Dokumen tersebut membahas tentang kekuatan dan kelemahan jurnalisme online, serta prinsip-prinsip dasar jurnalisme. Dokumen tersebut juga memaparkan cara mengembangkan berita online dan memprediksi masa depan jurnalisme akan didominasi oleh media online dan berkembang menjadi jurnalisme multimedia.
2. Kekuatan dan Kelemahan Online
No Kategori Mobile Online Tv Radio Cetak
1. Jangkauan +++ +++ ++ ++ +
2. Kecepatan +++ +++ +++ +++ +
3. Dokumentasi ++ +++ + + ++
4. Interaksi +++ +++ ++ ++ +
5. Impresi ++ ++ +++ ++ +
6. Kepraktisan +++ ++ + ++ +++
7. Ruang +++ +++ + + +
8 Waktu +++ +++ ++ ++ +
3. Mendayagunakan Kekuatan Online
Berita Cepat Tayang
Memperpendek jarak antara
berita dengan peristiwa
Berita Real Time
Menyajikan berita di tengah
peristiwa berlangsung
1 Judul Berita 1 Topik
Membuat berita ringkas dari
satu topik yang utuh
4. Mengatasi Kelemahan Media Online
Solusi atas model
penyajian berita yang
membosankan
Solusi atas media yang
sulit memberikan
impresi kuat
5. Prinsip-prinsip Jurnalisme
1. Unsur: 5W+1H
2. Nilai: significane
(penting), magnitude
(besar), timeline (waktu),
proximity (kedekatan),
prominence (tenar),
human interest
(manusiawi)
3. Kandungan: akurat,
obyektif, fair, seimbang
dan tidak memihak
4. Etika: otentik, embargo,
off the record, lindungi
korban di bawah umur,
hindari prasangka seks,
prasangka rasial dll.
5. Posisi: independen
6. Menjaga Independensi Redaksi
Kontrol antarpenulis:
tidak ada rapat redaksi,
informasi mengalir dari
lapangan, penulis bebas
mengembangkan berita,
fungsi pemimpin redaksi
terbatas, dll.
Kontrol pembaca:
tanggapan berita secara
langsung, komentar via
email, protes lewat telepon,
jumlah pembaca terekam
dengan pasti
7. Menjaga Kepercayaan Publik
Ralat atas kesalahan
substansial: Hamzah Has:
“Tangkap saya dulu, sebelum yang
lain.” jadi, “Saya tangkap dulu
sebelum yang lain.”
Updating atas
perkembangan mutahir:
data baru dimunculkan tanpa
mengubah materi berita lain,
seperti angka korban bencana,
kecelakaan.
Koreksi atas salah
cetak, kalimat kurang
jelas: kreatifitas, jadi kreativitas;
belakang sendiri, jadi paling
belakang.
8. Bagaimana Mengembangkan Berita?
Lihat jumlah pembaca setiap berita
Jumlah pembaca atau pengakses terhadap setiap berita
tercatat dengan akurat dan dapat dilihat setiap saat.
Berdasar angka ini bisa segera diputuskan suatu berita
bisa dikembangkan atau tidak.
Lihat komentar, kritik, saran pembaca
Pembaca atau pengakses bisa langsung memberikan
komentar, kritik dan saran pada setiap berita. Berdasar
komentar, kritik dan saran ini bisa segera diputuskan
suatu berita akan dikembangkan ke arah mana.
9. Masa Depan Jurnalisme Online
Mendominasi penyebaran informasi
Fakta: Perang Dunia I milik meda cetak, Perang Dunia II milik
media radio, Perang Teluk (1991) milik media televisi, Perang
Irak (2003) milik media internet. Portal-portal yang
menayangkan berita perang Irak (yahoo.com; cnn.com;
detik.com) dikunjungi jutaan orang sehingga mengalami
kemacetan total. detikcom: normal 12 Mbps => Bom Bali 18
Mbps; normal 20 Mbps => Perang Irak 30 Mgps; normal 35
Mgps => Mandala Jatuh di Medan 45 Mgps. Ketika bencana
tsunami mencapai 60 Mgps; normal 65 Mgps. Saat ini
detikcom normal mencapai 100 Mgps. Saat peristiwa
hilangnya gempa Jogya dan hilangnya Adam Air mencapai 90
Mgps.
10. Membunuh profesi jurnalis?
Indikasi: Presiden Korsel Roh Myun Hyo terpilih karena
kampanyenya didukung media internet OhMyNews
yang melibatkan pembaca sebagai reporter. Korea
Selatan negeri yang paling pesat perkembangan
internetnya: 70% rumah tangga (dari 40 juta
penduduk) memiliki sambungan internet. OhMyNews
diakses 17 juta orang per hari. Kedepannya lagi bukan
tidak mungkin sebuah media tidak perlu reporter. Sisi
biaya, akses, kecepatan akan lebih mudah dan murah.
Masa Depan Jurnalisme Online
11. Perkembangan menuju jurnalisme
multimedia
Jurnalisme multimedia
menggabungkan seluruh model
jurnalisme,
Masa Depan Jurnalisme Online