SlideShare a Scribd company logo
JENIS-JENIS KATA
oleh Nuki Prihatini
BAHASA INDONESIA
KAMIS, 14 Maret 2013
JENIS-JENIS KATA
1. Kata Benda (Noun)
2. Kata Kerja (Verb)
3. Kata Sifat (Adjective)
4. Kata Tanya (Question
words)
5. Kata Depan
(Preposition)
6. Kata Hubung/Sambung
(Conjuction)
7. Kata Keterangan
(Adverb)
8. Kata Ganti
(Pronoun)
9. Kata Bilangan
(Numeralia)
10.Kata Sandang
(Determiner)
11.Kata Seru
(Interjection)
1. Kata Benda
Kata Benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan.
Menurut wujudnya, kata benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Kata benda konkrit
Kata benda konkrit ialah kata benda yang wujud bendanya nampak
kelihatan dengan jelas and dapat ditangkap oleh pancaindera.
Contoh : buku, kertas, rumah, dan sebagainya.
b. Kata benda abstrak
Kata benda abstrak ialah kata benda yang wujud bendanya tidak nampak
kelihatan dan tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, namun
keberadaannya ada. Contoh : ide, udara, ilmu, dan sebagainya.
• Ciri-ciri kata benda :
1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan : ke-, pe-, ke-an, pe-an, per-an, -an
dan –nya.
2) Kata-kata tersebut dapat diperluas dengan menambahkan kata yang + kata
sifat.
2. Kata Kerja
Kata Kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau laku.
Kata kerja juga disebut verba. Kata kerja dibedakan menjadi
dua, yaitu :
• Kata kerja transitif adalah kata kerja yang selalu diikuti
objek.
Contoh: membeli, menabrak, menangkap, dan sebagainya.
• Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak diikuti
secara langsung oleh objek.
Contoh: menyanyi, menari, berubah, dan sebagainya.
Ciri-ciri kata kerja:
1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan
me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan, ber-
an,
memper-kan, diper-kan, dan memper-i.
2) Kata tersebut dapat didahului kata telah,
sedang, akan, hampir, dan segera.
3) Kata tersebut dapat diperluas dengan
cara menambahkan dengan + kata sifat.
Contoh : menghitung dengan teliti, lari
dengan cepat, dan sebagainya.
3. Kata Sifat
• Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari
suatu benda atau sesuatu yang dibendakan. Kata ini disebut pula
adjectiva.
Menurut bentuknya, kata sifat dibedakan menjadi :
• Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar.
Contoh : kuat, lemah, jauh, dan sebagainya.
• Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian.
Contoh : terindah, mengecil, terbaru, dan sebagainya.
• Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang.
Contoh : kekanak-kanakan, pontang-panting, gelap-gulita dan sebagainya.
• Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan.
Contoh : amoral, kreatif, super, dan sebagainya.
• Kata sifat yang terbentuk dari frase atau kelompok kata.
Contoh : murah hati, keras kepala, kepala batu, dan sebagainya
Ciri-ciri kata sifat:
1) Kata tersebut terbentuk dengan tambahan imbuhan ter-
yang mengandung arti paling.
2) Kata tersebut dapat diterangkan atau didahului dengan
kata-kata lebih, agak, paling, sangat, cukup.
3) Kata tersebut dapat diperluas dalam bentuk se +
reduplikasi (pengulangan kata) + nya.
Contoh : secantik-cantiknya, setinggi-tingginya, dan
sebagainya.
4. Kata Tanya
Kata Tanya adalah uraian kata tanya dimasukkan kata ganti tanya. Macam-macam
kata tanya :
• Apa, Digunakan untuk menanyakan benda, hal dan binatang.
Contoh : Apa yang kau lakukan ?
• Siapa, Digunakan untuk menanyakan orang.
Contoh : Siapa nama adikmu ?
• Kapan, Digunakan untuk menanyakan waktu.
Contoh : Kapan acara itu dimulai ?
• Berapa, Digunakan untuk menanyakan jumlah.
Contoh : Berapa banyak anakmu ?
• Dimana, Digunakan untuk menanyakan tempat.
Contoh : Dimana rumah kakekmu ?
• Bagaimana, Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara.
Contoh : Bagaimana kabar pamanmu ?
• Mengapa, Digunakan untuk menanyakan alasan.
Contoh : Mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin ?
5. Kata Depan
• Kata depan adalah kata yang berfungsi merangkaikan
kata/kelompok kata satu dengan kata/kelompok kata
yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan
jenis hubungannya.
• Pada umumnya, kata depan berfungsi merangkaikan
kata benda atau kata yang dibendakan dengan jenis
kata lain. Adapun cara penulisan kata depan adalah
harus dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
Berdasarkan fungsinya, kata depan dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
• Di, ke, dari,
Ketiga kata depan ini digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang
menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat, contoh : di
Jakarta, ke Surabaya, dari Bandung.
• Pada,
Kata depan ini digunakan untuk menyatakan orang, nama orang atau
nama binatang, nama waktu atau kiasan. Dipergunakan kata depan
pada untuk menggantikan kata depan di atau kata depan yang lain,
contoh : pada suatu hari, pada bapak, dan sebagainya.
• Dengan,
Kata depan ini digunakan untuk menyatakan alat atau cara. Contoh :
saya berjalan dengan cepat.
• Untuk, kepada, buat, tentang, akan,
Kata depan ini digunakan sebagai pengantar objek tak langsung.
Contoh : kami berdiskusi tentang pelajaran.
6. Kata Hubung/Sambung
• Kata hubung/sambung adalah kata yang
berfungsi untuk menyambungkan bagian-
bagian dalam kalimat atau
menggabungkan antara satu kalimat
dengan kalimat yang lain bahkan satu
paragraf dengan paragraf yang lain.
Berdasarkan jenisnya,kata sambung dapat dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu
• Kata sambung menyatakan gabungan,
contoh : dan, lagi, serta
• Kata sambung menyatakan pertentangan,
contoh : tetapi, akan tetapi, melainkan, tidak hanya,dan
sebagainya.
• Kata sambung menyatakan waktu,
contoh : bila, selama, sesudah, sehabis, dan sebagainya.
• Kata sambung menyatakan tujuan,
contoh : agar, supaya, biar, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan sebab,
contoh : sebab, karena, sebab itu, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan akibat,
contoh : hingga, sampai, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan syarat,
contoh : jika, apabila, andaikata, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan pilihan,
contoh : atau, maupun
• Kata sambung menyatakan perbandingan,
contoh : ibarat, seperti, bak, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan tingkat,
contoh : semakin, kian, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan penjelas,
contoh : bahwa
• Kata sambung menyatakan cara,
contoh : sambil, sembari dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan pengantar kalimat,
contoh : alkisah, konon, dan sebagainya
7. Kata Keterangan
• Kata keterangan adalah semua kata
yang menerangkan atau memberikan
keterangan terhadap selain kata benda.
• Dengan kata lain, kata ketereangan
adalah semua kata yang memberi
keterangan pada kata kerja, kata sifat,
kata bilangan atau seluruh kalimat.
Kata keterangan dapat dibedakan menjadi
banyak bagian, diantaranya yaitu
• Kata keterangan tempat ialah semua kata yang
menjelaskan suatu tempat lokasi, misalnya :disini,
disitu, di rumah, dan sebagainya.
• Kata keterangan waktu ialah semua kata yang
menjelaskan berlangsungnya sesuatu dalam waktu
yang tertentu, misalnya : sekarang, nanti, minggu
depan, dan sebagainya.
• Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan
dengan apa sesuatu itu berlangsung.
Contoh :dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi
buta, dan sebagainya.
• Kata keterangan syarat ialah kata yang menerangkan
terjadinya suatu proses di bawah syarat-syarat tertentu,
misalnya : jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya.
• Kata keterangan sebab ialah kata yang memberi
keterangan mengapa sesuatu itu bisa berlangsung,
misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan
sebagainya.
8. Kata Ganti
• Kata ganti adalah kata yang dipergunakan
untuk menggantikan benda atau sesuatu
yang dibendakan. Kata ganti dibedakan
menjadi :
a. Kata ganti orang
b. Kata ganti kepunyaan
c. Kata ganti petunjuk
d. Kata ganti penghubung
e. Kata ganti tanya
f. Kata ganti tak tentu
a. Kata ganti orang
Ialah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan nama
orang atau nama benda-benda lain. Kata ganti orang
dibagi lagi menjadi :
• Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu : aku, saya,
hamba, dan sebagainya
• Kata ganti orang pertama jamak, yaitu : kami, kita.
• Kata ganti orang kedua tunggal, yaitu : kamu, dikau, kau,
anda, dan sebagainya.
• Kata ganti orang kedua jamak, yaitu : kalian
• Kata ganti orang ketiga tunggal, yaitu : ia, dia, beliau
• Kata ganti orang ketiga jamak, yaitu : mereka
b. Kata ganti kepunyaan
• Kata ganti kepunyaan ialah kata ganti
yang digunakan untuk menyatakan
kepemilikan.
Contoh : Baju saya, sepatu kamu,
sepedaku, mobilnya, dan sebagainya.
c. Kata ganti petunjuk
• Kata ganti petunjuk ialah kata ganti yang
digunakan untuk menunjuk suatu tempat
atau benda.
Contoh : ini, itu, sana, dan sebagainya.
d. Kata ganti penghubung
• Kata ganti penghubung ialah kata ganti yang dipakai
untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk
kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai
yaitu : yang, tempat, waktu.
Contoh :
Baju Rafi yang berwarna merah itu mahal harganya.
Kantor Kabupaten tempat ayahku bekerja, dikunjungi
oleh gubernur.
Tadi pagi, waktu ayah pergi tergesa-gesa, hujan lebat
sekali.
f. Kata ganti tak tentu 
• Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang 
digunakan untuk menunjukkan atau 
menggantikan benda atau orang yang 
jumlahnya tak tentu. 
Contoh : masing-masing, seseorang,
sesuatu, para, dan sebagainya.
e. Kata ganti tanya
•  Kata ganti tanya ialah kata ganti yang 
digunakan untuk menanyakan tentang 
benda, orang atau tentang suatu hal. 
Contoh : apa, mana, siapa.
f. Kata ganti tak tentu 
Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang 
digunakan untuk menunjukkan atau 
menggantikan benda atau orang yang 
jumlahnya tak tentu.
Contoh : masing-masing, seseorang,
sesuatu, para, dan sebagainya.
9. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang 
menyatakan jumlah kumpulan dan urutan 
atau tingkatan suatu benda sesuatu yang 
dibendakan. 
Kata bilangan dapat dibedakan menjadi 
beberapa bagian, yaitu 
10. Kata Sandang
11. Kata Seru

More Related Content

What's hot

Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiNiicha Juwita
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
AisyahTamara
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
Niakhairani
 
Wahyu, ilham dan ta'lim
Wahyu, ilham dan ta'limWahyu, ilham dan ta'lim
Wahyu, ilham dan ta'lim
Muhammad Al Asrori
 
KATA ULANG
KATA ULANGKATA ULANG
KATA ULANG
Siti Amina
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolahiskawia
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Dimas Dwi Senggono S
 
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sdPembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sdNASuprawoto Sunardjo
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
Rika Ceriia
 
X Geometri Wajib Part 1
X   Geometri Wajib Part 1X   Geometri Wajib Part 1
X Geometri Wajib Part 1
Ana Sugiyarti
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaDiar Dee
 
Ppt transfer belajar
Ppt transfer belajarPpt transfer belajar
Ppt transfer belajarMustika Ungu
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
harjunode
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
hasanah sn
 
Teknik Assesmen
Teknik AssesmenTeknik Assesmen
Teknik Assesmen
Rizzty Mennelz
 
Laporan Kegiatan Magang 1
Laporan Kegiatan Magang 1Laporan Kegiatan Magang 1
Laporan Kegiatan Magang 1
Abdul Rais P
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
dian_meylisha4d
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Nurul Khotimah
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Ova Opayanti
 

What's hot (20)

Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
Wahyu, ilham dan ta'lim
Wahyu, ilham dan ta'limWahyu, ilham dan ta'lim
Wahyu, ilham dan ta'lim
 
KATA ULANG
KATA ULANGKATA ULANG
KATA ULANG
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolah
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sdPembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
Pembelajaran perpangkatan dan penarikan akar bilangan di sd
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
 
X Geometri Wajib Part 1
X   Geometri Wajib Part 1X   Geometri Wajib Part 1
X Geometri Wajib Part 1
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
 
Ppt transfer belajar
Ppt transfer belajarPpt transfer belajar
Ppt transfer belajar
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
 
Teknik Assesmen
Teknik AssesmenTeknik Assesmen
Teknik Assesmen
 
Laporan Kegiatan Magang 1
Laporan Kegiatan Magang 1Laporan Kegiatan Magang 1
Laporan Kegiatan Magang 1
 
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaPower Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Power Point Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
 
Kurikulum tahun 1994 baru
Kurikulum tahun 1994 baruKurikulum tahun 1994 baru
Kurikulum tahun 1994 baru
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 

Viewers also liked

Kata Tanya Ppt Copy
Kata Tanya Ppt   CopyKata Tanya Ppt   Copy
Kata Tanya Ppt Copymarina
 
Latihan kata tanya
Latihan kata tanyaLatihan kata tanya
Latihan kata tanyaEwe Beesuan
 
Kata tanya
Kata tanyaKata tanya
Kata tanya
chneeju
 
Pbs didalam kssr
Pbs didalam kssrPbs didalam kssr
Pbs didalam kssrAin Syafika
 
Kata Adjektif
Kata AdjektifKata Adjektif

Viewers also liked (6)

Kata Tanya Ppt Copy
Kata Tanya Ppt   CopyKata Tanya Ppt   Copy
Kata Tanya Ppt Copy
 
Latihan kata tanya
Latihan kata tanyaLatihan kata tanya
Latihan kata tanya
 
Kata tanya
Kata tanyaKata tanya
Kata tanya
 
Kata tanya
Kata tanyaKata tanya
Kata tanya
 
Pbs didalam kssr
Pbs didalam kssrPbs didalam kssr
Pbs didalam kssr
 
Kata Adjektif
Kata AdjektifKata Adjektif
Kata Adjektif
 

Similar to Jenis kata bahasa blm sls

Bahan tatabahasa
Bahan tatabahasaBahan tatabahasa
Bahan tatabahasa
NineZero
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Zukét Printing
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Zukét Printing
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia
Chairil Anam
 
Pronoun
Pronoun Pronoun
Pronoun
Amnil Wardiah
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
sahabatmuslim
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
NaFis NaFis
 
Ppt
PptPpt
Noun - 2022003.pptx
Noun - 2022003.pptxNoun - 2022003.pptx
Noun - 2022003.pptx
AuliaDhichadher
 
BAB 4-GOL KATA.ppt
BAB 4-GOL KATA.pptBAB 4-GOL KATA.ppt
BAB 4-GOL KATA.ppt
Zufareeha
 
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiahStruktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Imroati Ar
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Calsen
 
Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011
Turuvangadam Murusamy
 

Similar to Jenis kata bahasa blm sls (20)

Bahan tatabahasa
Bahan tatabahasaBahan tatabahasa
Bahan tatabahasa
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
 
Kata nama
Kata namaKata nama
Kata nama
 
Kata nama
Kata namaKata nama
Kata nama
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia
 
Pronoun
Pronoun Pronoun
Pronoun
 
Sintaksis 5
Sintaksis 5Sintaksis 5
Sintaksis 5
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
tatabahasa
 tatabahasa  tatabahasa
tatabahasa
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
 
Wungker
WungkerWungker
Wungker
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Noun - 2022003.pptx
Noun - 2022003.pptxNoun - 2022003.pptx
Noun - 2022003.pptx
 
BAB 4-GOL KATA.ppt
BAB 4-GOL KATA.pptBAB 4-GOL KATA.ppt
BAB 4-GOL KATA.ppt
 
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiahStruktur bahasa indonesia ragam ilmiah
Struktur bahasa indonesia ragam ilmiah
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
 
Kata ganti-nama1-
Kata ganti-nama1-Kata ganti-nama1-
Kata ganti-nama1-
 
Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011
 

More from Lucky Nuki Prihatini

Kata majemuk, kata kiasan, ungkapan
Kata majemuk, kata kiasan, ungkapanKata majemuk, kata kiasan, ungkapan
Kata majemuk, kata kiasan, ungkapanLucky Nuki Prihatini
 
Transdisciplinary Skills
Transdisciplinary SkillsTransdisciplinary Skills
Transdisciplinary Skills
Lucky Nuki Prihatini
 
G7 soal bahasa indonesia mid test sem2
G7 soal bahasa indonesia mid test sem2G7 soal bahasa indonesia mid test sem2
G7 soal bahasa indonesia mid test sem2Lucky Nuki Prihatini
 
G7 latihan soal bahasa indonesia mid test sem2
G7 latihan soal bahasa indonesia mid test sem2G7 latihan soal bahasa indonesia mid test sem2
G7 latihan soal bahasa indonesia mid test sem2Lucky Nuki Prihatini
 
Mengenal pantun teacher 1 februari
Mengenal pantun teacher 1 februariMengenal pantun teacher 1 februari
Mengenal pantun teacher 1 februariLucky Nuki Prihatini
 
Latihan soal awalan bahasa indonesia
Latihan soal awalan bahasa indonesiaLatihan soal awalan bahasa indonesia
Latihan soal awalan bahasa indonesiaLucky Nuki Prihatini
 

More from Lucky Nuki Prihatini (20)

Kata majemuk, kata kiasan, ungkapan
Kata majemuk, kata kiasan, ungkapanKata majemuk, kata kiasan, ungkapan
Kata majemuk, kata kiasan, ungkapan
 
Transdisciplinary Skills
Transdisciplinary SkillsTransdisciplinary Skills
Transdisciplinary Skills
 
G7 soal bahasa indonesia mid test sem2
G7 soal bahasa indonesia mid test sem2G7 soal bahasa indonesia mid test sem2
G7 soal bahasa indonesia mid test sem2
 
G7 latihan soal bahasa indonesia mid test sem2
G7 latihan soal bahasa indonesia mid test sem2G7 latihan soal bahasa indonesia mid test sem2
G7 latihan soal bahasa indonesia mid test sem2
 
Soal tanda baca & huruf kapital
Soal tanda baca & huruf kapitalSoal tanda baca & huruf kapital
Soal tanda baca & huruf kapital
 
Soal sinonim dan antonim
Soal sinonim dan antonimSoal sinonim dan antonim
Soal sinonim dan antonim
 
Soal pidato dan pengumuman
Soal pidato dan pengumumanSoal pidato dan pengumuman
Soal pidato dan pengumuman
 
Soal korespondensi
Soal korespondensiSoal korespondensi
Soal korespondensi
 
Soal analisis teks
Soal analisis teksSoal analisis teks
Soal analisis teks
 
Soal analisis sastra
Soal analisis sastraSoal analisis sastra
Soal analisis sastra
 
Peribahasa
PeribahasaPeribahasa
Peribahasa
 
Bahasa menulis surat resmi
Bahasa  menulis surat resmiBahasa  menulis surat resmi
Bahasa menulis surat resmi
 
Mengenal pantun teacher 1 februari
Mengenal pantun teacher 1 februariMengenal pantun teacher 1 februari
Mengenal pantun teacher 1 februari
 
Ungkapan bi-guru 13-2-13
Ungkapan bi-guru 13-2-13Ungkapan bi-guru 13-2-13
Ungkapan bi-guru 13-2-13
 
Mengidentifikasi dongeng
Mengidentifikasi dongengMengidentifikasi dongeng
Mengidentifikasi dongeng
 
Latihan soal awalan bahasa indonesia
Latihan soal awalan bahasa indonesiaLatihan soal awalan bahasa indonesia
Latihan soal awalan bahasa indonesia
 
Soal latihan imbuhan
Soal latihan imbuhanSoal latihan imbuhan
Soal latihan imbuhan
 
Ungkapan bi guru 13-2-2013
Ungkapan bi guru 13-2-2013Ungkapan bi guru 13-2-2013
Ungkapan bi guru 13-2-2013
 
Imbuhan makna awalan
Imbuhan makna awalanImbuhan makna awalan
Imbuhan makna awalan
 
Imbuhan
ImbuhanImbuhan
Imbuhan
 

Jenis kata bahasa blm sls

  • 1. JENIS-JENIS KATA oleh Nuki Prihatini BAHASA INDONESIA KAMIS, 14 Maret 2013
  • 2. JENIS-JENIS KATA 1. Kata Benda (Noun) 2. Kata Kerja (Verb) 3. Kata Sifat (Adjective) 4. Kata Tanya (Question words) 5. Kata Depan (Preposition) 6. Kata Hubung/Sambung (Conjuction) 7. Kata Keterangan (Adverb) 8. Kata Ganti (Pronoun) 9. Kata Bilangan (Numeralia) 10.Kata Sandang (Determiner) 11.Kata Seru (Interjection)
  • 3. 1. Kata Benda Kata Benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan. Menurut wujudnya, kata benda dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Kata benda konkrit Kata benda konkrit ialah kata benda yang wujud bendanya nampak kelihatan dengan jelas and dapat ditangkap oleh pancaindera. Contoh : buku, kertas, rumah, dan sebagainya. b. Kata benda abstrak Kata benda abstrak ialah kata benda yang wujud bendanya tidak nampak kelihatan dan tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, namun keberadaannya ada. Contoh : ide, udara, ilmu, dan sebagainya. • Ciri-ciri kata benda : 1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan : ke-, pe-, ke-an, pe-an, per-an, -an dan –nya. 2) Kata-kata tersebut dapat diperluas dengan menambahkan kata yang + kata sifat.
  • 4. 2. Kata Kerja Kata Kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau laku. Kata kerja juga disebut verba. Kata kerja dibedakan menjadi dua, yaitu : • Kata kerja transitif adalah kata kerja yang selalu diikuti objek. Contoh: membeli, menabrak, menangkap, dan sebagainya. • Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak diikuti secara langsung oleh objek. Contoh: menyanyi, menari, berubah, dan sebagainya.
  • 5. Ciri-ciri kata kerja: 1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan, ber- an, memper-kan, diper-kan, dan memper-i. 2) Kata tersebut dapat didahului kata telah, sedang, akan, hampir, dan segera. 3) Kata tersebut dapat diperluas dengan cara menambahkan dengan + kata sifat. Contoh : menghitung dengan teliti, lari dengan cepat, dan sebagainya.
  • 6. 3. Kata Sifat • Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari suatu benda atau sesuatu yang dibendakan. Kata ini disebut pula adjectiva. Menurut bentuknya, kata sifat dibedakan menjadi : • Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar. Contoh : kuat, lemah, jauh, dan sebagainya. • Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian. Contoh : terindah, mengecil, terbaru, dan sebagainya. • Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang. Contoh : kekanak-kanakan, pontang-panting, gelap-gulita dan sebagainya. • Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan. Contoh : amoral, kreatif, super, dan sebagainya. • Kata sifat yang terbentuk dari frase atau kelompok kata. Contoh : murah hati, keras kepala, kepala batu, dan sebagainya
  • 7. Ciri-ciri kata sifat: 1) Kata tersebut terbentuk dengan tambahan imbuhan ter- yang mengandung arti paling. 2) Kata tersebut dapat diterangkan atau didahului dengan kata-kata lebih, agak, paling, sangat, cukup. 3) Kata tersebut dapat diperluas dalam bentuk se + reduplikasi (pengulangan kata) + nya. Contoh : secantik-cantiknya, setinggi-tingginya, dan sebagainya.
  • 8. 4. Kata Tanya Kata Tanya adalah uraian kata tanya dimasukkan kata ganti tanya. Macam-macam kata tanya : • Apa, Digunakan untuk menanyakan benda, hal dan binatang. Contoh : Apa yang kau lakukan ? • Siapa, Digunakan untuk menanyakan orang. Contoh : Siapa nama adikmu ? • Kapan, Digunakan untuk menanyakan waktu. Contoh : Kapan acara itu dimulai ? • Berapa, Digunakan untuk menanyakan jumlah. Contoh : Berapa banyak anakmu ? • Dimana, Digunakan untuk menanyakan tempat. Contoh : Dimana rumah kakekmu ? • Bagaimana, Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara. Contoh : Bagaimana kabar pamanmu ? • Mengapa, Digunakan untuk menanyakan alasan. Contoh : Mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin ?
  • 9. 5. Kata Depan • Kata depan adalah kata yang berfungsi merangkaikan kata/kelompok kata satu dengan kata/kelompok kata yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan jenis hubungannya. • Pada umumnya, kata depan berfungsi merangkaikan kata benda atau kata yang dibendakan dengan jenis kata lain. Adapun cara penulisan kata depan adalah harus dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
  • 10. Berdasarkan fungsinya, kata depan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : • Di, ke, dari, Ketiga kata depan ini digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat, contoh : di Jakarta, ke Surabaya, dari Bandung. • Pada, Kata depan ini digunakan untuk menyatakan orang, nama orang atau nama binatang, nama waktu atau kiasan. Dipergunakan kata depan pada untuk menggantikan kata depan di atau kata depan yang lain, contoh : pada suatu hari, pada bapak, dan sebagainya. • Dengan, Kata depan ini digunakan untuk menyatakan alat atau cara. Contoh : saya berjalan dengan cepat. • Untuk, kepada, buat, tentang, akan, Kata depan ini digunakan sebagai pengantar objek tak langsung. Contoh : kami berdiskusi tentang pelajaran.
  • 11. 6. Kata Hubung/Sambung • Kata hubung/sambung adalah kata yang berfungsi untuk menyambungkan bagian- bagian dalam kalimat atau menggabungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain bahkan satu paragraf dengan paragraf yang lain.
  • 12. Berdasarkan jenisnya,kata sambung dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu • Kata sambung menyatakan gabungan, contoh : dan, lagi, serta • Kata sambung menyatakan pertentangan, contoh : tetapi, akan tetapi, melainkan, tidak hanya,dan sebagainya. • Kata sambung menyatakan waktu, contoh : bila, selama, sesudah, sehabis, dan sebagainya. • Kata sambung menyatakan tujuan, contoh : agar, supaya, biar, dan sebagainya • Kata sambung menyatakan sebab, contoh : sebab, karena, sebab itu, dan sebagainya • Kata sambung menyatakan akibat, contoh : hingga, sampai, dan sebagainya
  • 13. • Kata sambung menyatakan syarat, contoh : jika, apabila, andaikata, dan sebagainya • Kata sambung menyatakan pilihan, contoh : atau, maupun • Kata sambung menyatakan perbandingan, contoh : ibarat, seperti, bak, dan sebagainya • Kata sambung menyatakan tingkat, contoh : semakin, kian, dan sebagainya • Kata sambung menyatakan penjelas, contoh : bahwa • Kata sambung menyatakan cara, contoh : sambil, sembari dan sebagainya • Kata sambung menyatakan pengantar kalimat, contoh : alkisah, konon, dan sebagainya
  • 14. 7. Kata Keterangan • Kata keterangan adalah semua kata yang menerangkan atau memberikan keterangan terhadap selain kata benda. • Dengan kata lain, kata ketereangan adalah semua kata yang memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata bilangan atau seluruh kalimat.
  • 15. Kata keterangan dapat dibedakan menjadi banyak bagian, diantaranya yaitu • Kata keterangan tempat ialah semua kata yang menjelaskan suatu tempat lokasi, misalnya :disini, disitu, di rumah, dan sebagainya. • Kata keterangan waktu ialah semua kata yang menjelaskan berlangsungnya sesuatu dalam waktu yang tertentu, misalnya : sekarang, nanti, minggu depan, dan sebagainya.
  • 16. • Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan dengan apa sesuatu itu berlangsung. Contoh :dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi buta, dan sebagainya. • Kata keterangan syarat ialah kata yang menerangkan terjadinya suatu proses di bawah syarat-syarat tertentu, misalnya : jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya. • Kata keterangan sebab ialah kata yang memberi keterangan mengapa sesuatu itu bisa berlangsung, misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan sebagainya.
  • 17. 8. Kata Ganti • Kata ganti adalah kata yang dipergunakan untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. Kata ganti dibedakan menjadi : a. Kata ganti orang b. Kata ganti kepunyaan c. Kata ganti petunjuk d. Kata ganti penghubung e. Kata ganti tanya f. Kata ganti tak tentu
  • 18. a. Kata ganti orang Ialah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan nama orang atau nama benda-benda lain. Kata ganti orang dibagi lagi menjadi : • Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu : aku, saya, hamba, dan sebagainya • Kata ganti orang pertama jamak, yaitu : kami, kita. • Kata ganti orang kedua tunggal, yaitu : kamu, dikau, kau, anda, dan sebagainya. • Kata ganti orang kedua jamak, yaitu : kalian • Kata ganti orang ketiga tunggal, yaitu : ia, dia, beliau • Kata ganti orang ketiga jamak, yaitu : mereka
  • 19. b. Kata ganti kepunyaan • Kata ganti kepunyaan ialah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan. Contoh : Baju saya, sepatu kamu, sepedaku, mobilnya, dan sebagainya.
  • 20. c. Kata ganti petunjuk • Kata ganti petunjuk ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjuk suatu tempat atau benda. Contoh : ini, itu, sana, dan sebagainya.
  • 21. d. Kata ganti penghubung • Kata ganti penghubung ialah kata ganti yang dipakai untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai yaitu : yang, tempat, waktu. Contoh : Baju Rafi yang berwarna merah itu mahal harganya. Kantor Kabupaten tempat ayahku bekerja, dikunjungi oleh gubernur. Tadi pagi, waktu ayah pergi tergesa-gesa, hujan lebat sekali.
  • 22. f. Kata ganti tak tentu  • Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang  digunakan untuk menunjukkan atau  menggantikan benda atau orang yang  jumlahnya tak tentu.  Contoh : masing-masing, seseorang, sesuatu, para, dan sebagainya.
  • 23. e. Kata ganti tanya •  Kata ganti tanya ialah kata ganti yang  digunakan untuk menanyakan tentang  benda, orang atau tentang suatu hal.  Contoh : apa, mana, siapa.
  • 24. f. Kata ganti tak tentu  Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang  digunakan untuk menunjukkan atau  menggantikan benda atau orang yang  jumlahnya tak tentu. Contoh : masing-masing, seseorang, sesuatu, para, dan sebagainya.