1. Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh melalui pendekatan keluarga.
2. PIS-PK dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke rumah tangga untuk mengintegrasikan program kesehatan dan sumber daya kesehatan.
3. Pendekatan keluarga memungkinkan puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sas
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfayusthea1
materi kebijakan PIS PK pada pelatihan kesehatan yang dilakukan pada masa pandemi cobid 19, dimana meubah semua tatanan kehidupan di masyarakat mulaid ari pola hidup samapi dengan pola kerja di lingkungan sekita kita, maka dengan ini disampaikan penerapa kerja di masa pandemi covid 19 merujuk pada pedoman WHO dan kementerian kesehatan republik Indonesia
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Kebijakan PIS-PK
1. KEBIJAKAN PROGRAM INDONESIA
SEHAT DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA (PIS – PK)
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Cimacan, 11 Februari 2019
2.
3. a. Hak atas kesehatan
b. Hak yang sama dalam memperoleh
akses atas sumber daya kesehatan.
c. Hak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau.
d. Hak secara mandiri dan bertanggung
jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang
diperlukan bagi dirinya.
e. Hak mendapatkan lingkungan yang
sehat
f. Hak mendapatkan informasi dan
edukasi tentang kesehatan
g. Hak memperoleh informasi tentang
data kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan yang telah
maupun yang akan diterimanya
HAK ASASI PASAL 4-8 KEWAJIBAN PASAL 9-13
a. Ikut mewujudkan, mempertahankan,
dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
(pelaksanaannya meliputi UKP, UKM,
dan pembangunan berwawasan
kesehatan.
b. Menghormati hak orang lain dalam
upaya memperoleh lingkungan yang
Sehat, baik fisik, biologi, maupun
sosial
c. Berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan, dan
memajukan kesehatan yang setinggi-
tingginya
d. Menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi orang lain yang
menjadi tanggung jawabnya.
e. Turut serta dalam program jaminan
kesehatan sosial
TANGGUNG JAWAB PASAL 14-20
a. Merencanakan, mengatur,
menyelenggarakan, membina, dan
mengawasi penyelenggaraan upaya
kesehatan yang merata dan terjangkau
b. Tersedianya lingkungan, tatanan, fasilitas
kesehatan baik fisik maupun sosial bagi
masyarakat
c. Tersedianya sumber daya di bidang
kesehatan yang adil dan merata bagi
seluruh masyarakat
d. Tersedianya akses terhadap informasi,
edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan
e. Memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk
upaya kesehatan.
f. Tersedianya segala bentuk upaya
kesehatan yang bermutu, aman, efisien,
dan terjangkau
g. Pelaksanaan jaminan kesehatan
masyarakat melalui SJSN bagi UPK
3
SEHAT-KESEHATAN
5. • BAGAIMANA DENGAN : 46,78
% PENDUDUK YANG TIDAK
SAKIT HAK ATAS
PELAYANAN KESEHATAN APA
YANG DIBERIKAN.
• BAGAIMANA UPAYA
PROMOTIF DILAKUKAN
MENJAGA YANG SEHAT TETAP
SEHAT dan MEMPERCEPAT
PENYEMBUHAN YANG SAKIT
5
DIJAGA KESEHATANNYA –
DILAYANI KALAU SAKIT
1. PEMERINTAH TITIP 92.4 JUTA
PENDUDUK DENGAN MEMBAYARKAN
PBI.
2. PELAYANAN KOMPREHENSIF ASPEK
PROMOTIF – PREVENTIF – KURATIF DAN
REHABILITATIF.
3. KEYAKINAN BAHWA PROMOTIF DAN
PREVENTIF LEBIH EFISIEN MURAH DAN
DAPAT DILAKUKAN OLEH SEMUA
TENAGA KESEHATAN
PARADIGMA BARU
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL – PRE PAID PUSKEMAS
MENERIMA KAPITASI
6. 6
Bayi
Anak SD
Anak SMP/A & remaja
Ibu bersalin, nifas, bayi
baru lahir
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
DENGAN PENDE
Pasangan Usia
Subur
Ibu Hamil
Lansia
Balita
Yankes Neonatal (KN)
IMD
Asi Eksklusf,
Imunisasi
Persalinan di Faskes
PMT Balita Kurus
Tumb Kembang
Vit A Balita
Imunisasi
Penjaringan Anak Usia Sekolah
Puskesmas Remaja
TTD Remaja Puteri
Kesehatan OR, kebugaran jasm
PMT, TTD
K4, Kelas Ibu, P4K
Skrining Kes usia> 60
Keluarga ikut KB
CPR, TFR, Unmet need
Pos UKK, kebugaran jasmani
Setiap kegiatan yang dilakukan pada
Setiap step kehidupan berdampak pada kualitas anak ke
depannya (termasuk stunting)
PROMKES, KESLING MENDUKUNG AGAR
SELURUH PROGRAM BERJALAN DGN BAIK
7. KEGIATAN UNGGULAN
7
REVITALISASI UKS
Penguatan Kelembagaan TP UKS
Pemberian PMT AS – Sarapan Pagi
Penggunaan Rapor Kesehatan
PHBS, tatanan sekolah
REVITALISASI POS YANDU
Penguatan Kelembagaan POKJANAL
PEMANFAATAN BUKU KIA
Penguatan Kader Pos Yandu
PMT Balita
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
IMUNISASI
MTBS
PENUNDAAN USIA PERKAWINAN
WAJIB BELAJAR 12 TAHUN
Penambahan Puskesmas PKPR
Pemberian TTD, Pendidikan gizi seimbang
Pendidikan Kespro di Sekolah
KONSELING PRA NIKAH
GP2SP – wanita perkerja
Pemberian Imunisasi dan TTD
Konseling KB Pra marital
Konseling Gizi Seimbang
JAMINAN MUTU ANC TERPADU
PMT ibu hamil, konseling gizi, TTD, pemberian zat gizi
mikro, Kelas Ibu, RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
PERSALINAN DI FASKES, Konseling IMD &
KB Pasca Persalinan
Pemanfaatan Buku KIA
INISIASI MENYUSU DINI
JAMINAN MUTU KN LENGKAP
KONSELING ASI EKSKLUSIF, gizi
PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN
Pemberian MP ASI
IMUNISASI
MTBM
Life cycle
Pendekatan Keluarga
Holistik integratif berkelanjutan
Pemberdayaan Lansia
KTR,
PEMBERDAYAAN
MASY, ODF, STBM,
PENINGKATAN
KUALITAS AIR
8.
9. PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA DAN
OLAHRAGA
PROGRAM
Masyarakat
sehat,
bugar,
produktif
DAMPAK
Puskesmas yang
melaksanakan
kesehatan kerja dasar
Pos UKK di wilayah
kerja Puskesmas
Puskesmas membina
kelompok olahraga di
wilayahnya
Sarkes CTKI yang
memenuhi standar
INDIKATOR
Puskesmas membina
kesehatan olahraga
anak SD
Jemaah haji yang diukur
kebugaran jasmaninya
13. 13
IKS KELUARGA
IKS RT
IKS RW
IKS PUSKESMAS
IKS DESA/KELURAHAN
IKS KABUPATEN/KOTA
IKS PROVINSI
IKS NASIONAL
IKS KECAMATAN
INDONESIA SEHAT
PENCAPAIAN SPM
• PENCAPAIAN SPM
• KAB/KOTA SEHAT
KECAMATAN SEHAT
DESA SEHAT
KELUARGA SEHAT
DITJEN YANKES – WORKSHOP PIS-PK 2018
13
Penghitungan Kategori IKS :
Keluarga Sehat :
IKS > 0,800
Keluarga Pra Sehat :
IKS 0,500 - 0,800
Keluarga Tidak Sehat :
IKS < 0,500
Dari Keluarga Sehat menuju
Indonesia Sehat
14.
15. 15
Program Indonesia
Sehat dilaksanakan
untuk meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
1
Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
diselenggarakan melalui
Pendekatan
Keluarga
2
Pendekatan keluarga
adalah salah satu cara
Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan
sasaran & mendekatkan
/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga
3
Integrasi
UKP & UKM secara
berkesinambungan,
dengan target / fokus
keluarga, berdasarkan
data dan informasi dari
Profil Kesehatan Keluarga.
4
Permenkes No 39 tahun 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
16. • Dilaksanakan secara Total Coverage
• 12 indikator PIS-PK
• Pelayanan Luar Gedung melalui kunjungan keluarga
• Integrasi program dan sumber daya
16
mewujudkan
Kecamatan / Wilayah Kerja
SEHAT
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA
18. PENGAWASAN,
PENGENDALIAN &
PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS,
PERUBAHAN IKS
PADA LEVEL
KELUARGA SAMPAI
LEVEL PUSKESMAS
PERSIAPAN
PENYUSUNAN RUK
SECARA EVIDANCE
BASED
PENDEKATAN
KELUARGA DENGAN
TETAP MELIHAT
DATA2 PROGRAM
KUNJUNGAN
RUMAH
IMPLEMENTASI
INTERVENSI
PERMASALAHAN YG
SDH DISEPAKATI SBG
PRIORITAS MASALAH
INPUT DATA PADA
FORM TERCETAK
ATAU
ELEKTRONIK
(APLIKASI)
Manajemen
Pendekatan Keluarga Di Puskesmas
Sosialisasi
dan
pengorganisasian
Kunjungan Rumah
Promkes
Intervensi Awal
Tabulasi & analisis Triangulasi & Analisis Lokmin bulanan dan atau
tribulanan
18
P1 P2 P3
POLA KEPEMIMPINAN
P1 : Perencanaan P2: Pengerakan Pelaksanaan P3: Pengawasan Pengendalian dan Penilaian
21. JUMLAH PENDATAAN KELUARGA SEHAT SECARA
NASIONAL
Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat, per 16 Desember 2018 Pukul 18.43 WIB
INDONESIA : 21,075.162
22. 22
PERSENTASE KELUARGA SEHAT (IKS>0,8)
• Jumlah Keluarga dengan IKS
> 0,8 = 3.650.079 (Nasional)
• Jumlah Keluarga yang
Terdata Lengkap =
21.075.162 (Nasional)
Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat, per 16 Desember 2018 Pukul 18.43 WIB
25. 25
Tindak Lanjut Kunjungan Keluarga
Di Tingkat Keluarga
Peran Puskesmas untuk mendorong masyarakat dan keluarga, untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan secara komprehensif, melalui:
1. Meningkatkan kunjungan dan partisipasi aktif dalam kegiatan
UKBM posyandu secara rutin
2. Mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas di fasyankes
3. Komunikasi aktif antara masyarakat dengan tenaga kesehatan di
puskesmas untuk tindak lanjut masalah kesehatan yang ada di
keluarga
4. Masalah kesehatan yang tidak dapat ditangani di keluarga dan
masyarakat segera dirujuk ke puskesmas
Bapak/ ibu yang berbahagia,
Menurut UU Nomor 36 tahun 2019 tentang Kesehatan, dinyatakan bahwa setiap orang berhak untuk memperolah pelayanan kesehatan dan mendapatkan informasi dan edukasi kesehatan. Selain hak, masyarakat juga punya kewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi maupun sosial, berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya serta ikut serta dalam program JKN.
Untuk memenuhi hak masyarakat tersebut, Pemerintah bertanggung jawab dalam memberikan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat serta memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. Pendekatan keluarga merupakan salah satu upaya yang dilaksanakan Pemerintah dalam pemenuhan hal tersebut, sebagai bentuk perwujudan tanggungjawab pemerintah.
Mencermati kondisi yang ada di Indonesia, berdasarkan data Susenas 2017, terdapat 53,22% masyarakat mengeluh sakit dan sekitar 41% di antaranya berobat ke fasilitas dan tenaga kesehatan. Bagaimana dengan yang 59%?
Dengan paradigma baru, yang lebih fokus untuk menjaga agar tetap sehat dan yang sakit lebih cepat sembuh, harus dioperasionalkan upaya promotif-preventif yang diyakini lebih efesien dan dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan. Untuk upaya kuratif-rehabilitatif, Pemerintah selalu meningkatkan kepesertaan masyarakat miskin dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Gambar ini adalah gambaran besar upaya peningkatan kesehatan di level keluarga yang bila dilihat pada periode umur secara sepesifik akan kita bahas pada slide selanjutnya
Namun perlu kami sampaikan bahwa untuk memastikan bahwa dilevel keluarga mendapatkan pelayanan minimal bagi keluarga maka dilakukan suatu pendekatan yang dinamakan “Pendekatan Keluarga” (akan kami sampaikan di belakang)
Dari sekian banyak program intervensi tentu untuk memonitoring dan evaluasi dibutuhkan data. Dan jumlah data tentu akan berkorelasi dan berbanding lurus dengan jumlah banyaknya program dan intervensi, sebagai gambaran variabel yang dibtuhkan unutk memonitoring dan evaluasi semua program diatas kami sampaikan pada slide “variabel data”
Program Kesehatan Kerja dan Olahraga yang dapat dibagi dalam 7 subprogram yaitu :
Pembinaan Kesehatan pekerja
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Pekerja
Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan dan Lingkungan Kerja
Keselamatan dan kesehatan Kerja
Pembinaan SDM dan Profesi Kesehatan Kerja
Pembinaan Kesehatan Olahraga Masyarakat
Pembinaan Kesehatan Olahraga Prestasi
Program kesehatan kerja dan olahraga bertujuan membangun masyarakat yang sehat bugar produktif dan memiliki 4 indikator yaitu
Puskesmas yang melaksanakan Kesehatan kerja Dasar
Puskesmas yang membina kelompok olahraga diwilayah kerjanya
Po UKK di wilayah TPI/PPI
Sarkes CTKI yang memenuhi standar
Program kesjaor merupakan implementasi program- program kesehatan pada sasaran tertentu antara lain pekerja formal, pekerja informal, anak sekolah
Lansia, TKI dll
Bapak/ Ibu yang saya hormati,
Kita mempunyai Standar Minimal Kesehatan (SPM) yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah untuk memenuhinya. SPM adalah untuk pemenuhan hak dasar setiap warga negara di semua kelompok umur sesuai dengan siklus hidup dengan pencapaian 100%. Hal ini berarti, setiap keluarga akan menjadi sasaran untuk SPM. PIS-PK merupakan upaya pro aktif dari tenaga kesehatan Puskesmas dalam menjangkau seluruh keluarga untuk meningkatkan promotif, preventif dan deteksi dini.
Selain itu, ini erat kaitan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang merupakan dukungan lintas sektor dalam upaya mendukung peningkatan derajat kesehatan keluarga antara lain melalui Rumah Desa Sehat (RDS), Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M), Usaha Kesehatan Kerja (UKK).
Sesuai Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota, terdapat 12 indikator yang pencapaiannya harus 100%. Sebagian besar indikator SPM Bidang Kesehatan, beririsan dengan 12 Indikator Keluarga Sehat. Terdapat 8 Indikator Keluarga Sehat terkait dengan Indikator SPM. Empat (4) indikator Keluarga Sehat yang tidak terkait dengan SPM adalah merokok, jamban sehat, akses terhadap air bersih dan anggota JKN. Jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka akan meningkatkan capaian SPM kabupaten/kota. SPM ini merupakan hal penting karena merupakan nilai kinerja dari kepala daerah (Bupati dan Walikota). Hal ini dapat digunakan sebagai media advokasi kepada kepala daerah untuk mendukung pendekatan keluarga ini. Di dalam mewujudkan pencapaian SPM, perlu melibatkan lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Saudara-saudara sekalian,
Melalui pelaksanaan PIS-PK kita dapat mewujudkan Keluarga Sehat yang tergambar dalam Indeks Keluarga Sehat (IKS). IKS dapat diperoleh untuk setiap tingkatan wilayah, yang dapat menggambarkan status kesehatan mulai dari Rukun Tetangga (RT) sampai tingkat Nasional. Segala permasalahan kesehatan akan kita ketahui sejak dini dari keluarga, kita dapat segera melakukan intervensi sehingga masalah ini tidak meluas menjadi masalah kab/kota, provinsi bahkan sampai tingkat nasional.
Dengan demikian, untuk mendapatkan gambaran kondisi kesehatan yang sesungguhnya, maka pelaksanaan kunjungan keluarga harus segera mencapai total coverage.
Dan untuk mencapai itu semua diperlukan dukungan komitmen dan kerjasama kita semua.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Kenapa keluarga?? Karena Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti Pembangunan Kesehatan sesuai UU 36 tahun 2009.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target / fokus keluarga, berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.
.
Hadirin yang berbahagia,
Pada tahun 2017, telah ditetapkan Lokus Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sebanyak 2.926 Puskesmas yang tersebar di 514 kabupaten/kota, 34 provinsi. Pada tahun 2018, telah ditetapkan penambahan 3.279 Puskesmas sehingga terdapat total 6.205 Puskesmas sebagai lokus tahun ini. Dengan bertambahnya jumlah lokus, maka kita harus semakin cerdas dalam membina serta memonitor implementasi PIS-PK oleh Puskesmas. Kita harus belajar dari pengalaman Tahun 2017, sehingga kendala yang sama tidak akan terulang.
Bapak dan Ibu yang berbahagia,
Terimakasih dan apresiasi Saya sampaikan kepada kabupaten/kota yang telah mencapai cakupan kunjungan lapangan lebih dari 30%. Melalui forum ini, kita akan bersama-sama mencermati dan Saya mendorong bagi kabupaten/kota yang belum mencapai kunjungan lapangan minimal 30% untuk dapat mempelajari kiat-kiat dari kabupaten/kota yang telah mencapai cakupan kunjungan lapangan <30% sehingga bias meningkatkan cakupannya.
Tindak lanjut sesudah pelaksanaan kunjungan keluarga ditentukan berdasarkan persentase kunjungan tersebut, yaitu:
Kabupaten/kota dengan kunjungan keluarga di bawah 30% pembinaan yang perlu dilakukan adalah pembinaan akselerasi melalui pola Binwil
Kabupaten/kota dengan kunjungan keluarga lebih dari 30%, hal ini menandakan IKS dan indikator PIS-PK relatif telah stabil, fokus dalam hal intervensi program untuk meningkatkan capaian indikator dan selanjutnya meningkatkan IKS.
Untuk bisa meningkatkan cakupan kunjungan keluarga, banyak upaya yang dapat dilakukan di antaranya dengan pelatihan PIS-PK, akselerasi pendataan keluarga, meningkatkan jaringan internet, meningkatkan aplikasi Keluarga Sehat dan dilakukan identifikasi serta analisis data di tiap kab/kota.
Tindak lanjut dari kunjungan keluarga di tingkat keluarga dapat dilakukan dengan cara puskesmas harus mendorong masyarakat dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara komprehensif antara lain:
Meningkatkan kunjungan dan partisipasi aktif dalam kegiatan UKBM posyandu secara rutin
Mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas di fasyankes
Komunikasi aktif antara masyarakat dengan tenaga kesehatan di puskesmas untuk tindak lanjut masalah kesehatan yang ada di keluarga
Masalah kesehatan yang tidak dapat ditangani di keluarga dan masyarakat segera dirujuk ke puskesmas
Ibu Bapak sekalian yang saya hormati,
Dalam upaya percepatan pencapaian target tahun 2018 – 2019 tersebut, setiap Dinas Kesehatan perlu menetapkan target untuk dicapai di tahun 2018:
Berapa persen cakupan kunjungan keluarga,
Roadmap dalam mencapai total coverage,
Berapa besar target kenaikan IKS, dan
Berapa besar cakupan 12 indikator PIS-PK.
Peningkatan capaian IKS dapat dijadikan sebagai salah satu indikator capaian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, seperti dilakukan di DKI Jakarta, ditetapkan berapa kenaikan IKS yang akan dicapai selama 5 tahun pemerintahan daerah berjalan.