SlideShare a Scribd company logo
04
8 Oktober 2020
Jaringan Kohonen
Dinda Ayu Yunitasari / 221017026
BAB I
DASAR TEORI
Jaringan kohonen ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Teuvo Kohonen pada tahun
1982. Pada jaringan ini, suatu lapisan yang berisi neuronneuron akan menyusun dirinya sendiri
berdasarkan input nilai tertentu dalam suatu kelompok yang dikenal dengan istilah cluster.
Selama proses penyusunan diri, cluster yang memiliki vektor bobot paling cocok dengan pola
input (memiliki jarak yang paling dekat) akan terpilih sebagai pemenang. Neuron yang menjadi
pemenang beserta neuron-neuron tetangganya akan memperbaiki bobot-bobotnya. Kohonen
adalah merupakan algoritma jaringan cerdas dengan kategori pembelajaran secara kompetitif
dan bersifat unsupervised.
Sistem secara otomatis dapat melakukan pengelompokan atau klasifikasi tanpa
menggunakan pembelajaran dengan pasangan data terlebih dahulu. Secara umum, pembaruan
nilai bobot adalah berdasar nilai jarak terkecil dari bobot terhadap nilai data masukan.
Pembaharuan dilakukan hanya pada bobot yang berhubungan dengan node yang terdekat.
Gambar 1. Arsitektur Jaringan Kohonen
Keterangan :
𝑋𝑖 = Input Data
𝑊𝑖𝑗 = Bobot
𝑌𝑖 = Output Cluster
Algoritma Jaringan Kohonen :
1. Hitung nilai D(j) yang merupakan jarak antara bobot dengan data masukan vektor.
𝐷( 𝑗) = ∑ 𝑖 (𝑊𝑖𝑗 − 𝑋𝑖)2
2. Temukan D(j) minimum dari perhitungan pada kedua bobot tersebut.
3. Lakukan pembaruan pada bobot yang memiliki nilai D(j) minimum.
𝑊𝑖𝑗( 𝑛𝑒𝑤) = 𝑊𝑖𝑗( 𝑜𝑙𝑑) + 𝛼 (𝑋𝑖 − 𝑊𝑖𝑗( 𝑜𝑙𝑑))
4. Terdapat bobot baru setelah pembaruan tersebut.
5. Ulangi langkah 1 hingga 4 untuk vector selanjutnya.
6. Update Learning Rate.
7. Proses pembelajaran ini akan berlangsung terus hingga epochnya mencapai
maksimum epoch.
8. Proses iterasi berhenti jika bobot baru dengan bobot lama selisihnya adalah nol.
BAB 2
PERALATAN
1. Modul Materi
2. PC / Laptop
3. Software Visual C (Visual Studio 2013)
BAB 3
PERCOBAAN
1. Program Jaringan Kohonen dengan kluster data sebagai berikut. Yang akan di kluster
menjadi 2 kluster, dengan Learning Rate (𝛼 = 0.6) dengan kenaikan tiap epoch akan
diset 0,5× ( 𝛼), dengan bobot matriks berukuran 2 × 4
W[2][4]=
𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4
1 1 0 0
0 0 0 1
1 0 0 0
0 0 1 1
{0.2 0.6 0.5 0.9}
{0.8 0.4 0.7 0.3}}
2. Program Jaringan Kohonen dengan kluster data sebagai berikut. Yang akan di kluster
menjadi 2 kluster, dengan Learning Rate (𝛼 = 0.6) dengan kenaikan tiap epoch akan
diset 0,5× ( 𝛼), dengan bobot awal adalah matriks berukuran 2 × 2 dengan tiap elemen
bernilai 0.5. Maksimum epoch yang ditetapkan sebesar 10.
𝑋1 𝑋2
0.1 0.1
0.2 0.2
0.3 0.1
0.5 0.3
0.4 0.4
0.2 0.4
BAB 4
HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA
1. Program Ke-1
2. Program Ke -2
Analisa :
1. Pada program pertama, dengan vector input 4 x 4 dan bobot awal dengan matriks 2
x 4, dilakukan kluster menjadi 2 kelompok dengan menggunakan maksimal
epochnya adalah 100x dan perbaikan learning rate dengan mengalikan leraning rate
saat ini dengan 0.5, dimana sebelum membaginya dalam setiap kluster diperlukan
testing terlebih dahulu terhadap setiap input vector dengan menjumlahkannya dari
hasil bobot dikurangi input dan yang digunakan untuk perhitungan kluster
selanjutnya adalah nilai yang paling kecil, sehingga setelah melakukan looping
sebanyak 100x, diperoleh nilai 0.64 sebagai nilai kluster paling kecil.
2. Pada program pertama, dengan vector input 2 x 6 dan bobot awal dengan matriks 2
x 2 dengan nilai tiap elemen adalah 0.5 dilakukan kluster menjadi 2 kelompok
dengan menggunakan maksimal epochnya adalah 10x dan perbaikan learning rate
dengan mengalikan leraning rate saat ini dengan 0.5, dimana sebelum membaginya
dalam setiap kluster diperlukan testing terlebih dahulu terhadap setiap input vector
dengan menjumlahkannya dari hasil bobot dikurangi input dan yang digunakan
untuk perhitungan kluster selanjutnya adalah nilai yang paling kecil, sehingga
setelah melakukan looping sebanyak 10x, diperoleh nilai 0.15 sebagai nilai kluster
paling kecil.
BAB 5
KESIMPULAN
Jaringan kohonen adalah jaringan cerdas yang bersifat unsupervised. Dimana secara otomatis
dapat melakukan pengelompokan atau kasifikasi tanpa menggunakan pembelajaran dengan
pasangan data terlebih dahulu. Untuk memperoleh nilai kluster diperlukan proses inisialisasi
bobot, inisialisasi jumlah cluster yang akan dibentuk, mengatur nilai learning rate dan
menginisialisasi input vector yang akan diklasifikasikan. Pada proses pembelajaran ini akan
berlangsung terus hingga epochnya mencapai maksimum dan proses iterasinya akan berhenti
jika bobot baru dengan bobot lama selisihnya adalah nol.

More Related Content

What's hot

VSlam 2017 11_20(張閎智)
VSlam 2017 11_20(張閎智)VSlam 2017 11_20(張閎智)
VSlam 2017 11_20(張閎智)
Hung-Chih Chang
 
Self Organizing Maps: Fundamentals
Self Organizing Maps: FundamentalsSelf Organizing Maps: Fundamentals
Self Organizing Maps: Fundamentals
Spacetoshare
 
An Introduction to Supervised Machine Learning and Pattern Classification: Th...
An Introduction to Supervised Machine Learning and Pattern Classification: Th...An Introduction to Supervised Machine Learning and Pattern Classification: Th...
An Introduction to Supervised Machine Learning and Pattern Classification: Th...
Sebastian Raschka
 
Fuzzy Clustering(C-means, K-means)
Fuzzy Clustering(C-means, K-means)Fuzzy Clustering(C-means, K-means)
Fuzzy Clustering(C-means, K-means)
Fellowship at Vodafone FutureLab
 
K means
K meansK means
KNN presentation.pdf
KNN presentation.pdfKNN presentation.pdf
KNN presentation.pdf
AbhilashChauhan14
 
Paper study: Attention, learn to solve routing problems!
Paper study: Attention, learn to solve routing problems!Paper study: Attention, learn to solve routing problems!
Paper study: Attention, learn to solve routing problems!
ChenYiHuang5
 
Svm and kernel machines
Svm and kernel machinesSvm and kernel machines
Svm and kernel machines
Nawal Sharma
 
Actor critic algorithm
Actor critic algorithmActor critic algorithm
Actor critic algorithm
Jie-Han Chen
 
12 outlier
12 outlier12 outlier
12 outlier
JoonyoungJayGwak
 
Introduction Of Artificial neural network
Introduction Of Artificial neural networkIntroduction Of Artificial neural network
Introduction Of Artificial neural network
Nagarajan
 
Density Based Clustering
Density Based ClusteringDensity Based Clustering
Density Based Clustering
SSA KPI
 
Destek vektör makineleri
Destek vektör makineleriDestek vektör makineleri
Destek vektör makineleri
ozgur_dolgun
 
k Nearest Neighbor
k Nearest Neighbork Nearest Neighbor
k Nearest Neighbor
butest
 
Cluster Validation
Cluster ValidationCluster Validation
Cluster Validation
Udaya Arangala
 
Deduplication
DeduplicationDeduplication
Deduplication
Lars Marius Garshol
 
Artificial intelligence NEURAL NETWORKS
Artificial intelligence NEURAL NETWORKSArtificial intelligence NEURAL NETWORKS
Artificial intelligence NEURAL NETWORKS
REHMAT ULLAH
 
Isolation Forest
Isolation ForestIsolation Forest
Isolation Forest
Konkuk University, Korea
 
Kmeans
KmeansKmeans
Kmeans
Nikita Goyal
 
Decision trees for machine learning
Decision trees for machine learningDecision trees for machine learning
Decision trees for machine learning
Amr BARAKAT
 

What's hot (20)

VSlam 2017 11_20(張閎智)
VSlam 2017 11_20(張閎智)VSlam 2017 11_20(張閎智)
VSlam 2017 11_20(張閎智)
 
Self Organizing Maps: Fundamentals
Self Organizing Maps: FundamentalsSelf Organizing Maps: Fundamentals
Self Organizing Maps: Fundamentals
 
An Introduction to Supervised Machine Learning and Pattern Classification: Th...
An Introduction to Supervised Machine Learning and Pattern Classification: Th...An Introduction to Supervised Machine Learning and Pattern Classification: Th...
An Introduction to Supervised Machine Learning and Pattern Classification: Th...
 
Fuzzy Clustering(C-means, K-means)
Fuzzy Clustering(C-means, K-means)Fuzzy Clustering(C-means, K-means)
Fuzzy Clustering(C-means, K-means)
 
K means
K meansK means
K means
 
KNN presentation.pdf
KNN presentation.pdfKNN presentation.pdf
KNN presentation.pdf
 
Paper study: Attention, learn to solve routing problems!
Paper study: Attention, learn to solve routing problems!Paper study: Attention, learn to solve routing problems!
Paper study: Attention, learn to solve routing problems!
 
Svm and kernel machines
Svm and kernel machinesSvm and kernel machines
Svm and kernel machines
 
Actor critic algorithm
Actor critic algorithmActor critic algorithm
Actor critic algorithm
 
12 outlier
12 outlier12 outlier
12 outlier
 
Introduction Of Artificial neural network
Introduction Of Artificial neural networkIntroduction Of Artificial neural network
Introduction Of Artificial neural network
 
Density Based Clustering
Density Based ClusteringDensity Based Clustering
Density Based Clustering
 
Destek vektör makineleri
Destek vektör makineleriDestek vektör makineleri
Destek vektör makineleri
 
k Nearest Neighbor
k Nearest Neighbork Nearest Neighbor
k Nearest Neighbor
 
Cluster Validation
Cluster ValidationCluster Validation
Cluster Validation
 
Deduplication
DeduplicationDeduplication
Deduplication
 
Artificial intelligence NEURAL NETWORKS
Artificial intelligence NEURAL NETWORKSArtificial intelligence NEURAL NETWORKS
Artificial intelligence NEURAL NETWORKS
 
Isolation Forest
Isolation ForestIsolation Forest
Isolation Forest
 
Kmeans
KmeansKmeans
Kmeans
 
Decision trees for machine learning
Decision trees for machine learningDecision trees for machine learning
Decision trees for machine learning
 

Similar to Jaringan Kohonen (Unsupervised Learning)

Aturan pembelajaran perceptron1
Aturan pembelajaran perceptron1Aturan pembelajaran perceptron1
Aturan pembelajaran perceptron1
aereal
 
penjelasan metode kohonen(SOM) & LVQ.pptx
penjelasan metode kohonen(SOM) & LVQ.pptxpenjelasan metode kohonen(SOM) & LVQ.pptx
penjelasan metode kohonen(SOM) & LVQ.pptx
ZulhamAriyandi1
 
05c neural network-mlp
05c neural network-mlp05c neural network-mlp
05c neural network-mlp
rrahmad_14
 
7-1-Artificial Neural Network.pptx
7-1-Artificial Neural Network.pptx7-1-Artificial Neural Network.pptx
7-1-Artificial Neural Network.pptx
SeminusPahabol
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
ahmad haidaroh
 
JST.ppt
JST.pptJST.ppt
pertemuan-11-jst.ppt
pertemuan-11-jst.pptpertemuan-11-jst.ppt
pertemuan-11-jst.ppt
ardian206415
 
penjelasan Algoritma neural network Feed Forward
penjelasan Algoritma neural network Feed Forwardpenjelasan Algoritma neural network Feed Forward
penjelasan Algoritma neural network Feed Forward
natasyajess61
 
Dw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatanDw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatan
Dian Sari
 
Bab i1 kohonen (recovered)
Bab i1 kohonen (recovered)Bab i1 kohonen (recovered)
Bab i1 kohonen (recovered)
Eka Suryadana
 
restrictedboltzmannmachines
restrictedboltzmannmachinesrestrictedboltzmannmachines
restrictedboltzmannmachines
Hafiyyan Putra Pratama
 
Jaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruanJaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruan
LarasWiranti2
 
Dkc 2 kelompok 2
Dkc 2 kelompok 2Dkc 2 kelompok 2
Dkc 2 kelompok 2
Putu Suardika
 
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docxKecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
HendroGunawan8
 
Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"
Bilyan Ustazila
 
Machine Learning Diskusi 12.pdf
Machine Learning Diskusi 12.pdfMachine Learning Diskusi 12.pdf
Machine Learning Diskusi 12.pdf
HendroGunawan8
 
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwantoPenggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
sagitarius912
 
Pcd 013 - jaringan syaraf buatan
Pcd   013 - jaringan syaraf buatanPcd   013 - jaringan syaraf buatan
Pcd 013 - jaringan syaraf buatan
Febriyani Syafri
 
Jar perceptron
Jar perceptronJar perceptron
Machine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdfMachine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdf
HendroGunawan8
 

Similar to Jaringan Kohonen (Unsupervised Learning) (20)

Aturan pembelajaran perceptron1
Aturan pembelajaran perceptron1Aturan pembelajaran perceptron1
Aturan pembelajaran perceptron1
 
penjelasan metode kohonen(SOM) & LVQ.pptx
penjelasan metode kohonen(SOM) & LVQ.pptxpenjelasan metode kohonen(SOM) & LVQ.pptx
penjelasan metode kohonen(SOM) & LVQ.pptx
 
05c neural network-mlp
05c neural network-mlp05c neural network-mlp
05c neural network-mlp
 
7-1-Artificial Neural Network.pptx
7-1-Artificial Neural Network.pptx7-1-Artificial Neural Network.pptx
7-1-Artificial Neural Network.pptx
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
JST.ppt
JST.pptJST.ppt
JST.ppt
 
pertemuan-11-jst.ppt
pertemuan-11-jst.pptpertemuan-11-jst.ppt
pertemuan-11-jst.ppt
 
penjelasan Algoritma neural network Feed Forward
penjelasan Algoritma neural network Feed Forwardpenjelasan Algoritma neural network Feed Forward
penjelasan Algoritma neural network Feed Forward
 
Dw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatanDw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatan
 
Bab i1 kohonen (recovered)
Bab i1 kohonen (recovered)Bab i1 kohonen (recovered)
Bab i1 kohonen (recovered)
 
restrictedboltzmannmachines
restrictedboltzmannmachinesrestrictedboltzmannmachines
restrictedboltzmannmachines
 
Jaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruanJaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruan
 
Dkc 2 kelompok 2
Dkc 2 kelompok 2Dkc 2 kelompok 2
Dkc 2 kelompok 2
 
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docxKecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
 
Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"
 
Machine Learning Diskusi 12.pdf
Machine Learning Diskusi 12.pdfMachine Learning Diskusi 12.pdf
Machine Learning Diskusi 12.pdf
 
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwantoPenggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
 
Pcd 013 - jaringan syaraf buatan
Pcd   013 - jaringan syaraf buatanPcd   013 - jaringan syaraf buatan
Pcd 013 - jaringan syaraf buatan
 
Jar perceptron
Jar perceptronJar perceptron
Jar perceptron
 
Machine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdfMachine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdf
 

Jaringan Kohonen (Unsupervised Learning)

  • 1. 04 8 Oktober 2020 Jaringan Kohonen Dinda Ayu Yunitasari / 221017026
  • 2. BAB I DASAR TEORI Jaringan kohonen ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Teuvo Kohonen pada tahun 1982. Pada jaringan ini, suatu lapisan yang berisi neuronneuron akan menyusun dirinya sendiri berdasarkan input nilai tertentu dalam suatu kelompok yang dikenal dengan istilah cluster. Selama proses penyusunan diri, cluster yang memiliki vektor bobot paling cocok dengan pola input (memiliki jarak yang paling dekat) akan terpilih sebagai pemenang. Neuron yang menjadi pemenang beserta neuron-neuron tetangganya akan memperbaiki bobot-bobotnya. Kohonen adalah merupakan algoritma jaringan cerdas dengan kategori pembelajaran secara kompetitif dan bersifat unsupervised. Sistem secara otomatis dapat melakukan pengelompokan atau klasifikasi tanpa menggunakan pembelajaran dengan pasangan data terlebih dahulu. Secara umum, pembaruan nilai bobot adalah berdasar nilai jarak terkecil dari bobot terhadap nilai data masukan. Pembaharuan dilakukan hanya pada bobot yang berhubungan dengan node yang terdekat. Gambar 1. Arsitektur Jaringan Kohonen Keterangan : 𝑋𝑖 = Input Data 𝑊𝑖𝑗 = Bobot 𝑌𝑖 = Output Cluster Algoritma Jaringan Kohonen : 1. Hitung nilai D(j) yang merupakan jarak antara bobot dengan data masukan vektor. 𝐷( 𝑗) = ∑ 𝑖 (𝑊𝑖𝑗 − 𝑋𝑖)2 2. Temukan D(j) minimum dari perhitungan pada kedua bobot tersebut. 3. Lakukan pembaruan pada bobot yang memiliki nilai D(j) minimum. 𝑊𝑖𝑗( 𝑛𝑒𝑤) = 𝑊𝑖𝑗( 𝑜𝑙𝑑) + 𝛼 (𝑋𝑖 − 𝑊𝑖𝑗( 𝑜𝑙𝑑))
  • 3. 4. Terdapat bobot baru setelah pembaruan tersebut. 5. Ulangi langkah 1 hingga 4 untuk vector selanjutnya. 6. Update Learning Rate. 7. Proses pembelajaran ini akan berlangsung terus hingga epochnya mencapai maksimum epoch. 8. Proses iterasi berhenti jika bobot baru dengan bobot lama selisihnya adalah nol.
  • 4. BAB 2 PERALATAN 1. Modul Materi 2. PC / Laptop 3. Software Visual C (Visual Studio 2013)
  • 5. BAB 3 PERCOBAAN 1. Program Jaringan Kohonen dengan kluster data sebagai berikut. Yang akan di kluster menjadi 2 kluster, dengan Learning Rate (𝛼 = 0.6) dengan kenaikan tiap epoch akan diset 0,5× ( 𝛼), dengan bobot matriks berukuran 2 × 4 W[2][4]= 𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 {0.2 0.6 0.5 0.9} {0.8 0.4 0.7 0.3}}
  • 6. 2. Program Jaringan Kohonen dengan kluster data sebagai berikut. Yang akan di kluster menjadi 2 kluster, dengan Learning Rate (𝛼 = 0.6) dengan kenaikan tiap epoch akan diset 0,5× ( 𝛼), dengan bobot awal adalah matriks berukuran 2 × 2 dengan tiap elemen bernilai 0.5. Maksimum epoch yang ditetapkan sebesar 10. 𝑋1 𝑋2 0.1 0.1 0.2 0.2 0.3 0.1 0.5 0.3 0.4 0.4 0.2 0.4
  • 7. BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA 1. Program Ke-1 2. Program Ke -2
  • 8. Analisa : 1. Pada program pertama, dengan vector input 4 x 4 dan bobot awal dengan matriks 2 x 4, dilakukan kluster menjadi 2 kelompok dengan menggunakan maksimal epochnya adalah 100x dan perbaikan learning rate dengan mengalikan leraning rate saat ini dengan 0.5, dimana sebelum membaginya dalam setiap kluster diperlukan testing terlebih dahulu terhadap setiap input vector dengan menjumlahkannya dari hasil bobot dikurangi input dan yang digunakan untuk perhitungan kluster selanjutnya adalah nilai yang paling kecil, sehingga setelah melakukan looping sebanyak 100x, diperoleh nilai 0.64 sebagai nilai kluster paling kecil. 2. Pada program pertama, dengan vector input 2 x 6 dan bobot awal dengan matriks 2 x 2 dengan nilai tiap elemen adalah 0.5 dilakukan kluster menjadi 2 kelompok dengan menggunakan maksimal epochnya adalah 10x dan perbaikan learning rate dengan mengalikan leraning rate saat ini dengan 0.5, dimana sebelum membaginya dalam setiap kluster diperlukan testing terlebih dahulu terhadap setiap input vector dengan menjumlahkannya dari hasil bobot dikurangi input dan yang digunakan untuk perhitungan kluster selanjutnya adalah nilai yang paling kecil, sehingga setelah melakukan looping sebanyak 10x, diperoleh nilai 0.15 sebagai nilai kluster paling kecil.
  • 9. BAB 5 KESIMPULAN Jaringan kohonen adalah jaringan cerdas yang bersifat unsupervised. Dimana secara otomatis dapat melakukan pengelompokan atau kasifikasi tanpa menggunakan pembelajaran dengan pasangan data terlebih dahulu. Untuk memperoleh nilai kluster diperlukan proses inisialisasi bobot, inisialisasi jumlah cluster yang akan dibentuk, mengatur nilai learning rate dan menginisialisasi input vector yang akan diklasifikasikan. Pada proses pembelajaran ini akan berlangsung terus hingga epochnya mencapai maksimum dan proses iterasinya akan berhenti jika bobot baru dengan bobot lama selisihnya adalah nol.