SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN
PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN
Cokorda Istri Mira Pemayun1, I Gusti Raka Purbanto 2, I Nyoman Karnata Mataram2
e-mail: mirapemayun@gmail.com
Abstrak : Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status nasional,
dimana merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan kota-kota
antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal. Pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di
depan SDN 5 Pedungan sering mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan
pada jam sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas
masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan, ditambah lagi
hambatan samping yang muncul akibat kendaraan yang mengantar atau menjemput siswa. Untuk
memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang semakin padat tersebut, maka perlu adanya suatu
studi yang bermaksud untuk mengetahui jumlah bangkitan dan besar penurunan kinerja ruas jalan
pada daerah studi dengan adanya SDN 5 Pedungan dibandingkan tanpa adanya SDN 5 Pedungan.
Studi ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro agar nantinya dapat
menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang lebih besar.
Dari hasil analisis diperoleh bangkitan pergerakan berkisar antara 1,25 smp/jam hingga 96
smp/jam. Kondisi terendah terjadi pada pukul 12.00-13.00 dan kondisi tertinggi terjadi pada
pukul 06.30-07.30. Dengan beroperasinya SDN 5 Pedungan menyebabkan kinerja ruas jalan
Diponegoro menurun. Hal ini dapat dilihat dari derajat kejenuhannya, dimana dengan
beroperasinya SDN 5 Pedungan beroperasi diperoleh sebesar 1,03 dengan tingkat pelayanan F
sedangkan derajat kejenuhan tanpa beroperasinya SDN 5 Pedungan sebesar 0,92 dengan tingkat
pelayanan E. Dari hasil prediksi bangkitan pergerakan 10 tahun mendatang pada jam puncak
diperoleh sebesar 111.21 smp/jam. Derajat kejenuhan yang terjadi diperoleh sebesar 2,38 dengan
tingkat pelayanan F.
Kata kunci: Bangkitan Perjalanan, Kapasitas Ruas Jalan, Kinerja Ruas Jalan
Performance Analysis Of Diponegoro Street Result SDN 5 Pedungan
Trip Generation
Abstract : Diponegoro street is a network of primary collector road with national status, which is a road
that is developed to serve and connect cities which are the central hub of local and regional activities.
On Diponegoro street especially in front of SDN 5 Pedungan, frequent traffic problems such as an
increase in traffic delay during school hours. This occurs during rush hour due to the high activity of the
community followed by the activities of the school that happen the same time, and also side constraints
arising from vehicles dropping off or picking up students. To improve the performance of Diponegoro
street when crowded, a study is needed which aims to determine the number of trip generation and the
drop in performance of roads around the study area, comparing if SDN 5 Pedungan exists and if SDN 5
Pedungan does not exist. This study is required to identify the problems on Diponegoro street in order to
find the right solution to prevent more traffic problems. From the results obtained by analysis of trip
generation ranged from 1.25 smp/hour to 96 smp/hour. The lowest condition occurred between 12:00
and 13:00, and the highest condition occurred between 06:30 and 07:30. The operation of SDN 5
Pedungan leads to a decreased performance on Diponegoro street. It can be seen from the degree of
saturation, where the operation of SDN 5 Pedungan obtained 1.03 with a level of service F, while the
degree of saturation without the operation of SDN 5 Pedungan obtained 0.92 with a service level E.
From the results of prediction, trip generation for the next 10 years on peak hour obtained a 111.21
smp/hour. And obtained a degree of saturation of 2.38 with a level of service F.
Keywords: Trip Generation, Road Capacity, Roads Performance
Analisis Kinerja Ruas Jalan Diponegoro Akibat Bangkitan Perjalanan SDN 5 Pedungan……(Pemayun, Purbanto, Mataram)
PENDAHULUAN
Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan
kolektor primer dengan status nasional, dimana
merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani
dan menghubungkan antar kota sebagai pusat
pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota. Hal ini
dapat dilihat dari Jalan Diponegoro yang menjadi
salah satu penghubung antara Kota Denpasar dengan
daerah Bali selatan selain Jalan Imam Bonjol.
Sebagai jalan yang memiliki peran vital dalam
lalu lintas di Kota Denpasar kondisi di lapangan
sangatlah berbeda. Dari hasil pengamatan pada ruas
Jalan Diponegoro khususnya di depan SDN 5
Pedungan tersebut sering mengalami permasalahan
lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam
sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam
sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat diikuti
oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang
bersamaan, ditambah lagi hambatan samping yang
muncul akibat kendaraan yang mengantar atau
menjemput siswa.
Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro
yang semakin padat tersebut, maka dilakukan suatu
studi yang bermaksud untuk mengetahui jumlah
bangkitan perjalanan dan besar penurunan kinerja ruas
jalan pada daerah studi saat sekolah beroperasi
dibandingkan tanpa beroperasinya sekolah serta
prediksi kinerja ruas jalan 10 tahun mendatang. Studi
ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas
jalan Diponegoro agar nantinya dapat menemukan
solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah
lalu lintas yang lebih besar.
MATERI DAN METODE
Bangkitan pergerakan adalah tahapan
pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan
yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan
jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau
tata guna lahan ( Tamin, 2000 ). Bangkitan
pergerakan bertujuan untuk mendapatkan jumlah
pergerakan yang masuk di suatu zona ( Trip
Attraction ) dan yang meninggalkan suatu zona ( Trip
Production ). Kedua hal tersebut dianalisis secara
terpisah. Jadi tujuan perencanaan bangkitan adalah
untuk mengetahui besarnya bangkitan pada masa
sekarang yang kemudian dapat digunakan untuk
memprediksi pergerakan dimasa yang akan datang.
Adanya bangkitan pergerakan tentu akan
mempengaruhi kinerja ruas jalan. Dimana kinerja
adalah suatu ukuran kuantitatif mengenai kondisi
operasional dari fasilitas lalu lintas. Beberapa
parameter yang digunakan dalam menganalisis kinerja
ruas jalan yaitu arus dan komposisi lalu lintas,
kapasitas, kecepatan, tingkat pelayanan dan derajat
kejenuhan.
Data primer yaitu data volume lalu lintas,
kecepatan, bangkitan pergerakan dan hambatan
samping diperoleh dari hasil survai lapangan. Survai
dilakukan dilakukan dalam satu hari selama 16 jam
yaitu dari pukul 06.00-22.00. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Bali.
Data tersebut kemudian dianalisis. Kapasitas
dihitung dengan rumus :
C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS (1)
Dimana C adalah kapasitas sesungguhnya, C0
adalah kapasitas dasar, FCW adalah faktor
penyesuaian lebar jalan, FCSP adalah faktor
penyesuaian pemisah arah, FCSF adalah faktor
penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kerb
dan FCCS adalah faktor penyesuaian ukuran kota.
Setelah kapasitas diperoleh kemudian dihitung
derajat kejenuhan (DS) dengan rumus :
C
Q
DS =
Dimana DS adalah derajat kejenuhan, Q adalah
arus lalu lintas dan C adalah kapasitas.
Dari hasi perhitungan derajat kejenuhan dan
data kecepatan yang diperoleh dari hasil survai
kemudian dapat ditentukan tingkat pelayanan jalan
menggunakan Gambar 1.
Gambar 1. Tingkat pelayanan berdasarkan volume
dengan kapasitas yang dibandingkan dengan
kecepatan operasi
Kinerja ruas jalan tanpa pengaruh SDN 5
pedungan diperoleh dengan mengurangi volume lalu
lintas dengan bangkitan perjalanan yang disebabkan
oleh sekolah. Kemudian hitung dengan cara yang
sama dengan sebelumnya.
Untuk prediksi kinerja ruas jalan 10 tahun
mendatang dihitung dengan menggunakan faktor
pertumbuhan penduduk dan faktor pertumbuhan
kendaraan bermotor. Kedua faktor pertumbuhan
tersebut kemudian dirata-ratakan. Besarnya jumlah
pergerakan 10 tahin mendatang dapat dihitung dengan
rumus :
Tn = T0 x ( 1 + r )n (3)
Dimana Tn adalah jumlah pergerakan pada
masa yang akan datang, T0 pergerakan pada masa
sekarang, r adalah faktor pertumbuhan dan n adalah
tahun rencana.
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil perhitungan volume lalu lintas
didapatkan volume tertinggi pada pagi hari terjadi
pada pukul 07.15-08.15 sebesar 2775.45 smp/jam dan
pada sore hari terjadi pada pukul 16.45-17.45 sebesar
2673,4 smp/jam, dimana jam puncak ini dapat
mewakili segmen ruas jalan di depan sekolah lokasi
studi. Sedangkan untuk perhitungan kapasitas
diperoleh sama yakni 2206,97 smp/jam. Kapasitas
diperoleh sama karena faktor penyesuaian yang sama.
Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung
derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh
derajat kejenuhan pada pagi hari sebesar 1,26 dan
pada sore hari 1,21. Dimana hal itu berarti volume
lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada pagi
hari sebesar 126% dari kapasitas dan pada sore hari
volume lalu lintas sebesar 121% dari kapasitas jalan.
Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara sepeda
motor yang berkendara di trotoar, bukan pada badan
jalan. Karena volume lalu lintas melebihi kapasitas
jalan maka tingkat pelayannya adalah F.
Pada jam puncak bangkitan perjalanan yakni pada
pukul 06.30-07.30 diperoleh volume sebesar1241,1
smp/jam. Dari hasil perhitungan kapasitas diperoleh
kapasitas 2063.04 smp/jam. Kapasitas diperoleh lebih
kecil dibandingkan pada saat jam puncak volume lalu
lintas karena faktor penyesuaian hambatan samping
pada jam puncak bangkitan adalh tinggi/high. Setelah
kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat
kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat
kejenuhan 1,03. Dimana hal itu berarti volume lalu
lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada sebesar
103% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh
perilaku pengendara sepeda motor yang berkendara di
trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume lalu
lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat
pelayannya adalah F.
Pada analisis kinerja ruas jalan tanpa pengaruh
SDN 5 pedungan volume yang digunakan adalah
volume dikurangi besarnya bangkitan. Sehingga
diperoleh volume pada jam puncak volume lalu lintas
sebesar 2761,95 smp/jam. Dari hasil perhitungan
kapasitas diperoleh kapasitas 2206,97 smp/jam.
Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung
derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh
derajat kejenuhan 1,25. Dimana hal itu berarti volume
lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada
sebesar 125% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan
oleh perilaku pengendara sepeda motor yang
berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena
volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka
tingkat pelayannya adalah F.
Pada jam puncak bangkitan diperoleh volume
tanpa pengaruh SDN 5 pedungan sebesar 2045,1
smp/jam. Dari hasil perhitungan kapasitas diperoleh
kapasitas 2206,97 smp/jam. Setelah kapasitas
diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya.
Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan 0,92
maka tingkat pelayanannya adalah E.
Dari hasil analisis diatas dapat ditampilkan dalam
bentuk grafik perbandingan seperti berikut :
Gambar 2. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan
Kapasitas Jalan Pada Saat Jam Puncak Volume Lalu
Lintas
Gambar 3. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan
Kapasitas Jalan Pada Saat Jam Puncak Bangkitan
Perjalanan
Gambar 4. Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada
Saat Jam Puncak Volume Lalu Lintas
Gambar 5. Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada
Saat Jam Puncak Bangkitan Perjalanan
Untuk memperoleh kinerja ruas jalan 10 tahun
yang akan datang akan digunakan faktor
pertumbuhan. Dari hasil analisis diperoleh faktor
pertumbuhan sebesar 8,65%. Jumlah bangkitan pada
SDN 5 Pedungan 10 tahun mendatang diperoleh
111,21 smp/jam.
Pada jam puncak volume lalu lintas diperoleh
volume sebesar 6362,54 smp/jam dan pada jam
puncak bangkitan sebesar 4908,34 smp/jam. Untuk
kapasitas 10 tahun mendatang diasumsikan sama,
maka diperoleh derajat kejenuhan pada jam puncak
volume lalu lintas sebesar 2,88 dan pada jam puncak
bangkitan sebesar 2,38. 10 tahun mendatang Jalan
Diponegoro memiliki derajat kejenuhan melebihi 1
baik pada jam puncak volume lalu lintas maupun pada
jam puncak bangkitan perjalanan, maka keduanya
memiliki tingkat pelayanan F.
Hasil perhitungan dapat juga ditampilkan dalam
grafik seperti berikut :
Gambar 6. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan
Kapasitas Jalan Pada Jam Puncak Volume Lalu Lintas
dan Bangkitan Perjalanan
Gambar 7. Perbandingan Pada Jam Puncak Volume
Lalu Lintas dan Bangkitan Perjalanan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan analisis didapat beberapa simpulan
sebagai berikut:
1. Bangkitan perjalanan tejadi hanya pada
pukul 06.00-13.00, dimana kondisi terendah
terjadi pada pukul 12.00-13.00 yaitu sebesar
1,25 smp/jam sedangkan kondisi tertinggi
terjadi pada pukul 06.30-07.30 yaitu sebesar
96 smp/jam.
Analisis Kinerja Ruas Jalan Diponegoro Akibat Bangkitan Perjalanan SDN 5 Pedungan……(Pemayun, Purbanto, Mataram)
2. Beroperasinya SDN 5 pedungan
menyebabkan kinerja ruas jalan Diponegoro
menurun. Hal ini dapat dilihat dari derajat
kejenuhan saat SDN 5 Pedungan beroperasi
sebesar 1,03 dengan tingkat pelayanan F
sedangkan derajat kejenuhan saat SDN 5
Pedungan tidak beroperasi sebesar 0,92
dengan tingkat pelayanan E.
3. Dari hasil prediksi bangkitan perjalanan 10
tahun mendatang pada jam puncak diperoleh
sebesar 111.21 smp/jam. Derajat kejenuhan
yang terjadi diperoleh sebesar 2,38 dengan
tingkat pelayanan F.
Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan, dapat
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengingat banyaknya aktivitas institusi dan
toko lainya yang berada di jalan Diponegoro
maka perlu dilakukan penelitian lebih
konprehensif mengenai kinerja ruas jalan
Diponegoro akibat bangkitan perjalanan
gabungan institusi dan toko tersebut.
2. Mengingat tingkat pelayanan yang buruk
serta derajat kejenuhan yang tinggi baik pada
kondisi saat ini maupun pada 10 tahun
mendatang maka perlu dilakukan studi lebih
lanjut untuk mendapatkan solusi dari hal
tersebut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua,
saudara, dan teman-teman dan semua pihak yang telah
memberikan dorongan, bimbingan, dan saran dalam
penyelesaian tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, A.A. 2003. Rekayasa Jalan Raya.
Universitas Muhamadyah Malang ( UMM ).
Malang.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2014. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202014.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2013. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202013.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2012. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202012.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2011. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202011.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2010. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202010.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2009. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202009.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2008. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202008.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2007. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202007.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2006. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202006.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam
Angka 2005. BPS Provinsi Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%
20Dalam%20Angka%202005.pdf. Diaskses
tanggal 07 Maret 2015
Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Dirjen Bina
Marga.
Peraturan Daerah Kota Denpasar No. 27 Tahun 2011.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar. 30
Desember 2011. Lembaran Daerah Kota
Denpasar Tahun 2011 Nomor 27. Denpasar.
Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan
Transportasi, Edisi Kedua Penerbit ITB.
Bandung.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun
2004. Tentang Jalan. 18 Oktober 2004.
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 132. Jakarta.

More Related Content

What's hot

Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...PT. Pesona Design
 
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"MOSES HADUN
 
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANAN
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANANANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANAN
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANANAlBer MEt
 
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Rusdianto
 
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002Vanny Wayongkere
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Lampung University
 
Proposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomProposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomRidwan Fauzi
 
Analisa Efisiensi Biaya Metoda Pracetak Half Slab Plat Beton Pada Proyek Apar...
Analisa Efisiensi Biaya Metoda Pracetak Half Slab Plat Beton Pada Proyek Apar...Analisa Efisiensi Biaya Metoda Pracetak Half Slab Plat Beton Pada Proyek Apar...
Analisa Efisiensi Biaya Metoda Pracetak Half Slab Plat Beton Pada Proyek Apar...Bayu Pinasthika
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptAdiIndrayana
 
Tugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
Tugas Besar Pemindahan Tanah MekanisTugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
Tugas Besar Pemindahan Tanah MekanisRendi Fahreza
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiNurul Angreliany
 
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalanahmad fuadi
 
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoManajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoTaufick Max Ir
 
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Angga Nugraha
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 

What's hot (20)

Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
 
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
 
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANAN
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANANANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANAN
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANAN
 
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
 
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1
 
PPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdfPPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdf
 
Proposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomProposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP Telkom
 
Analisa Efisiensi Biaya Metoda Pracetak Half Slab Plat Beton Pada Proyek Apar...
Analisa Efisiensi Biaya Metoda Pracetak Half Slab Plat Beton Pada Proyek Apar...Analisa Efisiensi Biaya Metoda Pracetak Half Slab Plat Beton Pada Proyek Apar...
Analisa Efisiensi Biaya Metoda Pracetak Half Slab Plat Beton Pada Proyek Apar...
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
 
Tugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
Tugas Besar Pemindahan Tanah MekanisTugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
Tugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
 
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEKBAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
 
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
 
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoManajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
 
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
 
Network planning 1
Network planning 1Network planning 1
Network planning 1
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 

Viewers also liked

Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanEkha Poetra
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.Ardi Bato'v Patimang
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...Mira Pemayun
 
Geometrik jalan raya
Geometrik jalan rayaGeometrik jalan raya
Geometrik jalan rayaFahmi Ula
 
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...Mira Pemayun
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teoripooja khan
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)franst
 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Yusrizal Mahendra
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 

Viewers also liked (13)

Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalan
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
 
Geometrik jalan raya
Geometrik jalan rayaGeometrik jalan raya
Geometrik jalan raya
 
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
 
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
Sni 3407 2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggun...
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton)
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI 1971
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Buku beton
Buku betonBuku beton
Buku beton
 

Similar to Analisis Kinerja Jalan

3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...Ahmad Sobirin
 
Studi kelayakan jalan_tol_pengambengan-pengragoan
Studi kelayakan jalan_tol_pengambengan-pengragoanStudi kelayakan jalan_tol_pengambengan-pengragoan
Studi kelayakan jalan_tol_pengambengan-pengragoanAdista Gita Clarisa
 
Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah seniordedcay
 
Bab 1 siap asistensi
Bab 1 siap asistensiBab 1 siap asistensi
Bab 1 siap asistensiIlman Landani
 
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangEfektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangAbida Muttaqiena
 
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarOptimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarCakra Prasatya
 
Penanganan persimpangan
Penanganan persimpanganPenanganan persimpangan
Penanganan persimpanganReDy DeLano
 
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....Muhammad Iqbal
 
SKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptxSKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptxDinarAli4
 
GEOGRAFI PPT.pptx
GEOGRAFI PPT.pptxGEOGRAFI PPT.pptx
GEOGRAFI PPT.pptxEfraimTio
 
TUGAS METODELOGI PENELITIAN KAJIAN KINERJA JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM SIMPANG ...
TUGAS METODELOGI PENELITIAN KAJIAN KINERJA JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM  SIMPANG ...TUGAS METODELOGI PENELITIAN KAJIAN KINERJA JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM  SIMPANG ...
TUGAS METODELOGI PENELITIAN KAJIAN KINERJA JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM SIMPANG ...AgustinusHilariusTam
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahZuhri Yahya
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxRishaf Salman
 

Similar to Analisis Kinerja Jalan (20)

3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
 
Studi kelayakan jalan_tol_pengambengan-pengragoan
Studi kelayakan jalan_tol_pengambengan-pengragoanStudi kelayakan jalan_tol_pengambengan-pengragoan
Studi kelayakan jalan_tol_pengambengan-pengragoan
 
Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah senior
 
Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6
 
Bab 1 siap asistensi
Bab 1 siap asistensiBab 1 siap asistensi
Bab 1 siap asistensi
 
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangEfektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
 
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarOptimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
 
Penanganan persimpangan
Penanganan persimpanganPenanganan persimpangan
Penanganan persimpangan
 
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
 
Andalalin rs tegal rejo
Andalalin rs tegal rejoAndalalin rs tegal rejo
Andalalin rs tegal rejo
 
SKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptxSKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptx
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
1. bab 1
1.  bab 11.  bab 1
1. bab 1
 
3
33
3
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
GEOGRAFI PPT.pptx
GEOGRAFI PPT.pptxGEOGRAFI PPT.pptx
GEOGRAFI PPT.pptx
 
studi kasus transp. darat
studi kasus transp. daratstudi kasus transp. darat
studi kasus transp. darat
 
TUGAS METODELOGI PENELITIAN KAJIAN KINERJA JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM SIMPANG ...
TUGAS METODELOGI PENELITIAN KAJIAN KINERJA JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM  SIMPANG ...TUGAS METODELOGI PENELITIAN KAJIAN KINERJA JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM  SIMPANG ...
TUGAS METODELOGI PENELITIAN KAJIAN KINERJA JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM SIMPANG ...
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu Merah
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
 

More from Mira Pemayun

Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalMira Pemayun
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANMira Pemayun
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGMira Pemayun
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonMira Pemayun
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...Mira Pemayun
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMira Pemayun
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMira Pemayun
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
 

More from Mira Pemayun (8)

Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Analisis Kinerja Jalan

  • 1. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDUNGAN Cokorda Istri Mira Pemayun1, I Gusti Raka Purbanto 2, I Nyoman Karnata Mataram2 e-mail: mirapemayun@gmail.com Abstrak : Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status nasional, dimana merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal. Pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di depan SDN 5 Pedungan sering mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan, ditambah lagi hambatan samping yang muncul akibat kendaraan yang mengantar atau menjemput siswa. Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang semakin padat tersebut, maka perlu adanya suatu studi yang bermaksud untuk mengetahui jumlah bangkitan dan besar penurunan kinerja ruas jalan pada daerah studi dengan adanya SDN 5 Pedungan dibandingkan tanpa adanya SDN 5 Pedungan. Studi ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro agar nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang lebih besar. Dari hasil analisis diperoleh bangkitan pergerakan berkisar antara 1,25 smp/jam hingga 96 smp/jam. Kondisi terendah terjadi pada pukul 12.00-13.00 dan kondisi tertinggi terjadi pada pukul 06.30-07.30. Dengan beroperasinya SDN 5 Pedungan menyebabkan kinerja ruas jalan Diponegoro menurun. Hal ini dapat dilihat dari derajat kejenuhannya, dimana dengan beroperasinya SDN 5 Pedungan beroperasi diperoleh sebesar 1,03 dengan tingkat pelayanan F sedangkan derajat kejenuhan tanpa beroperasinya SDN 5 Pedungan sebesar 0,92 dengan tingkat pelayanan E. Dari hasil prediksi bangkitan pergerakan 10 tahun mendatang pada jam puncak diperoleh sebesar 111.21 smp/jam. Derajat kejenuhan yang terjadi diperoleh sebesar 2,38 dengan tingkat pelayanan F. Kata kunci: Bangkitan Perjalanan, Kapasitas Ruas Jalan, Kinerja Ruas Jalan Performance Analysis Of Diponegoro Street Result SDN 5 Pedungan Trip Generation Abstract : Diponegoro street is a network of primary collector road with national status, which is a road that is developed to serve and connect cities which are the central hub of local and regional activities. On Diponegoro street especially in front of SDN 5 Pedungan, frequent traffic problems such as an increase in traffic delay during school hours. This occurs during rush hour due to the high activity of the community followed by the activities of the school that happen the same time, and also side constraints arising from vehicles dropping off or picking up students. To improve the performance of Diponegoro street when crowded, a study is needed which aims to determine the number of trip generation and the drop in performance of roads around the study area, comparing if SDN 5 Pedungan exists and if SDN 5 Pedungan does not exist. This study is required to identify the problems on Diponegoro street in order to find the right solution to prevent more traffic problems. From the results obtained by analysis of trip generation ranged from 1.25 smp/hour to 96 smp/hour. The lowest condition occurred between 12:00 and 13:00, and the highest condition occurred between 06:30 and 07:30. The operation of SDN 5 Pedungan leads to a decreased performance on Diponegoro street. It can be seen from the degree of saturation, where the operation of SDN 5 Pedungan obtained 1.03 with a level of service F, while the degree of saturation without the operation of SDN 5 Pedungan obtained 0.92 with a service level E. From the results of prediction, trip generation for the next 10 years on peak hour obtained a 111.21 smp/hour. And obtained a degree of saturation of 2.38 with a level of service F. Keywords: Trip Generation, Road Capacity, Roads Performance
  • 2. Analisis Kinerja Ruas Jalan Diponegoro Akibat Bangkitan Perjalanan SDN 5 Pedungan……(Pemayun, Purbanto, Mataram) PENDAHULUAN Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status nasional, dimana merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan antar kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota. Hal ini dapat dilihat dari Jalan Diponegoro yang menjadi salah satu penghubung antara Kota Denpasar dengan daerah Bali selatan selain Jalan Imam Bonjol. Sebagai jalan yang memiliki peran vital dalam lalu lintas di Kota Denpasar kondisi di lapangan sangatlah berbeda. Dari hasil pengamatan pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di depan SDN 5 Pedungan tersebut sering mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan, ditambah lagi hambatan samping yang muncul akibat kendaraan yang mengantar atau menjemput siswa. Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang semakin padat tersebut, maka dilakukan suatu studi yang bermaksud untuk mengetahui jumlah bangkitan perjalanan dan besar penurunan kinerja ruas jalan pada daerah studi saat sekolah beroperasi dibandingkan tanpa beroperasinya sekolah serta prediksi kinerja ruas jalan 10 tahun mendatang. Studi ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro agar nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang lebih besar. MATERI DAN METODE Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tata guna lahan ( Tamin, 2000 ). Bangkitan pergerakan bertujuan untuk mendapatkan jumlah pergerakan yang masuk di suatu zona ( Trip Attraction ) dan yang meninggalkan suatu zona ( Trip Production ). Kedua hal tersebut dianalisis secara terpisah. Jadi tujuan perencanaan bangkitan adalah untuk mengetahui besarnya bangkitan pada masa sekarang yang kemudian dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan dimasa yang akan datang. Adanya bangkitan pergerakan tentu akan mempengaruhi kinerja ruas jalan. Dimana kinerja adalah suatu ukuran kuantitatif mengenai kondisi operasional dari fasilitas lalu lintas. Beberapa parameter yang digunakan dalam menganalisis kinerja ruas jalan yaitu arus dan komposisi lalu lintas, kapasitas, kecepatan, tingkat pelayanan dan derajat kejenuhan. Data primer yaitu data volume lalu lintas, kecepatan, bangkitan pergerakan dan hambatan samping diperoleh dari hasil survai lapangan. Survai dilakukan dilakukan dalam satu hari selama 16 jam yaitu dari pukul 06.00-22.00. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Data tersebut kemudian dianalisis. Kapasitas dihitung dengan rumus : C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS (1) Dimana C adalah kapasitas sesungguhnya, C0 adalah kapasitas dasar, FCW adalah faktor penyesuaian lebar jalan, FCSP adalah faktor penyesuaian pemisah arah, FCSF adalah faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kerb dan FCCS adalah faktor penyesuaian ukuran kota. Setelah kapasitas diperoleh kemudian dihitung derajat kejenuhan (DS) dengan rumus : C Q DS = Dimana DS adalah derajat kejenuhan, Q adalah arus lalu lintas dan C adalah kapasitas. Dari hasi perhitungan derajat kejenuhan dan data kecepatan yang diperoleh dari hasil survai kemudian dapat ditentukan tingkat pelayanan jalan menggunakan Gambar 1. Gambar 1. Tingkat pelayanan berdasarkan volume dengan kapasitas yang dibandingkan dengan kecepatan operasi Kinerja ruas jalan tanpa pengaruh SDN 5 pedungan diperoleh dengan mengurangi volume lalu lintas dengan bangkitan perjalanan yang disebabkan oleh sekolah. Kemudian hitung dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Untuk prediksi kinerja ruas jalan 10 tahun mendatang dihitung dengan menggunakan faktor pertumbuhan penduduk dan faktor pertumbuhan kendaraan bermotor. Kedua faktor pertumbuhan tersebut kemudian dirata-ratakan. Besarnya jumlah pergerakan 10 tahin mendatang dapat dihitung dengan rumus : Tn = T0 x ( 1 + r )n (3) Dimana Tn adalah jumlah pergerakan pada masa yang akan datang, T0 pergerakan pada masa sekarang, r adalah faktor pertumbuhan dan n adalah tahun rencana.
  • 3. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil perhitungan volume lalu lintas didapatkan volume tertinggi pada pagi hari terjadi pada pukul 07.15-08.15 sebesar 2775.45 smp/jam dan pada sore hari terjadi pada pukul 16.45-17.45 sebesar 2673,4 smp/jam, dimana jam puncak ini dapat mewakili segmen ruas jalan di depan sekolah lokasi studi. Sedangkan untuk perhitungan kapasitas diperoleh sama yakni 2206,97 smp/jam. Kapasitas diperoleh sama karena faktor penyesuaian yang sama. Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan pada pagi hari sebesar 1,26 dan pada sore hari 1,21. Dimana hal itu berarti volume lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada pagi hari sebesar 126% dari kapasitas dan pada sore hari volume lalu lintas sebesar 121% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara sepeda motor yang berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayannya adalah F. Pada jam puncak bangkitan perjalanan yakni pada pukul 06.30-07.30 diperoleh volume sebesar1241,1 smp/jam. Dari hasil perhitungan kapasitas diperoleh kapasitas 2063.04 smp/jam. Kapasitas diperoleh lebih kecil dibandingkan pada saat jam puncak volume lalu lintas karena faktor penyesuaian hambatan samping pada jam puncak bangkitan adalh tinggi/high. Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan 1,03. Dimana hal itu berarti volume lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada sebesar 103% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara sepeda motor yang berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayannya adalah F. Pada analisis kinerja ruas jalan tanpa pengaruh SDN 5 pedungan volume yang digunakan adalah volume dikurangi besarnya bangkitan. Sehingga diperoleh volume pada jam puncak volume lalu lintas sebesar 2761,95 smp/jam. Dari hasil perhitungan kapasitas diperoleh kapasitas 2206,97 smp/jam. Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan 1,25. Dimana hal itu berarti volume lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada sebesar 125% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara sepeda motor yang berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayannya adalah F. Pada jam puncak bangkitan diperoleh volume tanpa pengaruh SDN 5 pedungan sebesar 2045,1 smp/jam. Dari hasil perhitungan kapasitas diperoleh kapasitas 2206,97 smp/jam. Setelah kapasitas diperoleh maka dapat dihitung derajat kejenuhannya. Dari hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan 0,92 maka tingkat pelayanannya adalah E. Dari hasil analisis diatas dapat ditampilkan dalam bentuk grafik perbandingan seperti berikut : Gambar 2. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Saat Jam Puncak Volume Lalu Lintas Gambar 3. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Saat Jam Puncak Bangkitan Perjalanan Gambar 4. Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada Saat Jam Puncak Volume Lalu Lintas Gambar 5. Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada Saat Jam Puncak Bangkitan Perjalanan Untuk memperoleh kinerja ruas jalan 10 tahun yang akan datang akan digunakan faktor pertumbuhan. Dari hasil analisis diperoleh faktor pertumbuhan sebesar 8,65%. Jumlah bangkitan pada SDN 5 Pedungan 10 tahun mendatang diperoleh 111,21 smp/jam. Pada jam puncak volume lalu lintas diperoleh volume sebesar 6362,54 smp/jam dan pada jam puncak bangkitan sebesar 4908,34 smp/jam. Untuk kapasitas 10 tahun mendatang diasumsikan sama, maka diperoleh derajat kejenuhan pada jam puncak volume lalu lintas sebesar 2,88 dan pada jam puncak bangkitan sebesar 2,38. 10 tahun mendatang Jalan Diponegoro memiliki derajat kejenuhan melebihi 1 baik pada jam puncak volume lalu lintas maupun pada jam puncak bangkitan perjalanan, maka keduanya memiliki tingkat pelayanan F. Hasil perhitungan dapat juga ditampilkan dalam grafik seperti berikut : Gambar 6. Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Jam Puncak Volume Lalu Lintas dan Bangkitan Perjalanan Gambar 7. Perbandingan Pada Jam Puncak Volume Lalu Lintas dan Bangkitan Perjalanan SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis didapat beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Bangkitan perjalanan tejadi hanya pada pukul 06.00-13.00, dimana kondisi terendah terjadi pada pukul 12.00-13.00 yaitu sebesar 1,25 smp/jam sedangkan kondisi tertinggi terjadi pada pukul 06.30-07.30 yaitu sebesar 96 smp/jam.
  • 4. Analisis Kinerja Ruas Jalan Diponegoro Akibat Bangkitan Perjalanan SDN 5 Pedungan……(Pemayun, Purbanto, Mataram) 2. Beroperasinya SDN 5 pedungan menyebabkan kinerja ruas jalan Diponegoro menurun. Hal ini dapat dilihat dari derajat kejenuhan saat SDN 5 Pedungan beroperasi sebesar 1,03 dengan tingkat pelayanan F sedangkan derajat kejenuhan saat SDN 5 Pedungan tidak beroperasi sebesar 0,92 dengan tingkat pelayanan E. 3. Dari hasil prediksi bangkitan perjalanan 10 tahun mendatang pada jam puncak diperoleh sebesar 111.21 smp/jam. Derajat kejenuhan yang terjadi diperoleh sebesar 2,38 dengan tingkat pelayanan F. Saran Berdasarkan analisis dan pembahasan, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengingat banyaknya aktivitas institusi dan toko lainya yang berada di jalan Diponegoro maka perlu dilakukan penelitian lebih konprehensif mengenai kinerja ruas jalan Diponegoro akibat bangkitan perjalanan gabungan institusi dan toko tersebut. 2. Mengingat tingkat pelayanan yang buruk serta derajat kejenuhan yang tinggi baik pada kondisi saat ini maupun pada 10 tahun mendatang maka perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan solusi dari hal tersebut. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua, saudara, dan teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan, bimbingan, dan saran dalam penyelesaian tulisan ini. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, A.A. 2003. Rekayasa Jalan Raya. Universitas Muhamadyah Malang ( UMM ). Malang. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2014. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202014.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2013. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202013.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2012. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202012.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2011. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202011.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2010. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202010.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2009. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202009.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2008. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202008.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2007. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202007.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2006. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202006.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2005. BPS Provinsi Bali. http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali% 20Dalam%20Angka%202005.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015 Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Dirjen Bina Marga. Peraturan Daerah Kota Denpasar No. 27 Tahun 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar. 30 Desember 2011. Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2011 Nomor 27. Denpasar. Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua Penerbit ITB. Bandung. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004. Tentang Jalan. 18 Oktober 2004.
  • 5. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132. Jakarta.