SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 
STIKesAISYAH PRINGSEWU LAMPUNG 
JUDUL 
PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES 
MELITUS DI KLINIK PUTI BUNGSU BANDAR JAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH 
TAHUN 2014 
Diabetes Mellitus (DM) is a chronic and degenerative diseases. The prevalence of diabetes 
in the world has reached the number of outbreaks or epidemics. The World Health Organization 
or the World Health Organization (WHO) estimates that currently more than 
reaching the proportion of 6% of the adult population. Increased prevalence of diabetes mellitus 
is associated with lifestyle. Efforts to menurunklan blood glucose levels can be done with routine 
physical activity. The purpose of the s 
diabetes mellitus in patients with DM in the region of Bandar Jaya Youngest Puti Clinic 2014. 
This study is a design experiment with pretest 
in this study were patients with diabetes mellitus in the region 
61 patients, whereas samples taken by purposive sampling technique to sample journal 
gymnastics DM 30 and DM 30 does not exercise conducted in May 
univariate analysis the frequency distribution and bivariate tests using independent t test. 
The results of blood glucose levels in diabetic patients who do not perform gymnastics with 
an average DM 230.58 and SD: 59.87. Blood glucose levels in diabetic patients who do 
gymnastics with an average DM 208.20 and SD: 37.84. The results of t 
influence DM test on blood glucose levels in diabetic patients in the region Clinic Puti 
Central Lampung 2014 with p value: 0.000. The conclusion of this study is exercise effect 
blood glucose levels in diabetic patients so diabetic pat 
held by health facilities. 
Keywords: Blood Glucose, Gymnastics DM 
Bibliography: 32 (2001 - 2012) 
I. PENDAHULUAN 
Latar Belakang 
Diabetes Melitus (DM) merupakan 
penyakit degeneratif dan kronis, yang 
memerlukan pengobatan jangka panjang 
dan perawatan pasien secara mandiri, untuk 
dapat mencegah efek komplikasi akut dan 
komplikasi jangka panjang.Angka prevalensi 
DM di dunia telah mencapai jumlah wabah 
atau epidemi. Badan Kesehatan Dunia atau 
World Health Organization (WHO 
memperkirakan pada negara berkembang 
pada tahun 2025 akan muncul 80% kasus 
baru. Saat ini, DM di tingkat dunia 
diperkirakan lebih dari 230 juta, hampir 
mencapai proporsi 6% dari populasi orang 
dewasa. Diperkirakan 20 tahun mendatang 
jumlah penderita DM akan mencapai 350 
juta. Setiap 10 detik ada orang yang 
meninggal terkait dengan DM. DM 
merupakan penyakit epidemi tersembunyi 
Deni Asnawi – NPM: 1001081 
JURNAL PENELITIAN 
Deni Asnawi, NPM: 100108 
ABSTRACT 
230 million, almost 
study to determine the effect of exercise on blood sugar of 
pretest-posttest Group Two Design. The population 
Puti Bungsu Clinic amounted to 
May-June 2014 is used 
te t-test exerc 
patients to participate in gymnastics DM 
tan WHO) 
kan yang memakan korban setiap tahunnya 
setara dengan angka kematian yang 
disebabkan oleh HIV/AIDS (Pranoto, 2012). 
Berdasarkan survei WHO yang 
dilakukan tahun 2011 jumlah penderita 
diabetes melitus di dunia 200 juta jiwa, 
Indonesia menempati urutan keempat 
terbesar dalam jumlah penderita diabetes 
melitus di dunia setelah India, Cina, dan 
Amerika Serikat. Data Riset Kesehatan 
Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menyatakan 
bahwa prevalensi nasional penyakit DM di 
Indonesia sebanyak 5,7%. Pada tahun 
2011, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk 
Indonesia yang mengidap diabetes melitus. 
Prevalensi Diabetes Melitus untuk 
Provinsi Lampung tahun 2007adalah 
sebesar 0,4%. Menurut kabupaten dan kota 
Provinsi Lampung prevalensi diabetes 
melitus adalah berkisar 0,1-0,9% dengan 
prevalensi tertinggi di Bandar Lampung. 
Berdasarkan dinas kesehatan Provinsi 
tudy exercises no 
Bungsu 
effected on 
ients sdas)
Lampung jumlah penderita diabetes melitus 
mengalami peningkatan sebesar 12% yaitu 
sebanyak 6.256 penderita (Heltomi, 2010). 
Peningkatan prevalensi DM 
dihubungkan dengan gaya hidup dan diet. 
Gaya hidup yang saat ini banyak dianut 
adalah gaya hidup kebarat-baratan yang 
dicirikan dengan kurangnya aktifitas fisik dan 
pemilihan makanan yang tidak sehat yang 
merupakan pencetus terjadinya DM 
(Pusthika, 2011). 
Diabetes umumnya terjadi pada saat 
pola gaya hidup dan perilaku setelah 
terbentuk dengan kokoh. Keberhasilan 
pengelolaan diabetes mandiri membutuhkan 
partisipasi aktif pasien, keluarga dan 
masyarakat.Untuk mencapai keberhasilan 
perubahan perilaku, dibutuhkan upaya 
pencegahan yang komprehensif.Rutin 
berolahraga merupakan usaha di bidang 
kesehatan untuk membantu individu, 
kelompok atau masyarakat dalam 
meningkatkan derajat kesehatan seseorang 
(Widhayati, 2009). 
Peningkatan prevalensi DM 
menunjukkan pentingnya upaya 
pencegahan. Pencegahan DM adalah 
dengan mengupayakan kadar glukosa darah 
dalam tubuh menjadi normal. Upaya untuk 
menurunkan kadar gula darah yaitu melalui 
empat pilar penatalaksanaan DM seperti 
edukasi, perencanaan makan, latihan 
jasmani dan terapi farmakologi. 
Pemantauan kadar gula darah sangat 
penting karena glukosa darah adalah 
indikator untuk menentukan diagnosa 
penyakit DM. Kadar glukosa darah dapat 
diperiksa sewaktu, dan ketika puasa. 
Seseorang di diagnosa menderita DM jika 
dari hasil pemeriksaan kadar gula darah 
sewaktu ≥ 200 mg/dl, sedangkan kadar 
gula darah ketika puasa ≥126 mg/dl 
(Waspadji, 2007). 
Menurut Perkeni (2011), salah satu dari 
5 pilar pengendalian DM adalah dengan 
latihan jasmani dengan senam diabetes 
melitus. Dengan rutin latihan jasmani dan 
senam khusus penderita diabetes terbukti 
dapat meningkatkan kebugaran juga dapat 
menurunkan berat badan dan memperbaiki 
sensitivitas insulin, sehingga akan 
memperbaiki kendali glukosa secara 
signifikan jika dilakukan secara teratur 3-4 
kali seminggu. Namun yang menjadi 
fenomena dalam penelitian ini adalah masih 
kurangnya keiikut sertaan pada pasien 
diabetes melitus dalam pelaksanaan senam 
diabetes melitus tersebut, dimana hal ini 
Deni Asnawi – NPM: 1001082 
dapat dimungkinkan kurangnya 
pengetahuan mereka tentang manfaat nyata 
dari senam tersebut khususnya terhadap 
penurunan kadar gula darah mereka. Hasil 
riset yang dilakukan Kelly DE., dkk tentang 
Effects of exercise on glucose homeostasis 
in Type 2 diabetes melitus dengan hasil 
bahwa terdapat hubungan antara latihan 
senam dengan kadar glukosa dimana pada 
penderita yang melakukan senam 
mengalami penurunan 14% glukosa darah. 
Senam diabetes dapat memberikan 
manfaat diantaranya yaitu menghambat dan 
memperbaiki faktor resiko penyakit 
kardiovaskuler yang banyak terjadi pada 
penderita DM, olah raga dapat membantu 
memperbaiki profil lemak darah, 
menurunkan kolesterol total, LDL, 
Trigliserida dan menaikkan HDL kolesterol 
45-65% serta memperbaiki sistem 
hemostatik dan tekanan darah.Kondisi 
tersebut dapat menghambat terjadinya 
arteroskelorosis dan penyakit-penyakit 
vaskuler yang berbahaya seperti penyakit 
jantung koroner, stroke, penyakit pembuluh 
darah perifer.Menurunkan berat badan, 
pengaturan olah raga secara optimal dan 
diet DM pada penderita kegemukan (obese) 
dapat menurunkan berat badan.Penurunan 
berat badan menguntungkan dalam regulasi 
NIDDM obese, yaitu memperbaiki insulin 
resisten, mengontrol gula darah dan 
memperbaiki resiko penyakit jantung 
koroner (Santoso, 2008). 
Hasil riset yang dilakukan oleh Moura 
dkk (2011) dari British Jounal of Diabetes 
and Vascular Disease menyebutkan bahwa 
bahwa penggunaan resistance training 
secaa teratur sangat bermanfaat digunakan 
dalam pengelolaan diabetes dan 
pengedalian kadar gula darah dan 
mengeluarkan rekomendasi dengan 
mempublikasikan pernyataan ilmiah dampak 
pelatihan fisik pada pasien diabetesyang 
berisi daftar manfaat fisik latihan untuk 
mengurangi risiko komplikasi dan 
manajemen diabetes (Moura, dkk, 2011). 
Hasil pra survey pada bulan November 
tahun 2013 di Klinik Puti Bungsu Bandar 
Jaya Lampung Tengah, penyakit DM, 
merupakan penyakit non menular dengan 
prevalensi yang cukup tinggi kedua setelah 
hipertensi.Berdasarkan data di Klinik Puti 
Bungsu Bandar Jaya, prevalensi DM selalu 
mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 
tahun 2011, prevalensi DM sebesar 43 
kasus, kemudian mengalami peningkatan 
pada tahun 2012 menjadi 53 kasus,
sedangkan pada tahun 2013 sampai dengan 
bulan September telah terdapat 61 pasien 
DM. Hasil survey untuk bulan Desember 
2013 terhadap pelaksanaan program senam 
diabetes yang dilakukan di wilayah kerja 
Klinik Puti Bungsu diketahui bahwa dari 61 
pasien tersebut hanya 30 orang (49,18%) 
yang secara rutin mengikuti senam tersebut. 
Adanya peningkatan kejadian diabetes 
mellitus menyebabkan perlunya upaya 
pencegahan dan perawatan pasien DM, 
dimana salah satunya dengan perubahan 
pola hidup sehat dengan rutin melakukan 
senam bagi penderita DM yang terbukti 
dapat membakar kalori dengan baik 
sehingga mampu mengontrol gula 
darah.Namun pada kenyataanya keikut 
sertaan penderita DM pada senam tersebut 
masih rendah dimana hal tersebut 
dimungkinkan karena kurangnya bukti nyata 
dari efektifitas senam DM tersebut. 
Berdasarkan latar belakang di atas 
mengenai kecenderungan peningkatan 
kejadian DM dan belum pernah dilakukan 
penelitian tentang pengaruh senam DM 
terhadap kadar glukosa menjadi dasar bagi 
peneliti untuk melakukan penelitian guna 
mengetahui "Pengaruh senam diabetes 
terhadap gula darah pada pasien DM di 
wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya 
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014". 
Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang di atas dapat 
dirumuskan permasalahan yaitu: apakah 
ada pengaruh senam diabetes melitus 
terhadap gula darah pada pasien DM di 
wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya 
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. 
Tujuan Penelitian 
Tujuan Umum 
Tujuan umum dari penelitian ini adalah 
untuk mengetahui pengaruh senam diabetes 
melitus terhadap gula darah pada pasien 
DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar 
Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 
2014. 
Tujuan Khusus 
1. Diketahuinya proporsi kadar gula darah 
para pasien diabetes melitus yang tidak 
mengikuti senam diabetes melitus di 
wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya 
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 
2014. 
Deni Asnawi – NPM: 1001083 
2. Diketahuinya proporsi kadar gula darah 
para pasien diabetes melitus yang 
melakukan senam diabetes melitus di 
wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya 
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 
2014. 
3. Diketahuinya pengaruh senam diabetes 
melitus terhadap gula darah pada pasien 
DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar 
Jaya Kabupaten Lampung Tengah 
Tahun 2014. 
II METODELOGI PENELITIAN 
Jenis Penelitian 
Penelitian ini merupakan penelitian 
eksperimen (Experimental Research) yaitu 
suatu penelitian yang berusaha mencari 
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel 
yang lain dalam kondisi yang terkontrol 
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian eksperimen 
ini merupakan bentuk penelitian dimana 
peneliti dengan sengaja memberikan 
perlakuan kepada responden, selanjutnya 
mengamati dan mencatat reaksi responden, 
dan kemudian melihat hubungan antara 
perlakuan yang diberikan dan reaksi yang 
muncul dari responden. 
Tempat dan Waktu Penelitian 
Tempat Penelitian 
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Klinik 
Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten 
Lampung Tengah. 
Waktu Penelitian 
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei- 
Juni 2014. 
Desain Penelitian 
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 
sebuah rancangan penelitian Two Group 
Pretest-Posttest Design, yaitu sebuah 
rancangan yang digunakan dengan cara 
memberikan perlakuan pada jangka waktu 
tertentu serta mengukurnya dengan tes 
sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) 
perlakuan dilakukan. Pada paradigma ini 
terdapat pretest sebelum melakukan senam 
sehingga hasil perlakuan dapat diketahui 
lebih akurat, karena dapat membandingkan 
antara sesudah senam dengan keadaan 
sebelum senam. 
Subjek Penelitian 
Populasi 
Populasi pada penelitian ini adalah 
keseluruhan pasien diabetes melitus di 
wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya 
Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan
data terakhir pada bulan Maret tahun 2014 
berjumlah 61 pasien. 
Sampel 
Penentuan jumlah dan tehnik sampling yang 
digunakan adalah tehnik pengambilan 
sampel purposive sampling, Purposive 
Sampling adalah tehnik pengambilan 
sampel secara sengaja oleh penelitian 
berdasarkan rujuan dari penelitian, jadi 
sampel dalam penelitian ini diambil tidak 
secara acak tetapi ditentukan sendiri oleh 
penelitian yaitu keseluruhan pasien diabetes 
melitus di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar 
Jaya Kabupaten Lampung Tengah pada 
tahun 2014 sejumlah 30 orang pasien dan 
yang mengikuti senam diabetes. 
Variabel Penelitian 
Variabel penelitian secara sederhana dapat 
diartikan sesuatu yang digunakan sebagai 
ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau 
didapatkan oleh satuan penelitian tentang 
suatu konsep pengertian tertentu.Variabel 
dalam suatu penelitian ada dua macam 
yaitu variabel bebas dan variabel 
terikat.Variabel bebas adalah variabel yang 
mempengaruhi, sedangkan variabel terikat 
adalah variabel yang dipengaruhi.Variabel 
bebas dalam penelitian ini yaitu senam DM 
sedangkan variabel terikatnya adalah gula 
darah pasien DM. 
Alat Ukur 
Instrument penelitian ini adalah 
menggunakan alat tes gula darah digital, 
dan lembar checklist keikut sertaan pasien 
dalam kegiatan senam DM. 
Pengambilan data penelitian ini melalui 
lembar checklist dengan hasil ukur untuk 
masing-masing variabel adalah sebagai 
berikut: 
1. Variabel gula darah dikumpulkan 
menggunakan alat tes pengukur gula 
darah digital dengan hasil berupa kadar 
gula darah pasien dalam satuan mg/DL 
2. Variabel Senam DM, diperoleh dari hasil 
observasi dan absensi pasien yang 
dikelompokkan dalam: 
a. Mengikuti senam. 
b. Tidak mengikuti senam 
Pengumpulan Data 
Langkah-langkah pengumpulan data dalam 
penelitian ini adalah dilakukan dengan 
langkah persiapan awal seperti 
menyerahkan surat izin pra survey ke lokasi 
penelitian untuk mengambil data awal yang 
digunakan dalam menyusun proposal, 
Deni Asnawi – NPM: 1001084 
konsultasi penyusunan proposal, 
mempersiapkan usulan proposal penelitian, 
mengajukan proposal penelitian melalui 
seminar, perbaikan usulan proposal 
penelitian. Setelah langkap persiapan 
tersebut maka dilakukan pelaksanaan 
penelitian dengan sebelumnya mengajukan 
surat izin penelitian dilanjutkan dengan 
pengumpulan data dengan mengunjungi 
para pasien DM yang mengikuti senam dan 
tidak mengikuti senam dilanjutkan dengan 
melakukan pengukuran kadar glukosa darah 
menggunakan alat pengukuran gula darah 
digital, dan checklist yang diisi berdasarkan 
hasil absensi peserta senam, dalam 
peengumpulan dat tersebut peneliti dibantu 
oleh 2 orang tenaga kesehatan yang 
sebelumnya telah dilakukan persamaan 
persepsi mengenai tujuan peneltiian da cara 
pengumpulan data. Setelah data terkumpul, 
kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap 
data apakah sudah benar-benar terisi, 
kemudian data dikelompok sesuai dengan 
variabel yang diteliti dalam bentuk tabulasi 
yang pada akhirnya akan diolah dengan 
batuan komputerisasi. 
Pengolahan Data 
Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan 
tahap pengolahan data. Pengolahan data 
dalam penelitian ini dilakukan dengan 
menggunakan program statistik komputer 
dengan langkah sebagai berikut: 
1. Editing 
Pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan 
terhadap hasil pengumpulan data guna 
memastikan apakah terdapat kekeliruan 
dalam pengisian instrumen pengumpulan 
data satu persatu. Jika terdapat data 
yang kurang maka dilakukan 
pengecekan kembali terhadap data yang 
kurang dengan melakukan pengambilan 
data ulang. 
2. Coding 
Data yang telah diperiksa dan dianggap 
lengkap kemudian dilakukan pemberian 
kode sesuai dengan hasil jawaban atau 
hasil observasi yang telah ditentukan 
sebelumnya untuk memeudahkan 
pengelompokkan dan analisa data 
nantinya. 
3. Cleaning 
Jawaban responden yang telah diperiksa 
dan diberi kode akah dipisahkan antara 
yang dapat diolah ataukah masih perlu 
data tambahan atau terdapat kesalahan 
dalam penghitungan seperti peghitungan
kadar gula darah serta kelengkapan 
dalam pengisian lembar observasi. 
4. Prosessing 
Data yang telah diperiksa kelengkapan 
datanya selanjutnya dilakukan 
memprosesan data dengan mengentri 
data ke dalam lembar rekapitulasi data 
dan selanjutnya ke dalam program 
komputer untuk proses analisa data. 
5. Tabulating 
Hasil yang diperoleh dari pengolahan 
data selanjutnya akan disajikan dalam 
bentuk tabulasi agar dapat dengan 
mudah dideskripsikan. Data 
dikelompokkan dengan teliti dan teratur 
ke dalam bentuk tabel, lalu 
dideskripsikan kedalam narasi yang lebih 
mudah dipahami pembaca. 
Analisis Univariat 
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap 
variabel dan hasil penelitian.Analisis ini 
hanya menghasilkan distribusi dan 
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 
2010).Dari hasil pengumpulan data terhadap 
responden selanjutnya dihitung distribusi 
frekuensi dari tiap variabel penelitian 
dengan hasil dalam bentuk prosentase. 
Analisis Bivariat 
Analisis bivariat yang dilakukan terhadap 
dua variabel yang diduga berhubungan atau 
berkolerasi (Notoatmodjo, 2005). Analisis 
bivariat dilakukan dengan uji hipotesis 
dilakukan dengan uji analisis uji t, dimana uji 
ini digunakan untuk membuktikan pengaruh 
antara 2 variabel karena skala pengukuran 2 
variabel tersebut ada uji dua sampel 
independent. Data yang dihasilkan dalam 
penelitian tersebut kemudian dihitung 
menggunakan program komputerisasi. 
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 
Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten 
Lampung Tengah berlokasi di Jalan S. 
Parman LK. II Kelurahan Bandar Jaya 
TimurKecamatanTerbanggiBesarKabupaten 
Lampung Tengah, berdiri sejak tahun 1999. 
Hasil Penelitan 
Analisa Univariat 
Setelah dilakukan analisa data secara 
univariat, didapatkan hasil sebagai berikut: 
Deni Asnawi – NPM: 1001085 
Distribusi Frekuensi Kadar Glukosa 
Darah yang Melakukan Senam DM 
Variabel Mean 
Std. 
dev 
SE 
N 
Sebelum 230,58 57,54 10,504 30 
Sesudah 230,29 59,87 10,930 30 
Rata-rata kadar glukosa darah pada 
pasien DM yang tidak melakukan senam DM 
dengan rata-rata pengukuran awal adalah 
230,58, standar deviasi: 57,54.Pada 
pengukuran akhir dengan nilai rata-rata 
adalah 230,29, standar deviasi: 59,87. 
Kadar glukosa darah pada pasien DM 
yang melakukan senam DM 
Variabel Mean 
Std. 
dev 
SE 
N 
Sebelum 208,20 37,84 6,90 30 
Sesudah 189,46 36,74 6,70 30 
Rata-rata kadar glukosa darah pada 
pasien DM yang melakukan senam DM 
dengan rata-rata paa pengukuran sebelum 
senam nilai rata-rata adalah 208,20, standar 
deviasi: 37,84. Pada pengukuran setelah 
senam senam nilai rata-rata adalah 189,46, 
standar deviasi: 36,74. 
Analisa Bivariat 
Pengaruh senam DM terhadap kadar 
glukosa darah 
Variabel Mean 
Std. 
dev 
SE t 
p 
value 
N 
Tidak 
senam 
DM 
0.289 7.184 1.311 0.221 0.827 30 
Senam 
DM 
18.733 6.732 1.22 15.239 0.000 30 
Rata-rata kadar glukosa darah pada 
pasien DM di wilayah Klinik Puti Bungsu 
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014 
yang tidak melakukan senam DM dengan 
rata-rata penurunan adalah 0,289 dengan 
standar deviasi 7,184, thit: 0,221 dan p 
value: 0,827 yang berarti tidak ada 
perbedaan rata-rata pada perhitungan awal 
dan perhitungan akhir. Sedangkan pada 
pasien yang melakukan senam DM untuk 
pengukuran tekanan darah dengan 
penurunan rata-rata glukosa darah adalah
18,733, standar deviasi 6,732, thit: 15,239 
dan p value: 0,000 yang menunjukkan 
terdapat perbedaan kadar glukosa darah 
pada pasien DM sebelum dengan sesudah 
melakukan senam DM di wilayah kerja Klinik 
Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah 
Tahun 2014. 
Pembahasan 
Rata-rata kadar glukosa darah yang tidak 
melakukan senam DM 
Pada hasil penelitian dapat diketahui 
rata-rata kadar glukosa darah pada pasien 
DM yang tidak melakukan senam DM di 
wilayah Klinik Puti Bungsu Kabupaten 
Lampung Tengah Tahun 2014 dengan rata-rata 
pengukuran awal adalah 230,58, 
standar deviasi: 57,54. Pada pengukuran 
akhir dengan nilai rata-rata adalah 230,29, 
standar deviasi: 59,87. 
Hasil ini menunjukkan rata-rata glukosa 
darah yang masih tinggi dimana hal ini 
sesuai dengan konsep bahwa pada pasien 
yang tidak melakukan kegiatan jasmani 
kebugaran tubuh tidak membaik, kadar 
glukosa darah cenderung meningkat, 
kemungkinan terjadinya komplikasi 
aterogenik, gangguan lemak darah. Hal ini 
disebabkab glukosa yang disimpan dalam 
otot dan hati sebagai glikogen akan 
menumpuk dan dapat menyebabkan 
peningkatan kadar glukosa darah 
(Suhartono, 2004). 
Berdasarkan penelitian yang terkait 
dengan penelitian Kartika pada tahun 2011 
dengan judul efek senam diabetes terhadap 
gula darah sewaktu anggota Paguyuban 
Diabetes Putat Jaya, dengan hasil bahwa 
dari 64 pasien yang tidak mengikuti senam 
DM memiliki rata-rata kadar glukosa darah 
241,52 yang lebih tinggi dibandingkan 
dengan pasien yang mengikuti senam 
dengan rata-rata kadar glukosa darah 
224,32. 
Hasil tersebut menunjukkan bahwa 
rata-rata kadar glukosa darah pada pasien 
DM yang tidak mengalami penurunan yang 
signifikan. Hasil ini juga menggambarkan 
bahwa kadar glukosa darah pasien masih 
belum terkontrol dimana hal ini dapat 
disebabkan karena mereka belum 
melakukan aktivitas fisik guna menurunkan 
kadar glukosa darah. 
Deni Asnawi – NPM: 1001086 
Rata-rata kadar glukosa darah yang 
melakukan senam DM 
Pada hasil penelitian dapat diketahui 
rata-rata kadar glukosa darah pada pasien 
DM yang melakukan senam DM di wilayah 
Klinik Puti Bungsu Kabupaten Lampung 
Tengah Tahun 2014 dengan rata-rata pada 
pengukuran sebelum senam nilai rata-rata 
adalah 208,20, standar deviasi: 37,84. Pada 
pengukuran setelah senam senam nilai rata-rata 
adalah 189,46, standar deviasi: 36,74. 
Hasil ini menunjukkan bahawa rata-rata 
kadar glukosa darah pada pasien yang 
mengikuti senam DM lebih rendah dimana 
hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan 
dengan melakukan latihan jasmani kerja 
insulin menjadi lebih baik sehingga kadar 
glukosa darah dapat menurun, sel-sel dapat 
lebih merespon terhadap insulin dan 
tepat mengambil glukosa dari darah. Pada 
waktu latihan jasmani akan terjadi 
pembakaran lemak akibat pemakaian 
glukosa oleh otot sehingga glukosa dapat 
dipakai untuk aktivitas fisik dan peningkatan 
dalam sensitivitas insulin (Suhartono, 2004). 
Berdasarkan penelitian yang terkait 
dengan penelitian Kartika pada tahun 2011 
dengan judul efek senam diabetes terhadap 
gula darah sewaktu anggota Paguyuban 
Diabetes Putat Jaya, dengan hasil bahwa 
dari 64 pasien yang mengikuti senam DM 
memiliki rata-rata kadar glukosa darah 
224,32 lebih rendah dibandingkan dengan 
pasien yang tidak mengikuti senam dengan 
rata-rata kadar glukosa darah 241,52. 
Hasil yang menunjukkan bahwa rata-rata 
kadar glukosa darah pada pasien DM 
yang melakukan senam DM memiliki kadar 
yang lebih rendah dibandingkan dengan 
sebelum melakukan senam. Hal ini 
menunjukkan bahwa kadar glukosa 
darahnya lebih terkontrol dimana hal ini 
dikarenakan akibat dari aktivitas fisik yang 
mereka lakukan dapat meningkatkan kerja 
insulin serta membakar lemak sehingga 
berpengaruh terhadap penurunan kadar 
gula dalam darah. Selain itu penurunan 
kadar glukosa darah pada pasien yan 
mengikuti senam DM tersebut juga 
dikarenakan setelah pelaksanaan senam 
diabetes juga diberikan penyuluhan tentang 
pola hidup sehat guna mengontrol kadar 
glukosa darah sehingga pengetahuan 
pasien tentang upaya untuk mengontrol 
kadar dlukosa darahnya menjadi lebih baik 
yang berdampak kepada penurunan kadar 
glukosa darah yang lebih tinggi pada pasien 
yang mengikuti senam diabetes.
Pengaruh senam DM terhadap kadar 
glukosa darah pada pasien DM 
Berdasarkan hasil analisa uji t 
independent rata-rata kadar glukosa darah 
pada pasien DM di wilayah Klinik Puti 
Bungsu Kabupaten Lampung Tengah Tahun 
2014 diperoleh hasil yang tidak melakuan 
senam DM dengan rata-rata penurunan 
adalah 0,289 dengan standar deviasi 7,184, 
thit: 0,221 dan p value: 0,827 yang berarti 
tidak ada perbedaan rata-rata pada 
perhitungan awal dan perhitungan akhir. 
Sedangkan pada pasien yang melakukan 
senam DM untuk hasil pengukuran tekanan 
darah dengan penurunan rata-rata kadar 
glukosa darah adalah 18,733, standar 
deviasi 6,732, thit: 15,239 dan p value: 
0,000 yang menunjukkan terdapat 
perbedaan kadar glukosa darah pada 
pasien DM sebelum dengan sesudah 
melakukan senam DM di wilayah kerja Klinik 
Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah 
Tahun 2014. 
Adanya pengaruh senam DM terhadap 
glukosa darah ditunjukkan adanya 
perbedaan rata-rata kadar glukosa darah 
sebelum dan sesudah senam DM dimana 
sesudah melakukan senam terlihat bahwa 
rata-rata kadar glukosa darahnya lebih 
rendah dibandingkan sebelum melakukan 
senam. 
Hasil ini juga menunjukkan kesesuaian 
dengan teori yang menyatakan bahwa 
manfaat latihan jasmani bagi para penderita 
diabetes antara lain meningkatkan 
penurunan kadar glukosa darah, mencegah 
kegemukan, ikut berperan dalam mengatasi 
kemungkinan terjadinya komplikasi 
aterogenik, gangguan lemak darah, 
meningkatkan kadar kolesterol HDL, 
meningkatkan sensitivitas reseptor insulin, 
menormalkan tekanan darah, serta 
meningkatkan kemampuan kerja. Pada saat 
seseorang melakukan latihan jasmani, pada 
tubuh akan terjadi peningkatan kebutuhan 
bahan bakar tubuh oleh otot yang aktif dan 
terjadi pula reaksi tubuh yang kompleks 
meliputi fungsi sirkulasi, metabolisme, dan 
susunan saraf otonom. Dimana glukosa 
yang disimpan dalam otot dan hati sebagai 
glikogen, glikogen cepat diakses untuk 
dipergunakan sebagai sumber energi pada 
latihan jasmani terutama pada beberapa 
atau permulaan latihan jasmani dimulai 
Setelah melakukan latihan jasmani 10 menit, 
akan terjadi peningkatan glukosa 15 kali dan 
Deni Asnawi – NPM: 1001087 
kebutuhan biasa, setelah 60 menit, akan 
meningkat sampai 35 kali (Suhartono, 
2004). Dimana setelah beberapa menit 
berlangsung tubuh akan mengompensasi 
energi dari lemak. Latihan jasmani 
sebaiknya disesuaikan dengan umur dan 
status kesegaran jasmani (Konsensus 
Pengelolaan dan Pencegahan DM di 
Indonesia, 2006). 
Pada saat melakukan latihan jasmani 
kerja insulin menjadi lebih baik dan yang 
kurang optimal menjadi lebih baik lagi. Akan 
tetapi efek yang dihasilkan dan latihan 
jasmani setelah 2 x 24 jam hilang, oleh 
karena itu untuk memperoleh efek tersebut 
latihan jasmani perlu dilakukan 2 hari sekali 
atau seminggu 3 kali. Penderita diabetes 
diperbolehkan melakukan latihan jasmani 
jika glukosa darah kurang dari 250 mg% 
(Suhartono, 2004). Selain itu penurunan 
kadar glukosa darah pada pasien yan 
mengikuti senam DM tersebut juga 
dikarenakan setelah pelaksanaan senam 
diabetes juga diberikan penyuluhan tentang 
pola hidup sehat guna mengontrol kadar 
glukosa darah sehingga pengetahuan 
pasien tentang upaya untuk mengontrol 
kadar dlukosa darahnya menjadi lebih baik 
yang berdampak kepada penurunan kadar 
glukosa darah yang lebih tinggi pada pasien 
yang mengikuti senam diabetes. 
Hasil penelitian ini memiliki kesamaan 
dengan hasil penelitian oleh Kartika, dkk 
pada tahun 2011 dengan judul "Efek senam 
diabetes terhadap gula darah sewaktu dan 
tekanan darah anggota Paguyuban 
Diabetes Putat Jaya "dengan hasil bahwa 
terdapat Ada pengaruh senam diabetes 
terhadap gula darah sewaktu dengan 
p=0,024. Hasil penelitian Kelly DE., dkk 
tentang Effects of exercise on glucose 
homeostasis in Type 2 diabetes melitus 
dengan hasil bawha terdapat hubungan 
antara latihan senam dengan kadar glukosa 
dimana pada penderita yang melakukan 
senam mengalami penurunan 14% glukosa 
darah. Penelitian Widiawati (2013) di Klinik 
Tiara Medistra Bandar Setia Deli Serdang 
dengan judul pengaruh senam diabetes 
terhadap penurunan Kadar Gula Darah 
pasien diabetes melitus diperoleh hasil 
analisa data terjadi penurunan kadar gula 
darah pada responden dengan nilai p value 
0.041. 
Berdasarkan hal tersebut makan 
diperlukan upaya pemberian edukasi pada 
pasien DM tentang pentingnya mengikuti 
senam DM serta pola hidup sehat dalam
rangka mengontrol kadar glukosa darahnya. 
Pelaksanaan senam juga harus dilakukan 
secara rutin oleh pasien DM agar gula 
darahnya dapat selalu terkontrol serta dapat 
meningkatkan kebugaran jasmani dari 
penderita DM yang harus dibarengi dengan 
pengaturan pola makan yang sesuai dengan 
prinsip 3T yaitu tepat jumlah, tepat jumlah 
dan tepat jenis karena penderita DM harus 
dapat menghindari peningkatan kadar 
glukosa darahnya. 
IV.KESIMPULAN DAN SARAN 
Kesimpulan 
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka 
dapat ditarik beberapa kesimpulan antara 
lain: 
1. Kadar glukosa darah pada pasien DM 
yang tidak melakukan senam DM dengan 
rata-rata pengukuran awal adalah 
230,58, standar deviasi: 57,54.Pada 
pengukuran akhir dengan nilai rata-rata 
adalah 230,29, standar deviasi: 59,87. 
2. Kadar glukosa darah pada pasien DM 
yang melakukan senam DM dengan rata-rata 
pada pengukuran sebelum senam 
nilai rata-rata adalah 208,20, standar 
deviasi: 37,84. Pada pengukuran setelah 
senam senam nilai rata-rata adalah 
189,46, standar deviasi: 36,74. 
3. Ada pengaruh senam DM terhadap kadar 
glukosa darah pada pasien DM di 
wilayah Klinik Puti Bungsu Kabupaten 
Lampung Tengah Tahun 2014 dengan p 
value: 0,000. 
DAFTAR PUSTAKA 
American Council on Exercise. (2001). 
Exercise & type 2 diabetes. Diambil 
dari http://www.acefitness.org/fitfacts 
pada tanggal 20 September 2013 
American Diabetes Association. (2004). 
Physical activity/exercise and 
diabetes. Diambil dari 
http://www.uhs.wisc.edu/docs/ pada 
tanggal 20 Juni 2013 
American Diabetes Association. (2009). 
Physical activity/exercise and type 2 
diabetes. Diambil dari 
http://care.diabetesjournals.org/pada 
tanggal 20 September 2013. 
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu 
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka 
Cipta. 
Deni Asnawi – NPM: 1001088 
Depkes, 2009, Pemeriksaan Gula Darah, 
diakses dari http://digilib.unimus.ac.id/ 
files/disk1/125/jtptunimus-gdl-chairulper- 
6215-2-babii.pdf. tanggal 
26 September 2013. 
Heltomi, 2010, Profil Klinis Penderita Diabetes 
Provinsi Lampung, diakses dari 
http://id.scribd.com/doc/93243899/Soft 
-Copy-Mirza-Heltomi-08310196 
Joyce, 2007, Pedoman pemeriksaan 
laboratorium & diagnostic: alih 
bahasa, Sari Kurnianingsih ( et al ); 
editor edisi Bahasa Indonesia, 
Ramona P. Kapoh – Ed.6 –Jakarta: 
EGC, 2007 
Kartika, 2011, Efek senam diabetes terhadap 
gula darah sewaktu dan tekanan 
darah anggota Paguyuban Diabetes 
Putat Jaya, www.journal.unhas.ac.id/ 
index.php/mgmi/ article/ 
download/446/388 pada tangal 20 
September 201313. 
Kelley, 2001, Effects of exercise on glucose 
homeostasis in Type 2 diabetes 
mellitus, diakses dari 
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ 
pubmed/11427776 
Kolata, 2002, Why some people won’t be fit 
despite exercise. Diambil dari 
http://en.wikipedia.org/wiki/Aerobic_ex 
ercise 
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM 
di Indonesia, 2006, Penatalaksanaan 
Diabetes mellitus Tipe 2, Jakarta. 
Moura, Antônio José Natali, João Carlos 
Bouzas Marins, Paulo Roberto Santos 
Amorim, 2011, Different approaches 
of physical training used in the 
management of type 2 diabetes: a 
brief systematic review of randomised 
clinical trials, diakses dari 
http://dvd.sagepub.com/content/ 
11/4/210.full.pdf+html tangal 30 
Desember 2013. 
Mullen, 2008, Exercise and diabetes. Diambil 
dari http://www.simplefitness 
solutions.com/ articles/diabetes.htm 
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi 
Penelitan Kesehatan, Rineka Cipta, 
Jakarta.
Perkeni, 2011, Konsensus Pengendalian dan 
Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 
di Indonesia 2011, Tersedia 
http://perkeni.org diakses 10 
September 2013. 
Pranoto, 2012, Tantangan Diabetes Mellitus 
Sebagai Wabah Penyakit Dunia, 
diakses 
dari:http://www.suarasurabaya.net/ref 
erensikesehatan/read/26-Tantangan- 
Diabetes-Mellitus-Sebagai-Wabah- 
Penyakit-Dunia. Diakses 26 
Desember 2013. 
Price & Wilson, 2006, Patofisiologi: Konsep 
Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 
6, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 
Jakarta. 
Pusthika, 2011, Pengaruh Konselingdan Gaya 
Hidup dengan Indeks Masa Tubuh 
dan Glukosa Darah pada Penderita 
Diabetes Mellitus, KTI, Universitas 
Diponegoro Semanarang, diakses dari 
http://eprints.undip.ac.id 
Putri, 2009, Tetap Sehat di Usia Lanjut, 
Penerbit Genius, Jakarta. 
Riskesdas, 2007, Riset Kesehatan Dasar 
Indonesia, Depkes, RI, Jakarta. 
Sacher & McPherson, 2004, Gula Darah, 
diakses dari http://digilib.unimus. ac.id/ 
files/disk1/125/jtptunimus-gdl-chairulper- 
6215-2-babii.pdf. tanggal 
26 Mei 2013. 
Santoso, 2008, Senam Diabetes Indonesia, 
Yayasan Diabetes Indonesia, Jakarta. 
Setyanto, 2009, Senam diabetes. Diambil dari 
http://kesad.mil.id/index.php?view= 
article&catid59%3Ars-ciremai-cirebon& 
id=153%3Asenadiabetes 
&option=com_content&Itemid=50 
Stang & Story, 2005, Guidelines for Adolecent 
Nutrition Service, diakses dari http: 
www.epi.umn.edu./let/pubs/adol_book 
s. tanggal 26 September 2013. 
Suwando, A.W.dkk. (2006). Ilmu Penyakit 
Dalam Edisi IV. Jakarta : Pusat 
Penerbit Ilmu Penyakit Dalam 
Fakultas Kedokteran UI 
Deni Asnawi – NPM: 1001089 
Suhartono, 2004, Naskah Lengkap PB 
Persadia. Simposium Diabetes Melitus 
untuk Dokter dan Diabetii. Semarang: 
Universitas Diponegoro diakses dari 
http://eprints.uns.ac.id/ tanggal 26 
September 2013. 
Suyono, S, 2006, Diabetes mellitus di 
indonesia. Buku ajar ilmu penyakit 
dalam jilid III. Jakarta: Pusat penerbit 
Departemen Penyakit Dalam FK UI 
Utami, 2009, Solusi Sehat Mengatas Diabetes, 
Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta. 
Waspadji, 2007, Kaki Diabetes: Buku Ajar Ilmu 
Penyakit Dalam Jilid IIIEdisi IV, 
Jakarta, FKUI. 
Widhayati, 2009, Efek Pendidikan Gizi 
terhadap Perubahan Konsumsi Energi 
dan IMT padaRemaja Kelebihan Berat 
Badan. Universitas Diponegoro 
Semarang, diakses dari 
http://www.undip.ac.id. D 
Widiawati, 2011, Pengaruh Senam Diabetes 
Terhadap Penurunan Kadar Gula 
Darah Pasien Diabetes Mellitus di 
Klinik Tiara Medistra Bandar Setia, 
Deli Serdang, diakses dari 
www.usu.respiratory.ac.id/ pada 
tangal 20 September 2013. 
Yunir & Soebardi, 2006, Terapi 
nonfarmakologis pada diabetes 
mellitus. Buku ajar ilmu penyakit 
dalam jilid III. Jakarta: Pusat penerbit 
Departemen Penyakit Dalam FK UI

More Related Content

What's hot

81 141-1-sm
81 141-1-sm81 141-1-sm
81 141-1-sm
siti nisak
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
nrukmana rukmana
 
Ipi186703
Ipi186703Ipi186703
Ipi186703
Nanang Soleh
 
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetesFaktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
zamriyahya13
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Faradhillah Adi Suryadi
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Ns. Lutfi
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
Sissi Syifa Meidia
 
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Rini Wahyuni
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Rini Wahyuni
 
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadarSkripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Sujana Pkm
 
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoHubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
ivanho86
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
Universitas Katolik Musi Charitas
 
7751 17090-1-sm
7751 17090-1-sm7751 17090-1-sm
7751 17090-1-sm
Muflihun24
 
25944 73088-2-pb (1)
25944 73088-2-pb (1)25944 73088-2-pb (1)
25944 73088-2-pb (1)
Muflihun24
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew Hidayat
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
NorniStg
 
Ebcr
EbcrEbcr

What's hot (18)

81 141-1-sm
81 141-1-sm81 141-1-sm
81 141-1-sm
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
Jurper1 1-nas
Jurper1 1-nasJurper1 1-nas
Jurper1 1-nas
 
Ipi186703
Ipi186703Ipi186703
Ipi186703
 
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetesFaktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
 
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
 
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadarSkripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
 
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoHubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
 
7751 17090-1-sm
7751 17090-1-sm7751 17090-1-sm
7751 17090-1-sm
 
25944 73088-2-pb (1)
25944 73088-2-pb (1)25944 73088-2-pb (1)
25944 73088-2-pb (1)
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 

Similar to Jurnal deni asnawi

Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew Hidayat
 
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat GlobalKelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Safira Sahida
 
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptxPPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
ridiputra
 
10 publikasi
10 publikasi 10 publikasi
10 publikasi
Nana Nini
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
IsmaLia7
 
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Rini Wahyuni
 
Bab i pendahuluan hmmmm
Bab i pendahuluan hmmmmBab i pendahuluan hmmmm
Bab i pendahuluan hmmmm
Ceria Pradana
 
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Niakhairani
 
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxPROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
KPSRSUI
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
Ratna Wulandari
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
NorniStg
 
pengenalan pada penyakit diabetes melitus
pengenalan pada penyakit diabetes melituspengenalan pada penyakit diabetes melitus
pengenalan pada penyakit diabetes melitus
itrahermawan1
 
Dislipidemiaaaa pdf
Dislipidemiaaaa pdfDislipidemiaaaa pdf
Dislipidemiaaaa pdf
Frita Dwi Luhuria
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
Aji Wibowo
 
5349-8492-1-SM.pdf
5349-8492-1-SM.pdf5349-8492-1-SM.pdf
5349-8492-1-SM.pdf
HandrisSupriadi1
 
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT INSULIN PENbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.docx
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT INSULIN PENbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.docxEVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT INSULIN PENbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.docx
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT INSULIN PENbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.docx
BETTERMAN9
 
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
mataram indonesia
 
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
auffanabila
 
PPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxPPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptx
TriGunawan17
 

Similar to Jurnal deni asnawi (20)

Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
 
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat GlobalKelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
 
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptxPPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
 
10 publikasi
10 publikasi 10 publikasi
10 publikasi
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
 
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
 
Bab i pendahuluan hmmmm
Bab i pendahuluan hmmmmBab i pendahuluan hmmmm
Bab i pendahuluan hmmmm
 
Reny hartikasari
Reny hartikasariReny hartikasari
Reny hartikasari
 
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
 
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxPROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
 
pengenalan pada penyakit diabetes melitus
pengenalan pada penyakit diabetes melituspengenalan pada penyakit diabetes melitus
pengenalan pada penyakit diabetes melitus
 
Dislipidemiaaaa pdf
Dislipidemiaaaa pdfDislipidemiaaaa pdf
Dislipidemiaaaa pdf
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
 
5349-8492-1-SM.pdf
5349-8492-1-SM.pdf5349-8492-1-SM.pdf
5349-8492-1-SM.pdf
 
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT INSULIN PENbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.docx
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT INSULIN PENbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.docxEVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT INSULIN PENbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.docx
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT INSULIN PENbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.docx
 
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
 
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
 
PPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptxPPT Sempro kian ARYA.pptx
PPT Sempro kian ARYA.pptx
 

More from sapakademik

Konsep sehat sakit keperawatan transkultural
Konsep sehat sakit keperawatan transkulturalKonsep sehat sakit keperawatan transkultural
Konsep sehat sakit keperawatan transkultural
sapakademik
 
Komunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkulturalKomunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkultural
sapakademik
 
Kaldik 2014 2015 ganjil
Kaldik 2014 2015 ganjilKaldik 2014 2015 ganjil
Kaldik 2014 2015 ganjil
sapakademik
 
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
sapakademik
 
Beasiswa ppa bbm
Beasiswa ppa bbmBeasiswa ppa bbm
Beasiswa ppa bbm
sapakademik
 
Beasiswa ppa
Beasiswa ppaBeasiswa ppa
Beasiswa ppa
sapakademik
 
Panduan akses siakad mahasiswa
Panduan akses siakad mahasiswaPanduan akses siakad mahasiswa
Panduan akses siakad mahasiswa
sapakademik
 
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
sapakademik
 
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
sapakademik
 
Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5
sapakademik
 
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidik
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidikContoh pengisian krs d4 bidan pendidik
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidik
sapakademik
 
Contoh pengisian krs s1 keperawatan
Contoh pengisian krs s1 keperawatanContoh pengisian krs s1 keperawatan
Contoh pengisian krs s1 keperawatan
sapakademik
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
sapakademik
 
Jurnal firnando
Jurnal firnandoJurnal firnando
Jurnal firnando
sapakademik
 
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani SampurnaJurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
sapakademik
 
Jurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susiloJurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susilo
sapakademik
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastiono
sapakademik
 
Jurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswantoJurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswanto
sapakademik
 
Jurnal eka ervina
Jurnal eka ervinaJurnal eka ervina
Jurnal eka ervina
sapakademik
 
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati AgustinaJurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
sapakademik
 

More from sapakademik (20)

Konsep sehat sakit keperawatan transkultural
Konsep sehat sakit keperawatan transkulturalKonsep sehat sakit keperawatan transkultural
Konsep sehat sakit keperawatan transkultural
 
Komunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkulturalKomunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkultural
 
Kaldik 2014 2015 ganjil
Kaldik 2014 2015 ganjilKaldik 2014 2015 ganjil
Kaldik 2014 2015 ganjil
 
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
 
Beasiswa ppa bbm
Beasiswa ppa bbmBeasiswa ppa bbm
Beasiswa ppa bbm
 
Beasiswa ppa
Beasiswa ppaBeasiswa ppa
Beasiswa ppa
 
Panduan akses siakad mahasiswa
Panduan akses siakad mahasiswaPanduan akses siakad mahasiswa
Panduan akses siakad mahasiswa
 
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
 
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
 
Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5
 
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidik
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidikContoh pengisian krs d4 bidan pendidik
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidik
 
Contoh pengisian krs s1 keperawatan
Contoh pengisian krs s1 keperawatanContoh pengisian krs s1 keperawatan
Contoh pengisian krs s1 keperawatan
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
 
Jurnal firnando
Jurnal firnandoJurnal firnando
Jurnal firnando
 
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani SampurnaJurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
 
Jurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susiloJurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susilo
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastiono
 
Jurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswantoJurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswanto
 
Jurnal eka ervina
Jurnal eka ervinaJurnal eka ervina
Jurnal eka ervina
 
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati AgustinaJurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
 

Recently uploaded

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Jurnal deni asnawi

  • 1. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKesAISYAH PRINGSEWU LAMPUNG JUDUL PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK PUTI BUNGSU BANDAR JAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2014 Diabetes Mellitus (DM) is a chronic and degenerative diseases. The prevalence of diabetes in the world has reached the number of outbreaks or epidemics. The World Health Organization or the World Health Organization (WHO) estimates that currently more than reaching the proportion of 6% of the adult population. Increased prevalence of diabetes mellitus is associated with lifestyle. Efforts to menurunklan blood glucose levels can be done with routine physical activity. The purpose of the s diabetes mellitus in patients with DM in the region of Bandar Jaya Youngest Puti Clinic 2014. This study is a design experiment with pretest in this study were patients with diabetes mellitus in the region 61 patients, whereas samples taken by purposive sampling technique to sample journal gymnastics DM 30 and DM 30 does not exercise conducted in May univariate analysis the frequency distribution and bivariate tests using independent t test. The results of blood glucose levels in diabetic patients who do not perform gymnastics with an average DM 230.58 and SD: 59.87. Blood glucose levels in diabetic patients who do gymnastics with an average DM 208.20 and SD: 37.84. The results of t influence DM test on blood glucose levels in diabetic patients in the region Clinic Puti Central Lampung 2014 with p value: 0.000. The conclusion of this study is exercise effect blood glucose levels in diabetic patients so diabetic pat held by health facilities. Keywords: Blood Glucose, Gymnastics DM Bibliography: 32 (2001 - 2012) I. PENDAHULUAN Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif dan kronis, yang memerlukan pengobatan jangka panjang dan perawatan pasien secara mandiri, untuk dapat mencegah efek komplikasi akut dan komplikasi jangka panjang.Angka prevalensi DM di dunia telah mencapai jumlah wabah atau epidemi. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO memperkirakan pada negara berkembang pada tahun 2025 akan muncul 80% kasus baru. Saat ini, DM di tingkat dunia diperkirakan lebih dari 230 juta, hampir mencapai proporsi 6% dari populasi orang dewasa. Diperkirakan 20 tahun mendatang jumlah penderita DM akan mencapai 350 juta. Setiap 10 detik ada orang yang meninggal terkait dengan DM. DM merupakan penyakit epidemi tersembunyi Deni Asnawi – NPM: 1001081 JURNAL PENELITIAN Deni Asnawi, NPM: 100108 ABSTRACT 230 million, almost study to determine the effect of exercise on blood sugar of pretest-posttest Group Two Design. The population Puti Bungsu Clinic amounted to May-June 2014 is used te t-test exerc patients to participate in gymnastics DM tan WHO) kan yang memakan korban setiap tahunnya setara dengan angka kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS (Pranoto, 2012). Berdasarkan survei WHO yang dilakukan tahun 2011 jumlah penderita diabetes melitus di dunia 200 juta jiwa, Indonesia menempati urutan keempat terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menyatakan bahwa prevalensi nasional penyakit DM di Indonesia sebanyak 5,7%. Pada tahun 2011, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes melitus. Prevalensi Diabetes Melitus untuk Provinsi Lampung tahun 2007adalah sebesar 0,4%. Menurut kabupaten dan kota Provinsi Lampung prevalensi diabetes melitus adalah berkisar 0,1-0,9% dengan prevalensi tertinggi di Bandar Lampung. Berdasarkan dinas kesehatan Provinsi tudy exercises no Bungsu effected on ients sdas)
  • 2. Lampung jumlah penderita diabetes melitus mengalami peningkatan sebesar 12% yaitu sebanyak 6.256 penderita (Heltomi, 2010). Peningkatan prevalensi DM dihubungkan dengan gaya hidup dan diet. Gaya hidup yang saat ini banyak dianut adalah gaya hidup kebarat-baratan yang dicirikan dengan kurangnya aktifitas fisik dan pemilihan makanan yang tidak sehat yang merupakan pencetus terjadinya DM (Pusthika, 2011). Diabetes umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku setelah terbentuk dengan kokoh. Keberhasilan pengelolaan diabetes mandiri membutuhkan partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat.Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan upaya pencegahan yang komprehensif.Rutin berolahraga merupakan usaha di bidang kesehatan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan seseorang (Widhayati, 2009). Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. Pencegahan DM adalah dengan mengupayakan kadar glukosa darah dalam tubuh menjadi normal. Upaya untuk menurunkan kadar gula darah yaitu melalui empat pilar penatalaksanaan DM seperti edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani dan terapi farmakologi. Pemantauan kadar gula darah sangat penting karena glukosa darah adalah indikator untuk menentukan diagnosa penyakit DM. Kadar glukosa darah dapat diperiksa sewaktu, dan ketika puasa. Seseorang di diagnosa menderita DM jika dari hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl, sedangkan kadar gula darah ketika puasa ≥126 mg/dl (Waspadji, 2007). Menurut Perkeni (2011), salah satu dari 5 pilar pengendalian DM adalah dengan latihan jasmani dengan senam diabetes melitus. Dengan rutin latihan jasmani dan senam khusus penderita diabetes terbukti dapat meningkatkan kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa secara signifikan jika dilakukan secara teratur 3-4 kali seminggu. Namun yang menjadi fenomena dalam penelitian ini adalah masih kurangnya keiikut sertaan pada pasien diabetes melitus dalam pelaksanaan senam diabetes melitus tersebut, dimana hal ini Deni Asnawi – NPM: 1001082 dapat dimungkinkan kurangnya pengetahuan mereka tentang manfaat nyata dari senam tersebut khususnya terhadap penurunan kadar gula darah mereka. Hasil riset yang dilakukan Kelly DE., dkk tentang Effects of exercise on glucose homeostasis in Type 2 diabetes melitus dengan hasil bahwa terdapat hubungan antara latihan senam dengan kadar glukosa dimana pada penderita yang melakukan senam mengalami penurunan 14% glukosa darah. Senam diabetes dapat memberikan manfaat diantaranya yaitu menghambat dan memperbaiki faktor resiko penyakit kardiovaskuler yang banyak terjadi pada penderita DM, olah raga dapat membantu memperbaiki profil lemak darah, menurunkan kolesterol total, LDL, Trigliserida dan menaikkan HDL kolesterol 45-65% serta memperbaiki sistem hemostatik dan tekanan darah.Kondisi tersebut dapat menghambat terjadinya arteroskelorosis dan penyakit-penyakit vaskuler yang berbahaya seperti penyakit jantung koroner, stroke, penyakit pembuluh darah perifer.Menurunkan berat badan, pengaturan olah raga secara optimal dan diet DM pada penderita kegemukan (obese) dapat menurunkan berat badan.Penurunan berat badan menguntungkan dalam regulasi NIDDM obese, yaitu memperbaiki insulin resisten, mengontrol gula darah dan memperbaiki resiko penyakit jantung koroner (Santoso, 2008). Hasil riset yang dilakukan oleh Moura dkk (2011) dari British Jounal of Diabetes and Vascular Disease menyebutkan bahwa bahwa penggunaan resistance training secaa teratur sangat bermanfaat digunakan dalam pengelolaan diabetes dan pengedalian kadar gula darah dan mengeluarkan rekomendasi dengan mempublikasikan pernyataan ilmiah dampak pelatihan fisik pada pasien diabetesyang berisi daftar manfaat fisik latihan untuk mengurangi risiko komplikasi dan manajemen diabetes (Moura, dkk, 2011). Hasil pra survey pada bulan November tahun 2013 di Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Lampung Tengah, penyakit DM, merupakan penyakit non menular dengan prevalensi yang cukup tinggi kedua setelah hipertensi.Berdasarkan data di Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya, prevalensi DM selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2011, prevalensi DM sebesar 43 kasus, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi 53 kasus,
  • 3. sedangkan pada tahun 2013 sampai dengan bulan September telah terdapat 61 pasien DM. Hasil survey untuk bulan Desember 2013 terhadap pelaksanaan program senam diabetes yang dilakukan di wilayah kerja Klinik Puti Bungsu diketahui bahwa dari 61 pasien tersebut hanya 30 orang (49,18%) yang secara rutin mengikuti senam tersebut. Adanya peningkatan kejadian diabetes mellitus menyebabkan perlunya upaya pencegahan dan perawatan pasien DM, dimana salah satunya dengan perubahan pola hidup sehat dengan rutin melakukan senam bagi penderita DM yang terbukti dapat membakar kalori dengan baik sehingga mampu mengontrol gula darah.Namun pada kenyataanya keikut sertaan penderita DM pada senam tersebut masih rendah dimana hal tersebut dimungkinkan karena kurangnya bukti nyata dari efektifitas senam DM tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas mengenai kecenderungan peningkatan kejadian DM dan belum pernah dilakukan penelitian tentang pengaruh senam DM terhadap kadar glukosa menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian guna mengetahui "Pengaruh senam diabetes terhadap gula darah pada pasien DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014". Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu: apakah ada pengaruh senam diabetes melitus terhadap gula darah pada pasien DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam diabetes melitus terhadap gula darah pada pasien DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Tujuan Khusus 1. Diketahuinya proporsi kadar gula darah para pasien diabetes melitus yang tidak mengikuti senam diabetes melitus di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Deni Asnawi – NPM: 1001083 2. Diketahuinya proporsi kadar gula darah para pasien diabetes melitus yang melakukan senam diabetes melitus di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. 3. Diketahuinya pengaruh senam diabetes melitus terhadap gula darah pada pasien DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. II METODELOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Experimental Research) yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol (Notoatmodjo, 2010). Penelitian eksperimen ini merupakan bentuk penelitian dimana peneliti dengan sengaja memberikan perlakuan kepada responden, selanjutnya mengamati dan mencatat reaksi responden, dan kemudian melihat hubungan antara perlakuan yang diberikan dan reaksi yang muncul dari responden. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei- Juni 2014. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan sebuah rancangan penelitian Two Group Pretest-Posttest Design, yaitu sebuah rancangan yang digunakan dengan cara memberikan perlakuan pada jangka waktu tertentu serta mengukurnya dengan tes sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan dilakukan. Pada paradigma ini terdapat pretest sebelum melakukan senam sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan antara sesudah senam dengan keadaan sebelum senam. Subjek Penelitian Populasi Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan pasien diabetes melitus di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan
  • 4. data terakhir pada bulan Maret tahun 2014 berjumlah 61 pasien. Sampel Penentuan jumlah dan tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik pengambilan sampel purposive sampling, Purposive Sampling adalah tehnik pengambilan sampel secara sengaja oleh penelitian berdasarkan rujuan dari penelitian, jadi sampel dalam penelitian ini diambil tidak secara acak tetapi ditentukan sendiri oleh penelitian yaitu keseluruhan pasien diabetes melitus di wilayah Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2014 sejumlah 30 orang pasien dan yang mengikuti senam diabetes. Variabel Penelitian Variabel penelitian secara sederhana dapat diartikan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu.Variabel dalam suatu penelitian ada dua macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu senam DM sedangkan variabel terikatnya adalah gula darah pasien DM. Alat Ukur Instrument penelitian ini adalah menggunakan alat tes gula darah digital, dan lembar checklist keikut sertaan pasien dalam kegiatan senam DM. Pengambilan data penelitian ini melalui lembar checklist dengan hasil ukur untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Variabel gula darah dikumpulkan menggunakan alat tes pengukur gula darah digital dengan hasil berupa kadar gula darah pasien dalam satuan mg/DL 2. Variabel Senam DM, diperoleh dari hasil observasi dan absensi pasien yang dikelompokkan dalam: a. Mengikuti senam. b. Tidak mengikuti senam Pengumpulan Data Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan langkah persiapan awal seperti menyerahkan surat izin pra survey ke lokasi penelitian untuk mengambil data awal yang digunakan dalam menyusun proposal, Deni Asnawi – NPM: 1001084 konsultasi penyusunan proposal, mempersiapkan usulan proposal penelitian, mengajukan proposal penelitian melalui seminar, perbaikan usulan proposal penelitian. Setelah langkap persiapan tersebut maka dilakukan pelaksanaan penelitian dengan sebelumnya mengajukan surat izin penelitian dilanjutkan dengan pengumpulan data dengan mengunjungi para pasien DM yang mengikuti senam dan tidak mengikuti senam dilanjutkan dengan melakukan pengukuran kadar glukosa darah menggunakan alat pengukuran gula darah digital, dan checklist yang diisi berdasarkan hasil absensi peserta senam, dalam peengumpulan dat tersebut peneliti dibantu oleh 2 orang tenaga kesehatan yang sebelumnya telah dilakukan persamaan persepsi mengenai tujuan peneltiian da cara pengumpulan data. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap data apakah sudah benar-benar terisi, kemudian data dikelompok sesuai dengan variabel yang diteliti dalam bentuk tabulasi yang pada akhirnya akan diolah dengan batuan komputerisasi. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan tahap pengolahan data. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program statistik komputer dengan langkah sebagai berikut: 1. Editing Pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan terhadap hasil pengumpulan data guna memastikan apakah terdapat kekeliruan dalam pengisian instrumen pengumpulan data satu persatu. Jika terdapat data yang kurang maka dilakukan pengecekan kembali terhadap data yang kurang dengan melakukan pengambilan data ulang. 2. Coding Data yang telah diperiksa dan dianggap lengkap kemudian dilakukan pemberian kode sesuai dengan hasil jawaban atau hasil observasi yang telah ditentukan sebelumnya untuk memeudahkan pengelompokkan dan analisa data nantinya. 3. Cleaning Jawaban responden yang telah diperiksa dan diberi kode akah dipisahkan antara yang dapat diolah ataukah masih perlu data tambahan atau terdapat kesalahan dalam penghitungan seperti peghitungan
  • 5. kadar gula darah serta kelengkapan dalam pengisian lembar observasi. 4. Prosessing Data yang telah diperiksa kelengkapan datanya selanjutnya dilakukan memprosesan data dengan mengentri data ke dalam lembar rekapitulasi data dan selanjutnya ke dalam program komputer untuk proses analisa data. 5. Tabulating Hasil yang diperoleh dari pengolahan data selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabulasi agar dapat dengan mudah dideskripsikan. Data dikelompokkan dengan teliti dan teratur ke dalam bentuk tabel, lalu dideskripsikan kedalam narasi yang lebih mudah dipahami pembaca. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dan hasil penelitian.Analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).Dari hasil pengumpulan data terhadap responden selanjutnya dihitung distribusi frekuensi dari tiap variabel penelitian dengan hasil dalam bentuk prosentase. Analisis Bivariat Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2005). Analisis bivariat dilakukan dengan uji hipotesis dilakukan dengan uji analisis uji t, dimana uji ini digunakan untuk membuktikan pengaruh antara 2 variabel karena skala pengukuran 2 variabel tersebut ada uji dua sampel independent. Data yang dihasilkan dalam penelitian tersebut kemudian dihitung menggunakan program komputerisasi. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Klinik Puti Bungsu Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah berlokasi di Jalan S. Parman LK. II Kelurahan Bandar Jaya TimurKecamatanTerbanggiBesarKabupaten Lampung Tengah, berdiri sejak tahun 1999. Hasil Penelitan Analisa Univariat Setelah dilakukan analisa data secara univariat, didapatkan hasil sebagai berikut: Deni Asnawi – NPM: 1001085 Distribusi Frekuensi Kadar Glukosa Darah yang Melakukan Senam DM Variabel Mean Std. dev SE N Sebelum 230,58 57,54 10,504 30 Sesudah 230,29 59,87 10,930 30 Rata-rata kadar glukosa darah pada pasien DM yang tidak melakukan senam DM dengan rata-rata pengukuran awal adalah 230,58, standar deviasi: 57,54.Pada pengukuran akhir dengan nilai rata-rata adalah 230,29, standar deviasi: 59,87. Kadar glukosa darah pada pasien DM yang melakukan senam DM Variabel Mean Std. dev SE N Sebelum 208,20 37,84 6,90 30 Sesudah 189,46 36,74 6,70 30 Rata-rata kadar glukosa darah pada pasien DM yang melakukan senam DM dengan rata-rata paa pengukuran sebelum senam nilai rata-rata adalah 208,20, standar deviasi: 37,84. Pada pengukuran setelah senam senam nilai rata-rata adalah 189,46, standar deviasi: 36,74. Analisa Bivariat Pengaruh senam DM terhadap kadar glukosa darah Variabel Mean Std. dev SE t p value N Tidak senam DM 0.289 7.184 1.311 0.221 0.827 30 Senam DM 18.733 6.732 1.22 15.239 0.000 30 Rata-rata kadar glukosa darah pada pasien DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014 yang tidak melakukan senam DM dengan rata-rata penurunan adalah 0,289 dengan standar deviasi 7,184, thit: 0,221 dan p value: 0,827 yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata pada perhitungan awal dan perhitungan akhir. Sedangkan pada pasien yang melakukan senam DM untuk pengukuran tekanan darah dengan penurunan rata-rata glukosa darah adalah
  • 6. 18,733, standar deviasi 6,732, thit: 15,239 dan p value: 0,000 yang menunjukkan terdapat perbedaan kadar glukosa darah pada pasien DM sebelum dengan sesudah melakukan senam DM di wilayah kerja Klinik Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Pembahasan Rata-rata kadar glukosa darah yang tidak melakukan senam DM Pada hasil penelitian dapat diketahui rata-rata kadar glukosa darah pada pasien DM yang tidak melakukan senam DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014 dengan rata-rata pengukuran awal adalah 230,58, standar deviasi: 57,54. Pada pengukuran akhir dengan nilai rata-rata adalah 230,29, standar deviasi: 59,87. Hasil ini menunjukkan rata-rata glukosa darah yang masih tinggi dimana hal ini sesuai dengan konsep bahwa pada pasien yang tidak melakukan kegiatan jasmani kebugaran tubuh tidak membaik, kadar glukosa darah cenderung meningkat, kemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lemak darah. Hal ini disebabkab glukosa yang disimpan dalam otot dan hati sebagai glikogen akan menumpuk dan dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah (Suhartono, 2004). Berdasarkan penelitian yang terkait dengan penelitian Kartika pada tahun 2011 dengan judul efek senam diabetes terhadap gula darah sewaktu anggota Paguyuban Diabetes Putat Jaya, dengan hasil bahwa dari 64 pasien yang tidak mengikuti senam DM memiliki rata-rata kadar glukosa darah 241,52 yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang mengikuti senam dengan rata-rata kadar glukosa darah 224,32. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kadar glukosa darah pada pasien DM yang tidak mengalami penurunan yang signifikan. Hasil ini juga menggambarkan bahwa kadar glukosa darah pasien masih belum terkontrol dimana hal ini dapat disebabkan karena mereka belum melakukan aktivitas fisik guna menurunkan kadar glukosa darah. Deni Asnawi – NPM: 1001086 Rata-rata kadar glukosa darah yang melakukan senam DM Pada hasil penelitian dapat diketahui rata-rata kadar glukosa darah pada pasien DM yang melakukan senam DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014 dengan rata-rata pada pengukuran sebelum senam nilai rata-rata adalah 208,20, standar deviasi: 37,84. Pada pengukuran setelah senam senam nilai rata-rata adalah 189,46, standar deviasi: 36,74. Hasil ini menunjukkan bahawa rata-rata kadar glukosa darah pada pasien yang mengikuti senam DM lebih rendah dimana hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan dengan melakukan latihan jasmani kerja insulin menjadi lebih baik sehingga kadar glukosa darah dapat menurun, sel-sel dapat lebih merespon terhadap insulin dan tepat mengambil glukosa dari darah. Pada waktu latihan jasmani akan terjadi pembakaran lemak akibat pemakaian glukosa oleh otot sehingga glukosa dapat dipakai untuk aktivitas fisik dan peningkatan dalam sensitivitas insulin (Suhartono, 2004). Berdasarkan penelitian yang terkait dengan penelitian Kartika pada tahun 2011 dengan judul efek senam diabetes terhadap gula darah sewaktu anggota Paguyuban Diabetes Putat Jaya, dengan hasil bahwa dari 64 pasien yang mengikuti senam DM memiliki rata-rata kadar glukosa darah 224,32 lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang tidak mengikuti senam dengan rata-rata kadar glukosa darah 241,52. Hasil yang menunjukkan bahwa rata-rata kadar glukosa darah pada pasien DM yang melakukan senam DM memiliki kadar yang lebih rendah dibandingkan dengan sebelum melakukan senam. Hal ini menunjukkan bahwa kadar glukosa darahnya lebih terkontrol dimana hal ini dikarenakan akibat dari aktivitas fisik yang mereka lakukan dapat meningkatkan kerja insulin serta membakar lemak sehingga berpengaruh terhadap penurunan kadar gula dalam darah. Selain itu penurunan kadar glukosa darah pada pasien yan mengikuti senam DM tersebut juga dikarenakan setelah pelaksanaan senam diabetes juga diberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat guna mengontrol kadar glukosa darah sehingga pengetahuan pasien tentang upaya untuk mengontrol kadar dlukosa darahnya menjadi lebih baik yang berdampak kepada penurunan kadar glukosa darah yang lebih tinggi pada pasien yang mengikuti senam diabetes.
  • 7. Pengaruh senam DM terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM Berdasarkan hasil analisa uji t independent rata-rata kadar glukosa darah pada pasien DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014 diperoleh hasil yang tidak melakuan senam DM dengan rata-rata penurunan adalah 0,289 dengan standar deviasi 7,184, thit: 0,221 dan p value: 0,827 yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata pada perhitungan awal dan perhitungan akhir. Sedangkan pada pasien yang melakukan senam DM untuk hasil pengukuran tekanan darah dengan penurunan rata-rata kadar glukosa darah adalah 18,733, standar deviasi 6,732, thit: 15,239 dan p value: 0,000 yang menunjukkan terdapat perbedaan kadar glukosa darah pada pasien DM sebelum dengan sesudah melakukan senam DM di wilayah kerja Klinik Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Adanya pengaruh senam DM terhadap glukosa darah ditunjukkan adanya perbedaan rata-rata kadar glukosa darah sebelum dan sesudah senam DM dimana sesudah melakukan senam terlihat bahwa rata-rata kadar glukosa darahnya lebih rendah dibandingkan sebelum melakukan senam. Hasil ini juga menunjukkan kesesuaian dengan teori yang menyatakan bahwa manfaat latihan jasmani bagi para penderita diabetes antara lain meningkatkan penurunan kadar glukosa darah, mencegah kegemukan, ikut berperan dalam mengatasi kemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lemak darah, meningkatkan kadar kolesterol HDL, meningkatkan sensitivitas reseptor insulin, menormalkan tekanan darah, serta meningkatkan kemampuan kerja. Pada saat seseorang melakukan latihan jasmani, pada tubuh akan terjadi peningkatan kebutuhan bahan bakar tubuh oleh otot yang aktif dan terjadi pula reaksi tubuh yang kompleks meliputi fungsi sirkulasi, metabolisme, dan susunan saraf otonom. Dimana glukosa yang disimpan dalam otot dan hati sebagai glikogen, glikogen cepat diakses untuk dipergunakan sebagai sumber energi pada latihan jasmani terutama pada beberapa atau permulaan latihan jasmani dimulai Setelah melakukan latihan jasmani 10 menit, akan terjadi peningkatan glukosa 15 kali dan Deni Asnawi – NPM: 1001087 kebutuhan biasa, setelah 60 menit, akan meningkat sampai 35 kali (Suhartono, 2004). Dimana setelah beberapa menit berlangsung tubuh akan mengompensasi energi dari lemak. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani (Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM di Indonesia, 2006). Pada saat melakukan latihan jasmani kerja insulin menjadi lebih baik dan yang kurang optimal menjadi lebih baik lagi. Akan tetapi efek yang dihasilkan dan latihan jasmani setelah 2 x 24 jam hilang, oleh karena itu untuk memperoleh efek tersebut latihan jasmani perlu dilakukan 2 hari sekali atau seminggu 3 kali. Penderita diabetes diperbolehkan melakukan latihan jasmani jika glukosa darah kurang dari 250 mg% (Suhartono, 2004). Selain itu penurunan kadar glukosa darah pada pasien yan mengikuti senam DM tersebut juga dikarenakan setelah pelaksanaan senam diabetes juga diberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat guna mengontrol kadar glukosa darah sehingga pengetahuan pasien tentang upaya untuk mengontrol kadar dlukosa darahnya menjadi lebih baik yang berdampak kepada penurunan kadar glukosa darah yang lebih tinggi pada pasien yang mengikuti senam diabetes. Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan hasil penelitian oleh Kartika, dkk pada tahun 2011 dengan judul "Efek senam diabetes terhadap gula darah sewaktu dan tekanan darah anggota Paguyuban Diabetes Putat Jaya "dengan hasil bahwa terdapat Ada pengaruh senam diabetes terhadap gula darah sewaktu dengan p=0,024. Hasil penelitian Kelly DE., dkk tentang Effects of exercise on glucose homeostasis in Type 2 diabetes melitus dengan hasil bawha terdapat hubungan antara latihan senam dengan kadar glukosa dimana pada penderita yang melakukan senam mengalami penurunan 14% glukosa darah. Penelitian Widiawati (2013) di Klinik Tiara Medistra Bandar Setia Deli Serdang dengan judul pengaruh senam diabetes terhadap penurunan Kadar Gula Darah pasien diabetes melitus diperoleh hasil analisa data terjadi penurunan kadar gula darah pada responden dengan nilai p value 0.041. Berdasarkan hal tersebut makan diperlukan upaya pemberian edukasi pada pasien DM tentang pentingnya mengikuti senam DM serta pola hidup sehat dalam
  • 8. rangka mengontrol kadar glukosa darahnya. Pelaksanaan senam juga harus dilakukan secara rutin oleh pasien DM agar gula darahnya dapat selalu terkontrol serta dapat meningkatkan kebugaran jasmani dari penderita DM yang harus dibarengi dengan pengaturan pola makan yang sesuai dengan prinsip 3T yaitu tepat jumlah, tepat jumlah dan tepat jenis karena penderita DM harus dapat menghindari peningkatan kadar glukosa darahnya. IV.KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kadar glukosa darah pada pasien DM yang tidak melakukan senam DM dengan rata-rata pengukuran awal adalah 230,58, standar deviasi: 57,54.Pada pengukuran akhir dengan nilai rata-rata adalah 230,29, standar deviasi: 59,87. 2. Kadar glukosa darah pada pasien DM yang melakukan senam DM dengan rata-rata pada pengukuran sebelum senam nilai rata-rata adalah 208,20, standar deviasi: 37,84. Pada pengukuran setelah senam senam nilai rata-rata adalah 189,46, standar deviasi: 36,74. 3. Ada pengaruh senam DM terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM di wilayah Klinik Puti Bungsu Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014 dengan p value: 0,000. DAFTAR PUSTAKA American Council on Exercise. (2001). Exercise & type 2 diabetes. Diambil dari http://www.acefitness.org/fitfacts pada tanggal 20 September 2013 American Diabetes Association. (2004). Physical activity/exercise and diabetes. Diambil dari http://www.uhs.wisc.edu/docs/ pada tanggal 20 Juni 2013 American Diabetes Association. (2009). Physical activity/exercise and type 2 diabetes. Diambil dari http://care.diabetesjournals.org/pada tanggal 20 September 2013. Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Deni Asnawi – NPM: 1001088 Depkes, 2009, Pemeriksaan Gula Darah, diakses dari http://digilib.unimus.ac.id/ files/disk1/125/jtptunimus-gdl-chairulper- 6215-2-babii.pdf. tanggal 26 September 2013. Heltomi, 2010, Profil Klinis Penderita Diabetes Provinsi Lampung, diakses dari http://id.scribd.com/doc/93243899/Soft -Copy-Mirza-Heltomi-08310196 Joyce, 2007, Pedoman pemeriksaan laboratorium & diagnostic: alih bahasa, Sari Kurnianingsih ( et al ); editor edisi Bahasa Indonesia, Ramona P. Kapoh – Ed.6 –Jakarta: EGC, 2007 Kartika, 2011, Efek senam diabetes terhadap gula darah sewaktu dan tekanan darah anggota Paguyuban Diabetes Putat Jaya, www.journal.unhas.ac.id/ index.php/mgmi/ article/ download/446/388 pada tangal 20 September 201313. Kelley, 2001, Effects of exercise on glucose homeostasis in Type 2 diabetes mellitus, diakses dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/11427776 Kolata, 2002, Why some people won’t be fit despite exercise. Diambil dari http://en.wikipedia.org/wiki/Aerobic_ex ercise Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM di Indonesia, 2006, Penatalaksanaan Diabetes mellitus Tipe 2, Jakarta. Moura, Antônio José Natali, João Carlos Bouzas Marins, Paulo Roberto Santos Amorim, 2011, Different approaches of physical training used in the management of type 2 diabetes: a brief systematic review of randomised clinical trials, diakses dari http://dvd.sagepub.com/content/ 11/4/210.full.pdf+html tangal 30 Desember 2013. Mullen, 2008, Exercise and diabetes. Diambil dari http://www.simplefitness solutions.com/ articles/diabetes.htm Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitan Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
  • 9. Perkeni, 2011, Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011, Tersedia http://perkeni.org diakses 10 September 2013. Pranoto, 2012, Tantangan Diabetes Mellitus Sebagai Wabah Penyakit Dunia, diakses dari:http://www.suarasurabaya.net/ref erensikesehatan/read/26-Tantangan- Diabetes-Mellitus-Sebagai-Wabah- Penyakit-Dunia. Diakses 26 Desember 2013. Price & Wilson, 2006, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Pusthika, 2011, Pengaruh Konselingdan Gaya Hidup dengan Indeks Masa Tubuh dan Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus, KTI, Universitas Diponegoro Semanarang, diakses dari http://eprints.undip.ac.id Putri, 2009, Tetap Sehat di Usia Lanjut, Penerbit Genius, Jakarta. Riskesdas, 2007, Riset Kesehatan Dasar Indonesia, Depkes, RI, Jakarta. Sacher & McPherson, 2004, Gula Darah, diakses dari http://digilib.unimus. ac.id/ files/disk1/125/jtptunimus-gdl-chairulper- 6215-2-babii.pdf. tanggal 26 Mei 2013. Santoso, 2008, Senam Diabetes Indonesia, Yayasan Diabetes Indonesia, Jakarta. Setyanto, 2009, Senam diabetes. Diambil dari http://kesad.mil.id/index.php?view= article&catid59%3Ars-ciremai-cirebon& id=153%3Asenadiabetes &option=com_content&Itemid=50 Stang & Story, 2005, Guidelines for Adolecent Nutrition Service, diakses dari http: www.epi.umn.edu./let/pubs/adol_book s. tanggal 26 September 2013. Suwando, A.W.dkk. (2006). Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI Deni Asnawi – NPM: 1001089 Suhartono, 2004, Naskah Lengkap PB Persadia. Simposium Diabetes Melitus untuk Dokter dan Diabetii. Semarang: Universitas Diponegoro diakses dari http://eprints.uns.ac.id/ tanggal 26 September 2013. Suyono, S, 2006, Diabetes mellitus di indonesia. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Jakarta: Pusat penerbit Departemen Penyakit Dalam FK UI Utami, 2009, Solusi Sehat Mengatas Diabetes, Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta. Waspadji, 2007, Kaki Diabetes: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid IIIEdisi IV, Jakarta, FKUI. Widhayati, 2009, Efek Pendidikan Gizi terhadap Perubahan Konsumsi Energi dan IMT padaRemaja Kelebihan Berat Badan. Universitas Diponegoro Semarang, diakses dari http://www.undip.ac.id. D Widiawati, 2011, Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus di Klinik Tiara Medistra Bandar Setia, Deli Serdang, diakses dari www.usu.respiratory.ac.id/ pada tangal 20 September 2013. Yunir & Soebardi, 2006, Terapi nonfarmakologis pada diabetes mellitus. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Jakarta: Pusat penerbit Departemen Penyakit Dalam FK UI