Dokumen tersebut merangkum budidaya jamur tiram, mulai dari latar belakang budidaya jamur di Cina zaman dahulu, gambaran kegiatan usaha budidaya jamur tiram meliputi persiapan lahan, media tanam, pembibitan, panen, hingga aspek pemasaran dan keuangan. Budidaya jamur tiram dapat menjadi usaha yang menguntungkan karena memiliki biaya produksi rendah namun keuntungan yang dihasilkan setiap bulan lebih besar diband
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Jamur Tiram Sehat dan Berkhasiat
1. Jamur Tiram
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Orang Cina telah mengenal jamur tiram sebagai bahan pangan sejak dinasti Chow berkuasa
sekitar 3000 tahun silam. Saat itu, jamur telah populer sebagai santapan spesial bagi pejabat
negara. Dewasa ini, jamur telah menjadi kebutuhan dan bagian hidup manusia. Tanpa jamur
mustahil dapat membuat roti, tempe, tape, oncom, tauco, dan obat-obatan seperti penicillin.
Beberapa jenis jamur merupakan sumber makanan yang setara dengan daging dan ikan yang
bergizi tinggi. Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan
masyarakat. Di dunia ini terdapat spesies Jamur, ada jamur yang dapat merugikan manusia dan
ada yang menguntungkan.
Jamur mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan proteinnya (15-20 persen berat
keringnya). Sifat nutrisi (kelengkapan asam amino) yang dimiliki oleh jamur lebih menentukan
mutu gizinya. Jamur segar pada umumnya mengandung 85-89 persen air. Kandungan lemak
cukup rendah antara 1,08-9,4 persen (berat kering) terdiri dari asam lemak bebas mono
ditriglieserida, kolesterol, dan poshpolipida.
Berawal dari kebutuhan masyarakat akan makanan yang bergizi dan bebas lemak membuka
peluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan itu. Jamur sulit ditemukan di
daerah perkotaan, kalau pun ada pastinya tidak akan bisa mencukupi kebutuhan.
2. II. GAMBARAN KEGIATAN USAHA
a. Persiapan Lahan
Jamur dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yang perlu diperhatikan
adalah kelembaban udara , suhu udara dan pengaturan pencahayaan sinar matahari, tanaman ini
tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. pembuatan kumbung yang ideal yaitu
kumbung yang terjaga kelembaban udaranya, atap terbuat dari rapuk atau daun tebu, terdapat
ventilasi di atas dan disekat dengan gedeg (anyaman bambu) terdapat ventilasi bawah yang
ditutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban udara dan alas yang di pakai adalah ubin.
b) Persiapan Media Tumbuh
Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan dan prosedur. Dalam
mempersiapkan penanaman harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Media yang digunakan adalah serbuk kayu yang dicampur dengan katul dengan komposisi
15%, kapur 2 % dan serbuk jagung 5%. Kemudian adonan di atas dicampur dengan air dengan
komposisi 60% dan diaduk, didiamkan dan dicekPH-nya, PH yang ideal adalah 7, kemudian
didinginkan lalu dimasukkan kedalam plastik polibek dan ditaruh ditong (steam) di kukus selama
7 jam untuk mensterilkan media.
2. Media yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu merupakan media yang bagus untuk
jamur, kemudian katul dan serbuk jagung merupakan vitamin/pupuk tanaman jamur ini.
c) Pembibitan
Pemindahan bibit jamur ini dilakukan dengan cara memindahkan bibit jamur dari botol
penanamnya ke dalam log yang telah disiapkan.
Proses pemindahan bibit jamur adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan media tanam yang telah disterilkan.
2. Menyiapkan lampu teplok yang berbahan bakar spiritus.
3. 3. Menyiapkan pengungkit bibit dari bahan stenlees stel.
4. Menyiapkan bibit yang diinginkan.
5. Setelah siap semua, pertama-tama pengungkit disterilkan dulu dengan api lampu teplok,
kemudian pengungkit tadi digunakan untuk memindah bibit dari botol. Pada proses pemindahan
harus didekatkan pada cahaya lampu teplok sehingga bakteri dan kuman tidak dapat masuk
dalam tanaman ini.
6. Setelah bibit dimasukkan lalu ditutup menggunakan kapas kemudian didiamkan sebentar
sebelum dimasukkan ke kumbung.
d) Pemindahan bibit ke kumbung
Setelah bibit siap untuk dipindahkan, maka yang perlu dilakukan adalah:
1. Mempersiapkan rak yang akan menampung log atau bibit. Jarak ideal antara bibit adalah
satu meter.
2. Log ditata dengan posisi ideal yaitu dengan posisi mendatar. Log tidak dianjurkan ditata
dengan posisi berdiri.
3. Setelah log dipasang di rak dengan baik lalu disiram dengan air.
e) Penyiraman
Jamur disirami secara ideal 3 kali tiap hari atau tiap dua hari sekali, tergantung pada suhu udara,
temperatur dan kelembaban. Penyiraman dilakukan pada lantai tanpa terkena daun jamur.
Penyiraman dilakukan dengan sprayer halus hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban udara.
f) pencahayaan Tanaman Jamur tidak boleh terkena sinar matahar secara langsung
g) Pengkondisian suhu dan kelembaban
Suhu untuk tanaman jamur idealnya rata-rata antara 23-28° C. Adapun kelembaban yang
diperlukan antara 90-95%.
h) Pengendalian hama penyakit
4. Tanaman jamur ini yang terpenting adalah terjaga perawatan dan kebersihannya. Jika terkena
hama dan penyakit maka untuk mengantisipasinya adalah dengan cara menyemprotkan dengan
pembasmi hama. Adapun ramuan dapat yang digunakan untuk membasmi hama ini adalah
sebagai berikut:
1. Tumbukan daun sirsak
2. Kemudian rebus hasil tumbukan lalu dicampur dengan tembakau
3. Lalu diaduk sampai rata.
i) Panen
Tanaman jamur ini dapat dipanen sekitar umur 3-4 bulan, tiap log rata-rata menghasilkan 5-6 Kg.
Unit usaha budidaya jamur Tiram dapat memproduksi 40 Kg perhari dan 1200 kg perbulaan.
b. Aspek Pemasaran
Tanaman jamur ini pemasarannya cukup mudah, karena mencangkup berbagai segmentasi pasar.
Pemasaran yang digunakan adalah dengan membentuk kelompok usaha jamur, sehingga
memudahkan promosi ke berbagai penjuru. Adapun aspek marketing yang dijalankan adalah
sebagai berikut:
1. Price
Dari segi harga jamur ini tidaklah mahal hanya berkisar Rp. 15.000,- sampai 17.000,- per kilo.
Sehingga semua kalangan dapat menjangkau.
2. Place
Penempatan budidaya jamur ini sangat strategis yaitu dekat dengan Pusat Kota Tegal, dan masih
jarang ditemui budidaya jamur di sekitar kota. Sehingga menjadi peluang tersendiri untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Promotion
Unit usaha ini melakukan promosi dengan berbagai cara yaitu:
1. Dengan membentuk kelompok usaha budidaya jamur, sehingga untuk promosi akan lebih
mudah dan luas.
2. Menggunakan media jaringan internet untuk memperluas jaringan usaha.
3. Produk
5. Produk yang ditawarkan unit usaha ini ada berbagai macam pilihan yaitu dari penjualan bibit,
jamur siap olah dan olahan makanan siap santap. Selain dari hasil panen sendiri, sisa limbah
media dapat digunakaan menjadi pupuk kompos.Budidaya jamur ini masih menguntungkan
selain menjadi konsumsi makanan tiap hari jamur juga merupakan makanan sehat, rendah lemak
dan bergizi. Bagi penderita kolesterol tinggi dan orang yang menghindari lemak yang berlebihan
merupakan solusi yang tepat. Jamur ini dapat diolah menjadi makanan yang bermacam-macam
seperti pizza, burger, sate, bakso dan lain-lain dan juga menjadi trend makanan dan masakan
saat-saat ini.
c. Aspek Personalia
Adanya pembangunan Budidaya Jamur akan menjadi sebuah lapangan kerja baru bagi
masyarakat setempat, dan sedikit banyak pasti membutuhkan tenaga kerja. Tenaga kerja pada
tahap pertama diperlukan sebanyak 1 (tiga) orang, yaitu antara lain:
1. Karyawan Lepas
- Karyawan ini bertugas untuk merawat jamur, memanen jamur, packing dan pemasaran.
d. Aspek Pelaksana Usaha
1. Lokasi Proyek
Proyek akan dilaksanakan di Medan Kecamatan Medan Amplas yang dinilai dapat
dikembangkan untuk Budidaya Jamur.
2. Jalan Masuk Lokasi
Jalan masuk ke lokasi proyek beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat serta
memungkinkan dilalui oleh truk bak terbuka.
3. Sumber Air Sumber air untuk keperluan budidaya Jamur tersedia melimpah, dan sumber air
adalah air tanah.
6. Modal Awal Rp. 100.000.000
A. Aspek Keuangan
Untuk Biaya Awal saya membeli 9000 bibit jamur tiram dengan luas tanah 14x15
Sewa Tanah 14x15 = Rp 2.000.000
Bibit Jamur 1 bibit 3.500 @10000 bibit = Rp 35.000.000
Buat pondok untuk rumah jamur = Rp 2.000.000
Semprot rondap = Rp 200.000
Selang 3 meter = Rp 50.000
Ember 1 ember 10.000 @2 = Rp 20.000
Angkung = Rp 150.000
Mobil pickup second = Rp 50.000.000
Themperature dan Humidity = Rp 100.000
Mesin sanyo = Rp 1.000.000
Tenaga kerja = Rp 700.000
______________ +
= Rp 90.820.000.
Sisa modal Rp 9.180.000
7. B. BiayaVariable
Untuk biaya selama sebulan
Minyak mobil = Rp 1.000.000
Air = Rp 200.000
Listrik = Rp 80.000
______________ +
= 1.280.000
C. Keuntungan
Setelah dari hasil 2 minggu setelah pananaman, maka hasil produksi jamur tiram perhari nya
adalah sebesar 40kg sehari. Yang mana per kg jamur tiram yang saya jual ke toke sebesar Rp.
15.000- Rp17.000
Keuntungan saya selama 1 bulan yaitu
Hasil produksi 1 hari 40 kg @30 hari = Rp 1200 kg perbulan
Harga jamur tiram per kg = Rp 15.000
Penghasilan = 18.000.000 / bln
Jadi keuntungan bersih selama satu bulan nya yaitu:
Keuntungan = Penghasilan – Biaya satu bulan
= Rp 18.000.000 – Rp 1.280.000. = 16.720.000
Bila dibandingkan dengan pendapatan deposito 100 juta
Rp 100.000.000 x 7 % / thn = hanya akan memperoleh Rp 7.000.000/thn kalau hasil perbulan
nya Rp 7.000.000 / 12bln = 583.333 /bln
8. Sedangkan apabila dibuat berwirausaha di jamur tiram akan memperoleh hasil sebesar Rp
16.720.000 / bln kalau pertahun nya 200.640.000 / thn