1. Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sistem kegawatdaruratan yang meliputi pengertian, prinsip, tujuan, dan tahapan manajemen kegawatdaruratan sehari-hari seperti triase, survey primer dan sekunder, stabilisasi, serta transfer pasien.
2. Tahapan triase dan survey primer meliputi penilaian dan tindakan awal untuk mengamankan jalan nafas, ventilasi, sirkulasi, status neurologis, serta eksposur
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bantuan hidup dasar (BHD) yang mencakup pengantar anatomi dan fisiologi sistem pernapasan dan kardiorespirasi, siklus BHD, penggunaan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen, airway adjuncts, elektrokardiografi, dan farmakoterapi dalam bantuan hidup lanjut. Presentasi ini juga membahas teknik CPR berkualitas tinggi, evaluasi berkala pasien, dan beberapa kes
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang bantuan hidup dasar (BLS) menurut pedoman 2015 American Heart Association (AHA) untuk tenaga kesehatan. BLS meliputi usaha mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada orang yang mengalami henti jantung atau henti napas. Urutan tindakan BLS yang disarankan adalah C-A-B, yaitu kompresi dada, pembukaan saluran napas, dan pemberian nafas buatan. Tindak
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan Bencana (PPGD) bagi masyarakat di Jawa Timur. Pelatihan ini mencakup upaya perlindungan diri dari infeksi, penilaian korban kecelakaan dan bencana, serta cara menangani kondisi darurat seperti henti nafas dan jantung, luka bakar, sengatan listrik, tenggelam, dan stres. Dokumen ini juga menjel
"[Ringkasan]"
Kondisi kegawatdaruratan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kematian atau kecacatan. Teknik bantuan hidup dasar meliputi pijat jantung luar, pemberian oksigen, penanganan perdarahan, patah tulang, luka bakar, dan sumbatan saluran napas. Evakuasi korban dilakukan dengan teknik yang tepat sesuai jumlah penolong dan kondisi lingkungan untuk memastikan keselamatan korban.
Materi ini saya sampaikan untuk pengenalan teknik bantuan hidup dasar pada korban henti jantung untuk orang awam dan paramedis, saya rangkum dari AHA Guidelines 2010 dan beberapa Pustaka lainnya. Semoga Bermanfaat.
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bantuan hidup dasar (BHD) yang mencakup pengantar anatomi dan fisiologi sistem pernapasan dan kardiorespirasi, siklus BHD, penggunaan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen, airway adjuncts, elektrokardiografi, dan farmakoterapi dalam bantuan hidup lanjut. Presentasi ini juga membahas teknik CPR berkualitas tinggi, evaluasi berkala pasien, dan beberapa kes
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang bantuan hidup dasar (BLS) menurut pedoman 2015 American Heart Association (AHA) untuk tenaga kesehatan. BLS meliputi usaha mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada orang yang mengalami henti jantung atau henti napas. Urutan tindakan BLS yang disarankan adalah C-A-B, yaitu kompresi dada, pembukaan saluran napas, dan pemberian nafas buatan. Tindak
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan Bencana (PPGD) bagi masyarakat di Jawa Timur. Pelatihan ini mencakup upaya perlindungan diri dari infeksi, penilaian korban kecelakaan dan bencana, serta cara menangani kondisi darurat seperti henti nafas dan jantung, luka bakar, sengatan listrik, tenggelam, dan stres. Dokumen ini juga menjel
"[Ringkasan]"
Kondisi kegawatdaruratan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kematian atau kecacatan. Teknik bantuan hidup dasar meliputi pijat jantung luar, pemberian oksigen, penanganan perdarahan, patah tulang, luka bakar, dan sumbatan saluran napas. Evakuasi korban dilakukan dengan teknik yang tepat sesuai jumlah penolong dan kondisi lingkungan untuk memastikan keselamatan korban.
Materi ini saya sampaikan untuk pengenalan teknik bantuan hidup dasar pada korban henti jantung untuk orang awam dan paramedis, saya rangkum dari AHA Guidelines 2010 dan beberapa Pustaka lainnya. Semoga Bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur kumbah lambung, yaitu membersihkan lambung dengan memasukkan dan mengeluarkan air ke dalam lambung menggunakan selang lambung. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, indikasi, kontraindikasi, dan prosedur kumbah lambung secara singkat.
Workshop Daring Lafkespri 24 Agustus 2022 membahas implementasi kewaspadaan isolasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) untuk mencegah penularan infeksi, termasuk infeksi terkait pelayanan kesehatan. Workshop ini menjelaskan perkembangan teknik isolasi, tujuan, ruang lingkup, pihak yang melaksanakan, serta empat unsur penting dalam penerapan alat pelindung diri dan kebersihan tangan sesuai standar kewas
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang muncul selama pasien dirawat di rumah sakit dan dapat berasal dari dalam tubuh pasien maupun luar tubuh seperti petugas kesehatan atau lingkungan rumah sakit. Pencegahan infeksi membutuhkan kerja sama seluruh pihak termasuk pasien, petugas, dan pengelola rumah sakit melalui kebijakan manajemen dan teknis.
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan trauma tulang belakang, mulai dari anatomi, mekanisme cedera, tanda-tanda klinis, penilaian awal, hingga penanganan darurat untuk mencegah penyakit sekunder. Hal kunci yang disarankan adalah evaluasi mekanisme cedera, imobilisasi tulang belakang secara komplit menggunakan log roll, uji primer dengan fokus pada saluran napas, pernapasan, dan sirkul
1. Dokumen tersebut membahas penanganan korban bencana di DKI Jakarta, termasuk korban ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada Juli 2009.
2. Dokumen ini juga menjelaskan organisasi penanggulangan bencana di DKI Jakarta yang terdiri dari unsur-unsur seperti Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana di tingkat kota/k
Dokumen ini memberikan panduan dasar tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang meliputi tindakan utama pada kondisi henti jantung dan henti nafas, prinsip 3A (Aman Penolong, Aman Pasien, Aman Lingkungan), penilaian kesadaran menggunakan skala RESPON (Respons, Nyeri, Tidak Responsif), pemeriksaan nadi karotis, kompresi dada 30:2, pembukaan saluran napas, dan tindakan selanjut
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan keterampilan klinik hecting dan up hecting. Materi tersebut mencakup dasar teori, persiapan alat dan pasien, tahapan pelaksanaan hecting dan up hecting untuk menjahit dan mengangkat jahitan luka. Tujuan dari hecting adalah menyatukan jaringan yang terputus dan meningkatkan penyembuhan, sedangkan tujuan up hecting adalah meningkatkan proses penyembu
Dokumen ini membahas tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang meliputi tujuan pelatihan PPGD untuk mendemonstrasikan penanganan darurat dengan benar, prinsip-prinsip PPGD, Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan algoritmanya, serta survei kedua untuk mencari cidera tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Triage adalah proses pemberian prioritas pelayanan kesehatan kepada pasien berdasarkan tingkat kegawatan kondisinya. Pasien dikelompokkan menjadi kategori merah, kuning, hijau, dan hitam sesuai dengan tingkat ancaman terhadap nyawa dan waktu tanggap yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur kumbah lambung, yaitu membersihkan lambung dengan memasukkan dan mengeluarkan air ke dalam lambung menggunakan selang lambung. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, indikasi, kontraindikasi, dan prosedur kumbah lambung secara singkat.
Workshop Daring Lafkespri 24 Agustus 2022 membahas implementasi kewaspadaan isolasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) untuk mencegah penularan infeksi, termasuk infeksi terkait pelayanan kesehatan. Workshop ini menjelaskan perkembangan teknik isolasi, tujuan, ruang lingkup, pihak yang melaksanakan, serta empat unsur penting dalam penerapan alat pelindung diri dan kebersihan tangan sesuai standar kewas
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang muncul selama pasien dirawat di rumah sakit dan dapat berasal dari dalam tubuh pasien maupun luar tubuh seperti petugas kesehatan atau lingkungan rumah sakit. Pencegahan infeksi membutuhkan kerja sama seluruh pihak termasuk pasien, petugas, dan pengelola rumah sakit melalui kebijakan manajemen dan teknis.
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan trauma tulang belakang, mulai dari anatomi, mekanisme cedera, tanda-tanda klinis, penilaian awal, hingga penanganan darurat untuk mencegah penyakit sekunder. Hal kunci yang disarankan adalah evaluasi mekanisme cedera, imobilisasi tulang belakang secara komplit menggunakan log roll, uji primer dengan fokus pada saluran napas, pernapasan, dan sirkul
1. Dokumen tersebut membahas penanganan korban bencana di DKI Jakarta, termasuk korban ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada Juli 2009.
2. Dokumen ini juga menjelaskan organisasi penanggulangan bencana di DKI Jakarta yang terdiri dari unsur-unsur seperti Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana di tingkat kota/k
Dokumen ini memberikan panduan dasar tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang meliputi tindakan utama pada kondisi henti jantung dan henti nafas, prinsip 3A (Aman Penolong, Aman Pasien, Aman Lingkungan), penilaian kesadaran menggunakan skala RESPON (Respons, Nyeri, Tidak Responsif), pemeriksaan nadi karotis, kompresi dada 30:2, pembukaan saluran napas, dan tindakan selanjut
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan keterampilan klinik hecting dan up hecting. Materi tersebut mencakup dasar teori, persiapan alat dan pasien, tahapan pelaksanaan hecting dan up hecting untuk menjahit dan mengangkat jahitan luka. Tujuan dari hecting adalah menyatukan jaringan yang terputus dan meningkatkan penyembuhan, sedangkan tujuan up hecting adalah meningkatkan proses penyembu
Dokumen ini membahas tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang meliputi tujuan pelatihan PPGD untuk mendemonstrasikan penanganan darurat dengan benar, prinsip-prinsip PPGD, Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan algoritmanya, serta survei kedua untuk mencari cidera tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Triage adalah proses pemberian prioritas pelayanan kesehatan kepada pasien berdasarkan tingkat kegawatan kondisinya. Pasien dikelompokkan menjadi kategori merah, kuning, hijau, dan hitam sesuai dengan tingkat ancaman terhadap nyawa dan waktu tanggap yang dibutuhkan.
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...otoniusgulo
Triase lapangan, 1. Multiple Casualties
Keadaan ini terjadi bila musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini penderita dengan masalah yang mengancam jiwa dan multiple trauma akan dilayani terlebih dahulu.
2. Mass Casualties
Keadaan ini dijumpai jika musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan kemungkinan hidup /survival terbesar, serta membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga paling sedikit.
Pasien dengan penyakit yang akut, mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki, waktu tunggu 30 menit, area critical care.
Trauma thorax non asfiksia
Fraktur tertutup pada tulang Panjang
Luka bakar terbatas ( < 30% dari TBW )
Cedera pada bagian / jaringan lunak
3. Prioritas3 atau Non Urgent: warna HIJAU(kasus ringan)
Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal, luka lama, kondisi yang timbul sudah lama, area ambulatory / ruang P3.
Minor injuries
Seluruh kasus-kasus ambulant / jalan
Dokumen tersebut membahas konsep dasar triage dan penanganan keperawatan gawat darurat. Terdapat penjelasan mengenai klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatan dan daruratnya serta urutan prioritas penanganan berdasarkan sistem organ yang terancam. Dokumen ini juga menjelaskan konsep triase dalam keperawatan gawat darurat beserta kategori pasien berdasarkan warna label.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan gawat darurat dan manajemen bencana. Isi utamanya adalah proses keperawatan lengkap untuk pasien gawat darurat mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan tindakan, evaluasi, dokumentasi, serta prinsip-prinsip dasar manajemen gawat darurat seperti triase dan stabilisasi kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pengayaan praktikum pelayanan pasien di unit gawat darurat rumah sakit dengan sistem triage dan bantuan hidup dasar (BHD). Sistem triage digunakan untuk menentukan prioritas pasien berdasarkan tingkat keparahannya, sedangkan BHD memberikan bantuan ventilasi dan sirkulasi untuk menyelamatkan nyawa pasien yang mengalami henti napas atau henti jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi penanganan gawat darurat yang bersifat multi sektor dan multi profesi. Sistem ini meliputi tahapan pra rumah sakit, dalam rumah sakit, hingga rujukan antar rumah sakit. Dokumen juga membahas proses triase untuk menentukan prioritas pasien, serta prinsip-prinsip penanganan kegawatan darurat yang meliputi penjagaan saluran pernafasan, peredaran darah, dan
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keadaan darurat dan bencana, mencakup aspek-aspek seperti pertolongan pertama, penanganan korban, komunikasi, dan kerja sama berbagai pihak untuk menyelamatkan korban.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai first aid, yang mencakupi definisi bantuan kecemasan dan tujuannya, empat prinsip dalam memberikan bantuan kecemasan, penilaian mangsa menggunakan mnemonic DRABC, tindakan berdasarkan penilaian, serta pengenalan konsep-konsep seperti renjatan, luka dan perdarahan, fraktur, dan terbakar. Dokumen tersebut juga memberikan gambaran mengenai gejala, tanda, dan tindakan yang per
1. BHD bertujuan mencegah berhentinya pernafasan dan sirkulasi dengan melakukan CPR.
2. Penilaian ABC sangat penting sebelum melakukan tindakan, yaitu memastikan tidak sadar, tidak bernafas, dan tidak berdenyut.
3. Tindakan CPR meliputi membuka jalan nafas, memberikan nafas buatan, dan kompresi dada.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Pengertian
• Gawat adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan
kecacatan yang memerlukan penanganan dengan cepat dan
tepat
• Darurat adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa
tetapi memerlukan penangan cepat dan tepat seperti gawat
• Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa
disebabkan oleh gangguan ABC (Airway/jalan nafas,
Breathing/pernafasan, Circulation/sirkulasi) jika tidak dapat
ditolong segera maka dapat meninggal/cacat
3. Gawat Darurat
1. Kejadian mendadak
2. Potensial menjadi ancaman kehidupan
3. Terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja (Pre
dan Intrahospital)
4. Penanganan harus cepat dan tepat
4. Tujuan PERTOLONGAN PERTAMA
adalah:
1. Menyelamatkan nyawa korban
2. Meringankan penderitaan korban
3. Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
4. Mempertahankan daya tahan korban
5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
5. Prinsip Utama : menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi
gawat darurat.
Filosofi dalam PPGD adalah ”Time Saving is Life Saving”, dalam
artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi
gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien, karena
pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam
hitungan menit saja (henti nafas 2-3 menit dapat mengakibatkan
kematian)
8. Pengertian
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber
daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien
dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua
pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan
prioritas penanganannya (Kathleen dkk,2008)
9. Prinsip Triage
1. Segera dan tepat waktu
2. Pengkajian adekuat dan akurat
3. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
4. Intervensi sesuai kekuatan kondisi
5. Tercapainya kepuasan pasien
11. Klasifikasi
1. Prioritas I (merah) : mengancam jiwa, perlu resusitasi dan
tindakan segera dan mempunyai kesempatan hidup yang
besar
2. Prioritas II (kuning) : potensi mengancam nyawa atau fungsi
vital bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat
3. Prioritas III (hijau) : perlu penanganan seperti pelayanan
biasa, tidak perlu segera
4. Priorotas 0 (hitam) : kemungkinan untuk hidup sangat kecil,
luka sangat parah
14. 1. PAKAI SARUNG TANGAN
TERUTAMA KASUS KECELAKAAN
2. TENTUKAN TINGKAT KESADARAN (RESPON)
15. TEPUK, PANGGIL Jika pasien menjawab
JALAN NAFAS SEMENTARA AMAN
Jika tidak menjawab jalan NAFAS terganggu
MINTA TOLONG/AKTIFKAN SISTEM
EMERGENSI (TROLI EMERGENSI)
16. CIRKULASI
• Memastikan ada tidaknya
denyut jantung
• CEK NADI KAROTIS (5-10”)
• ADA NAFAS BUATAN
• TDK ADA RJP
40. • TAHAP III ; Secondary Survey yaitu pemeriksan secara
keseluruhan mulai dari ujung rambut hingga ujung
jempol kaki
• TAHAP IV ; Stabilisasi dan
• TAHAP V ; Transfer
44. 1.AIRWAY
A. Kerusakan otak terjadi 6 – 8 menit.
B. Pastikan kelancaran jalan nafas, ventilasi yang adekuat
dan oksigenisasi.
C.Airway definitif tindakan intubasi endotrakeal,
penentuan pemasangan ini .