SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
                                        PENDAHULUAN


    Adanya persaingan hidup yang sangat kompetitif dapat membawa manusia mudah stres,
frustasi. Akibatnya menambah jumlah masyarakat yang sakit jiwa. Pola hidup materialisme dan
hedonisme kini kian digemari dan pada saat mereka tidak lagi mampu menghadapi persoalan
hidupnya, mereka cenderung mengambil jalan pintas seperti bunuh diri. Semua masalah ini
akarnya adalah karena jiwa manusia itu telah terpecah belah. Mereka perlu diintegrasikan
kembali melalui ajaran akhlak tasawuf.
    Masyarakat modern dewasa ini mempunyai banyak problematika dari segi ekonomi,
teknologi, sosial dan budaya. Dengan banyaknya problematika ini masyarakat modern dituntut
untuk tetap exist dalam kehidupan sehari-hari, disinilah peran akhlak tasawuf dalam kehidupan
spiritual manusia yang mempengaruhi kehidupan non spiritual mereka. Selengkapnya akan kita
bahas lebih lanjut dalam makalah ini.




Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                          Page 1
BAB II
                                        PEMBAHASAN


A. Definisi Masyarakat Modern
         Masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern. Dalam kamus
    umum bahasa Indonesia masyarakat sebagai pergaulan hidup manusia (himpunan orang
    yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan aturan yang tertentu), sedangkan modern
    diartikan yang terbaru, secara baru, mutakhir. Dengan demikian masyarakat modern berarti
    suatu himpunan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan tertentu yang
    bersifat mutakhir.
    Menurut Deliar Noer ada 5 ciri – ciri masyarakat modern, yaitu :
    1.   Bersifat rasional, lebih mengutamakan pendapat akal pikiran, dari pada pendapat emosi.
    2.   Berpikir untuk masa depan yang lebih jauh, tidak hanya memikirkan masalah yang
         bersifat sesaat. Tetapi selalu dilihat dampak sosialnya secara lebih jauh.
    3.   Menghargai waktu, selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga
         dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya.
    4.   Bersikap terbuka, mau menerima saran, masukan, baik berupa kritik, gagasan dan
         perbaikan dari manapun datangnya.
    5.   Berpikir obyektif, melihat segala sesuatu dari sudut fungsi dan kegunaannya bagi
         masyarakat.
    Masyarakat terbagi menjadi 3, yaitu :
    1.   Masyarakat Pertanian
             Mendasarkan ekonominya pada tanah atau sumber alam. Teknologi yang mereka
         gunakan adalah teknologi kecil. Informasi yang mereka gunakan adalah media
         tradisional. Dilihat dari segi lingkungan sosial, mereka menganut siatem keluarga batih,
         keluarga yang didasarkan pada ikatan darah dan keturunan serta menetap pada satu
         lokasi tertentu, dan bertempat disuatu wilayah yang tdk berpindah – pindah. Dari segi
         kejiwaan, mereka selalukomitmen dengan lingkungan dan suasana masa lalu, banyak
         menggunakan kekuatan yang bersifat irrasional.
    2.   Masyarakat Industri



Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                              Page 2
Modal usaha dasar masyarakat ini berupa peralatan produksi, mesin – mesin
         pengolah bahan mentah menjadi barang yang siap pakai. Teknologi yang dipakai adalah
         teknologi tinggi yang hemat tenaga kerja, berskala besar dan bekerja secara efektif dan
         efesien. Informasi yang mereka gunakan menggunakan media cetak, bersifat rasional
         dan terus berkembang. Keluarga yang mereka anut adalah keluarga inti, yakni orang
         tua, suami istri,dan anak.
    3.   Masyarakat Informasi
             Masyarakat informasi bisa disebut abad elektronik, informasi atau pasca industri.
         Ramalan tentang era informasi sebagian bersifat pasti, sabagian lagi spekulasi. Pada
         masyarakat informasi dalam bidang teknologi, mereka menggunakan teknologi
         elektronika. Lewat komunikasi satelit dan computer orang memasuki lingkungan
         informasi dunia. Media massa yang semula satu arah, berubah menjadi media interaktif.


B. MANUSIA dan KERJA
         Kerja adalah hakikat semua manusia tanpa kecuali. Manusia dipanggil untuk bekerja
    dan berkarya, berpikir keras dan menguras keringat, mengusahakan dan mencipta. Sebab itu
    kerja keras yang dilakukan secara bebas dan sukarela bukanlah suatu hukuman. Kerja keras
    tidak merendahkan namun malah meninggikan martabat manusia. Dalam kerja dan karyanya
    itulah manusia mendapatkan sebagian kebahagiaan dan makna hidupnya di dunia ini.
    Sebaliknya menganggur, bermalas-malas dan berleha-leha, bukanlah hakikat manusia dan
    hanya akan merendahkan kualitas hidupnya.
         Thomas Alfa Edison, penemu bola lampu listrik, mengatakan suatu penemuan hebat
    terjadi sebenarnya karena 1% inspirasi dan 99% respirasi (keringat). Artinya: keberhasilan
    dalam hidup ini sebenarnya adalah buah kerja keras dan bukan sekadar keberuntungan atau
    nasib.


C. ETOS KERJA
         Kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa Yunani; asal katanya
    adalah ethikos, yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral; adat dan kebiasaan.
    Dalam bahasa Yunani kuno dan Modern, etos berartikan keberadaan diri, jiwa, dan pikiran
    yang membentuk seseorang. Menurut Jansen Sinamo (Bapak Etos) mengatakan bahwa etos


Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                               Page 3
merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu masyarakat atau bangsa diterima secara
    aklamasi. Selain itu, etos merupakan syarat utama bagi semua upaya peningkatan kualitas
    tenaga kerja atau SDM, baik pada level individual, organisasional, maupun sosial.
        Sedangkan menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan
    yang tampak (dari luar). Bila ditelusuri lebih dalam, etos kerja adalah respon yang dilakukan
    oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat terhadap kehidupan sesuai dengan keyakinannya
    masing-masing. Setiap keyakinan mempunyai sistem nilai dan setiap orang yang menerima
    keyakinan tertentu berusaha untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya.
        Bila pengertian etos kerja re-definisikan, etos kerja adalah respon yang unik dari
    seseorang atau kelompok atau masyarakat terhadap kehidupan; respon atau tindakan yang
    muncul dari keyakinan yang diterima dan respon itu menjadi kebiasaan atau karakter pada
    diri seseorang atau kelompok atau masyarakat.
        Jansen Sinamo mengatakan dalam buku barunya tersebut bahwa manusia itu pada
    dasarnya adalah pencari kesuksesan.
        Etos Kerja Unggulan:
         Kerja adalah Rahmat                  : Bekerja Tulus Penuh Syukur
         Kerja adalah Amanah                  : Bekerja Benar Penuh Tanggung Jawab
         Kerja adalah Panggilan               : Bekerja Tuntas Penuh Integritas
         Kerja adalah Aktualisasi             : Bekerja Keras Penuh Semangat
         Kerja adalah Ibadah                  : Bekerja Serius Penuh Kecintaan
         Kerja adalah Seni                    : Bekerja Cerdas Penuh Kreatifitas
         Kerja adalah Kehormatan              : Bekerja Tekun Penuh Keunggulan
         Kerja adalah Pelayanan               : Bekerja Paripurna Penuh Kerendahan Hati


        Sifat-sifat yang mencerminkan etos kerja yang baik yaitu :
         Aktif.                           Energik.                        Jujur.
         Ceria.                           Fokus.                          Kerja Keras.
         Dinamis.                         Gesit.                          Kerja Tim.
         Disiplin.                        Ikhlas.                         Konsisten.
         Efektif.                         Interaktif.                     Kreatif.
         Efisien.                         Jeli.                           Lapang Dada.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                              Page 4
Membagi.                        Ramah.                           Tepat Waktu.
     Menghargai.                     Sabar.                           Teratur.
     Menghibur.                      Semangat.                        Terkendali.
     Optimis.                        Tanggung Jawab.                  Toleran.
     Peka.                           Tekun.                           Total.
     Rajin.                          Teliti.                          Ulet.


    Sering dikeluhkan, bahwa etos kerja orang Indonesia tidak sehandal etos kerja orang
Cina, Korea, Jepang. Orang Indonesia kurang ulet, kurang rajin, lekas puas diri, bersikap
manja, dan sebagainya. Lalu dianjurkan, agar bangsa Indonesia segera mengubah cara -
caranya bekerja, memantapkan etos kerjanya. Kalau ini tidak dilakukan, maka bangsa
Indonesia akan semakin jauh tertinggal oleh bangsa – bangsa tetangganya di ASEAN.
    Berpegang pandangan bahwa “bahwa etos kerja orang Indonesia tidak sehandal etos
kerja orang Cina, Korea, Jepang”ada benarnya, tetapi tidak seluruhnya benar. Benar dalam
arti bahwa secara keseluruhan, kebiasaan kerja bangsa Indonesia memang kalah handal
dibandingkan dengan kebiasaan kerja bangsa Cina, Korea, Jepang. Dan tidak benar dalam
arti, bahwa tidak setiap orang Indonesia lebih kendor disiplin kerjanya dari pada setiap orang
Cina, Korea, ataupun Jepang.
    Pekerjaan “meningkatkan etos kerja” pada dasarnya adalah pekerjaan menata kembali
nilai – nilai tentang kerja yang ada pada diri seseorang, suatu kelompok atau seluruh bangsa.
Dengan demikian kalau kita benar – benar ingin meningkatkan etos kerja kita, maka kita
akan memeriksa diri kita sendiri dan menentukan nilai – nilai mana yang perlu kita ganti
dengan nilai – nilai yang baru, yang lebih memadai. Meningkatkan etos kerja merupakan
suatu pekerjaan yang tidak akan dapat diselesaikan dengan wejangan, ceramah pengarahan
semata – mata. Meningkatkan etos kerja juga bukan masalah pemahaman dan penghayatan
nilai semata – mata. Di atas pemahaman dan penghayatan, meningkatkan etos adalah
masalah keinginan untuk mengubah dan mengembangkan diri, masalah keberanian untuk
berubah dan berkembang, dan masalah bertindak untuk berubah dan berkembang.




Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                           Page 5
D. PROBLEMATIKA MASYARAKAT MODERN
         Dalam berbagai kemajuan teknologi masyarakat modern juga mengalami berbagai
    problematika seperti :
    1.   Semua kemajuan teknologi menuntut pengorbanan, yakni dari satu sisi teknologi
         memberi nilai tambah, tapi pada sisi lain dapat mengurangi
    2.   Nilai-nilai manusia yang tradisional, misalnya harus dikorbankan demi efisiensi
    3.   Semua    kemajuan     teknologi   lebih   banyak    menimbulkan      masalah     ketimbang
         memecahkannya
    4.   Efek negatif teknologi tidak dapat dipisahkan dari efek positifnya. Teknologi tidak
         pernah netral. Efek negatif dan positif terjadi serentak dan tidak terpisahkan
    5.   Semua penemuan teknologi mempunyai efek yang tidak terduga.


         Sedangkan di tinjau dari sikap mental kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi telah
    melahirkan sejumlah problematika masyarakat modern sebagai berikut :
    1.   Deseintegrasi Ilmu Pengetahuan
         Kehidupan modern antara lain ditandai dengan adanya spesialisasi di bidang ilmu
         pengetahuan. Masing-masing ilmu pengetahuan memiliki paradigma (cara pandang)nya
         sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
    2.   Kepribadian yang terpecah
         Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya
         kering nilai-nilai spiritual dan terkotak-kotak itu, maka manusiannya menjadi pribadi
         yang terpecah (split pesonality). Kehidupan manusia modern diatur menurut rumus ilmu
         yang eksak dan kering. Akibatnya kini tengah menggelinding proses hilangnya
         kekayaan rohaniah, karena dibiarkannya perluasan ilmu-ilmu positif (ilmu yang hanya
         mengandalkan fakta-fakta empirik, obyektif, rasional, dan terbatas).
    3.   Penyalahgunaan IPTEK
         Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari ikatan spritual,
         maka iptek telah disalah gunakan dengan segala implikasi negatifnya, sebagaimana
         disebutkan di atas. Kemampuan membuat senjata telah diarahkan untuk tujuan
         penjajahan satu bangsa atau bangsa subversi dan lain sebagainya.



Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                                 Page 6
4.   Pandangan Iman
         Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan tersebut di atas, khususnya ilmu-ilmu
         yang hanya mengakui fakta-fakta yang bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal
         imannya, ia tidak tersentuh oleh informasi yang diberikan oleh wahyu, bahkan
         informasi yang di bawa oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan dianggap sebagai
         tidak ilmiah dan kampungan.
    5.   Pola Hubungan Materalistik
         Pola hubungan satu dengan hubungan yang lainnya dapat memberikan keuntungan yang
         bersifat material. Demikian pula penghormatan yang diberikan seseorang atas orang lain
         banyak diukur oleh sejauh mana orang tersebut dapat memberikan manfaat secara
         material. Akibatnya ia menempatkan pertimbangan material di atas pertimbngan akal
         sehat, hati nurani, kemanusian dan imannya.
    6.   Menghalalkan Segala Cara
         Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalanya iman dan pola hidup materialistik
         sebagaimana disebutkan di atas, maka manusia dengan mudah dapat menggunakan
         prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.
    7.   Stress dan Frustasi
         Kehidupan    modern    yang   demikian   kompetitif   menyebabkan     manusia     harus
         mengerahkan seluruh pikiran, tenaga dan kemampuannya.
    8.   Kehilangan Harga Diri dan Masa Depannya
         Terdapat sejumlah orang yang terjerumus atau salah memiliha jalan kehidupan masa
         mudahnya dihabiskan untuk memperturutkan hawa nafsu dan segala daya dan cara telah
         ditempuhnya. Namuna da suatu saat dimana ia sudah tua renta, fisiknya sudah tidak
         berdaya, tenaganya sudah tidak mendukung, dan berbagai kegiatan sudah tidak dapat ia
         lakukan.
         Berdasarkan uraian panjang di atas dapat penulis simpulkan bahwa problematika yang
    dihadapi masyarakat di zaman modern berbagai problematika seperti stres dan prustasi,
    kehilangan akal pikiran yang sehat serta menghilangkan harga diri dan masa depannya.




Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                             Page 7
E. KEMISKINAN
        Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk kebutuhan dasar
    seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
    disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
    pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
    Kemiskinan diapahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
        Kekurangan materi, biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
        perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
        situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
        Kebutuhan sosial, termasuk keterkucilkan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan
        untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
        Keterkucilkan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
        masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
        Kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna memadai disini sangat
        berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
    Kemiskinan dipelajari oleh banyak ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan budaya.
        Dalam ekonomi, dua jenis kemiskinan dipertimbangkan : kemiskinan absolute dan
        relatif.
        Dalam politik, perlawanan terhadap kemiskinan biasanya dianggap sebagai tujuan sosial
        dan banyak pemerintahan telah berupaya mendirikan institusi atau departemen.
        Marxisme menyatakan bahwa para ekonomis dan politisi bekerja aktif untuk
        menciptakan kemiskinan. Teori lainnya menganggap kemiskinan sebagai tanda sistem
        ekonomi yang gagal dan salah satu penyebab utama kejahatan.
        Dalam hukum, telah ada gerakan yang mencari pendirian "hak manusia" universal yang
        bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan.
        Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara
        efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal
        dari keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan oleh Abraham
        Maslow dalam hirarki kebutuhan Maslow; kebutuhan akan keamanan dan rumah yang
        stabil, pakaian, dan jadwal makan yang teratur membayangi kemampuan murid-murid
        ini untuk belajar. Lebih jauh lagi, dalam lingkungan pendidikan ada istilah untuk

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                            Page 8
menggambarkan fenomena "yang kaya akan tambah kaya dan yang miskin bertambah
        miskin" (karena berhubungan dengan pendidikan, tetapi beralih ke kemiskinan pada
        umumnya) yaitu efek Matthew.


    PENYEBAB KEMISKINAN
    Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
       penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
        perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
       penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
       penyebab     sub-budaya (subcultural),   yang   menghubungkan      kemiskinan     dengan
        kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
       penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
        perang, pemerintah, dan ekonomi;
       penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
        struktur sosial.
       muncul sebagai masalah sosial sejak berkembangnya perdagangan ke seluruh dunia dan
        juga ditetapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat.


        Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari
    kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya
    memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang
    tidak sejahteraatau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis
    kemiskinan.


    MENGATASI KEMISKINAN
    Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
       Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah
        menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
       Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk
        mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman,
        pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain. Persiapan bagi yang lemah.


Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                              Page 9
Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara
        sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang
        lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau
        keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.


F. KENAKALAN REMAJA
    Pengertian Kenakalan Remaja
        Kita tahu bahwa remaja sangat banyak dan sering membuat onar di jalanan. Remaja
    tidak memikirkan sebab-akibat yang dilakukannya mereka hanya tahu senang-senang. Hal
    tersebut sering disebut kenakalan remaja dan apakah kenakalan remaja itu. Kenakalan
    remaja adalah perilaku-perilaku yang dilakukan remaja di luar dengan tujuan untuk
    bersenang-senang bersama teman-temannya.
    Faktor-faktor kenakalan remaja
        kurangnya kasih sayang orang tua,
        kurangnya pengawasan dari orang tua,
        pergaulan dengan teman yang tidak sebaya,
        peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif,
        tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah,
        dasar-dasar agama yang kurang,
        tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya,
        kebebasan yang berlebihan,
        masalah yang dipendam.
    Ciri-ciri Kenakalan Remaja
        Ciri-ciri kenakalan remaja adalah tidak mau belajar karena yang mereka fikirkan
    hanyalah bersenang-senang dan berperta pora. Tidak mau di nasehati mereka akan marah
    dan memaki-maki, mereka merasa kita hanya mengganggu mereka.
    Dampak Negatif Kenakalan Remaja
        Dampak negatif kenakalan remaja adalah bodoh, mereka menjadi bodoh karena mereka
    tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran, tidak dapat
    mengatur waktu dengan baik. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik.
    Karena waktunya habis terbuang untuk bermain-main dan bersenang-senang tidak pernah

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                       Page 10
memikirkan pelajaran sekolah. Dan juga dapat merusak positif dan tidak pernah melakukan
    ibadah akibatnya remaja menjadi nakal dan melakukan perbuatan yang tidak baik.
    Penanggulangan Kenakalan Remaja
        Adapun penanggulangan kenakalan remaja adalah membuat peraturan, kalau keluar
    malam sampai jam 22.00 Wib akan ditangkap. Apabila remaja masih berkeliaran atau
    nongkrong pada jam 22.00 Wib ke atas ditangkap dan diberi sangsi. Orang tua harus
    mengawasi anaknya. Orang tua harus melarang anaknya keluar malam sampai larut malam.
    Orang tua harus mengawasi anaknya dan juga menasehati anaknya. Memberikan siraman
    rohani dan juga mengadakan pengajian.


G. PENGANGGURAN
        Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
    sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
    yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
        Pengangguran merupakan masalah sosial            yang dihadapi         oleh   negara-negara
    berkembang. Pesatnya arus globalisasi dalam bidang ekonomi yang ditandai dengan adanya
    efisiensi dalam kegiatan ekonomi, misalnya penggunaan mesin-mesin produksi. Hal itu
    menyebabkan berkurangnya penggunaan tenaga manusia. Oleh sebab itu pengangguran
    makin tinggi. di negara-negara berkembang, pada umumnya juga memiliki tingkat
    pendidikan yang rendah. Sementara itu persaingan kerja makin lama makin ketat, sehingga
    orang yang tidak memiliki keahlian (skill) akan kesulitan mencari kerja.
        Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapat pekerjaan.
        1.   Kurangnya informasi
                 Hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini,
             kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini
             diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk
             terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan.
        2.   Tidak adanya sistem penerimaan publik
                 Selain itu faktor penerimaan yang bisa disebut "diam-diam" juga sangat
             berpengaruh, dimana sekarang banyak perusahaan yang mengutamakan standar
             Univesiti daripada standar keahlian masing-masing pelamar kerja.


Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                               Page 11
3.   Sulit menerapkan kepintarannya dalam dunia pekerjaan
                 Ada juga pengaruh sulitnya membedakan antara kuliah dengan kerja, ini
             disebakan pengalaman seorang tenaga kerja yang masih belum terasah, maka
             diperlukan sistem perkuliahan yang bisa mendukung keahlian seseorang dan dapat
             langsung diterapkan didunia kerja, tapi lagi-lagi pengaruh nama universitas besar
             tetap tidak dapat di kesampingkan.
        Cara mengatasi masalah penganguran, yaitu:
        1.   Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran
             adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki
             pengetahuan yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
        2.   Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak
             sehingga dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran.
        3.   Tak hanya pemerintah, masyarakat pun dihimbau untuk dapat menciptakan
             lapangan pekerjaan bagi orang lain.
        4.   Menggalakkan lowongan CPNS. Calon pegawai negeri sipil (PNS) harus direkrut
             lebih banyak, agar status penduduk yang menganggur berkurang.




Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                             Page 12
BAB III

                                        KESIMPULAN

1.   Masyarakat modern adalah : masyarakat yang artinya : himpunan orang yang hidup bersama
     disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tertentu. Sedangkan modern diartikan yang
     terbaru, secara baru, mutakhir. Dengan demikian masyarakat modern berarti suatu himpunan
     orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu yang bersifat
     mutakhir.
2.   Terdapat problematika masyarakat modern diantaranya : yang pertama dari segi ilmu
     pengetahuan, dalam masyarakat modern ilmu pengetahuan mempunyai spesialisasi
     tersendiri, sehingga tidak lagi memiliki etika dan estetika yang mengacu pada sumber ilahi.
     Yang kedua adalah kepribadian mereka terpecah Karena kehidupan manusia modern
     dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering nilai-nilai spiritual. Yang ketiga
     adalah Penyalahgunaan Iptek, yang keempat adalah Pendangkalan Iman Sebagai akibat lain
     dari pola pikiran keilmuan, yang kelima Pola Hubungan Materialistik adalah , yang keenam
     adalah menghalalkan segala cara, yang ketujuh adalah sters dan frustasi, yang terakhir
     adalah kehilangan harga diri dan masa depan.




Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                            Page 13
DAFTAR PUSTAKA



http://hayyan-ahmad.blogspot.com/2010/11/problematika-masyarakat-modern.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

http://www.canboyz.co.cc/2010/06/pengertian-kenakalan-remaja-makalah.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2140145-beberapa-masalah-sosial-
penting/#ixzz1N3umDoIA


http://www.anneahira.com/cara-mengatasi-pengangguran.htm




Ilmu Sosial dan Budaya Dasar                                                       Page 14

More Related Content

What's hot

Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanRatih Aini
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaArief Anzarullah
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahMembangun city
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Nariaki Adachi
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 

What's hot (20)

Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Fungsi tombol kombinasi CTRL A-z
Fungsi tombol kombinasi CTRL A-zFungsi tombol kombinasi CTRL A-z
Fungsi tombol kombinasi CTRL A-z
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
 
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di IndonesiaMakalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 

Viewers also liked

Silabus Aqidah Akhlak XI Aliyah
Silabus Aqidah Akhlak XI AliyahSilabus Aqidah Akhlak XI Aliyah
Silabus Aqidah Akhlak XI AliyahIqbal Kholiq
 
Tantangan pendidikan
Tantangan pendidikanTantangan pendidikan
Tantangan pendidikanNa-Cha RamBe
 
Energi dzikir, april 2012
Energi dzikir, april 2012Energi dzikir, april 2012
Energi dzikir, april 2012Nelly Oswini
 
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan Istri
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan IstriTuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan Istri
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan IstriMudhofar Khanif
 
Pernikahan nabi muhammad saw
Pernikahan nabi muhammad sawPernikahan nabi muhammad saw
Pernikahan nabi muhammad sawNelly Oswini
 
Penciptaan nur muhammad makalah
Penciptaan nur muhammad makalahPenciptaan nur muhammad makalah
Penciptaan nur muhammad makalahNelly Oswini
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufroffiq
 

Viewers also liked (11)

Silabus Aqidah Akhlak XI Aliyah
Silabus Aqidah Akhlak XI AliyahSilabus Aqidah Akhlak XI Aliyah
Silabus Aqidah Akhlak XI Aliyah
 
Tantangan pendidikan
Tantangan pendidikanTantangan pendidikan
Tantangan pendidikan
 
Energi dzikir, april 2012
Energi dzikir, april 2012Energi dzikir, april 2012
Energi dzikir, april 2012
 
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan Istri
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan IstriTuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan Istri
Tuntunan nabi dalam Berhubungan antar Suami dan Istri
 
RPP (ISI)
RPP (ISI)RPP (ISI)
RPP (ISI)
 
Pernikahan nabi muhammad saw
Pernikahan nabi muhammad sawPernikahan nabi muhammad saw
Pernikahan nabi muhammad saw
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 
Penciptaan nur muhammad makalah
Penciptaan nur muhammad makalahPenciptaan nur muhammad makalah
Penciptaan nur muhammad makalah
 
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAMAHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
 
Nifaq & keras hati
Nifaq & keras hatiNifaq & keras hati
Nifaq & keras hati
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawuf
 

Similar to Meningkatkan Etos Kerja

Tugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerjaTugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerjaYoga Amin
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarbudinhm
 
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAjaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAzizah Rahmadani
 
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...STIE BINA BANGSA
 
Organizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIAN
Organizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIANOrganizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIAN
Organizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIANSalleha Kahar
 
wake up from the failure
wake up from the failurewake up from the failure
wake up from the failuremardiyahdee
 
Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan dievyannisa
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahMartin Darmasetiawan
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaFitriana Jinne
 
Ilmu tasawuf dan masyarakat modern
Ilmu tasawuf dan masyarakat modernIlmu tasawuf dan masyarakat modern
Ilmu tasawuf dan masyarakat modernYasirecin Yasir
 
2.Revolusi Mental-Final.pdf
2.Revolusi Mental-Final.pdf2.Revolusi Mental-Final.pdf
2.Revolusi Mental-Final.pdfOjiTingTing
 

Similar to Meningkatkan Etos Kerja (20)

Tugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerjaTugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerja
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
 
Makna pekerjaan
Makna pekerjaanMakna pekerjaan
Makna pekerjaan
 
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAjaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
 
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
 
Organizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIAN
Organizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIANOrganizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIAN
Organizational Values SMK SRI KUKUP,PONTIAN
 
wake up from the failure
wake up from the failurewake up from the failure
wake up from the failure
 
Home
HomeHome
Home
 
Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan Manusia dan kebudayan
Manusia dan kebudayan
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintah
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerja
 
Manusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
 
Manusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
 
Ilmu tasawuf dan masyarakat modern
Ilmu tasawuf dan masyarakat modernIlmu tasawuf dan masyarakat modern
Ilmu tasawuf dan masyarakat modern
 
Margono 11a-etos kerja
Margono 11a-etos kerjaMargono 11a-etos kerja
Margono 11a-etos kerja
 
2.Revolusi Mental-Final.pdf
2.Revolusi Mental-Final.pdf2.Revolusi Mental-Final.pdf
2.Revolusi Mental-Final.pdf
 
Ccu
CcuCcu
Ccu
 
Nilai Budaya
Nilai BudayaNilai Budaya
Nilai Budaya
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Perubahan Organisasi
Perubahan OrganisasiPerubahan Organisasi
Perubahan Organisasi
 

Meningkatkan Etos Kerja

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Adanya persaingan hidup yang sangat kompetitif dapat membawa manusia mudah stres, frustasi. Akibatnya menambah jumlah masyarakat yang sakit jiwa. Pola hidup materialisme dan hedonisme kini kian digemari dan pada saat mereka tidak lagi mampu menghadapi persoalan hidupnya, mereka cenderung mengambil jalan pintas seperti bunuh diri. Semua masalah ini akarnya adalah karena jiwa manusia itu telah terpecah belah. Mereka perlu diintegrasikan kembali melalui ajaran akhlak tasawuf. Masyarakat modern dewasa ini mempunyai banyak problematika dari segi ekonomi, teknologi, sosial dan budaya. Dengan banyaknya problematika ini masyarakat modern dituntut untuk tetap exist dalam kehidupan sehari-hari, disinilah peran akhlak tasawuf dalam kehidupan spiritual manusia yang mempengaruhi kehidupan non spiritual mereka. Selengkapnya akan kita bahas lebih lanjut dalam makalah ini. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Masyarakat Modern Masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern. Dalam kamus umum bahasa Indonesia masyarakat sebagai pergaulan hidup manusia (himpunan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan aturan yang tertentu), sedangkan modern diartikan yang terbaru, secara baru, mutakhir. Dengan demikian masyarakat modern berarti suatu himpunan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan tertentu yang bersifat mutakhir. Menurut Deliar Noer ada 5 ciri – ciri masyarakat modern, yaitu : 1. Bersifat rasional, lebih mengutamakan pendapat akal pikiran, dari pada pendapat emosi. 2. Berpikir untuk masa depan yang lebih jauh, tidak hanya memikirkan masalah yang bersifat sesaat. Tetapi selalu dilihat dampak sosialnya secara lebih jauh. 3. Menghargai waktu, selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. 4. Bersikap terbuka, mau menerima saran, masukan, baik berupa kritik, gagasan dan perbaikan dari manapun datangnya. 5. Berpikir obyektif, melihat segala sesuatu dari sudut fungsi dan kegunaannya bagi masyarakat. Masyarakat terbagi menjadi 3, yaitu : 1. Masyarakat Pertanian Mendasarkan ekonominya pada tanah atau sumber alam. Teknologi yang mereka gunakan adalah teknologi kecil. Informasi yang mereka gunakan adalah media tradisional. Dilihat dari segi lingkungan sosial, mereka menganut siatem keluarga batih, keluarga yang didasarkan pada ikatan darah dan keturunan serta menetap pada satu lokasi tertentu, dan bertempat disuatu wilayah yang tdk berpindah – pindah. Dari segi kejiwaan, mereka selalukomitmen dengan lingkungan dan suasana masa lalu, banyak menggunakan kekuatan yang bersifat irrasional. 2. Masyarakat Industri Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 2
  • 3. Modal usaha dasar masyarakat ini berupa peralatan produksi, mesin – mesin pengolah bahan mentah menjadi barang yang siap pakai. Teknologi yang dipakai adalah teknologi tinggi yang hemat tenaga kerja, berskala besar dan bekerja secara efektif dan efesien. Informasi yang mereka gunakan menggunakan media cetak, bersifat rasional dan terus berkembang. Keluarga yang mereka anut adalah keluarga inti, yakni orang tua, suami istri,dan anak. 3. Masyarakat Informasi Masyarakat informasi bisa disebut abad elektronik, informasi atau pasca industri. Ramalan tentang era informasi sebagian bersifat pasti, sabagian lagi spekulasi. Pada masyarakat informasi dalam bidang teknologi, mereka menggunakan teknologi elektronika. Lewat komunikasi satelit dan computer orang memasuki lingkungan informasi dunia. Media massa yang semula satu arah, berubah menjadi media interaktif. B. MANUSIA dan KERJA Kerja adalah hakikat semua manusia tanpa kecuali. Manusia dipanggil untuk bekerja dan berkarya, berpikir keras dan menguras keringat, mengusahakan dan mencipta. Sebab itu kerja keras yang dilakukan secara bebas dan sukarela bukanlah suatu hukuman. Kerja keras tidak merendahkan namun malah meninggikan martabat manusia. Dalam kerja dan karyanya itulah manusia mendapatkan sebagian kebahagiaan dan makna hidupnya di dunia ini. Sebaliknya menganggur, bermalas-malas dan berleha-leha, bukanlah hakikat manusia dan hanya akan merendahkan kualitas hidupnya. Thomas Alfa Edison, penemu bola lampu listrik, mengatakan suatu penemuan hebat terjadi sebenarnya karena 1% inspirasi dan 99% respirasi (keringat). Artinya: keberhasilan dalam hidup ini sebenarnya adalah buah kerja keras dan bukan sekadar keberuntungan atau nasib. C. ETOS KERJA Kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa Yunani; asal katanya adalah ethikos, yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral; adat dan kebiasaan. Dalam bahasa Yunani kuno dan Modern, etos berartikan keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang. Menurut Jansen Sinamo (Bapak Etos) mengatakan bahwa etos Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 3
  • 4. merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu masyarakat atau bangsa diterima secara aklamasi. Selain itu, etos merupakan syarat utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau SDM, baik pada level individual, organisasional, maupun sosial. Sedangkan menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak (dari luar). Bila ditelusuri lebih dalam, etos kerja adalah respon yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat terhadap kehidupan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Setiap keyakinan mempunyai sistem nilai dan setiap orang yang menerima keyakinan tertentu berusaha untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya. Bila pengertian etos kerja re-definisikan, etos kerja adalah respon yang unik dari seseorang atau kelompok atau masyarakat terhadap kehidupan; respon atau tindakan yang muncul dari keyakinan yang diterima dan respon itu menjadi kebiasaan atau karakter pada diri seseorang atau kelompok atau masyarakat. Jansen Sinamo mengatakan dalam buku barunya tersebut bahwa manusia itu pada dasarnya adalah pencari kesuksesan. Etos Kerja Unggulan: Kerja adalah Rahmat : Bekerja Tulus Penuh Syukur Kerja adalah Amanah : Bekerja Benar Penuh Tanggung Jawab Kerja adalah Panggilan : Bekerja Tuntas Penuh Integritas Kerja adalah Aktualisasi : Bekerja Keras Penuh Semangat Kerja adalah Ibadah : Bekerja Serius Penuh Kecintaan Kerja adalah Seni : Bekerja Cerdas Penuh Kreatifitas Kerja adalah Kehormatan : Bekerja Tekun Penuh Keunggulan Kerja adalah Pelayanan : Bekerja Paripurna Penuh Kerendahan Hati Sifat-sifat yang mencerminkan etos kerja yang baik yaitu : Aktif. Energik. Jujur. Ceria. Fokus. Kerja Keras. Dinamis. Gesit. Kerja Tim. Disiplin. Ikhlas. Konsisten. Efektif. Interaktif. Kreatif. Efisien. Jeli. Lapang Dada. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 4
  • 5. Membagi. Ramah. Tepat Waktu. Menghargai. Sabar. Teratur. Menghibur. Semangat. Terkendali. Optimis. Tanggung Jawab. Toleran. Peka. Tekun. Total. Rajin. Teliti. Ulet. Sering dikeluhkan, bahwa etos kerja orang Indonesia tidak sehandal etos kerja orang Cina, Korea, Jepang. Orang Indonesia kurang ulet, kurang rajin, lekas puas diri, bersikap manja, dan sebagainya. Lalu dianjurkan, agar bangsa Indonesia segera mengubah cara - caranya bekerja, memantapkan etos kerjanya. Kalau ini tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal oleh bangsa – bangsa tetangganya di ASEAN. Berpegang pandangan bahwa “bahwa etos kerja orang Indonesia tidak sehandal etos kerja orang Cina, Korea, Jepang”ada benarnya, tetapi tidak seluruhnya benar. Benar dalam arti bahwa secara keseluruhan, kebiasaan kerja bangsa Indonesia memang kalah handal dibandingkan dengan kebiasaan kerja bangsa Cina, Korea, Jepang. Dan tidak benar dalam arti, bahwa tidak setiap orang Indonesia lebih kendor disiplin kerjanya dari pada setiap orang Cina, Korea, ataupun Jepang. Pekerjaan “meningkatkan etos kerja” pada dasarnya adalah pekerjaan menata kembali nilai – nilai tentang kerja yang ada pada diri seseorang, suatu kelompok atau seluruh bangsa. Dengan demikian kalau kita benar – benar ingin meningkatkan etos kerja kita, maka kita akan memeriksa diri kita sendiri dan menentukan nilai – nilai mana yang perlu kita ganti dengan nilai – nilai yang baru, yang lebih memadai. Meningkatkan etos kerja merupakan suatu pekerjaan yang tidak akan dapat diselesaikan dengan wejangan, ceramah pengarahan semata – mata. Meningkatkan etos kerja juga bukan masalah pemahaman dan penghayatan nilai semata – mata. Di atas pemahaman dan penghayatan, meningkatkan etos adalah masalah keinginan untuk mengubah dan mengembangkan diri, masalah keberanian untuk berubah dan berkembang, dan masalah bertindak untuk berubah dan berkembang. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 5
  • 6. D. PROBLEMATIKA MASYARAKAT MODERN Dalam berbagai kemajuan teknologi masyarakat modern juga mengalami berbagai problematika seperti : 1. Semua kemajuan teknologi menuntut pengorbanan, yakni dari satu sisi teknologi memberi nilai tambah, tapi pada sisi lain dapat mengurangi 2. Nilai-nilai manusia yang tradisional, misalnya harus dikorbankan demi efisiensi 3. Semua kemajuan teknologi lebih banyak menimbulkan masalah ketimbang memecahkannya 4. Efek negatif teknologi tidak dapat dipisahkan dari efek positifnya. Teknologi tidak pernah netral. Efek negatif dan positif terjadi serentak dan tidak terpisahkan 5. Semua penemuan teknologi mempunyai efek yang tidak terduga. Sedangkan di tinjau dari sikap mental kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan sejumlah problematika masyarakat modern sebagai berikut : 1. Deseintegrasi Ilmu Pengetahuan Kehidupan modern antara lain ditandai dengan adanya spesialisasi di bidang ilmu pengetahuan. Masing-masing ilmu pengetahuan memiliki paradigma (cara pandang)nya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 2. Kepribadian yang terpecah Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering nilai-nilai spiritual dan terkotak-kotak itu, maka manusiannya menjadi pribadi yang terpecah (split pesonality). Kehidupan manusia modern diatur menurut rumus ilmu yang eksak dan kering. Akibatnya kini tengah menggelinding proses hilangnya kekayaan rohaniah, karena dibiarkannya perluasan ilmu-ilmu positif (ilmu yang hanya mengandalkan fakta-fakta empirik, obyektif, rasional, dan terbatas). 3. Penyalahgunaan IPTEK Sebagai akibat dari terlepasnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari ikatan spritual, maka iptek telah disalah gunakan dengan segala implikasi negatifnya, sebagaimana disebutkan di atas. Kemampuan membuat senjata telah diarahkan untuk tujuan penjajahan satu bangsa atau bangsa subversi dan lain sebagainya. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 6
  • 7. 4. Pandangan Iman Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan tersebut di atas, khususnya ilmu-ilmu yang hanya mengakui fakta-fakta yang bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal imannya, ia tidak tersentuh oleh informasi yang diberikan oleh wahyu, bahkan informasi yang di bawa oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan dianggap sebagai tidak ilmiah dan kampungan. 5. Pola Hubungan Materalistik Pola hubungan satu dengan hubungan yang lainnya dapat memberikan keuntungan yang bersifat material. Demikian pula penghormatan yang diberikan seseorang atas orang lain banyak diukur oleh sejauh mana orang tersebut dapat memberikan manfaat secara material. Akibatnya ia menempatkan pertimbangan material di atas pertimbngan akal sehat, hati nurani, kemanusian dan imannya. 6. Menghalalkan Segala Cara Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalanya iman dan pola hidup materialistik sebagaimana disebutkan di atas, maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. 7. Stress dan Frustasi Kehidupan modern yang demikian kompetitif menyebabkan manusia harus mengerahkan seluruh pikiran, tenaga dan kemampuannya. 8. Kehilangan Harga Diri dan Masa Depannya Terdapat sejumlah orang yang terjerumus atau salah memiliha jalan kehidupan masa mudahnya dihabiskan untuk memperturutkan hawa nafsu dan segala daya dan cara telah ditempuhnya. Namuna da suatu saat dimana ia sudah tua renta, fisiknya sudah tidak berdaya, tenaganya sudah tidak mendukung, dan berbagai kegiatan sudah tidak dapat ia lakukan. Berdasarkan uraian panjang di atas dapat penulis simpulkan bahwa problematika yang dihadapi masyarakat di zaman modern berbagai problematika seperti stres dan prustasi, kehilangan akal pikiran yang sehat serta menghilangkan harga diri dan masa depannya. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 7
  • 8. E. KEMISKINAN Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Kemiskinan diapahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup: Kekurangan materi, biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar. Kebutuhan sosial, termasuk keterkucilkan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilkan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna memadai disini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Kemiskinan dipelajari oleh banyak ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam ekonomi, dua jenis kemiskinan dipertimbangkan : kemiskinan absolute dan relatif. Dalam politik, perlawanan terhadap kemiskinan biasanya dianggap sebagai tujuan sosial dan banyak pemerintahan telah berupaya mendirikan institusi atau departemen. Marxisme menyatakan bahwa para ekonomis dan politisi bekerja aktif untuk menciptakan kemiskinan. Teori lainnya menganggap kemiskinan sebagai tanda sistem ekonomi yang gagal dan salah satu penyebab utama kejahatan. Dalam hukum, telah ada gerakan yang mencari pendirian "hak manusia" universal yang bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan. Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan oleh Abraham Maslow dalam hirarki kebutuhan Maslow; kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan jadwal makan yang teratur membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar. Lebih jauh lagi, dalam lingkungan pendidikan ada istilah untuk Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 8
  • 9. menggambarkan fenomena "yang kaya akan tambah kaya dan yang miskin bertambah miskin" (karena berhubungan dengan pendidikan, tetapi beralih ke kemiskinan pada umumnya) yaitu efek Matthew. PENYEBAB KEMISKINAN Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:  penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;  penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;  penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;  penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;  penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.  muncul sebagai masalah sosial sejak berkembangnya perdagangan ke seluruh dunia dan juga ditetapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat. Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahteraatau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan. MENGATASI KEMISKINAN Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:  Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.  Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain. Persiapan bagi yang lemah. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 9
  • 10. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan. F. KENAKALAN REMAJA Pengertian Kenakalan Remaja Kita tahu bahwa remaja sangat banyak dan sering membuat onar di jalanan. Remaja tidak memikirkan sebab-akibat yang dilakukannya mereka hanya tahu senang-senang. Hal tersebut sering disebut kenakalan remaja dan apakah kenakalan remaja itu. Kenakalan remaja adalah perilaku-perilaku yang dilakukan remaja di luar dengan tujuan untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. Faktor-faktor kenakalan remaja kurangnya kasih sayang orang tua, kurangnya pengawasan dari orang tua, pergaulan dengan teman yang tidak sebaya, peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif, tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah, dasar-dasar agama yang kurang, tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya, kebebasan yang berlebihan, masalah yang dipendam. Ciri-ciri Kenakalan Remaja Ciri-ciri kenakalan remaja adalah tidak mau belajar karena yang mereka fikirkan hanyalah bersenang-senang dan berperta pora. Tidak mau di nasehati mereka akan marah dan memaki-maki, mereka merasa kita hanya mengganggu mereka. Dampak Negatif Kenakalan Remaja Dampak negatif kenakalan remaja adalah bodoh, mereka menjadi bodoh karena mereka tidak mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran, tidak dapat mengatur waktu dengan baik. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik. Karena waktunya habis terbuang untuk bermain-main dan bersenang-senang tidak pernah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 10
  • 11. memikirkan pelajaran sekolah. Dan juga dapat merusak positif dan tidak pernah melakukan ibadah akibatnya remaja menjadi nakal dan melakukan perbuatan yang tidak baik. Penanggulangan Kenakalan Remaja Adapun penanggulangan kenakalan remaja adalah membuat peraturan, kalau keluar malam sampai jam 22.00 Wib akan ditangkap. Apabila remaja masih berkeliaran atau nongkrong pada jam 22.00 Wib ke atas ditangkap dan diberi sangsi. Orang tua harus mengawasi anaknya. Orang tua harus melarang anaknya keluar malam sampai larut malam. Orang tua harus mengawasi anaknya dan juga menasehati anaknya. Memberikan siraman rohani dan juga mengadakan pengajian. G. PENGANGGURAN Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Pesatnya arus globalisasi dalam bidang ekonomi yang ditandai dengan adanya efisiensi dalam kegiatan ekonomi, misalnya penggunaan mesin-mesin produksi. Hal itu menyebabkan berkurangnya penggunaan tenaga manusia. Oleh sebab itu pengangguran makin tinggi. di negara-negara berkembang, pada umumnya juga memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sementara itu persaingan kerja makin lama makin ketat, sehingga orang yang tidak memiliki keahlian (skill) akan kesulitan mencari kerja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak mendapat pekerjaan. 1. Kurangnya informasi Hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan. 2. Tidak adanya sistem penerimaan publik Selain itu faktor penerimaan yang bisa disebut "diam-diam" juga sangat berpengaruh, dimana sekarang banyak perusahaan yang mengutamakan standar Univesiti daripada standar keahlian masing-masing pelamar kerja. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 11
  • 12. 3. Sulit menerapkan kepintarannya dalam dunia pekerjaan Ada juga pengaruh sulitnya membedakan antara kuliah dengan kerja, ini disebakan pengalaman seorang tenaga kerja yang masih belum terasah, maka diperlukan sistem perkuliahan yang bisa mendukung keahlian seseorang dan dapat langsung diterapkan didunia kerja, tapi lagi-lagi pengaruh nama universitas besar tetap tidak dapat di kesampingkan. Cara mengatasi masalah penganguran, yaitu: 1. Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan. 2. Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak sehingga dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran. 3. Tak hanya pemerintah, masyarakat pun dihimbau untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. 4. Menggalakkan lowongan CPNS. Calon pegawai negeri sipil (PNS) harus direkrut lebih banyak, agar status penduduk yang menganggur berkurang. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 12
  • 13. BAB III KESIMPULAN 1. Masyarakat modern adalah : masyarakat yang artinya : himpunan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tertentu. Sedangkan modern diartikan yang terbaru, secara baru, mutakhir. Dengan demikian masyarakat modern berarti suatu himpunan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu yang bersifat mutakhir. 2. Terdapat problematika masyarakat modern diantaranya : yang pertama dari segi ilmu pengetahuan, dalam masyarakat modern ilmu pengetahuan mempunyai spesialisasi tersendiri, sehingga tidak lagi memiliki etika dan estetika yang mengacu pada sumber ilahi. Yang kedua adalah kepribadian mereka terpecah Karena kehidupan manusia modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering nilai-nilai spiritual. Yang ketiga adalah Penyalahgunaan Iptek, yang keempat adalah Pendangkalan Iman Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan, yang kelima Pola Hubungan Materialistik adalah , yang keenam adalah menghalalkan segala cara, yang ketujuh adalah sters dan frustasi, yang terakhir adalah kehilangan harga diri dan masa depan. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Page 13