Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan meliputi status kesehatan ibu, status gizi, gaya hidup, dan faktor-faktor psikologis. Status kesehatan dan gizi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan janin, sementara gaya hidup sehat dan dukungan keluarga dapat meminimalkan stres.
2. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan
kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual.
Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan
status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa
terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud
dan ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan
untukmemahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal
dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti
Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya,dimana
perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin
dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang
berhubungandengan fisik ibu sebelum dan selama hamil.
3. 1. Faktor Fisik
Status Kesehatan
Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan.
Kesehatan ibu
selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan memengaruhi tumbuh
kembang
zigot, embrio dan janin.
Status Kesehatan ibu Hamil dipengaruhi oleh :
1. Faktor Usia
Usia Reproduksi sehat adalah 25-35 tahun,jika kehamilan terjadi pada usia
kurang
atau lebih dari usia Produktif maka harus lebih di waspadai.
2. Status Kesehatan
a. Penyakit Komplikasi Langsung pada kehamilan : Hyperemesis
Gravudarum,
Eklampsi,Gemeli,Serotinus,Perdarahan Ante Partum,Kelainan Letak.
b. Penyakit Komplikasi tidak langsung pada kehamilan : Penyakit
jantung,Infeksi
kandung kemih,Penyakit Ginjal,TBC,syaraf,dll
4. 2. Status Gizi
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanitamemerlukan berbagai unsur
gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil.
Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat
memberikannya. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang
dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup.
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa
kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan
janinnya. Ibu dapat menderita anemia,sehingga suplai darah yang mengantarkan
oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Di lain pihak kelebihan makanan pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga
terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan
kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyakmengkonsumsi makanan kaya
serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati
seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi
garam atau makanan yang terlalu asin.
5. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalahsebagai berikut :
a. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asamfolat pada masa pre dan perikonsepsi
menurunkan resikokerusakan otak, kelainan neural, spina bifida dananencepalus, baik pada
ibu hamil yang normal maupun beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel
darah merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta. Minimal pemberian
suplemen asamfolat dimulai dari dua bulan sebelum konsepsi dan berlanjuthingga tiga bulan
pertama kehamilan. Dosis pemberianasam folat untuk preventif adalah 500 mikrogram atau 0,5-
0,8 mg, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resikoadalah 4 mg/har
b.Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan padatinggi protein saja tetapi pada susunan gizi
seimbang energidan juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan
kematian perinatal. Kebutuhan ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh
kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu
C. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910
gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk
ibu hamil
6. .
d. Zat besi (Fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk
membangun cadangan besi,sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi
mengandung FeSO4320 mg (zat besi 30 mg), minimal90 tablet selama hamil. Dasar
pemberian zat besi adalahadanya perubahan volume darah atau hydranemia(peningkatan sel
darah merah 20- 30% sedangkan peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknyatidak
diminum bersama teh a tau kopi karena mengandungtannin atau pitat yang menghambat
penyerapan zat besi.
e. Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi.Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500
mgsehari.
f. Pemberian suplemen vitamin
terutama pada kelompok beresiko penyaikt seksual (IMS) dan ibu hamil yang rentan
terhadap
penyakit.
g. Pemberian yodium pada daerah dengan endemik kretinisme.
h.Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc,magnesium, dan minyak ikan selama
hamil.
7. Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil per hari
Kalori (kal) 2500 2780
Protein (gram) 60 72
Kalsium (gram) 0,8 1,5
Ferum/FE (mg) 12 15
Vitamin A (IU) 5000 5200
Vitamin D (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 70 80
Vitamin D (SI) 2,2 2,5
Riboflavin 15 18
Asam Nikotin 600
8. Kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20%
dari berat badan ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan sela
ma hamil adalah sebagai berikut:
Usia kehamilan Kenaikan BB Faktor kenaikan BB
Trimester I ± 1 kg Hampir seluruhnya merupakan
Kenaikan BB ibu
Trimester II ± 3 kg 60 % dikarenakan pertumbuhan
Jaringan Ibu
Trimester III ± 6 kg 60 % dikarenakan pertumbuhan
Jaringan Janin. Timbunan lemak
pada ibu ± 3 kg
9. Penilaian Status Gizi:
1.Berat badan dilihat dari Quetelet atau body mass index.Ibu hamil
dengan berat badan dibawah normal seringdihubungkan dengan
abnormalitas kehamilan, berat badan lahirrendah. Indikator untuk penilaian
indexs masa tubuh adalah
10. .
Contoh Perhitungan Berat Badan Ideal dengan IMT
Misalkan ada seseorang dengan tinggi 165 cm memiliki berat badan 73 kg. Apabila kita ingin
menghitung IMT orangtersebut, maka berikut ini adalah proses penghitungannya.Berat Badan
= 67 kg;Tinggi Badan = 165 cm = 1,65 m;IMT = Berat Badan / (Tinggi Badan x Tinggi Badan)
= 67 / (1,65x 1,65)
IMT = 24,6
Setelah memasukkan nilai berat dan tingginya,didapat indeks massa tubuh orang tersebut
sebesar 24,6. Dengandemikian kita bisa mengatakan bahwa orang tersebut memiliki berat
badan ideal karena nilai IMTnya berada di antara 18,5 dan24,9 (lihat tabel di atas)
11. .
2.Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Standar minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada wanita dewasa atau usia
reproduksi adalah
23,5 cm. Jika ukuranLILA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang Energi
Kronis
(KEK).
3. Kadar hemoglobin (HB)
Konsentrasi hemoglobin di bawah 5g/dl meningkatkan resiko kematian secara signifikan
pada ibu dan bayi oleh karena efek hipoksia dan anemia pada sistem kardiovaskuler.
Definisianemia yang direkomendasikan Centers and Prevention adalah kadar hemoglobin atau
hematokrit yang diukur dibawah persentil 5 dari nilai normal wanita hamil. Kehamilan
trimester I kadarhemoglobin 11g/dl, trimester II kadar hemoglobin 10,5g/dl sedangkan untuk
trimester III hemoglobin 11g/dl.
12. Akibat Kurang gizi pada ibu hamil
Kekurang gizi pada kehamilan akan menimbulkan masalah baik pada ibu atau
pada janin.
Terhadap ibu Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi antara lain: perdarahan, anemia dan lain-lain.
Terhadap persalinan Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan
dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (
premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
Tehadap janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran,ab
ortus, bayi lahir mati, kematian neonatal
13. 2. Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang ternyata ada beberapa
gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang,
bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain. Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan
bayi yang dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
A. Substance abuse (Penyalah gunaan Obat)
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinyakehamilan atau membahayakan bayi
dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur, misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes,
mintalah nasihat dokter saat memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal
kehamilan,namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka panjang pada janin. Hindari obat-
obatan yang diduga membahayakan
b.Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiridan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen
dan racun yangdihisap melalui rokok bisa ditransfer melalui plasenta ke dalamtubuh bayi. Pada ibu hamil
dengan perokok berat kita haruswaspada akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR bahkan
kematian janin.
c.Hamil di luar nikah
kehamilan tidak diharapkanJika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akansangat membenci
kehamilannya, sehingga tidak ada keinginanuntuk melakukan hal-hal positif yang akan
meningkatkankesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanyakeguguran, premature dan
kematian janin. Pada kehamilan di luarnikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum
siapdalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayi juga perlu diwaspadai agar tidak
14. 2.2.Faktor-faktor Psikologis yang Memengaruhi Kehamilan
1. Stresor Internal dan Eksternal
Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari
diri ibu sendiri. Adanya beban psikologisyang ditanggung oleh ibu
dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat
ketika bayi lahir Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan
kepribadian yangtidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami
olehibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atauorang yang
terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidakdiharapkan. Oleh karena itu,
pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan.Faktor internal
stress bersumber dari diri sendiri. Stressor individual dapat timbul dari tuntutan
pekerjaan atau beban yangterlalu berat, kondisi keuangan, ketidakpuasan
dengan fisik tubuh, penyakit yang dialami, masa pubertas, karakteristik atau
sifat yang dimiliki, dsb.
Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya
masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan
dari lingkungan (responnegative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5
kali), danmasih banyak kasus yang lain
15. 2. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat
fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukanadaptasi pada setiap perubahan
yang terjadi dimana sumber stressterbesar terjadi dalam rangka melakukan
adaptasi terhadap kondisitertentu.Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat
membutuhkandukungan yang intensif dari keluarga dengan
cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
3. Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas
dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien
yang mengalami riwayat ini, tenagakesehatan harus lebih maksimal dalam
menempatkan diri sebagaiteman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat
bersandar bagiklien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini
biasanyatumbuh dengan kepribadian yang tertutup
16. 4. Partner Abuse
Merupakan kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan sangat
berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan tersebut dapat berupa :
1.Kekerasan emosional,
Tindakan pencemoohan, penguncilan, tidak diberi nafkahserta tindakan-tindakan lain yang
bertujuan untuk merendahkanmartabat ibu hamil dan melantarkan atau mengabdikankepentinganya
yang dilakukan pasangan ibu hamil. Contohnyasaja ibu hamil diluar nikah karena suatu sebab
makakeberadaanya tidak diinginkan sering di cemooh ataupundikucilkan pasangan ibu hamil. Najman
et al (1991)menemukan bahwa kecemasan postpartum dan depresi lebih banyak terjadi pada
kehamilan yang tidak di rencanakan atautidak diharapkan.
2.Kekerasan psikologis,
Seperti seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh,dimarahi tanpa sebab yang pasti membuat ibu
hamil selalu bersalah, memojokan posisinya dalam rumah tangga, ibu hamil menanggung beban
keluarga, tingkah laku suami yang buruk(pemabuk, penjudi, pemarah ).
3.Kekerasan Seksual sehingga dapat terjadi rasa nyeri dan traumaatau fisik,
4.Kekerasan fisik Berupa tindakan seperti pemukulan, penyiksaan, dibebani kerja berat. Kekerasan
yang terjadi sekitar 7-11% dari wanita yanghamil
17. 3 .Faktor-faktor Lingkungan, Sosial Budaya,dan Ekonomi
yangMemengaruhi Kehamilan
1. Kebiasaan dan Adat Istiadat
asal jangan yang merugikan Kesehatan dan melanggar norma agama
kebiasaan atau adat istiadat seperti : kenduri 7 bulanan,tidak boleh
membunuh
binatang,membawa gunting jika berpergian, tidak boleh minum es, dll
2. Fasilitas Kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangatmenguntungkan
kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi diniterhadap kemungkinan
adanya penyulit akan lebih tepat, sehinggalangkah antisipatif akan lebih cepat
diambil. Fasilitas kesehatan inisangat menentukan atau berpengaruh terhadap
upaya penurunan angkakesehatan ibu (AKI).
18. .
3. Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social
ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan
psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan terpenuhi dengan baik karena
nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara
psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
setelah bayinya lahir. Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan
mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi
ekonomi yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah
pemenuhan kebutuhan primer.
19. .
4. Pendidikan
Semakin tinggi Pendidikan ibu hamil akan semakin mudah untuk memahami informasi
Kesehatan yang diberikan oleh petugas Kesehatan,demikian juga terhadap minat untuk
mencari Informasi seputar kehamilan dan persalinan
5. Pekerjaan
Pekerjaan terkadang lebih merepotkan bagi ibu hamil namun ada juga yang tetap
merasa enjoi dengan kehamilan nya meskipun dia tetap bekerja, hanyan saja perlu
lebih hati-hati dan menjaga waktu untuk lebih banyak rileks.