SlideShare a Scribd company logo
Kabut Jingga
Enam jam berlalu, Manda masih terbaring lemah di Rumah Sakit. Malangnya nasib

gadis manis ini, sejak dideteksi mengidap penyakit pneumonia ia tak lagi tampak

ceria. Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

(alveoli).


Gejala penyakit ini ditandai dengan adanya batuk disertai keluarnya darah atau

kesukaran bernapas gejala sianosis sentral, napas sesak atau penarikan dinding

dada sebelah bawah ke dalam (severe chest indrawing). Padahal sebelumnya ia

adalah gadis yang sangat bersemangat dan murah senyum.

Jadi teringat waktu pertama kali aku mengenalnya di awal kuliah, bisa dibilang

dia gadis yang paling mencolok dari gadis lainnya, mungkin karena baju-baju yang

dikenakannya selalu berwarna cerah sehingga membuat semua mata tertuju

kepadanya. Ditambah lagi sikapnya yang ramah, selalu menyapa setiap orang yang

dijumpainya. Rasanya sulit sekali untukku menghapal 200 mahasiswa di dalam

kelas besar itu, tapi anehnya itu tidak jadi masalah untuknya, ia bisa mengenali

siapapun yang disapanya itu.

Pernah aku terkejut dibuatnya, saat itu aku sedang berada di laboratorium

computer khusus untuk mahasiswa baru. Tiba-tiba ada seorang gadis duduk

disampingku, tentu saja sebagai laki-laki normal aku spontan menoleh kearahnya,

ternyata itu Alamanda. Emmmm,, tebak apa yang kulihat? Bukan,, bukan
senyuman manisnya tapi… yang kudapat adalah wajah aneh dengan lidah yang

dijulurkan ke depan dilengkapi dengan suara “Huweeek,,,”………

Tentu saja aku sangat kaget, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa, aku hanya

bisa terdiam karena bingung harus berbuat apa. Aku betul-betul tidak mengerti

kenapa ia memasang wajah seperti itu kepadaku. Tapi berawal dari kejadian

itulah aku mulai jatuh hati kepadanya, ekspresi lucunya itu tak akan pernah

kulupa. Dengan segala upaya akhirnya ia menerimaku sebagai kekasihnya.

Manda,,, tapi kini dia sudah berubah, 4 tahun bersamanya sudah tentu aku hapal

betul wajah, sikap, dan pribadinya. Kini, bola matanya yang bulat dan dikelilingi

bulu mata panjangnya tak lagi berbinar. Ada bayangan hitam di sekitar

pelupuknya, tak ada lagi pipi chubby yang membuatku gemas untuk mencubitnya,

yang ada hanya tubuh kurus lunglai tak berdaya.




“Mas,, maaf! silahkan tunggu diluar dulu ya, mau ganti infuse-nya mbak Alamanda”

ucap seorang suster yang membuyarkan lamunanku.

Sebelum beranjak keluar kutatap kekasihku yang sedari tadi belum siuman,

dalam hati kupanjatkan doa untuk kesembuhan bidadariku ini. Kududuk

termenung di bangku yang terdapat persis di depan kamar kelas dua itu, mencoba

mengingat masa indah bersama Manda. Dia seringkali berkhayal, seolah-olah

sudah menjadi istriku dan menganggap boneka kelincinya sebagai anak kami.

Pertamanya aku tidak setuju,, aku merasa seperti orang gila bila melakukan hal

bodoh itu. Tapi tampaknya Manda tak memperdulikan sikapku., dia terus hanyut
terbuai dalam khayalannya. Aku betul-betul tidak mengerti dengan jalan

pikirannya, kuputuskan untuk membiarkannya bersikap konyol seperti itu toh

tidak merugikanku. Sampai akhirnya suatu hari kutemukan ia pingsan di teras

depan rumahnya, tergeletak lemah dengan mulut yang penuh dengan darah.

Dengan sigap kubawa ia ke klinik terdekat, dokter hanya memberikan surat

rujukan ke Rumah Sakit agar Manda dirontgen dan melakukan tes darah, akan

tetapi saat itu Manda mengajakku langsung pulang ke rumah, pengen istirahat

katanya.

Sesampai di rumah, ia berkata “Kang, maafin Manda ya dah ngerepotin akang”

“Manda sayang,, sebenarnya kamu sakit apa siy? Kok gak pernah cerita sama aku?

Aku kan pacar kamu” tanyaku khawatir

“Aku juga gak ngerti kang, akhir-akhir dadaku sering sesak,, bahkan kalo dah gak

nahan aku suka batuk-batuk yang ada darahnya” Jawabnya


“Ya ampun Manda,, sudah berapa lama? Lalu kenapa tadi kamu gak mau langsung

ke Rumah Sakit, biar ketahuan sakit apa, kan bisa langsung diobatin” ucapku

semakin khawatir.

“Manda takut kang, Manda gak siap denger hasil dari dokter. Tadi aja waktu di

klinik Manda pengen buru-buru kabur. Manda takut kang,, Takut banget” dia

menjelaskan dengan linangan air mata dipipinya.

Tak tahan rasanya melihat pujaan hatiku ini menangis, lalu kupeluk dia dan ku

ucapkan “Aku sayang kamu Manda,, besok kita ke Rumah Sakit ya, kamu gak perlu

takut.. kan ada aku”

Dia menatapku tajam, air matanya semakin deras dan aku hanya bisa

mengerutkan kening dan memelas, berharap manda mau mendengar ucapanku.
“Kang,, jangan tinggalin aku ya! Aku pengen jadi istrimu kang,, istri yang nyata,,

bukan hanya khayalan”

Aku tidak mengerti apa yang ia maksud dengan istri khayalan. Tapi kucoba untuk

tidak membuatnya berfikir yang tidak-tidak. “kamu ini,, ada-ada aja. Sabar ya,

kita kuliah dulu, kerja dulu. Kan aku dah janji ma kamu 8 tahun lagi aku akan

melamar kamu” hiburku.


“itu dia kang,, 8 tahun kan masih lama. Sementara akang tau sendiri kondisi

Manda kayak gini, apa bisa Manda bertahan selama itu kang?” penjelasannya

membuatku geram

“Manda!!! Kamu ngomong apa siy? Kamu harus optimis. Jangan ngomong aneh-

aneh” ucapku dengan nada yang agak membentak


Dia menunduk dan menangis tersedu sedan,, aku jadi merasa bersalah “Sayang,

maaf ya kalo tadi aku kasar. Aku yakin kamu pasti bisa sembuh. Masalah umur

mah cuma Tuhan yang tau”

“Kang,, itulah mengapa sebabnya selama ini aku sering mengkhayal jadi istri

kamu,, aku takut gak sempat merasakan itu di dunia nyata,, boleh kan aku

mengkhayal?”

Oh Tuhan,, apa ini?

Aku rasanya seperti ditampar oleh ucapannya itu, selama ini aku sudah

menganggapnya konyol dengan khayalan bodohnya itu. Tak pernah terpikirkan

sedikitpun olehku alasannya seperti itu.
“Pik,, dari tadi dipanggil-panggil kok gak jawab? Lagi ngelamunin apa siy? Serius

amat! Gimana keadaan Manda?” Tanya Sella, wanita yang menjadi sahabat setia

Manda selama kuliah, dia begitu baik dan perhatian, dia sangat menyayangi

Manda. Ternyata wanita manis asal Bandung ini sudah sejak tadi ada

dihadapanku. Aku hanya menatapnya dan terdiam seperti orang tolol, akhir-akhir

ini semenjak Manda sakit aku memang terlihat lain dari biasanya.

Kepalaku penuh dengan pikiran-pikiran aneh, kuliahku, kerjaku, organisasi yang

kuketuai, perceraian kakakku, dan searang Manda,,, arrrrghhhhhhh……..          ingin

rasanya aku menutup mata dari semua ini,, sejenak saja tuk refresh. Tapi aku

bukan banci,, aku harus hadapi semua itu. Masalah bukan untuk dihindari tapi

untuk dicari jalan keluarnya. Aku harus bangkit,, aku harus hadapi semua ini,, ya..

Manda pasti bisa membuatku melupakan semua kepenatan ini,, tapi…. Saat ini dia

sedang terbaring tak berdaya,, oh Tuhan,, kau begitu menyayangiku, begitu

banyak ujian yg kau berikan untukku.

Tiba-tiba   seorang   suster   yang    tadi   mengganti   infuse   Manda   kembali

membangunkanku dari lamunan panjang, ia berkata “Mas,, mbaknya sudah

bangun”. Seketika itu hatiku bergetar entah perasaan apa ini yg pasti aku sangat

rindu ngobrol sama Manda. Lalu aku dan Sella masuk ke salam ruangan berukuran

5x3m yang diberi sekat ditengahnya.

Manisnya,,, dia tersenyum padaku,, kupegang tangan kecilnya.

“Kang,, Fima mana? Aku kangen” dia menanyakan boneka kelincinya. Nama Fima

diambil dari nama kami berdua, yaitu Taufik dan Alamanda. Lalu kuambilkan

boneka berwarna pink-putih dari tas biru motif polkadot itu, lalu kuberikan

kepadanya. Manda tampak girang,, tampaknya dia betul-betul menyayangi boneka

itu. Aneh memang tapi tak apalah yang penting Mandaku bisa tersenyum, itu
sudah cukup bagiku. Sella sudah hapal betul dengan tingkah Manda, malahan dia

ikut hanyut terbuai dalam khayalan wanitaku itu. Aku betul-betuk tidak mengerti

jalan pikiran wanita-wanita ini, betul-betul konyol.




Lima hari sudah Manda dirawat,, kondisinya semakin memburuk, rambutnya mulai

rontok,, satu jam sekali darah keluar bersama batuknya. Aku hanya bisa

berdoa,,,, dokter mengatakan Manda tidak akan bertahan lama. Perasaanku

berkecamuk, jiwaku bergemuruh, kuharap analisa dokter salah. Aku betul-betul

menyayangi Manda, aku tidak ingin kehilangan gadisku ini. Hari-hariku kuhabiskan

bersama Manda,, ku tak ingin melewatkan setiap detik bersamanya. Mataku tak

lagi dapat terpejam,, kutahan rasa kantukku. Kuingin menjaga kekasih hatiku ini.

Ayah ibunya sudah mengingatkan aku untuk istirahat sejenak dan bergantian

menjaga Manda,, tapi tak bisa,, aku sangat khawatir dengan kesehatan Manda.




Ini adalah minggu kedua Manda terkulai lemah di Rumah Sakit,, tadi pagi

rambutnya digunduli,, karena rontoknya yang semakin parah… pendengarannya

pun mulai tak bagus,, tubuhnya semakin kurus,, hanya berbobot 36 kg padahal

tingginya 165 cm. Bayangkan saja betapa kecilnya tubuh Mandaku,, sungguh

sangat memprihatinkan,, seperti tak ada harapan lagi. Rasa sedihku sudah
teramat besar, sampai tak dapat lagi ku mengeluarkan air mata. Kasihan sekali

Manda,, tak terbayangkan betapa sakitnya ia saat ini.

Sesayup kudengar suara memanggilku. Oh Tuhan,, Manda memanggilku.

“ada apa sayang??? Emm,,, kangen aku ya?” kucoba menggodanya meski dalam

hati tak sanggup kumenahan tangis.

“kang,, di.. dala..m tas a..da… dia..ry..ku… sim..pan ya..!” ucapnya terbatah-batah.

Lalu kuulurkan tanganku untuk meraih tas berwarna pink dengan motif polkadot

milik Manda. Kutemukan sebuah buku harian berwarna hijau muda dengan fotoku

bersama Manda sebagai covernya. Kulihat Manda tertidur lagi,, sepertinya tadi

dia mengigau.

Kubuka satu per satu lembaran buku harian itu,, semua ditulis dengan rapi dengan

bolpoin berwarna-warni disertai gambar-gambar lucu dipinggir tulisannya.. semua

yang tertulis adalah cerita tentang aku,, tingkahku,, dan semua sikapku terhadap

Manda,, tak ada yang ditutupi,, kekesalannya,, kebahagiaannya,, kesedihan,, dan

semua yang dirasakannya ditulis tanpa beban. Kuberfikir sejenak dan mengingat-

ingat semua kejadian itu,, Manda… kau betul-betul gadisku… begitu detainya kau

amati semua tingkahku,, membuatku semakin sayang padamu. Di halaman terakhir

tertulis:


Kang,,
Terimakasih atas cintamu…
Kasihmu,..
Waktumu,..
Pengorbananmu…
Dan semua yang tlah kau berikan untukku
Terima kasih kang!
Terimakasih telah menemaniku di sisa hidupku ini
Bolehkah aku meminta satu hal??
Barangkali ini permintaan terakhirku
Bawalah aku ke atas gunung menumbing.
Tepat pukul 5 sore pada tanggal 15 desember nanti
Aku mohon dengan segenap jiwa dan ragaku

                                                                     Dengan cinta

                                                               Alamanda Karunia



“15 desember?”


Oh Tuhan… itu berarti hari ini,, saat ini waktu menunjukkan pukul 14.38,,

perjalanan menuju gunung menumbing kurang lebih sekitar 3 jam,, aku harus

segera bergegas membawa Manda pergi untuk memenuhi permintaannya.

Tak ada suster atau siapapun yang bisa kuhubungi. Akhirnya tanpa pamit,,

kugendong Manda keluar Rumah Sakit. Kubawa ia melaju bersama baleno hitamku

dengan kecepatan 140 km/jam,, cukup berbahaya untuk melewati bebatuan terjal

menuju gunung menunbing itu. Untungnya mobil dapat naik sampai 10 m di bawah

puncak gunung,, kami sampai pukul 16.40,, lalu kugendong Manda menuju puncak

gunung.. ada pohon tumbang disana,, kuajak Manda duduk di atas pohon itu,,

kubalut ia dengan jaketku,,

Matanya menerawang jauh,, menengok ke kanan dan ke kiri,, ku terus menjaganya

dan melakukan apapun yang diinginkannya. Perlahan dan terbatah ia bisikan

sesuatu di telingaku “kang,, kita dikelilingi kabut,, kabut yang berwarna jingga,,

bagus ya… indah banget…”


Kupeluk Manda yang tampak semakin kedinginan.
“kang,, kamu tau? kabut itu adalah aku.. usang dan tak berdaya,, warna jingga itu

adalah kamu,, kamu mewarnai hariku.. dengan cintamu,, membuatku tampak

indah,, menutupi keusanganku,, terimakasih ya kang” lanjutnya.

Tak dapat kumenahan tangis,, ini air mata pertama yang keluar dari mataku

setelah 14 tahun yang lalu terakhir kali kumengeluarkannya,, yaitu saat ayahku

meninggal akibat diabetes.


Kukecup kening Manda dan berulang kali kuucapkan “aku sayang kamu,, aku cinta

kamu Manda! Aku akan selalu menjaga kamu”

Kupeluk erat tubuh Manda.. “cepet sembuh ya sayang,, setelah itu kita menikah,,

ya sayang ya!” tambahku tuk membuktikan pada Manda bahwa aku betul-betul

menyayanginya. Tapi Manda hanya terdiam,, tak menanggapi omonganku itu,,

kulihat matanya terpejam,, ia tampak lelah sekali.

Kubawa Manda masuk ke dalam mobil dan membiarkannya istirahat sejenak,

kuturunkan sandaran kursi. Kutunggu beberapa menit tuk menikmati keindahan

kabut jingga yang ada disekitar puncak gunung menumbing itu. Sesaat kemudian

hari semakin gelap,, kabut pun tak lagi berwarna jingga.. aku segera kembali ke

mobil tuk memberitahu Manda dan hendak mengajaknya kembali ke rumah sakit.

“sayang,,, udah malem niy,, pulang yuk! Kabut jingganya juga dah ilang,, besok kita

kesini lagi yaa!” ucapku sambil mengeluskan kepalanya..

Tapi,, tampaknya ia tak mendengar ucapanku.. mungkin karena kelelahan.

Lalu kucoba untuk memasangkan sabuk pengaman ke tubuh Manda.. ku betulkan

posisi duduknya,, kusandarkan kepalanya dengan bantal agar tidurnya lebih

nyaman. Tapi.. wajahnya begitu pucat,, dan membiru.. aku mulai khawatir.. tapi

kucoba meyakinkan diri bahwa ia hanya kedinginan. Seketika kubergegas
beranjak dari puncak gunung itu. Sepanjang perjalanan Manda hanya tertidur

pulas. Kubawa Manda ke Rumah Sakit,, sesampai di tempat parkir aku merasa

sangat lelah dan ikut tertidur di dalam mobil.




Tuk,,tuk,,tuk,,tuk!!!!

Kudengar ada yang mengetuk kaca mobilku.. kepalaku berat sekali,, mungkin ini

efek dari begadang berminggu-minggu tuk menjaga Manda. Perlahan kubuka kaca

mobil,, ternyata om Rasyid,, ayahnya Manda. “eh,, om. Maaf saya tertidur”

jawabku setengah sadar.

“darimana saja kamu? Kenapa tidak mengabari kita dahulu sebelum meninggalkan

Manda?” ucap om rasyiid dengan nada kesal

“meninggalkan Manda?” kuberfikir sejenak dan mencoba mengingat kembali apa

yang telah kulakukan hari ini.

“oh,, iya om.. maaf! Tadi aku gak sempat minta ijin sama om buat mengajak Manda

jalan-jalan. Aku buru2 om,, Maaf” mungkin om Rasyid marah karena aku telah

membawa pergi Manda tanpa ijin.

“jalan-jalan kemana? Dari siang tadi kamu pergi meninggalkan Manda,, sampai

akhirnya pihak Rumah Sakit yang mengabari saya,, memberi tahu Manda sekarat”

om Rasyid tampak sangan bingung

Tentu saja aku tak kalah bingungnya,, aku tidak pernah meninggalkan Manda,,

jelas-jelas dari tadi aku bersamanya. Kutatap jok sebelah kiriku,, Manda tak ada
disebelahku,, Auwwwwwwww… kepalaku sakit sekali.. kupaksakan mengumpulkan

tenaga dan keluar dari mobil. Om Rasyid menarik tanganku dan mengajak ke

ruang ICU. Aku menceritakan semua kejadian yang aku alami selama di gunung

menumbing..

Om Rasyid dan tante Fatimah tampak bingung dan saling menatap,, mereka

berusaha meyakinkan aku bahwa peristiwa itu adalah mimpiku saja. Karena dari

siang tadi Manda terbaring di Rumah Sakit dan dijaga suster Nia,, sampai

akhirnya suster itu menghubungi om Rasyid untuk memberitahu Manda sekarat,

dan sampai saat ini Manda masih ditangani dokter.

Aku betul-betul tidak mengerti,, mana mungkin aku bermimpi.. aku sangat yakin

semua itu benar2 terjadi. Aku coba kembali ke mobil dan memastikan

kebenarannya,, kulihat banyak goresan pada balenoku,, seperti goresan ranting

pohon,, ban depan sebelah kiri pun bocor tertancap paku,,, kuteliti lagi seisi

mobilku,, jok kursi depan sebelah kiri turun menjadi 120º persis seperti posisi

disaat aku membiarkannya beristirahat saat di gunung menumbing tadi. Semua

itu cukup membuktikan kalau tadi Manda betul-betul pergi bersamaku, tapi

kenapa om Rasyid dan Tante Fatimah berkata begitu ya? Aku benar-benar tidak

mengerti.

“pik,, lagi nyari apa? Bingung banget siy kayaknya” Sella mengejutkanku,, aku

hanya senyum dan kembali larut dalam kebingunganku.

“pik,, ada apa siy?” Tanya Sella lagi,, tapi aku tetap tak menjawab apa-apa,

kutatap wajah Sella sambil mengerutkan keningku.

“Halooooo,,, hmm,, lo bae-bae aja kan? Aneeeeh!!!” dia pun berlalu dari

hadapanku,, tapi setelah 6 langkah dia kembali “oya,,, tadi lo bawa Manda
kemana? 2 jam gwa nungguin tapi lo gak balik-balik,, kemana siy?” ucapannya

mengejutkanku.

“Maksudmu tadi siang kan? Iya kan Sel?” tanyaku

“iya,, sekitar jam 3. lo bawa Manda kemana siy? Gw kan khawatir. Gw mpe

ketiduran di sana,, bangun-bangun dah jam 5 lewat,, tapi lo belum balik juga. Gw

Tanya suster gak ada yang tau. Ya udah gw pulang dulu deh” ceritanya panjang.

Hmmmmm….

Akhirnya,, ada sedikit pencerahan untukku. Setidaknya,, tadi Aku betul-betul

pergi dengan Manda ke Gunung itu, lalu kuceritakan semuanya kepada Sella.


“emmm,,, romantis bangeeeeeeet. Ada gak ya cwo yang mau mewujudkan impian

gw,, kaya lo mewujudkan permintaan Manda. Hehehe… btw,, suster itu aneh

banget siy,, koq bisa-bisanya dia ngirain gw Manda. Hwahaha…” celoteh Sella

“lo sih,, pake tidur di tempat tidur pasien,, ya gak salah dong dia ngira lo Manda”

jawabku

“eh,, gitu ya. Emmmm,,, niy.. cincin sama alat sholatnya. 10 menit lagi penghulunya

datang. Samperin Manda yuk!”

Oh Tuhan,, ini hari pernikahanku,, kenapa aku bisa lupa? Untung ada Sella yang

mempersiapkan semuanya. “iya Sel,, makasih ya! gwa ke toilet dulu,, lo duluan aja

ntar gwa nyusul” ucapku girang tak sabar ingin mewujudkan impian Manda,,

menikahinya,, aku sangat menyayanginya. Oh Tuhan,, sembuhkan Mandaku,, beri

ia kesempatan untuk menjalani hidup bersamaku.

Ring tone ‘out of my head-nya fastball’ berbunyi dari ponsel ku,, ternyata om

Rasyid.
“iya om,, saya masih di tempat parkir,, sebentar lagi saya kesana.” Tapi om Rasyid

diam saja “halooo,, om.. haloooo,,,” kucoba menyapa om Rasyid tapi tetap tak ada

jawaban. Mungkin tak sengaja beliau menekan ponselnya, pikirku. Aku segera

bergegas menuju ruang ICU dan memberi syarat kepada Sella untuk mengikutiku.

Saat melewati lobby Rumah Sakit,, Ponselku kembali berbunyi,, kudengar suara

tante Fatimah “pik,, kita………… kita.. telah kehilangan Manda pik,, hiks..hiks..”


Tubuhku lemas,, kakiku tak mampu berjalan,, lidahku kelu,, aku tak dapat berbuat

apa-apa.. aku.. aku tak berdaya,, aku kehilangan separuh nafasku..

Innalillahi wainaillaihi rajiun

Mandaaaaaaaaaa…… kenapa cepat sekali? Kenapa kau tak menunggu sebentar

saja,, aku ingin mewujudkan impianmu sayang. Aku ingin menjadi suamimu!


Mandaaaaaaaa,,, maafkan aku,, yang tak mendampingi kepergianmu

Alamanda Karunia,, Aku sayang Kamu……

Aku janji akan menikahimu,, tak disini tapi disana,, di rumah Allah di Surga.

Amiiiien.




                                                     Desminda, 21 Desember 2007

More Related Content

What's hot

Tersayat cinta
Tersayat cintaTersayat cinta
Tersayat cinta
Andre Yuan Apri Wibawa
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
Vilkar Net
 
Cerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanCerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanErman Hidayat
 
Cerpen 1 pop
Cerpen 1 popCerpen 1 pop
Cerpen 1 pop
rully prasetyawati
 
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlapCerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
taufikku
 
Cerpen d hikayat
Cerpen d hikayatCerpen d hikayat
Cerpen d hikayat
Aura Net
 
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Arvinoor Siregar SH MH
 
Cerita
CeritaCerita
My cerpen "Kotak Buah"
My cerpen "Kotak Buah"My cerpen "Kotak Buah"
My cerpen "Kotak Buah"
Anggy Herny Anggraeni
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiriNovi Indah
 
Hujan di bulan desember
Hujan di bulan desemberHujan di bulan desember
Hujan di bulan desember
Zahrotin Niza
 
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
UIN Imam Bonjol Padang (IAIN)
 
Cerpen "Meraih Mimpi"
Cerpen "Meraih Mimpi"Cerpen "Meraih Mimpi"
Cerpen "Meraih Mimpi"
Fadlilah Sabila
 
Wajah (sides sudyarto ds)
Wajah (sides sudyarto ds)Wajah (sides sudyarto ds)
Wajah (sides sudyarto ds)
Arvinoor Siregar SH MH
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangdesmin
 
Lost One Love
Lost One LoveLost One Love
Lost One Love
Dian Arifin
 

What's hot (20)

Tentang aku
Tentang akuTentang aku
Tentang aku
 
Tersayat cinta
Tersayat cintaTersayat cinta
Tersayat cinta
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Cerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanCerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukan
 
Cerpen 1 pop
Cerpen 1 popCerpen 1 pop
Cerpen 1 pop
 
Contoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatanContoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatan
 
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlapCerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
 
Cerpen d hikayat
Cerpen d hikayatCerpen d hikayat
Cerpen d hikayat
 
Adekecil
AdekecilAdekecil
Adekecil
 
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
 
Cerita
CeritaCerita
Cerita
 
Hyrftu
HyrftuHyrftu
Hyrftu
 
My cerpen "Kotak Buah"
My cerpen "Kotak Buah"My cerpen "Kotak Buah"
My cerpen "Kotak Buah"
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiri
 
Hujan di bulan desember
Hujan di bulan desemberHujan di bulan desember
Hujan di bulan desember
 
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
Dear diary di negeri sakura by (seshakri)
 
Cerpen "Meraih Mimpi"
Cerpen "Meraih Mimpi"Cerpen "Meraih Mimpi"
Cerpen "Meraih Mimpi"
 
Wajah (sides sudyarto ds)
Wajah (sides sudyarto ds)Wajah (sides sudyarto ds)
Wajah (sides sudyarto ds)
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembang
 
Lost One Love
Lost One LoveLost One Love
Lost One Love
 

Viewers also liked

Hidayat dimata salsabila
Hidayat dimata salsabilaHidayat dimata salsabila
Hidayat dimata salsabiladesmin
 
i love my family
i love my familyi love my family
i love my familydesmin
 
Gw sayang lo
Gw sayang loGw sayang lo
Gw sayang lodesmin
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produkFaktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produkTia Darmayanti
 
SimplesVet - Gestão de clínicas veterinárias e petshops
SimplesVet - Gestão de clínicas veterinárias e petshopsSimplesVet - Gestão de clínicas veterinárias e petshops
SimplesVet - Gestão de clínicas veterinárias e petshops
SimplesVet
 
מצגת קורס אלקטרוניקה
מצגת קורס אלקטרוניקהמצגת קורס אלקטרוניקה
מצגת קורס אלקטרוניקהgoodvibes
 
Ana lisete camacho
Ana lisete camachoAna lisete camacho
Ana lisete camacho
Elisabete Timoteo
 
Information Skills: 5. Referencing & Copyright (Natural Sciences, Bangor Univ...
Information Skills: 5. Referencing & Copyright (Natural Sciences, Bangor Univ...Information Skills: 5. Referencing & Copyright (Natural Sciences, Bangor Univ...
Information Skills: 5. Referencing & Copyright (Natural Sciences, Bangor Univ...
Vashti Zarach
 
Presentatie Louis de koning - Het cashflowmodel
Presentatie Louis de koning - Het cashflowmodelPresentatie Louis de koning - Het cashflowmodel
Presentatie Louis de koning - Het cashflowmodelconquaestormarketing
 
Architecture of al andalus
Architecture of al  andalusArchitecture of al  andalus
Architecture of al andalusberdonce99
 
All of me
All of meAll of me
All of me
ANDERSON LUIZ
 
Diogo sousa
Diogo sousaDiogo sousa
Diogo sousa
Elisabete Timoteo
 
Presentation de la web 2.0
Presentation de la web 2.0Presentation de la web 2.0
Presentation de la web 2.0carlaivette16
 
Guia operativa-escuelas-publicas-2015-2016
Guia operativa-escuelas-publicas-2015-2016Guia operativa-escuelas-publicas-2015-2016
Guia operativa-escuelas-publicas-2015-2016
PrincessAnna80
 
Translation and the commentry on the holy quran
Translation and the commentry on the holy quranTranslation and the commentry on the holy quran
Translation and the commentry on the holy quranJumma Khan
 
Efy (manual de identidad corporativa)
Efy (manual de identidad corporativa)Efy (manual de identidad corporativa)
Efy (manual de identidad corporativa)
Carlos Espitia
 
Tema 6.3- Crisis del 98 y fin del imperio colonial-sergio y ángel
Tema 6.3- Crisis del 98 y fin del imperio colonial-sergio y ángelTema 6.3- Crisis del 98 y fin del imperio colonial-sergio y ángel
Tema 6.3- Crisis del 98 y fin del imperio colonial-sergio y ángeljjsg23
 

Viewers also liked (20)

Hidayat dimata salsabila
Hidayat dimata salsabilaHidayat dimata salsabila
Hidayat dimata salsabila
 
i love my family
i love my familyi love my family
i love my family
 
Gw sayang lo
Gw sayang loGw sayang lo
Gw sayang lo
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produkFaktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
 
SimplesVet - Gestão de clínicas veterinárias e petshops
SimplesVet - Gestão de clínicas veterinárias e petshopsSimplesVet - Gestão de clínicas veterinárias e petshops
SimplesVet - Gestão de clínicas veterinárias e petshops
 
BRANDiD AngelList
BRANDiD AngelListBRANDiD AngelList
BRANDiD AngelList
 
מצגת קורס אלקטרוניקה
מצגת קורס אלקטרוניקהמצגת קורס אלקטרוניקה
מצגת קורס אלקטרוניקה
 
Ana lisete camacho
Ana lisete camachoAna lisete camacho
Ana lisete camacho
 
CCResume
CCResumeCCResume
CCResume
 
Information Skills: 5. Referencing & Copyright (Natural Sciences, Bangor Univ...
Information Skills: 5. Referencing & Copyright (Natural Sciences, Bangor Univ...Information Skills: 5. Referencing & Copyright (Natural Sciences, Bangor Univ...
Information Skills: 5. Referencing & Copyright (Natural Sciences, Bangor Univ...
 
Presentatie Louis de koning - Het cashflowmodel
Presentatie Louis de koning - Het cashflowmodelPresentatie Louis de koning - Het cashflowmodel
Presentatie Louis de koning - Het cashflowmodel
 
Architecture of al andalus
Architecture of al  andalusArchitecture of al  andalus
Architecture of al andalus
 
All of me
All of meAll of me
All of me
 
Diogo sousa
Diogo sousaDiogo sousa
Diogo sousa
 
Presentation de la web 2.0
Presentation de la web 2.0Presentation de la web 2.0
Presentation de la web 2.0
 
Guia operativa-escuelas-publicas-2015-2016
Guia operativa-escuelas-publicas-2015-2016Guia operativa-escuelas-publicas-2015-2016
Guia operativa-escuelas-publicas-2015-2016
 
YK Resume New
YK Resume NewYK Resume New
YK Resume New
 
Translation and the commentry on the holy quran
Translation and the commentry on the holy quranTranslation and the commentry on the holy quran
Translation and the commentry on the holy quran
 
Efy (manual de identidad corporativa)
Efy (manual de identidad corporativa)Efy (manual de identidad corporativa)
Efy (manual de identidad corporativa)
 
Tema 6.3- Crisis del 98 y fin del imperio colonial-sergio y ángel
Tema 6.3- Crisis del 98 y fin del imperio colonial-sergio y ángelTema 6.3- Crisis del 98 y fin del imperio colonial-sergio y ángel
Tema 6.3- Crisis del 98 y fin del imperio colonial-sergio y ángel
 

Similar to Kabut jingga

Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
Arvinoor Siregar SH MH
 
Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
Arvinoor Siregar SH MH
 
Monolog kasir kita.docx
Monolog kasir kita.docxMonolog kasir kita.docx
Monolog kasir kita.docx
MuhammadRizkyAditya2
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
HendryPutrihijau
 
Rembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata IbuRembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata Ibujefkenzie
 
Rasa yang tertinggal
Rasa yang tertinggalRasa yang tertinggal
Rasa yang tertinggal
Dwi Hertyanto Santoso
 
Aku tersesat
Aku tersesatAku tersesat
Aku tersesat
Nelva Kirana
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)
Arvinoor Siregar SH MH
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)
arvin2014
 
ILANA TAN " summer in seoul "
ILANA TAN "  summer in seoul "ILANA TAN "  summer in seoul "
ILANA TAN " summer in seoul "
Tara Clara
 
Cc 1
Cc 1Cc 1
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
Sarif Hidayat
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuHeni Handayani
 

Similar to Kabut jingga (20)

Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
 
Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
 
Monolog kasir kita.docx
Monolog kasir kita.docxMonolog kasir kita.docx
Monolog kasir kita.docx
 
Sampai jumpa di surga
Sampai jumpa di surgaSampai jumpa di surga
Sampai jumpa di surga
 
short story
short storyshort story
short story
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
 
Rembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata IbuRembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata Ibu
 
Post 1
Post 1Post 1
Post 1
 
Cinta Asya
Cinta AsyaCinta Asya
Cinta Asya
 
Rasa yang tertinggal
Rasa yang tertinggalRasa yang tertinggal
Rasa yang tertinggal
 
Aku tersesat
Aku tersesatAku tersesat
Aku tersesat
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)
 
ILANA TAN " summer in seoul "
ILANA TAN "  summer in seoul "ILANA TAN "  summer in seoul "
ILANA TAN " summer in seoul "
 
Asmanadia rembulandimataibu.
Asmanadia rembulandimataibu.Asmanadia rembulandimataibu.
Asmanadia rembulandimataibu.
 
Cc 1
Cc 1Cc 1
Cc 1
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
A. guardian angel
A. guardian angelA. guardian angel
A. guardian angel
 
A. guardian angel
A. guardian angelA. guardian angel
A. guardian angel
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktu
 

Recently uploaded

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

Kabut jingga

  • 1. Kabut Jingga Enam jam berlalu, Manda masih terbaring lemah di Rumah Sakit. Malangnya nasib gadis manis ini, sejak dideteksi mengidap penyakit pneumonia ia tak lagi tampak ceria. Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Gejala penyakit ini ditandai dengan adanya batuk disertai keluarnya darah atau kesukaran bernapas gejala sianosis sentral, napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest indrawing). Padahal sebelumnya ia adalah gadis yang sangat bersemangat dan murah senyum. Jadi teringat waktu pertama kali aku mengenalnya di awal kuliah, bisa dibilang dia gadis yang paling mencolok dari gadis lainnya, mungkin karena baju-baju yang dikenakannya selalu berwarna cerah sehingga membuat semua mata tertuju kepadanya. Ditambah lagi sikapnya yang ramah, selalu menyapa setiap orang yang dijumpainya. Rasanya sulit sekali untukku menghapal 200 mahasiswa di dalam kelas besar itu, tapi anehnya itu tidak jadi masalah untuknya, ia bisa mengenali siapapun yang disapanya itu. Pernah aku terkejut dibuatnya, saat itu aku sedang berada di laboratorium computer khusus untuk mahasiswa baru. Tiba-tiba ada seorang gadis duduk disampingku, tentu saja sebagai laki-laki normal aku spontan menoleh kearahnya, ternyata itu Alamanda. Emmmm,, tebak apa yang kulihat? Bukan,, bukan
  • 2. senyuman manisnya tapi… yang kudapat adalah wajah aneh dengan lidah yang dijulurkan ke depan dilengkapi dengan suara “Huweeek,,,”……… Tentu saja aku sangat kaget, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa, aku hanya bisa terdiam karena bingung harus berbuat apa. Aku betul-betul tidak mengerti kenapa ia memasang wajah seperti itu kepadaku. Tapi berawal dari kejadian itulah aku mulai jatuh hati kepadanya, ekspresi lucunya itu tak akan pernah kulupa. Dengan segala upaya akhirnya ia menerimaku sebagai kekasihnya. Manda,,, tapi kini dia sudah berubah, 4 tahun bersamanya sudah tentu aku hapal betul wajah, sikap, dan pribadinya. Kini, bola matanya yang bulat dan dikelilingi bulu mata panjangnya tak lagi berbinar. Ada bayangan hitam di sekitar pelupuknya, tak ada lagi pipi chubby yang membuatku gemas untuk mencubitnya, yang ada hanya tubuh kurus lunglai tak berdaya. “Mas,, maaf! silahkan tunggu diluar dulu ya, mau ganti infuse-nya mbak Alamanda” ucap seorang suster yang membuyarkan lamunanku. Sebelum beranjak keluar kutatap kekasihku yang sedari tadi belum siuman, dalam hati kupanjatkan doa untuk kesembuhan bidadariku ini. Kududuk termenung di bangku yang terdapat persis di depan kamar kelas dua itu, mencoba mengingat masa indah bersama Manda. Dia seringkali berkhayal, seolah-olah sudah menjadi istriku dan menganggap boneka kelincinya sebagai anak kami. Pertamanya aku tidak setuju,, aku merasa seperti orang gila bila melakukan hal bodoh itu. Tapi tampaknya Manda tak memperdulikan sikapku., dia terus hanyut
  • 3. terbuai dalam khayalannya. Aku betul-betul tidak mengerti dengan jalan pikirannya, kuputuskan untuk membiarkannya bersikap konyol seperti itu toh tidak merugikanku. Sampai akhirnya suatu hari kutemukan ia pingsan di teras depan rumahnya, tergeletak lemah dengan mulut yang penuh dengan darah. Dengan sigap kubawa ia ke klinik terdekat, dokter hanya memberikan surat rujukan ke Rumah Sakit agar Manda dirontgen dan melakukan tes darah, akan tetapi saat itu Manda mengajakku langsung pulang ke rumah, pengen istirahat katanya. Sesampai di rumah, ia berkata “Kang, maafin Manda ya dah ngerepotin akang” “Manda sayang,, sebenarnya kamu sakit apa siy? Kok gak pernah cerita sama aku? Aku kan pacar kamu” tanyaku khawatir “Aku juga gak ngerti kang, akhir-akhir dadaku sering sesak,, bahkan kalo dah gak nahan aku suka batuk-batuk yang ada darahnya” Jawabnya “Ya ampun Manda,, sudah berapa lama? Lalu kenapa tadi kamu gak mau langsung ke Rumah Sakit, biar ketahuan sakit apa, kan bisa langsung diobatin” ucapku semakin khawatir. “Manda takut kang, Manda gak siap denger hasil dari dokter. Tadi aja waktu di klinik Manda pengen buru-buru kabur. Manda takut kang,, Takut banget” dia menjelaskan dengan linangan air mata dipipinya. Tak tahan rasanya melihat pujaan hatiku ini menangis, lalu kupeluk dia dan ku ucapkan “Aku sayang kamu Manda,, besok kita ke Rumah Sakit ya, kamu gak perlu takut.. kan ada aku” Dia menatapku tajam, air matanya semakin deras dan aku hanya bisa mengerutkan kening dan memelas, berharap manda mau mendengar ucapanku.
  • 4. “Kang,, jangan tinggalin aku ya! Aku pengen jadi istrimu kang,, istri yang nyata,, bukan hanya khayalan” Aku tidak mengerti apa yang ia maksud dengan istri khayalan. Tapi kucoba untuk tidak membuatnya berfikir yang tidak-tidak. “kamu ini,, ada-ada aja. Sabar ya, kita kuliah dulu, kerja dulu. Kan aku dah janji ma kamu 8 tahun lagi aku akan melamar kamu” hiburku. “itu dia kang,, 8 tahun kan masih lama. Sementara akang tau sendiri kondisi Manda kayak gini, apa bisa Manda bertahan selama itu kang?” penjelasannya membuatku geram “Manda!!! Kamu ngomong apa siy? Kamu harus optimis. Jangan ngomong aneh- aneh” ucapku dengan nada yang agak membentak Dia menunduk dan menangis tersedu sedan,, aku jadi merasa bersalah “Sayang, maaf ya kalo tadi aku kasar. Aku yakin kamu pasti bisa sembuh. Masalah umur mah cuma Tuhan yang tau” “Kang,, itulah mengapa sebabnya selama ini aku sering mengkhayal jadi istri kamu,, aku takut gak sempat merasakan itu di dunia nyata,, boleh kan aku mengkhayal?” Oh Tuhan,, apa ini? Aku rasanya seperti ditampar oleh ucapannya itu, selama ini aku sudah menganggapnya konyol dengan khayalan bodohnya itu. Tak pernah terpikirkan sedikitpun olehku alasannya seperti itu.
  • 5. “Pik,, dari tadi dipanggil-panggil kok gak jawab? Lagi ngelamunin apa siy? Serius amat! Gimana keadaan Manda?” Tanya Sella, wanita yang menjadi sahabat setia Manda selama kuliah, dia begitu baik dan perhatian, dia sangat menyayangi Manda. Ternyata wanita manis asal Bandung ini sudah sejak tadi ada dihadapanku. Aku hanya menatapnya dan terdiam seperti orang tolol, akhir-akhir ini semenjak Manda sakit aku memang terlihat lain dari biasanya. Kepalaku penuh dengan pikiran-pikiran aneh, kuliahku, kerjaku, organisasi yang kuketuai, perceraian kakakku, dan searang Manda,,, arrrrghhhhhhh…….. ingin rasanya aku menutup mata dari semua ini,, sejenak saja tuk refresh. Tapi aku bukan banci,, aku harus hadapi semua itu. Masalah bukan untuk dihindari tapi untuk dicari jalan keluarnya. Aku harus bangkit,, aku harus hadapi semua ini,, ya.. Manda pasti bisa membuatku melupakan semua kepenatan ini,, tapi…. Saat ini dia sedang terbaring tak berdaya,, oh Tuhan,, kau begitu menyayangiku, begitu banyak ujian yg kau berikan untukku. Tiba-tiba seorang suster yang tadi mengganti infuse Manda kembali membangunkanku dari lamunan panjang, ia berkata “Mas,, mbaknya sudah bangun”. Seketika itu hatiku bergetar entah perasaan apa ini yg pasti aku sangat rindu ngobrol sama Manda. Lalu aku dan Sella masuk ke salam ruangan berukuran 5x3m yang diberi sekat ditengahnya. Manisnya,,, dia tersenyum padaku,, kupegang tangan kecilnya. “Kang,, Fima mana? Aku kangen” dia menanyakan boneka kelincinya. Nama Fima diambil dari nama kami berdua, yaitu Taufik dan Alamanda. Lalu kuambilkan boneka berwarna pink-putih dari tas biru motif polkadot itu, lalu kuberikan kepadanya. Manda tampak girang,, tampaknya dia betul-betul menyayangi boneka itu. Aneh memang tapi tak apalah yang penting Mandaku bisa tersenyum, itu
  • 6. sudah cukup bagiku. Sella sudah hapal betul dengan tingkah Manda, malahan dia ikut hanyut terbuai dalam khayalan wanitaku itu. Aku betul-betuk tidak mengerti jalan pikiran wanita-wanita ini, betul-betul konyol. Lima hari sudah Manda dirawat,, kondisinya semakin memburuk, rambutnya mulai rontok,, satu jam sekali darah keluar bersama batuknya. Aku hanya bisa berdoa,,,, dokter mengatakan Manda tidak akan bertahan lama. Perasaanku berkecamuk, jiwaku bergemuruh, kuharap analisa dokter salah. Aku betul-betul menyayangi Manda, aku tidak ingin kehilangan gadisku ini. Hari-hariku kuhabiskan bersama Manda,, ku tak ingin melewatkan setiap detik bersamanya. Mataku tak lagi dapat terpejam,, kutahan rasa kantukku. Kuingin menjaga kekasih hatiku ini. Ayah ibunya sudah mengingatkan aku untuk istirahat sejenak dan bergantian menjaga Manda,, tapi tak bisa,, aku sangat khawatir dengan kesehatan Manda. Ini adalah minggu kedua Manda terkulai lemah di Rumah Sakit,, tadi pagi rambutnya digunduli,, karena rontoknya yang semakin parah… pendengarannya pun mulai tak bagus,, tubuhnya semakin kurus,, hanya berbobot 36 kg padahal tingginya 165 cm. Bayangkan saja betapa kecilnya tubuh Mandaku,, sungguh sangat memprihatinkan,, seperti tak ada harapan lagi. Rasa sedihku sudah
  • 7. teramat besar, sampai tak dapat lagi ku mengeluarkan air mata. Kasihan sekali Manda,, tak terbayangkan betapa sakitnya ia saat ini. Sesayup kudengar suara memanggilku. Oh Tuhan,, Manda memanggilku. “ada apa sayang??? Emm,,, kangen aku ya?” kucoba menggodanya meski dalam hati tak sanggup kumenahan tangis. “kang,, di.. dala..m tas a..da… dia..ry..ku… sim..pan ya..!” ucapnya terbatah-batah. Lalu kuulurkan tanganku untuk meraih tas berwarna pink dengan motif polkadot milik Manda. Kutemukan sebuah buku harian berwarna hijau muda dengan fotoku bersama Manda sebagai covernya. Kulihat Manda tertidur lagi,, sepertinya tadi dia mengigau. Kubuka satu per satu lembaran buku harian itu,, semua ditulis dengan rapi dengan bolpoin berwarna-warni disertai gambar-gambar lucu dipinggir tulisannya.. semua yang tertulis adalah cerita tentang aku,, tingkahku,, dan semua sikapku terhadap Manda,, tak ada yang ditutupi,, kekesalannya,, kebahagiaannya,, kesedihan,, dan semua yang dirasakannya ditulis tanpa beban. Kuberfikir sejenak dan mengingat- ingat semua kejadian itu,, Manda… kau betul-betul gadisku… begitu detainya kau amati semua tingkahku,, membuatku semakin sayang padamu. Di halaman terakhir tertulis: Kang,, Terimakasih atas cintamu… Kasihmu,.. Waktumu,.. Pengorbananmu… Dan semua yang tlah kau berikan untukku Terima kasih kang! Terimakasih telah menemaniku di sisa hidupku ini
  • 8. Bolehkah aku meminta satu hal?? Barangkali ini permintaan terakhirku Bawalah aku ke atas gunung menumbing. Tepat pukul 5 sore pada tanggal 15 desember nanti Aku mohon dengan segenap jiwa dan ragaku Dengan cinta Alamanda Karunia “15 desember?” Oh Tuhan… itu berarti hari ini,, saat ini waktu menunjukkan pukul 14.38,, perjalanan menuju gunung menumbing kurang lebih sekitar 3 jam,, aku harus segera bergegas membawa Manda pergi untuk memenuhi permintaannya. Tak ada suster atau siapapun yang bisa kuhubungi. Akhirnya tanpa pamit,, kugendong Manda keluar Rumah Sakit. Kubawa ia melaju bersama baleno hitamku dengan kecepatan 140 km/jam,, cukup berbahaya untuk melewati bebatuan terjal menuju gunung menunbing itu. Untungnya mobil dapat naik sampai 10 m di bawah puncak gunung,, kami sampai pukul 16.40,, lalu kugendong Manda menuju puncak gunung.. ada pohon tumbang disana,, kuajak Manda duduk di atas pohon itu,, kubalut ia dengan jaketku,, Matanya menerawang jauh,, menengok ke kanan dan ke kiri,, ku terus menjaganya dan melakukan apapun yang diinginkannya. Perlahan dan terbatah ia bisikan sesuatu di telingaku “kang,, kita dikelilingi kabut,, kabut yang berwarna jingga,, bagus ya… indah banget…” Kupeluk Manda yang tampak semakin kedinginan.
  • 9. “kang,, kamu tau? kabut itu adalah aku.. usang dan tak berdaya,, warna jingga itu adalah kamu,, kamu mewarnai hariku.. dengan cintamu,, membuatku tampak indah,, menutupi keusanganku,, terimakasih ya kang” lanjutnya. Tak dapat kumenahan tangis,, ini air mata pertama yang keluar dari mataku setelah 14 tahun yang lalu terakhir kali kumengeluarkannya,, yaitu saat ayahku meninggal akibat diabetes. Kukecup kening Manda dan berulang kali kuucapkan “aku sayang kamu,, aku cinta kamu Manda! Aku akan selalu menjaga kamu” Kupeluk erat tubuh Manda.. “cepet sembuh ya sayang,, setelah itu kita menikah,, ya sayang ya!” tambahku tuk membuktikan pada Manda bahwa aku betul-betul menyayanginya. Tapi Manda hanya terdiam,, tak menanggapi omonganku itu,, kulihat matanya terpejam,, ia tampak lelah sekali. Kubawa Manda masuk ke dalam mobil dan membiarkannya istirahat sejenak, kuturunkan sandaran kursi. Kutunggu beberapa menit tuk menikmati keindahan kabut jingga yang ada disekitar puncak gunung menumbing itu. Sesaat kemudian hari semakin gelap,, kabut pun tak lagi berwarna jingga.. aku segera kembali ke mobil tuk memberitahu Manda dan hendak mengajaknya kembali ke rumah sakit. “sayang,,, udah malem niy,, pulang yuk! Kabut jingganya juga dah ilang,, besok kita kesini lagi yaa!” ucapku sambil mengeluskan kepalanya.. Tapi,, tampaknya ia tak mendengar ucapanku.. mungkin karena kelelahan. Lalu kucoba untuk memasangkan sabuk pengaman ke tubuh Manda.. ku betulkan posisi duduknya,, kusandarkan kepalanya dengan bantal agar tidurnya lebih nyaman. Tapi.. wajahnya begitu pucat,, dan membiru.. aku mulai khawatir.. tapi kucoba meyakinkan diri bahwa ia hanya kedinginan. Seketika kubergegas
  • 10. beranjak dari puncak gunung itu. Sepanjang perjalanan Manda hanya tertidur pulas. Kubawa Manda ke Rumah Sakit,, sesampai di tempat parkir aku merasa sangat lelah dan ikut tertidur di dalam mobil. Tuk,,tuk,,tuk,,tuk!!!! Kudengar ada yang mengetuk kaca mobilku.. kepalaku berat sekali,, mungkin ini efek dari begadang berminggu-minggu tuk menjaga Manda. Perlahan kubuka kaca mobil,, ternyata om Rasyid,, ayahnya Manda. “eh,, om. Maaf saya tertidur” jawabku setengah sadar. “darimana saja kamu? Kenapa tidak mengabari kita dahulu sebelum meninggalkan Manda?” ucap om rasyiid dengan nada kesal “meninggalkan Manda?” kuberfikir sejenak dan mencoba mengingat kembali apa yang telah kulakukan hari ini. “oh,, iya om.. maaf! Tadi aku gak sempat minta ijin sama om buat mengajak Manda jalan-jalan. Aku buru2 om,, Maaf” mungkin om Rasyid marah karena aku telah membawa pergi Manda tanpa ijin. “jalan-jalan kemana? Dari siang tadi kamu pergi meninggalkan Manda,, sampai akhirnya pihak Rumah Sakit yang mengabari saya,, memberi tahu Manda sekarat” om Rasyid tampak sangan bingung Tentu saja aku tak kalah bingungnya,, aku tidak pernah meninggalkan Manda,, jelas-jelas dari tadi aku bersamanya. Kutatap jok sebelah kiriku,, Manda tak ada
  • 11. disebelahku,, Auwwwwwwww… kepalaku sakit sekali.. kupaksakan mengumpulkan tenaga dan keluar dari mobil. Om Rasyid menarik tanganku dan mengajak ke ruang ICU. Aku menceritakan semua kejadian yang aku alami selama di gunung menumbing.. Om Rasyid dan tante Fatimah tampak bingung dan saling menatap,, mereka berusaha meyakinkan aku bahwa peristiwa itu adalah mimpiku saja. Karena dari siang tadi Manda terbaring di Rumah Sakit dan dijaga suster Nia,, sampai akhirnya suster itu menghubungi om Rasyid untuk memberitahu Manda sekarat, dan sampai saat ini Manda masih ditangani dokter. Aku betul-betul tidak mengerti,, mana mungkin aku bermimpi.. aku sangat yakin semua itu benar2 terjadi. Aku coba kembali ke mobil dan memastikan kebenarannya,, kulihat banyak goresan pada balenoku,, seperti goresan ranting pohon,, ban depan sebelah kiri pun bocor tertancap paku,,, kuteliti lagi seisi mobilku,, jok kursi depan sebelah kiri turun menjadi 120º persis seperti posisi disaat aku membiarkannya beristirahat saat di gunung menumbing tadi. Semua itu cukup membuktikan kalau tadi Manda betul-betul pergi bersamaku, tapi kenapa om Rasyid dan Tante Fatimah berkata begitu ya? Aku benar-benar tidak mengerti. “pik,, lagi nyari apa? Bingung banget siy kayaknya” Sella mengejutkanku,, aku hanya senyum dan kembali larut dalam kebingunganku. “pik,, ada apa siy?” Tanya Sella lagi,, tapi aku tetap tak menjawab apa-apa, kutatap wajah Sella sambil mengerutkan keningku. “Halooooo,,, hmm,, lo bae-bae aja kan? Aneeeeh!!!” dia pun berlalu dari hadapanku,, tapi setelah 6 langkah dia kembali “oya,,, tadi lo bawa Manda
  • 12. kemana? 2 jam gwa nungguin tapi lo gak balik-balik,, kemana siy?” ucapannya mengejutkanku. “Maksudmu tadi siang kan? Iya kan Sel?” tanyaku “iya,, sekitar jam 3. lo bawa Manda kemana siy? Gw kan khawatir. Gw mpe ketiduran di sana,, bangun-bangun dah jam 5 lewat,, tapi lo belum balik juga. Gw Tanya suster gak ada yang tau. Ya udah gw pulang dulu deh” ceritanya panjang. Hmmmmm…. Akhirnya,, ada sedikit pencerahan untukku. Setidaknya,, tadi Aku betul-betul pergi dengan Manda ke Gunung itu, lalu kuceritakan semuanya kepada Sella. “emmm,,, romantis bangeeeeeeet. Ada gak ya cwo yang mau mewujudkan impian gw,, kaya lo mewujudkan permintaan Manda. Hehehe… btw,, suster itu aneh banget siy,, koq bisa-bisanya dia ngirain gw Manda. Hwahaha…” celoteh Sella “lo sih,, pake tidur di tempat tidur pasien,, ya gak salah dong dia ngira lo Manda” jawabku “eh,, gitu ya. Emmmm,,, niy.. cincin sama alat sholatnya. 10 menit lagi penghulunya datang. Samperin Manda yuk!” Oh Tuhan,, ini hari pernikahanku,, kenapa aku bisa lupa? Untung ada Sella yang mempersiapkan semuanya. “iya Sel,, makasih ya! gwa ke toilet dulu,, lo duluan aja ntar gwa nyusul” ucapku girang tak sabar ingin mewujudkan impian Manda,, menikahinya,, aku sangat menyayanginya. Oh Tuhan,, sembuhkan Mandaku,, beri ia kesempatan untuk menjalani hidup bersamaku. Ring tone ‘out of my head-nya fastball’ berbunyi dari ponsel ku,, ternyata om Rasyid.
  • 13. “iya om,, saya masih di tempat parkir,, sebentar lagi saya kesana.” Tapi om Rasyid diam saja “halooo,, om.. haloooo,,,” kucoba menyapa om Rasyid tapi tetap tak ada jawaban. Mungkin tak sengaja beliau menekan ponselnya, pikirku. Aku segera bergegas menuju ruang ICU dan memberi syarat kepada Sella untuk mengikutiku. Saat melewati lobby Rumah Sakit,, Ponselku kembali berbunyi,, kudengar suara tante Fatimah “pik,, kita………… kita.. telah kehilangan Manda pik,, hiks..hiks..” Tubuhku lemas,, kakiku tak mampu berjalan,, lidahku kelu,, aku tak dapat berbuat apa-apa.. aku.. aku tak berdaya,, aku kehilangan separuh nafasku.. Innalillahi wainaillaihi rajiun Mandaaaaaaaaaa…… kenapa cepat sekali? Kenapa kau tak menunggu sebentar saja,, aku ingin mewujudkan impianmu sayang. Aku ingin menjadi suamimu! Mandaaaaaaaa,,, maafkan aku,, yang tak mendampingi kepergianmu Alamanda Karunia,, Aku sayang Kamu…… Aku janji akan menikahimu,, tak disini tapi disana,, di rumah Allah di Surga. Amiiiien. Desminda, 21 Desember 2007