SlideShare a Scribd company logo
Pengantar Rekayasa
Lalu lintas
Dr. Ir. Aji Suraji, M.Sc.
Dosen Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Widyagama Malang
PENGERTIAN LALU LINTAS
 Lalu lintas kendaraan (traffic) adalah arus pengguna
jalan yang bergerak melintasi suatu ruas jalan
tertentu.
 Pengguna jalan dalam arti luas tidak hanya
kendaraan bermotor namun juga meliputi
kendaraan tak bermotor, pejalan kaki, dan hewan
Definisi Rekayasa Lalu Lintas
 Menurut Homburger & Kell (1981):
Rekayasa lalu lintas adalah sesuatu penanganan yang berkaitan
dengan perencanaan, perancangan geometrik dan operasi lalu lintas
jalan raya serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta
keterkaitannya dengan moda transportasi lain.
 Menurut Blunden (1981):
Rekayasa lalu lintas adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengukuran lalu lintas dan perjalanan, studi hukum dasar yang
terkait dengan arus lalu lintas dan bangkitan, dan penerapan ilmu
pengetahuan professional praktis tentang perencanaan, perancangan
dan operasi system lalu lintas untuk mencapai keselamatan dan
pergerakan yang efisien terhadap orang dan barang.
Definisi Rekayasa Lalu Lintas
 Menurut The Institute of Traffic Engineers:
teknik/rekayasa lalu lintas adalah fase teknik
transportasi yang erat kaitannya dengan
perencanaan, perancangan geometrik serta
pengoperasian lalu lintas jalan, jaringan jalan,
terminal, daerah yang berdampingan dengannya,
dalam hubungannya dengan moda transportasi,
untuk menghasilkan keselamatan, kenyamanan
serta efi siensi dalam pergerakan orang atau
barang.
Menurut UU 22/2009
 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu
kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas,
Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta
pengelolaannya.
 Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan.

Pengertian Lalu Lintas
 Dalam operasinya, lalu lintas terdiri dari beberapa
komponen utama untuk dapat bermakna sebagai
suatu lalu lintas yang disebut dengan istilah
sistem lalu lintas.
 Sistem lalu lintas pada dasarnya terdiri dari tiga
komponen utama yaitu: jalan, manusia, dan
kendaraan. Bahkan secara lebih luas sistem lalu
lintas merupakan bagian dari sistem yang lebih
luas yaitu sistem transportasi
Pengertian Lalu Lintas
 Dalam pergerakannya, jalan sebagai sarana lalu
lintas terdiri dari suatu jalur dan lajur. Jalur adalah
bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas
kendaraan (roadway).
 Sedangkan lajur adalah bagian lajur yang
memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang
memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor
yang sedang berjalan, selain sepeda motor
Tata cara berlalu lintas di Indonesia menurut Undang
Undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Bab VI) bahwa: (update UU 22/2009)
 - Tata cara berlalu lintas di jalan adalah dengan
mengambil jalur jalan sebelah kiri (Pasal 21 ayat 1)
 - Untuk keselamatan, keamanan, kelancaran dan
ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan ditetapkan
ketentuan ketentuan mengenai: (pasal 22)
 a. rekayasa dan manajemen lalu lintas.
 b. Gerakan lalu lintas kendaraan bermotor.
 c. Berhenti dan parkir.
 d. Penggunaan peralatan dan perlengkapan kendaraan
bermotor yang diharuskan, peringatan dengan bunyi
dan sinar.
 e. Tata cara menggiring hewan dan penggunaan
kendaraan tidak bermotor di jalan.
 f. Tata cara penetapan kecepatan maksimum
dan atau minimum kendaran bermotor.
 g. Perilaku pengemudi terhadap pejalan kaki.
 h. Penetapan muatan sumbu kurang dari
muatan sumbu terberat yang diijinkan.
 i. Tata cara mengangkut orang dan atau barang
serta penggandengan dan penempelan dengan
kendaraan lain.
 j. Penetapan larangan penggunaan jalan.
 k. Penunjukan lokasi, pembuatan dan
pemeliharaan tempat pemberhentian untuk
kendaraan umum
S e l e s a i

More Related Content

What's hot

Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
Muhammad Al-Waigami
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
a_agung_kartika
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
abay31
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
novirma_sari
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Harsanty Seran
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
Alen Pepa
 
Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
Artawimbawa
 
Rekayasa lalu lintas pengantar simpang bersinyal
Rekayasa lalu lintas   pengantar simpang bersinyalRekayasa lalu lintas   pengantar simpang bersinyal
Rekayasa lalu lintas pengantar simpang bersinyal
University of Widyagama Malang
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
Lampung University
 
Penampang melintang jalan
Penampang melintang jalanPenampang melintang jalan
Penampang melintang jalan
Praboe Rienjany
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
PPGHybrid1
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Harsanty Seran
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Lampung University
 
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan JalanSistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalan
indra aprian
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
WSKT
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkji
bangkit bayu
 
perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalan
Ahmad Wiratama
 

What's hot (20)

Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
 
Rekayasa lalu lintas pengantar simpang bersinyal
Rekayasa lalu lintas   pengantar simpang bersinyalRekayasa lalu lintas   pengantar simpang bersinyal
Rekayasa lalu lintas pengantar simpang bersinyal
 
Persimpangan
PersimpanganPersimpangan
Persimpangan
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
 
Penampang melintang jalan
Penampang melintang jalanPenampang melintang jalan
Penampang melintang jalan
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan JalanSistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalan
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkji
 
perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalan
 

Similar to pengantar rekayasa lalu lintas

K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdfK1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
HeriansyahPutra5
 
1_Materi_1_Keselamatan_Jalan_Raya_ppt.ppt
1_Materi_1_Keselamatan_Jalan_Raya_ppt.ppt1_Materi_1_Keselamatan_Jalan_Raya_ppt.ppt
1_Materi_1_Keselamatan_Jalan_Raya_ppt.ppt
EviAprianti4
 
Pengertian rekayasa lalu lintas
Pengertian rekayasa lalu lintasPengertian rekayasa lalu lintas
Pengertian rekayasa lalu lintas
Gibran Yuki
 
Pt t 02-2002-b
Pt t 02-2002-bPt t 02-2002-b
Pt t 02-2002-b
ReDy DeLano
 
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
Aly Tenga
 
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanUU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Penataan Ruang
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Sigit Rimba Atmojo
 
1. P. II.pdf
1. P. II.pdf1. P. II.pdf
1. P. II.pdf
Tahubulat34
 
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Lailatul Lutfiyah
 
Outline ta mardi
Outline ta mardiOutline ta mardi
Outline ta mardi
Muhammad Rifky Ariansyah
 
Pendahuluan-Pentingnya-Sistem-Transportasi.pptx
Pendahuluan-Pentingnya-Sistem-Transportasi.pptxPendahuluan-Pentingnya-Sistem-Transportasi.pptx
Pendahuluan-Pentingnya-Sistem-Transportasi.pptx
Norafnisofia
 
Sistran1
Sistran1Sistran1
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi darat
DianIndaSari
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Oki Endrata Wijaya
 
RPS MATA KULIAH Geometri Jalan Raya V.1.0.pdf
RPS MATA KULIAH Geometri Jalan Raya V.1.0.pdfRPS MATA KULIAH Geometri Jalan Raya V.1.0.pdf
RPS MATA KULIAH Geometri Jalan Raya V.1.0.pdf
ALDHARINRIZKY1
 
Uu no 22_2009_llaj
Uu no 22_2009_llajUu no 22_2009_llaj
Uu no 22_2009_llaj
Bobby D'Arch
 
Uu no 22_2009
Uu no 22_2009Uu no 22_2009
Uu no 22_2009
Quina Alfa
 
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Abeng Yogta
 
Pengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuningPengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuning
Oki Endrata Wijaya
 

Similar to pengantar rekayasa lalu lintas (20)

K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdfK1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
 
1_Materi_1_Keselamatan_Jalan_Raya_ppt.ppt
1_Materi_1_Keselamatan_Jalan_Raya_ppt.ppt1_Materi_1_Keselamatan_Jalan_Raya_ppt.ppt
1_Materi_1_Keselamatan_Jalan_Raya_ppt.ppt
 
Pengertian rekayasa lalu lintas
Pengertian rekayasa lalu lintasPengertian rekayasa lalu lintas
Pengertian rekayasa lalu lintas
 
Pt t 02-2002-b
Pt t 02-2002-bPt t 02-2002-b
Pt t 02-2002-b
 
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
 
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanUU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
 
1. P. II.pdf
1. P. II.pdf1. P. II.pdf
1. P. II.pdf
 
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
 
Outline ta mardi
Outline ta mardiOutline ta mardi
Outline ta mardi
 
Pendahuluan-Pentingnya-Sistem-Transportasi.pptx
Pendahuluan-Pentingnya-Sistem-Transportasi.pptxPendahuluan-Pentingnya-Sistem-Transportasi.pptx
Pendahuluan-Pentingnya-Sistem-Transportasi.pptx
 
Sistran1
Sistran1Sistran1
Sistran1
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi darat
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
RPS MATA KULIAH Geometri Jalan Raya V.1.0.pdf
RPS MATA KULIAH Geometri Jalan Raya V.1.0.pdfRPS MATA KULIAH Geometri Jalan Raya V.1.0.pdf
RPS MATA KULIAH Geometri Jalan Raya V.1.0.pdf
 
Uu no 22_2009_llaj
Uu no 22_2009_llajUu no 22_2009_llaj
Uu no 22_2009_llaj
 
Uu no 22_2009
Uu no 22_2009Uu no 22_2009
Uu no 22_2009
 
Uu 22 Tahun 2009
Uu 22 Tahun 2009Uu 22 Tahun 2009
Uu 22 Tahun 2009
 
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
 
Pengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuningPengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuning
 

More from University of Widyagama Malang

1 pengantar perkerasan jalan
1 pengantar perkerasan jalan1 pengantar perkerasan jalan
1 pengantar perkerasan jalan
University of Widyagama Malang
 
Permen lh 16 2012 pedoman penyusunan-dokumen-lingkungan-hidup
Permen lh 16 2012 pedoman penyusunan-dokumen-lingkungan-hidupPermen lh 16 2012 pedoman penyusunan-dokumen-lingkungan-hidup
Permen lh 16 2012 pedoman penyusunan-dokumen-lingkungan-hidup
University of Widyagama Malang
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
University of Widyagama Malang
 
10 materi alinemen vertikal
10 materi alinemen vertikal10 materi alinemen vertikal
10 materi alinemen vertikal
University of Widyagama Malang
 
Materi alinemen horizontal spiral circle spiral (scs)
Materi alinemen horizontal   spiral circle spiral (scs)Materi alinemen horizontal   spiral circle spiral (scs)
Materi alinemen horizontal spiral circle spiral (scs)
University of Widyagama Malang
 
Memahami kelas jalan update baru
Memahami kelas jalan update baruMemahami kelas jalan update baru
Memahami kelas jalan update baru
University of Widyagama Malang
 
Template deskripsi paten
Template deskripsi patenTemplate deskripsi paten
Template deskripsi paten
University of Widyagama Malang
 
Penyusunan dokumen paten
Penyusunan dokumen patenPenyusunan dokumen paten
Penyusunan dokumen paten
University of Widyagama Malang
 
Klasifikasi jalan
Klasifikasi jalanKlasifikasi jalan
Geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol no 007 bm_2009
Geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol no 007 bm_2009Geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol no 007 bm_2009
Geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol no 007 bm_2009
University of Widyagama Malang
 
Geometri jalan perkotaan rsni t 14_2004
Geometri jalan perkotaan rsni t 14_2004Geometri jalan perkotaan rsni t 14_2004
Geometri jalan perkotaan rsni t 14_2004
University of Widyagama Malang
 
Pengertian keselamatan
Pengertian keselamatanPengertian keselamatan
Pengertian keselamatan
University of Widyagama Malang
 
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Bina Marga_1997
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Bina Marga_1997Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Bina Marga_1997
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Bina Marga_1997
University of Widyagama Malang
 

More from University of Widyagama Malang (13)

1 pengantar perkerasan jalan
1 pengantar perkerasan jalan1 pengantar perkerasan jalan
1 pengantar perkerasan jalan
 
Permen lh 16 2012 pedoman penyusunan-dokumen-lingkungan-hidup
Permen lh 16 2012 pedoman penyusunan-dokumen-lingkungan-hidupPermen lh 16 2012 pedoman penyusunan-dokumen-lingkungan-hidup
Permen lh 16 2012 pedoman penyusunan-dokumen-lingkungan-hidup
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
 
10 materi alinemen vertikal
10 materi alinemen vertikal10 materi alinemen vertikal
10 materi alinemen vertikal
 
Materi alinemen horizontal spiral circle spiral (scs)
Materi alinemen horizontal   spiral circle spiral (scs)Materi alinemen horizontal   spiral circle spiral (scs)
Materi alinemen horizontal spiral circle spiral (scs)
 
Memahami kelas jalan update baru
Memahami kelas jalan update baruMemahami kelas jalan update baru
Memahami kelas jalan update baru
 
Template deskripsi paten
Template deskripsi patenTemplate deskripsi paten
Template deskripsi paten
 
Penyusunan dokumen paten
Penyusunan dokumen patenPenyusunan dokumen paten
Penyusunan dokumen paten
 
Klasifikasi jalan
Klasifikasi jalanKlasifikasi jalan
Klasifikasi jalan
 
Geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol no 007 bm_2009
Geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol no 007 bm_2009Geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol no 007 bm_2009
Geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol no 007 bm_2009
 
Geometri jalan perkotaan rsni t 14_2004
Geometri jalan perkotaan rsni t 14_2004Geometri jalan perkotaan rsni t 14_2004
Geometri jalan perkotaan rsni t 14_2004
 
Pengertian keselamatan
Pengertian keselamatanPengertian keselamatan
Pengertian keselamatan
 
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Bina Marga_1997
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Bina Marga_1997Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Bina Marga_1997
Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota - Bina Marga_1997
 

Recently uploaded

Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 

Recently uploaded (8)

Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 

pengantar rekayasa lalu lintas

  • 1. Pengantar Rekayasa Lalu lintas Dr. Ir. Aji Suraji, M.Sc. Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
  • 2. PENGERTIAN LALU LINTAS  Lalu lintas kendaraan (traffic) adalah arus pengguna jalan yang bergerak melintasi suatu ruas jalan tertentu.  Pengguna jalan dalam arti luas tidak hanya kendaraan bermotor namun juga meliputi kendaraan tak bermotor, pejalan kaki, dan hewan
  • 3. Definisi Rekayasa Lalu Lintas  Menurut Homburger & Kell (1981): Rekayasa lalu lintas adalah sesuatu penanganan yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan geometrik dan operasi lalu lintas jalan raya serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta keterkaitannya dengan moda transportasi lain.  Menurut Blunden (1981): Rekayasa lalu lintas adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran lalu lintas dan perjalanan, studi hukum dasar yang terkait dengan arus lalu lintas dan bangkitan, dan penerapan ilmu pengetahuan professional praktis tentang perencanaan, perancangan dan operasi system lalu lintas untuk mencapai keselamatan dan pergerakan yang efisien terhadap orang dan barang.
  • 4. Definisi Rekayasa Lalu Lintas  Menurut The Institute of Traffic Engineers: teknik/rekayasa lalu lintas adalah fase teknik transportasi yang erat kaitannya dengan perencanaan, perancangan geometrik serta pengoperasian lalu lintas jalan, jaringan jalan, terminal, daerah yang berdampingan dengannya, dalam hubungannya dengan moda transportasi, untuk menghasilkan keselamatan, kenyamanan serta efi siensi dalam pergerakan orang atau barang.
  • 5. Menurut UU 22/2009  Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.  Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan. 
  • 6. Pengertian Lalu Lintas  Dalam operasinya, lalu lintas terdiri dari beberapa komponen utama untuk dapat bermakna sebagai suatu lalu lintas yang disebut dengan istilah sistem lalu lintas.  Sistem lalu lintas pada dasarnya terdiri dari tiga komponen utama yaitu: jalan, manusia, dan kendaraan. Bahkan secara lebih luas sistem lalu lintas merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yaitu sistem transportasi
  • 7. Pengertian Lalu Lintas  Dalam pergerakannya, jalan sebagai sarana lalu lintas terdiri dari suatu jalur dan lajur. Jalur adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan (roadway).  Sedangkan lajur adalah bagian lajur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor yang sedang berjalan, selain sepeda motor
  • 8. Tata cara berlalu lintas di Indonesia menurut Undang Undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Bab VI) bahwa: (update UU 22/2009)  - Tata cara berlalu lintas di jalan adalah dengan mengambil jalur jalan sebelah kiri (Pasal 21 ayat 1)  - Untuk keselamatan, keamanan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan ditetapkan ketentuan ketentuan mengenai: (pasal 22)  a. rekayasa dan manajemen lalu lintas.  b. Gerakan lalu lintas kendaraan bermotor.  c. Berhenti dan parkir.  d. Penggunaan peralatan dan perlengkapan kendaraan bermotor yang diharuskan, peringatan dengan bunyi dan sinar.  e. Tata cara menggiring hewan dan penggunaan kendaraan tidak bermotor di jalan.  f. Tata cara penetapan kecepatan maksimum dan atau minimum kendaran bermotor.  g. Perilaku pengemudi terhadap pejalan kaki.  h. Penetapan muatan sumbu kurang dari muatan sumbu terberat yang diijinkan.  i. Tata cara mengangkut orang dan atau barang serta penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain.  j. Penetapan larangan penggunaan jalan.  k. Penunjukan lokasi, pembuatan dan pemeliharaan tempat pemberhentian untuk kendaraan umum
  • 9. S e l e s a i