3. Struktur Drama Malin Kundang
Tema : Kedurhakaan terhadap ibu
Tokoh :
1. Malin Kundang
2. Mande Rubayah
3. Rasyid
4. Saudagar
5. Putri
4. Latar :
•Waktu :
1.Zaman dahulu (yang entah kapan terjadinya dan tidak
pasti dalam hitungan kalender masehi),
2.malam (Malam harinya Malin Kundang segera meminta
restu kepada ibunya yang baru saja pulang bekerja.),
3.pagi (Malin Kundang:“Malin Kundang berangkat besok
pagi bu”),
4.hujan, petir dan badai (Tiba-tiba di tengah perjalanan,
badai datang, angin bertiup kencang, gelombang air laut
naik, kilat menyambar-nyambar, kapal pun terguncang.
Malin Kundang:“Ada apa ini? Badai begitu besar.” Tiba-
tiba kilat menyambar Malin Kundang.)
•Tempat :
1.Pantai Air Manis, Padang, Sumatra Barat (Rasyid:“Ada kabar baik
untuk kita berdua. Saya tadi melihat ada sebuah kapal besar yang
sedang bersandar di pantai Air Manis siapa tau kita bisa ikut merantau
lewat kapal itu, maukah engkau ikut merantau denganku?”),
2.Warung dan perantauan (Ketika tiba di tempat perantauan, Rasyid dan
Malin Kundang beristirahat di sebuah warung. Malin Kundang :
“Bagaimana kita, kita akan kerja apa?”Rasyid:“Tidak tahu Malin
Kundang, saya juga sedang memikirkannya.” Tiba-tiba seseorang di
warung tersebut mendengar percakapan Malin Kundang dan Rasyid)
•Sosial : kehidupan di lingkungan pesisir pantai Air Manis, dan kondisi
5. Gaya bahasa : hiperbola, alusio, elipsis, pleonasme., retoris
Amanat :
1. Jangan durhaka kepada orangtuamu apalagi ibu
2. Bekerja keras untuk sesuatu yang diinginkan dengan giat dan rajin dan hilangkan pula
rasa malas
3. Apa yang kau tanam itu yang akankau tuai
4. Tetaplah rendah hati apapun kondisinya
Alur :
1.Alur berdasarkan waktu : alur maju
2.Alur berdasarkan kepadatan cerita : alur erat
3.Alur berdasarkan kriteria cara pengakhiran cerita : alur
tertutup
6. Struktur Drama Batu Menangis
Tema : Kedurhakaan
Tokoh :
1. Laras
2. Ibu Darmi
3. Dewi
4. Juned
5. Pedagang
7. Latar :
1. Waktu :
– Zaman dahulu (yang entah kapan terjadinya dan tidak pasti dalam hitungan
kalender masehi),
– Siang (Hari sudah menjelang siang, Laras pun terbangun dari tidurnya. Ia teringat
dengan alat-alat kecantikannya yang sudah habis, tak lama kemudian ibu dan
kedua adiknya datang. Tanpa basi basi Laras langsung menghampiri ibunya yang
baru sampai di pintu dan masih terlihat lelah.),
– Hujan dan petir (Beberapa saat kemudian, tiba-tiba langit menjadi mendung. Petir
menyambar-nyambar dan suara guntur bergemuruh memekakkan telinga. Hujan
deras pun turun.)
2. Tempat :
• Meliputi Kalimantan Barat (pedalaman) di ujung desa (Alkisah, di sebuah desa
terpencil di daerah Kalimantan Barat, Indonesia, hiduplah seorang janda tua
yang bernama ibu Darmi dengan dua orang putrinya yang cantik jelita, mereka
bernama Laras, dan Dewi. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang terletak di
ujung desa. ),
• Rumah (Kemudian laras meninggalkan adiknya, dan kembali mengagumi
kecantikannya di depan cermin.),
• Pasar (Sesampainya di pasar, seorang pedagang buah buahan menawarkan
dagangannya kepada Laras, dengan ucapannya yang sedikit merayu.)
3. Sosial : kehidupan di lingkungan masyarakat biasa yang berada pedalaman di
suatu desa
8. Alur :
1. Alur berdasarkan waktu : alur maju
2. Alur berdasarkan kepadatan cerita : alur erat
3. Alur berdasarkan kriteria cara pengakhiran cerita : alur
tertutup
Sudut pandang : orang pertama (aku, saya, ku, kami) (Laras:
“Hmmmmm… Aku memang perempuan tercantik di negri
ini! (sambil berkaca) yayaya… benarkan adikku sayang?”
(menoleh centil kepada adiknya (Dewi) yang sedang
menyapu, lalu mendekat) “Ya, tidak seperti kamu, yang
udik (mengangkat dagu Dewi dan mendorongnya) Hahaha”)
Gaya bahasa : hiperbola, alusio, elipsis, pleonasme,
eufeumisme, personifikasi
Amanat :
1. Jangan durhaka kepada orangtuamu apalagi ibu
2. Penyesalan datang diakhir
3. Saling mengasihi sesama saudara kandung
4. Bantu dan berbaktilah kepada orangtuamu
5. Apa yang kau tanam itu yang tuai
9. no aspek Malin Kundang Batu Menangis
1 Tema Kedurhakaan Kedurhakaan
2 Alur
Berdasarkan urutan waktu Maju Maju
Berdasarkan kepadatan cerita Erat Erat
Berdasarkan kriteria cara pengakhiran Tertutup Tertutup
3 Penokohan dan perwatakan
Berdasarkan sisi keterlibatan Malin Kundang : tokoh sentral Laras : tokoh sentral
Mande Rubayah : tokoh sentral Ibu Darmi : tokoh sentral
Berdasarkan Sifat Tokoh Antagonis Antagonis
Berdasarkan Peran dan perwatakan Tokoh utama juga tokoh bulat Tokoh utama juga tokoh bulat
Berkembang atau tidaknya Tokoh berkembang Tokoh berkembang
Berdasarkan pencerminan manusia Saudagar : tokoh tipikal Pedagang : tokoh tipikal
4 Latar waktu Hujan dan petir
Pada zaman dahulu kala
Pagi
Hujan dan petir
Pada zaman dahulu kala
Pagi
5 Amanat Jangan durhaka kepada orangtuamu
apalagi ibu
Apa yang kau tanam itu yang kau tuai
Jangan durhaka kepada orangtuamu
apalagi ibu
Apa yang kau tanam itu yang kau
tuai
6 Sudut pandang Orang ketiga Orang ketiga
7 Gaya bahasa Alusio
Hiperbola
Elipsis
Pleonasme
Alusio
Hiperbola
Elipsis
Pleonasme
10. no aspek Malin Kundang Batu Menangis
1 Latar
Latar berdasarkan tempat Pantai Air Manis di
Padang, Sumatera Barat, di
perantauan, warung
Pedalaman Kalimantan
Barat, di ujung sebuah desa,
rumah, sawah, pasar
Latar berdasarkan sosial Kehidupan di lingkungan
masyarakat biasa yang
berada di pedalaman hutan
Kehidupan di lingkungan
masyarakat biasa yang
berada di pesisir pantai
2 Gaya bahasa
Gaya bahasa Retoris Eufemisme
personifikasi
3 Amanat
Amanat Bekerja keras untuk sesuatu
yang diinginkan dengan
giat dan rajin dan hilangkan
pula rasa malas.
Tetaplah rendah hati
apapun kondisinya.
Penyesalan datang diakhir.
Saling mengasihi sesama
saudara kandung.
Bantu dan berbaktilah
kepada orangtuamu.