Dokumen tersebut membahas tentang manfaat berkelompok dan tahapan pertumbuhan tim dalam kelompok, serta menjelaskan proses pemecahan masalah secara berkelompok menggunakan 8 langkah KBK untuk meningkatkan mutu pekerjaan.
2. MENGAPA BERKELOMPOK?
Resiko ditanggung bersama.
Sumber lebih banyak dan terjadi proses
belajar.
Kelemahan Individu teratasi.
Kemampuan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan dapat lebih akurat.
2
3. MENGAPA KELOMPOK?
Mengumpulkan banyak pendapat & menggalang
kerjasama;
Memupuk koordinasi: kebersamaan, keterbukaan,
pertanggung jawaban;
Mendapatkan keputusan yang lebih baik & lebih adil;
Pelaksanaan suatu keputusan menjadi lebih mudah.
Kelompok Itu DAHSYAT Buktikan !! 3
5. 6 Pertanyaan ttg KBK &
KUALITAS Kerja
Apa upaya kita untuk meningkatkan mutu pekerjaan?
Membentuk KBK.
Mengapa kita harus meningkatkan mutu pekerjaan?
Untuk keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan.
Siapa yang harus berusaha meningkatkan mutu
pekerjaan? Seluruh karyawan dari tingkat tertinggi
hingga terendah.
Kapan kita harus meningkatkan mutu pekerjaan? Setiap
saat secara kontinyu.
Bagian mana yang harus ditingkatkan mutunya?
Seluruh unit kerja secara menyeluruh & terpadu.
Dengan menggunakan alat bantu apa kita meningkatkan
mutu pekerjaan? 8 langkah KBK. 5
6. MUTU bukan hasil yang
tiba-tiba, tetapi:
Lahir dari keinginan yang kuat.
Melalui kerja keras, kerja cerdas, kerja
ikhlas, kerja tuntas, kerja mawas, dan kerja
puas.
Ditopang pengarahan yang tepat.
Pelaksanaan yang terampil.
Kelompok yang solid.
6
7. STRUKTUR WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB
PENANGGUNGJAWAB BERTANGGUNGJAWAB AKAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN
PROGRAM, KOMITMEN.
TIM PENGARAH MEMBERIKAN PENGARAHAN PADA FASILITATOR/KBK AGAR
BERJALAN SESUAI DENGAN PROGRAM.
MENYEBARLUASKAN BUDAYA KERJA, MEMBIMBING KBK
FASILITATOR DAN MEMANTAU KBK DAN MELAPORKAN KEGIATAN KBK
KEPADA TIM PENGARAH.
KETUA KELOMPOK MEMIMPIN JALANNYA RAPAT KBK, MEMBERI MOTIVASI
ANGGOTA DAN MELAPORKAN KEGIATAN KBK KEPADA TIM
PENGARAH.
PARTISIPASI DALAM KBK DAN BELAJAR TERUS AGAR
ANGGOTA KBK
MAMPU MEMECAHKAN MASALAH. 7
8. INTI KBK
Kelompok kecil yg bekerja
secara:
Terus menerus (berkelanjutan).
Mandiri dan sejajar.
Saling ketergantungan, saling mengisi,
saling percaya.
Mempergunakan teknik-teknik kualitas.
Partisipasi semua orang. 8
9. PROSES PEMECAHAN MASALAH
DALAM KELOMPOK BUDAYA KERJA
PENINJAUAN KEMBALI
TUJUAN CURAH PENDAPAT
8 1
- TUJUAN
- MANAJEMEN SI
- PENENTUAN KA
IFI
- DISKUSI
TUJUAN 7 T 2 - KRITERIA-KRITERIA
- RENCANA IDEN - MUSYAWARAH
PELAKS.
PENCEGAHAN
- DISKUSI - CONTOH
- KRITERIA-
AN - LEMBAR PENGECEKAN
AL - DAFTAR OENGECEKAN
KRITERIA
6 ISI 3 - GAMBAR
- ANALISIS S - DIAGRAM ALIR/PROSES
MANFAAT
- ANALISIS KEKUATAN
LAPANGAN
- GRAFIK LEMBAR PERIKSA
- MENCOBA PEMECAHAN
5 4 - PARETO
- ANALISIS DAN SEBAB AKIBAT
- SERTIFIKASI
- GRAFIK KECENDERUNGAN
CURAH PENDAPAT - BIAYA KUALITAS
- PENGENDALIAN
- DIAGRAM TERPENCAR
- HISTOGRAM 9
10. TINDAK LANJUT
1. IDENTIFIKASI
1. SEMPURNAKAN
2. TUJUAN/SASARAN
2. BETULKAN/KOREKSI
3. STRATEGI
3. RUBAH
4. LANGKAH/RENCANA BARU 4. METODA
A P
C D
AMATI DAN CEK
1. A P A 1. APA
2. S I A P A 2. MENGAPA
3. DIMANA 3. SIAPA
4. KAPAN 4. DIMANA
5. MENGAPA
5. KAPAN
6. BAGAIMANA
6. BAGAIMANA
BANDINGKAN DGN RENCANA
10
11. Workshop menyamakan persepsi, persiapan
penerapan, pelatihan kader.
Susun Keputusan Bupati/Walikota tentang
Penerapan Budaya Kerja dan Pembentukan KBK.
KBK susunan, tugas, mekanisme, instrumen,
tindak lanjut.
Fasilitasi monitoring pelaporan penilaian.
11
12. 1. IDENTIFIKASI MASALAH & MEMILIH TEMA
2. MENCARI SEBAB AKIBAT gunakan diagram duri ikan
(fish bone) & buat pembobotan.
3. MENENTUKAN PENYEBAB PALING DOMINAN
tentukan pula penyebab yang akan ditanggulangi.
4. MENENTUKAN RENCANA PERBAIKAN
5. MELAKSANAKAN PERBAIKAN.
6. EVALUASI HASIL PERBAIKAN.
7. STANDARISASI mencegah terulangnya masalah.
8. MENENTUKAN MASALAH & RCN BERIKUTNYA feed
back thd masalah No. 1, terjadi siklus baru. 12
13. VISI: Mewujudkan pelayanan teknis mandiri.
MISI: Memberikan pelayanan untuk menjadi mitra utama
litbang di bidang manajemen bagi UKM.
SASARAN: Meningkatkan kepuasan pelanggan.
STRATEGI: Pemberdayaan SDM, Peningkatan sarana /
prasarana, peningkatan pengendalian proses.
MASALAH: Banyaknya kerusakan kulit pada proses
spliting.
TEMA: Menekan kerusakan kulit pada proses spliting.
ALASAN PEMILIHAN TEMA: Banyaknya keluhan pelanggan
thd kerusakan hasil pengolahan kulit. 13
14. Jadwal Kerja
LANGKAH- JADWAL WAKTU (BULAN)
A P
LANGKAH
C D
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
RENCANA 1. Menentukan
masalah
2. Mencari
penyebab masalah
3. Mencari
penyebab yang
berpengaruh
4. Menyusun
langkah perbaikan
PELAKSANAAN 5. Melaksanakan
perbaikan
PENGECEKAN 6. Meneliti hasil
perbaikan
TINDAKAN 7. Mencegah
terulangnya
masalah
RENCANA 8. Menggarap
masalah
berikutnya 14
15. L-1 Menentukan Masalah
No Masalah Jumlah % %
kumulatif
1 Spliting 225 30,53 30,53
2 Shaving 175 23,74 54,27
3 Fleshing 160 21,70 75,97
4 Buffing 125 16,96 92,93
5 Stoll 28 3,80 96,73
6 Seterika 24 3,27 100
Jumlah 737 100
Kesimp: permasalahan yg dominan adalah kerusakan pada proses Spliting
15
16. L-2 Mencari Penyebab Masalah
LINGK. KERJA MANUSIA MESIN
Ruangan gelap Tdk konsentrasi Kualitas pisau jelek
Ruangan sempit Kontrol kurang Meja pisau aus
MASALAH
(Kerusakan
kulit pada
proses
Camp. kimia tdk standar Pengapuran kulit spliting)
tidak sempurna
PH tdk terkontrol
MATERIAL METODE
16
17. L-3 Mencari Penyebab Utama
No Faktor Penyebab Jml
1 Manusia Petugas kurang konsentrasi 15
Kontrol pd kulit tdk sempurna 10
2 Metode Pengapuran pada kulit tdk 115
sempurna
3 Mesin Meja pisau split aus / tdk rata 55
4 Material –
5 Lingkungan Ruangan kurang terang 30
Jumlah 225
17
18. L-4 Rcn Perbaikan & Target
No Faktor Mengapa Penanggulangan Tujuan P. Jwb Waktu Lokasi
What? How? Why? Who? When? Where
?
1 Manusia Kurang Pembinaan/ Mengatasi Mr. A
konsentrasi Motivasi proses spliting
Kontrol pd Kontrol setiap 10 Mengetahui Mr. B
kulit kurang lembar keslhan sjk dini
2 Metode Pengapuran Penyempurnaan Menekan Mr. C
kulit tdk proses pengapur- kerusakan kulit
sempurna an yg standar
3 Mesin Meja pisau Meratakan meja Agar jarak Mr. D
spit aus / pisau dg meng- pisau ke meja
tdk rata ampelas 0,2 mm
4 Lingku- Ruangan Menambah lampu Kenyamanan Mr. E
ngan krg terang 40 watt 1 buah kerja lbh baik
18
19. L-5 Melaksanakan Perbaikan
No Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
1 MANUSIA MANUSIA
a. Petugas krg konsentrasi a. Petugas dpt melakukan spiting lbh
(kerusakan 15 lbr) baik (rusak 0 lembar)
b. Kontrol pada kulit kurang b. Petugas mengetahui kesalahan sejak
(kerusakan 10 lbr) dini (kerusakan 4 lbr)
2 METODE
Pengapuran kulit tdk sempurna Pengapuran kulit lbh baik (rusak 63 lbr)
(kerusakan 115 lbr)
3 MESIN
Meja pisau split aus (rusak 55 lbr) Jarak meja dan pisau 0,2 mm (rusak 20
lbr)
4 LINGKUNGAN
Ruangan krg terang (kerusakan 30 Ruangan menjadi terang dan nyaman
lbr) (rusak 3 lbr) 19
20. L-6 Evaluasi Hasil
Perbaikan Seblm Perbaikan Sesdh Perbaikan
Total % Kml Total % Kml
METODE
Pengapuran kulit tdk 115 51,11 51,11 63 70 70
sempurna
MESIN
Meja pisau aus/tdk rata 55 24,44 75,55 20 22,22 92,22
LINGKUNGAN
Ruangan kurang terang. 30 13,33 88,88 4 4,44 96,66
MANUSIA
Petugas krg konsentrasi 15 6,67 95,55 3 3,34 100
Kontrol pada kulit krg 10 4,45 100 0 0
Jumlah 225 100 90 100
20
21. L-7 Standarisasi
Memberikan pembinaan / motivasi kpd
petugas / staf secara rutin.
Melaksanakan kontrol kulit setiap 10 lembar.
Menyempurnakan proses pengapuran sesuai
standar.
Meratakan meja pisau split dg mengamplas,
shg jarak meja dan pisau minimal 0,2 mm.
Meningkatkan penerangan ruangan.
21
22. L-8 Rencana Berikutnya
No Masalah Jumlah % %
kumulatif
1 Shaving 175 31,13 31,13
2 Fleshing 160 28,46 59,59
3 Buffing 125 22,24 81,83
4 Spliting 50 8,90 90,73
5 Stoll 28 4,99 95,72
6 Seterika 24 4,28 100
Jumlah 562 100
Kesimp: permasalahan yg dominan adalah kerusakan pada proses Shaving
22