Perkembangan bahasa pada anak-anak sangat penting karena anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Proses perkembangan tersebut melalui berbagai tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak, mulai kanak-kanak sampai dengan penguasaan usia sekolah. Dalam tahapan penguasaan bahasa inilah peran orang tua sebagai orang terdekat sangat dibutuhkan.
Laporan ini bertujuan untuk menyelesaikan mata kuliah Magang 1 Unismuh Makassar semester II. Magang 1 ini bertempat di SMA Negeri 1 Bontomarann, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan.
Perkembangan bahasa pada anak-anak sangat penting karena anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Proses perkembangan tersebut melalui berbagai tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak, mulai kanak-kanak sampai dengan penguasaan usia sekolah. Dalam tahapan penguasaan bahasa inilah peran orang tua sebagai orang terdekat sangat dibutuhkan.
Laporan ini bertujuan untuk menyelesaikan mata kuliah Magang 1 Unismuh Makassar semester II. Magang 1 ini bertempat di SMA Negeri 1 Bontomarann, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan.
Transdisciplinary Skills are valuable for learning inside and outside of the classroom. These skills are called “transdisciplinary” because they are like multipurpose tools that can be used by students across all subject areas to be successful learners.
2. JENIS-JENIS KATA
1. Kata Benda (Noun)
2. Kata Kerja (Verb)
3. Kata Sifat (Adjective)
4. Kata Tanya (Question
words)
5. Kata Depan
(Preposition)
6. Kata Hubung/Sambung
(Conjuction)
7. Kata Keterangan
(Adverb)
8. Kata Ganti
(Pronoun)
9. Kata Bilangan
(Numeralia)
10.Kata Sandang
(Determiner)
11.Kata Seru
(Interjection)
3. 1. Kata Benda
Kata Benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan.
Menurut wujudnya, kata benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Kata benda konkrit
Kata benda konkrit ialah kata benda yang wujud bendanya nampak
kelihatan dengan jelas and dapat ditangkap oleh pancaindera.
Contoh : buku, kertas, rumah, dan sebagainya.
b. Kata benda abstrak
Kata benda abstrak ialah kata benda yang wujud bendanya tidak nampak
kelihatan dan tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, namun
keberadaannya ada. Contoh : ide, udara, ilmu, dan sebagainya.
• Ciri-ciri kata benda :
1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan : ke-, pe-, ke-an, pe-an, per-an, -an
dan –nya.
2) Kata-kata tersebut dapat diperluas dengan menambahkan kata yang + kata
sifat.
4. 2. Kata Kerja
Kata Kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau laku.
Kata kerja juga disebut verba. Kata kerja dibedakan menjadi
dua, yaitu :
• Kata kerja transitif adalah kata kerja yang selalu diikuti
objek.
Contoh: membeli, menabrak, menangkap, dan sebagainya.
• Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak diikuti
secara langsung oleh objek.
Contoh: menyanyi, menari, berubah, dan sebagainya.
5. Ciri-ciri kata kerja:
1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan
me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan, ber-
an,
memper-kan, diper-kan, dan memper-i.
2) Kata tersebut dapat didahului kata telah,
sedang, akan, hampir, dan segera.
3) Kata tersebut dapat diperluas dengan
cara menambahkan dengan + kata sifat.
Contoh : menghitung dengan teliti, lari
dengan cepat, dan sebagainya.
6. 3. Kata Sifat
• Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari
suatu benda atau sesuatu yang dibendakan. Kata ini disebut pula
adjectiva.
Menurut bentuknya, kata sifat dibedakan menjadi :
• Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar.
Contoh : kuat, lemah, jauh, dan sebagainya.
• Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian.
Contoh : terindah, mengecil, terbaru, dan sebagainya.
• Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang.
Contoh : kekanak-kanakan, pontang-panting, gelap-gulita dan sebagainya.
• Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan.
Contoh : amoral, kreatif, super, dan sebagainya.
• Kata sifat yang terbentuk dari frase atau kelompok kata.
Contoh : murah hati, keras kepala, kepala batu, dan sebagainya
7. Ciri-ciri kata sifat:
1) Kata tersebut terbentuk dengan tambahan imbuhan ter-
yang mengandung arti paling.
2) Kata tersebut dapat diterangkan atau didahului dengan
kata-kata lebih, agak, paling, sangat, cukup.
3) Kata tersebut dapat diperluas dalam bentuk se +
reduplikasi (pengulangan kata) + nya.
Contoh : secantik-cantiknya, setinggi-tingginya, dan
sebagainya.
8. 4. Kata Tanya
Kata Tanya adalah uraian kata tanya dimasukkan kata ganti tanya. Macam-macam
kata tanya :
• Apa, Digunakan untuk menanyakan benda, hal dan binatang.
Contoh : Apa yang kau lakukan ?
• Siapa, Digunakan untuk menanyakan orang.
Contoh : Siapa nama adikmu ?
• Kapan, Digunakan untuk menanyakan waktu.
Contoh : Kapan acara itu dimulai ?
• Berapa, Digunakan untuk menanyakan jumlah.
Contoh : Berapa banyak anakmu ?
• Dimana, Digunakan untuk menanyakan tempat.
Contoh : Dimana rumah kakekmu ?
• Bagaimana, Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara.
Contoh : Bagaimana kabar pamanmu ?
• Mengapa, Digunakan untuk menanyakan alasan.
Contoh : Mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin ?
9. 5. Kata Depan
• Kata depan adalah kata yang berfungsi merangkaikan
kata/kelompok kata satu dengan kata/kelompok kata
yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan
jenis hubungannya.
• Pada umumnya, kata depan berfungsi merangkaikan
kata benda atau kata yang dibendakan dengan jenis
kata lain. Adapun cara penulisan kata depan adalah
harus dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
10. Berdasarkan fungsinya, kata depan dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
• Di, ke, dari,
Ketiga kata depan ini digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang
menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat, contoh : di
Jakarta, ke Surabaya, dari Bandung.
• Pada,
Kata depan ini digunakan untuk menyatakan orang, nama orang atau
nama binatang, nama waktu atau kiasan. Dipergunakan kata depan
pada untuk menggantikan kata depan di atau kata depan yang lain,
contoh : pada suatu hari, pada bapak, dan sebagainya.
• Dengan,
Kata depan ini digunakan untuk menyatakan alat atau cara. Contoh :
saya berjalan dengan cepat.
• Untuk, kepada, buat, tentang, akan,
Kata depan ini digunakan sebagai pengantar objek tak langsung.
Contoh : kami berdiskusi tentang pelajaran.
11. 6. Kata Hubung/Sambung
• Kata hubung/sambung adalah kata yang
berfungsi untuk menyambungkan bagian-
bagian dalam kalimat atau
menggabungkan antara satu kalimat
dengan kalimat yang lain bahkan satu
paragraf dengan paragraf yang lain.
12. Berdasarkan jenisnya,kata sambung dapat dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu
• Kata sambung menyatakan gabungan,
contoh : dan, lagi, serta
• Kata sambung menyatakan pertentangan,
contoh : tetapi, akan tetapi, melainkan, tidak hanya,dan
sebagainya.
• Kata sambung menyatakan waktu,
contoh : bila, selama, sesudah, sehabis, dan sebagainya.
• Kata sambung menyatakan tujuan,
contoh : agar, supaya, biar, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan sebab,
contoh : sebab, karena, sebab itu, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan akibat,
contoh : hingga, sampai, dan sebagainya
13. • Kata sambung menyatakan syarat,
contoh : jika, apabila, andaikata, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan pilihan,
contoh : atau, maupun
• Kata sambung menyatakan perbandingan,
contoh : ibarat, seperti, bak, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan tingkat,
contoh : semakin, kian, dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan penjelas,
contoh : bahwa
• Kata sambung menyatakan cara,
contoh : sambil, sembari dan sebagainya
• Kata sambung menyatakan pengantar kalimat,
contoh : alkisah, konon, dan sebagainya
14. 7. Kata Keterangan
• Kata keterangan adalah semua kata
yang menerangkan atau memberikan
keterangan terhadap selain kata benda.
• Dengan kata lain, kata ketereangan
adalah semua kata yang memberi
keterangan pada kata kerja, kata sifat,
kata bilangan atau seluruh kalimat.
15. Kata keterangan dapat dibedakan menjadi
banyak bagian, diantaranya yaitu
• Kata keterangan tempat ialah semua kata yang
menjelaskan suatu tempat lokasi, misalnya :disini,
disitu, di rumah, dan sebagainya.
• Kata keterangan waktu ialah semua kata yang
menjelaskan berlangsungnya sesuatu dalam waktu
yang tertentu, misalnya : sekarang, nanti, minggu
depan, dan sebagainya.
16. • Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan
dengan apa sesuatu itu berlangsung.
Contoh :dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi
buta, dan sebagainya.
• Kata keterangan syarat ialah kata yang menerangkan
terjadinya suatu proses di bawah syarat-syarat tertentu,
misalnya : jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya.
• Kata keterangan sebab ialah kata yang memberi
keterangan mengapa sesuatu itu bisa berlangsung,
misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan
sebagainya.
17. 8. Kata Ganti
• Kata ganti adalah kata yang dipergunakan
untuk menggantikan benda atau sesuatu
yang dibendakan. Kata ganti dibedakan
menjadi :
a. Kata ganti orang
b. Kata ganti kepunyaan
c. Kata ganti petunjuk
d. Kata ganti penghubung
e. Kata ganti tanya
f. Kata ganti tak tentu
18. a. Kata ganti orang
Ialah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan nama
orang atau nama benda-benda lain. Kata ganti orang
dibagi lagi menjadi :
• Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu : aku, saya,
hamba, dan sebagainya
• Kata ganti orang pertama jamak, yaitu : kami, kita.
• Kata ganti orang kedua tunggal, yaitu : kamu, dikau, kau,
anda, dan sebagainya.
• Kata ganti orang kedua jamak, yaitu : kalian
• Kata ganti orang ketiga tunggal, yaitu : ia, dia, beliau
• Kata ganti orang ketiga jamak, yaitu : mereka
19. b. Kata ganti kepunyaan
• Kata ganti kepunyaan ialah kata ganti
yang digunakan untuk menyatakan
kepemilikan.
Contoh : Baju saya, sepatu kamu,
sepedaku, mobilnya, dan sebagainya.
20. c. Kata ganti petunjuk
• Kata ganti petunjuk ialah kata ganti yang
digunakan untuk menunjuk suatu tempat
atau benda.
Contoh : ini, itu, sana, dan sebagainya.
21. d. Kata ganti penghubung
• Kata ganti penghubung ialah kata ganti yang dipakai
untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk
kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai
yaitu : yang, tempat, waktu.
Contoh :
Baju Rafi yang berwarna merah itu mahal harganya.
Kantor Kabupaten tempat ayahku bekerja, dikunjungi
oleh gubernur.
Tadi pagi, waktu ayah pergi tergesa-gesa, hujan lebat
sekali.
22. f. Kata ganti tak tentu
• Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang
digunakan untuk menunjukkan atau
menggantikan benda atau orang yang
jumlahnya tak tentu.
Contoh : masing-masing, seseorang,
sesuatu, para, dan sebagainya.
23. e. Kata ganti tanya
• Kata ganti tanya ialah kata ganti yang
digunakan untuk menanyakan tentang
benda, orang atau tentang suatu hal.
Contoh : apa, mana, siapa.
24. f. Kata ganti tak tentu
Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang
digunakan untuk menunjukkan atau
menggantikan benda atau orang yang
jumlahnya tak tentu.
Contoh : masing-masing, seseorang,
sesuatu, para, dan sebagainya.