Dokumen tersebut membahas tentang sistem tenaga fluida khususnya sistem hidrolik dan pneumatik. Sistem hidrolik menggunakan cairan seperti oli sebagai media transfer tenaga, sedangkan sistem pneumatik menggunakan udara terkompresi. Dokumen ini juga menjelaskan komponen utama sistem tenaga fluida seperti unit tenaga, unit penggerak, dan unit pengontrol serta contoh aplikasinya pada mesin press dan crane.
3. Sistem Tenaga Fluida
Sistem Hidrolik adalah sistem tenaga
fluida yang menggunakan cairan (liquid)
sebagai media transfer. Cairan hidrolik biasanya
berupa oli. Kekuatan tekan 1000 psi – 5000 psi,
Contoh penggunaan : alat berat, dll.
SISTEM HIDROLIK SISTEM PNEUMETIK
Sistem Pneumetik adalah sistem tenaga fluida
yang menggunakan udara terkompresi sebagai
media transfer. Kekuatan tekan 80 psi – 100 psi
Contoh penggunaan : pintu bus, impact, dll.
Sistem Tenaga Fluida (Fluid power system) adalah suatu rangkaian pemindahan tenaga atau pengaturan
tenaga dengan menggunakan media (perantara) fluida.
5. Unit Penggerak
Unit penggerak (actuator) berfungsi mengubah tenaga fluida menjadi tenaga gerak. Actuator terdiri dari
berbagai bentuk dan klasifikasi:
• Berdasarkanbentuk gerakan, dapat dibagi menjadi gerakan bolak-balik linier dan jenis putaran.
Actuator
Linear Actuator Rotary Actuator
Mengubah tenaga fluida dalam
bentuk gerak garis lurus.
Mengubah tenaga fluida dalam
bentuk gerak melingkar.
6. a. Linear Actuator
Linear actuator berfungsi mengubah tenaga fluida dalam bentuk gerak garis lurus. Berdasarkan sistem kerjanya linear
actuator terdiri dari :
Single acting cylinder with
unspecified return/ Plunger
cylinder
Single acting cylinder with
spring return
Hanya dapat
bergerak dalam satu
arah dengan tekanan
hidrolik, dan langkah
balik tergantung pada
gaya luar (eksternal)
1. Single acting cylinder (silinder kerja tunggal) hanya dapat mengerahkan gaya tekanan fluida ke satu arah.
Digunakan untuk pengapikasian
yang tidak terdapat gaya eksternal,
pemanjangan batang berdasarkan
tekanan fluida pengembalian
batang berdasarkan pegas.
Single acting telescoping
cylinder
Piston akan memanjang satu per
satu, saat aliran konstan dan
tekanan operasi dimulai dengan
gaya terbesar dan kecepatan
terkecil dan diakhiri dengan gaya
terkecil dan kecepatan tertinggi.
7. a. Linear Actuator
Double acting cylinder single
piston rod
Double acting cylinder double
piston rod
2. Double acting cylinder (silinder kerja ganda) dapat mengerahkan gaya tekanan fluida ke dua arah.
Silinder kerja ganda dengan
batang tunggal yang
dihubungkan ke piston.
Silinder kerja ganda dengan
batang ganda yang dihubungkan
ke piston.
Piston akan memanjang satu per
satu, pengembalian batangnya
tergantung pada ukuran area
efektifnya
Double acting telescoping
cylinder
8. Single acting cylinder with
unspecified return/ Plunger
cylinder
Single acting cylinder with
spring return
Double acting cylinder single
piston rod
Double acting cylinder double
piston rod
Single acting telescoping
cylinder
Double acting telescoping
cylinder
Linear Actuator Symbol
9. Komponen Silinder Hidrolik :
1. Rod Wiper
2. rod U-seal
3. rod wear ring
4. Cap
5. piston rod
6. cylinder tube
7. Piston
8. Piston wear ring
9. piston bearing band
10. piston U-seal
11. Nut
12. base
11. b. Rotary Actuator
Rotary actuator berfungsi mengubah tenaga fluida dalam bentuk gerak melingkar.
Rotary Actuator Mesin Crane
Rotary Actuator Mesin Press
Rotary Actuator
Symbol
12. Analisa Kerusakan dan Langkah Perbaikan
1. Pemecahan Masalah Kerosene Cylinder (Oil Cylinder Pemadat Batubara) di Mesin Press
Analisa Kerusakan :
1. Seal penutup silinder bagian bawah mengalami kebocoran oli. Lakukan Inspeksi visual.
2. Seal piston bocor di dalam. Tutup katup masuk dan keluar silinder oli dan periksa atau
bongkar bagian pipa oli untuk pemeriksaan tekanan. Jika ada minyak yang meluap di ujung
yang dibongkar setelah diberi tekanan, dapat diambil kesimpulan bahwa seal piston rusak.
3. Batang piston lecet. Lakukan inspeksivisual.
13. Langkah Perbaikan :
Langkah perbaikan kerosene cylinder (Oil Cylinder Pemadat Batubara) yang mengalami
kebocoran oli akibat seal rusak atau batang piston lecet : Umumnya pada saat oil cylinder mengalami
kerusakan, oil cylinder yang rusak diganti dengan oil cylinder cadangan, kemudian oil cylinder yang rusak
tadi diperbaiki.
Saat melakukan penggantian oil cylinder, simpan oil cylinder disamping tempat perbaikan,
lepaskan baut penghubung antara kepala palu dengan batang palu, angkat palu setelah baut terlepas,
simpan kepala palu, lepaskan batang piston dan lepaskan baut pelat kepala palu. Kemudian, tarik kembali
batang piston dan las braket pengencang batang piston. Setelah braket pengencang dilas, lepaskan
sambungan flush valve oil cylinder. Pasang silinder hidrolik dengan reverse chain, lalu lepas baut
pengencang oil cylinder. Setelah pembongkaran selesai, turunkan oil cylinder dan pasang silinder hidrolik
yang baru sesuai dengan urutan pembongkaran terakhir.
14. Tindakan Pencegahan :
• Selalu pastikan kebersihan oil cylinder terjaga, periksa dan ganti filter pengembalian oli tepat waktu.
• Lakukan pengontrolan suhu oli hidrolik sesuai dengan batas yang telah ditentukan untuk mencegah
kerusakan seal yang diakibatkansuhu oli yang meningkat.
• Tingkatkan pemeriksaan peralatan saat melakukan inspeksi peralatan, dan lakukan perbaikan tepat
waktu untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
15. Analisa Kerusakan dan Langkah Perbaikan
2. Pemecahan masalah Hydraulic slewing device (Roda Mesin Press) di mesin press
Analisa Kerusakan :
1. Kebocoran oli pada permukaan seal roda mesin press. Inspeksivisual.
2. Distributor oli roda mesin press tidak berfungsi. Lakukan pemeriksaan penyesuaian atau
lakukan penggantian distributor oli.
3. Plunger rusak, poros engkol atau roda gigi di dalam motor mengalami aus. Lakukan analisa
dengan menghidupkan motor atau mendengarkan saat peralatan berjalan.
16. Langkah Perbaikan :
Langkah perbaikan untuk roda mesin press pada mesin press : umumnya, jika roda mesin press
yang sedang berjalan mengalami kerusakan, perlu dilakukan analisa penyebab spesifik dari kerusakan
sesuai dengan inspeksi yang dilakukan dan melakukan perbaikan sesuai dengan mestinya.
Jika hasil analisa distributor oli atau regulating valve mengalami kerusakan, dapat dilakukan perbaikan dan
penggantian.
Jika dinilai bahwa plunger internal atau roda gigi roda mesin press rusak berdasarkan inspeksi
suara saat motor berjalan, hentikan mesin dengan cepat dan jangan gunakan mesin, untuk mencegah
kerusakan semakin meluas. Lakukan penggantian roda mesin press yang rusak, dan matikan aliran listrik
dan daftarkan perbaikan. Tutup valve pipa oli motor, lepaskan pipa oli, pasang roda mesin press dengan
kerekan rantai dan lepaskan baut pengencang roda mesin press. Setelah baut dilepas, lepaskan roda mesin
press dan letakkan. Pasang roda mesin press hidrolik cadangan sesuai dengan urutan pembongkaran
terakhir. Setelah penginstalanselesai, lakukan penyambungandaya dan lakukan ujicoba.
17. Tindakan Pencegahan :
• Lakukan pengujian oli hidrolik secara teratur, untuk memastikankebersihan oli hidrolik dan komponen
lainnya memenuhi persyaratanpenggunaan, dan mencegah keausan roda mesin press lebih cepat yang
disebabkan kotoran dalam oli hidrolik.
• Lakukan pengontrolan suhu oli dalam kisaran yang diizinkan untuk mencegah kerusakan seal yang lebih
cepat akibat suhu oli yang meningkat.