Dokumen tersebut membahas tentang bahasa Melayu, terutama mengenai jenis-jenis kata dalam bahasa Melayu seperti kata asal, kata majemuk, kata terbitan, dan kata ganda. Jenis-jenis kata tersebut dijelaskan beserta contohnya.
1. Kata ganda dalam bahasa Melayu membentuk kata dengan mengulangi kata dasar secara keseluruhan atau separa
2. Terdapat beberapa jenis kata ganda seperti penuh, semu, berima dan menyaling
3. Kata ganda berfungsi untuk menunjukkan makna jamak, pelbagai jenis, dan perbuatan berulang-ulang atau berterusan
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Struktur kata adalah susunan bunyi yang membentuk unit bahasa bermakna, bentuk kata adalah rupa tatabahasa kata yang dapat berbentuk tunggal atau terbit, dan golongan kata dibedakan berdasarkan fungsi tatabahasanya seperti kata nama, kerja, sifat dan tugas.
Kata Ganti Nama Diri
Kata ganti nama diri digunakan untuk menggantikan nama diri, orang lain, dan benda. Terdiri dari kata ganti diri pertama, kedua, dan ketiga untuk menunjukkan pihak yang bercakap, dibicarakan, dan dilawan bercakap. Juga terdapat kata ganti tanya, tempat, dan tak tentu. Kata ganti nama memudahkan komunikasi dengan menghindari pengulangan nama.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa Melayu, terutama mengenai jenis-jenis kata dalam bahasa Melayu seperti kata asal, kata majemuk, kata terbitan, dan kata ganda. Jenis-jenis kata tersebut dijelaskan beserta contohnya.
1. Kata ganda dalam bahasa Melayu membentuk kata dengan mengulangi kata dasar secara keseluruhan atau separa
2. Terdapat beberapa jenis kata ganda seperti penuh, semu, berima dan menyaling
3. Kata ganda berfungsi untuk menunjukkan makna jamak, pelbagai jenis, dan perbuatan berulang-ulang atau berterusan
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Struktur kata adalah susunan bunyi yang membentuk unit bahasa bermakna, bentuk kata adalah rupa tatabahasa kata yang dapat berbentuk tunggal atau terbit, dan golongan kata dibedakan berdasarkan fungsi tatabahasanya seperti kata nama, kerja, sifat dan tugas.
Kata Ganti Nama Diri
Kata ganti nama diri digunakan untuk menggantikan nama diri, orang lain, dan benda. Terdiri dari kata ganti diri pertama, kedua, dan ketiga untuk menunjukkan pihak yang bercakap, dibicarakan, dan dilawan bercakap. Juga terdapat kata ganti tanya, tempat, dan tak tentu. Kata ganti nama memudahkan komunikasi dengan menghindari pengulangan nama.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis istilah yang dapat digunakan dalam membuat terma, mulai dari bentuk dasar, berafiks, ulang, majemuk, analogi, hasil metanalisis, singkatan, akronim hingga lambang huruf dan gambar lambang."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kata penghubung dan fungsinya dalam membentuk kalimat dan paragraf. Jenis-jenis kata penghubung yang dijelaskan meliputi kata penghubung penggabungan, pertentangan, waktu, tujuan, syarat, dan lain-lain beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kesalahan-kesalahan dalam penggunaan kata sendi dan frasa dalam bahasa Melayu serta formula yang tepat dalam menggunakannya. Dokumen ini juga memberikan contoh penggunaan kata sendi seperti dari, di, ke, kepada, antara, dan lain-lain beserta penjelasan mengenai konteks penggunaannya yang benar.
Dokumen tersebut membahas tentang sinonim dan antonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama sedangkan antonim adalah kata-kata yang bermakna bertolak belakang. Diberikan pula contoh-contoh soal tentang penggunaan sinonim dan antonim dalam kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis imbuhan dalam bahasa Melayu yang terdiri dari awalan, akhiran, apitan, dan sisipan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat, termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Unsur-unsur kalimat dijelaskan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh soal juga disertakan untuk membedakan jenis-jenis kalimat.
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kalimat dan penulisan ilmiah yang efektif. Termasuk unsur-unsur kalimat, struktur kalimat, jenis-jenis kalimat, dan ciri kalimat yang efektif seperti singkat, padat, dan jelas.
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus serta kegiatan belajar untuk memahami tata ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dan diksi/pilihan kata. Materi yang dibahas mencakup penjelasan tentang tata ejaan bahasa Indonesia dan diksi/pilihan kata beserta contoh-contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis istilah yang dapat digunakan dalam membuat terma, mulai dari bentuk dasar, berafiks, ulang, majemuk, analogi, hasil metanalisis, singkatan, akronim hingga lambang huruf dan gambar lambang."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kata penghubung dan fungsinya dalam membentuk kalimat dan paragraf. Jenis-jenis kata penghubung yang dijelaskan meliputi kata penghubung penggabungan, pertentangan, waktu, tujuan, syarat, dan lain-lain beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kesalahan-kesalahan dalam penggunaan kata sendi dan frasa dalam bahasa Melayu serta formula yang tepat dalam menggunakannya. Dokumen ini juga memberikan contoh penggunaan kata sendi seperti dari, di, ke, kepada, antara, dan lain-lain beserta penjelasan mengenai konteks penggunaannya yang benar.
Dokumen tersebut membahas tentang sinonim dan antonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama sedangkan antonim adalah kata-kata yang bermakna bertolak belakang. Diberikan pula contoh-contoh soal tentang penggunaan sinonim dan antonim dalam kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis imbuhan dalam bahasa Melayu yang terdiri dari awalan, akhiran, apitan, dan sisipan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat, termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Unsur-unsur kalimat dijelaskan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh soal juga disertakan untuk membedakan jenis-jenis kalimat.
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kalimat dan penulisan ilmiah yang efektif. Termasuk unsur-unsur kalimat, struktur kalimat, jenis-jenis kalimat, dan ciri kalimat yang efektif seperti singkat, padat, dan jelas.
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus serta kegiatan belajar untuk memahami tata ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dan diksi/pilihan kata. Materi yang dibahas mencakup penjelasan tentang tata ejaan bahasa Indonesia dan diksi/pilihan kata beserta contoh-contoh penerapannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kata tugas adalah kata yang mendukung tugas tertentu dalam ayat, klausa atau frasa. Kata tugas dapat dibahagikan kepada 16 jenis berdasarkan tugas dan peranannya, termasuk kata hubung dan kata sendi nama.
Skrip Pengacaraan Majlis Anugerah Cemerlang 2015azlan azlan
Skrip Pengacaraan Majlis Anugerah Cemerlang 2015
Terima kasih kepada SK JIJAN atas perkongsian sebelum ini,
menjadikan panduan dalam menyiapkan teks pengerusi majlis.
Terima kasih daripada kami SK KERUPANG, WP LABUAN
Pensel 2B menceritakan kisah hidupnya sejak dilahirkan di kilang pengeluaran alat tulis hingga akhir hayatnya. Ia dibeli oleh seorang gadis bernama Maisara yang menjaganya dengan baik, namun lama kelamaan ukuran tubuhnya semakin pendek setelah dipakai dan diasah berulang kali hingga tidak dapat digunakan lagi. Walaupun akhirnya ditinggalkan, pensel itu bersyuk
Kata Sendi Nama 'di' dan Imbuhan awalan 'di'noorizamdz
Dokumen ini membandingkan penggunaan kata sendi nama 'di' dan imbuhan awalan 'di' dalam bahasa Melayu. Kata sendi nama 'di' digunakan di hadapan kata nama/frasa nama untuk menunjukkan arah dan tempat, manakala imbuhan 'di' digabungkan dengan kata dasar untuk membentuk kata kerja pasif. Dokumen ini memberikan contoh penggunaan yang betul dan salah bagi kedua-dua unsur bahasa ini.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai langkah-langkah untuk menjawab soalan pemahaman dengan berkesan, termasuk membaca dengan berkesan, bijak menjawab soalan, boleh berfikir, dan bersikap matang.
Kata dan bentuk katanya dalam bahasa Melayu membentuk melalui proses pemajmukan, penggandaan, pengimbuhan, dan pengakroniman. Proses-proses ini mencipta kata baru dengan menggabungkan, mengulang, atau menambah awalan dan akhiran kepada kata dasar.
Dokumen tersebut membandingkan kosakata yang digunakan dalam bahasa istana dengan bahasa standar untuk merujuk kepada raja dan rakyat. Beberapa contohnya adalah "santap" untuk makan, "beradu" untuk tidur, dan "mangkat" untuk meninggal dunia bagi raja.
Kata nama, kata ganti, kata bilangan, kata kerja, kata adjektif dan kata hubung adalah beberapa jenis kata utama dalam bahasa Melayu yang digunakan untuk membentuk ayat lengkap yang membawa maksud. Setiap jenis kata memainkan peranan tertentu dalam ayat.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis nama dalam bahasa Melayu, termasuk nama betul, nama khas, dan nama terbitan. Nama betul dibagi menjadi nama am dan nama khas, sedangkan nama terbitan terbentuk dari kata dasar yang diberi imbuhan."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis nama dalam bahasa Melayu, termasuk nama betul, nama khas, dan nama terbitan. Jenis-jenis nama tersebut dibedakan berdasarkan penggunaan dan ejaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis nama dalam bahasa Melayu, termasuk nama betul (nama am dan nama khas), nama terbitan, dan ganti nama. Nama betul dibagi menjadi nama am untuk menyebut sesuatu secara umum dan nama khas untuk menyebut sesuatu yang khusus."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis angka dan kata benda dalam bahasa Inggris, termasuk cardinal number, ordinal number, fraction, proper noun, common noun, concrete noun, dan abstract noun. Jenis-jenis angka dan kata benda tersebut dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis nama dalam bahasa Melayu, termasuk nama betul (nama am dan nama khas), nama terbitan, dan ganti nama. Nama betul terdiri dari nama umum dan nama khusus."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penggunaan kata sandi nama dan imbuhan dalam bahasa Melayu. Beberapa kata sandi nama seperti di, ke, dan pada mempunyai penggunaan yang berbeza bergantung kepada konteks. Dokumen itu juga menjelaskan bentuk-bentuk awalan meN- dan pengecualian penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis nama dalam bahasa Melayu. Terdapat empat jenis nama utama yaitu nama betul (nama biasa dan nama khas), ganti nama, nama terbitan, dan bilangan. Nama betul dibagi lagi menjadi nama biasa untuk menyebut sesuatu secara umum dan nama khas untuk menyebut sesuatu yang khusus. Ganti nama digunakan untuk menggantikan kata nama, terdiri dari g
Dokumen ini membahas tentang morfologi, yang merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang pembentukan kata. Dibahas mengenai jenis-jenis kata seperti kata tunggal, kata terbitan, kata majemuk, kata ganda, serta imbuhan dan awalan yang digunakan dalam pembentukan kata.
Teks menjelaskan tentang delapan jenis kata dalam bahasa Indonesia yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, kata hubung, kata depan, kata keterangan, kata ganti, dan kata bilangan. Setiap jenis kata dijelaskan fungsi dan contohnya.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai kata nama, yang dibahagikan kepada tiga kumpulan utama: kata nama khas, kata nama am, dan kata ganti nama. Kata nama khas merujuk kepada orang, haiwan, tempat, dan benda tertentu, sementara kata nama am merujuk secara umum. Kata ganti nama digunakan untuk menggantikan kata nama lain.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
3. TAKRIF KATA Kata ialah bunyi atau gabungan bunyi dalam sesuatu bahasa yang diucapkan atau ditulis dengan menggunakan huruf-huruf untuk menyampaikan maksud atau makna tertentu.
4. BENTUK KATA KATA ASAL / KATA TUNGGAL KATA TERBITAN KATA MAJMUK KATA GANDA
5.
6.
7.
8.
9.
10. i. dengan SIsipan Kata Nama: -el, -em ii. dengan Sisipan Kata Adjektif: -el, -er, -em, -in KATA TERBITAN BERSISIPAN
11. Rangkaian dua kata dasar atau lebih yang membawa makna tertentu. KATA MAJMUK
12.
13. antarabangsa suruhanjaya tandatangan matahari pesuruhjaya kerjasama bumiputera sukarela KATA MAJMUK YANG TELAH MANTAP kakitangan jawatankuasa setiausaha warganegara olahraga beritahu tanggungjawab
14.
15.
16.
17. Kesalahan penggunaan bentuk jamak Contoh: salah betul mereka-mereka rakyat-rakyat kita-kita semua guru-guru guru besar-guru besar mereka rakyat kita semua guru guru-guru besar
18. Kata Nama (KN) Kata Kerja (KK) Kata Adjektif (KA) Kata Tugas GOLONGAN KATA
19.
20.
21. Kata Kerja (KK) b. Kata Kerja Tak Transitif: kata kerja yang tidak diikuti oleh objek. Contohnya: bangun tersenyum membesar (kk tak transitif tak berpelengkap) beransur berbantalkan (kk tak transitif berpelengkap)
22. Kata Adjektif (KA) Kata Adjektif (KA) menerangkan sifat, rupa atau keadaan sesuatu.
23. Kata Tugas Kata yang boleh bersifat pelbagai jenis sama ada sebagai penghubung, penerang, penguat, pendepan, pembantu, penegas, penafi, pembenar, pemeri ataupun tugas-tugas lain
24. Kata Tugas dan, atau, tetapi a. Kata hubung wah, amboi, aduh, aduhai b. Kata seru bagaimana, siapa, bila, berapa c. Kata tanya
25. Kata Tugas sila, tolong, harap d. Kata perintah hatta, maka, syahdan e. Kata pangkal ayat akan, pernah, sudah f. Kata bantu
26. Kata Tugas amat, sangat, paling g. Kata penguat juga, lah, tah, pun h. Kata penegas tidak, bukan i. Kata nafi
27. Kata Tugas ialah, adalah j. Kata pemeri di, dari, dalam k. Kata sendi nama ya, benar, betul l. Kata pembenar
28. Kata Tugas dua, segala, masing-masing m. Kata bilangan atas, sini, dalam n. Kata arah yang, -nya o. Kata pembenda
30. AKRONIM Akronim terbentuk dengan menggabungkan huruf awal suku kata atau gabungan huruf awal dan suku kata daripada satu rangkai kata, dan ditulis serta dilafazkan seperti kata yang wajar.
31.
32. AKRONIM ii. Gabungan huruf awal/suku kata pertama bagi rangkai kata nama am ditulis dengan huruf kecil. Contohnya: tabika (taman bimbingan kanak-kanak) cerpen (cerita pendek)
33. AKRONIM iii. Gabungan huruf awal dan/atau suku kata pertama bagi nama khas, ditulis dengan huruf kecil yang dimulai dengan huruf besar. Contohnya: Bernama ( Berita Nasional Malaysia) Mara ( Majlis Amanah Rakyat)
34. 1. Kata Ganti Nama: contoh : aku digunakan apabila bercakap dengan kawan rapat atau kepada Tuhan, beta digunakan oleh raja dan sultan apabila bercakap dengan rakyat. patik digunakan oleh rakyat apabila bercakap dengan raja dan sultan. digunakan untuk merujuk kepada diri orang yang amat mesra dengan kita dan dengan Tuhan. saya digunakan apabila bercakap dengan orang yang baru dikenal/ orang lain pada umumnya. kami digunakan sebagai ganti diri orang yang berkata serta teman atau teman-temannya apabila bercakap dengan diri orang kedua. kita digunakan sebagai ganti diri dan menyertakan diri orang kedua yang menjadi teman bercakap. anda digunakan untuk merujuk kepada diri orang kedua apabila kita tidak berhadapan muka dengan dia.
35. Awak/ kamu digunakan untuk diri orang kedua yang rapat hubungannya dengan kita seperti kawan/adik. tuanku digunakan ketika bercakap dengan sultan atau raja. baginda digunakan untuk raja, sultan, atau kerabat diraja. beliau digunakan untuk diri orang ketiga yang kita hormati, seperti menteri dan guru. ia/dia digunakan untuk diri orang ketiga yang umum ( untuk manusia sahaja ). apa digunakan untuk menanyakan nama benda dan binatang. mana digunakanuntuk menanyakan benda, binatang, orang dan tempat. siapa digunakan untuk menanyakan orang atau nama orang. apa-apa digunakan untuk hal atau benda yang tidak tentu. siapa-siapa, sesiapa digunakan untuk menggantikan orang yang tidak tentu. mana-mana digunakan untuk tempat atau benda yang tidak tentu.
53. jenazah - mayat dinobat - dilantik Bersemayam - tinggal peterana - tempat duduk permaisuri - isteri raja berdaulat - bertuah bahtera - kapal Sepersalinan - sepasang baju almarhum - arwah
54.
55.
56. Keterangan Ringkas Tentang Kesalahan Tatabahasa Bahasa Melayu 1. Kesalahan Dari Segi Kata Kesalahan ini meliputi sebahagian besar jenis kata yang terdapat dalam Bahasa Melayu iaitu kata nama, kata kerja, kata adjektif, kata sendi, kata hubung, kata majmuk, kata ganda dan sebagainya. Kesalahan kata nama kebanyakan merujuk kesalahan dari segi penggunaan kata ganti diri, hukum DM, penjodoh bilangan serta kata bilangan. Kebanyakan pengguna terkeliru terhadap penggunaan kata ganti diri pertama untuk 'dia' atau 'beliau'. Juga kesalahan menggunakan kata ganti diri 'ianya' yang sepatutnya tidak boleh disatukan. Bagi kata bilangan, kesalahan kerap dikesan apabila kata bilangan, yang menunjukkan jamak seperti 'semua' digunakan pada kata nama yang digandakan. Begitu juga kesalahan penggunaan kata bilangan himpunan yang berawalan 'ber..' yang perlu digandakan.
57. Contohnya; Semua pelajar-pelajar (Salah) Semua Pelajar (Betul) Kebanyakan penghuni-penghuni (Salah) Kebanyakan penghuni (Betul) Berminggu lamanya (Salah) Berminggu-minggu lamanya (Betul)
58. Begitu juga pada penggunaan hukum DM (Diterangkan dan Menerangkan). Contohnya Klinik Aminah atau Aminah Klinik, Contoh lain adalah; Lain-lain hal (Salah) Hal-hal lain (Betul) Lain-lain agenda (Salah) Agenda-agenda lain (Betul)
59.
60.
61. Berlainan pula dengan penggunaan kata kerja tak transitif seperti tidur berbantalkan lengan atau tidur berbantalkan dengan lengan. Bagi apitan kata kerja tak transitif ber..kan, tidak memerlukan lagi sebarang kata sendi setelah kata kerja tersebut kecuali imbuhan kata kerja tak transitif ber-. Contoh kesalahan lain adalah seperti; nenek tidur berbantal lengan (Salah) Nenek tidur berbantalkan lengan (Betul) Nenek tidur berbantal akan lengan (Betul)
62. Bagi kata kerja pasif, kesalahan kerap dilakukan apabila menggunakan kata kerja pasif diri pertama dan kata kerja pasif diri ketiga. Contohnya; Baju itu kakak jahit (Salah) Baju itu dijahit oleh kakak (Betul) Kuih itu dimakan oleh saya (Salah) Kuih itu saya makan (Betul)
63. 2.1 Apitan me, me.,kan, memper.i, memper.,kan Sering kali juga kita dapat melihat bahawa kesalahan penggunaan apitan me…i, me…kan, memper…i, memper...kan lebih mengelirukan. Kita perlu berhati-hati apabila menggunakan apitan-apitan tersebut kerana apitan tersebut mempunyai fungsi dan maksud tertentu, Contohnya, gadis itu menghadiahi bunga atau gadis itu menghadiahkan bunga. Bagi apitan memper..i dan memper..kan, kedua-dua apitan tersebut membawa maksud yang berbeza apabila digunakan. Contoh-contoh tersebut adalah; Hakim menjatuhkan pesalah itu hukuman gantung (Salah) Hakim menjatuhkan hukuman gantung terhadap pesalah itu (Betul) Tuan kadi memperisteri Aminah dengan jejaka pilihannya (Salah) Tuan kadi memperisterikan Aminah dengan jejaka pilihannya (Betul)
64. Sementara apitan memper..i dan memper..kan tidak boleh digunakan pada kata dasar yang terdiri daripada kata adjektif. Akhiran pada apitan tersebut digugurkan. Contohnya; Kerajaan memperdalamkan sungai itu (Salah) Kerajaan memperdalam sungai itu (Betul) Namun ada kata yang berapitan menunjukkan perbuatan kena pada objek utama. Contohnya; Doktor menjalani pembedahan (Betul) Doktor menjalankan pembedahan (Betul) Kedua-dua ayat tersebut betul dan membawa maksud yang berlainan. Ayat pertama bermaksud doktor yang kena bedah sementara ayat kedua doktor yang membedah.
65. 3. Kesalahan Penggunaan Kata Adjektif Kesalahan lebih tertumpu pada kesalahan penggunaan kata penguat hadapan dan kata penguat belakang seperti 'sekali', 'paling', 'sungguh' dan sebagainya mahupun pada imbuhan ter... yang menunjukkan paling. Contohnya; Bangunan itu paling tinggi sekali (Salah) Bangunan itu paling tinggi atau tinggi sekali (Betul) Bangunan itu yang tertinggi sekali (Salah) Rumah itu yang terbesar (Salah) Rumah itu yang paling besar atau besar sekali (Betul)
66. Kata adjektif yang menggunakan imbuhan ter- tidak boleh berfungsi sebagai predikat dalam ayat. Kesalahan juga dapat dikesan pada penggunaan kata penguat sangat atau 'paling’ pada kata adjektif yang digandakan yang juga telah menunjukkan 'sangat' atau 'paling' tersebut. Contohnya; Keadaan di dalam dewan itu sangat hingar-bingar (Salah) Keadaan di dalam dewan itu hingar-bingar (Betul) Dia berkelakuan seperti keanak-anakan (Salah ) Dia berkelakuan keanak-anakan (Betul)
67.
68.
69. Begitu juga kesalahan penggunaan kata hubung 'yang' dan 'bahawa' pada ayat pancangan. Kita kerap menyamakan penggunaan kedua-dua kata hubung tersebut. Contohnya; Dia menjelaskan yang hukuman itu tidak adil (Salah) Dia menjelaskan bahawa hukuman itu tidak adil (Betul)
70. 6. Kesalahan Penggunaan Kata Majmuk Kesalahan penggunaan kata majmuk selalu dikaitkan dengan kesilapan menentukan sama ada kata tersebut dieja jarak atau menggunakan tanda sempang. Umumnya tanda sempang digunakan untuk kata ganda dan kata majmuk yang digandakan. Contohnya; Tiga buah kapal-terbang dikesan di perairan Malaysia (Salah) Tiga buah kapal terbang dikesan di perairan Malaysia (Betul) Guru besar-guru besar dikehendaki mematuhi arahan (Salah) Guru-guru besar dikehendaki mematuhi arahan (Betul) Hanya kata pertama daripada kata majmuk yang dieja terpisah itu yang perlu digandakan. Bagi kata majmuk yang dieja sebagai satu perkataan hendaklah digandakan kesemua kata tersebut. Contohnya setiausaha-setiausaha.
71.
72. Kita juga perlu berhati-hati apabila menulis kata ganda yang jelas menunjukkan ‘sangat', 'paling', 'sungguh' atau 'saling'. Bagi kata-kata tersebut tidak perlu lagi ditulis kata 'sangat', 'sungguh' tersebut. Contohnya; Rambutnya yang sangat kusut-masai itu… (Salah) Rambutnya yang sangat kusut / kusut-masai itu…(Betul) Mereka saling bersalam-salaman (Salah) Mereka saling bersalaman / bersalam-salaman (Betul)
73. 8. Kesalahan Penggunaan Kata Pemeri Aspek penggunaan kata pemeri 'adalah' dan 'ialah' kerap menimbulkan kekeliruan. Kebanyakan pengguna bahasa tidak memahami fungsi kata tersebut. Contohnya; Barang itu ialah untuk kekasihnya (Salah) Barang itu adalah untuk kekasihnya (Betul) Jelasnya kata pemeri 'adalah' digunakan pada kata adjektif atau kata sendi sementara kata pemeri 'ialah' digunakan pada kata nama.
74.
75. 10. Kesalahan Dari Segi lmbuhan Kadang kala imbuhan yang digunakan pada sesuatu kata itu tidak tepat. Contohnya pada kata pengeboman atau pengboman. Kekeliruan timbul apabila menggunakan awalan tertentu, contohnya sama ada menggunakan awalan ‘per’ atau 'pe' pada kata dasar ‘laksana'. Kesalahan dari segi imbuhan juga dilihat kesalahan pada ketentuan imbuhan yang tepat dengan kata dasar yang digunakan. Contohnya menentukan penggunaan imbuhan 'menge...' Perserta atau peserta Pemprosesan atau pemerosesan Mengambarkan atau menggambarkan Mengcat atau mengecat
76.
77. Begitu juga kekeliruan dari segi pembentukan ayat gabungan yang predikatnya mempunyai unsur frasa sendi. Maka kata sendi yang membentuk frasa sendi tersebut tidak boleh ditiadakan. Contohnya; Saya kurang pasti sama ada dia tinggal di Johor atau Melaka (Salah) Saya kurang pasti sama ada dia tinggal di Johor atau di Melaka (Betul)
78. Peribahasa Maksud Ada padi semua kerja jadi, ada beras semua kerja deras. Semua pekerjaan dapat dilaksanakan sekiranya ada kemampuan, kemahiran atau bayaran. Ada ubi ada batas, ada hari boleh balas. Perbuatan jahat akan dibalas jua akhirnya Adat juara menang kalah. Dalam setiap usaha mesti terdapat untung ruginya Air dicincang tiada putus. Perselisihan antara saudara, tidak akan memutuskan persaudaraan itu. Air yang tenang jangan disangka tiada buaya. Orang yang diam bukan pengecut.
79. Alah membeli menang memakai. Biar membeli barangan yang mahal sedikit, asalkan tahan lama. Bagai balak terendam. Orang yang gemuk dan malas bergerak. Bagai Belanda minta tanah. Orang yang telah diberi sedikit namun minta banyak lagi. Bagai berkain tiga hasta. Berada dalam keadaan yang serba tidak cukup. Cacing hendak menjadi naga. Orang kecil-kecilan yang hendak menjadi seperti orang besar-besar atau orang kaya. Carik-carik bulu ayam, lama-lama bercantum juga. Pergaduhan antara keluarga, akhirnya akan berbaik juga.
80. Cubit paha kanan, paha kiri sakit juga. Jika seseorang ahli keluarga mendapat susah yang lain akan turut susah. Dapat durian runtuh. Mendapat keuntungan atau kekayaan dengan mudah. Dapur tidak berasap. Terlalu miskin. Daripada cempedak baiklah nangka. Daripada tidak ada langsung sedikit pun cukuplah. Embun di hujung rumput. Bersifat sementara, tidak kekal. Enggang sama enggang, pipit sama pipit. Berkawan dengan orang yang sama taraf dengan kita.
81. Gajah mati meninggalkan tulang, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Orang baik meninggalkan nama yang baik dan orang jahat meninggalkan nama yang jahat setelah meninggal dunia. Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati di tengah-tengah. Raja-raja yang berselisih, rakyat yang mendapat kesusahan
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88. Kesalahan Adalah dimaklumkan bahawa sekolah akan ditutup esok (X) Dengan ini dimaklumkan bahawa sekolah akan ditutup esok (√)
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97. Pelancong itu tertarik __________ sikap ramah-tamah penduduk di Malaysia. A oleh B akan C tentang D dengan
101. ________ jala rawan ________ mercun papan ________ rantai utas ________ anggur gugus ________ rebung pucuk ________ permaidani hamparan ________ cendawan kaki ________ tombak bilah ________ kunyit kaki ________ telur butir
102. Untuk memasak gulai itu, kita perlu memasukkan ___________ asam gelugur dan beberapa ___________ bawang putih. A sepotong...biji B sehiris...ulas C seketul...biji D sekeping...ulas UPSR1992
103. Simpulan bahasa ada angin, anak buah, angkat kaki, bendera putih, batu api, cahaya mata, darah daging, gaji buta, harga mati, harga pokok, jaga hati, jauh hati, kepala batu, khabar angin, langkah kanan, makan angkat,mata duitan, omong kosong, sebatang kara, tahan lasak
104. Kecantikan corak kain-kain batik itu menyebabkan pelancong Jepun itu __________ sehingga dia tidak tahu yang mana satu hendak dibelinya. A gelap mata B putih mata C rambang mata D rabun mata UPSR1994:26
105. Kata ganda Perasaannya___________ apabila cita-citanya untuk mendapat 5A dalam peperiksaan U.P.S.R. tidak tercapai. A haru-biru B kacau-bilau C remuk-redam D gundah-gulana
106. Gadis ________ yang memperagakan minyak wangi dalam iklan televisyen itu ialah sepupu saya. A lembut B pemalu C elok D ayu UPSR2002:25
107. Kesalahan penggunaan kata atau istilah Contoh: Perkarangan rumah saya sangat bersih. Sepatutnya : Pekarangan rumah saya sangat bersih.
108. Contoh: Kedua ibu bapa saya guru. Sepatutnya : Kedua-dua ibu bapa saya guru.
109. Contoh: Bila hari hujan, latihan sukan terpaksa diberhentikan. Sepatutnya : Apabila hari hujan, latihan sukan terpaksa diberhentikan.
111. Kesalahan Struktur Ayat Lantai ini kamu mesti cuci.(Salah) Nota itu Azman taip.(Salah) Lantai ini mesti kamu cuci.(Betul) Nota itu ditaip oleh Azman.(Betul)
112.
113. Kesalahan Ejaan Jurukur / Juruukur / Juru ukur ? Istirehat / Istirahat ? Tengah hari / Tengahari / Tengahhari ? Bumiputera / Bumiputra / Bumi putra ?
114. Kesalahan Ejaan Contoh: salah betul olih bolih bilek masok lebeh anih oleh boleh bilik masuk lebih aneh
115. Kesalahan Tanda baca Contoh: salah betul tahun 1930an kehendakNya seMalaysia antiAmerika ke2, ke 2 tahun 1930-an kehendak-Nya se-Malaysia anti-Amerika ke-2
116. Tanda baca membezakan makna. Contoh: Ini jambu monyet. Ini jambu, monyet. Ini, jambu monyet.
117. Kesalahan Imbuhan Tidak menggunakan imbuhan pada kata yang sepatutnya menerima imbuhan. Contoh : Kakak tanak nasi. Sepatutnya : Kakak menanak nasi. “ Kakak, tanak nasi,” kata adik kepada Siti.
118. Menggunakan imbuhan yang tidak tepat atau tidak sesuai. Contoh : Mike Tyson seorang peninju. Sepatutnya : Mike Tyson seorang petinju.
119. Menggunakan imbuhan di tempat yang tidak perlu dibubuh imbuhan. Contoh : Saya meninggal di Muar. Sepatutnya : Saya tinggal di Muar.
120. Imbuhan yang salah. merbahaya berbahaya X memperolehi memperoleh X memperakui memperakukan X memperlebarkan memperlebar X
121. Ayat pasif kata ganti diri I, II, & III. √ × √ × √ × KGD I saya, aku, kami. KGD II awak, kamu, anda. KGD III Ali, ibu, dia, beliau. Bola ini saya sepak. Bola ini disepak oleh saya. Buku ini awak balut. Buku ini dibalut oleh awak. Bunga ini ibu tanam. Bunga ini ditanam oleh ibu.
122. Kata Penguat paling ________ √ ter ________ √ ________ sekali √ sangat ________ √ amat ________ √ sungguh ________ √ ________ nian √ ________sangat √ _______amat √ ________sungguh √
123. sangat ________ sekali √ amat ________ sekali √ sungguh ________ sekali √ teramat ________ √ tersangat ________ √ paling ________ sekali × paling ter________ × ter________ sekali × paling ter________ sekali × teramat________ sekali × tersangat________ sekali ×