Dokumen tersebut membahas tentang ejaan bahasa Indonesia, bentuk-bentuk surat, dan bahasa yang baik dalam penulisan surat dinas. Dibahas pula contoh surat undangan dinas dan pemilihan kata yang baku dalam penulisan dokumen resmi.
Makalah ini membahas sejarah dan perkembangan ejaan Bahasa Indonesia, mulai dari Ejaan van Ophuysen pada tahun 1901 hingga Ejaan Republik pada tahun 1947. Ejaan van Ophuysen merupakan ejaan sistematis pertama untuk Bahasa Melayu, sedangkan Ejaan Republik ditetapkan untuk menyempurnakan dan menyederhanakan sistem ejaan. Makalah ini juga membahas pengertian, fungsi, dan perbedaan antara kaid
Ejaan merupakan peraturan untuk melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambangnya. Ejaan berfungsi sebagai landasan pembakuan bahasa dan alat penyaring unsur bahasa asing. Perkembangan ejaan meliputi Ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo, dan yang Disempurnakan. Ejaan dalam peristilahan mencakup fonemik, etimologi, transliterasi, dan penyesuaian.
Makalah ini membahas tentang penggunaan tanda baca dan penulisan kalimat yang benar sesuai kaidah kebahasaan Indonesia. Teori yang dijelaskan mencakup penjelasan tentang tanda baca seperti tanda tanya, tanda seru, tanda titik dua, serta penggunaan huruf kapital dan pemisahan kata.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan bahasa Indonesia. Terdapat beberapa aturan penggunaan huruf kapital seperti untuk huruf pertama kalimat, nama orang, tempat, dan organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengecualian-pengecualian dalam penggunaan huruf kapital.
Dokumen tersebut membahas tentang ejaan dan kebakuannya dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian ejaan, fungsinya, perkembangan ejaan bahasa Indonesia dan pembagian-pembagiannya, serta pemakaian huruf dan tanda baca yang sesuai dengan pedoman EYD.
Makalah ini membahas sejarah dan perkembangan ejaan Bahasa Indonesia, mulai dari Ejaan van Ophuysen pada tahun 1901 hingga Ejaan Republik pada tahun 1947. Ejaan van Ophuysen merupakan ejaan sistematis pertama untuk Bahasa Melayu, sedangkan Ejaan Republik ditetapkan untuk menyempurnakan dan menyederhanakan sistem ejaan. Makalah ini juga membahas pengertian, fungsi, dan perbedaan antara kaid
Ejaan merupakan peraturan untuk melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambangnya. Ejaan berfungsi sebagai landasan pembakuan bahasa dan alat penyaring unsur bahasa asing. Perkembangan ejaan meliputi Ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo, dan yang Disempurnakan. Ejaan dalam peristilahan mencakup fonemik, etimologi, transliterasi, dan penyesuaian.
Makalah ini membahas tentang penggunaan tanda baca dan penulisan kalimat yang benar sesuai kaidah kebahasaan Indonesia. Teori yang dijelaskan mencakup penjelasan tentang tanda baca seperti tanda tanya, tanda seru, tanda titik dua, serta penggunaan huruf kapital dan pemisahan kata.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan bahasa Indonesia. Terdapat beberapa aturan penggunaan huruf kapital seperti untuk huruf pertama kalimat, nama orang, tempat, dan organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengecualian-pengecualian dalam penggunaan huruf kapital.
Dokumen tersebut membahas tentang ejaan dan kebakuannya dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian ejaan, fungsinya, perkembangan ejaan bahasa Indonesia dan pembagian-pembagiannya, serta pemakaian huruf dan tanda baca yang sesuai dengan pedoman EYD.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang meliputi penjelasan mengenai huruf abjad, vokal, konsonan, diftong, dan penggunaan huruf miring, tebal dalam tulisan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan dan berbagai peraturan ejaan yang pernah digunakan dalam bahasa Indonesia dan Melayu, termasuk Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Malindo, dan penggunaan berbagai tanda baca dalam bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI) yang mencakup pentingnya TTKI, TTKI di perguruan tinggi, syarat dan subjek TTKI, serta jenis-jenis karangan ilmiah. Dokumen ini juga menjelaskan syarat-syarat kebahasaan dalam penulisan karangan ilmiah seperti bahasa yang baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif, ringkas, dan runtun.
Makalah ini membahas tentang ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) dengan fokus pada penggunaan tanda baca. EYD merupakan upaya penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia yang meliputi penggunaan huruf, kata, unsur serapan, dan tanda baca. Tanda baca memiliki peran penting dalam menyampaikan makna kalimat secara tepat dan jelas. Makalah ini menjelaskan macam-macam tanda baca beserta fun
Makalah ini membahas tentang penerapan kaidah ejaan dan tata tulis bahasa Indonesia dalam karya tulis. Makalah ini menjelaskan tentang sejarah ejaan bahasa Indonesia, penggunaan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baka secara tepat.
Makalah ini membahas penerapan ejaan Bahasa Indonesia dalam penulisan karya tulis ilmiah. Topik utama yang dibahas meliputi pemakaian huruf, penggunaan huruf kapital dan miring, penulisan kata, unsur serapan, dan tanda baka. Makalah ini menjelaskan aturan-aturan ejaan terkait topik tersebut berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Teks tersebut membahas tentang analisis penggunaan tanda baca dalam penulisan karya tulis ilmiah. Teks tersebut menjelaskan berbagai jenis tanda baca beserta fungsinya seperti titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya dan seru. Teks tersebut juga menjelaskan aturan penggunaan masing-masing tanda baca sesuai Ejaan Yang Disempurnakan.
Makalah ini membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang mencakup lima aspek seperti pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca."
Ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sejak awal penggunaan aksara Latin hingga saat ini. Ejaan pertama yang digunakan adalah Ejaan Van Ophuysen pada 1900an, kemudian diganti dengan Ejaan Suwandi pada 1947. Pada 1972, ditetapkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau EYD yang masih digunakan hingga kini. EYD terus disempurnakan untuk mencapai keseragaman ejaan bah
Makalah ini membahas tentang ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Ejaan mencakup penulisan huruf, pemotongan kata, penggunaan huruf kapital dan miring, sedangkan tanda baca berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca. Makalah ini juga menjelaskan beberapa macam-macam ejaan yang pernah digunakan di Indonesia beserta prinsip-prinsip penggunaan tanda baca.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang meliputi penjelasan mengenai huruf abjad, vokal, konsonan, diftong, dan penggunaan huruf miring, tebal dalam tulisan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan dan berbagai peraturan ejaan yang pernah digunakan dalam bahasa Indonesia dan Melayu, termasuk Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Malindo, dan penggunaan berbagai tanda baca dalam bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI) yang mencakup pentingnya TTKI, TTKI di perguruan tinggi, syarat dan subjek TTKI, serta jenis-jenis karangan ilmiah. Dokumen ini juga menjelaskan syarat-syarat kebahasaan dalam penulisan karangan ilmiah seperti bahasa yang baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif, ringkas, dan runtun.
Makalah ini membahas tentang ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) dengan fokus pada penggunaan tanda baca. EYD merupakan upaya penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia yang meliputi penggunaan huruf, kata, unsur serapan, dan tanda baca. Tanda baca memiliki peran penting dalam menyampaikan makna kalimat secara tepat dan jelas. Makalah ini menjelaskan macam-macam tanda baca beserta fun
Makalah ini membahas tentang penerapan kaidah ejaan dan tata tulis bahasa Indonesia dalam karya tulis. Makalah ini menjelaskan tentang sejarah ejaan bahasa Indonesia, penggunaan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baka secara tepat.
Makalah ini membahas penerapan ejaan Bahasa Indonesia dalam penulisan karya tulis ilmiah. Topik utama yang dibahas meliputi pemakaian huruf, penggunaan huruf kapital dan miring, penulisan kata, unsur serapan, dan tanda baka. Makalah ini menjelaskan aturan-aturan ejaan terkait topik tersebut berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Teks tersebut membahas tentang analisis penggunaan tanda baca dalam penulisan karya tulis ilmiah. Teks tersebut menjelaskan berbagai jenis tanda baca beserta fungsinya seperti titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, elipsis, tanya dan seru. Teks tersebut juga menjelaskan aturan penggunaan masing-masing tanda baca sesuai Ejaan Yang Disempurnakan.
Makalah ini membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang mencakup lima aspek seperti pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca."
Ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sejak awal penggunaan aksara Latin hingga saat ini. Ejaan pertama yang digunakan adalah Ejaan Van Ophuysen pada 1900an, kemudian diganti dengan Ejaan Suwandi pada 1947. Pada 1972, ditetapkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau EYD yang masih digunakan hingga kini. EYD terus disempurnakan untuk mencapai keseragaman ejaan bah
Makalah ini membahas tentang ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Ejaan mencakup penulisan huruf, pemotongan kata, penggunaan huruf kapital dan miring, sedangkan tanda baca berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca. Makalah ini juga menjelaskan beberapa macam-macam ejaan yang pernah digunakan di Indonesia beserta prinsip-prinsip penggunaan tanda baca.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Kel-6 Bahasa Indonesia.pptx
1. Ejaan & Bahasa Surat
Nama Anggota :
Octa Azzahra (2173201110058)
Putri Nurhaliza (2173201110059)
Reska Maulidya Warapsari (2173201110060)
Riski Amalia (2173201110061)
2. Ejaan Bahasa Indonesia
Perlu kita ketahui bahwa perkembangan terkini ejaan di Indonesia
menunjukkan bahwa sejak 30 November 2015, Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dinyatakan sudah tidak berlaku
lagi. Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015, pedoman ejaan
yang dipakai secara resmi dan dijadikan pedoman dalam penulisan
adalah Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
3. Namun demikian, beberapa contoh penggunaan yang dibahas di dalam Pedoman EBI tetap akan disajikan,
terutama pada bagian-bagian yang memerlukan contoh penerapan.
1. Pemakaian Huruf
Huruf Abjad (cukup jelas)
Huruf Vokal
(cukup jelas)
Huruf Konsonan
(cukup jelas)
Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai,
au, ei, dan oi.
6. Huruf Kapital
1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Wakil Presiden Jusuf
Kalla; Sekretaris Jenderal Kementerian Agama; Gubernur Sulawesi Selatan
2) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ayah
berteriak, “Tutup pintu itu!”
3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Amerika
Utara; Gunung Merapi; Selat Sunda; Terusan Suez, Kecamatan Pasar Rebo; Gang
Kelinci
7. Huruf Miring
1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contoh: Kami sudah membaca novel Layar Terkembang karangan Sultan
Takdir Alisjahbana; Berita heboh itu muncul dalam koran Republika.
2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh: Huruf terakhir
kata abad adalah d; Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan alat
komunikasi.
3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Nama ilmiah buah manggis ialah
Garcinia mangostana; Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian
wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh.
8. h. Huruf Tebal
1) Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring. Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat
dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
2) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh:
1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Masalah
9. Bentuk-bentuk Surat
Yang dimaksud dengan bentuk atau style surat ialah susunan letak bagian –
bagian surat (lay-out). Cara penempatan bagian – bagian surat rupanya
instansi atau departemen-departemen yang ada di Indonesia mempunyai
kebiasaan atau selera sendiri-sendiri. Sampai saat ini, bentuk surat
dimaksud paling sedikitnya dapat dibesakan menjadi empat: bentuk resmi
(official style), bentuk lurus (blok style), bentuk setengah lurus (semi block
style), dan bentuk lekuk (indented style). Contoh masing- masing bentuk
surat ini dapat dilihat berikut ini.
11. Keterangan
1. = kepala surat
2. = alamat pengirim dan
tanggal pengiriman
3. = nomor surat
4. = lampiran (kalau ada)
5. = hal atau prihal
6. = alamat surat
7. = bagian isi surat
8. = nama pengirim
9. = tembusan atau tindasan
15. Bahasa Surat Dinas
Penggunaan bahasa Indonesia yang dimaksudkan tentu bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Pengertian bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang
komunikatif; sedangkan, bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia
yang memenuhi aturan-aturan atau kaidah.
Aturan-aturan yang bersifat umum, yang terdapat dalam bahasa Indonesia
hendaknya diperhatikan dalam pembuatan surat-surat dinas. Jika tidak demikian,
pengertian bahasa Indonesia yang baik dalam surat dinas sulit dapat dicapai.
Aturan-aturan yang perlu diperhatikan menyangkut: cara penulisan, pemilihan
dan pembentukan kata, dan cara penyusunan kalimat.
16. Bahasa surat akan dikatakan baik bila memenuhi kriteria berikut ini :
Menyangkut ejaan
1. Penulisan atau pengetikan hendaknya rapi dan jelas dibaca.
2. Warna tulisan atau pengetikan sebaiknya menggunakan warna hitam.
Menyangkut kata
1. Tidak boleh menggunakan kata-kata yang tabu.
2. Pilihan kata-kata yang bermakna umum.
3. Hindari penggunaan kata-kata silang.
4. Jangan menggunakan kata-kata usang.
5. Hindari penggunaan kata-kata artifisial.
17. Menyangkut kalimat
1. Gunakan kalimat yang bermakna lugas.
2. Buatlah kalimat yang bervariasi, baik menyangkut variasi susun kalimat, pola
kalimat, maupun variasi panjang –pendek kalimat.
Faktor lain yang baik dalam surat dinas adalah dengan menggantikan bentuk-
bentuk surat yang ada. Komposisi bagian surat: kepala surat, nomor surat,
tanggal surat,
lampiran, hal atau prihal, alamat surat salam pembuka, isi surat, salam penutup,
tandatangan pengirim, inisial, tembusan, catatan, hendaknya ditulis pada
komposisi yang benar. Dengan memperhatikan beberapa persyaratan di atas
maka penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dalam surat-surat dinas akan
lebih mungkin dapat dicapai
19. Pada contoh surat di atas yang hanya memuat komposisi. Di dalamnya berisi
lingkaran-lingkaran yang bernomor. Lingkaran-lingkaran yang bernomor itulah
biasanya menimbulakan masalah. Lingkaran pertama yang merupakan alamat surat
pada
umumnya ditulis, “Yth. : ............................”
Penggunaan titik dua (: ) dalam hal ini diberi lingkaran karena hal itu salah.
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempuranakan tidak ada memuat aturan bahwa
setelah
Yth. itu berisi titik dua ( : ) (periksa pedoman EYD).
Begitu juga tentang lingkaran nomor dua. Setelah akhir salam pembuka, yang
biasanya ditulis dengan, “Dengan hormat” atau yang sejenisnya dianggap sebagai
kalimat yang sudah selesai, dan bukan merupakan judul. Karenanya setelah salam
pembuka akan tepat bila dibubuhi tanda titik (.).
20. Pada lingkaran tiga biasanya diakhiri dengan kata pada dan selanjutnya diikuti
dengan perincian, “Hari, tanggal: .............................”, “Pukul : ................................. “,
dan “Tempat : ..................................”. Letak permasalahannya adalah pada penulisan
titik dua (:). Dalam buku pedoman EYD tidak ada menyajikan aturan bahwa setelah
titik
dua ditulis dengan huruf besar, terkecuali perincian itu menyangkut nama, gelar, dll.-
nya. Untuk menghindari kesalahan ini barangkali akan lebih baik setelah kata pada
itu
dilanjutkan dengan beberapa patah kata lagi sehinggga kalimatnya selesai. Dengan
cara
ini maka penulisan perincian selanjutnya bisa diawali dengan huruf besar, karena
perincian itu dianggap kalimat-kalimat baru. Penambahan kata yang dimaksudkan
misalnya pada
ketentuan di bawah ini.
21. Pemilihan Kata dan Pembentukannya
Baku Tidak Baku
acak random
alih tengas tour of duty
baku standar
cakupan scope
dwi pihak bilateral
subjek subyek
kanjang stamina
kesenjangan gap
nisbah ratio
penyejuk udara air conditioner
tumpang tindih overlap
apotek apotik
analisis analisa
manajeman managemen
konduite kondite
22. Daftar Pustaka
• Tim Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia. (2018). Ujian Dinas
Tingkat 1 Bahasa Indonesia.