SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
sejarah pabrik PTPN6 KAYU ARO
Kayu Aro
LATAR BELAKANG/SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PABRIK
Kebun Kayu Aro dibuka pada tahun 1925 sampai dengan 1928 oleh Perusahaan Belanda yaitu NV.
HVA (Namlodse Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam). Penanaman pertama dimulai pada
tahun 1929 dan Pabrik Teh didirikan tahun 1932. Sejak mulainya dibuka Teh yang dihasilkan adalah
Jenis Teh Hitam (Ortodox).
Pada tahun 1959, melalui PP No. 19 Tahun 1959 tentang “Penentuan Perusahaan
Pertanian/Perkebunan milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi”, diambil alih Pemerintah
Republik Indonesia. Sejak itu berturut-turut Kebun Kayu Aro mengalami perubahan
Status/Organisasi dan manajemen sesuai dengan keadaan yang berlaku, yaitu:
1. Tahun 1959 s.d 1962 Unit Produksi dari PN Aneka Tanaman VI.
2. Tahun 1963 s.d 1973 bagian dari PNP Wilayah I Sumatera Utara.
3. Mulai tanggal 01 Agustus 1974 menjadi salah satu Kebun dari PT. Perkebunan VIII
yang berkedudukan di Jln. Kartini No. 23 Medan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11/1996 Tanggal 14 Pebruari 1996 dan Surat Keputusan
Mentri keuangan RI No. 165/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996, PTP VIII Termasuk Kayu Aro
dan PTP Lainnya yang ada di Sumbar/Jambi dikonsilidasi menjadi menjadi PTP Nusantara VI
(Persero). Maka terhitung tanggal 11 Maret 1996, Kebun Kayu Aro telah menjadi salah satu Unit
Kebun dari PTP Nusantara VI (Persero) yang berkantor pusat di Jalan Zainir Havis No. 1 Kota Baru
Jambi.
LETAK LOKASI PABRIK
2.1. Letak/Tempat Perusahaan Dan Geografis
Kebun Kayu Aro terletak di Desa Bedeng VIII Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci Propinsi
Jambi, dengan jarak :
1. Dari Ibu Kota Kabupaten (Sungai Penuh) ± 37 km.
2. Dari Ibu Kota Propinsi (Jambi) ± 452 km.
3. Dari Pelabuan terdekat, Teluk Bayur Padang :
 Via Pesisir Selatan ± 325 km.
 Via Muara Labuh ± 237 km.
Secara geogarfis, Kebun Kayu Aro terletak pada elevasi/tinggi dari permukaan laut antara lain :
1. Posisi/letak kebun : 1046, 9780 LS s/d. 1010 16, 8560 BT
2. Elevasi Pabrik : 1.430 m. Dpl
3. Elevasi Kebun Terendah : 1.401 m. Dpl
4. Elevasi Kebun Tertinggi : 1.715 m. Dpl
Di daerah kebun kayu aro, kondisi iklim/cuaca yang terjadi dalam 1 tahun sebagai berikut:
 Curah hujan setahun rata-rata : 2.000 mm
 Hari hujan setahun rata-rata : 200 Hari
 Sinar Matahari setahun rata-rata : 6 Jam/Hari
 Suhu Udara antara 170 - 230 dan suhu minimum 50 C
 Kelembaban Nisbi/RH antara 70 - 95%
Jenis tanah yang dominan di daerah kayu aro adalah memiliki jenis tanah Andosol.
2.2. Areal Hak Guna Usaha (HGU)
Berdasarkan Sertifikat HGU No. 2 tanggal 08 Mei 2002, Kebun kayu aro memiliki Areal/lahan yang
telah ditanami dan belum/tidak ditanami antara lain :
A. Areal/Lahan yang ditanami
 Tanaman menghasilkan (RKAP 2009) : 2.338,65 Ha
 Tanaman Non Produktif : 94,04 Ha
 Rencana Tanaman Ulang/Compacting : 114,00 Ha
 Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) : 78,00 Ha
Jumlah Areal/Lahan Teh : 2.624,69 Ha
Areal/Lahan Teh tersebut terbagi dalam beberapa bagian Afdeling :
 Areal/Lahan Afd. A : 274,87 Ha
 Areal/Lahan Afd. B : 280,12 Ha
 Areal/Lahan Afd. C : 308,72 Ha
 Areal/Lahan Afd. D : 390,40 Ha
 Areal/Lahan Afd. E : 330,59 Ha
 Areal/Lahan Afd. F : 356,83 Ha
 Areal/Lahan Afd. G : 369,80 Ha
 Areal/Lahan Afd. H : 313,36 Ha
Jumlah (Afd. A s.d H) : 2.624, 69 Ha
Areal/Lahan belum/tidak ditanami.
 Emplasment/Bangunan : 105,77 Ha
 Jurang/Kuburan/Hutan : 227,21 Ha
 Jalan/Jembatan : 56,93 Ha
Jumlah : 389,91 Ha
Maka jumlah areal/lahan kebun kayu aro = 3.014,60 Ha
I. SEJARAH RINGKAS
a. Kebun/Unit Usaha Kayu Aro dibuka pada tahun 1925 sampai dengan 1928 oleh
Perusahaan Belanda yaitu NV. HVA (Namlodse Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam).
Penanaman pertama dimulai pada tahun 1929 dan Pabrik Teh didirikan tahun 1932.Sejak mulai
dibuka, Teh yang dihasilkan adalah jenis Teh Hitam (Ortodoks).
Pada tahun 1959, melalui PP No. 19 Tahun 1959 tentang " Penentuan Perusahaan
Pertanian/Perkebunan milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi ", diambil alih Pemerintah
Republik Indonesia.
Sejak itu berturut-turut Kebun/Unit Usaha Kayu Aro mengalami perubahan Status/Organisasi
dan manajemen sesuai dengan keadaan yang berlaku, yaitu :
- Tahun 1959 s/d. 1962 Unit Produksi dari PN Aneka Tanaman VI.
- Tahun 1963 s/d. 1973 bagian dari PNP Wilayah I Sumatera Utara.
- Mulai taggal 01 Agustus 1974 menjadi salah satu Kebun dari PT.Perkebunan VIII yang
berkedudukan di JL. Kartini No.23 Medan.
b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11/1996 tanggal 14 Pebruari 1996 dan Surat
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 165/KMK.016/1996, tanggal 11 Maret 1996, Seluruh
PTP yang ada di Indonesia diadakan Konsolidasi Ex. PTP. VIII dan PTP lainnya yang ada di
Sumbar/Jambi menjadi PTP. Nusantara VI (Persero).
II. DATA GEOGRAFIS
a. Elevasi/Tinggi dari Permukaan Laut.
- Posisi/Letak Kebun : 1º46,978º LS s/d. 101º 16,856º BT
- Posisi/Letak Pabrik : 1º49’22” S 101º 15’28” E
- Elevasi Pabrik : 1.430 m
- Elevasi Kebun terendah : 1.401 m
- Elevasi Kebun tertinggi : 1.715 m
b. Iklim/Cuaca.
- Curah Hujan setahun rata-rata : 2.000 mm
- Hari Hujan setahun rata-rata : 200 Hari
- Sinar Matahari setahun rata-rata : 6 Jam/hari
- Suhu Udara antara 17º - 23º C suhu minimum 5º C
- Kelembaban Nisbi/RH antara 70 - 95 %
c. Jenis Tanah
- Jenis tanah dominan : Jenis Andosol
III. AREAL HAK GUNA USAHA (HGU)
Sertifikat HGU No. 2 tanggal 08 Mei 2002
a. Luas lahan yang ditanami.
- Tanaman menghasilkan (RKAP 2013) : 1.977,08 Ha
- Rencana Tanaman Ulang / Compacting : 198,14 Ha
- Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) I : 250,00 Ha
- Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) II : 112,87 Ha
- Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) III : 86,60 Ha
Jumlah Areal teh : 2.624,69 Ha
Luas areal Afd. A : 274,87 Ha
Luas areal Afd. B : 280,12 Ha
Luas areal Afd. C : 308,72 Ha
Luas areal Afd. D : 390,40 Ha
Luas areal Afd. E : 330,59 Ha
Luas areal Afd. F : 356,83 Ha
Luas areal Afd. G : 369,80 Ha
Luas areal Afd. H : 313,36 Ha
Jumlah ( Afd.A s.d H ) : 2.624,69 Ha
b. Luas lahan belum/tidak ditanami.
- Emplasment/Bangunan : 106,13 Ha
- Jurang/Kuburan/Hutan : 220,00 Ha
- Jalan/Jembatan : 56,93 Ha
- Areal Bibitan : 6,85 Ha
Jumlah : 389,91 Ha
c. Luas HGU ( a + b ) : 3.014,60 Ha
Catatan : Peta PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) Unit Usaha Kayu Aro Terlampir.
IV. TEH :
Teh merupakan salah satu komoditi agribisnis & agroindustri yang mempunyai peran yang cukup
pentingdalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Teh merupakan bahan minuman yang disukai
sebagian besar masyarakat Indonesia disamping kopi, susu dan minuman lainnya. Di bidang
ekspor, teh (khususnya teh kering) merupakan komoditi ekspor tradisional Indonesia yang cukup
penting sebagai penghasil devisa di luar minyak dan gas.
Sebagai bahan minuman, teh memiliki nilai lebih dibanding minuman lainnya. Harganya tidak begitu
mahal, dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar gizi dari Jepang dan China, ternyata teh
memiliki kekayaan mineral dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh manusia.
Sumber Berita: www.teraskreasi.com
http://ptpn6.com/berita-unit-usaha-kayo-aro.html#ixzz3fBAZibQt

More Related Content

What's hot

Borneo menggugat-sampul-dan-isi
Borneo menggugat-sampul-dan-isiBorneo menggugat-sampul-dan-isi
Borneo menggugat-sampul-dan-isiAksi SETAPAK
 
Pengadaan tanah-kawasan-industri
Pengadaan tanah-kawasan-industriPengadaan tanah-kawasan-industri
Pengadaan tanah-kawasan-industrimuzakir tombolotutu
 
Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007Raflis Ssi
 
Kaltim Darurat (Korupsi) Energi
Kaltim Darurat (Korupsi) EnergiKaltim Darurat (Korupsi) Energi
Kaltim Darurat (Korupsi) EnergiAsri Nuraeni
 

What's hot (8)

Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Borneo menggugat-sampul-dan-isi
Borneo menggugat-sampul-dan-isiBorneo menggugat-sampul-dan-isi
Borneo menggugat-sampul-dan-isi
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Pengadaan tanah-kawasan-industri
Pengadaan tanah-kawasan-industriPengadaan tanah-kawasan-industri
Pengadaan tanah-kawasan-industri
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007
 
Kaltim Darurat (Korupsi) Energi
Kaltim Darurat (Korupsi) EnergiKaltim Darurat (Korupsi) Energi
Kaltim Darurat (Korupsi) Energi
 
Buku pupuk terdaftar 2016
Buku pupuk terdaftar 2016Buku pupuk terdaftar 2016
Buku pupuk terdaftar 2016
 

SEJARAH PABRIK KAYU ARO

  • 1. sejarah pabrik PTPN6 KAYU ARO Kayu Aro LATAR BELAKANG/SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PABRIK Kebun Kayu Aro dibuka pada tahun 1925 sampai dengan 1928 oleh Perusahaan Belanda yaitu NV. HVA (Namlodse Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam). Penanaman pertama dimulai pada tahun 1929 dan Pabrik Teh didirikan tahun 1932. Sejak mulainya dibuka Teh yang dihasilkan adalah Jenis Teh Hitam (Ortodox). Pada tahun 1959, melalui PP No. 19 Tahun 1959 tentang “Penentuan Perusahaan Pertanian/Perkebunan milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi”, diambil alih Pemerintah Republik Indonesia. Sejak itu berturut-turut Kebun Kayu Aro mengalami perubahan Status/Organisasi dan manajemen sesuai dengan keadaan yang berlaku, yaitu: 1. Tahun 1959 s.d 1962 Unit Produksi dari PN Aneka Tanaman VI. 2. Tahun 1963 s.d 1973 bagian dari PNP Wilayah I Sumatera Utara. 3. Mulai tanggal 01 Agustus 1974 menjadi salah satu Kebun dari PT. Perkebunan VIII yang berkedudukan di Jln. Kartini No. 23 Medan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11/1996 Tanggal 14 Pebruari 1996 dan Surat Keputusan Mentri keuangan RI No. 165/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996, PTP VIII Termasuk Kayu Aro dan PTP Lainnya yang ada di Sumbar/Jambi dikonsilidasi menjadi menjadi PTP Nusantara VI (Persero). Maka terhitung tanggal 11 Maret 1996, Kebun Kayu Aro telah menjadi salah satu Unit Kebun dari PTP Nusantara VI (Persero) yang berkantor pusat di Jalan Zainir Havis No. 1 Kota Baru Jambi. LETAK LOKASI PABRIK 2.1. Letak/Tempat Perusahaan Dan Geografis Kebun Kayu Aro terletak di Desa Bedeng VIII Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi, dengan jarak : 1. Dari Ibu Kota Kabupaten (Sungai Penuh) ± 37 km. 2. Dari Ibu Kota Propinsi (Jambi) ± 452 km. 3. Dari Pelabuan terdekat, Teluk Bayur Padang :  Via Pesisir Selatan ± 325 km.  Via Muara Labuh ± 237 km. Secara geogarfis, Kebun Kayu Aro terletak pada elevasi/tinggi dari permukaan laut antara lain : 1. Posisi/letak kebun : 1046, 9780 LS s/d. 1010 16, 8560 BT 2. Elevasi Pabrik : 1.430 m. Dpl 3. Elevasi Kebun Terendah : 1.401 m. Dpl 4. Elevasi Kebun Tertinggi : 1.715 m. Dpl Di daerah kebun kayu aro, kondisi iklim/cuaca yang terjadi dalam 1 tahun sebagai berikut:
  • 2.  Curah hujan setahun rata-rata : 2.000 mm  Hari hujan setahun rata-rata : 200 Hari  Sinar Matahari setahun rata-rata : 6 Jam/Hari  Suhu Udara antara 170 - 230 dan suhu minimum 50 C  Kelembaban Nisbi/RH antara 70 - 95% Jenis tanah yang dominan di daerah kayu aro adalah memiliki jenis tanah Andosol. 2.2. Areal Hak Guna Usaha (HGU) Berdasarkan Sertifikat HGU No. 2 tanggal 08 Mei 2002, Kebun kayu aro memiliki Areal/lahan yang telah ditanami dan belum/tidak ditanami antara lain : A. Areal/Lahan yang ditanami  Tanaman menghasilkan (RKAP 2009) : 2.338,65 Ha  Tanaman Non Produktif : 94,04 Ha  Rencana Tanaman Ulang/Compacting : 114,00 Ha  Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) : 78,00 Ha Jumlah Areal/Lahan Teh : 2.624,69 Ha Areal/Lahan Teh tersebut terbagi dalam beberapa bagian Afdeling :  Areal/Lahan Afd. A : 274,87 Ha  Areal/Lahan Afd. B : 280,12 Ha  Areal/Lahan Afd. C : 308,72 Ha  Areal/Lahan Afd. D : 390,40 Ha  Areal/Lahan Afd. E : 330,59 Ha  Areal/Lahan Afd. F : 356,83 Ha  Areal/Lahan Afd. G : 369,80 Ha  Areal/Lahan Afd. H : 313,36 Ha Jumlah (Afd. A s.d H) : 2.624, 69 Ha Areal/Lahan belum/tidak ditanami.  Emplasment/Bangunan : 105,77 Ha  Jurang/Kuburan/Hutan : 227,21 Ha  Jalan/Jembatan : 56,93 Ha Jumlah : 389,91 Ha Maka jumlah areal/lahan kebun kayu aro = 3.014,60 Ha I. SEJARAH RINGKAS a. Kebun/Unit Usaha Kayu Aro dibuka pada tahun 1925 sampai dengan 1928 oleh Perusahaan Belanda yaitu NV. HVA (Namlodse Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam). Penanaman pertama dimulai pada tahun 1929 dan Pabrik Teh didirikan tahun 1932.Sejak mulai dibuka, Teh yang dihasilkan adalah jenis Teh Hitam (Ortodoks). Pada tahun 1959, melalui PP No. 19 Tahun 1959 tentang " Penentuan Perusahaan Pertanian/Perkebunan milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi ", diambil alih Pemerintah Republik Indonesia.
  • 3. Sejak itu berturut-turut Kebun/Unit Usaha Kayu Aro mengalami perubahan Status/Organisasi dan manajemen sesuai dengan keadaan yang berlaku, yaitu : - Tahun 1959 s/d. 1962 Unit Produksi dari PN Aneka Tanaman VI. - Tahun 1963 s/d. 1973 bagian dari PNP Wilayah I Sumatera Utara. - Mulai taggal 01 Agustus 1974 menjadi salah satu Kebun dari PT.Perkebunan VIII yang berkedudukan di JL. Kartini No.23 Medan. b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11/1996 tanggal 14 Pebruari 1996 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 165/KMK.016/1996, tanggal 11 Maret 1996, Seluruh PTP yang ada di Indonesia diadakan Konsolidasi Ex. PTP. VIII dan PTP lainnya yang ada di Sumbar/Jambi menjadi PTP. Nusantara VI (Persero). II. DATA GEOGRAFIS a. Elevasi/Tinggi dari Permukaan Laut. - Posisi/Letak Kebun : 1º46,978º LS s/d. 101º 16,856º BT - Posisi/Letak Pabrik : 1º49’22” S 101º 15’28” E - Elevasi Pabrik : 1.430 m - Elevasi Kebun terendah : 1.401 m - Elevasi Kebun tertinggi : 1.715 m b. Iklim/Cuaca. - Curah Hujan setahun rata-rata : 2.000 mm - Hari Hujan setahun rata-rata : 200 Hari - Sinar Matahari setahun rata-rata : 6 Jam/hari - Suhu Udara antara 17º - 23º C suhu minimum 5º C - Kelembaban Nisbi/RH antara 70 - 95 % c. Jenis Tanah - Jenis tanah dominan : Jenis Andosol III. AREAL HAK GUNA USAHA (HGU) Sertifikat HGU No. 2 tanggal 08 Mei 2002 a. Luas lahan yang ditanami. - Tanaman menghasilkan (RKAP 2013) : 1.977,08 Ha - Rencana Tanaman Ulang / Compacting : 198,14 Ha - Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) I : 250,00 Ha - Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) II : 112,87 Ha - Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) III : 86,60 Ha Jumlah Areal teh : 2.624,69 Ha Luas areal Afd. A : 274,87 Ha Luas areal Afd. B : 280,12 Ha Luas areal Afd. C : 308,72 Ha Luas areal Afd. D : 390,40 Ha Luas areal Afd. E : 330,59 Ha Luas areal Afd. F : 356,83 Ha Luas areal Afd. G : 369,80 Ha Luas areal Afd. H : 313,36 Ha Jumlah ( Afd.A s.d H ) : 2.624,69 Ha b. Luas lahan belum/tidak ditanami. - Emplasment/Bangunan : 106,13 Ha - Jurang/Kuburan/Hutan : 220,00 Ha - Jalan/Jembatan : 56,93 Ha - Areal Bibitan : 6,85 Ha Jumlah : 389,91 Ha
  • 4. c. Luas HGU ( a + b ) : 3.014,60 Ha Catatan : Peta PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) Unit Usaha Kayu Aro Terlampir. IV. TEH : Teh merupakan salah satu komoditi agribisnis & agroindustri yang mempunyai peran yang cukup pentingdalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Teh merupakan bahan minuman yang disukai sebagian besar masyarakat Indonesia disamping kopi, susu dan minuman lainnya. Di bidang ekspor, teh (khususnya teh kering) merupakan komoditi ekspor tradisional Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa di luar minyak dan gas. Sebagai bahan minuman, teh memiliki nilai lebih dibanding minuman lainnya. Harganya tidak begitu mahal, dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar gizi dari Jepang dan China, ternyata teh memiliki kekayaan mineral dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh manusia. Sumber Berita: www.teraskreasi.com http://ptpn6.com/berita-unit-usaha-kayo-aro.html#ixzz3fBAZibQt