Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas, yang mencakup pengertian transportasi dan lalu lintas, permasalahan-permasalahan lalu lintas, komponen-komponen yang terlibat dalam sistem lalu lintas, serta perencanaan dan bentuk rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
Dokumen ini membahas latar belakang dan lingkup Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). MKJI dikembangkan untuk mengatasi kekurangan penggunaan manual kapasitas barat di Indonesia. Proyek MKJI melakukan survei di 147 lokasi perkotaan dan 128 lokasi luar kota untuk mengumpulkan data perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Tujuan MKJI adalah menyediakan pedoman kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas, yang mencakup pengertian transportasi dan lalu lintas, permasalahan-permasalahan lalu lintas, komponen-komponen yang terlibat dalam sistem lalu lintas, serta perencanaan dan bentuk rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
Dokumen ini membahas latar belakang dan lingkup Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). MKJI dikembangkan untuk mengatasi kekurangan penggunaan manual kapasitas barat di Indonesia. Proyek MKJI melakukan survei di 147 lokasi perkotaan dan 128 lokasi luar kota untuk mengumpulkan data perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Tujuan MKJI adalah menyediakan pedoman kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Sistem transportasi merupakan keterkaitan antara penumpang, barang, sarana dan prasarana dalam perpindahan orang dan barang. Sistem ini dipengaruhi oleh tata guna lahan dan bertujuan untuk mencapai transportasi yang optimal, aman, nyaman dan efisien. Terdapat berbagai jenis transportasi darat, laut dan udara yang digunakan sesuai dengan tujuan perjalanan.
Dokumen ini membahas ketentuan perhitungan kapasitas Simpang APILL untuk perencanaan dan evaluasi kinerja lalu lintas, mencakup penetapan waktu isyarat, kapasitas, dan kinerja lalu lintas seperti derajat kejenuhan, tundaan, panjang antrian, dan rasio kendaraan berhenti untuk Simpang APILL 3 dan 4 lengan di perkotaan dan semi perkotaan. Acuan yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Dokumen ini membahas metodologi perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode Kapasitas Simpang Bersinyal (MKJI) yang mempertimbangkan geometri simpang, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan faktor-faktor lainnya untuk menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan lalu lintas. MKJI digunakan untuk mengevalu
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Kapasitas jalan merupakan jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati ruas jalan dalam periode waktu tertentu dengan kondisi jalan dan lalu lintas normal. Kapasitas dipengaruhi oleh lebar jalan, pemisahan arah, gangguan samping, dan ukuran kota. Ada berbagai jenis kapasitas seperti kapasitas dasar, rencana, dan yang mungkin.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode survey transportasi, meliputi survey arus lalu lintas di ruas dan simpang, survey kapasitas, survey kecepatan, serta persiapan dan peralatan yang diperlukan. Metode-metode survey dirancang untuk mengumpulkan data transportasi yang akurat guna pengambilan keputusan perencanaan.
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Simpang bersinyal adalah simpang jalan raya yang diatur menggunakan lampu isyarat. Lampu APILL menggunakan 3 warna (hijau, kuning, merah) untuk mengatur lalu lintas. Pengaturan fase dan warna lampu bertujuan mengurangi kemacetan dan kecelakaan dengan memisahkan titik konflik lalu lintas. Jumlah fase disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di setiap pendekat.
Perencanaan transportasi bertujuan mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak dengan aman, nyaman dan murah. Sistem transportasi terdiri dari sistem kegiatan, jaringan, dan pergerakan lalu lintas yang saling terkait. Kebutuhan transportasi berasal dari interaksi aktivitas sosial dan ekonomi. Tata guna lahan dan transportasi saling mempengaruhi, di mana peningkatan aksesibilitas dapat mengubah penggunaan
Dokumen tersebut membahas tentang penampang melintang jalan yang meliputi bagian-bagian utama jalan seperti jalur lalu lintas, lajur lalu lintas, bahu jalan, trotoar, dan median. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam menunjang lalu lintas dan drainase jalan. Dokumen juga menjelaskan lebar dan kemiringan masing-masing bagian sesuai dengan fungsinya.
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar gambar konstruksi bangunan jalan dan jembatan. Mencakup definisi jalan raya, bagian-bagian jalan seperti lebar jalur, bahu, dan drainase. Jenis-jenis perkerasan jalan serta istilah yang terkait dengan perencanaan jalan seperti ruang jalan, jalur lalu lintas, dan bahu jalan."
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
Dokumen ini membahas tentang tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota yang meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keseragaman dalam merencanaan geometrik jalan agar menghasilkan geometrik jalan yang memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Dokumen ini memberikan panduan tentang klasifikasi jalan, kriteria perencanaan, bagian-bagian
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat, metode penentuan koordinat, tinggi dan beda tinggi, serta metode pengukuran beda tinggi menggunakan alat ukur tanah seperti teodolit, altimeter, dan waterpassing."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan transportasi dan sistem jaringan jalan. Ia menjelaskan tentang pengelompokan sistem jaringan jalan berdasarkan status, fungsi, dan kelasnya. Dokumen juga menjelaskan tentang sistem hirarki jalan menurut fungsinya seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal baik untuk sistem primer maupun sekunder. Selanjutnya dijelaskan tentang persyaratan teknis dari m
1. Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan belajar mengajar (RKBM) mata kuliah Rekayasa Lalulintas yang membahas tentang jalinan dan bundaran menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). 2. Materi yang dibahas meliputi pengertian jalinan tunggal dan bundaran, tujuan, tipe, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan rumus-rumus perhitungannya menurut MKJI. 3
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan raya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lalu lintas, topografi, kapasitas, keamanan, dan analisis biaya-manfaat.
2) Standar perencanaan geometri jalan raya mencakup ketentuan dasar, jarak pandang, dan penampang melintang jalan.
3) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas yang mencakup pengertian, komponen, analisis tingkat pelayanan jalan, geometri jalan, dan penampang jalan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sistem transportasi untuk menghasilkan pergerakan manusia dan barang secara aman dan efisien."
Sistem transportasi merupakan keterkaitan antara penumpang, barang, sarana dan prasarana dalam perpindahan orang dan barang. Sistem ini dipengaruhi oleh tata guna lahan dan bertujuan untuk mencapai transportasi yang optimal, aman, nyaman dan efisien. Terdapat berbagai jenis transportasi darat, laut dan udara yang digunakan sesuai dengan tujuan perjalanan.
Dokumen ini membahas ketentuan perhitungan kapasitas Simpang APILL untuk perencanaan dan evaluasi kinerja lalu lintas, mencakup penetapan waktu isyarat, kapasitas, dan kinerja lalu lintas seperti derajat kejenuhan, tundaan, panjang antrian, dan rasio kendaraan berhenti untuk Simpang APILL 3 dan 4 lengan di perkotaan dan semi perkotaan. Acuan yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Dokumen ini membahas metodologi perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode Kapasitas Simpang Bersinyal (MKJI) yang mempertimbangkan geometri simpang, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan faktor-faktor lainnya untuk menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan lalu lintas. MKJI digunakan untuk mengevalu
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Kapasitas jalan merupakan jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati ruas jalan dalam periode waktu tertentu dengan kondisi jalan dan lalu lintas normal. Kapasitas dipengaruhi oleh lebar jalan, pemisahan arah, gangguan samping, dan ukuran kota. Ada berbagai jenis kapasitas seperti kapasitas dasar, rencana, dan yang mungkin.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode survey transportasi, meliputi survey arus lalu lintas di ruas dan simpang, survey kapasitas, survey kecepatan, serta persiapan dan peralatan yang diperlukan. Metode-metode survey dirancang untuk mengumpulkan data transportasi yang akurat guna pengambilan keputusan perencanaan.
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Simpang bersinyal adalah simpang jalan raya yang diatur menggunakan lampu isyarat. Lampu APILL menggunakan 3 warna (hijau, kuning, merah) untuk mengatur lalu lintas. Pengaturan fase dan warna lampu bertujuan mengurangi kemacetan dan kecelakaan dengan memisahkan titik konflik lalu lintas. Jumlah fase disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di setiap pendekat.
Perencanaan transportasi bertujuan mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak dengan aman, nyaman dan murah. Sistem transportasi terdiri dari sistem kegiatan, jaringan, dan pergerakan lalu lintas yang saling terkait. Kebutuhan transportasi berasal dari interaksi aktivitas sosial dan ekonomi. Tata guna lahan dan transportasi saling mempengaruhi, di mana peningkatan aksesibilitas dapat mengubah penggunaan
Dokumen tersebut membahas tentang penampang melintang jalan yang meliputi bagian-bagian utama jalan seperti jalur lalu lintas, lajur lalu lintas, bahu jalan, trotoar, dan median. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam menunjang lalu lintas dan drainase jalan. Dokumen juga menjelaskan lebar dan kemiringan masing-masing bagian sesuai dengan fungsinya.
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar gambar konstruksi bangunan jalan dan jembatan. Mencakup definisi jalan raya, bagian-bagian jalan seperti lebar jalur, bahu, dan drainase. Jenis-jenis perkerasan jalan serta istilah yang terkait dengan perencanaan jalan seperti ruang jalan, jalur lalu lintas, dan bahu jalan."
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
Dokumen ini membahas tentang tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota yang meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keseragaman dalam merencanaan geometrik jalan agar menghasilkan geometrik jalan yang memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Dokumen ini memberikan panduan tentang klasifikasi jalan, kriteria perencanaan, bagian-bagian
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat, metode penentuan koordinat, tinggi dan beda tinggi, serta metode pengukuran beda tinggi menggunakan alat ukur tanah seperti teodolit, altimeter, dan waterpassing."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan transportasi dan sistem jaringan jalan. Ia menjelaskan tentang pengelompokan sistem jaringan jalan berdasarkan status, fungsi, dan kelasnya. Dokumen juga menjelaskan tentang sistem hirarki jalan menurut fungsinya seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal baik untuk sistem primer maupun sekunder. Selanjutnya dijelaskan tentang persyaratan teknis dari m
1. Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan belajar mengajar (RKBM) mata kuliah Rekayasa Lalulintas yang membahas tentang jalinan dan bundaran menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). 2. Materi yang dibahas meliputi pengertian jalinan tunggal dan bundaran, tujuan, tipe, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan rumus-rumus perhitungannya menurut MKJI. 3
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan raya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lalu lintas, topografi, kapasitas, keamanan, dan analisis biaya-manfaat.
2) Standar perencanaan geometri jalan raya mencakup ketentuan dasar, jarak pandang, dan penampang melintang jalan.
3) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas yang mencakup pengertian, komponen, analisis tingkat pelayanan jalan, geometri jalan, dan penampang jalan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sistem transportasi untuk menghasilkan pergerakan manusia dan barang secara aman dan efisien."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian rekayasa lalu lintas yang mencakup perencanaan, perancangan geometrik, dan operasi lalu lintas jalan serta terminal untuk mengalirkan lalu lintas secara aman dan efisien. Rekayasa lalu lintas bertujuan untuk mengelola lalu lintas tanpa membangun fasilitas baru, misalnya dengan rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, dan sistem satu arah. Rekay
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara perencanaan geometrik persimpangan sebidang, mencakup deskripsi, ketentuan umum, teknis, dan cara pengerjaannya. Persimpangan harus memenuhi aspek keselamatan, kelancaran, dan efisiensi dengan mempertimbangkan jenis kendaraan, pandangan bebas, dan drainase. Bentuk persimpangan yang disarankan adalah simpang tiga dan empat dengan sudut saling tegak lurus, sedangkan persimpangan harus
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanPenataan Ruang
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Negara bertanggung jawab atas pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan yang dilakukan melalui perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan. Pembinaan dilaksanakan oleh instansi terkait seperti kementerian yang membidangi jalan, sarana transportasi, dan kepolisian. Tujuannya adalah terciptanya pelayanan transportasi yang aman, selamat, tert
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang koordinasi tiga simpang bersinyal di Jalan Soekarno Hatta Kota Pekanbaru untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas. Penelitian ini bertujuan mengkoordinasikan waktu sinyal ketiga simpang tersebut agar dapat meminimalkan antrian kendaraan dan tundaan waktu tempuh. Hasil koordinasi diharapkan menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja simpang.
Sistem transportasi adalah proses pengangkutan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain menggunakan alat angkut. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan transportasi suatu daerah antara lain pertambahan penduduk, urbanisasi, produksi, pendapatan, dan kegiatan. Tujuan perencanaan transportasi adalah mencegah masalah, pemecahan masalah, melayani kebutuhan transportasi, kebijakan masa depan, dan pembang
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah menetapkan asas dan tujuan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib dan lancar, serta mengatur ruang lingkup keberlakuannya termasuk kegiatan di jalan, sarana prasarana, dan hal-hal terkait. Undang-undang ini juga mengatur tentang pembinaan lalu lintas dan ang
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
INFORMASI:
Materi/dokumen ini dapat diunduh di SlideShare akun AjiSuraji2.
Penjelasan materi ini dapat dilihat di Youtube channel Aji Suraji.
Semoga bermanfaat.
Klasifikasi Jalan
Oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Klasifikasi/Kategori Jalan
Kelas Penggunaan: Kelas I, Kelas II, Kelas III ==> Tonase dan Dimensi
Sistem Jaringan: Sistem Primer, Sistem Sekunder ==> Urgensi
Fungsi: Arteri, Kolektor, Lokal, Lingkungan ==> Hirarki Jaringan
Status: Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Desa ==> Kewenangan Pengelolaan
Prasarana: Jalan Bebas Hambatan, Jalan Raya, Jalan Sedang, Jalan Kecil ==> Lebar dan Sifat
Medan: Datar, Bukit, Gunung
INFORMASI:
Materi/dokumen ini dapat diunduh di SlideShare akun AjiSuraji2.
Penjelasan materi ini dapat dilihat di Youtube channel Aji Suraji.
Semoga bermanfaat.
Template Deskripsi Paten
Oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pengertian Paten
Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya.
Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
Sifat Paten
Novelty
Useful
Non Non Nature
Obvious
Masa berlaku
Tidak bisa diperpanjang
Ada batasan wilayah berlaku
Manfaat Paten
Kontra Paten
Open Source Licensing
Rahasia perusahaan
Perbedaan Paten dan Paten Sederhana
Masa Pelindungan Paten
Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan Paten.
Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan Paten sederhana.
Tahapan Pengajuan
• Membuat Dokumen Deskripsi Permohonan Paten
• Mendaftar Paten
• Tanggapan DJKI terhadap Hasil Pemeriksaan Formalitas
• Revisi Dokumen Permohonan
• Pemeriksaan Substantif
• Tanggapan DJKI terhadap Hasil Pemeriksaan Substantif
• ……. (berbagai revisi)
• Penelusuran hasil paten sebelumnya
• …….. (clear)
• Granted
Alur Pendaftaran Paten Baru
Dokumen Permohonan Paten
Deskripsi Permohonan Paten
Abstrak
Klaim
Gambar Teknik
Gambar Publikasi
Outline Deskripsi Permohonan Paten
Judul Invensi
Bidang teknik
Latar Belakang
Ringkasan
Uraian singkat gambar
Uraian Lengkap
INFORMASI:
Materi/dokumen ini dapat diunduh di SlideShare akun AjiSuraji2.
Penjelasan materi ini dapat dilihat di Youtube channel Aji Suraji.
Semoga bermanfaat.
MEMBUAT PERMOHONAN PATEN - mudah dan bermanfaat
Oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pengertian Paten
Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya.
Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
Sifat Paten
Novelty
Useful
Non Non Nature
Obvious
Masa berlaku
Tidak bisa diperpanjang
Ada batasan wilayah berlaku
Manfaat Paten
Kontra Paten
Open Source Licensing
Rahasia perusahaan
Perbedaan Paten dan Paten Sederhana
Masa Pelindungan Paten
Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan Paten.
Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan Paten sederhana.
Tahapan Pengajuan
• Membuat Dokumen Deskripsi Permohonan Paten
• Mendaftar Paten
• Tanggapan DJKI terhadap Hasil Pemeriksaan Formalitas
• Revisi Dokumen Permohonan
• Pemeriksaan Substantif
• Tanggapan DJKI terhadap Hasil Pemeriksaan Substantif
• ……. (berbagai revisi)
• Penelusuran hasil paten sebelumnya
• …….. (clear)
• Granted
Alur Pendaftaran Paten Baru
Dokumen Permohonan Paten
Deskripsi Permohonan Paten
Abstrak
Klaim
Gambar Teknik
Gambar Publikasi
Outline Deskripsi Permohonan Paten
Judul Invensi
Bidang teknik
Latar Belakang
Ringkasan
Uraian singkat gambar
Uraian Lengkap
Dokumen tersebut membahas klasifikasi jalan berdasarkan parameter-parameter tertentu seperti kecepatan rencana, ukuran kendaraan, kelandaian, jumlah lajur, lebar jalan, radius tikungan, volume truk, ukuran peti kemas dan tonase maksimum. Parameter-parameter tersebut dikelompokkan menjadi kelas jalan primer sekunder, kelas penggunaan, sistem jaringan, fungsi, status, prasarana dan medan.
Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol No_007/BM/2009
Standar Konstruksi Bangunan
Departemen Pekerjaan Umum – Direktorat Jenderal Bina Marga
Berisi tentang: Ketentuan umum, Ketentuan teknis, Jalan penghubung (ramp), Simpang susun, Pelataran tol, Gerbang tol,
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian keselamatan secara umum dan khusus, termasuk keselamatan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Dibahas pula berbagai faktor yang berkaitan dengan keselamatan, pengukuran keselamatan, serta sistem dan program untuk meningkatkan keselamatan."
Dokumen ini membahas tentang tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota yang meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keseragaman dalam merencanaan geometrik jalan agar menghasilkan geometrik jalan yang memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Dokumen ini memberikan panduan tentang klasifikasi jalan, kriteria perencanaan, bagian-bagian
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. PENGERTIAN LALU LINTAS
Lalu lintas kendaraan (traffic) adalah arus pengguna
jalan yang bergerak melintasi suatu ruas jalan
tertentu.
Pengguna jalan dalam arti luas tidak hanya
kendaraan bermotor namun juga meliputi
kendaraan tak bermotor, pejalan kaki, dan hewan
3. Definisi Rekayasa Lalu Lintas
Menurut Homburger & Kell (1981):
Rekayasa lalu lintas adalah sesuatu penanganan yang berkaitan
dengan perencanaan, perancangan geometrik dan operasi lalu lintas
jalan raya serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta
keterkaitannya dengan moda transportasi lain.
Menurut Blunden (1981):
Rekayasa lalu lintas adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengukuran lalu lintas dan perjalanan, studi hukum dasar yang
terkait dengan arus lalu lintas dan bangkitan, dan penerapan ilmu
pengetahuan professional praktis tentang perencanaan, perancangan
dan operasi system lalu lintas untuk mencapai keselamatan dan
pergerakan yang efisien terhadap orang dan barang.
4. Definisi Rekayasa Lalu Lintas
Menurut The Institute of Traffic Engineers:
teknik/rekayasa lalu lintas adalah fase teknik
transportasi yang erat kaitannya dengan
perencanaan, perancangan geometrik serta
pengoperasian lalu lintas jalan, jaringan jalan,
terminal, daerah yang berdampingan dengannya,
dalam hubungannya dengan moda transportasi,
untuk menghasilkan keselamatan, kenyamanan
serta efi siensi dalam pergerakan orang atau
barang.
5. Menurut UU 22/2009
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu
kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas,
Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta
pengelolaannya.
Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan.
6. Pengertian Lalu Lintas
Dalam operasinya, lalu lintas terdiri dari beberapa
komponen utama untuk dapat bermakna sebagai
suatu lalu lintas yang disebut dengan istilah
sistem lalu lintas.
Sistem lalu lintas pada dasarnya terdiri dari tiga
komponen utama yaitu: jalan, manusia, dan
kendaraan. Bahkan secara lebih luas sistem lalu
lintas merupakan bagian dari sistem yang lebih
luas yaitu sistem transportasi
7. Pengertian Lalu Lintas
Dalam pergerakannya, jalan sebagai sarana lalu
lintas terdiri dari suatu jalur dan lajur. Jalur adalah
bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas
kendaraan (roadway).
Sedangkan lajur adalah bagian lajur yang
memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang
memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor
yang sedang berjalan, selain sepeda motor
8. Tata cara berlalu lintas di Indonesia menurut Undang
Undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Bab VI) bahwa: (update UU 22/2009)
- Tata cara berlalu lintas di jalan adalah dengan
mengambil jalur jalan sebelah kiri (Pasal 21 ayat 1)
- Untuk keselamatan, keamanan, kelancaran dan
ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan ditetapkan
ketentuan ketentuan mengenai: (pasal 22)
a. rekayasa dan manajemen lalu lintas.
b. Gerakan lalu lintas kendaraan bermotor.
c. Berhenti dan parkir.
d. Penggunaan peralatan dan perlengkapan kendaraan
bermotor yang diharuskan, peringatan dengan bunyi
dan sinar.
e. Tata cara menggiring hewan dan penggunaan
kendaraan tidak bermotor di jalan.
f. Tata cara penetapan kecepatan maksimum
dan atau minimum kendaran bermotor.
g. Perilaku pengemudi terhadap pejalan kaki.
h. Penetapan muatan sumbu kurang dari
muatan sumbu terberat yang diijinkan.
i. Tata cara mengangkut orang dan atau barang
serta penggandengan dan penempelan dengan
kendaraan lain.
j. Penetapan larangan penggunaan jalan.
k. Penunjukan lokasi, pembuatan dan
pemeliharaan tempat pemberhentian untuk
kendaraan umum