Media untuk mencatat transaksi keuangan dan sumber informasi untuk akuntansi. Dokumen transaksi penting untuk validasi auditor dan dasar pencatatan akuntansi. Jurnal dan buku besar digunakan untuk mencatat transaksi secara kronologis dan mengumpulkan akun.
2. DOKUMEN TRANSAKSI: PENTING !!!!!!
media untuk mengumpulkan merekam transaksi keuangan
media untuk pengiriman informasi ke bagian akuntansi
Bukti transksi yang bisa divalidasi oleh akuntan intern/publik
dasar untuk pencatatan/pemrosesan akuntansi
3. KELOMPOK DOKUMEN TRANSAKSI
No Transaksi Keuangan Dok. Interen Dok. Eksteren
1. Pembelian kredit -- Faktur
2. Pembelian tunai -- Faktur (Penjualan
Counter)
3. Penjualan kredit Faktur (Copy)
4. Penjualan tunai Faktur (Penjualan
Counter)
--
5. Retur Penjualan Nota Retur(copy)
6. Retur Pembelian Nota Retur
7. Pembayaran beban Bukti Kas Keluar Kuitansi/
Tanda terima
8. Lain-lain Bukti Memo
4. JURNAL – DEBET dan KREDIT
No Klasifikasi Akun Saldo
Normal
DEBET KREDIT
1 Harta (Assets) Debet Bertambah Berkurang
2 Hutang (Liabilities) Kredit Berkurang Bertambah
3 Ekuitas (Equity) Kredit Berkurang Bertambah
4 Pendapatan (Income) Kredit Berkurang Bertambah
5 Beban (Expenses) Debet Bertambah Berkurang
5. DEFINISI JURNAL
• JURNAL ADALAH BUKU CATATAN KRONOLOGIS TERHADAP
TRANSAKSI ATAU PERISTIWA KEUANGAN DI SUATU PERUSAHAAN.
• Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama,
sehingga dikenal dengan The Books Of Original Entry.
• Jurnal dirancang sedemikian rupa sehingga menampung transaksi
beserta keterangan dan kondisi yang menyertainya (tgl; keterangan
transaksi; debet-kredit; dan nominal)
• JURNAL KOREKSI adalah jurnal juga berguna untuk membetulkan
jurnal yang salah yang sudah terlanjur diposting.
6. BENTUK JURNAL
Bentuk Buku jurnal sederhana
Tgl/bln/thn Kas Rp xx
Pendapatan Rp xx
Bentuk buku jurnal standar
Halaman: 01
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
7. POSTING KE BUKU BESAR
•Posting atau pemindahbukuan adalah memindahkan
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ke dalam
setiap akun buku besar yang sesuai.
•Buku besar (ledger) adalah suatu catatan berisi
kumpulan akun-akun yang merupakan satu kesatuan
yang lengkap dan saling berhubungan.
8. 2 JENIS BUKU BESAR
1. Buku besar utama (general ledger) berisi
kumpulan akun-akun yg tercantum di laporan
keuangan
2. Buku besar pembantu (subsidiary ledger)
kumpulan akun yg merupakan rincian/uraian dr
salah satu akun yg ada di buku besar utama.
9. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar.
1. Catat tanggal yang tercantum di dalam jurnal ke dalam lajur tanggal
perkiraan yang bersangkutan pada buku besar.
2. Catat jumlah debet pada jurnal ke dalam lajur debet perkiraan yang
bersangkutan pada buku besar. Demikian juga, catat jumlah yang
harus di kredit ke dalam lajur kredit perkiraan yang bersangkutan
pada buku besar.
3. Catat nomor halaman jurnal ke dalam lajur ref (referensi) pada
perkiraan yang bersangkutan di buku besar.
4. Catat nomor perkiraan ke dalam lajur ref (referensi) di dalam jurnal.
10. No. 100 s/d 199 AKTIVA
100 Kas
101 Kas di Bank
102 Piutang
103 Perlengkapan
120 s/d 139 Aktiva Tetap
120- Peralatan
121 Akumulasi Dep Peralatan
200 s/d 299 KEWAJIBAN
300 s/d 399 MODAL
400 s/d 499 PENDAPATAN
500 s/d 599 BEBAN
No. Perkiraan suatu perusahaan dg perusahaan lainnya tidak selalu sama
KODE AKUN PADA BUKU BESAR
12. Buku Besar Bentuk Dua Kolom
Tanggal keterangan Ref Debit Tanggal keterangan Ref Kredit
2021
Oktober
13. Buku Besar Bentuk Tiga Kolom
(Contoh Akun Saldo Berjalan)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit D/K Saldo
14. Buku Besar Bentuk Empat Kolom
(Contoh Akun Saldo Berjalan)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
15. Keterangan:
• Nama akun, diisi nama akun yang bersangkutan
• Kode akun, diisi nomor akun yang bersangkutan
• Tanggal, untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi
• Keterangan, digunakan untuk mencatat penjelasan singkat transaksi
• Ref, atau referensi; digunakan untuk mencatat nomor halaman dokumen
yang menjadi sumber pencatatan.
• Debit dan kredit, untuk mencatat nilai transaksi
• Saldo, untuk mencatat saldo akhir suatu akun setelah suatu transaksi
dicatat dalam akun tersebut.
16. NERACA SALDO
•Adalah daftar rekening-rekening beserta saldo-
saldo yang menyertainya.
•Saldo rekening diambil angkanya dari saldo terakhir
yang ada di setiap rekening.
•Neraca saldo yang benar menuntut kesamaan
antara keseluruhan jumlah pendebitan dengan
keseluruhan jumlah pengkreditan.
17. Ada beberapa kesalahan yang tidak tampak pada neraca
saldo karena kesalahan tsb tidak mempengaruhi kesamaan
debit dan kredit neraca saldo.
1. Suatu transaksi tidak dicatat dalam jurnal
2. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal dengan satuan uang
yang salah
3. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali
4. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal pada rekening yang
tidak semestinya.
18. •Kesalahan-kesalahan tsb tidak nampak pada neraca
saldo, padahal ada pengaruh yang bermakna dari
keempat kesalahan tadi. Secara ringkas dapat
disimpulkan sbb :
•Suatu transaksi yg tidak dicatat, dicatat salah, dicatat
lebih dari satu kali dan pencatatan ke rekening yang
salah → menyebabkan pen-Debetan atau peng-
Kreditan lebih kecil/besar.
19. Tindakan pencegahan lebih baik, misal dengan :
1. Menganalisa elemen-elemen yg akan dipengaruhi oleh sesuatu transaksi,
apakah itu aktiva, utang, modal, pendapatan atau biaya
2. Menganalisa pengaruh sesuatu transaksi kepada elemen ybs, apakah transaksi
tsb akan + atau – elemen tsb
3. Menganalisa pendebitan dan pengkreditan yg semestinya dilakukan, apakah
sesuatu + pada elemen ttt harus dicatat pada sisi D atau K
4. Menguji kebenaran posting yg dilakukan, dengan membandingkan angka-
angka pada jurnal dg yg tercantum pada rekening (pentingnya pemberian ref
yg baik)
5. Menguji ulang kesamaan antara keseluruhan jumlah D dan jumlah K dalam
jurnal
6. Menyusun daftar rekening pada neraca saldo secara urut sesuai dg nomor
tiap-tiap rekening
7. Memeriksa posisi angka, khususnya tanda titik atau angka yg memisahkan
posisi ribuan, jutaan dsb Rp 525.525 ditulis Rp 525.252
20. JURNAL KOREKSI
Tata cara penanggulangan kesalahan dilakukan berdasar jenis
kesalahan yg dilakukan :
1. Suatu transaksi dicatat langsung ke buku besar → segera lakukan
penjurnalan atas transaksi tsb
2. Suatu transaksi sudah dijurnal, namun belum diposting → segera
dilakukan posting ke buku besar
3. Suatu transaksi dijurnal atau dg jumlah Rp yg salah dan diketahui
sebelum dilakukan posting ke buku besar → lakukan koreksi pada bk
jurnal.
4. Di atas nama rekening atau jumlah rupiah yg salah dan telah bergaris
tsb, bubuhkan nama rekening atau jumlah rupiah yg seharusnya
21. Contoh Kasus:
• Pembelian peralatan kantor Rp 250.000,- tunai, keliru
dicatat sebagai pembelian bahan habis pakai Rp
205.000,- tunai
Peralatan kantor 250.000,-
Bahan habis pakai 205.000,-
Kas 205.000,-
250.000,-
(mencatat pembelian tunai peralatan kantor)
22. Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau jumlah Rp
yang salah dan diketahui sesudah dijurnal itu diposting
ke buku besar → harus dibuat jurnal koreksi
Fungsi jurnal koreksi :
a. Menetralkan kesalahan
b. Mencatat transaksi seperti yg seharusnya
23. Contoh :
• Pengeluaran kas Rp 250.000,- untuk pembelian peralatan kantor
telah dijurnal dan diposting. Sesudah posting diketahui kondisi
berikut :
Penjurnalan dilakukan dg mendebit rekening bahan habis pakai.
• Kesalahan penjurnalan mengakibatkan :
Rek Peralatan kantor kurang di debit Rp 250.000,- (underdebited)
Rek Bahan habis pakai lebih di debit Rp 250.000,- (overdebited)