SlideShare a Scribd company logo
Nama    : Indri Fitria Rinjani
Kelas   : II A
NIM     : 2012031048
Dosen   : Akhmad Sudrajat, M.Pd.
BAB I – PENDAHULUAN
                                                           KINERJA MENGAJAR
    PENGAJAR DAN SATUAN PELAJARAN
•   Seorang pengajar bertugas menyajikan ilmu yang dia miliki kepada peserta didiknya. Agar dapat menularkan ilmu tersebut ia memerlukan pengalaman,
    pengetahuan tentang siapa peserta didik, serta bagaimana menyampaikan ilmu tersebut dengan baik. Ia perlu menyajikan topik menjadi lebih menarik,
    teratur, dan terpadu dengan kompetensi yang terkandung dalam materi. Hal ini merupakan bagian integral dari teaching performance (kinerja mengajar)
    seorang pengajar untuk segala jenjang pendidikan.
•   Kinerja mengajar tidak hanya ditinjau dari bagaimana pengajar tersebut menjelaskan isi pelajaran. Ia harus tahu bagaimana menghadapi peserta didik,
    membantu memecahkan masalah, mengelola kelas, menata bahan ajar, menentukan kegiatan kelas, menyusun asesmen belajar, menentukan metode atau
    media, atau bahkan menjawab menjawab pertanyaan dengan bijaksana. Satu hal yang jelas jika seorang pengajar hendak mengajar, maka ia diminta untuk
    menyiapkan satuan pelajaran (satpel) atau lesson plan. Ini terkait dengan rencana yang harus ia lakukan sewaktu berada diruang kelas. Menyusun satpel tak
    cukup hanya dengan mengikuti struktur atau lembar baku yang telah disediakan oleh lembaga pendidikan tempat ia berfropesi.

    PARADIGMA DUNIA PENDIDIKAN
    Pada masa ini, paradigma belajar berpotensi untuk mengubah paradigma pendidikan menuju ke paradigma belajar. Sebelum paradigma ini deiterapkan, ada
    dua paradigma terdahulu yang tetap ada, yaitu paradigma mengajar serta paradigma pembelajaran.
    a) Paradigma Mengajar
•   Paradigma mengajar menyebabkan sikap ketergantungan peserta didik atas kehadiran pengajar. Peran pengajar sangat dominan. Acuan kegiatan belajar
    mengajar di kelas adalah profesi mengajar, karena informasi atau materi ajar adalah penjelasan pengajar.
    b) Paradigma Pembelajaran
•   Pergeseran atau peralihan paradigma mengajar ke pembelajaran bersifat evolusi. Paradigma ini mengembangkan pengertian bahwa dalam KBM, peserta didik
    yang menjadi fokus perhatian (learner centered). Pengajar hanyalah salah satu faktor eksternal pembelajaran.
•   Penerapan konsep sistem berdampak terhadap pengembangan PBM dalam bentuk yang lebih dinamis, yaitu menerapkan interaksi antara peserta didik,
    penggunaan media, dan penilaian acuan patokan dalam satuan pelajaran singkat (satpel). Satpel dikembangkan menjadi lebih ilmiah, canggih, serta sistematis
    dan dengan cakupan yang bervariasi yang sekarang disebut disain pembelajaran.
•   Inovasi: Pembelajaran Hibrida. Pola perkembangan hibrida dikembangkan sebagai alternatif pola online learning yang menerapkan belajar mandiri dalam porsi
    yang banyak. Kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik selama belajar mandiri secara online, diatasi dengan kegiatan terstruktur offline.

    PARADIGMA BELAJAR
•   Paradigma belajar mengembangkan lebih jauh lagi kemudahan proses belajar dan aksesnya. Peserta didik belajar dimana saja, dengan model apa saja, dengan
    penyajian apa saja. Paradigma belajar menekankan pentingnya peran peserta didik dalam menentukan arah, model belajar mereka sendiri. Penyelenggaraan
    proses belajar mengacu pada penemuan diri peserta didik, kemandirian dalam berfikir dan bersikap, serta menetukan minatnya. Teknologi telekomunikasi
    mendorong terjadinya evolusi pada lokasi belajar.
•   Disain pembelajaran dalam hal ini perlu mengakomodasi kemajuan serta kecanggihan teknologi, dengan cara memberi ruang gerak yang sesuai. Teori
    pembelajaran konstruktivisme memunculkan pandangan akan kemandirian seseorang dalam belajar. Pembelajaran diarahkan pada bagaimana upaya
    memandirikan seseorang. Berdasarkan itu pula muncul disain pembelajaran yang mengacu pada teori konstruktivisme dan disain pembelajaran untuk online
    learning.
    PERAN TENAGA AHLI
•   Pengajar, disainer pembelajaran, atau teknolog pendidikan sebagai tenaga ahli dapat memanfaatkan dua paradigma, pembelajaran dan belajar untuk
    mendisain suatu pembelajaran atau proses belajar.
Isi/topik




                                Peserta didik




pengajar            Metode
                    ceramah
                    dan alat
                     bantu
                                 penilaian


               Ilustrasi 1.1
           Paradigma Mengajar
Umpan balik




                            Disain pembelajaran
                            Isi teori terkait media
                            metode lokasi waktu,
                                 penilaian, dst.


                                                              Peserta didik
       Pengajar

Pengajar:
Fasilitator perancang                                   Berbagai model dan
pengelola mitra                                       kegiatan belajar di kelas


                              Ilustrasi 1.2.
                        Paradigma Pembelajaran
LOKASI          MEDIA/SUMBER
     MISI              Dimana saja,          BELAJAR
Mengembangkan         termasuk kelas      Sederhana s/d
potensi diri, self     maya (virtual)       tercanggih
   directed




                                         MEDIA/SUMBER
                                             BELAJAR
                                          Sederhana s/d
                                            tercanggih




                        Ilustrasi 1.3.
                     Paradigma Belajar
Komentar :
•   Seorang pengajar di mana pun dia mengajar, bertugas menyajikan ilmu yang dia
    miliki kepada peserta didiknya. Pengajar harus menyajikan topik menjadi lebih
    menarik, teratur, dan terpadu dengan kompetensi yang terkandung dalam materi.
    Satu hal yang jelas jika seorang pengajar hendak mengajar, maka ia diminta untuk
    menyiapkan satuan pelajaran (satpel) atau lesson plan. Serta seorang pengajar
    sebaiknya mampu menemukan inovasi dalam kegiata belajar-mengajar sehari-hari
    agar dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif.
•   Penggunaan dua paradigma, yaitu paradigma pembelajaran dan paradigmna
    belajar membuat sosok pengajar tidak terlalu dominan seperti dalam paradigma
    mengajar. Akan tetapi peran pengajar tetap diperlukan untuk pembinaan perilaku
    atau sikap yang berorientasi pada norma masyarakat.
•   Kecanggihan teknologi telekomunikasi memberi nuansa yang berbeda dalam
    proses belajar seseorang. Belajar bisa dilakukan dimana saja, tidak hanya di ruang
    kelas. Sehingga ini juga dapat memberikan kemudahan, baik bagi peserta didik
    maupun pengajar.
•   Seorang pengajar merancang dan mengembangkan proses belajar untuk peserta
    didik, bukan untuk dirinya. Keberhasilan seorang peserta didik menjadi barometer
    kesuksesan pengajar.
BAB II – LANDASAN ILMIAH
    PENGERTIAN DISAIN PEMBELAJARAN
•   Rothwell & Kazanas merumuskan disain pembelajaran terkait dengan peningkatan mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi.
•   Bagi Reiser, disain pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai suatu sistem untuk pengembangan program pendidikan dan pelatihan dengan
    konsisten dan teruji, juga sebagai proses yang rumit tapi kreatif, aktif dan berulang-ulang.
•   Esensi disain pembelajaran hanyalah mencakup empat komponen ( siswa, tujuan, metode, dan evaluasi) serta analisis topik. Empat komponen
    tersebut dipengaruhi oleh teori belajar dan pembelajaran, sedangkan analisis topik merupakan disain pembelajaran yang dihasilkan dari disiplin ilmu
    tertentu.

    ANALISIS TOPIK
    Disain pembelajaran merupakan hasil kajian suatu topik. Komponen model analisis topik ini terdiri atas :
•   Topik
•   Tujuan pembelajaran
•   Pembelajaran
•   Penilaian
•   Revisi

    SIFAT DISAIN PEMBELAJARAN :
•   Berorientasi pada peserta didik
•   Alur berfikir sistem atau sistemik
•   Empiris dan berulang

    TEORI : KOMUNIKASI, BELAJAR, DAN PEMBELAJARAN
•   Disain pembelajaran menerapkan berbagai macam teori seperti teori belajar, pembelajaran, komunikasi, psikologi, informasi, dsb. Namun yang paling
    menonjol dan mendasar adalah teori komunikasi, belajar, dan pembelajaran. Teori komunikasi berdampak besar terhadap paradigma
    pembelajaran, yaitu pemanfaatan media dan sumber belajar serta peran pengajar di kelas.
•   Teori belajar mengkaji kejadian belajar dalam diri seseorang, sedangkan teori pembelajaran adalah faktor eksternal yang memfasilitasi proses belajar.
    Esensi perbedaan antara teori pembelajaran dan teori belajar terletak dalam sifat keilmuannya. Teori pembelajaran bersifat preskiptif, menyarankan
    bagaimana sebaiknya proses belajar diselenggarakan. Teori belajar bersifat deskriptif atau menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi dalam diri
    seseorang.

    Disain Pembelajaran : Hasil Kerja Sama Dan Sinergi Suatu Tim
    Penyusunan disain pembelajaran merupakan tugas suatu tim. Tim penyusun ini bersifat sistematik, yaitu beperan sesuai profesi masing-masing, tidak
    tumpang tindih. Tim ini terdiri atas :
    - Disainer                                                         - Ahli materi
    - Pengajar (guru, dosen, instruktur, trainers)                     - Penilai
METODE




                 PESERTA
                                               PENILAIAN
                  DIDIK




                                TUJUAN
                             PEMBELAJARAN




                           Ilustrasi 2.1.
        Komponen Pokok Pembelajaran (Kemp. Morrison, & Ross)




                                                       Perbaikan


Topik   Tujuan                     Pembelajaran                    Penilain




                              Perbaikan
                              Ilustrasi 2.2.
             Model Analisis Topik (Kemp, Morrison & Ross)
Umpan balik




                                              Saluran:
                   Pesan:                   Sesuatu yang
                  Materi ajar            dimanfaatkan untuk
                                         menyampaikan pesan




Pengirim pesan:
                                              Gangguan
Pengajar




                                                              Penerima:
                                                              Peserta didik
                          Ilustrasi 2.3.
                  Model Komunikasi Berlo di Kelas
Komentar :
• Bab ini memberikan gambaran jelas mengenai apa
  yang harus dilaksanakan oleh seorang pengajar untuk
  membelajarkan peserta didiknya dengan alasan ilmiah
  yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti penerapan
  berbagai macam teori belajar, pembelajaran,
  komunikasi, psikologi, dan sebagainya.
• Menyusun satuan pelajaran bukanlah tugas yang rutin
  dengan format baku sebagaimana yang telah
  dipersiapkan oleh organisasi lembaga. Satuan pelajaran
  haruslah dinamis dan fleksibel. Perubahan format
  satuan pelajaran untuk setiap bahasan sangat
  dianjurkan demi menciptakan proses belajar yang
  efektif dan mencerdaskan.
•
                      BAB III – RAGAM MODEL
     Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis, serta mengandung
     pemikiran bersifat uraian atau penjelasan berikut saran. Uraian menunjukan bahwa suatu model disain pembelajaran
     menyajikan bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori seperti belajar, pembelajaran, psikologi,
     komunikasi, sistem, dsb.
•    Beberapa faktor yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan ragam model yaitu tampilan visual, komponen, serta
     manfaat suatu model disain pembelajaran. Model disain pembelajaran dipilih berdasarkan manfaat, cakupan materi atau
     pengetahuan, tujuan pembelajaran, serta karakteristik organisasi di mana pembelajaran terjadi.
    NO.              ROTHWELL & KAZANAS                           DICK, CAREY & CAREY                KEMP ET AL.

     1    Lakukan analisis kebutuhan                       Tujuan umum pembelajaran         Tujuan khusus pembelajaran
     2    Telusuri karakteristik pebelajar                 Analisis pembelajaran            Analisis tugas
     3    Telusuri analisis karakteristik tempat bekerja   Analisis pebelajar dan konteks   Analisis pebelajar
     4    Lakukan analisis pekerjaan, tugas, dan isi       Tujuan khusus                    Masalah pembelajaran
     5    Tulis tujuan khusus kinerja                      Perbaiki pembelajaran            Sumber-sumber pembelajaran
     6    Kembangkan pengukuran kinerja                    Instrumen asesmen                Insrument evaluasi
     7    Urutkan tujuan khusus kinerja                    Strategi pembelajaran            Penyampaian pembelajaran
     8    Susunlah strategi pembelajaran                   Materi pembelajaran              Strategi pembelajaran
     9    Rancang materi pembelajaran                      Evaluasi formatif                Urutan isi/materi
    10    Evaluasi pembelajaran                            Evaluasi sumatif                 Evaluasi formatif
    11                                                                                      Evaluasi sumatif
    12                                                                                      perbaikan
    13                                                                                      perencanaan
    14                                                                                      Pengelolaan proyek
    15                                                                                      Jasa pendukung

                                                 Tabel 3.1.
                          Perbedaan Struktur Komponen 3 Model Disain Pembelajaran
Beberapa aliran atau model disain pembelajaran :
a) Prosedural (Procedural Model)
      Model prosedurseral meyarankan agar penerapan prinsip disain pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus ditempuh
         secara berurutan. Model ini membantu menata kerja seorang guru atau widiaswara jika harus menyusun disain pembelajaran sendiri
         menjadi lebih teratur atau terarah.
b) Melingkar (Circular Model)
      Model melingkar tak menentukan awal pada akhir mendisain suatu pembelajaran. Model melingkar bahkan diasumsikan dinamis, karena
      tahap pertama dan ahir dapat ditentukan dari komponen mana saja oleh pengguna atau guru.
c) Model Berbasis Sistem (System-Oriented)
      Merupakan disain pembelajaran yang mengembangkan teori sistem atau pendekatan sistem dalam pelaksanaannya. Model sistem
      menganalisis faktor lingkungan yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja belajar seseorang.
d) Model Materi Ajar atau Pengetahuan (Content-Based)
      Disain pembelajaran materi ajar menitikberatkan bagaimana suatu topik yang menjadi bagian dari suatu materi atau mata ajaran
      disampaikan kepada pebelajar.
e) Model Produk
      Model produk ditandai dengan pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk memproduksi suatu bahan ajar. Model produk ini hanyalah
      digunakan untuk menghasilkan sesuatu hal, misalnya penulisan modul.
f) Model Kegiatan Belajar-Mengajar (Classroom-Oriented)
      Disain Pembelajaran untuk KBM sebenarnya memandu seorang pengajar bagaimana mengelola, menciptakan interaksi belajar mengajar
      bahkan memotivasi pebelajar dengan tepat.
      Model KBM : ASSURE

     Analize learner (menganalisis peserta didik)
     State Objectives (Merumuskan tujuan pembelajaran)
     Select metods, media, material (memilih metode, media, dan bahan ajar)
     Utilize media and materials (memanfaatkan media dan bahan ajar)
     Require learner participation (mengembangkan peran serta peserta didik)
     Evaluate and revise (menilai dan memperbaiki)
     Model ASSURE walaupun berorientasi pada KBM, model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit. Strategi
     pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas.
g) Model Cakupan Makro (Macro Model)
      Disain pembelajaran model cakupan makro/luas merupakan cikal bakal dirumuskannya suatu kurikulum. Cakupan makro
      bersifat suprasistem, sangat luas, bisa saja bersifat nasional. Model ini sangat berguna bagi suatu lembaga pendidikan atau
      pelatihan, karena dengan memanfaatkan model ini, kurikulum lebih mudah dibentuk.
      Model Gagne, Briggs, & Wager
      Model yang diajukan oleh ketiga tokoh teknologi pendidikan terdiri atas empat tahap, yaitu jenjang sistem, jenjang mata
      ajar, jenjang KBM, dan jenjang sistem.
h) Inovasi Disain Pembelajaran
      Disain pembelajaran sebagai suatu disiplin terus berkembang. Teknologi dan globalisasi berpengaruh besar terhadap dunia
      pendidikan, termasuk KBM. Berikut dua model yang termasuk inovasi dalam disain pembelajaran.
      Model Disain Belajar Konstruktivis (DBK)
      DBK sebagai model mikro, menekankan proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Model ini disusun berdasarkan teori
      konstruktivisme. Sudah tentu peserta didik berperan jauh lebih aktif dan menempati porsi yang lebih banyak dibandingkan
      dengan model KBM.
      Integratif Learning Design Framework (IDLF)
      Model IDLF adalah model disain pemeblajaran yang khusu dikembangakan untuk proses belajar masa depan, yaitu online-
      learning atau web-based learning yang mengoptimalkan pemanfaatan teknologi telekomunikasi. Model ini memiliki tiga
      tahapan yaitu eksplorasi, enactment, serta evaluasi. Model IDLF ini ternyata memerhatikan beberapa hal diluar konteks
      pembelajaran dan yang sempat luput dari perhatian pakar. Hal tersebut adalah sosial budaya serta rumusan ulang peran
      pengembang pembelajaran.

     Konteks Sosial dan Budaya
     Telekomunikasi yang canggih menyebabkan situasi lintas budaya dan sosial terlupakan. Padahal tipe suatu masyarakat di
     satu belahan bumi mungkin saja lokal, dari cara berfikirnya, namun di belahan lain sudah menjadi masyarakat kosmopolit.
     Teknologi telekomunikasi, seperti internet, melampaui tipe-tipe masyarakat ini. Tentu saja pengaruhnya sangat besar
     terhadap pribadi dan cara pandang sesseorang. Demikian pulas dengan modal belajar online-learning yang sudah tentu
     memanfaatkan jasa telekomunikasi. Dampak dari konteks sosial dan budaya sudah tentu melekat erat.

     Peran pengembang Pembelajaran
     Seorang pengembang pembelajaran bertangguang jawab atas tugas merancang, mengembangkan, dan memfasilitasi setiap
     penggalan materi yang disajikan secara online. Ia bisa saja seorang guru, pengembang pembelajaran, pakar multimedia atau
     ICT. Ia juga perlu memahami bagaimana proses belajar terjadi agar ia dapat mengembangkan situasi belajar dengan efektif.
Beberapa Model Disain Pembelajaran
                         Melaksanakan
                           Analisis                                       Mereferensi
                         pembelajaran                                    pembelajaran


                                                                                                                  Mengembangkan         Mendisain dan
Merumuskan                          Merumuskan               Mengembangkan            Mengembangkan
                                                                                                                   Dan memilih          Melaksanakan
  Tujuan                           Tujuan kinerja/              Asesmen                  Strategi
                                                                                                                      materi              Evaluasi
 kurikuler                          pembelajaran                 belajar               pembelajaran
                                                                                                                   pembelajaran           formatif

                          Menganalisis
                          Peserta didik
                          Serta aspek                                                                                                    Mendisain
                             terkait                               Ilustrasi 3.1.
                                                                                                                                        Melaksanakan
                                                               (Procedural Model)
                                                                                                                                          Evaluasi
                                                          Model Dick, Carey & Carey, 2005                                                 sumartif



                                                             PERENCANAAN
                                                                    REVISI

                                                       Masalah                 Karakteristik
                                                     Pembelajaran              Peserta Didik
                                    Sumber                                                           Analisis Tugas




                                                                                                                                  EVALUASI
                                                                                                                                  SUMATIF
             PENDUKUNG




                                    Belajara
              LAYANAN




                              Instrumen                                                                       Tujuan
                                                                                                            Pembelajaran
                               Evaluasi
                                           Penyampaian
                                                                                               Urutan Isi
                                           Pembelajaran               Strategi
                                                                    Pembelajaran
                                                               EVALUASI FORMATIF
                                                              PENGELOLAAN PROYEK

                                                                      Ilustrasi 3.2.
                                                                    Circlular Model
                                                              Model Kemp, Morrison & Ross
Komentar :
• Bab 3 menjelaskan berbagai aliran atau model
  disain pembelajaran. Di antara banyaknya model
  tersebut yang dibahas adalah model berbasis
  sistem, materi ajar, produk dan kegiatan belajar
  mengajar (KBM). Selain itu, inovasi model disain
  pembelajaran juga dibahas dengan menyajikan
  model konstruktivis dan model untuk online
  learning. Ini merupakan pilihan bagi pengajar,
  untuk menentukan model yang mana yang paling
  tepat digunakan dalam menciptakan proses
  belajar yang menarik dan efektif bagi peserta
  didiknya.
BAB IV – MODEL KBM PROGRAM
•   Kecanggihan teknologi untuk proses belajar tidak dapat menggantikan peran pengajar atau guru dikelas.
    Pengajar atau guru dapat menjadi panutan atau tokoh bagi peserta didik dari segala gerak-gerik, perilaku
    dan sikapnya.
•   Salah satu tuntutan terhadap pengajar adalah kompetensi mengajar yang lebih baik dari waktu lampau.
    Upaya yang harus dilakukan oleh seorang pengajar diantaranya mengembangkan kegiatan belajar
    mengajar menjadi lebih baik lagi. Model PROGRAM berikut memandu pengajar untuk melaksanakan tugas
    menciptakan lingkungan belajar mengajar yang lebih baik.

    MODEL PROGRAM SEBAGAI MODEL DISAIN PEMBELAJARAN CLASSROOM-ORIENTED
    Model PROGRAM
•   Model PROGRAM adalah modifikasi dari Model ASSURE, yang merupakan singkatan, terdiri atas istilah :

    P      = Pantau pebelajar atau peserta didik

    R      = Rumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

    O      = Olah materi atau isi dari mata ajaran

    G      = Gunakan media, sumber belajar, dan metodeyang sesuai

    R      = Renungkan sejenak

    A      = Atur kegiatan peserta didik atau pebelajar

    M      = Menilai hasil
ANALISIS KOMPONEN PROGRAM
    Pantau Pebelajar (siswa)
•   Pebelajar akan dianalisis berdasarkan :
    1) Karakteristik umum
    2) Kompetensi awal
    3 )Gaya belajar
    Rumuskan Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi
•   Rumusan klasik tujuan pembelajaran yang sejak dahulu sudah diterapkan adalah singkatan ABCD. Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan sebagai
    berikut.
    A           = Audience
    B           = Behavior
    C           = Conditions
    D           = Degree
    Olah Isi atau Mata Ajaran
•   Pengajar sebaiknya menganalisis terhadap :
    - Ragam pengetahuan
    - Sifat pengetahuan
    - Alternatif penyajian
    Gunakan Media, Sumber Belajar, Dan Metode yang Sesuai
•   Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik
•   Menentukan metode yang tepat
    Renungkan Sejenak
•   Refleksi diri
•   Diskusi dengan mitra pengajar
•   Kiat 1 K 2 Siapkan
•   Kaji ulang bahan ajar
•   Siapkan bahan ajar dan lingkungan
•   Siapkan peserta didik dan pengalaman belajar
    Atur Kegiatan Peserta Didik
•   Belajar efektif dapat terjadi jika pebelajar dilibatkan dan memiliki peran serta di dalamnya. Untuk peran serta mereka dalam belajar, umpan
    balik diberikan langsung dan segera. Dengan demikian, mereka langsung dapat mengkoreksi jika salah, atau lebih termotivasi jika sudah tepat.
    Umpan balik dapat dilaksanakan dalam bentuk diskusi, tanya jawab dengan guru atau teman sekelas.
    Menilai dan Memperbaiki
    - Hasil belajar                                               - Penilaian KBM
    - Penilaian portofolio
Komentar :
• Model KBM PROGRAM adalah salah satu
  alternatif yang ditawarkan kepada pengajar
  untuk mengembangkan KBM.
• Pengajar     dibantu     untuk  menjabarkan
  bagaimana menyusun satuan pelajaran
  dengan menerapkan model yaitu PROGRAM
  berikut rician setiap komponen.
BAB V – RAGAM PENGETAHUAN
    Analisis Ragam Pengetahuan
•   Fakta
    Ragam pengetahuan fakta berkaitan dengan :
    - Nama orang, tempat
    - Benda, baik konkret maupun abstrak
    - Kejadian atau peristiwa
    - Berbagai istilah seperti ekonomi, ilmu dsb
•   Konsep
    - Konsep memiliki dua sifat, yaitu nyata/konkret serta abstrak
    - Ragam pengetahuan konsep mengemukakan suatu pengelompokan, klasifikasi/kategori, dan di dalamnya
    terkandung nilai kesamaan antar elemen atau komponennya.
•   Prinsip
    Prinsip menyangkut hubungan sebab akibat dengan sifat hubungan korelasi untuk menginterpretasi kejadian
    khusus.
•   Prosedur
    Isi atau materi tentang pelaksanaan suatu pekerjaan atau tugas yang berurutan.
•   Kemampuan Antarpribadi
    Kemampuan beradaptasi, mengguanakan bahasa tubuh dan berkomunikasi.
•   Sikap
    Sikap sebagai predisposisi untuk perilaku seseorang menurut Kemp, dkk.
•   Metakognisi
    Kemampuan seseorang untuk mengatur alur berfikir, memutuskan, memilah, memilih, bahkan untuk melakukan
    instospeksi demi perbaikan pola pikir itu sendiri.
•   Motorik
    Ragam pengetauan tidak selalu berkaitan dengan kognitif (sesuatu yang dipikirkan atau menggunakan organ otak
    saja), pada dasarnya seseorang dapat saja mengungkapkan pengetahuannya dalam bentuk gerak-gerik yang
    kasatmata.
PAKAR                           Sulit
                                           Anderson &                           Pengetahuan
  RAGAM
                Merrill (1983)
                               Kemp, dkk
                                            Kratwohl
                                                        Romiszowski,                                   Pengetahuan
                                 (1994)                    1981                   Lanjutan              Pendukung
                                           (eds., 2001)

                                            Knowledge
                  Type of       Content
                                            Dimension Knowledges
   Istilah        Content      Structure
                                             (Dimensi   Categories
                   (Jenis)     (Stuktur)
                                           Pengetahuan)

    Fakta            Ya           Ya           Ya           Ya                  Pengetahuan
   Konsep            Ya           Ya           Ya           Ya                      Inti
   Prinsip           Ya           Ya          Tidak         Ya
  Prosedur           Ya           Ya           Ya           Ya
Kemampuan
                                                                       Mudah
antarpribadi/      Tidak          Ya          Tidak         Ya
    sosial
    Sikap          Tidak          Ya          Tidak         Ya
                                                                                 Pengetahuan
                                                                                   Prasyarat
Metakognitif       Tidak         Tidak         Ya           Ya
  Motorik          Tidak         Tidak        Tidak         Ya


                                                                                      Ilustrasi 5.1.
                             Tabel 5.1.                                           Sifat Pengetahuan
                           Pendapat Pakar                                            Analisis Tugas
BERPIKIR       URAIAN                                        RINCIAN
                                                                                              Ragam
Mengingat      Memunculkan pengetahuan dari jangka           Mengenali
               panjang.                                      Mengingat
                                                                                           Pengetahuan
Mengerti       Membentuk arti dari pesan                     Memahami
               pembelajaran (isi) : lisan, tulisan, grafis
               atau gambar.                                  Membuat contoh


                                                             Mengelompokan
                                                                                              Ragam                     Ragam
                                                                              Keahlian
                                                             Meringkas                     Pengetahuan               Pengetahuan
                                                             Meramalkan

                                                             Membandingkan


                                                             Menjelaskan

Menerapkan     Melaksanakan atau menggunakan                 Melaksanakan                  Mata Ajaran (Isi)
               prosedur dalam situasi tertentu.
                                                             Mengembangkan


Menganalisis   Menjabarkan komponen atau struktur            Membedakan
               dengan membedakan dari bentuk dan
               fungsi, tujuan, dan seterusnya.               Menyusun
                                                             kembali
                                                                                                 Ilustrasi 5.2.
                                                             Menandai                    Konteks Ragam Pengetahuan
Menilai        Menyusun pertimbangan berdasarkan             Mengecek
               kriteria dan persyaratan khusus.
                                                             Mengkritik

Berkreasi      Menyusun, sesuatu hal baru;                   Menghasilkan
               memodifikasi suatu model lama,
               menjadi sesuatu yang berbeda, dan             Merencanakan
               seterusnya.
                                                             Membentuk




                         Tabel 5.2.
                  Ringkasan Jenjang Belajar
Komentar :
• Bab ini menjabarkan bagaimana pengajar dapat
  menganalisis pengetahuan atau ilmu yang dimilikinya agar
  ia dapat menyajikan ilmu tersebut lebih mudah dan
  menarik. Tentu saja ada kiat yang dapat diterapkan
  pengajar untuk mengembangkan materi ajarnya. Ragam
  pengetahuan ini dapat dijadikan satu alternatif bagi
  pengajar untuk mendisain suatu pembelajaran.
• Ragam pengetahuan membantu pengajar memetakan isi
  pelajaran sehingga ada kemudahan dalam menjabarkan
  atau menguraikannya dalam tulisan dengan format bahan
  ajar cetak tertentu.
• Bab ini juga mengupas subtopik media dan sumber belajar
  yang      dikembangkan      berdasarkan      karakteristik
  pengetahuan.
BAB VI - EVOLUSI
      Perubahan telah terjadi dan terus bergulir dalam disain pembelajaran; terus bergulir mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan ilmu serta tekhnologi.

      Masa Pra-PD II Sampai Dengan PD II
•     Winetka Plan dan Dalton Plan adalah dua contoh kegiatan belajar yang terarah dan terukur.
•     Adanya pendidikan singkat/pelatihan militer yang materi ajarnya terstruktur, jelas serta pengguanaan film pendidikan yang didorong oleh kemunculan
      industri perfilman di AS.

      Pasca-PD II
•     Adanya pembelajaran terprogram dan belajar tuntas.
•     Dunia pendidikan mulai memerhatikan peranan rumusan tujuan pembelajaran, dan analisis terhadap kepingan materi ajar, termasuk tekhnik penyajian serta
      prosedur pemahamannya.
•     Robert M. Gagne menyumbangkan teori belajarnya yang fenomenal, yaitu the conditional of learning yang menyebuatkan bahwa belajar terjadi secara
      internal dan berjenjang.

      Masa Keemasan Konsep Sistem
•     Awal tahun 1960-an Glaser berpendapat bahwa bukti seseorang peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran , ia harus memnuhi persyaratan
      tertentu yang terangkum dalam rumusan tujuan pembelajaran tersebut. Konsep ini deikenal dengan sebutan criteria-referenced measures (CRT) atau
      penilaian acuan patokan (PAP).
•     Mulai bermunculan model disain pembelajaran yang berorientasi sistem seperti model Gagne, Benathy, dan Yelon. Yang mereka namakan disain
      pembelajarannya diantaranya dengan label instructional systems design, instructional systems, dan learning system design.

ERA KEMANDIRIAN BELAJAR
      Belajar Kooperatif, Asesmen Portofolio, dan Konstruktivisme
•     Pada masa 1990-an 2000-an perlahan-lahan paradigma belajar muncul dan diteerapkan di berbagai bidang pendidikan.
•     Model belajar kooperatif atau kolaboratif timbul untuk mengimbangi kemandirian peserta didik dengan kemampuan bersosialisasi dan kepemimpinan.

      Penilaian Portofolio &Teori Konstruktivisme
•     Masa ini mengarahkan peserta didik menilai diri sendiri melalui portofolio. Dalam hal ini, penilaian difokuskan pada refleksi diri.
•     Konstruktivisme merupakan teori pembelajaran yang menyiapkan peserta didik tak hanya untuk memahami apa yang disajikan oleh pengajar, akan tetapi
      untuk membentuk pemahaman dan pola pikiran tersendiri.

      Rumpun Pembelajaran Mandiri (Self-Directed Learning)
•     Sistem Belajar Terbuka (SBT), Belajar Jarak Jauh (BJI), serta E-learning adalah model belajar yang berbasis konsep belajar mandiri. Model belajar ini menjadi
      rumpun baru, yaitu model pembelajaran mandiri (self-directed learning).
•     Perkembangan ini kemudian berkembang menjadi e-learning dengan berbagai modifikasi karena dipengaruhi oleh kemunculan hypermedia.
•     Bahan ajar menggunakan modul dan paket belajar.
MASA DEPAN
    Belajar dan Pembelajaran
•   Perkembangan teknologi berdampak luas terhadap berbagai aspek pendidikan. Kegiatan belajar tidak hanya dilakukan dala
    suatu ruang kelas. Belajar dapat terjadi dimana saja, dikelas, di laboratorium, di lapangan, di warung telekomunikasi dan
    melalui dunia maya.
•   Peran pengajar, karakteristik peserta didik, bahkan model disain pembelajaran terpengaruhi oleh kemajuan teknologi
    canggih.

    Karakteristik Peserta Didik
•   Setiap peserta didik diharapkan menjadi self-directed learner atau pengarahan diri (Dabbagh & Banna-Ritland, 2005).
•   Seseorang yang memiliki pengarahan diri biasanya memiliki kebiasaan khusus seperti :
    - Mandiri
    - Mampu melakukan refleksi diri atau evaluasi diri dengan baik
    - Belajar tanpa batas waktu
    - Belajar dimana saja
    - Rasa ingin tahu yang tinggi

    Peran Pengajar
•   Pengajar selain menyampaikan ilmu, juga diharapkan menciptakan proses belajar yang sesuai, tepat, dan menyenangkan
    peserta didik agar proses belajar berjalan lancar.
•   Terkait dengan penerapan teknologi canggih dalam belajar, pengajar dapat berperan sebagai pengelola kegiatan belajar
    (Smaldino, dkk; Kerr dalam Dryden & Vos 2000).
•   Seorang pengajar sebagai manajer, mengatur, mengelola pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Ia mengatur bagaimana
    materi atau ilmu dan keahlian itu disajikan, ia juga mengukur jenis asesmen belajar yang tepat. Selain itu, pengajar menjadi
    mitra belajar atau diskusi peserta didik.
BELAJAR MANDIRI
                                                           Pilihan KBM di kelas



                                                        SEKOLAH TANPA GEDUNG
                                               Tidak ada jadwal, jumlah siswa lebih banyak
                                                                (sekolah)




                                                           BELAJAR TERBUKA
                                    Tidak ada prasyarat, batasan usia, materi ajar dikirim melalui jasa
                                                            pos, lalu menjadi

                                                           SELF DIRECTED LEARNING
                                                          Belajar mandiri generasi ke-3


               BELAJAR TERBUKA                                                                             BELAJAR JARAK JAUH
                (OPEN LEARNING)                                                                           (DISTANCE LEARNING)
        Pendidikan untuk orang dewasa di
             lembaga/organization

                                                                           E-LEARNING



  Belajar berasas sumber              Flexible learning
(resources based learning)

                                                              Ilustrasi 6.1.
                                                       Modifikasi Belajar Mandiri
                                           (Prawiradilaga dalam Prawiradilaga & Siregar, 2004)
Komentar :
• Bab Evolusi, membahas sekilas sejarah
  perkembangan disain pembelajaran. Uraian
  mencakup bagaimana disain pembelajaran
  pertama kali diterapkan di dunia militer,
  kemudian kemunculan teori baru setelah PD II
  berakhir.
• Masa depan bidang disain pembelajaran juga
  menjadi bagian dari bab ini sebagaimana judul
  bab ini, sehingga pengajar dapat memperkirakan
  ‘perjalanan’ disain pembelajaran.
BAB VII – PENUTUP
    A. Ringkasan
•   Disain pembelajaran merupakan hasil kajian para ahli selama bertahun-tahun.
    Keberadaan dan pilihan penerapannya dipengaruhi oleh paradigma pendidikan
    yang dianut oleh pengajar atau disainer itu sendiri. Paradigma pendidikan itu
    tersebut meliputi mengajar, pembelajaran dan belajar. Paradigma pembelajaran
    dan belajar sekarang sedang mendominasi. Kedua paradigma ini sangat
    dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi. Sedangkan paradigma menjagar
    perlahan-lahan mulai ditinggalkan.
•   Sebagai sub bidang teknologi pendidikan favorit, disain pembelajaran kaya akan
    keragaman modelnya. Ragam model ditentukan misalnya dari tampilan
    visual, kelengkapan komponen, atau tata kerjanya.
•   Ragam pengetahuan menyangkut isi atau uraian materi ajar. Ragam pengetahuan
    menjadi salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengembangkan
    pembelajaran. Analisis pengetahuan menjadi ‘peta’ penyajian materi. Ragam
    pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, prosedur, kemampuan
    antarpribadi, sikap, motorik dan metakognisi. Ragam pengetahuan berguna
    untuk menentukan jenjang belajar, strategi pembelajaran, dan terkait dengan
    perbedaan individu.
B. Kiat : Lingkungan Belajar
Lembaga Pendidikan (Sekolah) dan Organisasi
•   Disain pembelajaran bersifat dinamis dan sangat potensial untuk diterapkan pada lingkungan pendidikan apapun juga.
    Penyesuaian memang harus dilakukan dalam beberapa hal seperti organisasi, usia peserta didik, fasilitas pendidikan yang
    tersedia, dan sebagainya.
•   Perlu kiranya diketahui bahwa beberapa istilah berbeda sering merujuk hal yang sama. Sebagai contoh, pembelajaran
    (instuction) sebenarnya dianggap sama dengan istilah pelatihan (training). Dengan demikian, rumusan serta bahasan dalam
    buku ini dapat juga diterapkan untuk situasi pelatihan organisasi.

     Lingkungan Sekolah
•    Jenjang pendidikan dasar biasanya berada dalam alur nyata, atau konkret. Sebaliknya, semakin dewasa usia peserta didik
     maka pilihan metode belajar menjadi semakin abstrak. Penyelenggaraan proses belajar untuk lingkungan sekolah
     berlandaskan prinsip sekolah berlandaskan prinsip psikologi perkembangan.
•    Beberapa ragam pengetahuan memerlukan situasi belajar yang memerlukan kreativitas penyelenggaraan belajar.
•    Laboratorium, kebun percobaan, kunjungan ke lokasi tertentu seperti museum merupakan kegiatan yang harus
     diintegrasikan dalam ragam pengetahuan.

     Organisasi
•    Di Indonesia terdapat beberapa kategori organisasi yang mempunyai misi dan fungsi yang berbeda, yakni lembaga
     pemerintahan, organisasi swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kategori organisasi ini mewarnai setiap program
     pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi tersebut. Untuk itu, ada beberapa hal yang patut dipertembangkan dalam
     merancang program pelatihan di antaranya sifat organisasi, jenis proses belajar, serta jenjang jabatan yang berlaku dalam
     organisasi.

•    Setiap organisasi mempunyai prioritas berdasarkan tugas dan profesi yang digeluti.
•    Belajar di organisasi memerlukan pendekatan belajar orang dewasa. Segmentasi model belajar ditentukan model dengan
     hati-hati mengingat proses belajar tersebut biasanya langsung dikaitkan dengan kompetensi bekerja karyawan.
•    Model-model belajar seperti belajar berbasis proyek, berbasis masalah, belajar kolaboratif dan studi kasus merupakan
     pilihan model belajar yang lebih baik diterapkan bagi program pendidikan dan pelatihan.
•    Pelatihan sering dikaitkan dengan upaya persiapan suatu organisasi di bidang SDM. Pelatihan dilaksanakan bagi setiap
     peserta yang akan mengemban tugas dalam jenjang yang lebih tinggi lagi atau untuk penempatan tugas yang berbeda.
Komentar :
• Bab VII, Penutup, mencangkup ringkasan
  seluruh bab dalam buku ini agar pengajar
  dapat memperoleh intisari.
• Bab ini juga juga dilengkapi dengan kiat
  bagaimana pengajar bisa memodifikasi
  penerapan disain pembelajaran berdasarkan
  karakteristik organisasi atau lembaganya.

More Related Content

What's hot

Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)cute_adji
 
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baruKurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baruIin Nuryanti
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualadhiah
 
Model model pengajaran
Model model pengajaranModel model pengajaran
Model model pengajarannik_ruslawati
 
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
Daly Indra
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
August Ruris Narendra
 
BME 3102 Konsep Strategi, Pendekatan, Kaedah (Kump. Syafiq
BME 3102 Konsep Strategi, Pendekatan, Kaedah (Kump. SyafiqBME 3102 Konsep Strategi, Pendekatan, Kaedah (Kump. Syafiq
BME 3102 Konsep Strategi, Pendekatan, Kaedah (Kump. Syafiqartventure ipkt
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaranKamal Khalid
 
Tugas makalah Andi
Tugas makalah AndiTugas makalah Andi
Tugas makalah Andianirsu
 
Sumber dan Media Pembelajaran
 Sumber dan Media Pembelajaran Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber dan Media Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Macam macam pendekatan
Macam macam pendekatanMacam macam pendekatan
Macam macam pendekatandgielz31
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctlFafa Pie
 
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy Yudhistira
 
Metode belajar mengajar
Metode belajar mengajarMetode belajar mengajar
Metode belajar mengajar
sahabatmuslim
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
 
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Nini Ibrahim01
 
Ilmu pendidikan baru
Ilmu pendidikan baruIlmu pendidikan baru
Ilmu pendidikan baruhilwi
 
Model model pengajaran
Model model pengajaranModel model pengajaran
Model model pengajaran
afiq ikhwan
 
Model-model Pembelajaran
Model-model PembelajaranModel-model Pembelajaran
Model-model Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Perkembangan tp
Perkembangan tpPerkembangan tp
Perkembangan tp
Romi Dwi Syahri
 

What's hot (20)

Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
 
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baruKurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
Kurikulum dan pembelajarandalam paradigma baru
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Model model pengajaran
Model model pengajaranModel model pengajaran
Model model pengajaran
 
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
BME 3102 Konsep Strategi, Pendekatan, Kaedah (Kump. Syafiq
BME 3102 Konsep Strategi, Pendekatan, Kaedah (Kump. SyafiqBME 3102 Konsep Strategi, Pendekatan, Kaedah (Kump. Syafiq
BME 3102 Konsep Strategi, Pendekatan, Kaedah (Kump. Syafiq
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaran
 
Tugas makalah Andi
Tugas makalah AndiTugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
 
Sumber dan Media Pembelajaran
 Sumber dan Media Pembelajaran Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber dan Media Pembelajaran
 
Macam macam pendekatan
Macam macam pendekatanMacam macam pendekatan
Macam macam pendekatan
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
 
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
 
Metode belajar mengajar
Metode belajar mengajarMetode belajar mengajar
Metode belajar mengajar
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
 
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
 
Ilmu pendidikan baru
Ilmu pendidikan baruIlmu pendidikan baru
Ilmu pendidikan baru
 
Model model pengajaran
Model model pengajaranModel model pengajaran
Model model pengajaran
 
Model-model Pembelajaran
Model-model PembelajaranModel-model Pembelajaran
Model-model Pembelajaran
 
Perkembangan tp
Perkembangan tpPerkembangan tp
Perkembangan tp
 

Viewers also liked

Desain pembelajaran PNF landasaan berfikir
Desain pembelajaran PNF landasaan berfikirDesain pembelajaran PNF landasaan berfikir
Desain pembelajaran PNF landasaan berfikirSalma Van Licht
 
model model pemgembangan instruksional
 model model pemgembangan  instruksional model model pemgembangan  instruksional
model model pemgembangan instruksional
Susilo Ilo
 
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
Nuzli Muhammad
 
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu SistemDesain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Nailul Hasibuan
 
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistemppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
Nailul Hasibuan
 

Viewers also liked (6)

Dellyani 1002474
Dellyani 1002474Dellyani 1002474
Dellyani 1002474
 
Desain pembelajaran PNF landasaan berfikir
Desain pembelajaran PNF landasaan berfikirDesain pembelajaran PNF landasaan berfikir
Desain pembelajaran PNF landasaan berfikir
 
model model pemgembangan instruksional
 model model pemgembangan  instruksional model model pemgembangan  instruksional
model model pemgembangan instruksional
 
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
 
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu SistemDesain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
 
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistemppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
 

Similar to Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)

Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Sarah Saja
 
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
MuhamadHariyadi2
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Hariyatunnisa Ahmad
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Hariyatunnisa Ahmad
 
Belajar Cara Belajar
Belajar Cara BelajarBelajar Cara Belajar
Belajar Cara Belajarzabidah awang
 
Bcb
BcbBcb
BcbUSM
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikadea nindria imansari
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
nani nurnaeni
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
nani nurnaeni
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadunani nurnaeni
 
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustamiNur Halimah
 
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustamiNur Halimah
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
Desy Aryanti
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
R. Herawati Suryanegara
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranFenny Radinal
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
noussevarenna
 
Modul model pembelajaran
Modul model pembelajaran Modul model pembelajaran
Modul model pembelajaran
Fitradiansyah
 

Similar to Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani) (20)

Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
 
Marty mardiyah
Marty mardiyahMarty mardiyah
Marty mardiyah
 
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Bcb
BcbBcb
Bcb
 
Belajar Cara Belajar
Belajar Cara BelajarBelajar Cara Belajar
Belajar Cara Belajar
 
Bcb
BcbBcb
Bcb
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
 
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
01 inovasi model model pembelajaran - muh khalifah mustami
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Ary Yyy
Ary YyyAry Yyy
Ary Yyy
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
 
Modul model pembelajaran
Modul model pembelajaran Modul model pembelajaran
Modul model pembelajaran
 

Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)

  • 1. Nama : Indri Fitria Rinjani Kelas : II A NIM : 2012031048 Dosen : Akhmad Sudrajat, M.Pd.
  • 2.
  • 3. BAB I – PENDAHULUAN KINERJA MENGAJAR PENGAJAR DAN SATUAN PELAJARAN • Seorang pengajar bertugas menyajikan ilmu yang dia miliki kepada peserta didiknya. Agar dapat menularkan ilmu tersebut ia memerlukan pengalaman, pengetahuan tentang siapa peserta didik, serta bagaimana menyampaikan ilmu tersebut dengan baik. Ia perlu menyajikan topik menjadi lebih menarik, teratur, dan terpadu dengan kompetensi yang terkandung dalam materi. Hal ini merupakan bagian integral dari teaching performance (kinerja mengajar) seorang pengajar untuk segala jenjang pendidikan. • Kinerja mengajar tidak hanya ditinjau dari bagaimana pengajar tersebut menjelaskan isi pelajaran. Ia harus tahu bagaimana menghadapi peserta didik, membantu memecahkan masalah, mengelola kelas, menata bahan ajar, menentukan kegiatan kelas, menyusun asesmen belajar, menentukan metode atau media, atau bahkan menjawab menjawab pertanyaan dengan bijaksana. Satu hal yang jelas jika seorang pengajar hendak mengajar, maka ia diminta untuk menyiapkan satuan pelajaran (satpel) atau lesson plan. Ini terkait dengan rencana yang harus ia lakukan sewaktu berada diruang kelas. Menyusun satpel tak cukup hanya dengan mengikuti struktur atau lembar baku yang telah disediakan oleh lembaga pendidikan tempat ia berfropesi. PARADIGMA DUNIA PENDIDIKAN Pada masa ini, paradigma belajar berpotensi untuk mengubah paradigma pendidikan menuju ke paradigma belajar. Sebelum paradigma ini deiterapkan, ada dua paradigma terdahulu yang tetap ada, yaitu paradigma mengajar serta paradigma pembelajaran. a) Paradigma Mengajar • Paradigma mengajar menyebabkan sikap ketergantungan peserta didik atas kehadiran pengajar. Peran pengajar sangat dominan. Acuan kegiatan belajar mengajar di kelas adalah profesi mengajar, karena informasi atau materi ajar adalah penjelasan pengajar. b) Paradigma Pembelajaran • Pergeseran atau peralihan paradigma mengajar ke pembelajaran bersifat evolusi. Paradigma ini mengembangkan pengertian bahwa dalam KBM, peserta didik yang menjadi fokus perhatian (learner centered). Pengajar hanyalah salah satu faktor eksternal pembelajaran. • Penerapan konsep sistem berdampak terhadap pengembangan PBM dalam bentuk yang lebih dinamis, yaitu menerapkan interaksi antara peserta didik, penggunaan media, dan penilaian acuan patokan dalam satuan pelajaran singkat (satpel). Satpel dikembangkan menjadi lebih ilmiah, canggih, serta sistematis dan dengan cakupan yang bervariasi yang sekarang disebut disain pembelajaran. • Inovasi: Pembelajaran Hibrida. Pola perkembangan hibrida dikembangkan sebagai alternatif pola online learning yang menerapkan belajar mandiri dalam porsi yang banyak. Kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik selama belajar mandiri secara online, diatasi dengan kegiatan terstruktur offline. PARADIGMA BELAJAR • Paradigma belajar mengembangkan lebih jauh lagi kemudahan proses belajar dan aksesnya. Peserta didik belajar dimana saja, dengan model apa saja, dengan penyajian apa saja. Paradigma belajar menekankan pentingnya peran peserta didik dalam menentukan arah, model belajar mereka sendiri. Penyelenggaraan proses belajar mengacu pada penemuan diri peserta didik, kemandirian dalam berfikir dan bersikap, serta menetukan minatnya. Teknologi telekomunikasi mendorong terjadinya evolusi pada lokasi belajar. • Disain pembelajaran dalam hal ini perlu mengakomodasi kemajuan serta kecanggihan teknologi, dengan cara memberi ruang gerak yang sesuai. Teori pembelajaran konstruktivisme memunculkan pandangan akan kemandirian seseorang dalam belajar. Pembelajaran diarahkan pada bagaimana upaya memandirikan seseorang. Berdasarkan itu pula muncul disain pembelajaran yang mengacu pada teori konstruktivisme dan disain pembelajaran untuk online learning. PERAN TENAGA AHLI • Pengajar, disainer pembelajaran, atau teknolog pendidikan sebagai tenaga ahli dapat memanfaatkan dua paradigma, pembelajaran dan belajar untuk mendisain suatu pembelajaran atau proses belajar.
  • 4. Isi/topik Peserta didik pengajar Metode ceramah dan alat bantu penilaian Ilustrasi 1.1 Paradigma Mengajar
  • 5. Umpan balik Disain pembelajaran Isi teori terkait media metode lokasi waktu, penilaian, dst. Peserta didik Pengajar Pengajar: Fasilitator perancang Berbagai model dan pengelola mitra kegiatan belajar di kelas Ilustrasi 1.2. Paradigma Pembelajaran
  • 6. LOKASI MEDIA/SUMBER MISI Dimana saja, BELAJAR Mengembangkan termasuk kelas Sederhana s/d potensi diri, self maya (virtual) tercanggih directed MEDIA/SUMBER BELAJAR Sederhana s/d tercanggih Ilustrasi 1.3. Paradigma Belajar
  • 7. Komentar : • Seorang pengajar di mana pun dia mengajar, bertugas menyajikan ilmu yang dia miliki kepada peserta didiknya. Pengajar harus menyajikan topik menjadi lebih menarik, teratur, dan terpadu dengan kompetensi yang terkandung dalam materi. Satu hal yang jelas jika seorang pengajar hendak mengajar, maka ia diminta untuk menyiapkan satuan pelajaran (satpel) atau lesson plan. Serta seorang pengajar sebaiknya mampu menemukan inovasi dalam kegiata belajar-mengajar sehari-hari agar dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif. • Penggunaan dua paradigma, yaitu paradigma pembelajaran dan paradigmna belajar membuat sosok pengajar tidak terlalu dominan seperti dalam paradigma mengajar. Akan tetapi peran pengajar tetap diperlukan untuk pembinaan perilaku atau sikap yang berorientasi pada norma masyarakat. • Kecanggihan teknologi telekomunikasi memberi nuansa yang berbeda dalam proses belajar seseorang. Belajar bisa dilakukan dimana saja, tidak hanya di ruang kelas. Sehingga ini juga dapat memberikan kemudahan, baik bagi peserta didik maupun pengajar. • Seorang pengajar merancang dan mengembangkan proses belajar untuk peserta didik, bukan untuk dirinya. Keberhasilan seorang peserta didik menjadi barometer kesuksesan pengajar.
  • 8. BAB II – LANDASAN ILMIAH PENGERTIAN DISAIN PEMBELAJARAN • Rothwell & Kazanas merumuskan disain pembelajaran terkait dengan peningkatan mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi. • Bagi Reiser, disain pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai suatu sistem untuk pengembangan program pendidikan dan pelatihan dengan konsisten dan teruji, juga sebagai proses yang rumit tapi kreatif, aktif dan berulang-ulang. • Esensi disain pembelajaran hanyalah mencakup empat komponen ( siswa, tujuan, metode, dan evaluasi) serta analisis topik. Empat komponen tersebut dipengaruhi oleh teori belajar dan pembelajaran, sedangkan analisis topik merupakan disain pembelajaran yang dihasilkan dari disiplin ilmu tertentu. ANALISIS TOPIK Disain pembelajaran merupakan hasil kajian suatu topik. Komponen model analisis topik ini terdiri atas : • Topik • Tujuan pembelajaran • Pembelajaran • Penilaian • Revisi SIFAT DISAIN PEMBELAJARAN : • Berorientasi pada peserta didik • Alur berfikir sistem atau sistemik • Empiris dan berulang TEORI : KOMUNIKASI, BELAJAR, DAN PEMBELAJARAN • Disain pembelajaran menerapkan berbagai macam teori seperti teori belajar, pembelajaran, komunikasi, psikologi, informasi, dsb. Namun yang paling menonjol dan mendasar adalah teori komunikasi, belajar, dan pembelajaran. Teori komunikasi berdampak besar terhadap paradigma pembelajaran, yaitu pemanfaatan media dan sumber belajar serta peran pengajar di kelas. • Teori belajar mengkaji kejadian belajar dalam diri seseorang, sedangkan teori pembelajaran adalah faktor eksternal yang memfasilitasi proses belajar. Esensi perbedaan antara teori pembelajaran dan teori belajar terletak dalam sifat keilmuannya. Teori pembelajaran bersifat preskiptif, menyarankan bagaimana sebaiknya proses belajar diselenggarakan. Teori belajar bersifat deskriptif atau menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi dalam diri seseorang. Disain Pembelajaran : Hasil Kerja Sama Dan Sinergi Suatu Tim Penyusunan disain pembelajaran merupakan tugas suatu tim. Tim penyusun ini bersifat sistematik, yaitu beperan sesuai profesi masing-masing, tidak tumpang tindih. Tim ini terdiri atas : - Disainer - Ahli materi - Pengajar (guru, dosen, instruktur, trainers) - Penilai
  • 9. METODE PESERTA PENILAIAN DIDIK TUJUAN PEMBELAJARAN Ilustrasi 2.1. Komponen Pokok Pembelajaran (Kemp. Morrison, & Ross) Perbaikan Topik Tujuan Pembelajaran Penilain Perbaikan Ilustrasi 2.2. Model Analisis Topik (Kemp, Morrison & Ross)
  • 10. Umpan balik Saluran: Pesan: Sesuatu yang Materi ajar dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan Pengirim pesan: Gangguan Pengajar Penerima: Peserta didik Ilustrasi 2.3. Model Komunikasi Berlo di Kelas
  • 11. Komentar : • Bab ini memberikan gambaran jelas mengenai apa yang harus dilaksanakan oleh seorang pengajar untuk membelajarkan peserta didiknya dengan alasan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti penerapan berbagai macam teori belajar, pembelajaran, komunikasi, psikologi, dan sebagainya. • Menyusun satuan pelajaran bukanlah tugas yang rutin dengan format baku sebagaimana yang telah dipersiapkan oleh organisasi lembaga. Satuan pelajaran haruslah dinamis dan fleksibel. Perubahan format satuan pelajaran untuk setiap bahasan sangat dianjurkan demi menciptakan proses belajar yang efektif dan mencerdaskan.
  • 12. BAB III – RAGAM MODEL Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan berikut saran. Uraian menunjukan bahwa suatu model disain pembelajaran menyajikan bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori seperti belajar, pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem, dsb. • Beberapa faktor yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan ragam model yaitu tampilan visual, komponen, serta manfaat suatu model disain pembelajaran. Model disain pembelajaran dipilih berdasarkan manfaat, cakupan materi atau pengetahuan, tujuan pembelajaran, serta karakteristik organisasi di mana pembelajaran terjadi. NO. ROTHWELL & KAZANAS DICK, CAREY & CAREY KEMP ET AL. 1 Lakukan analisis kebutuhan Tujuan umum pembelajaran Tujuan khusus pembelajaran 2 Telusuri karakteristik pebelajar Analisis pembelajaran Analisis tugas 3 Telusuri analisis karakteristik tempat bekerja Analisis pebelajar dan konteks Analisis pebelajar 4 Lakukan analisis pekerjaan, tugas, dan isi Tujuan khusus Masalah pembelajaran 5 Tulis tujuan khusus kinerja Perbaiki pembelajaran Sumber-sumber pembelajaran 6 Kembangkan pengukuran kinerja Instrumen asesmen Insrument evaluasi 7 Urutkan tujuan khusus kinerja Strategi pembelajaran Penyampaian pembelajaran 8 Susunlah strategi pembelajaran Materi pembelajaran Strategi pembelajaran 9 Rancang materi pembelajaran Evaluasi formatif Urutan isi/materi 10 Evaluasi pembelajaran Evaluasi sumatif Evaluasi formatif 11 Evaluasi sumatif 12 perbaikan 13 perencanaan 14 Pengelolaan proyek 15 Jasa pendukung Tabel 3.1. Perbedaan Struktur Komponen 3 Model Disain Pembelajaran
  • 13. Beberapa aliran atau model disain pembelajaran : a) Prosedural (Procedural Model) Model prosedurseral meyarankan agar penerapan prinsip disain pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus ditempuh secara berurutan. Model ini membantu menata kerja seorang guru atau widiaswara jika harus menyusun disain pembelajaran sendiri menjadi lebih teratur atau terarah. b) Melingkar (Circular Model) Model melingkar tak menentukan awal pada akhir mendisain suatu pembelajaran. Model melingkar bahkan diasumsikan dinamis, karena tahap pertama dan ahir dapat ditentukan dari komponen mana saja oleh pengguna atau guru. c) Model Berbasis Sistem (System-Oriented) Merupakan disain pembelajaran yang mengembangkan teori sistem atau pendekatan sistem dalam pelaksanaannya. Model sistem menganalisis faktor lingkungan yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja belajar seseorang. d) Model Materi Ajar atau Pengetahuan (Content-Based) Disain pembelajaran materi ajar menitikberatkan bagaimana suatu topik yang menjadi bagian dari suatu materi atau mata ajaran disampaikan kepada pebelajar. e) Model Produk Model produk ditandai dengan pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk memproduksi suatu bahan ajar. Model produk ini hanyalah digunakan untuk menghasilkan sesuatu hal, misalnya penulisan modul. f) Model Kegiatan Belajar-Mengajar (Classroom-Oriented) Disain Pembelajaran untuk KBM sebenarnya memandu seorang pengajar bagaimana mengelola, menciptakan interaksi belajar mengajar bahkan memotivasi pebelajar dengan tepat. Model KBM : ASSURE Analize learner (menganalisis peserta didik) State Objectives (Merumuskan tujuan pembelajaran) Select metods, media, material (memilih metode, media, dan bahan ajar) Utilize media and materials (memanfaatkan media dan bahan ajar) Require learner participation (mengembangkan peran serta peserta didik) Evaluate and revise (menilai dan memperbaiki) Model ASSURE walaupun berorientasi pada KBM, model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit. Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas.
  • 14. g) Model Cakupan Makro (Macro Model) Disain pembelajaran model cakupan makro/luas merupakan cikal bakal dirumuskannya suatu kurikulum. Cakupan makro bersifat suprasistem, sangat luas, bisa saja bersifat nasional. Model ini sangat berguna bagi suatu lembaga pendidikan atau pelatihan, karena dengan memanfaatkan model ini, kurikulum lebih mudah dibentuk. Model Gagne, Briggs, & Wager Model yang diajukan oleh ketiga tokoh teknologi pendidikan terdiri atas empat tahap, yaitu jenjang sistem, jenjang mata ajar, jenjang KBM, dan jenjang sistem. h) Inovasi Disain Pembelajaran Disain pembelajaran sebagai suatu disiplin terus berkembang. Teknologi dan globalisasi berpengaruh besar terhadap dunia pendidikan, termasuk KBM. Berikut dua model yang termasuk inovasi dalam disain pembelajaran. Model Disain Belajar Konstruktivis (DBK) DBK sebagai model mikro, menekankan proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Model ini disusun berdasarkan teori konstruktivisme. Sudah tentu peserta didik berperan jauh lebih aktif dan menempati porsi yang lebih banyak dibandingkan dengan model KBM. Integratif Learning Design Framework (IDLF) Model IDLF adalah model disain pemeblajaran yang khusu dikembangakan untuk proses belajar masa depan, yaitu online- learning atau web-based learning yang mengoptimalkan pemanfaatan teknologi telekomunikasi. Model ini memiliki tiga tahapan yaitu eksplorasi, enactment, serta evaluasi. Model IDLF ini ternyata memerhatikan beberapa hal diluar konteks pembelajaran dan yang sempat luput dari perhatian pakar. Hal tersebut adalah sosial budaya serta rumusan ulang peran pengembang pembelajaran. Konteks Sosial dan Budaya Telekomunikasi yang canggih menyebabkan situasi lintas budaya dan sosial terlupakan. Padahal tipe suatu masyarakat di satu belahan bumi mungkin saja lokal, dari cara berfikirnya, namun di belahan lain sudah menjadi masyarakat kosmopolit. Teknologi telekomunikasi, seperti internet, melampaui tipe-tipe masyarakat ini. Tentu saja pengaruhnya sangat besar terhadap pribadi dan cara pandang sesseorang. Demikian pulas dengan modal belajar online-learning yang sudah tentu memanfaatkan jasa telekomunikasi. Dampak dari konteks sosial dan budaya sudah tentu melekat erat. Peran pengembang Pembelajaran Seorang pengembang pembelajaran bertangguang jawab atas tugas merancang, mengembangkan, dan memfasilitasi setiap penggalan materi yang disajikan secara online. Ia bisa saja seorang guru, pengembang pembelajaran, pakar multimedia atau ICT. Ia juga perlu memahami bagaimana proses belajar terjadi agar ia dapat mengembangkan situasi belajar dengan efektif.
  • 15. Beberapa Model Disain Pembelajaran Melaksanakan Analisis Mereferensi pembelajaran pembelajaran Mengembangkan Mendisain dan Merumuskan Merumuskan Mengembangkan Mengembangkan Dan memilih Melaksanakan Tujuan Tujuan kinerja/ Asesmen Strategi materi Evaluasi kurikuler pembelajaran belajar pembelajaran pembelajaran formatif Menganalisis Peserta didik Serta aspek Mendisain terkait Ilustrasi 3.1. Melaksanakan (Procedural Model) Evaluasi Model Dick, Carey & Carey, 2005 sumartif PERENCANAAN REVISI Masalah Karakteristik Pembelajaran Peserta Didik Sumber Analisis Tugas EVALUASI SUMATIF PENDUKUNG Belajara LAYANAN Instrumen Tujuan Pembelajaran Evaluasi Penyampaian Urutan Isi Pembelajaran Strategi Pembelajaran EVALUASI FORMATIF PENGELOLAAN PROYEK Ilustrasi 3.2. Circlular Model Model Kemp, Morrison & Ross
  • 16. Komentar : • Bab 3 menjelaskan berbagai aliran atau model disain pembelajaran. Di antara banyaknya model tersebut yang dibahas adalah model berbasis sistem, materi ajar, produk dan kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu, inovasi model disain pembelajaran juga dibahas dengan menyajikan model konstruktivis dan model untuk online learning. Ini merupakan pilihan bagi pengajar, untuk menentukan model yang mana yang paling tepat digunakan dalam menciptakan proses belajar yang menarik dan efektif bagi peserta didiknya.
  • 17. BAB IV – MODEL KBM PROGRAM • Kecanggihan teknologi untuk proses belajar tidak dapat menggantikan peran pengajar atau guru dikelas. Pengajar atau guru dapat menjadi panutan atau tokoh bagi peserta didik dari segala gerak-gerik, perilaku dan sikapnya. • Salah satu tuntutan terhadap pengajar adalah kompetensi mengajar yang lebih baik dari waktu lampau. Upaya yang harus dilakukan oleh seorang pengajar diantaranya mengembangkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik lagi. Model PROGRAM berikut memandu pengajar untuk melaksanakan tugas menciptakan lingkungan belajar mengajar yang lebih baik. MODEL PROGRAM SEBAGAI MODEL DISAIN PEMBELAJARAN CLASSROOM-ORIENTED Model PROGRAM • Model PROGRAM adalah modifikasi dari Model ASSURE, yang merupakan singkatan, terdiri atas istilah : P = Pantau pebelajar atau peserta didik R = Rumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi O = Olah materi atau isi dari mata ajaran G = Gunakan media, sumber belajar, dan metodeyang sesuai R = Renungkan sejenak A = Atur kegiatan peserta didik atau pebelajar M = Menilai hasil
  • 18. ANALISIS KOMPONEN PROGRAM Pantau Pebelajar (siswa) • Pebelajar akan dianalisis berdasarkan : 1) Karakteristik umum 2) Kompetensi awal 3 )Gaya belajar Rumuskan Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi • Rumusan klasik tujuan pembelajaran yang sejak dahulu sudah diterapkan adalah singkatan ABCD. Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut. A = Audience B = Behavior C = Conditions D = Degree Olah Isi atau Mata Ajaran • Pengajar sebaiknya menganalisis terhadap : - Ragam pengetahuan - Sifat pengetahuan - Alternatif penyajian Gunakan Media, Sumber Belajar, Dan Metode yang Sesuai • Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik • Menentukan metode yang tepat Renungkan Sejenak • Refleksi diri • Diskusi dengan mitra pengajar • Kiat 1 K 2 Siapkan • Kaji ulang bahan ajar • Siapkan bahan ajar dan lingkungan • Siapkan peserta didik dan pengalaman belajar Atur Kegiatan Peserta Didik • Belajar efektif dapat terjadi jika pebelajar dilibatkan dan memiliki peran serta di dalamnya. Untuk peran serta mereka dalam belajar, umpan balik diberikan langsung dan segera. Dengan demikian, mereka langsung dapat mengkoreksi jika salah, atau lebih termotivasi jika sudah tepat. Umpan balik dapat dilaksanakan dalam bentuk diskusi, tanya jawab dengan guru atau teman sekelas. Menilai dan Memperbaiki - Hasil belajar - Penilaian KBM - Penilaian portofolio
  • 19. Komentar : • Model KBM PROGRAM adalah salah satu alternatif yang ditawarkan kepada pengajar untuk mengembangkan KBM. • Pengajar dibantu untuk menjabarkan bagaimana menyusun satuan pelajaran dengan menerapkan model yaitu PROGRAM berikut rician setiap komponen.
  • 20. BAB V – RAGAM PENGETAHUAN Analisis Ragam Pengetahuan • Fakta Ragam pengetahuan fakta berkaitan dengan : - Nama orang, tempat - Benda, baik konkret maupun abstrak - Kejadian atau peristiwa - Berbagai istilah seperti ekonomi, ilmu dsb • Konsep - Konsep memiliki dua sifat, yaitu nyata/konkret serta abstrak - Ragam pengetahuan konsep mengemukakan suatu pengelompokan, klasifikasi/kategori, dan di dalamnya terkandung nilai kesamaan antar elemen atau komponennya. • Prinsip Prinsip menyangkut hubungan sebab akibat dengan sifat hubungan korelasi untuk menginterpretasi kejadian khusus. • Prosedur Isi atau materi tentang pelaksanaan suatu pekerjaan atau tugas yang berurutan. • Kemampuan Antarpribadi Kemampuan beradaptasi, mengguanakan bahasa tubuh dan berkomunikasi. • Sikap Sikap sebagai predisposisi untuk perilaku seseorang menurut Kemp, dkk. • Metakognisi Kemampuan seseorang untuk mengatur alur berfikir, memutuskan, memilah, memilih, bahkan untuk melakukan instospeksi demi perbaikan pola pikir itu sendiri. • Motorik Ragam pengetauan tidak selalu berkaitan dengan kognitif (sesuatu yang dipikirkan atau menggunakan organ otak saja), pada dasarnya seseorang dapat saja mengungkapkan pengetahuannya dalam bentuk gerak-gerik yang kasatmata.
  • 21. PAKAR Sulit Anderson & Pengetahuan RAGAM Merrill (1983) Kemp, dkk Kratwohl Romiszowski, Pengetahuan (1994) 1981 Lanjutan Pendukung (eds., 2001) Knowledge Type of Content Dimension Knowledges Istilah Content Structure (Dimensi Categories (Jenis) (Stuktur) Pengetahuan) Fakta Ya Ya Ya Ya Pengetahuan Konsep Ya Ya Ya Ya Inti Prinsip Ya Ya Tidak Ya Prosedur Ya Ya Ya Ya Kemampuan Mudah antarpribadi/ Tidak Ya Tidak Ya sosial Sikap Tidak Ya Tidak Ya Pengetahuan Prasyarat Metakognitif Tidak Tidak Ya Ya Motorik Tidak Tidak Tidak Ya Ilustrasi 5.1. Tabel 5.1. Sifat Pengetahuan Pendapat Pakar Analisis Tugas
  • 22. BERPIKIR URAIAN RINCIAN Ragam Mengingat Memunculkan pengetahuan dari jangka Mengenali panjang. Mengingat Pengetahuan Mengerti Membentuk arti dari pesan Memahami pembelajaran (isi) : lisan, tulisan, grafis atau gambar. Membuat contoh Mengelompokan Ragam Ragam Keahlian Meringkas Pengetahuan Pengetahuan Meramalkan Membandingkan Menjelaskan Menerapkan Melaksanakan atau menggunakan Melaksanakan Mata Ajaran (Isi) prosedur dalam situasi tertentu. Mengembangkan Menganalisis Menjabarkan komponen atau struktur Membedakan dengan membedakan dari bentuk dan fungsi, tujuan, dan seterusnya. Menyusun kembali Ilustrasi 5.2. Menandai Konteks Ragam Pengetahuan Menilai Menyusun pertimbangan berdasarkan Mengecek kriteria dan persyaratan khusus. Mengkritik Berkreasi Menyusun, sesuatu hal baru; Menghasilkan memodifikasi suatu model lama, menjadi sesuatu yang berbeda, dan Merencanakan seterusnya. Membentuk Tabel 5.2. Ringkasan Jenjang Belajar
  • 23. Komentar : • Bab ini menjabarkan bagaimana pengajar dapat menganalisis pengetahuan atau ilmu yang dimilikinya agar ia dapat menyajikan ilmu tersebut lebih mudah dan menarik. Tentu saja ada kiat yang dapat diterapkan pengajar untuk mengembangkan materi ajarnya. Ragam pengetahuan ini dapat dijadikan satu alternatif bagi pengajar untuk mendisain suatu pembelajaran. • Ragam pengetahuan membantu pengajar memetakan isi pelajaran sehingga ada kemudahan dalam menjabarkan atau menguraikannya dalam tulisan dengan format bahan ajar cetak tertentu. • Bab ini juga mengupas subtopik media dan sumber belajar yang dikembangkan berdasarkan karakteristik pengetahuan.
  • 24. BAB VI - EVOLUSI Perubahan telah terjadi dan terus bergulir dalam disain pembelajaran; terus bergulir mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan ilmu serta tekhnologi. Masa Pra-PD II Sampai Dengan PD II • Winetka Plan dan Dalton Plan adalah dua contoh kegiatan belajar yang terarah dan terukur. • Adanya pendidikan singkat/pelatihan militer yang materi ajarnya terstruktur, jelas serta pengguanaan film pendidikan yang didorong oleh kemunculan industri perfilman di AS. Pasca-PD II • Adanya pembelajaran terprogram dan belajar tuntas. • Dunia pendidikan mulai memerhatikan peranan rumusan tujuan pembelajaran, dan analisis terhadap kepingan materi ajar, termasuk tekhnik penyajian serta prosedur pemahamannya. • Robert M. Gagne menyumbangkan teori belajarnya yang fenomenal, yaitu the conditional of learning yang menyebuatkan bahwa belajar terjadi secara internal dan berjenjang. Masa Keemasan Konsep Sistem • Awal tahun 1960-an Glaser berpendapat bahwa bukti seseorang peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran , ia harus memnuhi persyaratan tertentu yang terangkum dalam rumusan tujuan pembelajaran tersebut. Konsep ini deikenal dengan sebutan criteria-referenced measures (CRT) atau penilaian acuan patokan (PAP). • Mulai bermunculan model disain pembelajaran yang berorientasi sistem seperti model Gagne, Benathy, dan Yelon. Yang mereka namakan disain pembelajarannya diantaranya dengan label instructional systems design, instructional systems, dan learning system design. ERA KEMANDIRIAN BELAJAR Belajar Kooperatif, Asesmen Portofolio, dan Konstruktivisme • Pada masa 1990-an 2000-an perlahan-lahan paradigma belajar muncul dan diteerapkan di berbagai bidang pendidikan. • Model belajar kooperatif atau kolaboratif timbul untuk mengimbangi kemandirian peserta didik dengan kemampuan bersosialisasi dan kepemimpinan. Penilaian Portofolio &Teori Konstruktivisme • Masa ini mengarahkan peserta didik menilai diri sendiri melalui portofolio. Dalam hal ini, penilaian difokuskan pada refleksi diri. • Konstruktivisme merupakan teori pembelajaran yang menyiapkan peserta didik tak hanya untuk memahami apa yang disajikan oleh pengajar, akan tetapi untuk membentuk pemahaman dan pola pikiran tersendiri. Rumpun Pembelajaran Mandiri (Self-Directed Learning) • Sistem Belajar Terbuka (SBT), Belajar Jarak Jauh (BJI), serta E-learning adalah model belajar yang berbasis konsep belajar mandiri. Model belajar ini menjadi rumpun baru, yaitu model pembelajaran mandiri (self-directed learning). • Perkembangan ini kemudian berkembang menjadi e-learning dengan berbagai modifikasi karena dipengaruhi oleh kemunculan hypermedia. • Bahan ajar menggunakan modul dan paket belajar.
  • 25. MASA DEPAN Belajar dan Pembelajaran • Perkembangan teknologi berdampak luas terhadap berbagai aspek pendidikan. Kegiatan belajar tidak hanya dilakukan dala suatu ruang kelas. Belajar dapat terjadi dimana saja, dikelas, di laboratorium, di lapangan, di warung telekomunikasi dan melalui dunia maya. • Peran pengajar, karakteristik peserta didik, bahkan model disain pembelajaran terpengaruhi oleh kemajuan teknologi canggih. Karakteristik Peserta Didik • Setiap peserta didik diharapkan menjadi self-directed learner atau pengarahan diri (Dabbagh & Banna-Ritland, 2005). • Seseorang yang memiliki pengarahan diri biasanya memiliki kebiasaan khusus seperti : - Mandiri - Mampu melakukan refleksi diri atau evaluasi diri dengan baik - Belajar tanpa batas waktu - Belajar dimana saja - Rasa ingin tahu yang tinggi Peran Pengajar • Pengajar selain menyampaikan ilmu, juga diharapkan menciptakan proses belajar yang sesuai, tepat, dan menyenangkan peserta didik agar proses belajar berjalan lancar. • Terkait dengan penerapan teknologi canggih dalam belajar, pengajar dapat berperan sebagai pengelola kegiatan belajar (Smaldino, dkk; Kerr dalam Dryden & Vos 2000). • Seorang pengajar sebagai manajer, mengatur, mengelola pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Ia mengatur bagaimana materi atau ilmu dan keahlian itu disajikan, ia juga mengukur jenis asesmen belajar yang tepat. Selain itu, pengajar menjadi mitra belajar atau diskusi peserta didik.
  • 26. BELAJAR MANDIRI Pilihan KBM di kelas SEKOLAH TANPA GEDUNG Tidak ada jadwal, jumlah siswa lebih banyak (sekolah) BELAJAR TERBUKA Tidak ada prasyarat, batasan usia, materi ajar dikirim melalui jasa pos, lalu menjadi SELF DIRECTED LEARNING Belajar mandiri generasi ke-3 BELAJAR TERBUKA BELAJAR JARAK JAUH (OPEN LEARNING) (DISTANCE LEARNING) Pendidikan untuk orang dewasa di lembaga/organization E-LEARNING Belajar berasas sumber Flexible learning (resources based learning) Ilustrasi 6.1. Modifikasi Belajar Mandiri (Prawiradilaga dalam Prawiradilaga & Siregar, 2004)
  • 27. Komentar : • Bab Evolusi, membahas sekilas sejarah perkembangan disain pembelajaran. Uraian mencakup bagaimana disain pembelajaran pertama kali diterapkan di dunia militer, kemudian kemunculan teori baru setelah PD II berakhir. • Masa depan bidang disain pembelajaran juga menjadi bagian dari bab ini sebagaimana judul bab ini, sehingga pengajar dapat memperkirakan ‘perjalanan’ disain pembelajaran.
  • 28. BAB VII – PENUTUP A. Ringkasan • Disain pembelajaran merupakan hasil kajian para ahli selama bertahun-tahun. Keberadaan dan pilihan penerapannya dipengaruhi oleh paradigma pendidikan yang dianut oleh pengajar atau disainer itu sendiri. Paradigma pendidikan itu tersebut meliputi mengajar, pembelajaran dan belajar. Paradigma pembelajaran dan belajar sekarang sedang mendominasi. Kedua paradigma ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi. Sedangkan paradigma menjagar perlahan-lahan mulai ditinggalkan. • Sebagai sub bidang teknologi pendidikan favorit, disain pembelajaran kaya akan keragaman modelnya. Ragam model ditentukan misalnya dari tampilan visual, kelengkapan komponen, atau tata kerjanya. • Ragam pengetahuan menyangkut isi atau uraian materi ajar. Ragam pengetahuan menjadi salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengembangkan pembelajaran. Analisis pengetahuan menjadi ‘peta’ penyajian materi. Ragam pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, prosedur, kemampuan antarpribadi, sikap, motorik dan metakognisi. Ragam pengetahuan berguna untuk menentukan jenjang belajar, strategi pembelajaran, dan terkait dengan perbedaan individu.
  • 29. B. Kiat : Lingkungan Belajar Lembaga Pendidikan (Sekolah) dan Organisasi • Disain pembelajaran bersifat dinamis dan sangat potensial untuk diterapkan pada lingkungan pendidikan apapun juga. Penyesuaian memang harus dilakukan dalam beberapa hal seperti organisasi, usia peserta didik, fasilitas pendidikan yang tersedia, dan sebagainya. • Perlu kiranya diketahui bahwa beberapa istilah berbeda sering merujuk hal yang sama. Sebagai contoh, pembelajaran (instuction) sebenarnya dianggap sama dengan istilah pelatihan (training). Dengan demikian, rumusan serta bahasan dalam buku ini dapat juga diterapkan untuk situasi pelatihan organisasi. Lingkungan Sekolah • Jenjang pendidikan dasar biasanya berada dalam alur nyata, atau konkret. Sebaliknya, semakin dewasa usia peserta didik maka pilihan metode belajar menjadi semakin abstrak. Penyelenggaraan proses belajar untuk lingkungan sekolah berlandaskan prinsip sekolah berlandaskan prinsip psikologi perkembangan. • Beberapa ragam pengetahuan memerlukan situasi belajar yang memerlukan kreativitas penyelenggaraan belajar. • Laboratorium, kebun percobaan, kunjungan ke lokasi tertentu seperti museum merupakan kegiatan yang harus diintegrasikan dalam ragam pengetahuan. Organisasi • Di Indonesia terdapat beberapa kategori organisasi yang mempunyai misi dan fungsi yang berbeda, yakni lembaga pemerintahan, organisasi swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kategori organisasi ini mewarnai setiap program pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi tersebut. Untuk itu, ada beberapa hal yang patut dipertembangkan dalam merancang program pelatihan di antaranya sifat organisasi, jenis proses belajar, serta jenjang jabatan yang berlaku dalam organisasi. • Setiap organisasi mempunyai prioritas berdasarkan tugas dan profesi yang digeluti. • Belajar di organisasi memerlukan pendekatan belajar orang dewasa. Segmentasi model belajar ditentukan model dengan hati-hati mengingat proses belajar tersebut biasanya langsung dikaitkan dengan kompetensi bekerja karyawan. • Model-model belajar seperti belajar berbasis proyek, berbasis masalah, belajar kolaboratif dan studi kasus merupakan pilihan model belajar yang lebih baik diterapkan bagi program pendidikan dan pelatihan. • Pelatihan sering dikaitkan dengan upaya persiapan suatu organisasi di bidang SDM. Pelatihan dilaksanakan bagi setiap peserta yang akan mengemban tugas dalam jenjang yang lebih tinggi lagi atau untuk penempatan tugas yang berbeda.
  • 30. Komentar : • Bab VII, Penutup, mencangkup ringkasan seluruh bab dalam buku ini agar pengajar dapat memperoleh intisari. • Bab ini juga juga dilengkapi dengan kiat bagaimana pengajar bisa memodifikasi penerapan disain pembelajaran berdasarkan karakteristik organisasi atau lembaganya.