, FeMo, FeNi, FeCr, dll.
  • 25. KETERANGAN 1. CaSi Wire 2. Neobium 3. Vanadium 4. Titanium 5. Pipa Chrom dan Nickel 6. Tembaga