Ringkasan dokumen tersebut adalah asuhan keperawatan untuk penyakit angina yang mencakup pengkajian gejala dan tanda, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk menangani nyeri, meningkatkan fungsi jantung, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan metode untuk mengurangi nyeri kronis dengan cara mengatur posisi tubuh pasien agar rileks, menginstruksikan pasien untuk bernafas dalam dan perlahan sambil memusatkan perhatian pada bagian tubuh yang dirasakan, dan mengulang teknik ini apabila nyeri kembali. Teknik ini bertujuan mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri pada pasien dengan indikasi mengalami nyeri k
BANTUAN HIDUP DASAR PADA IBU HAMIL.pptxsaeriisaeri
Β
BHD pada ibu hamil melibatkan langkah penting seperti pemangkasan nafas, pemijatan dada, memberikan oksigen, dan resusitasi jika diperlukan untuk memastikan kesejahteraan ibu hamil dan janin. Tujuan utama BHD adalah melakukan tindakan oksigenasi darurat untuk mempertahankan ventilasi paru dan mendistribusikan darah oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Modul ini membahas tentang pemeriksaan tanda-tanda vital yang meliputi pengukuran nadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan pernapasan. Modul ini menjelaskan cara melakukan pengukuran tanda-tanda vital secara akurat menggunakan alat yang tepat sesuai standar prosedur.
Pasien mengalami nyeri perut kanan atas, anoreksia, intoleransi aktivitas, gatal pada kulit, mual-muntah, dan demam. Diagnosa keperawatan pasien meliputi gangguan rasa nyaman, nutrisi kurang, intoleransi aktivitas, resiko kerusakan kulit, dan resiko kekurangan cairan. Intervensi keperawatan dirancang untuk mengurangi nyeri dan gatal, meningkatkan nutrisi dan aktivitas, serta mencegah dehidrasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah asuhan keperawatan untuk penyakit angina yang mencakup pengkajian gejala dan tanda, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk menangani nyeri, meningkatkan fungsi jantung, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan metode untuk mengurangi nyeri kronis dengan cara mengatur posisi tubuh pasien agar rileks, menginstruksikan pasien untuk bernafas dalam dan perlahan sambil memusatkan perhatian pada bagian tubuh yang dirasakan, dan mengulang teknik ini apabila nyeri kembali. Teknik ini bertujuan mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri pada pasien dengan indikasi mengalami nyeri k
BANTUAN HIDUP DASAR PADA IBU HAMIL.pptxsaeriisaeri
Β
BHD pada ibu hamil melibatkan langkah penting seperti pemangkasan nafas, pemijatan dada, memberikan oksigen, dan resusitasi jika diperlukan untuk memastikan kesejahteraan ibu hamil dan janin. Tujuan utama BHD adalah melakukan tindakan oksigenasi darurat untuk mempertahankan ventilasi paru dan mendistribusikan darah oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Modul ini membahas tentang pemeriksaan tanda-tanda vital yang meliputi pengukuran nadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan pernapasan. Modul ini menjelaskan cara melakukan pengukuran tanda-tanda vital secara akurat menggunakan alat yang tepat sesuai standar prosedur.
Pasien mengalami nyeri perut kanan atas, anoreksia, intoleransi aktivitas, gatal pada kulit, mual-muntah, dan demam. Diagnosa keperawatan pasien meliputi gangguan rasa nyaman, nutrisi kurang, intoleransi aktivitas, resiko kerusakan kulit, dan resiko kekurangan cairan. Intervensi keperawatan dirancang untuk mengurangi nyeri dan gatal, meningkatkan nutrisi dan aktivitas, serta mencegah dehidrasi.
1. Pasien mengalami sesak nafas berat dengan tanda-tanda seperti sianosis, wheezing, dan menggunakan otot pernafasan tambahan. Kondisi pasien memburuk dengan GCS 7.
2. Ada gangguan pertukaran gas dan ventilasi paru akibat hipoventilasi.
3. Diperlukan tindakan keperawatan seperti pemantauan tanda vital, oksigenasi, ventilasi mekanik, dan obat-obatan untuk menjaga stabilitas kondisi pas
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk dua pasien yaitu Tn. A dengan diagnosa hipertensi darurat dan Nn. M dengan diagnosa gastritis. Asuhan mencakup tujuan, intervensi, implementasi, dan evaluasi untuk mengatasi masalah masing-masing pasien seperti mengatur posisi, memberikan obat, menganjurkan istirahat, dan mengontrol nyeri.
7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]Winarso Arso
Β
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang mencakup teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP), bahaya gas H2S, dan penanganan luka bakar. RJP meliputi tahapan mengamankan saluran pernafasan, memberikan nafas buatan, dan memijat jantung, sedangkan luka bakar dibedakan menurut derajatnya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan untuk pasien angina. Mencakup pengkajian gejala dan tanda klinis, diagnosa, tujuan keperawatan, dan intervensi keperawatan seperti pemantauan tanda vital, pemberian obat, edukasi pasien, dan dukungan selama episode nyeri dada.
Dokumen tersebut merangkum tentang kasus pasien laki-laki usia 30 tahun yang menjalani operasi laparoscopy dan appendectomy karena didiagnosis menderita appendicitis akut. Pasien tersebut menerima tindakan anestesi umum selama operasi yang berjalan lancar dan pasien dipindahkan ke ruang pemulihan setelah operasi selesai dengan kondisi yang stabil.
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruFransiska Oktafiani
Β
Dokumen tersebut membahas tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung. Ia menjelaskan penyebab, diagnosa, dan tindakan awal yang harus dilakukan yaitu A-B-C-D (Airway, Breathing, Circulation, Defibrillation) serta tindakan selanjutnya seperti intubasi, akses IV, pemberian obat, dan kapan BHD dihentikan.
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptxPMBNoritadahlia
Β
Dokumen tersebut berisi tentang checklist penatalaksanaan pra rujukan kegawatdaruratan jantung dan pembuluh darah. Checklist tersebut meliputi tahapan-tahapan seperti penilaian kesadaran, pemeriksaan sirkulasi, jalan nafas, dan pernapasan pasien, evaluasi kondisi setelah dilakukan resusitasi jantung paru, serta re-evaluasi kondisi pasien sebelum rujukan lebih lanjut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hipertensi, meliputi latar belakang, definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia.
4. Memberikan pujian atas tindakan
kurang dari kemarin
1. Membantu klien melakukan senam reumatik
yang sudah dilakukan
2. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
5. Menjelaskan tentang senam
baik
reumatik
3. TTV dalam batas normal
6. Membantu klien melakukan
O:
senam reumatik
1. Klien terlihat
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien laki-laki dengan diagnosis trauma tumpul abdomen yang dirawat di ruang bedah minor. Pasien mengalami nyeri akut dan kesulitan bernafas akibat cedera, serta berisiko infeksi karena luka di abdomen. Intervensi yang diberikan meliputi pemberian oksigen, analgesia, memantau nyeri dan fungsi vital, serta pencegahan infeksi dengan antibiotik.
1. Pasien mengalami sesak nafas berat dengan tanda-tanda seperti sianosis, wheezing, dan menggunakan otot pernafasan tambahan. Kondisi pasien memburuk dengan GCS 7.
2. Ada gangguan pertukaran gas dan ventilasi paru akibat hipoventilasi.
3. Diperlukan tindakan keperawatan seperti pemantauan tanda vital, oksigenasi, ventilasi mekanik, dan obat-obatan untuk menjaga stabilitas kondisi pas
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk dua pasien yaitu Tn. A dengan diagnosa hipertensi darurat dan Nn. M dengan diagnosa gastritis. Asuhan mencakup tujuan, intervensi, implementasi, dan evaluasi untuk mengatasi masalah masing-masing pasien seperti mengatur posisi, memberikan obat, menganjurkan istirahat, dan mengontrol nyeri.
7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]Winarso Arso
Β
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang mencakup teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP), bahaya gas H2S, dan penanganan luka bakar. RJP meliputi tahapan mengamankan saluran pernafasan, memberikan nafas buatan, dan memijat jantung, sedangkan luka bakar dibedakan menurut derajatnya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan untuk pasien angina. Mencakup pengkajian gejala dan tanda klinis, diagnosa, tujuan keperawatan, dan intervensi keperawatan seperti pemantauan tanda vital, pemberian obat, edukasi pasien, dan dukungan selama episode nyeri dada.
Dokumen tersebut merangkum tentang kasus pasien laki-laki usia 30 tahun yang menjalani operasi laparoscopy dan appendectomy karena didiagnosis menderita appendicitis akut. Pasien tersebut menerima tindakan anestesi umum selama operasi yang berjalan lancar dan pasien dipindahkan ke ruang pemulihan setelah operasi selesai dengan kondisi yang stabil.
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruFransiska Oktafiani
Β
Dokumen tersebut membahas tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung. Ia menjelaskan penyebab, diagnosa, dan tindakan awal yang harus dilakukan yaitu A-B-C-D (Airway, Breathing, Circulation, Defibrillation) serta tindakan selanjutnya seperti intubasi, akses IV, pemberian obat, dan kapan BHD dihentikan.
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptxPMBNoritadahlia
Β
Dokumen tersebut berisi tentang checklist penatalaksanaan pra rujukan kegawatdaruratan jantung dan pembuluh darah. Checklist tersebut meliputi tahapan-tahapan seperti penilaian kesadaran, pemeriksaan sirkulasi, jalan nafas, dan pernapasan pasien, evaluasi kondisi setelah dilakukan resusitasi jantung paru, serta re-evaluasi kondisi pasien sebelum rujukan lebih lanjut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hipertensi, meliputi latar belakang, definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia.
4. Memberikan pujian atas tindakan
kurang dari kemarin
1. Membantu klien melakukan senam reumatik
yang sudah dilakukan
2. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
5. Menjelaskan tentang senam
baik
reumatik
3. TTV dalam batas normal
6. Membantu klien melakukan
O:
senam reumatik
1. Klien terlihat
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien laki-laki dengan diagnosis trauma tumpul abdomen yang dirawat di ruang bedah minor. Pasien mengalami nyeri akut dan kesulitan bernafas akibat cedera, serta berisiko infeksi karena luka di abdomen. Intervensi yang diberikan meliputi pemberian oksigen, analgesia, memantau nyeri dan fungsi vital, serta pencegahan infeksi dengan antibiotik.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Β
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Β
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Β
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Β
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP βCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)β akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel β BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info iniπ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Β
KDP KELOMPOK 6.pptx
1. KDP KELOMPOK 6
1. MISYADI 221133054
1. GUSTI AYU PUTU SUARTINI 221133033
1. KIKI SUSIANA 221133042
1. GIAN PILARDO AGUSTA 2022160157
1. IQBAL WAHYUDA
2. RESKI PUJIANTI
3. HANDOKO
4. MIKHAEL YOUNGGI
5. STEFANUS ADAM DARMA PUTRA
221133029
221133071
221133034
221133052
221133082
2. ο Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang
digambarkan sebagai suatu kerusakan (International Association fol the Study
of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat,
terjadi konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi dan berlangsung lebih dari tiga (>3) bulan dan menyebabkan rasa
kurang nyaman
3. ο Relaksasi progresif adalah memusatkan suatu perhatian
pada suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot
yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan
melakukan teknik relaksai, untuk mendapat perasaan
relaksasi . Relaksasi progresif merupakan kombinasi
latihan pernafasan yang terkontrol dengan angkaian
kontraksi serta relaksasi otot . Relaksasi progresif adalah
teknik relaksasi otot dalam yang memerlukan imajinasi
dan sugesti.
4. TUJUAN RELAKSASI PROGRESIF
a. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi
jantung, dan laju metabolik.
b. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
c. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak memfokus perhatian seperti
relaks.
d. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
e. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
f. Mengatasi insomnia.
g. Membangun emosi dari emosi negatif
5. ο relaksasi progresif memberikan hasil yang memuaskan dalam program terapi
terhadap ketegangan otot, menurunkan ansietas, memfalisitasi tidur, depresi,
mengurangi kelelahan, kram otot, nyeri pada leher dan punggung, menurunkan
tekanan darah tinggi, fobia ringan serta meningkatkan konsentrasi. Target yang
tepat dan jelas dalam memberikan relaksasi progresif pada keaadaan yang
memiliki respon ketegangan otot yang cukup tinggi dan membuat tidak
nyaman sehingga dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.
6. Cuci dan keringkan tangan sebelum memulai pemijatan
Taruh beberapa tetes essential oil aromatherapy lemon ditangan, kemudian gosok kedua tangan
Sebarkan minyak diatas tangan dan pergelangan tangan dengan gerakan lembut mengarah keatas.
Ulangi gerakan dengan tangan kiri. Terapkan tekanan ringan saat mengusapkan jari diatas telapak
tangan, pergelangan tangan dan punggung tangan. Lakukan dan ulangi sebanyak 6 kali.
Buka telapak tangan dan pijat dengan gerakan melingkar dengan ibu jari anda, mulai dari tengah dan
jalan ke sisi telapak tangan. Lakukan dan ulangi sebanyak 6 kali
Istirahatkan tangan ditanganmu. Dengan tangan yang lain, peras setiap jari diantara ibu jari dan
telunjuk anda. Gunakan gerakan melingkar kecil untk memijat setiap jari dari pangkal ke ujungnya.
Ulangi sebanyak 2 kali untuk setiap jari.
Pegang tangan dengan telapak menghadap keatas. Ringankan telapak tangan dengan ujung jari,
gunakan tumit tangan atau jari untuk meremas telapak tangan dengan gerakan melingkar. Ulangi
gerakan ini sebanyak 6 kali
Peras otot dibawah ibu jari beberapa kali, lalu peras otot dibawah jari kelingking
Balikkan kembali tangan dengan lembut. Lalu usap pergelangan tangan dengansatu dengan tekanan
yang sangat ringan. Lakukan dan ulangi sebanyak 6 kali
Ambil seluruh tangan dengan tangan anda sendiri dan dengan hatihati putar pergelangan tangan dari
kiri ke kanan dan ulangi darikanan ke kiri
Selesaikan dengan gerakkan santai dan lembut di atas tangan dan lengan ke arah jantung
Ulangi proses ini disisi lain untuk melengkapi pijatan
7. ASUHAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama : Klien datang ke rumah
sakit dengan keluhan nyeri dada di sebelah kanan, klien juga
mengeluh batuk berdahak sudah 1 tahun
tidak kunjung sembuh dan klien mempunya riwayat
merokok.
Riwayat Keluhan Utama : klien mengatakan nyeri dada
saat batuk di bagian kanan
Kebiasaan merekok
8. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS:
- Klien mengatakan batuk sudah 1 tahun yang lalu
- Klien mengatakan batuk dengan dahak yang kental dan terdapat
bercak merah.
- Klien mengatakn sesak sejak 1 minggu yang lalu
DO:
- Pasien tampak bernafas dengan bantuan oksigen 4 liter
- Klien tampak sering batuk
- Auskultasi lapang paru kanan lobus 1,2,3 terdengar suara rounchi
- Dd pnemonia kanan
- Ttv
- Tekanan Darah : 120/70 Mmhg
- Nadi : 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,2
- Spo2 : 96%
- Hr : 102 x/menit
Spasme jalan
napas
D.0149
Bersihan jalan
napas tidak
efektif
9. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATA
N
DS:
- Klien mengatakan dada nya terasa nyeri sejak 1 minggu yang lalu
- P : Klien mengatakan nyeri pada saat batuk
- Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R : klien mengatakan nyeri terasa di dada sebelah kanan
- S : skala nyeri 6
- T : Klien mengatakan nyeri terasa semakin kuat saat klien sedang batuk.
- Klien mengatakan nyeri berkurang saat tidak batuk dan saat tidak duduk
dan berdiri yang terlalu lama
DO:
- Wajah klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak memegangi area dada kanan nya saat batuk
- Klien tampak kesulitan berkonsentrasi saat di lakukan pengkajian
- Tekanan Darah : 120/70 Mmhg
- Nadi : 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,2
- Spo2 : 96%
Faktor Biologis D.0077
Nyeri Akut
10. ο DATA
ο ETIOLOGI
ο MASALAH KEPERAWATAN
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS:
- Klien mengatakan mudah lelah
- Pasien mengatakan aktivitas dibantu keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan jika duduk dan berdiri terlalu lama nyeri semakin parah
- Klien mengatakan susah tidur dikarenakan nyeri
DO:
- Aktivitas pasien tampak di bantu oleh perawat dan keluarga
- Pasien tampak tirah baring
- Pasien tampak lemah
- Tekanan Darah : 120/70 Mmhg
- Nadi : 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,2
- Spo2 : 96%
- Hr : 102 x/menit
Kondisi Fisiologis
(misal. Penyakit
kronis, penyakit
terminal)
D.0057
Keletihan
11. SDKI SLKI SIKI
Masalah keperawatan : Bersihan jalan napas tidak
efektif D.0149 berhubungan dengan Spasme jalan
napas. Ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan batuk sudah 1 tahun yang lalu
- Klien mengatakan batuk dengan dahak yang
kental dan terdapat bercak merah.
- Klien mengatakn sesak sejak 1 minggu yang lalu
DO:
- Pasien tampak bernafas dengan bantuan oksigen
4 liter
- Klien tampak sering batuk
- Auskultasi lapang paru kanan lobus 1,2,3
terdengar suara rounchi
- Dd pnemonia kanan
- Ttv
- Tekanan Darah : 120/70 Mmhg
- Nadi : 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,2
- Spo2 : 96%
- Hr : 102 x/menit
Bersihan jalan napas (L.01001)
Setelah di berikan tindakan 2x24
jam diharapkan bersihan jalan
napas meningkat dengan kriteria
hasil :
Batuk efektif meningkat
Produksi sputum menurun
Pola napas membaik
Latihan Batuk Efektif (I.01006)
Observasi
1. Identifikasi kemampuan batuk
2. Monitor adanya retensi batuk
Terapeutik
1. Atur posisi semi powler
2. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
3. Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
2. Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan selama 4 detik,kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
selama 8 detik
3. Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3
kali
4. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah
tarik napas dalam yang ke 3 kali
12. SDKI SLKI SIKI
Masalah keperawatan : Gangguan Nyeri akut D.0077 berhubungan dengan Faktor
Biologis ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan dada nya terasa nyeri sejak 1 minggu yang lalu
- P : Klien mengatakan nyeri pada saat batuk
- Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R : klien mengatakan nyeri terasa di dada sebelah kanan
- S : skala nyeri 6
- T : Klien mengatakan nyeri terasa semakin kuat saat klien sedang batuk.
- Klien mengatakan nyeri berkurang saat tidak batuk dan saat tidak duduk dan
berdiri yang terlalu lama
- Klien mengatakan tidk nafsu makan
DO:
- Wajah klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak memegangi area dada kanan nya saat batuk
- Klien tampak kesulitan berkonsentrasi saat di lakukan pengkajian
- Tekanan Darah : 120/70 Mmhg
- Nadi : 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,2
- Spo2 : 96%
- Hr : 102 x/menit
Tingkat nyeri
Tujuan : setelah dilakuakan
Tindakan keperawatan 3x24
jam, diharapkan tingkat nyeri
menurun.
Kriteria hasil :
a. Keluhan nyeri (5)
b. Kesulitan tidur (5)
c. Frekuensi nadi (5)
d. Pola nafas (5)
e. Tekanan darah (5)
Ket :
1. Meningkat/memburuk
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun/membaik
Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi :
1. Identifikasi PQRST
2. Identivikasi respon non verbal
3. Monitor perubahan vital sign
Terapeutik :
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (relaksasi progresif)
2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (relaksasi nafas dalam)
3. Control lingkungan yang memperberat
nyeri
Edukasi :
1. Menjelaskan periode, penyebab, dan
pemicu nyeri.
2. Menjelaskan strategi untuk meringankan
nyeri.
3. Ajarkan terknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri.
4. Kolaboras : kolaborasi dalam pemberian
analgesik bila perlu
13. Masalah keperawatan : Keletihan D.0054 berhubungan Kondisi Biologis
dengan ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan mudah lelah
- Pasien mengatakan aktivitas dibantu keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan jika duduk dan berdiri terlalu lama nyeri semakin
parah
- Klien mengatakan sulit tidur dikarenakan nyeri
DO:
- Aktivitas pasien tampak di bantu oleh perawat dan keluarga
- Pasien tampak tirah baring
- Pasien tampak lemah
- Tekanan Darah : 120/70 Mmhg
- Nadi : 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,2
- Spo2 : 96%
- Hr : 102 x/menit
- RCB : 3.90
- HGB : 9.7 g/dl
Tingkat Keletihan (L.05046)
Setelah di berikan tindakan 3x24 jam
diharapkan tingkat keletihan dengan
kriteria hasil :
- Verbalisasi kepulihan
meningkat
- Tenaga meningkat
- Kemampuan melakikan
aktivitas rutin meningkat
- Verbalisasi lelah menurun
- Lesu menurun
Manajemen Energi (I.05178)
Obsevasi :
1. Identifikasi ganguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi dan
ketidaknyamananselama melakukan
aktivitas
Terapeutiks :
1. Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stumulus
2. Lakukan latihan rentang gerak
aktig/fasif
Edukasi :
1. Amjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap
3. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22. ο Problem : Rasa aman nyaman dan nyaman nyeri
ο Intervensi : teknik relaksasi progresif
Comparison : Teknik relaksasi progresif merupakan teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi,
ketekunan dan sugesti.5 Tubuh manusia berespon terhadap kecemasan dan kejadian yang merangsang pikiran dan
ketegangan otot. Teknik ini dilakukan dengan cara memusatkan perhatian pada suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi
otot yang tegang, dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan dan kondisi tubuh yang relaksi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan nilai tengah (median) tingkat stress responden setelah melakukan
relaksasi progresif dari 21 menjadi 18. Dari 33 responden, sebagian besar mengalami stres sedang (72,7%), setelah
melakukan relaksasi progresif sebagian besar mengalami stres ringan (63,6%).
PMR juga terbukti dapat mengurangi kecemasan. Menurut Jacobson (1970) dikutip Haryati (2015) kecemasan disebabkan
oleh ketegangan otot dan akan berkurang dengan relaksasi otot.1 PMR dapat memberikan manfaat ganda yaitu
menimbulkan adaptasi individu yang lebih positif dalam waktu yang singkat dan penurunan kecemasan yang tidak
bergantung pada proses netralisir stressor.
23. ο Outcome : Latihan relaksasi otot yang dilakukan selama 15 menit, 2x sehari selama 3 hari dapat
menurunkan tingkat kecemasan pasien. Secara fisiologis, latihan relaksasi akan membalikkan efek stres
yang melibatkan bagian parasimpatetik dari sistem saraf pusat, penghambatan pada sistem saraf simpatis
akan menurunkan kerja organ-organ internal tubuh seperti detak jantung, frekuensi napas, ketegangan otot
termasuk produksi hormon stres.4 Terapi relaksasi progresif merupakan terapi yang memusatkan pikiran
pada nafas dalam dan peregangan otot. Prosedur ini berfokus untuk meregangkan ketegangan otot dengan
memusatkan pada pernapasan yang dikombinasikan dengan gerakan-gerakan yang mengencangkan dan
melemaskan otot pada satu bagian tubuh untuk memberikan perasaan relaksasi.
ο Teknik relaksasi progresif untuk mengurangi nyeri dan mual ini dapat di aplikasikan di Rumah Sakit
Soedarso Pontianak karena sudah ada SOP. Intervensi ini dapat diaplikasikan pada pasien dengan
penurunan skala nyeri 5 menjadi 3. Memang nyeri pasien belum dapat dihilangkan sepenuhnya. Akan
tetapi terapi non farmakologi ini cukup dapat membantu mengurangi skala nyeri pasien.