Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan karakter dalam pembelajaran matematika SMP. Karakter didefinisikan sebagai ciri atau watak yang melekat pada seseorang dan diwujudkan dalam perilaku. Pembelajaran matematika diarahkan untuk membiasakan siswa mencari hubungan antar konsep dan struktur matematika melalui pengalaman. Pengembangan karakter dalam pendidikan bertujuan membantu siswa memahami dan melaksanakan nil
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
1. Dokumen membahas teori belajar konstruktivisme dan penerapannya dalam pembelajaran. Konstruktivisme melihat pengetahuan sebagai konstruksi kognitif yang dibentuk melalui interaksi siswa dengan lingkungan.
2. Guru berperan membantu siswa membangun pengetahuan sendiri daripada mentransfer pengetahuan. Sarana belajar dirancang untuk mendukung konstruksi pengetahuan siswa.
3. Evaluasi belajar
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Istna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan proses dan keterampilan kognitif peserta didik. Ia menjelaskan teori-teori perkembangan kognitif menurut Piaget dan Vygotsky, karakteristik kemampuan proses kognitif seperti persepsi, atensi, dan memori, serta upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan keterampilan kognitif peserta didik melalui strategi pembelajaran.
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Dedi Yulianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya diterima secara pasif.
2. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun pengetahuan baru melalui pengalaman belajar.
3. Desain pembelajaran konstruktivis memberi kebebasan kepada siswa untuk belaj
Makalah ini membahas tentang perkembangan kognitif peserta didik meliputi pengertian, proses, karakteristik, dan masalah perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir, dan remaja. Perkembangan kognitif merupakan proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya secara bertahap sesuai teori Piaget.
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
Dokumen tersebut membahas teori belajar konstruktivisme dimana para siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Prinsip-prinsip konstruktivisme yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa, guru membantu menyediakan situasi belajar, dan pembelajaran berfokus pada konsep utama.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan nilai. Pertama, memberikan definisi pendidikan menurut para ahli. Kedua, menjelaskan tujuan, tugas, sistem, dan jenis-jenis pendidikan. Ketiga, membahas pengertian, hakikat, struktur, dan problematika pembelajaran nilai menurut para ahli.
Makalah ini membahas tentang pendidikan nilai di era globalisasi. Globalisasi berdampak pada pergeseran nilai dari nilai lokal ke nilai global dan memunculkan konflik nilai. Pendidikan nilai penting untuk melestarikan identitas bangsa di tengah arus globalisasi. Makalah ini menganalisis konsep pendidikan nilai dan hubungannya dengan globalisasi.
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
1. Dokumen membahas teori belajar konstruktivisme dan penerapannya dalam pembelajaran. Konstruktivisme melihat pengetahuan sebagai konstruksi kognitif yang dibentuk melalui interaksi siswa dengan lingkungan.
2. Guru berperan membantu siswa membangun pengetahuan sendiri daripada mentransfer pengetahuan. Sarana belajar dirancang untuk mendukung konstruksi pengetahuan siswa.
3. Evaluasi belajar
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Istna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan proses dan keterampilan kognitif peserta didik. Ia menjelaskan teori-teori perkembangan kognitif menurut Piaget dan Vygotsky, karakteristik kemampuan proses kognitif seperti persepsi, atensi, dan memori, serta upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan keterampilan kognitif peserta didik melalui strategi pembelajaran.
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Dedi Yulianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, bukan hanya diterima secara pasif.
2. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun pengetahuan baru melalui pengalaman belajar.
3. Desain pembelajaran konstruktivis memberi kebebasan kepada siswa untuk belaj
Makalah ini membahas tentang perkembangan kognitif peserta didik meliputi pengertian, proses, karakteristik, dan masalah perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal, kanak-kanak akhir, dan remaja. Perkembangan kognitif merupakan proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya secara bertahap sesuai teori Piaget.
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
Dokumen tersebut membahas teori belajar konstruktivisme dimana para siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Prinsip-prinsip konstruktivisme yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa, guru membantu menyediakan situasi belajar, dan pembelajaran berfokus pada konsep utama.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan nilai. Pertama, memberikan definisi pendidikan menurut para ahli. Kedua, menjelaskan tujuan, tugas, sistem, dan jenis-jenis pendidikan. Ketiga, membahas pengertian, hakikat, struktur, dan problematika pembelajaran nilai menurut para ahli.
Makalah ini membahas tentang pendidikan nilai di era globalisasi. Globalisasi berdampak pada pergeseran nilai dari nilai lokal ke nilai global dan memunculkan konflik nilai. Pendidikan nilai penting untuk melestarikan identitas bangsa di tengah arus globalisasi. Makalah ini menganalisis konsep pendidikan nilai dan hubungannya dengan globalisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi. Globalisasi telah menyebabkan pergeseran nilai dan melemahnya pendidikan nilai. Pendidikan nilai diperlukan untuk membentuk karakter warga negara yang memiliki nilai-nilai seperti kejujuran, kerjasama, tanggung jawab sosial, dan toleransi perbedaan budaya. Oleh karena itu, pendidikan nilai perlu ditingkatkan untuk membangun bangsa yang berkar
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Dokumen tersebut membahas latar belakang penelitian tentang peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Negeri Balen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dan pengaruh model tersebut terhadap motivasi belajar siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas VIII MT
Dokumen tersebut membahas teori-teori perkembangan kognitif dan moral beserta implikasinya dalam pembelajaran di PAUD, SD, dan SMP. Teori-teori tersebut meliputi teori Piaget, Bruner, Ausubel untuk perkembangan kognitif, dan Piaget, Kohlberg, Gilligan untuk perkembangan moral. Implikasinya mencakup penentuan tujuan, materi, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa.
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial.
2. Menurut teori ini, peran siswa dalam membangun pengetahuan menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
3. Teori ini berbeda dengan pendekatan behavioristik yang lebih menekankan stimulus dan respon.
Paradigma konstruktivisme dalam pembelajaran menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh siswa melalui pengalaman dan eksplorasi, bukan hanya penyerapan informasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa belajar, bukan sebagai sumber pengetahuan tunggal. Penekanan pembelajaran adalah pada proses konstruksi pengetahuan oleh siswa, bukan pada hasil akhir belajar.
Makalah ini membahas konsep dasar belajar dengan menjelaskan arti penting belajar bagi perkembangan dan kehidupan manusia, memberikan definisi belajar, dan mencontohkan belajar seorang anak dengan mobil-mobilan.
Taksonomi Bloom membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah utama yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi kemampuan berpikir, ranah afektif meliputi sikap dan emosi, sedangkan ranah psikomotorik meliputi keterampilan motorik. Masing-masing ranah tersebut terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan tingkat kesulitan belajarnya. Konsep ini bertujuan
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeRAFITA AL QORNY
Makalah ini membahas tentang pembelajaran berbasis teori konstruktivisme dimana belajar adalah proses konstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman siswa. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi sosial dan pengalaman.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini membahas tentang belajar sebagai perubahan tingkah laku. Belajar didefinisikan sebagai proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku memiliki ciri-ciri seperti disengaja, berkesinambungan, fungsional, positif, aktif, dan bertujuan. Hasil belajar dapat berupa perubahan informasi verbal atau kecakapan intelektual.
1. Makalah ini membahas tentang motivasi, motif, dan konflik individu dalam proses pembelajaran. Motivasi dan motif penting untuk memberi dorongan kepada siswa agar belajar dengan giat, sementara guru berperan sebagai sumber motivasi.
2. Terdapat berbagai jenis motivasi dan motif, serta konflik dapat timbul bila ada dua motif yang bertentangan dalam diri individu.
3. Guru perlu membantu mengatasi konflik pada siswa
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa menurut pandangan konstruktivistik pengetahuan dipandang sebagai konstruksi kognitif individu berdasarkan pengalaman, siswa memiliki peran aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri, sedangkan peran guru adalah membantu proses konstruksi pengetahuan siswa.
1. Model pembelajaran discovery learning merupakan pendekatan pembelajaran berbasis penemuan dimana siswa diberikan masalah untuk diselesaikan sendiri melalui proses eksplorasi dan penemuan.
2. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah kepada siswa untuk diselesaikan secara mandiri, sementara siswa belajar dengan aktif mengumpulkan informasi dan membuat kesimpulan.
3. Tujuan utama model ini adalah membekali
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi. Globalisasi telah menyebabkan pergeseran nilai dan melemahnya pendidikan nilai. Pendidikan nilai diperlukan untuk membentuk karakter warga negara yang memiliki nilai-nilai seperti kejujuran, kerjasama, tanggung jawab sosial, dan toleransi perbedaan budaya. Oleh karena itu, pendidikan nilai perlu ditingkatkan untuk membangun bangsa yang berkar
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Dokumen tersebut membahas latar belakang penelitian tentang peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Negeri Balen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dan pengaruh model tersebut terhadap motivasi belajar siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas VIII MT
Dokumen tersebut membahas teori-teori perkembangan kognitif dan moral beserta implikasinya dalam pembelajaran di PAUD, SD, dan SMP. Teori-teori tersebut meliputi teori Piaget, Bruner, Ausubel untuk perkembangan kognitif, dan Piaget, Kohlberg, Gilligan untuk perkembangan moral. Implikasinya mencakup penentuan tujuan, materi, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa.
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial.
2. Menurut teori ini, peran siswa dalam membangun pengetahuan menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
3. Teori ini berbeda dengan pendekatan behavioristik yang lebih menekankan stimulus dan respon.
Paradigma konstruktivisme dalam pembelajaran menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh siswa melalui pengalaman dan eksplorasi, bukan hanya penyerapan informasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa belajar, bukan sebagai sumber pengetahuan tunggal. Penekanan pembelajaran adalah pada proses konstruksi pengetahuan oleh siswa, bukan pada hasil akhir belajar.
Makalah ini membahas konsep dasar belajar dengan menjelaskan arti penting belajar bagi perkembangan dan kehidupan manusia, memberikan definisi belajar, dan mencontohkan belajar seorang anak dengan mobil-mobilan.
Taksonomi Bloom membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah utama yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi kemampuan berpikir, ranah afektif meliputi sikap dan emosi, sedangkan ranah psikomotorik meliputi keterampilan motorik. Masing-masing ranah tersebut terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan tingkat kesulitan belajarnya. Konsep ini bertujuan
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeRAFITA AL QORNY
Makalah ini membahas tentang pembelajaran berbasis teori konstruktivisme dimana belajar adalah proses konstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman siswa. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi sosial dan pengalaman.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini membahas tentang belajar sebagai perubahan tingkah laku. Belajar didefinisikan sebagai proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku memiliki ciri-ciri seperti disengaja, berkesinambungan, fungsional, positif, aktif, dan bertujuan. Hasil belajar dapat berupa perubahan informasi verbal atau kecakapan intelektual.
1. Makalah ini membahas tentang motivasi, motif, dan konflik individu dalam proses pembelajaran. Motivasi dan motif penting untuk memberi dorongan kepada siswa agar belajar dengan giat, sementara guru berperan sebagai sumber motivasi.
2. Terdapat berbagai jenis motivasi dan motif, serta konflik dapat timbul bila ada dua motif yang bertentangan dalam diri individu.
3. Guru perlu membantu mengatasi konflik pada siswa
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa menurut pandangan konstruktivistik pengetahuan dipandang sebagai konstruksi kognitif individu berdasarkan pengalaman, siswa memiliki peran aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri, sedangkan peran guru adalah membantu proses konstruksi pengetahuan siswa.
1. Model pembelajaran discovery learning merupakan pendekatan pembelajaran berbasis penemuan dimana siswa diberikan masalah untuk diselesaikan sendiri melalui proses eksplorasi dan penemuan.
2. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan masalah kepada siswa untuk diselesaikan secara mandiri, sementara siswa belajar dengan aktif mengumpulkan informasi dan membuat kesimpulan.
3. Tujuan utama model ini adalah membekali
Karakteristik psikologis peserta didik meliputi kemampuan awal, bakat, motivasi, gaya belajar, retensi, dan kesulitan belajar. Faktor-faktor ini mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Teori kognitivisme menekankan bahwa pembelajaran merupakan proses kognitif yang terjadi di dalam pikiran manusia. Tokoh utamanya adalah Piaget yang membagi tahapan perkembangan kognitif anak. Kognitivisme melihat pembelajaran sebagai interaksi antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori ini memberikan penekanan pada proses berfikir dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan pembentukan karakter. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, dan pembentukan karakter merupakan tujuan utama dari pendidikan. Pendidikan dan pembentukan karakter saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Lembar Kerja Belajar Mandiri ini membahas empat topik utama yaitu konsep dasar ilmu pendidikan, karakteristik peserta didik, teori belajar dan implikasinya dalam pembelajaran, serta kurikulum pendidikan di Indonesia. Topik-topik ini mencakup definisi istilah kunci, teori-teori belajar, karakteristik anak usia sekolah, dan komponen-komponen kurikulum pendidikan nasional. Lembar kerja ini bertujuan memahami
Buku ini membahas tentang teori-teori psikologi pendidikan mulai dari definisi psikologi pendidikan, ruang lingkupnya, teori-teori pembelajaran seperti teori kognitif, sosial kognitif, dan motivasi belajar beserta implikasinya dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan nilai, moral, dan karakter dalam pembelajaran IPS di sekolah. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana drama sejarah yang melibatkan siswa dapat memotivasi siswa dan membantu mereka memahami pelajaran secara lebih mendalam. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan pendidikan moral dan karakter di Amerika serta konteks sosial dan peran guru yang penting dalam membent
Makalah ini membahas tentang pendidikan dan hubungan antar kelompok. Pendidikan didefinisikan sebagai usaha membentuk kepribadian manusia sesuai nilai budaya, sedangkan kelompok adalah kumpulan orang yang saling berinteraksi. Makalah ini juga membahas jenis-jenis kelompok sosial seperti keluarga, sekolah, dan organisasi. Hubungan antar kelompok dapat berupa konflik atau kerjasama, yang mempengaruhi pendid
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
Kajian Teori Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Matematika
1. Nama : Ida Maryam Nurlailiyah
Asal sekolah : SMP Daarul Quran
Email : cahaya.lilinkecil@gmail.com
PENGEMBANGAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
Kajian Teori
A. Karakter
Karakter atau watak menurut definisi wikipedia adalah sifat batin yang memengaruhi
segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk
hidup lainnya. Sedangkan para ahli mendefinisikan karakter berbeda-beda. Kevin Ryan dalam
(Sudrajat, 2011) mendefinisikan karakter sebagai beikut:
“Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave
(melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal.
Berakar dari pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau
ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan sutu pandangan bahwa karakter adalah ‘pola
perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang’. Setelah melewati tahap
anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat diramalkan bahwa karakter
seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya”
Berbeda dengan Kevin, Wyne (Sudrajat, 2011) menyatakan bahwa “Pengertian karakter
menandai bagaimana teknis maupun cara yang digunakan dalam memfokuskan penerapan dari
nilai-nilai kebaikan ke dalam sebuah tingkah laku maupun tindakan.”
2. Di pihak lain, karakter, dalam pandangan filosof kontemporer seperti Michael Novak,
adalah campuran atau perpaduan dari semua kebaikan yang berasal dari tradisi keagamaan,
cerita, dan pendapat orang bijak, yang sampai kepada kita melalui sejarah. Menurut Novak, tak
seorang pun yang memiliki semua kebajikan itu, karena setiap orang memiliki kelemahan-
kelemahan. Seseorang dengan karakter terpuji dapat dibedakan dari yang lainnya. Lickona dalam
(Sudrajat, 2011)
Dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan ciri atau watak yang melekat pada
seseorang dan diwujudkan dalam bentuk perilaku. Karakter juga terbentuk dari lingkungan dan
pola asuh dari sejak lahir sampaia sekarang.
B. Pengembangan Karakter
Pengembangan karakter dalam suatu sistem pendidikan adalah keterkaitan antara
komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang dapat
dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan
nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk melaksanakannya, baik
terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia
internasional. (Sudrajat A. , 2010)
Lickona dalam (Sudrajat A. , 2010) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu
usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan,
dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Dengan kata lain melalui pengembangan karakter kita
membantu siswa untuk melakukan nilai-nilai etika baik terhadap diri sendiri, sesama, Tuhan,
Negara, dan bangsa.
Seanjutnya Sudrajat menyatakan bahwa dalam pendidikan karakter adanya proses
perkembangan yang melibatkan pengetahuan (moral knowing), perasaan (moral feeling), dan
tindakan (moral action), sekaligus juga memberikan dasar yang kuat untuk membangun
pendidikan karakter yang koheren dan komprehensif.
3. Gambar 1 Keterkaitan Komponen Moral dalam Pembentukan
(Sumber https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/26/pengembangan-karakter/)
Ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh FW Foerster dalam (Pendidikan Karakter,
2012):
1. Pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak
didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut.
2. Adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak
didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan
tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru.
3. Adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai
menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, anak didik mampu mengambil
keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar.
4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa
yang dipandang baik. Dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang
dipilih.
4. C. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika, menurut Bruner dalam (Abdullah, 2016)adalah belajar tentang
konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari
hubungan antara konsep dan struktur matematika di dalamnya. Erman Suherman dalam
(Abdullah, 2016) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran Matematika para siswa dibiasakan
untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang
tidak dimiliki dari sekumpulan objek.
Menurut Cobb (Abdullah, 2016) pembelajaran Matematika sebagai proses pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan Matematika. Menurut Rahayu
(Abdullah, 2016) hakikat pembelajaran Matematika adalah proses yang sengaja dirancang
dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang (si
pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika dan pembelajaran matematika harus
memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang
Matematika.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika merupakan usaha untuk
membiasakan siswa mencari hubungan antar konsep dan struktur Matematika dari pengalaman
yang dialaminya.
Beberapa teori tentang belajar yang dikutif (Abdullah, 2016) sebagai berikut:
Dalam NCTM Standar (1989) belajar bermakna merupakan landasan utama untuk
terbentuknya matematika connection. Pembelajaran matematika haruslah di arahkan 1.
menggunakan koneksi matematika antar ide matematik 2. memahami keterkaitan materi
yang satu dengan yang lain sehingga terbangun pemahaman yang menyeluruh dan 3.
memperhatikan serta menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika.
.Vygotsky (1978), proses peningkatan pemahaman pada diri siswa terjadi sebagai
akibat adanya pembelajaran. Diskusi yang dilakukan antara guru dan siswa dalam
pembelajaran, mengilustrasikan bahwa interaksi sosial yang berupa diskusi ternyata
5. mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk mengoptimalkan proses belajarnya.
Interkasi seperti itu memungkinkan guru dan siswa untuk berbagi dan memodifikasi cara
berfikir masing-masing. Selain itu terdapat juga kemungkinan bagi sebagian siswa untuk
menampilkan argumentasi mereka sendiri serta bagi siswa lainnya memperoleh
kesempatan untuk mencoba menangkap pola fikir siswa lainnya. Rangkaian di atas
diyakini akan membimbing siswa untuk berpikir menuju ke tahapan yang lebih tinggi.
Proses ini menurut Vygotsky disebut zone of proximal development (ZPD).
Menurut Vygotsky belajar dapat membangkitkan berbagai proses mental tersimpan
yang hanya bisa dioperasikan manakala orang berinteraksi dengan orang dewasa atau
berkolaboras sesama teman. Pengembangan kemampuan yang diperoleh melalui proses
belajar sendiri pada saat melakukan pemecahan disebut actual development, sedangkan
perkembangan yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi dengan guru atau siswa lain
yang mempunyai kesempatan lebih tinggi disebut potential development.
D. Perkembangan Anak Usia SMP
Wedan dalam artikelnya (Wedan, 2016) memapaparkan bahwa perkembangan anak usia
SMP terbagi beberapa aspek, yaitu:
1. Perkembangan aspek kognitif
Arajoon T.V (1986) menyatakan bahwa aspek kognitif meliputi fungsi intelektual seperti
pemahaman, pengetahuan dan keterampilan berfikir. Untuk siswa SMP perkembangan
kognitif utama yang dialami adalah formal operasional yang mampu berpikir abstak dengan
menggunakan symbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal
yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit, seperti peningkatan
kemampuan analisis, kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua
atau lebih kemungkinan yang ada, kemampuan menarik generalisasi dan inferensasi dari
berbagai kategori objek yang beragam. Selain itu ada peningkatan fungsi intelektual,
kapabilitas memori dalam bahasa dan perkembangan konseptual.
2. Perkembangan aspek afektif
Menurut Arajoo T.V (1986) ranah afektif menyangkut perasaan, modal, dan emosi.
Perkembangan afektif siswa SMP mencangkup proses belajar perilaku dengan orang lain
6. atau sosialisai. Sebagian besar sosialisai berlangsung lewat pemodelan dan peniruan orang
lain.
3. Perkembangan psikomotorik
Wuest dan Combardo (1974) menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotorik seusia
SMP ditandai dengan perubahana jasmani dan fisiologis sex yang luar biasa. Slah satu
perubahan luar biasa tersebut adalah perubahan tinggi badan dan berat badan, sering
menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak
memikirkan akibat” perbuatan mereka, dan kadang mengalami proses pencarian jati diri.
7. Daftar Pustaka
Pendidikan Karakter. (2012, April 9). Retrieved Desember 7, 2017, from Pendidikan Karakter:
https://pndkarakter.wordpress.com/2012/04/09/pendidikan-karakter/
Abdullah, F. Y. (2016, Maret 21). Hakikat Matematika, Pembelajaran Matematika,dan teori
Belajar. Retrieved Desember 7, 2017, from Yuriniky:
https://yuriniky.wordpress.com/2016/03/21/hakikat-matematika-pembelajaran-
matematika-dan-teori-belajar/
Sudrajat, A. (2010, Desember 26). Pengembangan Karakter. Retrieved Desember 7, 2017, from
Tentang Pendidikan (better eduction, better life):
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/26/pengembangan-karakter/
Sudrajat, A. (2011, Oktober 1). Mengapa Pendidikan karakter? Jurnal Pendidikan Karakter, pp.
47-58. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka
Wedan, M. (2016, Oktober 28). Perkembangan Psikologi,Karakteristik Anak Usia Menengah
(SMP). Retrieved Desember 7, 2017, from Silabus media Pendidikan Indonesia:
https://silabus.org/perkembangan-psikologi/