SlideShare a Scribd company logo
Nama : Ida Maryam Nurlailiyah
Asal sekolah : SMP Daarul Quran
Email : cahaya.lilinkecil@gmail.com
PENGEMBANGAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
Kajian Teori
A. Karakter
Karakter atau watak menurut definisi wikipedia adalah sifat batin yang memengaruhi
segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk
hidup lainnya. Sedangkan para ahli mendefinisikan karakter berbeda-beda. Kevin Ryan dalam
(Sudrajat, 2011) mendefinisikan karakter sebagai beikut:
“Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave
(melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal.
Berakar dari pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau
ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan sutu pandangan bahwa karakter adalah ‘pola
perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang’. Setelah melewati tahap
anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat diramalkan bahwa karakter
seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya”
Berbeda dengan Kevin, Wyne (Sudrajat, 2011) menyatakan bahwa “Pengertian karakter
menandai bagaimana teknis maupun cara yang digunakan dalam memfokuskan penerapan dari
nilai-nilai kebaikan ke dalam sebuah tingkah laku maupun tindakan.”
Di pihak lain, karakter, dalam pandangan filosof kontemporer seperti Michael Novak,
adalah campuran atau perpaduan dari semua kebaikan yang berasal dari tradisi keagamaan,
cerita, dan pendapat orang bijak, yang sampai kepada kita melalui sejarah. Menurut Novak, tak
seorang pun yang memiliki semua kebajikan itu, karena setiap orang memiliki kelemahan-
kelemahan. Seseorang dengan karakter terpuji dapat dibedakan dari yang lainnya. Lickona dalam
(Sudrajat, 2011)
Dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan ciri atau watak yang melekat pada
seseorang dan diwujudkan dalam bentuk perilaku. Karakter juga terbentuk dari lingkungan dan
pola asuh dari sejak lahir sampaia sekarang.
B. Pengembangan Karakter
Pengembangan karakter dalam suatu sistem pendidikan adalah keterkaitan antara
komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang dapat
dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan
nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk melaksanakannya, baik
terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia
internasional. (Sudrajat A. , 2010)
Lickona dalam (Sudrajat A. , 2010) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu
usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan,
dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Dengan kata lain melalui pengembangan karakter kita
membantu siswa untuk melakukan nilai-nilai etika baik terhadap diri sendiri, sesama, Tuhan,
Negara, dan bangsa.
Seanjutnya Sudrajat menyatakan bahwa dalam pendidikan karakter adanya proses
perkembangan yang melibatkan pengetahuan (moral knowing), perasaan (moral feeling), dan
tindakan (moral action), sekaligus juga memberikan dasar yang kuat untuk membangun
pendidikan karakter yang koheren dan komprehensif.
Gambar 1 Keterkaitan Komponen Moral dalam Pembentukan
(Sumber https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/26/pengembangan-karakter/)
Ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh FW Foerster dalam (Pendidikan Karakter,
2012):
1. Pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak
didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut.
2. Adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak
didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan
tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru.
3. Adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai
menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, anak didik mampu mengambil
keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar.
4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa
yang dipandang baik. Dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang
dipilih.
C. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika, menurut Bruner dalam (Abdullah, 2016)adalah belajar tentang
konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari
hubungan antara konsep dan struktur matematika di dalamnya. Erman Suherman dalam
(Abdullah, 2016) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran Matematika para siswa dibiasakan
untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang
tidak dimiliki dari sekumpulan objek.
Menurut Cobb (Abdullah, 2016) pembelajaran Matematika sebagai proses pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan Matematika. Menurut Rahayu
(Abdullah, 2016) hakikat pembelajaran Matematika adalah proses yang sengaja dirancang
dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang (si
pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika dan pembelajaran matematika harus
memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang
Matematika.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika merupakan usaha untuk
membiasakan siswa mencari hubungan antar konsep dan struktur Matematika dari pengalaman
yang dialaminya.
Beberapa teori tentang belajar yang dikutif (Abdullah, 2016) sebagai berikut:
Dalam NCTM Standar (1989) belajar bermakna merupakan landasan utama untuk
terbentuknya matematika connection. Pembelajaran matematika haruslah di arahkan 1.
menggunakan koneksi matematika antar ide matematik 2. memahami keterkaitan materi
yang satu dengan yang lain sehingga terbangun pemahaman yang menyeluruh dan 3.
memperhatikan serta menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika.
.Vygotsky (1978), proses peningkatan pemahaman pada diri siswa terjadi sebagai
akibat adanya pembelajaran. Diskusi yang dilakukan antara guru dan siswa dalam
pembelajaran, mengilustrasikan bahwa interaksi sosial yang berupa diskusi ternyata
mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk mengoptimalkan proses belajarnya.
Interkasi seperti itu memungkinkan guru dan siswa untuk berbagi dan memodifikasi cara
berfikir masing-masing. Selain itu terdapat juga kemungkinan bagi sebagian siswa untuk
menampilkan argumentasi mereka sendiri serta bagi siswa lainnya memperoleh
kesempatan untuk mencoba menangkap pola fikir siswa lainnya. Rangkaian di atas
diyakini akan membimbing siswa untuk berpikir menuju ke tahapan yang lebih tinggi.
Proses ini menurut Vygotsky disebut zone of proximal development (ZPD).
Menurut Vygotsky belajar dapat membangkitkan berbagai proses mental tersimpan
yang hanya bisa dioperasikan manakala orang berinteraksi dengan orang dewasa atau
berkolaboras sesama teman. Pengembangan kemampuan yang diperoleh melalui proses
belajar sendiri pada saat melakukan pemecahan disebut actual development, sedangkan
perkembangan yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi dengan guru atau siswa lain
yang mempunyai kesempatan lebih tinggi disebut potential development.
D. Perkembangan Anak Usia SMP
Wedan dalam artikelnya (Wedan, 2016) memapaparkan bahwa perkembangan anak usia
SMP terbagi beberapa aspek, yaitu:
1. Perkembangan aspek kognitif
Arajoon T.V (1986) menyatakan bahwa aspek kognitif meliputi fungsi intelektual seperti
pemahaman, pengetahuan dan keterampilan berfikir. Untuk siswa SMP perkembangan
kognitif utama yang dialami adalah formal operasional yang mampu berpikir abstak dengan
menggunakan symbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal
yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit, seperti peningkatan
kemampuan analisis, kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua
atau lebih kemungkinan yang ada, kemampuan menarik generalisasi dan inferensasi dari
berbagai kategori objek yang beragam. Selain itu ada peningkatan fungsi intelektual,
kapabilitas memori dalam bahasa dan perkembangan konseptual.
2. Perkembangan aspek afektif
Menurut Arajoo T.V (1986) ranah afektif menyangkut perasaan, modal, dan emosi.
Perkembangan afektif siswa SMP mencangkup proses belajar perilaku dengan orang lain
atau sosialisai. Sebagian besar sosialisai berlangsung lewat pemodelan dan peniruan orang
lain.
3. Perkembangan psikomotorik
Wuest dan Combardo (1974) menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotorik seusia
SMP ditandai dengan perubahana jasmani dan fisiologis sex yang luar biasa. Slah satu
perubahan luar biasa tersebut adalah perubahan tinggi badan dan berat badan, sering
menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak
memikirkan akibat” perbuatan mereka, dan kadang mengalami proses pencarian jati diri.
Daftar Pustaka
Pendidikan Karakter. (2012, April 9). Retrieved Desember 7, 2017, from Pendidikan Karakter:
https://pndkarakter.wordpress.com/2012/04/09/pendidikan-karakter/
Abdullah, F. Y. (2016, Maret 21). Hakikat Matematika, Pembelajaran Matematika,dan teori
Belajar. Retrieved Desember 7, 2017, from Yuriniky:
https://yuriniky.wordpress.com/2016/03/21/hakikat-matematika-pembelajaran-
matematika-dan-teori-belajar/
Sudrajat, A. (2010, Desember 26). Pengembangan Karakter. Retrieved Desember 7, 2017, from
Tentang Pendidikan (better eduction, better life):
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/26/pengembangan-karakter/
Sudrajat, A. (2011, Oktober 1). Mengapa Pendidikan karakter? Jurnal Pendidikan Karakter, pp.
47-58. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka
Wedan, M. (2016, Oktober 28). Perkembangan Psikologi,Karakteristik Anak Usia Menengah
(SMP). Retrieved Desember 7, 2017, from Silabus media Pendidikan Indonesia:
https://silabus.org/perkembangan-psikologi/

More Related Content

What's hot

Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
Ajeng Faiza
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
Fitri Yusmaniah
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
Kundas Tanma
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
Pujiati Puu
 
Ptk aqidah akhlak
Ptk aqidah akhlakPtk aqidah akhlak
Ptk aqidah akhlak
arifsulis79
 
Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik   Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik
Noviana Ulfa
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Bun Faris
 
Sbd1
Sbd1Sbd1
KONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARKONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJAR
Retno Nindia
 
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar KonstruktivismePsikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
ikasaputri
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
Dadang DjokoKaryanto
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitif
sujiadisss
 
Model pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistikModel pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistikPatta Ula
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
RAFITA AL QORNY
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Mayawi Karim
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
mppeutm
 
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...-Nining Syafitri
 
4. ruang kelas
4. ruang kelas4. ruang kelas
4. ruang kelasevinurleni
 

What's hot (20)

Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
Ptk aqidah akhlak
Ptk aqidah akhlakPtk aqidah akhlak
Ptk aqidah akhlak
 
Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik   Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Sbd1
Sbd1Sbd1
Sbd1
 
KONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARKONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJAR
 
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar KonstruktivismePsikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Kb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitifKb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitif
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitif
 
Model pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistikModel pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistik
 
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
 
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
 
4. ruang kelas
4. ruang kelas4. ruang kelas
4. ruang kelas
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 

Similar to Kajian Teori Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Matematika

Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3
kasmuddin nanang
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
Shanialkhairah
 
Sosok Teori dan Teori Pendidikan
Sosok Teori dan Teori PendidikanSosok Teori dan Teori Pendidikan
Sosok Teori dan Teori Pendidikan
Dian Kurniawati BJ
 
(Kel.5) Karakterisitik Psikologis Peserta didik.pptx
(Kel.5) Karakterisitik Psikologis Peserta didik.pptx(Kel.5) Karakterisitik Psikologis Peserta didik.pptx
(Kel.5) Karakterisitik Psikologis Peserta didik.pptx
SanPutra2
 
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematikaResume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Mas Becak
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranDei Al-faroby
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
putri-uki
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
Narendra
 
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan selfMeningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
RoihanHan IthoeSiicg
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosialTamami Kece
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
Dadang DjokoKaryanto
 
Hakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar MengajarHakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar Mengajar
Ririn Febriyanti
 
Tugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 InternetTugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 Internet
iman_hilman
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
Operator Warnet Vast Raha
 
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxLK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
SMKNegeri1BintangBay
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikolog
adenridwan
 
Social Studies
Social StudiesSocial Studies
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
Narendra
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
Narendra
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
Septian Muna Barakati
 

Similar to Kajian Teori Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Matematika (20)

Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
Sosok Teori dan Teori Pendidikan
Sosok Teori dan Teori PendidikanSosok Teori dan Teori Pendidikan
Sosok Teori dan Teori Pendidikan
 
(Kel.5) Karakterisitik Psikologis Peserta didik.pptx
(Kel.5) Karakterisitik Psikologis Peserta didik.pptx(Kel.5) Karakterisitik Psikologis Peserta didik.pptx
(Kel.5) Karakterisitik Psikologis Peserta didik.pptx
 
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematikaResume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan selfMeningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosial
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Hakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar MengajarHakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar Mengajar
 
Tugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 InternetTugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 Internet
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxLK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikolog
 
Social Studies
Social StudiesSocial Studies
Social Studies
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 

Recently uploaded

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
MayaSiswindari
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptxREVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
adityanoor64
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
yuanitaclara1
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
BOWLNChannel
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
walidumar
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docxMODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
AtikIstikhomatin
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
 
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptxMATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
NindiBeautyandHealth
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 

Recently uploaded (20)

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptxREVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docxMODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
 
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptxMATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 

Kajian Teori Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Matematika

  • 1. Nama : Ida Maryam Nurlailiyah Asal sekolah : SMP Daarul Quran Email : cahaya.lilinkecil@gmail.com PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP Kajian Teori A. Karakter Karakter atau watak menurut definisi wikipedia adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Sedangkan para ahli mendefinisikan karakter berbeda-beda. Kevin Ryan dalam (Sudrajat, 2011) mendefinisikan karakter sebagai beikut: “Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan sutu pandangan bahwa karakter adalah ‘pola perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang’. Setelah melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya” Berbeda dengan Kevin, Wyne (Sudrajat, 2011) menyatakan bahwa “Pengertian karakter menandai bagaimana teknis maupun cara yang digunakan dalam memfokuskan penerapan dari nilai-nilai kebaikan ke dalam sebuah tingkah laku maupun tindakan.”
  • 2. Di pihak lain, karakter, dalam pandangan filosof kontemporer seperti Michael Novak, adalah campuran atau perpaduan dari semua kebaikan yang berasal dari tradisi keagamaan, cerita, dan pendapat orang bijak, yang sampai kepada kita melalui sejarah. Menurut Novak, tak seorang pun yang memiliki semua kebajikan itu, karena setiap orang memiliki kelemahan- kelemahan. Seseorang dengan karakter terpuji dapat dibedakan dari yang lainnya. Lickona dalam (Sudrajat, 2011) Dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan ciri atau watak yang melekat pada seseorang dan diwujudkan dalam bentuk perilaku. Karakter juga terbentuk dari lingkungan dan pola asuh dari sejak lahir sampaia sekarang. B. Pengembangan Karakter Pengembangan karakter dalam suatu sistem pendidikan adalah keterkaitan antara komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang dapat dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk melaksanakannya, baik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional. (Sudrajat A. , 2010) Lickona dalam (Sudrajat A. , 2010) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Dengan kata lain melalui pengembangan karakter kita membantu siswa untuk melakukan nilai-nilai etika baik terhadap diri sendiri, sesama, Tuhan, Negara, dan bangsa. Seanjutnya Sudrajat menyatakan bahwa dalam pendidikan karakter adanya proses perkembangan yang melibatkan pengetahuan (moral knowing), perasaan (moral feeling), dan tindakan (moral action), sekaligus juga memberikan dasar yang kuat untuk membangun pendidikan karakter yang koheren dan komprehensif.
  • 3. Gambar 1 Keterkaitan Komponen Moral dalam Pembentukan (Sumber https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/26/pengembangan-karakter/) Ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh FW Foerster dalam (Pendidikan Karakter, 2012): 1. Pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut. 2. Adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru. 3. Adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, anak didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar. 4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.
  • 4. C. Pembelajaran Matematika Pembelajaran Matematika, menurut Bruner dalam (Abdullah, 2016)adalah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika di dalamnya. Erman Suherman dalam (Abdullah, 2016) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran Matematika para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek. Menurut Cobb (Abdullah, 2016) pembelajaran Matematika sebagai proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan Matematika. Menurut Rahayu (Abdullah, 2016) hakikat pembelajaran Matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang (si pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika dan pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang Matematika. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika merupakan usaha untuk membiasakan siswa mencari hubungan antar konsep dan struktur Matematika dari pengalaman yang dialaminya. Beberapa teori tentang belajar yang dikutif (Abdullah, 2016) sebagai berikut: Dalam NCTM Standar (1989) belajar bermakna merupakan landasan utama untuk terbentuknya matematika connection. Pembelajaran matematika haruslah di arahkan 1. menggunakan koneksi matematika antar ide matematik 2. memahami keterkaitan materi yang satu dengan yang lain sehingga terbangun pemahaman yang menyeluruh dan 3. memperhatikan serta menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika. .Vygotsky (1978), proses peningkatan pemahaman pada diri siswa terjadi sebagai akibat adanya pembelajaran. Diskusi yang dilakukan antara guru dan siswa dalam pembelajaran, mengilustrasikan bahwa interaksi sosial yang berupa diskusi ternyata
  • 5. mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk mengoptimalkan proses belajarnya. Interkasi seperti itu memungkinkan guru dan siswa untuk berbagi dan memodifikasi cara berfikir masing-masing. Selain itu terdapat juga kemungkinan bagi sebagian siswa untuk menampilkan argumentasi mereka sendiri serta bagi siswa lainnya memperoleh kesempatan untuk mencoba menangkap pola fikir siswa lainnya. Rangkaian di atas diyakini akan membimbing siswa untuk berpikir menuju ke tahapan yang lebih tinggi. Proses ini menurut Vygotsky disebut zone of proximal development (ZPD). Menurut Vygotsky belajar dapat membangkitkan berbagai proses mental tersimpan yang hanya bisa dioperasikan manakala orang berinteraksi dengan orang dewasa atau berkolaboras sesama teman. Pengembangan kemampuan yang diperoleh melalui proses belajar sendiri pada saat melakukan pemecahan disebut actual development, sedangkan perkembangan yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi dengan guru atau siswa lain yang mempunyai kesempatan lebih tinggi disebut potential development. D. Perkembangan Anak Usia SMP Wedan dalam artikelnya (Wedan, 2016) memapaparkan bahwa perkembangan anak usia SMP terbagi beberapa aspek, yaitu: 1. Perkembangan aspek kognitif Arajoon T.V (1986) menyatakan bahwa aspek kognitif meliputi fungsi intelektual seperti pemahaman, pengetahuan dan keterampilan berfikir. Untuk siswa SMP perkembangan kognitif utama yang dialami adalah formal operasional yang mampu berpikir abstak dengan menggunakan symbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit, seperti peningkatan kemampuan analisis, kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua atau lebih kemungkinan yang ada, kemampuan menarik generalisasi dan inferensasi dari berbagai kategori objek yang beragam. Selain itu ada peningkatan fungsi intelektual, kapabilitas memori dalam bahasa dan perkembangan konseptual. 2. Perkembangan aspek afektif Menurut Arajoo T.V (1986) ranah afektif menyangkut perasaan, modal, dan emosi. Perkembangan afektif siswa SMP mencangkup proses belajar perilaku dengan orang lain
  • 6. atau sosialisai. Sebagian besar sosialisai berlangsung lewat pemodelan dan peniruan orang lain. 3. Perkembangan psikomotorik Wuest dan Combardo (1974) menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotorik seusia SMP ditandai dengan perubahana jasmani dan fisiologis sex yang luar biasa. Slah satu perubahan luar biasa tersebut adalah perubahan tinggi badan dan berat badan, sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” perbuatan mereka, dan kadang mengalami proses pencarian jati diri.
  • 7. Daftar Pustaka Pendidikan Karakter. (2012, April 9). Retrieved Desember 7, 2017, from Pendidikan Karakter: https://pndkarakter.wordpress.com/2012/04/09/pendidikan-karakter/ Abdullah, F. Y. (2016, Maret 21). Hakikat Matematika, Pembelajaran Matematika,dan teori Belajar. Retrieved Desember 7, 2017, from Yuriniky: https://yuriniky.wordpress.com/2016/03/21/hakikat-matematika-pembelajaran- matematika-dan-teori-belajar/ Sudrajat, A. (2010, Desember 26). Pengembangan Karakter. Retrieved Desember 7, 2017, from Tentang Pendidikan (better eduction, better life): https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/26/pengembangan-karakter/ Sudrajat, A. (2011, Oktober 1). Mengapa Pendidikan karakter? Jurnal Pendidikan Karakter, pp. 47-58. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka Wedan, M. (2016, Oktober 28). Perkembangan Psikologi,Karakteristik Anak Usia Menengah (SMP). Retrieved Desember 7, 2017, from Silabus media Pendidikan Indonesia: https://silabus.org/perkembangan-psikologi/