1. Perawatan dan Perbaikan Governor Motor Mesin Induk KM. Ganesa
Type 4 Cycle Hanshin Diesel Engine Z6 L 46 SH
(Maintenance and Repair of Governor Motor Main Engine MV. Ganesa Type 4 Cycle
Hanshin Diesel Engine Z6 L 46 SH)
Mega Kariya Imani, M. Taufik
Jurusan Teknika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah
Abstrak: Untuk mendapat mesin dalam kondisi siap pakai dan keamanan dalam pengoperasiannya,
maka harus memperhatikan petunjuk-petunjuk atau prosedur tentang cara perawatan, pemeliharaan,
perbaikan, dan pengoperasian yang terdapat pada buku petunjuk mesin tersebut. Hal-hal yang perlu
dilakukan secara berkala adalah pengecekan pada daya motor, dengan melihat putaran mesin (rpm),
selalu menganalisa atau memperhatikan putaran motor, bilamana terjadi hal-hal yang tidak wajar (tidak
normal). Faktor yang terpenting dalam pencapaian usaha di atas adalah manusianya. Dimana manusia
dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan serta mendalami bidang profesinya dan didukung
dengan peralatan serta suku cadang yang memadai guna kepentingan pengoperasian kapal agar dapat
bekerja secara optimal. Menyiapkan peralatan dan suku cadang dengan lengkap supaya apabila terjadi
kerusakan bisa segera diperbaiki.
Kata kunci: daya motor, putaran motor
Abstract: To get the machine ready to use and safety in operation, then it must pay attention to
instructions or procedures about how to care, maintenance, repair, and operation in the engine manual.
Things that need to be done periodically is checking on motor power, by looking at the engine (rpm),
always analyzing or pay attention to the motor, when things happen that are not natural (not normal).
The most important factor in the achievement of the above efforts is human. Where humans are
required to have abilities and skills as well as deepen the field of work and supported with equipment
and spare parts to the interests of the adequate operation of the vessel so that it can work optimally.
Setting up the equipment and spare parts to complete so that in the event of damage can be repaired
immediately.
Keywords: motor power, rotation motor
Alamat korespondensi:
M. Taufik, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150, Surabaya.
e-mail: jurnal_pdp@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
Perawatan perbaikan mesin
merupakan aktivitas yang sangat penting
dan vital. Hal ini diperlukan untuk
mempertahankan kondisi dan kinerja
mesin secara maksimal, sekaligus untuk
mencegah kerusakan mendadak yang
dapat mengganggu operasional kapal.
Seperti halnya sebagai contoh
tiba-tiba pada saat berlayar kapal
mengalami penurunan putaran mesin
induk, putaran mesin pada keadaan
normal n=190 rpm menjadi n=110 rpm.
Oleh sebab itu perlu dilakukan
perawatan yang intensif pada governor
motor, merupakan tugas perwira untuk
menjaga supaya putaran yang dihasilkan
dapat seekonomis mungkin.
Data Mesin Induk
a. Number of set : 1
b. Type : 4 Cycle Hanshin Diesel
Engine
c. Model no.: Z6 L 46 SH
d. No of cylinder : 6
e. Cylinder bore : 460 m/m
f. Piston stroke : 680 m/m
g. Load : 3600 Max
3000 Normal
h. Brake horse power: 2400 BHP
2000 BHP
i. Rev Per Minute : 265 240
j. Brake mean effective pressure:
76 kg/cm2
– 70 kg/cm2
(8970
Ltr/day)
k. Fuel oil consumption :
161,5 gr/BHP/H – 156,8 gr/BHP/H
l. Super charge/Scavenging blower:
Ishikawajima Harima Brown
Boveri
m. Type & number of set : VTR 400
No.1
6
2. 7 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 4, Nomor 1, September 2013
n. Lub oil for bearing type &
Cons/days : Mobil Gard 412
- 80 Ltr/day
o. Cylinder oil Type & Cons/days:
Mobil Gard 493 – 30 Ltr/day
p. Maker : The Hanshin Diesel
Engine Work LTD
Pengertian Governor Motor
Governor adalah komponen pada
motor bakar yang berfungsi untuk
mengontrol kecepatan mesin dengan
cara mengendalikan jumlah bahan bakar
yang diberikan sehingga kecepatan
mesin dapat dipertahankan tetap stabil
tanpa tergantung kondisi pembebanan.
Governor secara otomatis
mengendalikan supply ke motor bila
beban berubah dan mempertahankan
kecepatan rata-ratanya, di dalam batas
tertentu.
Pemeliharaan Oli governor harus
memiliki indeks Viscositas yang tinggi,
antara dari 100 – 200 seconds pada
temperatur normal, bila temperatur rata-
rata operasi governor, dan pada kapal
tempat penulis melaksanakan praktek
menggunakan oli jenis Barelf CH100.
Ada empat tipe pengontrolan
mesin menggunakan governor :
1. Pertama jika hanya satu kecepatan
yang dikontrol maka digunakan tipe
governor kecepatan tetap atau constant-
speed type governor.
2. Kedua, jika kecepatan mesin dapat
dikendalikan beberapa tingkat secara
manual melalui pengaturan
menggunakan alat bantu, maka disebut
tipe governor kecepatan variabel atau
variable-speed type governor.
3. Tipe ketiga ini adalah
pengontrolan agar kecepatan mesin
dapat dipertahankan di atas batas
minimum atau di bawah batas
maksimum, dan disebut governor
pembatas kecepatan atau speed limiting
type governor.
4. Tipe pengontrolan keempat adalah
tipe governor yang digunakan untuk
membatasi beban mesin, dan disebut tipe
governor pembatas beban atau load-
limiting type governor. Harap diingat
bahwa beberapa sistem governor,
sekaligus mempunyai 4 fungsi
pengendalian ini.
Sistem pengendalian dengan
governor digunakan baik pada mesin
stasioner maupun mesin otomotif seperti
pada mobil dan traktor. Pada mesin
modern seperti saat ini mekanisme
governor umumnya menggunakan
mekanisme mekanik hidrolik
(Woodward Governor), walaupun
terdapat juga versi governor elektrik.
Gambar 1 menunjukkan cara kerja
governor yang menggunakan mekanisme
mekanik-hidrolis dalam pengendalian
kecepatan mesin yang berlebihan pada
motor diesel. Dalam hal ini, governor
mengendalikan posisi tuas pengontrol
bahan bakar yang dikombinasikan
dengan aksi dari piston hidrolik dan
gerakan bandul berputar. Posisi dari
bandul ditentukan oleh kecepatan
putaran dari mesin, jika kecepatan mesin
naik atau turun maka bandul berputar
mekar atau menguncup. Gerakan dari
bandul ini, karena perubahan kecepatan
mesin, akan menggerakkan piston kecil
(pilot valve) pada sistem hidroliknya.
Gerakan ini mengatur aliran cairan
hidrolis ke piston hidrolis (piston motor
servo). Piston motor servo dihubungkan
dengan tuas pengatur bahan bakar (fuel
rack) dan gerakannya akan
menyebabkan penambahan atau
pengurangan jatah bahan bakar yang
disupply.
3. Mega Kariya Imani, M. Taufik: Perawatan dan Perbaikan Governor Motor … 8
Gambar 1. Skema Kerja Governor Mekanis-
Hidraulis
PEMBAHASAN
Analisa masalah
Langkah – langkah yang dilakukan
untuk mengatasi turunnya putaran mesin
pada saat berlayar, yaitu
Booster pump tidak bekerja
sempurna.
Governor tidak dapat bekerja secara
maksimal.
Pemecahan masalah
Langkah-langkah yang dilakukan, yaitu
1. Booster pump tidak bekerja sempurna
- Terganggunya sistem bahan bakar
Cerat bahan bakar pada tangki
harian, kemungkinan adanya kandungan
air dan kotoran atau lumpur.
Membuka saringan bahan bakar
serta membersihkannya.
Setelah diadakan perbaikan pada
sistem dan komponen motor induk di
atas baru dilaksanakan tes start mesin
induk. Hasilnya adalah n = 140 rpm
yang normalnya n = 190 rpm dan
sebelum dibongkar n =110 rpm. Jadi,
dapat disimpulkan untuk segera
dilakukan pembongkaran terhadap
governor.
2. Governor
Pengecekan pada oli governor
Oli yang terkontaminasi adalah
penyebab yang paling besar terhadap
gangguan governor, gunakanlah hanya
oli yang baru atau oli yang tersaring,
tempat yang digunakan oli harus bersih,
dan harus dibilas dengan oli yang encer
dari jenis yang sama sebelum digunakan.
Suatu ketika oli governor kelihatan
kotor atau terkontaminasi, atau
temperatur yang berlebihan maka drain
oli governor saat masih panas, bilas
dengan oli yang encer dari jenis yang
sama dan ganti dengan oli baru. Dapat
juga digunakan bahan pelarut yang tidak
merusak seal dan gasket, dan bahan
pelarut harus dibilas keluar sampai
bersih sebelum mengganti oli yang baru.
Pembongkaran governor
Kemudian dilakukan
pembongkaran governor dari
dudukannya pada mesin induk. Ketika
cover governor sudah dibuka, letakkan
tangan kita di atasnya dan kemudian
ambil snap ringnya, dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Pengambilan Snap Ring Governor
Setelah snap ring dapat diambil
segera keluarkan pin penahan pada
governor.
Semua komponen pada governor
terlepas dengan sempurna, setelah itu
lakukan pembersihan secara maksimal
pada setiap komponen.
Ternyata setelah dilakukan
pembongkaran didapati bearing yang
sudah tidak layak pakai, sehingga harus
diganti dengan spare yang baru. Bearing
rekondisi dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Thrust ball bearing
Selain bearing yang sudah tidak
layak pakai, Bushing mengalami korosi
ekstrim sehingga harus diganti dengan
yang baru, agar kerja governor dapat
maksimal. Pastikan pemasangan bushing
dengan carrier tepat (presisi), tepatkan
lubang pada bushing dengan lubang pada
carrier. Pemasangan bushing dapat
dilihat pada Gambar 4.
4. 9 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 4, Nomor 1, September 2013
Gambar 4. Pemasangan bushing
Pemasangan governor
Setelah semua selesai dibersihkan
dengan maksimal, pastikan tidak ada
kotoran yang menempel pada elemen-
elemen governor. Kemudian, sesudah
pembongkaran selesai, langkah yang
dilakukan adalah melaksanakan
pemasangan agar governor dapat segera
digunakan.
- Pasang shaft pada carrier, pastikan
dapat memutar, dapat dilihat pada
gambar 5.
Gambar 5. Pemasangan shaft pada carrier
- Benar-benar pastikan lubang pin tepat,
dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Pemasangan lubang pin yang tepat
- Setelah lubang presisi, pasang pin
kembali, dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Pemasangan kembali pin
- Kemudian pasang bushing, bearing,
dan snap ring baru dengan
menambahkan gasket, dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 8. Pemasangan bushing, bearing, dan
snap ring
- Setelah semua sudah fixed, pasang
cover governor.
- Kemudian pasang governor pada mesin
induk, dengan catatan ketika akan
memasang governor pastikan pada posisi
top firing order. Yaitu menurut manual
book, firing order pada mesin induk
adalah 1 – 4 – 2 – 6 – 3 – 5 , itu berarti
mesin induk harus pada posisi top di
silinder nomor 1
- Setelah governor terpasang di mesin,
pasang komponen-komponen pipa
pendukung untuk booster pump-nya
kemudian lanjutkan pada langkah
berikut.
- Start mesin diperlukan, untuk
mengetahui governor sudah layak pakai.
5. Mega Kariya Imani, M. Taufik: Perawatan dan Perbaikan Governor Motor … 10
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Perawatan, pemeliharaan, dan
perbaikan yang dilakukan sangat
berguna agar mesin selalu siap
beroperasi secara optimal dan menjaga
agar komponen komponen mesin
terseebut tidak cepat rusak dan dapat
berfungsi dengan baik sehingga usia
pakai dari mesin tersebut lama serta daya
yang dihasilkan maksimal.
Biaya yang dibutuhkan untuk
perawatan, pemeliharaan dan perbaikan
secara berkala akan lebih murah jika di
bandingkan dengan perbaikan kepada
mesin yang sudah rusak berat. Apalagi
bila mesin tersebut rusak di tengah laut,
akan mengganggu kinerja mesin induk.
Peralatan dan suku cadang yang
ada di atas kapal kurang, sehingga
apabila ada kerusakan tidak dapat
diperbaiki di atas kapal.
Saran
Untuk mendapat mesin dalam
kondisi siap pakai dan keamanan dalam
pengoperasiannya, maka harus
memperhatikan petunjuk-petunjuk atau
prosedur tentang cara perawatan,
pemeliharaan, perbaikan, dan
pengoperasian yang terdapat pada buku
petunjuk mesin tersebut dan hal-hal yang
perlu dilakukan secara berkala adalah
Pengecekan pada daya motor,
dengan melihat putaran mesin (rpm).
Selalu menganalisa atau
memperhatikan putaran motor, bilamana
terjadi hal-hal yang tidak wajar (tidak
normal).
DAFTAR PUSTAKA
1. Karyanto E, Panduan Reparasi
Mesin Diesel, Jakarta: Ilmi Jaya.
2. Taiseran Emanuel, Teknik Motor,
Yogyakarta.
3. Thomas Reed Publications. 1978.
Sunderland and London.
4. Manual book Mesin Induk Hanshin
Diesel Engine Z6 L 46 SH.
6. Mega Kariya Imani, M. Taufik: Perawatan dan Perbaikan Governor Motor … 10
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Perawatan, pemeliharaan, dan
perbaikan yang dilakukan sangat
berguna agar mesin selalu siap
beroperasi secara optimal dan menjaga
agar komponen komponen mesin
terseebut tidak cepat rusak dan dapat
berfungsi dengan baik sehingga usia
pakai dari mesin tersebut lama serta daya
yang dihasilkan maksimal.
Biaya yang dibutuhkan untuk
perawatan, pemeliharaan dan perbaikan
secara berkala akan lebih murah jika di
bandingkan dengan perbaikan kepada
mesin yang sudah rusak berat. Apalagi
bila mesin tersebut rusak di tengah laut,
akan mengganggu kinerja mesin induk.
Peralatan dan suku cadang yang
ada di atas kapal kurang, sehingga
apabila ada kerusakan tidak dapat
diperbaiki di atas kapal.
Saran
Untuk mendapat mesin dalam
kondisi siap pakai dan keamanan dalam
pengoperasiannya, maka harus
memperhatikan petunjuk-petunjuk atau
prosedur tentang cara perawatan,
pemeliharaan, perbaikan, dan
pengoperasian yang terdapat pada buku
petunjuk mesin tersebut dan hal-hal yang
perlu dilakukan secara berkala adalah
Pengecekan pada daya motor,
dengan melihat putaran mesin (rpm).
Selalu menganalisa atau
memperhatikan putaran motor, bilamana
terjadi hal-hal yang tidak wajar (tidak
normal).
DAFTAR PUSTAKA
1. Karyanto E, Panduan Reparasi
Mesin Diesel, Jakarta: Ilmi Jaya.
2. Taiseran Emanuel, Teknik Motor,
Yogyakarta.
3. Thomas Reed Publications. 1978.
Sunderland and London.
4. Manual book Mesin Induk Hanshin
Diesel Engine Z6 L 46 SH.