Dokumen ini membahas diagnosis kanker paru, meliputi gejala klinis, pemeriksaan fisik, tes radiologi seperti rontgen dada dan CT scan, serta pemeriksaan spesifik seperti bronkoskopi dan biopsi untuk menentukan jenis histologi tumor, tingkat penyebaran (staging), dan kondisi pasien (performance status) guna menentukan pengobatan yang tepat seperti bedah, radioterapi, atau kemoterapi.
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Kanker paru pit 2014
1. KANKER PARU
(DIAGNOSIS)
A L W I N S Y A H A B I D I N
D I V I S I P U L M O N O L O G I , A L E R G I - I M U N O L O G I
D E P A R T E M E N T I L M U P E N Y A K I T D A L A M
F A K U L T A S K E D O K T E R A N F K U S U / R S U P H A D A M
M A L I K M E D A N
2. PENDAHULUAN
Rokok merupakan faktor resiko.
Angka kematian karena kanker meningkat dari 1,01% (SKRT
1972) menjadi 4,5% (SKRT 1990).
WHO : kanker paru penyebab utama kematian akibat
keganasan, baik pada pria atau wanita.
Prognosis buruk, karena banyak penderita datang dalam
stadium yang sudah lanjut
3. PROSEDUR DIAGNOSTIK
GAMBARAN KLINIK.
ANAMNESE: Batuk dengan/tanpa dahak, batuk darah, sesak
nafas, suara serak, sakit dada, sulit/sakit menelan, benjolan
dipangkal leher, sembab muka dan leher.
Keluhan yang tidak khas seperti, berat badan menurun,
nafsu makan hilang, demam hilang timbul.
4. PEMERIKSAAN JASMANI
Harus dilakukan secara menyeluruh dan teliti.
Tumor ukuran kecil dan di perifer, memberikan gambaran
normal.
Tumor yang besar dan disertai atelektasis, efusi pleura dan
penekanan vena cava, akan memberikan hasil yang
informatif.
Hal ini untuk staging tumor, seperti pembesaran KGB, atau
tumor diluar paru.
5. PEMERIKSAAN JASMANI
Metastase ke organ lain dapat dideteksi dengan perabaan
hepar, funduskopi untuk mendeteksi peninggian tekanan
intrakranial dan terjadinya fraktur akibat metastase ke
tulang.
7. CHEST X-RAY
DETEKSI TUMOR >1 cm.
Tepi irreguler.
Efusi pleura. Kalau masif, cairan dikeluarkan, ulang foto, utk
memastikan adanya tumor.
Keterlibatan kel limph sulit dideteksi.
TB yg tak respons dgn OAT, evaluasi utk tumor.
Pneumonia yg tak sembuh dgn AB, jg dievaluasi.
8.
9. CT SCAN THORAX
Deteksi tumor <1 cm.
Adanya penekanan bronchus, tumor intra bronchus,
atelectasis, efusi pleura yg tdk masif, invasi mediastinum
dan dinding dada yg tanpa gejala.
Deteksi KGB.
Deteksi metastase intra pulmoner.
10.
11. PEMERIKSAAN RADIOLOGI LAIN
Brain CT Scan, deteksi metastase ke tulang kepala dan
brain.
Bone Scan/Survey, deteksi metastase ke seluruh tulang.
USG Abdomen, deteksi metastase ke hati, kel adrenal dan
organ lain.
12. PEMERIKSAAN KHUSUS
BRONCHOSCOPY : Utk diagnostik dan pengambilan
spesimen. Melihat ada tidaknya massa intra bronchus
dan perobahan mukosa. Diikuti biopsi, bilasan atau
brushing.
Biopsi jarum halus : dilakukan pada tumor yg mudah
berdarah, karena kadang-kadang bilasan dan brushing
sering negatif.
13.
14.
15. TINDAKAN LAIN
Biopsi KGB di leher atau axilla.
Punksi dan Biopsi cairan pleura kalau ada.
Torakoskopi Medis : dapat melihat serta melakukan biopsi,
massa tumor di perifer, pleura parietalis, pleura visceralis
dan mediastinum.
Sitologi sputum : tindakan paling mudah dan murah.
Kekurangan, kalau tumor perifer, dahak tidak ada
(dibantu dgn inhalasi NaCl 3%).
16. PEMERIKSAAN KHUSUS
Transbronchial needle aspiration : dilakukan didaerah
carina.
Transbronchial lung biopsi : jika tumor kecil dan perifer, dan
ada fluoroskopi, maka biopsi lewat bronchus.
Biopsi transthoracal : jika lesi > 2 cm, di perifer, dgn bantuan
fluoroskopi. Kalau < 2 cm, letak sentral dilakukan dgn
bantuan CT.
Semua bahan yg diambil dgn pemeriksaan, harus diperiksa
sitologi/histologi
17. PEMERIKSAAN INVASIF LAIN
Pada kasus yang rumit, tindakan invasif, seperti
torakoskopi, mediastinoskopi, torakotomi eksplorasi dan
biopsi paru terbuka dibutuhkan agar diagnosa dapat
ditegakkan.
Semua tindakan tersebut, untuk mengetahui:
1. Jenis histologi.
2. Derajat (staging).
3. Tampilan (performance status).
19. JENIS HISTOLOGI
Secara lbh rinci dipakai klasifikasi WHO.
Utk kepentingan klinis, cukup jika diketahui :
1. Karsinoma squamosa.
2. Karsinoma sel kecil (SCLC).
3. Adenokarsinoma.
4. Karsinoma sel besar.
Utk terapi, cukup dibedakan SCLC dan NSCLC.
20. STAGING
Staging utk NSCLC berdasarkan sistem TNM.
T adalah Tumor, dari Tx, To sd T4.
N adalah KGB, dari Nx, No sd N3.
M adalah menyatakan adanya metastase jauh.
21.
22.
23.
24.
25. TAMPILAN
Karnofsky dan WHO.
90 – 100 0 : aktifitas normal
70 – 80 1 : ada keluhan, tp msh aktif,
dpt mengurus diri sendiri.
50 – 60 2 : cukup aktif, namun kdng
memerlukan bantuan.
30 – 40 3 : kurang aktif, perlu rawatan.
10 – 20 4 : tdk dpt meninggalkan tempat
tidur, perlu rawat RS.
0 – 10 - : tdk sadar
26. PENGOBATAN
• PEMBEDAHAN : Pada NSCLC, std I dan II.
• RADIOTERAPI.
• KEMOTERAPI.
• PENGOBATAN LAIN : HORMONAL, BIOLOGIS DAN STEM
CELL.