SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
KELOMPOK II :
IRMA YUNITA ( NIM. 231321225)
CUT YULIDAR ( NIM. 231321216)
MILA WATI ( NIM. 231321219)
NONI NOVITA ( NIM. 231321220)
RESMIWATI ( NIM. 231321
YUSMAITA ( NIM. 231321223)
k
1.Prematur
a. Pengertian prematur
adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari
37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin
kurang dari 2500 gram
bayi prematur adalah bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu atau kurang saat kelahiran.
b. Etiologi Prematur / kondisi yang menimbulkan partus
preterem
– Hipertensi
– Perkembangan janin terhambat
– Solusio Plasenta
– Plasenta Previa
– Ketuban pecah dini
– Kehamilan ganda
– Serviks Inkompeten
c. faktor yang mempengaruhi prematuritas
– Anemia
– Jarak persalinan yang terlalu dekat
– Pekerjaan yang terlalu berat saat hamil
– Umur ibu
– Sosial ekonomi
– Antenatal care
d. Penanganan persalinan preterm
 Penanganan umum
1. Lakukan evaluasi cepat keadaan ibu
2. Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi
 Prinsip penanganan
1. Coba hentikan kontraksi uterus atau
2. Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan
selanjutnya
e. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan persalinan
preterm
1. Mencegah jarak anak terlalu rapat dengan kontrasepsi
2. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu berat
3. Istirahat yang cukup selama hamil.
f. Gambaran fisik bayi prematur
– Ukuran kecil
– Berat badan lahir rendah ( kurang dari 2,5 kg )
– Kulitnya tipis
– Kulitnya keriput
– Rambut yang jarang
– Telinga tipis dan lembek
– Tangisannya lemah
– Kepala relatif besar
– Pernafasan yang tidak teratur
– Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit ( pada
anak laki-laki )
– Labia mayora belum menutupi labia minora ( pada
anak perempuan )
2. Postmatur
a. Pengertian Postmatur
Kehamilan postmatur ialah kehamilan yang berlangsung lebih
lama dari 42 minggu, dihitung berdasarkan rumus naegle,
dengan siklus haid rata-rata 28 hari.
b. Etiologi postmatur
– Etiologi pasti belum diketahui. Tapi ada yang
menyebabkan faktor penyebabnya adalah faktor hormonal,
yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun
kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus
terhadap oksitosin berkurang.
– Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah
sehingga disimpulkan kerentanan akan stress merupakan
faktor tidak timbulnya His
c. Diagnosis kehamilan postmatur
– Dengan pencatatan HPHT
– Pemeriksaan Antenatal
– Pemeriksaan USG
– Amnioskopi
d. Kemungkina komplikasi pada bayi postmatur
– Hipoksia
– Hipovolemia
– Sindrom gawat nafas
– Hipoglikemia
– Hipofungsi adrenal
e. Penatalaksanaan
Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah
merencanakan pengakhiran kehamilan. Ada beberapa cara untuk
pengakhiran kehamilan, antara lain:
1. Induksi partus dengan pemasangan balon kateter Foley
2. Induksi dengan oksitosin
3. Bedah seksio sesaria
f. Tanda-tanda postmatur / posterm terbagi atas 3
stadium:
• Stadium I
Kulit menunjukan verniks kaseosa dan maserasi berupa
kulit kering, dan midah mengelupas.
• Stadium II
Gejala diatas disertai pewarnaan mekonium ( kehijauan
)pada kulit
• Stadium III
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan
talipusat.
3. IUGR
a. Pengertian
Defenisi menurut WHO (1969), janin yang
mengalami pertumbuhan yang terhambat adalah jani
yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat
standar atau ukuran standar yang sesuai dengan usia
kehamilannya.
IUGR adalah suatu keadaan dimana terjadi
gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang
mengakibatkan berat badan lahir dibawah batasan
tertentu dari usia kehamilannya.
Menurut gordon, JO (2005) pertumbuhan janin
terhambat – PJT ( intrauterine growth restriction )
diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran
lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia
kehamilan.
Ada dua bentuk PJT menurut Renfield (1975) yaitu:
1. Proportionate fetal groth restriction: janin yang
menderita distress yang lama dimana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai
berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat,
panjang dan lingkar kepala dalam proporsi yang
seimbang akan tetapi keseluruhannya masih
dibawah gestasi yang sebenarnya.
2. Disproportionate fetal growth restriction: terjadi
akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin
lahir.pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala
normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan usia
gestas. Bayi tampak waste dengan tanda-tanda
sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit
kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan
kurus dan lebih panjang.
b. Etiologi IUGR
1. Faktor ibu
– Penyakit hipertensi
– Kelainan uterus
– Kehamilam kembar
– Keadaan gizi
– Perokok
2. Faktor resiko anak
– Kelainan kongenital
– Kelainan genetik
– Infeksi janin
– Kehamilan kembar
Faktor – faktor resiko PJT
– Lingkungan sosio ekonomi yang rendah
– Riwayat PJT dalam keluarga
– Riwayat obstetri yang buruk
– Berat badan sebelum hamil dan sesudah hamil
yang rendah
– Komplikasi obstetri dalam kehamilan
– Kehamilan ganda
– Pertus prematurus
– Perdarahan pervaginam
c. Tanda dan gelaja IUGR
PJT dicurigai apabila terdapat riwayat PJT sebelumnya dan
ibu dengan penyakit kronik. Selain itu peningkatan berat badan
yang tidak adekuat juga dapat mengarah ke PJT. Dokter dapat
menemukan ukuran rahim yang lebih kecil dari yang
seharusnya.
d. Penatalaksanaan
1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin
intra uterine.
2. Memeriksa kadar gula darah dengan dextrostix jika
hipoglikemi harus segera diatasi
3. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibanding
dengan bayi SMK
4. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga
akan menderita aspirasi mekonium.
e. Diagnosis IUGR
– TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan
– Peningkatan berat badan ibu kurang atau tidak
ada
– Penurunan cairan amnion atau cairan ketuban
– Pemeriksaan USG.
4. IUFD
a. Pengertian IUFD
Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin
dalam kandungan baik pada kehamilan yang besar 20 minggu
atau kurang dari 20 minggu .
IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan
dengan sempurna dari rahim ibunya tanpa memandang tuanya
kehamilan ( sarwono, 2005 )
c. Faktor risiko
Multigravida
Umur ibu yang lanjut
Riwayat IUFD
Infertilitas ibu
Hemokonsentrasi pada ibu
Kelompok ibu dengan penyakit tertentu (seperti GBS,
Ureaplasma urealitikum)
Riwayat persalinan preterm
b. Etiologi
Adapun penyebab IUFD:
1. perdarahan antepartum seperti plasenta previa dan
solusio plasenta
2. pre eklamsi dan eklamsi
3. penyakit kelainan darah
4. penyakit infeksi menular ( AIDS, sifilis)
5. lilitan tali pusat
6. penyakit endokrin seperti DM dan hipertiroid
7. malnutrisi
8. Tali pusat pendek
9. Partus macet
10. Partus lama
d. Tanda dan Gejala
1. Terhentinya pertumbuhan uterus, atau penurunan TFU
2. Terhentinya pergerakan janin
3. Terhentinya denyut jantung janin
4. Penurunan atau terhentinya peningkatan berat badan ibu.
5. Perut tidak membesar tapi mengecil dan terasa dingin
6. Terhentinya perubahan payudara
e. Komplikasi yang mungkin terjadi
Adapun komplikasi yang mungkin terjadi adalah sebagai
berikut:
1) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC), yaitu
adanya perubahan pada proses pembekuan darah yang
dapat menyebabkan perdarahan atau internal bleeding.
2) Infeksi
3) Koagulopati maternal
g. Diagnosis
Anamnesa/keluhan
a. Ibu tidak merasakan gerakan janin
b. Perut tidak bertambah besar
Inspeksi
- Tidak tampak gerakan janin
Palpasi
 TFU lebih rendah dari tuanya kehamilan
 Tidak teraba gerakan janin
 Krepitasi pada tulang kepala janin
Auskultasi
DJJ (-)
Reaksi kehamilan
test kehamilan (-)
Rontgen foto abdomen
1. Adanya akumulasi gas dalam jantung dan
pembuluh darah janin
2. Tanda nojosk : angulasi yang tajam pada
tulang belakang janin
3. Tanda gernard : hiperekstensi kepala janin
4. Tanda spalding : overlapping sutura
USG
 Gerak anak tidak ada
 Denyut jantung anak tidak ada
 Tampak bekuan darah pada ruang jantung janin
h. Penanganan
Selama menunggu diagnosa pasti, ibu akan mengalami
syok dan ketakutan memikirkan bahwa bayinya telah
meninggal. Pada tahap ini bidan berperan sebagai motivator
untuk meningkatkan kesiapan mental ibu dalam menerima
segala kemungkinan yang ada.
Diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan berkolaborasi
dengan dokter spesialis kebidanan melalui hasil USG
dan rongen foto abdomen, maka bidan seharusnya
melakukan rujukan.
Menunggu persalinan spontan biasanya aman, tetapi
penelitian oleh Radestad et al memperlihatkan bahwa
dianjurkan untuk menginduksi sesegera mungkin setelah
diagnosis kematian in utero.
Pengakhiran kehamilan
Laboratorium
Reaksi biologis negative setelah 10 hari janin mati
Hipofibrinogenemia setelah 4-5 minggu janin mati
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx

More Related Content

Similar to KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx

Similar to KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx (20)

Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllllPpt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
Ppt ibu hamilllllllllllllllllllllllll
 
PEB.pptx
PEB.pptxPEB.pptx
PEB.pptx
 
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdfMK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
 
Makalah bahaya kehamilan
Makalah bahaya kehamilanMakalah bahaya kehamilan
Makalah bahaya kehamilan
 
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSAANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docxUlva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
Ulva (tugas buk rahma) (1) 2.docx
 
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptxKELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
 
Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
PPT Patofisiologi_ID.pptx
PPT Patofisiologi_ID.pptxPPT Patofisiologi_ID.pptx
PPT Patofisiologi_ID.pptx
 
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
 
Nutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLRNutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLR
 
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
 

Recently uploaded

Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 

KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx

  • 1. KELOMPOK II : IRMA YUNITA ( NIM. 231321225) CUT YULIDAR ( NIM. 231321216) MILA WATI ( NIM. 231321219) NONI NOVITA ( NIM. 231321220) RESMIWATI ( NIM. 231321 YUSMAITA ( NIM. 231321223)
  • 2. k
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. 1.Prematur a. Pengertian prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram bayi prematur adalah bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37 minggu atau kurang saat kelahiran. b. Etiologi Prematur / kondisi yang menimbulkan partus preterem – Hipertensi – Perkembangan janin terhambat – Solusio Plasenta – Plasenta Previa – Ketuban pecah dini – Kehamilan ganda – Serviks Inkompeten c. faktor yang mempengaruhi prematuritas – Anemia – Jarak persalinan yang terlalu dekat – Pekerjaan yang terlalu berat saat hamil – Umur ibu – Sosial ekonomi – Antenatal care
  • 19. d. Penanganan persalinan preterm  Penanganan umum 1. Lakukan evaluasi cepat keadaan ibu 2. Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi  Prinsip penanganan 1. Coba hentikan kontraksi uterus atau 2. Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya e. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan persalinan preterm 1. Mencegah jarak anak terlalu rapat dengan kontrasepsi 2. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu berat 3. Istirahat yang cukup selama hamil. f. Gambaran fisik bayi prematur – Ukuran kecil – Berat badan lahir rendah ( kurang dari 2,5 kg ) – Kulitnya tipis – Kulitnya keriput – Rambut yang jarang – Telinga tipis dan lembek – Tangisannya lemah – Kepala relatif besar – Pernafasan yang tidak teratur – Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit ( pada anak laki-laki ) – Labia mayora belum menutupi labia minora ( pada anak perempuan )
  • 20. 2. Postmatur a. Pengertian Postmatur Kehamilan postmatur ialah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu, dihitung berdasarkan rumus naegle, dengan siklus haid rata-rata 28 hari. b. Etiologi postmatur – Etiologi pasti belum diketahui. Tapi ada yang menyebabkan faktor penyebabnya adalah faktor hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. – Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga disimpulkan kerentanan akan stress merupakan faktor tidak timbulnya His c. Diagnosis kehamilan postmatur – Dengan pencatatan HPHT – Pemeriksaan Antenatal – Pemeriksaan USG – Amnioskopi d. Kemungkina komplikasi pada bayi postmatur – Hipoksia – Hipovolemia – Sindrom gawat nafas – Hipoglikemia – Hipofungsi adrenal
  • 21. e. Penatalaksanaan Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah merencanakan pengakhiran kehamilan. Ada beberapa cara untuk pengakhiran kehamilan, antara lain: 1. Induksi partus dengan pemasangan balon kateter Foley 2. Induksi dengan oksitosin 3. Bedah seksio sesaria f. Tanda-tanda postmatur / posterm terbagi atas 3 stadium: • Stadium I Kulit menunjukan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, dan midah mengelupas. • Stadium II Gejala diatas disertai pewarnaan mekonium ( kehijauan )pada kulit • Stadium III Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan talipusat.
  • 22. 3. IUGR a. Pengertian Defenisi menurut WHO (1969), janin yang mengalami pertumbuhan yang terhambat adalah jani yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standar atau ukuran standar yang sesuai dengan usia kehamilannya. IUGR adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang mengakibatkan berat badan lahir dibawah batasan tertentu dari usia kehamilannya. Menurut gordon, JO (2005) pertumbuhan janin terhambat – PJT ( intrauterine growth restriction ) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan. Ada dua bentuk PJT menurut Renfield (1975) yaitu: 1. Proportionate fetal groth restriction: janin yang menderita distress yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dan lingkar kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih dibawah gestasi yang sebenarnya. 2. Disproportionate fetal growth restriction: terjadi akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir.pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan usia gestas. Bayi tampak waste dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.
  • 23. b. Etiologi IUGR 1. Faktor ibu – Penyakit hipertensi – Kelainan uterus – Kehamilam kembar – Keadaan gizi – Perokok 2. Faktor resiko anak – Kelainan kongenital – Kelainan genetik – Infeksi janin – Kehamilan kembar Faktor – faktor resiko PJT – Lingkungan sosio ekonomi yang rendah – Riwayat PJT dalam keluarga – Riwayat obstetri yang buruk – Berat badan sebelum hamil dan sesudah hamil yang rendah – Komplikasi obstetri dalam kehamilan – Kehamilan ganda – Pertus prematurus – Perdarahan pervaginam
  • 24. c. Tanda dan gelaja IUGR PJT dicurigai apabila terdapat riwayat PJT sebelumnya dan ibu dengan penyakit kronik. Selain itu peningkatan berat badan yang tidak adekuat juga dapat mengarah ke PJT. Dokter dapat menemukan ukuran rahim yang lebih kecil dari yang seharusnya. d. Penatalaksanaan 1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine. 2. Memeriksa kadar gula darah dengan dextrostix jika hipoglikemi harus segera diatasi 3. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibanding dengan bayi SMK 4. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi mekonium. e. Diagnosis IUGR – TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan – Peningkatan berat badan ibu kurang atau tidak ada – Penurunan cairan amnion atau cairan ketuban – Pemeriksaan USG.
  • 25. 4. IUFD a. Pengertian IUFD Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada kehamilan yang besar 20 minggu atau kurang dari 20 minggu . IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan ( sarwono, 2005 ) c. Faktor risiko Multigravida Umur ibu yang lanjut Riwayat IUFD Infertilitas ibu Hemokonsentrasi pada ibu Kelompok ibu dengan penyakit tertentu (seperti GBS, Ureaplasma urealitikum) Riwayat persalinan preterm b. Etiologi Adapun penyebab IUFD: 1. perdarahan antepartum seperti plasenta previa dan solusio plasenta 2. pre eklamsi dan eklamsi 3. penyakit kelainan darah 4. penyakit infeksi menular ( AIDS, sifilis) 5. lilitan tali pusat 6. penyakit endokrin seperti DM dan hipertiroid 7. malnutrisi 8. Tali pusat pendek 9. Partus macet 10. Partus lama
  • 26. d. Tanda dan Gejala 1. Terhentinya pertumbuhan uterus, atau penurunan TFU 2. Terhentinya pergerakan janin 3. Terhentinya denyut jantung janin 4. Penurunan atau terhentinya peningkatan berat badan ibu. 5. Perut tidak membesar tapi mengecil dan terasa dingin 6. Terhentinya perubahan payudara e. Komplikasi yang mungkin terjadi Adapun komplikasi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut: 1) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC), yaitu adanya perubahan pada proses pembekuan darah yang dapat menyebabkan perdarahan atau internal bleeding. 2) Infeksi 3) Koagulopati maternal g. Diagnosis Anamnesa/keluhan a. Ibu tidak merasakan gerakan janin b. Perut tidak bertambah besar Inspeksi - Tidak tampak gerakan janin Palpasi  TFU lebih rendah dari tuanya kehamilan  Tidak teraba gerakan janin  Krepitasi pada tulang kepala janin Auskultasi DJJ (-) Reaksi kehamilan test kehamilan (-)
  • 27. Rontgen foto abdomen 1. Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah janin 2. Tanda nojosk : angulasi yang tajam pada tulang belakang janin 3. Tanda gernard : hiperekstensi kepala janin 4. Tanda spalding : overlapping sutura USG  Gerak anak tidak ada  Denyut jantung anak tidak ada  Tampak bekuan darah pada ruang jantung janin h. Penanganan Selama menunggu diagnosa pasti, ibu akan mengalami syok dan ketakutan memikirkan bahwa bayinya telah meninggal. Pada tahap ini bidan berperan sebagai motivator untuk meningkatkan kesiapan mental ibu dalam menerima segala kemungkinan yang ada. Diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan berkolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan melalui hasil USG dan rongen foto abdomen, maka bidan seharusnya melakukan rujukan. Menunggu persalinan spontan biasanya aman, tetapi penelitian oleh Radestad et al memperlihatkan bahwa dianjurkan untuk menginduksi sesegera mungkin setelah diagnosis kematian in utero. Pengakhiran kehamilan Laboratorium Reaksi biologis negative setelah 10 hari janin mati Hipofibrinogenemia setelah 4-5 minggu janin mati