SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH KEBISINGAN
TERHADAP LINGKUNGAN
KERJA
DAN
PENCEGAHANNYA
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Di kawasan industri, masalah kebisingan menjadi perhatian
publik dan mengingat industri menggunakan mesin – mesin
yang tentunya menimbulkan kebisingan saat mesin – mesin
tersebut beroperasi
PENDAHULUAN
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
DASAR HUKUMDASAR HUKUM
Undang-Undang No.1 1970 (Tentang Keselamatan Kerja)
Menimbang :
 Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktifitas nasional
 Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin
keselamatannya
 Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan efisien
 Bahwa berhubung dengan itu semua perlu diadakan segala daya upaya
untuk membina norma-norma perlindungan kerja.
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
DASAR HUKUMDASAR HUKUM
1. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945:
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusian
2. UU No.14Tahun 1969 (Pasal 9)
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan,
kesusilaan,pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama.
3. UU No.13 tahun 2003 (Pasal 86 ayat 1) ; Paragraf 5
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama.
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera?Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera?
Sumber bahaya di tempat kerja dapat berasal dari :
Bahan/Material
(White Liquor, CLO2, NaOH, H2O2, SO2, dll)
Alat/Mesin (Berputar, Bergerak, dsb)
Metode Kerja (Standart Peralatan, SOP, dsb)
Lingkungan Kerja (Ruangan terbuka,Tertutup, dst)
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Kondisi yang tidak Aman/StandarKondisi yang tidak Aman/Standar
Tidak cukup Pengaman
Tidak cukup PPE
Tidak cukup sistem peringatan
Bahaya kebakaran/Peledakan
Buruknya Housekeeping
Paparan kebisingan
Paparan Radiasi
Penerangan yang tidak sesuai
Ventilasi yang tidak sesuai
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
96%
4%Unsafe Conditions
Unsafe Acts
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Mekanisme ini dapat timbul terhadap……?
 Jatuh dari ketinggianProduk (Quantity dan Quality Loss)
 Kejatuhan Benda
 Terantuk, Tersandung, Tergelincir
 Terjepit diantara Benda
 Terlanggar, Tertumbuk, Tergilas Benda
 Terpotong
 Terkilir
 Terbakar Akibat/Berhubungan dengan suhu tinggi/Korosif/Radiasi
 Tersengat Arus Listrik
 Kontak/Terpajan bahan kimia
 Kontrak/Terpapar pada Kebisingan
 Lain-lain ???
Target apa saja yang mungkin terkena/terpengaruhTarget apa saja yang mungkin terkena/terpengaruh
sumber bahaya ?sumber bahaya ?
 Manusia (Luka ringan, Luka berat, Fatal/Kematian)
 Produk (Quantity dan Quality Loss)
 Peralatan/Fasilitas (Terbakar, Break, Failure, dsb)
 Lingkungan (Pencemaran gas, cair, padat)
 Process (down time terhadap produk)
 Reputasi (Hubungan langsung dengan Masyarakat,
Pemerintahan, Dunia)
 Lainnya ? ? ?
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
KEBISINGAN :
bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat menganggu
kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan gangguan
pendengaran.
THEORY
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Gb. Keluhan-keluhan tentang pencemaran di Jepang menurut jenisnya
Catatan: Keluhan-keluhan tentang endapan tanah dihilangkan dari Tabel karena sulit untuk menggambarkannya.
Sumber: Komisi Koordinasi Sengketa Lingkungan
THEORY
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Decibel (dB) : Ukuran energi bunyi atau kuantitas yang
dipergunakan sebagai unit – unit tingkat tekanan suara.
Baku tingkat kebisingan :
batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan
dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga
tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996).
(Posted by hseclubindonesia in Environmental trackback).
THEORY
PROBLEMSPROBLEMS
 Desain infrastruktur mesin dan peralatan yang belum
mengurangi kebisingan atau peredam.
 Isolasi kebisingan yang kurang optimal, baik pada mesin, tempat
kerja maupun pada pekerja.
 Pengaruh gesekan komponen mesin karena kurang optimalnya
preventif Maintenance.
 Pemakaian alat pelindung diri telinga (ear plug/ear muff) yang
belum konsisten pada pekerja yang terpapar bahaya bising.
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Waktu Pemajanan Per
Hari
Intensitas Kebisingan dB
(A)
8 Jam 85
4 Jam 88
2 Jam 91
1 Jam 94
Lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun 1999 NAB
sebagai berikut :
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Waktu Pemajanan Per Hari Intensitas Kebisingan (dB)
30 menit 97
15 menit 100
7.5 menit 103
3.75 menit 106
1.88 menit 109
0.94 menit 112
Lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun 1999 NAB
sebagai berikut :
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
28.12 detik 115 dB
14.06 detik 118 dB
7.03 detik 121 dB
3.52 124 dB
1.76 127 dB
0.88 130 dB
0.44 133 dB
0.22 136 dB
0.11 139 dB
Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB walaupun sesaat.
Lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun 1999 NAB
sebagai berikut :
TELINGA dan MEKANISME MENDENGAR
Tingkat ketulian seseorang diklasifikasi sebagai berikut:
Telinga yang masih mendengar suara antara 10 – 26 dB dinyatakan normal,
tidak mampu mendengar pada tingkat suara antara 10 - 26 dB, namun mampu
mendengar tingkat suara antara 27 – 40 dB dinyatakan tuli ringan,
antara 41 - 55 dB dinyatakan tuli sedang,
antara 56 - 70 dB dinyatakan tuli sedang-berat,
antara 71 – 90 dB dinyatakan tuli berat,
dan > 90 dB dinyatakan tuli total. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
PARAMETER KEMAMPUAN MENENGAR
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Akibat kebisinganAkibat kebisingan
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
EliminationElimination
SubtitutionSubtitution
EngineeringEngineering
AdministrationAdministration
PPEPPE
ENGINEERING
CONTROLS
MANAGEMENT
CONTROLS
HEARING CONSERVATION
PROGRAM
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
APD (Alat Pelindung Diri)/PPEAPD (Alat Pelindung Diri)/PPE
 Seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya yang terdapat kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja.
 Merupakan cara terakhir bilamana cara-cara lain untuk meminimumkan
resiko telah dilakukan tetapi masih terdapat hazard yang signifikan.
 Digunakan bila metode kerja lainnya yang ada tidak praktis
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
 CONTOH:
◦ Safety Helmet
◦ Safety Shoes
◦ Safety Glasses
◦ Earplug and Earmuff
◦ Masker and Respirator
◦ Face Shield
◦ Hand Gloves
◦ Uniform
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
(PPE)
Alat Pelindung Pendengaran
Pemakaian alat pelindung diri merupakan pilihan terakhir yang harus dilakukan. Alat
pelindung diri yang dipakai harus mampu mengurangi kebisingan hingga mencapai level
TAB atau kurang dari itu, yaitu 85 dB.
3 jenis alat pelindung pendengaran yaitu:
1.Sumbat telinga (earplug), dapat mengurangi kebisingan 8-30 dB.
Bisanya digunakan untuk proteksi sampai dengan 100 dB. Beberapa
tipe dari sumbat telingga antara lain: Formable type, Costum-molded
type, Premolded type.
2.Tutup telingga (earmuff), dapat menurunkan kebisingan 25-40 dB.
Digunakan untuk proteksi sampai dengan 110 dB.
3.Helm (helmet), mengurangi kebisingan 40-50 dB.
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan alat
pelindung telinga
1. Alat pelindung telingga harus dapat
melindungi pendengaran dari bising yang
berlebihan.
2. Harus ringan, nyaman dipakai, sesuai dan
efisien (ergonomik).
3. Harus menarik dan harga tidak terlalu
mahal.
4. Tidak memberikan efek samping atau
aman dipakai.
5. Tidak mudah rusak.
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
TERIMA KASIH
Dimas Dwi Prasetyo Nugroho

More Related Content

What's hot

Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan isoKonsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Ramlah Al Baseri
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Muhammad Luthfan
 
pencemaran suara
pencemaran suarapencemaran suara
pencemaran suara
rijna9a
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)shazli setiawan
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
salmafirda
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industri
Alleya Hanifa
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
TRiP Consultant
 
Sanitasi industri
Sanitasi industriSanitasi industri
Sanitasi industri
Yesica Anggreani
 
3. Identifikasi Aspek Lingkungan-ISO 14001-ok.pptx
3. Identifikasi Aspek Lingkungan-ISO 14001-ok.pptx3. Identifikasi Aspek Lingkungan-ISO 14001-ok.pptx
3. Identifikasi Aspek Lingkungan-ISO 14001-ok.pptx
RinasaAgistyaAnugrah
 
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah SakitTeknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Anggi Nurbana Wahyudi
 
faktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerjafaktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerja
nur efa aripka
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Joy Irman
 
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
arianto132771
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
AliHafid3
 
Inspeksi
InspeksiInspeksi
Inspeksi
Winarso Arso
 
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
naning28
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
Arfanhandrah
 
140224145318 panduan tps lb3
140224145318 panduan tps lb3140224145318 panduan tps lb3
140224145318 panduan tps lb3
tyodan
 

What's hot (20)

Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan isoKonsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
form MSDS
form MSDSform MSDS
form MSDS
 
pencemaran suara
pencemaran suarapencemaran suara
pencemaran suara
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industri
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
Sanitasi industri
Sanitasi industriSanitasi industri
Sanitasi industri
 
Ergonomi perkantoran
Ergonomi perkantoranErgonomi perkantoran
Ergonomi perkantoran
 
3. Identifikasi Aspek Lingkungan-ISO 14001-ok.pptx
3. Identifikasi Aspek Lingkungan-ISO 14001-ok.pptx3. Identifikasi Aspek Lingkungan-ISO 14001-ok.pptx
3. Identifikasi Aspek Lingkungan-ISO 14001-ok.pptx
 
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah SakitTeknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
 
faktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerjafaktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerja
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
 
Inspeksi
InspeksiInspeksi
Inspeksi
 
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
140224145318 panduan tps lb3
140224145318 panduan tps lb3140224145318 panduan tps lb3
140224145318 panduan tps lb3
 

Similar to Kebisingan

INDUKSI OFN NEW.pptx
INDUKSI OFN NEW.pptxINDUKSI OFN NEW.pptx
INDUKSI OFN NEW.pptx
LerPe1
 
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
SintaMarlina3
 
Modul k3
Modul k3Modul k3
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Johan19931106
 
K3
K3K3
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
gabriel nata
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
babeaja
 
K3
K3K3
K3(keselamatan,keamanan dan kesehatan)
K3(keselamatan,keamanan dan kesehatan)K3(keselamatan,keamanan dan kesehatan)
K3(keselamatan,keamanan dan kesehatan)
yunussetyawan07
 
Makalah mesin
Makalah mesinMakalah mesin
Makalah mesin
Wakhid Lawu
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3
ridho0chir
 
Safety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptxSafety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptx
BUDIGINANJAR
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3
otegra
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
IrfanNersMaulana
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
wartonowartono11
 

Similar to Kebisingan (20)

INDUKSI OFN NEW.pptx
INDUKSI OFN NEW.pptxINDUKSI OFN NEW.pptx
INDUKSI OFN NEW.pptx
 
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptx
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
Modul k3
Modul k3Modul k3
Modul k3
 
Modul k3
Modul k3Modul k3
Modul k3
 
Sopianda k4
Sopianda k4Sopianda k4
Sopianda k4
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
 
K3
K3K3
K3
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
K3
K3K3
K3
 
K3(keselamatan,keamanan dan kesehatan)
K3(keselamatan,keamanan dan kesehatan)K3(keselamatan,keamanan dan kesehatan)
K3(keselamatan,keamanan dan kesehatan)
 
Makalah mesin
Makalah mesinMakalah mesin
Makalah mesin
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3
 
Safety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptxSafety Awareness Traning.pptx
Safety Awareness Traning.pptx
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3
 
K3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xfK3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xf
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 

Recently uploaded

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 

Recently uploaded (11)

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 

Kebisingan

  • 2. Di kawasan industri, masalah kebisingan menjadi perhatian publik dan mengingat industri menggunakan mesin – mesin yang tentunya menimbulkan kebisingan saat mesin – mesin tersebut beroperasi PENDAHULUAN Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 3. DASAR HUKUMDASAR HUKUM Undang-Undang No.1 1970 (Tentang Keselamatan Kerja) Menimbang :  Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional  Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin keselamatannya  Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien  Bahwa berhubung dengan itu semua perlu diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 4. DASAR HUKUMDASAR HUKUM 1. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945: Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian 2. UU No.14Tahun 1969 (Pasal 9) Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. 3. UU No.13 tahun 2003 (Pasal 86 ayat 1) ; Paragraf 5 Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja b. moral dan kesusilaan; dan c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 5. Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera?Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera? Sumber bahaya di tempat kerja dapat berasal dari : Bahan/Material (White Liquor, CLO2, NaOH, H2O2, SO2, dll) Alat/Mesin (Berputar, Bergerak, dsb) Metode Kerja (Standart Peralatan, SOP, dsb) Lingkungan Kerja (Ruangan terbuka,Tertutup, dst) Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 6. Kondisi yang tidak Aman/StandarKondisi yang tidak Aman/Standar Tidak cukup Pengaman Tidak cukup PPE Tidak cukup sistem peringatan Bahaya kebakaran/Peledakan Buruknya Housekeeping Paparan kebisingan Paparan Radiasi Penerangan yang tidak sesuai Ventilasi yang tidak sesuai Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 8. Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ? Dimas Dwi Prasetyo Nugroho Mekanisme ini dapat timbul terhadap……?  Jatuh dari ketinggianProduk (Quantity dan Quality Loss)  Kejatuhan Benda  Terantuk, Tersandung, Tergelincir  Terjepit diantara Benda  Terlanggar, Tertumbuk, Tergilas Benda  Terpotong  Terkilir  Terbakar Akibat/Berhubungan dengan suhu tinggi/Korosif/Radiasi  Tersengat Arus Listrik  Kontak/Terpajan bahan kimia  Kontrak/Terpapar pada Kebisingan  Lain-lain ???
  • 9. Target apa saja yang mungkin terkena/terpengaruhTarget apa saja yang mungkin terkena/terpengaruh sumber bahaya ?sumber bahaya ?  Manusia (Luka ringan, Luka berat, Fatal/Kematian)  Produk (Quantity dan Quality Loss)  Peralatan/Fasilitas (Terbakar, Break, Failure, dsb)  Lingkungan (Pencemaran gas, cair, padat)  Process (down time terhadap produk)  Reputasi (Hubungan langsung dengan Masyarakat, Pemerintahan, Dunia)  Lainnya ? ? ? Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 10. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho KEBISINGAN : bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat menganggu kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan gangguan pendengaran. THEORY
  • 11. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho Gb. Keluhan-keluhan tentang pencemaran di Jepang menurut jenisnya Catatan: Keluhan-keluhan tentang endapan tanah dihilangkan dari Tabel karena sulit untuk menggambarkannya. Sumber: Komisi Koordinasi Sengketa Lingkungan THEORY
  • 12. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho Decibel (dB) : Ukuran energi bunyi atau kuantitas yang dipergunakan sebagai unit – unit tingkat tekanan suara. Baku tingkat kebisingan : batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996). (Posted by hseclubindonesia in Environmental trackback). THEORY
  • 13. PROBLEMSPROBLEMS  Desain infrastruktur mesin dan peralatan yang belum mengurangi kebisingan atau peredam.  Isolasi kebisingan yang kurang optimal, baik pada mesin, tempat kerja maupun pada pekerja.  Pengaruh gesekan komponen mesin karena kurang optimalnya preventif Maintenance.  Pemakaian alat pelindung diri telinga (ear plug/ear muff) yang belum konsisten pada pekerja yang terpapar bahaya bising. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 14. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho Waktu Pemajanan Per Hari Intensitas Kebisingan dB (A) 8 Jam 85 4 Jam 88 2 Jam 91 1 Jam 94 Lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun 1999 NAB sebagai berikut :
  • 15. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho Waktu Pemajanan Per Hari Intensitas Kebisingan (dB) 30 menit 97 15 menit 100 7.5 menit 103 3.75 menit 106 1.88 menit 109 0.94 menit 112 Lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun 1999 NAB sebagai berikut :
  • 16. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho 28.12 detik 115 dB 14.06 detik 118 dB 7.03 detik 121 dB 3.52 124 dB 1.76 127 dB 0.88 130 dB 0.44 133 dB 0.22 136 dB 0.11 139 dB Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB walaupun sesaat. Lampiran 2 KepMenNaker No.51 Tahun 1999 NAB sebagai berikut :
  • 17. TELINGA dan MEKANISME MENDENGAR Tingkat ketulian seseorang diklasifikasi sebagai berikut: Telinga yang masih mendengar suara antara 10 – 26 dB dinyatakan normal, tidak mampu mendengar pada tingkat suara antara 10 - 26 dB, namun mampu mendengar tingkat suara antara 27 – 40 dB dinyatakan tuli ringan, antara 41 - 55 dB dinyatakan tuli sedang, antara 56 - 70 dB dinyatakan tuli sedang-berat, antara 71 – 90 dB dinyatakan tuli berat, dan > 90 dB dinyatakan tuli total. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 18. PARAMETER KEMAMPUAN MENENGAR Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 21. APD (Alat Pelindung Diri)/PPEAPD (Alat Pelindung Diri)/PPE  Seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya yang terdapat kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.  Merupakan cara terakhir bilamana cara-cara lain untuk meminimumkan resiko telah dilakukan tetapi masih terdapat hazard yang signifikan.  Digunakan bila metode kerja lainnya yang ada tidak praktis Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 22. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho  CONTOH: ◦ Safety Helmet ◦ Safety Shoes ◦ Safety Glasses ◦ Earplug and Earmuff ◦ Masker and Respirator ◦ Face Shield ◦ Hand Gloves ◦ Uniform PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT (PPE)
  • 23. Alat Pelindung Pendengaran Pemakaian alat pelindung diri merupakan pilihan terakhir yang harus dilakukan. Alat pelindung diri yang dipakai harus mampu mengurangi kebisingan hingga mencapai level TAB atau kurang dari itu, yaitu 85 dB. 3 jenis alat pelindung pendengaran yaitu: 1.Sumbat telinga (earplug), dapat mengurangi kebisingan 8-30 dB. Bisanya digunakan untuk proteksi sampai dengan 100 dB. Beberapa tipe dari sumbat telingga antara lain: Formable type, Costum-molded type, Premolded type. 2.Tutup telingga (earmuff), dapat menurunkan kebisingan 25-40 dB. Digunakan untuk proteksi sampai dengan 110 dB. 3.Helm (helmet), mengurangi kebisingan 40-50 dB. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 24. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan alat pelindung telinga 1. Alat pelindung telingga harus dapat melindungi pendengaran dari bising yang berlebihan. 2. Harus ringan, nyaman dipakai, sesuai dan efisien (ergonomik). 3. Harus menarik dan harga tidak terlalu mahal. 4. Tidak memberikan efek samping atau aman dipakai. 5. Tidak mudah rusak. Dimas Dwi Prasetyo Nugroho
  • 25. TERIMA KASIH Dimas Dwi Prasetyo Nugroho