SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Jaringan saraf tiruan memiliki beberapa kemampuan seperti yang dimiliki otak
manusia, yaitu:
1. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
2. Kemampuan melakukan perumpamaan (generalization) terhadap input baru dari
pengalaman yang dimilikinya.
3. Kemampuan memisahkan (abstraction) karakteristik penting dari input yang
mengandung data yang tidak penting.


Model Neuron Biologis
Pada dasarnya jaringan saraf atau neural Network (NN) terdiri atas banyak elemen
pemroses sederhana yang disebut neuron, sel, unit, atau simpul. Sebagai bahan
perbandingan, otak seekor cacing diperkirakan memiliki sekitar 1.000 neuron dan otak
manusia memiliki sekitar 100 miliar. Setiap sel saraf berhubungan dengan sel saraf
lainnya memakai saluran komunikasi yang teratur dengan suatu bobot penghubung.
Pada dasarnya neuron memiliki 4 daerah utama, yaitu :
Dendrit
Dendrit merupakan suatu perluasan dari soma yang menyerupai rambut dan bertindak sebagai
saluran untuk menerima masukan dari sel saraf lainnya melalui sinapsis.
Sel Tubuh atau Soma
Sel tubuh atau soma merupakan jantungnya sel yang memiliki inti (nucleus). Soma bertugas
memproses nilai masukan dari semua dendrit yang terhubung dengannya menjadi suatu output. Soma
memiliki 2 cabang yaitu dendrit dan akson.
Akson
Neuron biasanya hanya memiliki satu akson yang tumbuh dari bagian soma dan disebut dengan
akson hillock. Akson menyalurkan sinyal elektrik yang dihasilkan pada bagian bawah dari akson
hillock. Sinyal elektrik digunakan oleh neuron untuk menyampaikan informasi (sinyal) ke otak
dengan semua sinyal sama.
Sinapsis (Synapse)
Sinapsis merupakan bagian kontak (tempat) terjadinya pertukaran sinyal antar dua neuron. Neuron
sebenarnya secara fisik tidak berhubungan. Mereka dipisahkan oleh synaptic cleft. Neuron yang
mengirim sinyal disebut dengan sel presynaptic dan neuron yang menerima sinyal disebut dengan sel
postsynaptic.
Model ANN


Pemodelan ANN merupakan dengan menggunakan pendekatan pemodelan black box. Prinsip


kerja ANN didasari pada mekanisme kerja penyaluran informasi sistem NN. Namun demikian,


karena keterbatasan yang dimiliki oleh struktur ANN maka hanya sebagian kecil saja dari


kemampuan sistem saraf manusia dapat ditiru.


Pembelajaran pada ANN


Proses pembelajaran (learning) atau pelatihan (training) pada ANN merupakan proses perubahan


atau penyesuaian tingkat kekuatan hubungan antara node-node yang saling terhubung. Tingkat


keuatan hubungan antara node dinyatakan dengan nilai bobot. Ini berarti proses pembelajaran


pada ANN tiada lain merupakan proses penyesuaian nilai-nilai bobot tersebut.
Perceptron


Perceptron merupakan jaringan neural buatan yang paling sederhana yang diperkenalkan oleh


Rosenblatt sekitar tahun 1957. Perceptron digunakan untuk melakukan klasifikasi terhadap pola-


pola yang terpisah secara linier.


Kohonen


Teknik self-organizing map (SOM) atau kohonen pertama kali diperkenalkan oleh Touvo


Kohonen, merupakan sistem jaringan neural berbasis kompetisi yang mampu melakukan


pembelajaran tanpa terbimbing karena memiliki kemampuan mengatur dirinya sendiri (self-


organizing). Jaringan ini akan mempelajari distribusi pola-pola himpunan tanpa informasi kelas


sebelumnya.
LVQ


Jaringan LVQ (Learning Vector Quantization) juga diperkenalkan oleh Tuevo Kohonen. LVQ


merupakan salah satu jaringan saraf tiruan yang melakukan pembelajaran secaara terawasi. LVQ


mengklasifikasi input secara berkelompok ke dalam kelas yang sudah didefinisikan melalui


jaringan yang telah dilatih. Dengan kata lain LVQ mendapatkan n input dan mengelompokkan ke


dalam m output. Arsitektur jaringan LVQ ini terdiri dari input, lapisan kohonen, dan lapisan


output.


Algoritma LVQ


Pada beberapa literature mungkin ditemui beberapa algoritmaa tentang LVQ yang berbeda.


Secara garis besar, algoritma LVQ adalah sebagai berikut.
1. Langkah pertama adalah menentukan masing-masing kelas output, menentukan bobot, dan
menetapkan learning rate α.
2. Bandingkan masing-masing input dengan masing-masing bobot yang telah ditetapkan dengan
melakukan pengukuran jarak antara masing-masing bobot wo dan input xp.
  ||xp – wo||
3. Nilai minimum dari hasil perbandingan itu akan menentukan kelas dari vektor input dan
perubahan bobot dari kelas tersebut. Perubahan untuk bobt baru (wo’) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.


- Untuk input dan bobot yang memiliki kelas yang sama :
Wo’ = wo + α (x – wo)
- Untuk input dan bobot yang memiliki kelas yang berbeda :
Wo’ = wo - α (x – wo)
Pada dasarnya perhitungan di atas akan dilakukan terus-menerus sampai nilai bobot tidak berubah
jika ada input baru. Hal ini tentu saja membutuhkan keperluan memori yang sangat besar untuk
melakukan perhitungan. Untuk itu, dalam melakukan perhitungan LVQ bisa ditentukan maksimal
perulangan (epoch).
Pcd   013 - jaringan syaraf buatan

More Related Content

Similar to Pcd 013 - jaringan syaraf buatan

Similar to Pcd 013 - jaringan syaraf buatan (20)

materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
materi mg 2 -  Jaringan Saraf Tiruan.pdfmateri mg 2 -  Jaringan Saraf Tiruan.pdf
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
 
Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf TiruanJaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf Tiruan
 
Coordination system
Coordination systemCoordination system
Coordination system
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
 
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwantoPenggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
 
Coordination book (part 1)
Coordination book  (part 1)Coordination book  (part 1)
Coordination book (part 1)
 
Coordination book
Coordination bookCoordination book
Coordination book
 
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docxKecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 5.docx
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
SISTEM SARAF.pptx
SISTEM SARAF.pptxSISTEM SARAF.pptx
SISTEM SARAF.pptx
 
Presentasi neural network
Presentasi neural networkPresentasi neural network
Presentasi neural network
 
Presentasi neural network
Presentasi neural networkPresentasi neural network
Presentasi neural network
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
SISTEM SARAF.pdf
SISTEM SARAF.pdfSISTEM SARAF.pdf
SISTEM SARAF.pdf
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 

More from Febriyani Syafri

Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulangFebriyani Syafri
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real timeFebriyani Syafri
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objekFebriyani Syafri
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusiFebriyani Syafri
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitekturalFebriyani Syafri
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formalFebriyani Syafri
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunakFebriyani Syafri
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratanFebriyani Syafri
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi dataFebriyani Syafri
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)Febriyani Syafri
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client serverFebriyani Syafri
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client serverFebriyani Syafri
 

More from Febriyani Syafri (20)

Rpl 016 - uas
Rpl   016 - uasRpl   016 - uas
Rpl 016 - uas
 
Rpl 015 - interface user
Rpl   015 - interface userRpl   015 - interface user
Rpl 015 - interface user
 
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitektural
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
 
Sister 05 - proses
Sister   05 - prosesSister   05 - proses
Sister 05 - proses
 
Sister 06 - client server
Sister   06 - client serverSister   06 - client server
Sister 06 - client server
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
 
Sister 010 - file service
Sister   010 - file serviceSister   010 - file service
Sister 010 - file service
 

Pcd 013 - jaringan syaraf buatan

  • 1.
  • 2. Jaringan saraf tiruan memiliki beberapa kemampuan seperti yang dimiliki otak manusia, yaitu: 1. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman. 2. Kemampuan melakukan perumpamaan (generalization) terhadap input baru dari pengalaman yang dimilikinya. 3. Kemampuan memisahkan (abstraction) karakteristik penting dari input yang mengandung data yang tidak penting. Model Neuron Biologis Pada dasarnya jaringan saraf atau neural Network (NN) terdiri atas banyak elemen pemroses sederhana yang disebut neuron, sel, unit, atau simpul. Sebagai bahan perbandingan, otak seekor cacing diperkirakan memiliki sekitar 1.000 neuron dan otak manusia memiliki sekitar 100 miliar. Setiap sel saraf berhubungan dengan sel saraf lainnya memakai saluran komunikasi yang teratur dengan suatu bobot penghubung.
  • 3. Pada dasarnya neuron memiliki 4 daerah utama, yaitu : Dendrit Dendrit merupakan suatu perluasan dari soma yang menyerupai rambut dan bertindak sebagai saluran untuk menerima masukan dari sel saraf lainnya melalui sinapsis. Sel Tubuh atau Soma Sel tubuh atau soma merupakan jantungnya sel yang memiliki inti (nucleus). Soma bertugas memproses nilai masukan dari semua dendrit yang terhubung dengannya menjadi suatu output. Soma memiliki 2 cabang yaitu dendrit dan akson. Akson Neuron biasanya hanya memiliki satu akson yang tumbuh dari bagian soma dan disebut dengan akson hillock. Akson menyalurkan sinyal elektrik yang dihasilkan pada bagian bawah dari akson hillock. Sinyal elektrik digunakan oleh neuron untuk menyampaikan informasi (sinyal) ke otak dengan semua sinyal sama. Sinapsis (Synapse) Sinapsis merupakan bagian kontak (tempat) terjadinya pertukaran sinyal antar dua neuron. Neuron sebenarnya secara fisik tidak berhubungan. Mereka dipisahkan oleh synaptic cleft. Neuron yang mengirim sinyal disebut dengan sel presynaptic dan neuron yang menerima sinyal disebut dengan sel postsynaptic.
  • 4. Model ANN Pemodelan ANN merupakan dengan menggunakan pendekatan pemodelan black box. Prinsip kerja ANN didasari pada mekanisme kerja penyaluran informasi sistem NN. Namun demikian, karena keterbatasan yang dimiliki oleh struktur ANN maka hanya sebagian kecil saja dari kemampuan sistem saraf manusia dapat ditiru. Pembelajaran pada ANN Proses pembelajaran (learning) atau pelatihan (training) pada ANN merupakan proses perubahan atau penyesuaian tingkat kekuatan hubungan antara node-node yang saling terhubung. Tingkat keuatan hubungan antara node dinyatakan dengan nilai bobot. Ini berarti proses pembelajaran pada ANN tiada lain merupakan proses penyesuaian nilai-nilai bobot tersebut.
  • 5. Perceptron Perceptron merupakan jaringan neural buatan yang paling sederhana yang diperkenalkan oleh Rosenblatt sekitar tahun 1957. Perceptron digunakan untuk melakukan klasifikasi terhadap pola- pola yang terpisah secara linier. Kohonen Teknik self-organizing map (SOM) atau kohonen pertama kali diperkenalkan oleh Touvo Kohonen, merupakan sistem jaringan neural berbasis kompetisi yang mampu melakukan pembelajaran tanpa terbimbing karena memiliki kemampuan mengatur dirinya sendiri (self- organizing). Jaringan ini akan mempelajari distribusi pola-pola himpunan tanpa informasi kelas sebelumnya.
  • 6. LVQ Jaringan LVQ (Learning Vector Quantization) juga diperkenalkan oleh Tuevo Kohonen. LVQ merupakan salah satu jaringan saraf tiruan yang melakukan pembelajaran secaara terawasi. LVQ mengklasifikasi input secara berkelompok ke dalam kelas yang sudah didefinisikan melalui jaringan yang telah dilatih. Dengan kata lain LVQ mendapatkan n input dan mengelompokkan ke dalam m output. Arsitektur jaringan LVQ ini terdiri dari input, lapisan kohonen, dan lapisan output. Algoritma LVQ Pada beberapa literature mungkin ditemui beberapa algoritmaa tentang LVQ yang berbeda. Secara garis besar, algoritma LVQ adalah sebagai berikut.
  • 7. 1. Langkah pertama adalah menentukan masing-masing kelas output, menentukan bobot, dan menetapkan learning rate α. 2. Bandingkan masing-masing input dengan masing-masing bobot yang telah ditetapkan dengan melakukan pengukuran jarak antara masing-masing bobot wo dan input xp. ||xp – wo|| 3. Nilai minimum dari hasil perbandingan itu akan menentukan kelas dari vektor input dan perubahan bobot dari kelas tersebut. Perubahan untuk bobt baru (wo’) dapat dihitung dengan persamaan berikut. - Untuk input dan bobot yang memiliki kelas yang sama : Wo’ = wo + α (x – wo) - Untuk input dan bobot yang memiliki kelas yang berbeda : Wo’ = wo - α (x – wo) Pada dasarnya perhitungan di atas akan dilakukan terus-menerus sampai nilai bobot tidak berubah jika ada input baru. Hal ini tentu saja membutuhkan keperluan memori yang sangat besar untuk melakukan perhitungan. Untuk itu, dalam melakukan perhitungan LVQ bisa ditentukan maksimal perulangan (epoch).