SlideShare a Scribd company logo
Ejaan & Bahasa Surat
Nama Anggota :
Octa Azzahra (2173201110058)
Putri Nurhaliza (2173201110059)
Reska Maulidya Warapsari (2173201110060)
Riski Amalia (2173201110061)
Ejaan Bahasa Indonesia
Perlu kita ketahui bahwa perkembangan terkini ejaan di Indonesia
menunjukkan bahwa sejak 30 November 2015, Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dinyatakan sudah tidak berlaku
lagi. Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015, pedoman ejaan
yang dipakai secara resmi dan dijadikan pedoman dalam penulisan
adalah Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
Namun demikian, beberapa contoh penggunaan yang dibahas di dalam Pedoman EBI tetap akan disajikan,
terutama pada bagian-bagian yang memerlukan contoh penerapan.
1. Pemakaian Huruf
Huruf Abjad (cukup jelas)
Huruf Vokal
(cukup jelas)
Huruf Konsonan
(cukup jelas)
Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai,
au, ei, dan oi.
e.Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.
Huruf Kapital
1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Wakil Presiden Jusuf
Kalla; Sekretaris Jenderal Kementerian Agama; Gubernur Sulawesi Selatan
2) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ayah
berteriak, “Tutup pintu itu!”
3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Amerika
Utara; Gunung Merapi; Selat Sunda; Terusan Suez, Kecamatan Pasar Rebo; Gang
Kelinci
Huruf Miring
1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contoh: Kami sudah membaca novel Layar Terkembang karangan Sultan
Takdir Alisjahbana; Berita heboh itu muncul dalam koran Republika.
2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh: Huruf terakhir
kata abad adalah d; Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan alat
komunikasi.
3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Nama ilmiah buah manggis ialah
Garcinia mangostana; Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian
wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh.
h. Huruf Tebal
1) Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring. Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat
dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
2) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh:
1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Masalah
Bentuk-bentuk Surat
Yang dimaksud dengan bentuk atau style surat ialah susunan letak bagian –
bagian surat (lay-out). Cara penempatan bagian – bagian surat rupanya
instansi atau departemen-departemen yang ada di Indonesia mempunyai
kebiasaan atau selera sendiri-sendiri. Sampai saat ini, bentuk surat
dimaksud paling sedikitnya dapat dibesakan menjadi empat: bentuk resmi
(official style), bentuk lurus (blok style), bentuk setengah lurus (semi block
style), dan bentuk lekuk (indented style). Contoh masing- masing bentuk
surat ini dapat dilihat berikut ini.
1. Bentuk Resmi (Official Style)
Keterangan
1. = kepala surat
2. = alamat pengirim dan
tanggal pengiriman
3. = nomor surat
4. = lampiran (kalau ada)
5. = hal atau prihal
6. = alamat surat
7. = bagian isi surat
8. = nama pengirim
9. = tembusan atau tindasan
2. Bentuk Lurus ( Block Style )
3. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)
4. Bentuk Lekuk (Indented Style)
Bahasa Surat Dinas
Penggunaan bahasa Indonesia yang dimaksudkan tentu bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Pengertian bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang
komunikatif; sedangkan, bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia
yang memenuhi aturan-aturan atau kaidah.
Aturan-aturan yang bersifat umum, yang terdapat dalam bahasa Indonesia
hendaknya diperhatikan dalam pembuatan surat-surat dinas. Jika tidak demikian,
pengertian bahasa Indonesia yang baik dalam surat dinas sulit dapat dicapai.
Aturan-aturan yang perlu diperhatikan menyangkut: cara penulisan, pemilihan
dan pembentukan kata, dan cara penyusunan kalimat.
Bahasa surat akan dikatakan baik bila memenuhi kriteria berikut ini :
Menyangkut ejaan
1. Penulisan atau pengetikan hendaknya rapi dan jelas dibaca.
2. Warna tulisan atau pengetikan sebaiknya menggunakan warna hitam.
Menyangkut kata
1. Tidak boleh menggunakan kata-kata yang tabu.
2. Pilihan kata-kata yang bermakna umum.
3. Hindari penggunaan kata-kata silang.
4. Jangan menggunakan kata-kata usang.
5. Hindari penggunaan kata-kata artifisial.
Menyangkut kalimat
1. Gunakan kalimat yang bermakna lugas.
2. Buatlah kalimat yang bervariasi, baik menyangkut variasi susun kalimat, pola
kalimat, maupun variasi panjang –pendek kalimat.
Faktor lain yang baik dalam surat dinas adalah dengan menggantikan bentuk-
bentuk surat yang ada. Komposisi bagian surat: kepala surat, nomor surat,
tanggal surat,
lampiran, hal atau prihal, alamat surat salam pembuka, isi surat, salam penutup,
tandatangan pengirim, inisial, tembusan, catatan, hendaknya ditulis pada
komposisi yang benar. Dengan memperhatikan beberapa persyaratan di atas
maka penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dalam surat-surat dinas akan
lebih mungkin dapat dicapai
Contoh ( Surat Undangan Dinas )
Pada contoh surat di atas yang hanya memuat komposisi. Di dalamnya berisi
lingkaran-lingkaran yang bernomor. Lingkaran-lingkaran yang bernomor itulah
biasanya menimbulakan masalah. Lingkaran pertama yang merupakan alamat surat
pada
umumnya ditulis, “Yth. : ............................”
Penggunaan titik dua (: ) dalam hal ini diberi lingkaran karena hal itu salah.
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempuranakan tidak ada memuat aturan bahwa
setelah
Yth. itu berisi titik dua ( : ) (periksa pedoman EYD).
Begitu juga tentang lingkaran nomor dua. Setelah akhir salam pembuka, yang
biasanya ditulis dengan, “Dengan hormat” atau yang sejenisnya dianggap sebagai
kalimat yang sudah selesai, dan bukan merupakan judul. Karenanya setelah salam
pembuka akan tepat bila dibubuhi tanda titik (.).
Pada lingkaran tiga biasanya diakhiri dengan kata pada dan selanjutnya diikuti
dengan perincian, “Hari, tanggal: .............................”, “Pukul : ................................. “,
dan “Tempat : ..................................”. Letak permasalahannya adalah pada penulisan
titik dua (:). Dalam buku pedoman EYD tidak ada menyajikan aturan bahwa setelah
titik
dua ditulis dengan huruf besar, terkecuali perincian itu menyangkut nama, gelar, dll.-
nya. Untuk menghindari kesalahan ini barangkali akan lebih baik setelah kata pada
itu
dilanjutkan dengan beberapa patah kata lagi sehinggga kalimatnya selesai. Dengan
cara
ini maka penulisan perincian selanjutnya bisa diawali dengan huruf besar, karena
perincian itu dianggap kalimat-kalimat baru. Penambahan kata yang dimaksudkan
misalnya pada
ketentuan di bawah ini.
Pemilihan Kata dan Pembentukannya
Baku Tidak Baku
acak random
alih tengas tour of duty
baku standar
cakupan scope
dwi pihak bilateral
subjek subyek
kanjang stamina
kesenjangan gap
nisbah ratio
penyejuk udara air conditioner
tumpang tindih overlap
apotek apotik
analisis analisa
manajeman managemen
konduite kondite
Daftar Pustaka
• Tim Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia. (2018). Ujian Dinas
Tingkat 1 Bahasa Indonesia.

More Related Content

Similar to Kel-6 Bahasa Indonesia.pptx

Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxTeknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
DistaTri
 
PEMAKAIAN HURUF.pptx
PEMAKAIAN HURUF.pptxPEMAKAIAN HURUF.pptx
PEMAKAIAN HURUF.pptx
nomitawulan
 
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa IndonesiaEjaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Siti Hardiyanti
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tian Sarwoyo
 
1
11
Nurul i
Nurul iNurul i
Nurul i
taufiq99
 
kata ejaan.pdf
kata ejaan.pdfkata ejaan.pdf
kata ejaan.pdf
Rachmy Sahnir
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]
MelindaTriA
 
Makalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docMakalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docNor Hidayati
 
Bab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesiaBab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesia
mudanp.com
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
Angelia Tikha
 
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
Katarina Yuliana
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
taufiq99
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
UNIB
 
Ppt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesiaPpt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesia
AizulIstiqomah
 
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docxMAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
Ardijuliansa
 
Makalah dendi
Makalah dendiMakalah dendi
Makalah dendi
dendiagustin
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Zukét Printing
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
aechacha366
 
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
PramudiaPermana1
 

Similar to Kel-6 Bahasa Indonesia.pptx (20)

Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxTeknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
 
PEMAKAIAN HURUF.pptx
PEMAKAIAN HURUF.pptxPEMAKAIAN HURUF.pptx
PEMAKAIAN HURUF.pptx
 
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa IndonesiaEjaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
1
11
1
 
Nurul i
Nurul iNurul i
Nurul i
 
kata ejaan.pdf
kata ejaan.pdfkata ejaan.pdf
kata ejaan.pdf
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]
 
Makalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docMakalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.doc
 
Bab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesiaBab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Ppt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesiaPpt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesia
 
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docxMAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
MAKALAH PUEBI BAHASA INDONESIA.docx
 
Makalah dendi
Makalah dendiMakalah dendi
Makalah dendi
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
652331676-PPT-MODUL-6-TEKNIK-PENULISAN-KARYA-ILMIAH.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 

Kel-6 Bahasa Indonesia.pptx

  • 1. Ejaan & Bahasa Surat Nama Anggota : Octa Azzahra (2173201110058) Putri Nurhaliza (2173201110059) Reska Maulidya Warapsari (2173201110060) Riski Amalia (2173201110061)
  • 2. Ejaan Bahasa Indonesia Perlu kita ketahui bahwa perkembangan terkini ejaan di Indonesia menunjukkan bahwa sejak 30 November 2015, Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dinyatakan sudah tidak berlaku lagi. Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015, pedoman ejaan yang dipakai secara resmi dan dijadikan pedoman dalam penulisan adalah Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
  • 3. Namun demikian, beberapa contoh penggunaan yang dibahas di dalam Pedoman EBI tetap akan disajikan, terutama pada bagian-bagian yang memerlukan contoh penerapan. 1. Pemakaian Huruf Huruf Abjad (cukup jelas) Huruf Vokal (cukup jelas) Huruf Konsonan (cukup jelas) Huruf Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.
  • 4.
  • 5. e.Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
  • 6. Huruf Kapital 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Wakil Presiden Jusuf Kalla; Sekretaris Jenderal Kementerian Agama; Gubernur Sulawesi Selatan 2) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ayah berteriak, “Tutup pintu itu!” 3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Amerika Utara; Gunung Merapi; Selat Sunda; Terusan Suez, Kecamatan Pasar Rebo; Gang Kelinci
  • 7. Huruf Miring 1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh: Kami sudah membaca novel Layar Terkembang karangan Sultan Takdir Alisjahbana; Berita heboh itu muncul dalam koran Republika. 2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh: Huruf terakhir kata abad adalah d; Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan alat komunikasi. 3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana; Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh.
  • 8. h. Huruf Tebal 1) Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. 2) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh: 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang 1.1.2 Masalah
  • 9. Bentuk-bentuk Surat Yang dimaksud dengan bentuk atau style surat ialah susunan letak bagian – bagian surat (lay-out). Cara penempatan bagian – bagian surat rupanya instansi atau departemen-departemen yang ada di Indonesia mempunyai kebiasaan atau selera sendiri-sendiri. Sampai saat ini, bentuk surat dimaksud paling sedikitnya dapat dibesakan menjadi empat: bentuk resmi (official style), bentuk lurus (blok style), bentuk setengah lurus (semi block style), dan bentuk lekuk (indented style). Contoh masing- masing bentuk surat ini dapat dilihat berikut ini.
  • 10. 1. Bentuk Resmi (Official Style)
  • 11. Keterangan 1. = kepala surat 2. = alamat pengirim dan tanggal pengiriman 3. = nomor surat 4. = lampiran (kalau ada) 5. = hal atau prihal 6. = alamat surat 7. = bagian isi surat 8. = nama pengirim 9. = tembusan atau tindasan
  • 12. 2. Bentuk Lurus ( Block Style )
  • 13. 3. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)
  • 14. 4. Bentuk Lekuk (Indented Style)
  • 15. Bahasa Surat Dinas Penggunaan bahasa Indonesia yang dimaksudkan tentu bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pengertian bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang komunikatif; sedangkan, bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang memenuhi aturan-aturan atau kaidah. Aturan-aturan yang bersifat umum, yang terdapat dalam bahasa Indonesia hendaknya diperhatikan dalam pembuatan surat-surat dinas. Jika tidak demikian, pengertian bahasa Indonesia yang baik dalam surat dinas sulit dapat dicapai. Aturan-aturan yang perlu diperhatikan menyangkut: cara penulisan, pemilihan dan pembentukan kata, dan cara penyusunan kalimat.
  • 16. Bahasa surat akan dikatakan baik bila memenuhi kriteria berikut ini : Menyangkut ejaan 1. Penulisan atau pengetikan hendaknya rapi dan jelas dibaca. 2. Warna tulisan atau pengetikan sebaiknya menggunakan warna hitam. Menyangkut kata 1. Tidak boleh menggunakan kata-kata yang tabu. 2. Pilihan kata-kata yang bermakna umum. 3. Hindari penggunaan kata-kata silang. 4. Jangan menggunakan kata-kata usang. 5. Hindari penggunaan kata-kata artifisial.
  • 17. Menyangkut kalimat 1. Gunakan kalimat yang bermakna lugas. 2. Buatlah kalimat yang bervariasi, baik menyangkut variasi susun kalimat, pola kalimat, maupun variasi panjang –pendek kalimat. Faktor lain yang baik dalam surat dinas adalah dengan menggantikan bentuk- bentuk surat yang ada. Komposisi bagian surat: kepala surat, nomor surat, tanggal surat, lampiran, hal atau prihal, alamat surat salam pembuka, isi surat, salam penutup, tandatangan pengirim, inisial, tembusan, catatan, hendaknya ditulis pada komposisi yang benar. Dengan memperhatikan beberapa persyaratan di atas maka penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dalam surat-surat dinas akan lebih mungkin dapat dicapai
  • 18. Contoh ( Surat Undangan Dinas )
  • 19. Pada contoh surat di atas yang hanya memuat komposisi. Di dalamnya berisi lingkaran-lingkaran yang bernomor. Lingkaran-lingkaran yang bernomor itulah biasanya menimbulakan masalah. Lingkaran pertama yang merupakan alamat surat pada umumnya ditulis, “Yth. : ............................” Penggunaan titik dua (: ) dalam hal ini diberi lingkaran karena hal itu salah. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempuranakan tidak ada memuat aturan bahwa setelah Yth. itu berisi titik dua ( : ) (periksa pedoman EYD). Begitu juga tentang lingkaran nomor dua. Setelah akhir salam pembuka, yang biasanya ditulis dengan, “Dengan hormat” atau yang sejenisnya dianggap sebagai kalimat yang sudah selesai, dan bukan merupakan judul. Karenanya setelah salam pembuka akan tepat bila dibubuhi tanda titik (.).
  • 20. Pada lingkaran tiga biasanya diakhiri dengan kata pada dan selanjutnya diikuti dengan perincian, “Hari, tanggal: .............................”, “Pukul : ................................. “, dan “Tempat : ..................................”. Letak permasalahannya adalah pada penulisan titik dua (:). Dalam buku pedoman EYD tidak ada menyajikan aturan bahwa setelah titik dua ditulis dengan huruf besar, terkecuali perincian itu menyangkut nama, gelar, dll.- nya. Untuk menghindari kesalahan ini barangkali akan lebih baik setelah kata pada itu dilanjutkan dengan beberapa patah kata lagi sehinggga kalimatnya selesai. Dengan cara ini maka penulisan perincian selanjutnya bisa diawali dengan huruf besar, karena perincian itu dianggap kalimat-kalimat baru. Penambahan kata yang dimaksudkan misalnya pada ketentuan di bawah ini.
  • 21. Pemilihan Kata dan Pembentukannya Baku Tidak Baku acak random alih tengas tour of duty baku standar cakupan scope dwi pihak bilateral subjek subyek kanjang stamina kesenjangan gap nisbah ratio penyejuk udara air conditioner tumpang tindih overlap apotek apotik analisis analisa manajeman managemen konduite kondite
  • 22. Daftar Pustaka • Tim Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia. (2018). Ujian Dinas Tingkat 1 Bahasa Indonesia.