Dokumen tersebut membahas mengenai asas cerucuk dan penanamannya. Ia menjelaskan jenis-jenis cerucuk seperti cerucuk konkrit, kayu, dan baja serta rekabentuk dan kegunaannya. Dokumen ini juga menjelaskan jenis peralatan perlantakan cerucuk seperti penukul jatuh bebas, diesel, dan hidraulik serta proses penanaman dan pengujian cerucuk.
Dokumen tersebut membahas mengenai asas cerucuk dan penanamannya. Ia menjelaskan jenis-jenis cerucuk seperti cerucuk konkrit, kayu, dan baja serta rekabentuk dan kegunaannya. Dokumen ini juga menjelaskan jenis peralatan perlantakan cerucuk seperti penukul jatuh bebas, diesel, dan hidraulik serta proses penanaman dan pengujian cerucuk.
Dokumen ini membahas tentang konkrit, bahan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan batu. Ia menjelaskan bahwa kekuatan konkrit bergantung pada rasio campurannya, dan kualitasnya dipengaruhi oleh kualitas bahan dan proses pembuatannya. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan aplikasi utama konkrit serta uji kekuatan yang dilakukan.
PEMAHAMAN LUKISAN ARKITEK, PELAN SUSUNATUR, DAN SKALAPuteri Zaharah
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai lukisan teknikal arkitek, pelan susunatur, dan skala. Ia menjelaskan definisi lukisan teknikal, kandungan utama lukisan arkitek seperti pelan lantai dan pandangan, fungsi pelan susunatur, simbol yang digunakan, dan penggunaan skala yang betul untuk memastikan keakuratan ukuran.
Dokumen ini membahas tentang konkrit, bahan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan batu. Ia menjelaskan bahwa kekuatan konkrit bergantung pada rasio campurannya, dan kualitasnya dipengaruhi oleh kualitas bahan dan proses pembuatannya. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan aplikasi utama konkrit serta uji kekuatan yang dilakukan.
PEMAHAMAN LUKISAN ARKITEK, PELAN SUSUNATUR, DAN SKALAPuteri Zaharah
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai lukisan teknikal arkitek, pelan susunatur, dan skala. Ia menjelaskan definisi lukisan teknikal, kandungan utama lukisan arkitek seperti pelan lantai dan pandangan, fungsi pelan susunatur, simbol yang digunakan, dan penggunaan skala yang betul untuk memastikan keakuratan ukuran.
Rasuk keluli berkeratan I dengan panjang 1 m dikenakan beban teragih seragam 28 kN/m. Tegasan ricih maksimum dihitung menggunakan rumus tegasan ricih untuk keratan I dan ditemui bernilai 7 MN/m2.
Rasuk yang dibebankan menghasilkan momen lentur positif dan negatif. Momen lentur maksimum boleh ditentukan dengan menggunakan persamaan dM/dx = 0. Titik kontra lentur adalah titik di mana rasuk berubah dari melendut ke meleding."
Dokumen tersebut membahas tentang daya-daya yang dikenakan pada bahan, termasuk tegasan, tegasan kerja, tegasan bukti, faktor keselamatan, tenaga keterikan, nisbah Poisson, tegasan ricih, dan terikan ricih. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan hubungan antara daya dan deformasi bahan, serta parameter-parameter penting yang berkaitan dengan kekuatan bahan.
Beberapa poin penting dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang daya-daya pada bahan, termasuk jenis-jenis daya, tegasan, dan terikan.
2) Ada beberapa jenis daya seperti daya statik, dinamik, hentaman, dan lesu/ulang alik.
3) Terdapat daya terus dan ricih, serta tegasan terus, ricih, tegangan, dan mampatan.
The document discusses different types of belting used to transmit power between rotating shafts in factories, including flat belts and V-belts. It provides objectives and formulas for calculating the length of open and closed belt drives, as well as the power transmitted by a belt based on the tension in the tight and slack sides and the belt velocity. Worked examples are included to demonstrate calculating belt length and transmitted power.
The document provides information about screws and their operation. It discusses the principles of how screws work based on the concept of an inclined plane. It defines key terms and objectives related to understanding screws. Several examples are provided to demonstrate how to calculate the pitch, torque, efficiency and other factors related to screws. Formulas are given for determining values like force, torque and efficiency for both raising and lowering loads using screws.
This document provides an overview of friction, including definitions, concepts, and formulas. It begins by defining friction as the force that resists the relative motion or tendency of contact surfaces to slide against each other. It then defines key terms like coefficient of friction and angle of friction. The document provides examples of how to calculate friction forces in different scenarios like motion up or down an inclined plane when a parallel pull force is applied. It includes sample problems and solutions. The overall objectives are to understand the concept of friction and be able to illustrate frictional forces, use relevant formulas to solve problems, and calculate answers using friction concepts.
This document discusses hoisting and dynamics of rotation. It provides examples and explanations of:
1) The forces, torques, and equations of motion involved when a hoist drum raises or lowers a load while accelerating or decelerating. This includes the inertia couple of the drum opposing changes in rotation and friction torque opposing rotation.
2) Specific examples that calculate the torque required to raise a load or bring it to a stop, given information like the drum's moment of inertia, load mass, acceleration, and friction torque.
3) Diagrams illustrate the forces and torques acting on the hoist drum and load in different scenarios like raising or lowering while accelerating versus coming to a stop
This document provides an overview of moment of inertia. It defines moment of inertia as the product of mass and the square of a distance, and discusses its units. The document then covers theorems of parallel and perpendicular axes, formulas for moment of inertia of common shapes, torque, angular acceleration, angular momentum, angular impulse, work done by a torque, and angular kinetic energy. Specific objectives are provided to define key terms and explain concepts related to moment of inertia.
The document provides an overview of general dynamics concepts including:
1) Linear and angular velocity, acceleration, and their relationships. Equations for uniformly accelerated linear and angular motion are presented.
2) The concepts of work, power, kinetic energy, and potential energy are introduced. Work is defined as force multiplied by distance. Kinetic energy and potential energy equations are provided.
3) The principle of conservation of energy is described as energy cannot be created or destroyed, only transformed between different forms.
4) Objectives of the unit are to understand general dynamics concepts and be able to solve problems involving equations of motion, different types of acceleration and forces, and conservation of energy and momentum.
This document provides an overview of a module on Mechanics of Machines 1 intended for students in Malaysian polytechnics. It includes biographies of the two module writers, a curriculum grid outlining the topics and units covered, and general guidelines for working through the module. The module is divided into 6 units covering general dynamics, moment of inertia, hoisting systems, friction, screws, and belting. Each unit includes objectives, content introduction, activities for student practice and understanding, feedback on activities, self-assessment questions, and feedback on self-assessment. The overall aim is to expose students to mechanics principles related to machines.
SUMBANGAN SALAHUDDIN AL-AYYUBI SEMASA ZAMAN PEMERINTAHANNYA.pptx
J3009 Unit 6
1. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/1
UNIT 6
DAYA RICIH DAN MOMEN
LENTUR
OBJEKTIF
Objektif am : Mempelajari dan memahami jenis-jenis
rasuk, jenis-jenis beban dan syarat-syarat
keseimbangan daya.
Objektif Khusus : Di akhir unit ini, pelajar akan dapat :-
memahami definisi rasuk
menyenaraikan jenis-jenis rasuk dan dapat melakarkan
bentuknya
mengenal pasti jenis-jenis beban
memahami persamaan tindak balas daya untuk
keseimbangan
2. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/2
6.0 PENGENALAN
Anggota struktur yang direka bentuk bagi merintangi daya yang bertindak secara
sisi terhadap paksinya dipanggil rasuk. Rasuk adalah satu bar atau batang yang
membawa beban seperti yang digunakan di dalam struktur, bangunan, jambatan,
mesin dan lain-lain. Rasuk berbeza dari bar di dalam tegangan dan mampatan
kerana arah beban yang bertindak ke atasnya. Dalam mampatan bar ditindakkan
kepada beban yang terarah sepanjang paksi dan dalam kilasan bar ditindakkan
kepada kilasan yang mempunyai vektor-vektor di sepanjang paksinya. Sebaliknya,
beban yang bertindak di atas rasuk terarah normal kepada paksi. Apabila beban
dikenakan, rasuk itu akan menghasilkan momen lentur yang mengakibatkan rasuk
itu melentur serta daya ricih yang cuba mericihkan keratan rentas rasuk.
Dalam merekabentuk sesuatu rasuk, menentukan bentuk yang sesuai dari segi
keselamatan dan juga ekonomi adalah penting. Dalam bab ini jenis-jenis rasuk yang
mengufuk dan beban yang bertindak dalam satah menegak sahaja yang akan dikaji.
6.1 JENIS-JENIS RASUK
Dalam bab ini kita hanya mempertimbangkan jenis-jenis rasuk mudah sahaja iaitu:
i. Rasuk disangga mudah
ii. Rasuk julur
6.1.1 Rasuk disangga mudah
Rasuk jenis ini, Rajah 6.1 disokong oleh pin pada satu hujung dan di hujung
yang satu lagi oleh pengguling. Ciri terpenting sokongan pin ialah
menghalang rasuk tersebut dari beralih secara mendatar dan menegak tetapi
tidak menghalang ia dari berputar. Dengan itu sokongan pin boleh membina
daya tindakbalas dengan komponen mendatar dan menegak tetapi tiada
3. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/3
tindakbalas momen. Di sokongan guling pula, ia boleh merintangi daya
tegak tetapi tiada daya mendatar.
Rajah 6.1: Rasuk Disangga Mudah
6.1.2 Rasuk julur
Rasuk jenis ini pula Rajah 6.2 terbina atau terikat pada satu hujung
sementara dihujung yang satu lagi dibiarkan bebas. Pada hujung yang terikat
itu, rasuk tidak boleh beralih atau berputar manakala di hujung yang bebas
kedua-dua pergerakan itu dibenarkan.
Rajah 6.2: Rasuk Julur
6.2 JENIS-JENIS BEBAN
Beban yang sering ditemui dalam bidang kejuruteraan terdiri dari:-
i. Beban tumpu
ii. Beban teragih seragam
6.2.1 Beban tumpu
Beban jenis ini bertindak ke atas satu keluasan yang terlalu kecil dan boleh
dianggap berlaku pada satu titik. Berat rasuk boleh dianggap sebagai beban
tumpu yang bertindak dipusat graviti iaitu dipertengahan rentang rasuk.
Rajah 6.3(a) adalah rasuk disangga mudah menanggung beban tumpu F1 dan
F2. Terdapat tindak balas daya pada kedua-dua hujung penyokong untuk
keseimbangan daya.
4. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/4
F1 F2
RA RB
Rajah 6.3(a): Rasuk Disangga Mudah Yang Menanggung
Beban Tumpu
Rajah 6.3(b) adalah rasuk julur menanggung beban tumpu, F dan terdapat
momen pada rasuk yang terikat pada dinding.
F
M
M
Rajah 6.3(b): Rasuk Julur Yang Menanggung Beban Tumpu
6.2.2 Beban teragih seragam
Beban jenis ini boleh dianggap bertindak dikeseluruhan panjang rasuk atau
sebahagian darinya dan diagihkan secara seragam (Rajah 6.4(a)&(b)). Nilai
beban ini diberi dalam bentuk kN/m. Contohnya jika w = 50 kN/m
bermakna bagi setiap meter panjang rasuk itu ia membawa beban sebanyak
50 kN dan jika panjang rasuk tersebut 2 meter maka jumlah keseluruhan
beban ialah 2 x 50 kN = 100 kN. Berat rasuk juga boleh dianggap sebagai
beban teragih seragam. Contoh jenis beban ini ialah seperti beban yang
ditanggung oleh bumbung atau atap, lantai bangunan atau beban yang
disokong oleh tangki air.
5. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/5
w kN/m
L
RA RB
Rajah 6.4 (a): Rasuk Disangga Mudah Yang Menanggung
Beban Teragih seragam
w kN/m
M
Rajah 6.4(b): Rasuk Julur Menanggung Beban Teragih Seragam.
6.2.3 Gandingan
Gandingan merupakan tindakan piuhan yang dikenakan ke atas sesuatu
rasuk. Rajah 6.5 menunjukkan rasuk yang dikenakan gandingan M1 melalui
dua daya F yang bertindak di B dan satu gandingan M2 di C. Di sini nilai
gandingan M1 ialah Fd Nm ke arah ikut jam manakala M2 mengikut arah
lawan jam.
M1 = Fd
F M2
A B d C D
F
Rajah 6.5: Rasuk Disangga Mudah Yang Terdapat Gandingan
6. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/6
6.3 KESEIMBANGAN DAYA
Kita menganggap bahawa beban rasuk bertindak di dalam satah rajah dan beban
yang bertindak di atas rasuk terarah normal kepada paksi. Anggapan ini berasaskan
bahawa semua daya mempunyai vektornya dalam satah rajah dan semua gandingan
mempunyai vektor momennya yang bersudut tepat kepada satah tersebut.
Selanjutnya rasuk mestilah simetri terhadap satah tersebut, iaitu satah lenturan
mestilah satah simetri rasuk dan keratan rentas setiap rasuk mestilah mempunyai
satu paksi simetri tegak. Di bawah keadaan ini, rasuknya akan terpesong dalam
satah lenturan. Walaubagaimanapun jika keadaan ini tidak dipenuhi, rasuk akan
melentur keluar dari satahnya dan satu analisis lenturan yang lebih umum
diperlukan.
6.3.1 Rasuk disangga mudah
Rasuk yang ditunjukkan dalam Rajah 6.6 adalah boleh tentu secara statik
dan tindak balasnya boleh ditentukan daripada persamaan keseimbangan.
Jika beban mendatar bertindak ke atas rasuk, satu tindak balas mendatar
perlu juga diwujudkan dipenyokong A. Dengan menjumlahkan momen di
titik B, kita boleh mengira tindak balas di A dan sebaliknya. Keputusannya
ialah;
wb2
Ra = +
2L
Fa wb(2L b)
Rb = +
L 2L
Rajah 6.6: Rasuk Disangga Mudah
Yang Dikenakan Beban Tumpu
Dan Beban Teragih Seragam
7. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/7
6.3.2 Rasuk julur
Merujuk rajah 6.7, tindak balas RB = F dan momen MB = FL
F
B
A
L
Rajah 6.7: Rasuk Julur yang menanggung
beban tumpu
8. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/8
AKTIVITI 6
UJI KEFAHAMAN ANDA SEBELUM MENERUSKAN INPUT SELANJUTNYA.
SILA SEMAK JAWAPAN ANDA PADA MAKLUMBALAS DIHALAMAN BERIKUTNYA.
6.1 Berikan definisi Rasuk.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
6.2 Lakarkan jenis-jenis rasuk mudah dan namakannya.
6.3 Nama dan lakarkan jenis-jenis beban yang sering ditemui dalam kejuruteraan.
a)
b)
6.4 Kita menganggap bahawa beban rasuk bertindak di dalam satah rajah dan beban
(a)
yang bertindak di atas rasuk terarah ………………. kepada paksi. Anggapan ini
(b)
berasaskan bahawa semua daya mempunyai ……………. sendiri dalam satah rajah
(c)
dan semua gandingan mempunyai …………………………. yang bersudut tepat
kepada satah tersebut. Selanjutnya rasuk mestilah simetri terhadap satah tersebut;
(d)
iaitu satah lenturan mestilah …………………….. itu sendiri, yang bermaksud
(e)
bahawa keratan rentas setiap rasuk mestilah mempunyai…………………….... Di
bawah keadaan ini, rasuknya akan terpesong dalam satah lenturan. Walau
9. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/9
bagaimanapun, jika keadaan ini tidak dipenuhi, rasuk akan melentur keluar dari
satahnya dan satu analisis lenturan yang lebih umum diperlukan.
10. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/10
MAKLUM BALAS 6
TAHNIAH KERANA ANDA TELAH MENCUBA.!!!!!!!!!
Maklum balas
6.1 Rasuk adalah anggota struktur yang direka bentuk bagi merintangi daya yang
bertindak secara sisi terhadap paksinya.
6.2 Jenis-jenis rasuk mudah.
a) Rasuk disangga mudah
b) Rasuk julur
6.3 Beban Tumpu
F1 F2
RA RB
11. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/11
6.4 Beban Teragih Seragam
W kN/m
L
RA RB
a) normal
b) vektor
c) vektor momen
d) satah simetri rasuk
e) satu paksi simetri tegak
12. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/12
PENILAIAN KENDIRI
Anda telah menghampiri kejayaan. Sebelum mencuba cuba soalan dalam penilaian
kendiri ini, anda perlulah memahami dan mahir didalam unit sebelumnya. Semak
jawapan dari pensyarah modul anda.
Selamat mencuba dan semoga berjaya !!!!!!!!!!!!!
1. Terangkan perkara – perkara berikut:-
a) Rasuk julur
b) Rasuk disangga mudah.
2. Berikan perbezaan di antara beban tumpu dan beban teragih seragam.
3. Apakah yang dimaksudkan dengan gandingan dan lakarkan.
4. Terbitkan persamaan tindak balas di A dan B, pada rasuk di bawah.
Rajah 4: Rasuk Disangga Mudah Yang Dikenakan Beban
Tumpu Dan Beban Teragih Seragam
13. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/13
MAKLUMBALAS KENDIRI
Adakah anda telah mencuba ?
Adakah anda telah mencuba??????????????
Jika “Ya”, sila semak jawapan anda.
Jawapan
1.
a) Rasuk julur
Rasuk jenis ini pula terbina atau terikat pada satu hujung sementara dihujung
yang satu lagi dibiarkan bebas. Pada hujung yang diikat itu, rasuk tidak
boleh beralih atau berputar manakala dihujung yang bebas kedua-dua
pergerakan itu dibenarkan.
b) Rasuk disangga mudah.
Rasuk jenis ini disokong oleh pin pada satu hujung dan dihujung yang satu
lagi oleh pengguling. Ciri terpenting sokongan pin ialah menghalang rasuk
tersebut dari beralih secara mendatar dan menegak tetapi tidak menghalang
ia dari berputar. Dengan itu sokongan pin boleh membina daya tindakbalas
dengan komponen mendatar dan menegak tetapi tiada tindakbalas momen.
14. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/14
Di sokongan guling pula, ia boleh merintangi daya tegak tetapi tiada daya
mendatar.
2. a) Beban tumpu
Beban jenis ini bertindak ke atas satu keluasan yang terlalu kecil dan boleh
dianggap berlaku pada satu titik . Berat rasuk boleh dianggap sebagai beban
tumpu yang bertindak dipusat graviti iaitu dipertengahan rentang rasuk.
Contoh dibawah adalah rasuk disangga mudah menanggung beban tumpu F1
dan F2. Terdapat tindak balas daya pada kedua-dua hujung penyokong untuk
keseimbangan daya.
F1 F2
RA RB
b) Beban teragih seragam
Beban jenis ini boleh dianggap bertindak di keseluruhan panjang rasuk atau
sebahagian darinya dan diagihkan secara seragam. Nilai beban ini diberi
dalam bentuk kN/m. Contohnya jika w = 50 kN/m bermakna bagi setiap
meter panjang rasuk itu ia membawa beban sebanyak 50 kN dan jika
panjang rasuk tersebut 2 meter maka jumlah keseluruhan beban ialah 2 x 50
kN = 100 kN. Berat rasuk juga boleh dianggap sebagai beban teragih
seragam. Contoh jenis beban ini ialah seperti beban yang ditanggung oleh
bumbung atau atap, lantai bangunan atau beban yang disokong oleh tangki
air. Contoh di bawah adalah rasuk disangga mudah menanggung beban
teragih seragam.
15. DAYA RICIH & MOMEN LENTUR J3009/ 6/15
w kN/m
RA L
RB
3. Gandingan
Gandingan merupakan tindakan piuhan yang dikenakan ke atas sesuatu rasuk.
Gambarajah di bawah menunjukkan rasuk yang dikenakan gandingan M1 melalui
dua daya F yang bertindak di B dan satu gandingan M2 di C. Di sini nilai gandingan
M1 ialah Fd Nm ke arah ikut jam manakala M2 mengikut arah lawan jam.
M1 = Fd
F M2
A B d C D
F
4.
wb2
Ra = +
2L
Fa wb(2L b)
Rb = +
L 2L