This document discusses several key concepts for road geometric design including:
1. Superelevation is the banking of curves to counteract centrifugal forces on vehicles traveling through curves at a design speed. Maximum superelevation rates are 4-10%.
2. Centrifugal force increases with speed and decreases with radius of curvature. This force must be balanced by side friction between tires and pavement surface or superelevation.
3. Minimum radius of curvature is calculated based on design speed, maximum superelevation rate, and coefficient of side friction. Tables provide minimum radius values.
4. Several methods distribute superelevation and side friction rates based on radius of curvature and design or
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelabuhan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek penyelenggaraan, pengusahaan, teknis pembangunan, penggunaan, dan luas kegiatan. Pelabuhan dapat berupa umum, khusus, yang diusahakan, tidak diusahakan, alam, buatan, semi alam, ikan, minyak, barang, penumpang, campuran, dan militer.
Perkerasan jalan dirancang berdasarkan jenis kendaraan dan volume lalu lintasnya. Kondisi terberat untuk perkerasan lentur adalah panas tinggi, kecepatan rendah, dan beban berlebih. Perkerasan kaku dilapisi aspal beton untuk mendistribusikan beban ke tanah dasar. Pondasi dan dowel menyalurkan beban, sedangkan flekson memberi fleksibilitas untuk mencegah retak.
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
This document discusses several key concepts for road geometric design including:
1. Superelevation is the banking of curves to counteract centrifugal forces on vehicles traveling through curves at a design speed. Maximum superelevation rates are 4-10%.
2. Centrifugal force increases with speed and decreases with radius of curvature. This force must be balanced by side friction between tires and pavement surface or superelevation.
3. Minimum radius of curvature is calculated based on design speed, maximum superelevation rate, and coefficient of side friction. Tables provide minimum radius values.
4. Several methods distribute superelevation and side friction rates based on radius of curvature and design or
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelabuhan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek penyelenggaraan, pengusahaan, teknis pembangunan, penggunaan, dan luas kegiatan. Pelabuhan dapat berupa umum, khusus, yang diusahakan, tidak diusahakan, alam, buatan, semi alam, ikan, minyak, barang, penumpang, campuran, dan militer.
Perkerasan jalan dirancang berdasarkan jenis kendaraan dan volume lalu lintasnya. Kondisi terberat untuk perkerasan lentur adalah panas tinggi, kecepatan rendah, dan beban berlebih. Perkerasan kaku dilapisi aspal beton untuk mendistribusikan beban ke tanah dasar. Pondasi dan dowel menyalurkan beban, sedangkan flekson memberi fleksibilitas untuk mencegah retak.
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan aktivitas ground handling serta aircraft handling dalam penerbangan. Ground handling bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, ketepatan waktu, dan efisiensi perusahaan sedangkan tujuan utama aircraft handling adalah memastikan muatan dan pesawat tidak rusak selama proses parking dan penerbangan. Dokumen juga menjelaskan aktivitas pemeliharaan, pembersihan, dan persiapan pesawat di darat sebelum lepas landas atau
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penilaian mahasiswa dan pengertian pelabuhan serta jenis-jenisnya, termasuk definisi kapal dan jenis-jenis kapal. Dokumen ini memberikan gambaran mengenai unsur-unsur penting dalam perencanaan pelabuhan seperti penilaian mahasiswa, definisi pelabuhan, jenis pelabuhan, kapal dan jenisnya.
Bab ini membahas perhitungan koordinat pada pemetaan dengan kerangka poligon. Terdapat dua jenis poligon yaitu tertutup dan terbuka. Poligon tertutup digunakan untuk bangunan sedangkan terbuka untuk jalan. Langkah perhitungannya meliputi koreksi sudut, hitung sudut definitif, jarak datar, delta x dan y, hingga koordinat titik poligon.
Jalan terletak di antara desa Blimbing dan Tenglek. Lebarnya 7 meter dengan 2 jalur 2 arah. Lalu lintas tahun 2010 berkisar 1440 kendaraan per hari. Perkerasan menggunakan aspal, batu pecah, dan sirtu dengan tebal masing-masing 7,4 cm, 20 cm, dan 25,6 cm. Perkerasan lentur dengan umur rencana 20 tahun dan LER 393.034. Perkerasan kaku menggunakan pelat beton, LMC, agregat, dan bahu
Dokumen ini membahas tiga layout lapangan terbang. Lapangan terbang dibagi menjadi bagian udara dan darat, dengan gedung terminal sebagai perantara. Terdapat beberapa bagian penting seperti apron untuk parkir pesawat, ATC untuk mengatur lalu lintas udara, terminal untuk penumpang, taxiway untuk menghubungkan landasan pacu dan apron, serta runway untuk lepas landas dan mendarat pesawat. Diberikan contoh layout dari tiga bandara internasional besar.
Kegiatan belajar 1 membahas konstruksi bangunan air dan pengairan, termasuk jenis konstruksi saluran air, tujuan pembuatan bangunan air, dan cara menghitung dimensi saluran. Siswa diajarkan menggambar konstruksi tersebut dengan AutoCAD.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
This document discusses horizontal alignment in road design. It covers minimum radii, horizontal curve types including full circle, spiral-circle-spiral and spiral-spiral. It also discusses superelevation diagrams, stationing, sight distance on curves, and widening on curves. Formulas are provided for determining minimum radii based on design speed, superelevation and side friction. Guidelines are given for maximum superelevation and side friction coefficient. The different elements of a horizontal alignment including tangent runout, superelevation runoff and transition curves are described.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem drainase di lapangan terbang. Sistem drainase terdiri dari drainase permukaan untuk mengalirkan air hujan, dan drainase bawah permukaan untuk mengalirkan air tanah. Drainase permukaan dirancang berdasarkan debit rencana hujan dan mencakup saluran dan inlet. Drainase bawah permukaan menggunakan pipa untuk mengalirkan air dari lapisan tanah di bawah permukaan lapangan.
The document discusses airport pavement design methods, including the Flexible and Rigid pavement types. It describes the layers of surfaces, base, and subbase courses and their functions. It covers the CBR method developed by the US Corps of Engineers for airport pavement design, which considers aircraft wheel loads and pressures. Variables in the CBR method include soil CBR values, aircraft type and traffic, and material specifications. Examples are given for calculating layer thicknesses using the CBR and FAA methods.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan aktivitas ground handling serta aircraft handling dalam penerbangan. Ground handling bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, ketepatan waktu, dan efisiensi perusahaan sedangkan tujuan utama aircraft handling adalah memastikan muatan dan pesawat tidak rusak selama proses parking dan penerbangan. Dokumen juga menjelaskan aktivitas pemeliharaan, pembersihan, dan persiapan pesawat di darat sebelum lepas landas atau
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penilaian mahasiswa dan pengertian pelabuhan serta jenis-jenisnya, termasuk definisi kapal dan jenis-jenis kapal. Dokumen ini memberikan gambaran mengenai unsur-unsur penting dalam perencanaan pelabuhan seperti penilaian mahasiswa, definisi pelabuhan, jenis pelabuhan, kapal dan jenisnya.
Bab ini membahas perhitungan koordinat pada pemetaan dengan kerangka poligon. Terdapat dua jenis poligon yaitu tertutup dan terbuka. Poligon tertutup digunakan untuk bangunan sedangkan terbuka untuk jalan. Langkah perhitungannya meliputi koreksi sudut, hitung sudut definitif, jarak datar, delta x dan y, hingga koordinat titik poligon.
Jalan terletak di antara desa Blimbing dan Tenglek. Lebarnya 7 meter dengan 2 jalur 2 arah. Lalu lintas tahun 2010 berkisar 1440 kendaraan per hari. Perkerasan menggunakan aspal, batu pecah, dan sirtu dengan tebal masing-masing 7,4 cm, 20 cm, dan 25,6 cm. Perkerasan lentur dengan umur rencana 20 tahun dan LER 393.034. Perkerasan kaku menggunakan pelat beton, LMC, agregat, dan bahu
Dokumen ini membahas tiga layout lapangan terbang. Lapangan terbang dibagi menjadi bagian udara dan darat, dengan gedung terminal sebagai perantara. Terdapat beberapa bagian penting seperti apron untuk parkir pesawat, ATC untuk mengatur lalu lintas udara, terminal untuk penumpang, taxiway untuk menghubungkan landasan pacu dan apron, serta runway untuk lepas landas dan mendarat pesawat. Diberikan contoh layout dari tiga bandara internasional besar.
Kegiatan belajar 1 membahas konstruksi bangunan air dan pengairan, termasuk jenis konstruksi saluran air, tujuan pembuatan bangunan air, dan cara menghitung dimensi saluran. Siswa diajarkan menggambar konstruksi tersebut dengan AutoCAD.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
This document discusses horizontal alignment in road design. It covers minimum radii, horizontal curve types including full circle, spiral-circle-spiral and spiral-spiral. It also discusses superelevation diagrams, stationing, sight distance on curves, and widening on curves. Formulas are provided for determining minimum radii based on design speed, superelevation and side friction. Guidelines are given for maximum superelevation and side friction coefficient. The different elements of a horizontal alignment including tangent runout, superelevation runoff and transition curves are described.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem drainase di lapangan terbang. Sistem drainase terdiri dari drainase permukaan untuk mengalirkan air hujan, dan drainase bawah permukaan untuk mengalirkan air tanah. Drainase permukaan dirancang berdasarkan debit rencana hujan dan mencakup saluran dan inlet. Drainase bawah permukaan menggunakan pipa untuk mengalirkan air dari lapisan tanah di bawah permukaan lapangan.
The document discusses airport pavement design methods, including the Flexible and Rigid pavement types. It describes the layers of surfaces, base, and subbase courses and their functions. It covers the CBR method developed by the US Corps of Engineers for airport pavement design, which considers aircraft wheel loads and pressures. Variables in the CBR method include soil CBR values, aircraft type and traffic, and material specifications. Examples are given for calculating layer thicknesses using the CBR and FAA methods.
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...chysar
Bab ini membahas studi pustaka terkait deskripsi bandar udara, karakteristik pesawat terbang, dan perencanaan airside bandar udara seperti apron dan landasan pacu. Fasilitas pokok bandar udara dijelaskan mencakup fasilitas sisi udara dan darat serta peraturan yang berlaku. Permintaan jasa angkutan udara dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan karakteristik sistem transportasi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bandar udara dan operasinya. Mencakup pola pengembangan dan pengelolaan bandar udara, tujuan pembelajaran mata kuliah tersebut, rencana kegiatan mingguan, dan penilaian mahasiswa. Juga membahas tentang perkembangan jasa, karakteristik jasa, paket jasa, dan fungsi-fungsi dasar manajemen.
Dokumen ini membahas rencana tindakan untuk mengurangi masalah kenaikan aras laut di sebuah kota pesisir. Rencana tersebut mencakup tindakan mitigasi seperti mengurangi penggunaan kendaraan dan pembakaran sampah, serta tindakan adaptasi seperti memperbesar saluran air, memperingatkan bencana, memindahkan usaha ke daerah yang lebih tinggi, dan kerja sama medis untuk penyakit baru.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tata letak lapangan untuk proyek jalan layang. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang latar belakang masalah perencanaan tata letak yang efisien dan efektif, tujuan dari perencanaan tata letak, dan beberapa pendekatan tata letak seperti tata letak dengan posisi tetap dan tata letak berorientasi pada proses.
Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005Yusrizal Mahendra
Peraturan ini menetapkan persyaratan teknis pengoperasian fasilitas teknik bandara untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasi penerbangan. Dokumen ini menjelaskan standar kelayakan teknis fasilitas sisi udara, sisi darat, dan peralatan pemeliharaan bandara berdasarkan klasifikasi bandara dan jenis pesawat yang dilayani.
Dokumen tersebut merupakan metode pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan oleh CV. Bina Konstruksi pada tahun 2013. Meliputi pekerjaan persiapan, tanah, perkerasan berbutir dan aspal, serta struktur. Pekerjaan dimulai dari mobilisasi peralatan, pembuatan job mix design, relokasi utilitas, dan berbagai pekerjaan tanah seperti galian dan timbunan. Dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan berbutir dan as
This document discusses various aspects of airport engineering and design. It begins by outlining the history of air transport development in India. It then defines key terms like airport, airfield, aerodrome and describes important airport components such as runways, terminals, taxiways, and control towers. The document also discusses factors that influence airport site selection and layout, including aircraft characteristics, wind patterns, and safety. It provides examples of different types of airports and concludes by covering topics like runway orientation, design, lighting and signage.
Bab 2 Tinjauan Pustaka membahas tentang:
1. Gambaran umum obyek penelitian yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta
2. Pengertian dan klasifikasi bandar udara serta bagian-bagiannya
3. Pengertian terminal udara dan fasilitasnya
4. Tahapan pemodelan transportasi yang terdiri atas bangkitan, sebaran, pemilihan moda, dan pembebanan perjalanan
Dokumen tersebut membahas tentang bandar udara, termasuk definisi, peran, fasilitas, dan prosedur operasional seperti ground handling dan penanganan penumpang.
Dokumen tersebut membahas perencanaan prasarana sisi darat bandara, khususnya daerah terminal. Terdapat beberapa poin penting yaitu zoning daerah terminal berdasarkan fungsi setiap zona, variasi konsep terminal seperti pier, satelit, linier dan transporter, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan bangunan terminal seperti fungsi, konsep arsitektur, dan program ruang yang terdiri dari ruang umum, semi steril, dan steril.
1. Dokumen tersebut berisi daftar istilah-istilah penting yang sering digunakan dalam industri penerbangan beserta penjelasan artinya.
2. Terdapat lebih dari 100 istilah yang dijelaskan mulai dari istilah untuk perusahaan penerbangan, bagian-bagian pesawat, proses keberangkatan dan kedatangan, dokumen penerbangan, hingga istilah-istilah terkait penumpang dan muatan.
3. Ringkasan ini
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, jenis, dan organisasi transportasi udara. Jenis transportasi udara yang dibahas meliputi pesawat terbang, helikopter, dan balon udara. Dokumen ini juga membahas mengenai jenis pesawat berdasarkan penggunaan, mesin penggerak, dan bentuk sayapnya."
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas perencanaan area dan bangunan terminal penumpang bandara, termasuk fungsi, jenis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaannya.
2) Ada beberapa kriteria dasar dalam menentukan konsep bentuk terminal seperti orientasi, jarak tempuh penumpang, dan fleksibilitas untuk berbagai tipe pesawat.
3) Sistem pelayanan dapat berupa terpusat atau ter
Peraturan ini mengatur tentang tanggung jawab dan persyaratan pemindahan pesawat udara yang rusak di bandar udara. Pesawat udara yang rusak harus segera dipindahkan oleh badan usaha angkutan udara atau perusahaan angkutan udara asing. Jika tidak dapat melakukannya, dapat meminta bantuan penyelenggara bandar udara. Pemindahan harus memenuhi persyaratan fasilitas, peralatan, personel, dan prosedur yang tep
Dokumen tersebut merupakan analisis penggunaan landasan pacu di Bandar Udara Internasional El Tari. Bandar udara ini mengalami pertumbuhan lalu lintas yang pesat namun fasilitasnya belum dikembangkan. Tujuan dokumen ini adalah menganalisis penggunaan satu-satunya landasan pacu saat ini dan memprediksi kebutuhannya hingga tahun 2020. Dokumen ini melakukan tinjauan literatur dan menganalisis data lalu lintas
Dokumen tersebut merupakan analisis penggunaan landasan pacu di Bandar Udara Internasional El Tari. Bandar udara ini mengalami pertumbuhan lalu lintas yang pesat namun fasilitasnya belum dikembangkan. Tujuan dokumen ini adalah menganalisis penggunaan satu-satunya landasan pacu saat ini dan memprediksi kebutuhannya hingga tahun 2020. Dokumen ini melakukan tinjauan literatur dan menganalisis data lalu lintas
Bandara merupakan fasilitas untuk lepas landas dan mendaratnya pesawat terbang yang meliputi landasan pacu, apron, dan terminal penumpang beserta fasilitas pendukungnya seperti mengatur lalu lintas udara, bahan bakar, dan penanganan darurat.
Dokumen ini membahas prosedur dan tata niaga udara. Terdapat beberapa prosedur penting seperti prosedur penumpang membeli tiket dan check-in di bandara, serta prosedur pengiriman kargo melalui udara. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar bisnis angkutan udara seperti permintaan dan penawaran jasa angkutan udara, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tarif, pendapatan penumpang,
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bandar udara (disingkat: Bandara) atau Pelabuhan Udara merupakan sebuah
fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang
paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara
besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan
penerbangan maupun bagi penggunanya.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization):
Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan,
instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian
untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah
"lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan
kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara
untuk masyarakat".
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat.
Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran,
pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia /
penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar
udara yg berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di
indonesia bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Kuala
Namu (Medan), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan
(Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi.
1.1.1. Unsur-unsur dalam penyelenggaraan transportasi udara
Bandar Udara (Airport)
Pesawat Udara (Aircraft)
Maskapai Penerbangan (Airlines)
Jalur Penerbangan (Airways)
2. 1.1.2. Fasilitas Pokok Bandar Udara
Fasilitas Sisi Udara
Fasilitas Sisi Darat
Fasilitas Navigasi Penerbangan
Alat Bantu Pendaratan Visual
Komunikasi
1.1.3. Fasilitas Penunjang Bandar Udara
Penginapan / hotel
Penyediaan toko dan restoran
Fasilitas penempatan kendaraan bermotor
Fasilitas perawatan pada umumnya
Fasilitas pergudangan
Fasilitas perbengkelan pesawat udara
Fasilitas hanggar
Fasilitas pengelolaan limbah
Fasilitas Lainnya yang menunjang secara langsung atau tidak langsung
kegiatan Bandar Udara
1.1.4. Fasilitas Sisi Udara
Runway
Taxiway
Apron
Runway Strip
Fasilitas PKP-PK
Marka dan rambu
1.1.5. Fasilitas Sisi Darat (Landside Facility) :
Bangunan terminal penumpang
Bangunan terminal kargo
Bangunan operasi
Menara pengawas lalu lintas udara (ATC tower)
4. Bangunan meteorologi
Bangunan SAR
Jalan masuk (access road)
Depo pengisian bahan bakar pesawat udara
Bangunan administrasi / perkantoran
Marka dan rambu
Gambar tata letak landas pacu 1
5. 1.2. Beberapa Istilah Kebandarudaraan
Airport
Area daratan atau air yang secara regular dipergunakan untuk kegiatan take-
off and landing pesawat udara. Diperlengkapi dengan fasilitas untuk
pendaratan, parkir pesawat, perbaikan pesawat, bongkar muat penumpang
dan barang, dilengkapai dengan fasiltas keamanan dan terminal building
untuk mengakomodasi keperluar penumpang dan barang dan sebagai tempat
perpindahan antar moda transportasi.
Kebandarudaraan
Meliputi segala susuatu yang berkaitan dengan pennyelenggaraan nadar udara
(bandara) dan kegiatan lainnya dalang melaksanakan fungsi sebgaia bandara
dalam menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalulintas
pesawat udara, penumpang, barang dan pos.
Airfield
Area daratan atau air yang dapat dipergunakan untuk kegiatan take-off and
landing pesawat udara. fasilitas untuk pendaratan, parkir pesawat, perbaikan
pesawat dan terminal building untuk mengakomodasi keperluar penumpang
pesawat.
Aerodrom
Area tertentu baik di darat maupun di air (meliputi bangunan sarana-dan
prasarana, instalasi infrastruktur, dan peralatan penunjang) yang
dipergunakan baik sebagian maupun keseluruhannya untuk kedatang,
keberangkatan penumpang dan barang, pergerakan pesawat terbang. Namun
aerodrom belum tentu dipergunakan untuk penerbangan yang terjadwal.
Aerodrom reference point
Letak geografi suatu aerodrom.
Landing area
Bagian dari lapangan terbang yang dipergunakan untuk take off dan landing.
Tidak termasuk terminal area.
Landing strip
6. Bagian yang bebentuk panjang dengan lebar tertentu yang terdiri atas
shoulders dan runway untuk tempat tinggal landas dan mendarat pesawat
terbang.
Taxiway(t/w)
Bagian sisi darat dari aerodrom yang dipergunakan pesawat untuk berpindah
(taxi) dari runway ke apron atau sebaliknya.
Apron
Bagian aerodrom yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk parkir,
menunggu, mengisi bahan bakar, mengangkut dan membongkar muat barang
dan penumpang. Perkerasannya dibangun berdampingan dengan terminal
building.
Holding apron
Bagian dari aerodrom area yang berada didekat ujung landasan yang
dipergunakan oleh pilot untuk pengecekan terakhir dari semua instrumen dan
mesin pesawat sebelum take off. Dipergunakan juga untuk tempat menunggu
sebelum take off.
Holding bay
Area diperuntukkan bagi pesawat untuk melewati pesawat lainnya saat taxi,
atu berhenti saat taxi.
Terminal Building
Bagian dari aeroderom difungsikan untuk memenuhi berbagai keperluan
penumpang dan barang, mulai dari tempat pelaporan ticket, imigrasi,
penjualan ticket, ruang tunggu, cafetaria, penjualan souvenir, informasi,
komunikasi, dan sebaginnya.
Turning area
Bagian dari area di ujung landasan pacu yang dipergunaka oleh pesawat
untuk berputar sebelum take off.
Over run (o/r)
Bagian dari ujung landasan yang dipergunakan untuk mengakomodasi
keperluan pesawat gagal lepas landas. Over run biasanya terbagi 2 (dua) : (i)
Stop way : bagian over run yang lebarnya sama dengan run way dengan
7. diberi perkerasan tertentu, dan (ii) Clear way: bagian over run yang diperlebar
dari stop way, dan biasanya ditanami rumput.
Fillet
Bagian tambahan dari pavement yang disediakan pada persimpangan
runmway atau taxiway untuk menfasilitasi beloknya pesawat terbang agar
tidak tergelincir keluar jalur perkerasan yang ada.
Shoulders
Bagian tepi perkerasan baik sisi kiri kanan maupun muka dan belakang
runway, taxiway dan apron.
Terminal bandar udara atau concourse
pusat urusan penumpang yang datang atau pergi
Curb
tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan
terminal
Parkir kendaraan,
untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi.
8. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Spesifikasi Serta Jenis Pesawat Terbang
Sebalum perencanaan bandar udara ada baiknya mengenal dahulu komponen
–komponen yang terdapat pada landasan lapangan terbang dan bentuk pesat yang
akan diguynakan untuk landas pacu lapangan terbang tersebut.
Ada 2 jenis angkutan udara yaitu :
1. General Aviation : pertanian, penyemprotan hama, instruksional, survai,
pemetaan, dan lain-lain.
2. Air Carrier : penerbangan komersial untuk penumpang oleh perusahaan
penerbangan
Layanan penerbangan ada 2 macam yaitu :
1. Domestic flight: melayani penerbangan antar pulau / antar kota dalam satu
negara
2. International flight: melayani penerbangan antar negara
Jenis (mesin) pesawat :
1. Piston engine aircraft : dijalankan dengan tenaga propeller – mudah sekali dikenali
dari baling-balingnya
2. Turbin power aircraft : pesawat jet; yang masih dikelompokkan lagi dalam:
a. Turbo prop : mesin jet berpropeller dilengkapi turbin seperti F27 (Fokker 27)
b. Turbo jet : tanpa propeller, khusus dari turbinnya
c. Turbo fan : Turbo jet ditambah kipas yang biasanya diletakkan di depan mesin jet
1.2.1. Data perencanaan lapangan terbang
• Ukuran (size)
• Berat (weight)
• Kapasitas (capacity)
• Panjang landasan pacu (runway’s length)
Berat pesawat menentukan :
• tebal perkerasan runway
• tebal perkerasan taxiway
9. • tebal perkerasan apron
• panjang runway untuk take off
• panjang runway untuk landing
Tampak Depan
Bentangan sayap dan panjang badan pesawat mempengaruhi :
• ukuran apron
• ukuran hanggar
• susunan gedung-gedung terminal
• lebar landasan pacu
• lebar landasan hubung
• jarak landasan pacu – landasan hubung
• jari-jari manuver
Airport System
Airport System adalah keseluruhan dari segala sesuatu yang ada di pelabuhan udara.
Sistem ini terdiri atas:
• Land side : urusan daratan di airport
• Air side : urusan penerbangan di airport
• En route : penerbangan di angkasa; jadi bukan bagian dari airport lagi
Komponen Berat Pesawat :
Berat Kosong Operasi (Operating Weight Empty)
Adalah berat seluruh pesawat termasuk awak pesawat (tidak termasuk
payload dan bahan bakar)
10. Berat Muatan (Payload)
Adalah berat seluruh muatan yang menghasilkan pendapatan
seperti penumpang, bagasi, surat-surat dan barang muatan lainnya
Berat Bahan Bakar Kosong (Zero Fuel Weight)
Adalah berat yang mana di atas batas berat itu tambahan berat haruslah
berupa bahan bakar. Saat pesawat miring ke samping, cairan bahan bakar
tidak terkumpul ke satu sisi.
Muatan Struktur Maksimum (Maximum Structural Payload)
Adalah beban maksimum yang boleh (diizinkan) diangkut pesawat terbang,
baik berupa penumpang, barang muatan, atau gabungan keduanya.
Muatan Maksimum (Maximum Payload)
Biasanya lebih kecil dari Maximum Structural Payload (mengingat susunan/
batasan ruangan)
Maximum Structural Landing Weight (Bobot Pendaratan Struktur
Maksimum)
Bobot ini adalah kemampuan struktur pesawat dalam pendaratan.
Maximum Structural Take Off Weight (Bobot Lepas Landas Struktur
Maksimum) :
Bobot maksimum yang diperbolehkan pada saat lepas landas.
14. 1.2.3. Landas Pacu (Runway)
Runway adalah jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk
mendarat (landing) atau lepas landas (take off). Menurut Horonjeff (1994) sistem
runway di suatu bandara terdiri dari perkerasan struktur, bahu landasan (shoulder),
bantal hembusan (blast pad), dan daerah aman runway (runway end safety area)
(lihat Gambar 2.4). Uraian dari system runway adalah sebagai berikut:
1. Perkerasan struktur mendukung pesawat sehubungan dengan beban struktur,
kemampuan manuver, kendali, stabilitas dan kriteria dimensi dan operasi lainnya.
2. Bahu landasan (shoulder) yang terletak berdekatan dengan pinggir perkerasan
struktur menahan erosi hembusan jet dan menampung peralatan untuk
pemeliharaan dan keadaan darurat.
15. 3. Bantal hembusan (blast pad) adalah suatu daerah yang dirancang untuk
mencegah erosi permukaan yang berdekatan dengan ujung-ujung runway yang
menerima hembusan jet yang terus-menerus atau yang berulang. ICAO
menetapkan panjang bantal hembusan 100 feet (30 m), namun dari pengalaman
untuk pesawat-pesawat transport sebaiknya 200 feet (60 m), kecuali untuk
pesawat berbadan lebar panjang bantal hembusan yang dibutuhkan 400 feet (120
m). Lebar bantal hembusan harus mencakup baik lebar runway maupun bahu
landasan (Horonjeff , 1994).
4. Daerah aman runway (runway end safety area) adalah daerah yang bersih tanpa
benda-benda yang mengganggu, diberi drainase, rata dan mencakup perkerasan
struktur, bahu landasan, bantal hembusan dan daerah perhentian, apabila
disediakan. Daerah ini selain harus mampu untuk mendukung peralatan
pemeliharaan dan dalam keadaan darurat juga harus mampu mendukung pesawat
seandainya pesawat karena sesuatu hal keluar dari landasan.
1.2.4. Konfigurasi Runway
Terdapat banyak konfigurasi runway. Kebanyakan merupakan kombinasi dari
onfigurasi dasar. Bentuk-bentuk runway dapat dilihat pada Gambar 2.5. Adapun
uraian beberapa bentuk dari konfigurasi dasar runway (Horonjeff, 1994) adalah
sebagai berikut:
16. • Runway tunggal
Konfigurasi ini merupakan konfigurasi yang paling sederhana. Kapasitas runway
jenis ini dalam kondisi VFR berkisar diantara 50 sampai 100 operasi per jam,
sedangkan dalam kondisi IFR kapasitasnya berkurang menjadi 50 sampai 70 operasi,
tergantung pada komposisi campuran pesawat terbang dan alat-alat bantu navigasi
yang tersedia.
Kondisi VFR (Visual Flight Rules) adalah kondisi penerbangan dengan keadaan
cuaca yang sedemikian rupa sehingga pesawat terbang dapat mempertahankan jarak
pisah yang aman dengan cara-cara visual. Sedangkan kondisi IFR (Instrument Flight
Rules) adalah kondisi penerbangan apabila jarak penglihatan atau batas penglihatan
berada dibawah yang ditentukan oleh VFR. Dalam kondisi-kondisi IFR jarak pisah
yang aman di antara pesawat merupakan tanggung jawab petugas pengendali lalu
lintas udara, sementara dalam kondisi VFR hal itu merupakan tanggung jawab
penerbang. Jadi dalam kondisi-kondisi VFR, pengendalian lalu lintas udara adalah
sangat kecil, dan pesawat terbang diizinkan terbang atas dasar prinsip “melihat dan
dilihat”.
17. • Runway sejajar
Kapasitas sistem ini sangat tergantung pada jumlah runway dan jarak
diantaranya. Untuk runway sejajar berjarak rapat, menengah dan renggang
kapasitasnya per jam dapat bervariasi di antara 100 sampai 200 operasi dalam
kondisi-kondisi VFR, tergantung pada komposisi campuran pesawat terbang.
Sedangkan dalam kondisi IFR kapasitas per jam untuk yang berjarak rapat berkisar
di antara 50 sampai 60 operasi, tergantung pada komposisi campuran pesawat
terbang. Untuk runway sejajar yang berjarak menengah kapasitas per jam berkisar
antara 60 sampai 75 operasi dan untuk yang berjarak renggang antara 100 sampai
125 operasi per jam.
• Runway dua jalur
Runway dua jalur dapat menampung lalu lintas paling sedikit 70 persen lebih
banyak dari runway tunggal dalam kondisi VFR dan kira-kira 60 persen lebih banyak
dari runway tunggal dalam kondisi IFR.
18. • Runway bersilangan
Kapasitas runway yang bersilangan sangat tergantung pada letak persilangannya
dan pada cara pengoperasian runway yang disebut strategi (lepas landas atau
mendarat). Makin jauh letak titik silang dari ujung lepas landas runway dan ambang
(threshold) pendaratan, kapasitasnya makin rendah.
Kapasitas tertinggi dicapai apabila titik silang terletak dekat dengan ujung lepas
landas dan ambang pendaratan (Gambar 1.16). Untuk strategi yang diperlihatkan
pada Gambar 1.17 kapasitas per jam adalah 60 sampai 70 operasi dalam kondisi IFR
dan 70 sampai 175 operasi dalam kondisi VFR yang tergantung pada campuran
pesawat. Untuk strategi yang diperlihatkan pada Gambar 1.18, kapasitas per jam
dalam kondisi IFR adalah 45 sampai 60 operasi dan dalam kondisi VFR dari 60
sampai 100 operasi. Untuk strategi yang diperlihatkan pada
Gambar 1.19, kapasitas per jam dalam kondisi IFR adalah 40 sampai 60 operasi dan
dalamkondisi VFR dari 50 sampai 100 operasi.
• Runway V terbuka
Runway V terbuka merupakan runway yang arahnya memencar (divergen) tetapi
tidak berpotongan. Strategi yang menghasilkan kapasitas tertinggi adalah apabila
19. operasi penerbangan dilakukan menjauhi V (Gambar 1.20). Dalam kondisi IFR,
kapasitas per jam untuk strategi ini berkisar antara 50 sampai 80 operasi tergantung
pada campuran pesawat terbang, dan dalam kondisi VFR antara 60 sampai 180
operasi. Apabila operasi penerbangan dilakukan menuju V (Gambar 1.21),
kapasitasnya berkurang menjadi 50 atau 60 dalam kondisi IFR dan antara 50 sampai
100 dalam VFR.
20. BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Landas pacu adalah sepetak lahan yang digunakan oleh pesawat terbang
untuk lepas landas atau pendaratan yang dapat berupa aspal atau rumput. Dalam
bahasa Inggris disebut runway.
Nama landas pacu diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan
terdekat, contoh: 36 untuk landas pacu yang mengarah ke 360 derajat (utara). Karena
sebuah landas pacu bisa dipakai dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18.
Contoh: landas pacu 09/27.
Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau
kerikil, bahkan benda benda asing lainnya yang akan membahayakan keselamatan
penerbangan (dalam dunia penerbangan, benda asing tersebut dikenal sebagai FOD).
Banyak Macam konfigurasi landas pacu, sebagian konfigurasi adalah kombinasi dari
konfigurasi dasar. Konfigurasi dasar adalah:
Landasan Pacu Tunggal
Landasan Pacu Pararel
Landasan Pacu Jalur Ganda
Landasan Pacu Silang
Landasan Pacu V Terbuka
B. SARAN
Adapun saran saya adalah agar Makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.