SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Sosialisasi ISAK 35 –
Laporan Keuangan Entitas
Berorientasi Nonlaba –
Untuk Yayasan
EVITA PUSPITASARI SE., MSI., AK., CA
Data Diri
Evita Puspitasari SE., MSi., Ak., CA
Dosen FEB Unpad
Auditor Internal SPI Unpad
Komite Audit Universitas Pendidikan Indonesia
Anggota IAI
Pengurus IAI Jabar
Trainer, Konsultan, Auditor
08156072882/
evitapuspitagumilar@gmail.com/evita.Puspitasari@unpad.ac.id
Agenda
Pendahuluan PSAK 45 ISAK 35
Ilustrasi Tanya Jawab
Pendahuluan
Entitas nirlaba: entitas yang tidak berorientasi pada laba namun
tetap memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
pemanfaatan sumber daya yang dikelolanya kepada penyandang
dana dan society.
Salah satu media pertanggungjawabannya
adalah Laporan Keuangan
Sering diidentikkan dengan organisasi
pemerintah atau organisasi sektor publik.
Contoh: Rumah Sakit & Universitas
Pendahuluan - Lanjutan
Tujuan: Bukan
pencapaian Laba
Karakteristik Unik:
Pengguna L/K &
non-ownership
Non-ownership 
no return
Self-financing 
utang & kegiatan
operasional
Prioritas tujuan L/K:
accountability vs
decision usefulness
Accounting
frawework &
Standard yang
berbeda
Pendahuluan - Lanjutan
L/K: kinerja
keuangan &
pertanggungjawaban
pengelolaan
Aset terikat vs
terikat
Laporan aktivitas
Laporan arus kas
Standar Acuan
ENL: PSAK 45
Diganti oleh
ISAK 35
+ SAK Umum
+SAK ETAP
Pendahuluan - Lanjutan
ENL
Swasta
Ormas – Dana
Hibah – L/K
Tidak perlu L/K
– Kecuali Hibah
500jt & TA
bukan hibah 20
M
Tidak bayar pajak
atas surplus (Yys
Pend);
Pendapatan
bukan OP
L/K sesuai dgn
dorongan
stakeholders,
donatur
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba
Ruang
Lingkup
Penerapan
Definisi
Aset
Bersih
Tujuan L/K
L/K LPK
LA
LAK
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
– Ruang Lingkup
Karakteristik Nirlaba
Sumber daya entitas nirlaba
berasal dari para penyumbang
yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau
manfaat ekonomi yang sebanding
dengan jumlah sumber daya yang
diberikan.
Menghasilkan barang dan/atau
jasa tanpa bertujuan memupuk
laba, dan jika entitas nirlaba
menghasilkan laba tidak dibagikan
kepada para pendiri atau pemilik
entitas nirlaba.
Tidak ada kepemilikan seperti
lazimnya pada entitas bisnis,
kepemilikan dalam entitas nirlaba
tidak dapat dijual atau
mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya saat
likuidasi atau pembubaran entitas
nirlaba
Dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan unit sejenis sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundangan yg berlaku
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba – Penerapan
Pernyataan ini
menetapkan informasi
dasar tertentu yang
disajikan dalam laporan
keuangan entitas nirlaba.
Pengaturan yang tidak diatur
dalam Pernyataan ini mengacu
pada SAK, atau SAK ETAP untuk
entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba – Definisi
Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang
agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan
sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut
Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan
agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan
terpenuhinya keadaan tertentu.
Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh
penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.
Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh
penyumbang.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba – Definisi
Tidak
Terikat
Dana dapat digunakan
untuk keperluan entitas
nirlaba tanpa dibatasi
oleh peraturan yang
mengikat.
Entitas lebih leluasa
untuk melakukan
pengeluaran bagi jenis
kontribusi ini.
Terikat
Sementara
Kontribusi yang masuk
dalam terikat sementara
disebabkan oleh tujuan
yang terbatas untuk
periode tertentu.
Beberapa lembaga
menggunakan batasan
waktu hingga 5 tahun
sebelum ditarik atau
dialihkan ke jenis tidak
terikat
Terikat
Permanen
Karakteristik jenis ini
mengharuskan entitas
nirlaba untuk
mengalokasikan ke jenis
aset tertentu, menjaga
secara permanen dan
membolehkan
mengambil manfaat
darinya, contohnya
adalah wakaf. Hasil dari
investasinya dapat
diklasifikasikan sebagai
tidak terikat atau terikat
sementara.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba – Tujuan Laporan Keuangan
• menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota
entitas nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang
menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.
Tujuan
Utama
•Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.
•Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat
aktiva bersih.
•Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan
hubungan antara keduanya.
•Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman
dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya.
•Usaha jasa suatu organisasi.
Informasi
yg disajikan
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba –Laporan Keuangan (Jenis)
Laporan
Keuangan LPK (Neraca) Akhir Periode Laporan
LA untuk periode laporan
LAK untuk periode laporan
CALK
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba –Laporan Posisi Keuangan
Tujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan informasi
mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Untuk menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan dan
likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendanaan eksternal
Mmencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset
neto.encakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset
neto.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
–Laporan Posisi Keuangan – Informasi Likuiditas
menyajikan aset berdasarkan
urutan likuiditas, dan liabilitas
berdasarkan tanggal jatuh
tempo;
mengelompokkan aset ke dalam
lancar dan tidak lancar, dan
liabilitas ke dalam jangka
pendek dan jangka panjang;
mengungkapkan informasi mengenai
likuiditas aset atau saat jatuh
temponya liabilitas, termasuk
pembatasan penggunaan aset, pada
catatan atas laporan keuangan.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
–Laporan Posisi Keuangan – Klasifikasi Aset Neto
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah
masing-masing kelompok aset neto berdasarkan
ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang,
yaitu: terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dan tidak terikat.
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari
pembatasan permanen atau temporer diungkapkan
dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam
laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan
keuangan.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
–Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih,
hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain,
bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau
jasa,
Digunakan bersama dengan pengungkapan informasi laporan keuangan lainnya,
dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan lainnya:
mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa,
menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
–Laporan Aktivitas
mencakup organisasi
secara keseluruhan
dan menyajikan
perubahan jumlah
aktiva bersih selama
suatu periode
Perubahan aktiva
bersih dalam laporan
aktivitas tercermin
pada aktiva bersih
atau ekuitas dalam
laporan posisi
keuangan.
Laporan aktivitas
menyajikan jumlah
perubahan aktiva
bersih terikat
permanen, terikat
temporer, dan tidak
terikat dalam suatu
periode.
Laporan aktivitas
menyajikan jumlah
pendapatan dan
beban secara bruto,
kecuali diatur
berbeda oleh SAK
lain atau SAK ETAP.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
–Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas menyajikan:
pendapatan sebagai penambah aset neto
tidak terikat
beban sebagai pengurang aset neto tidak
terikat.
Sumbangan disajikan sebagai penambah
aset neto tidak terikat, terikat permanen,
atau terikat temporer, bergantung pada ada
tidaknya pembatasan.
Sumbangan terikat yang pembatasannya
tidak berlaku lagi dalam periode yang sama,
dapat disajikan sebagai sumbangan tidak
terikat ; disajikan secara konsisten dan
diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan
dan kerugian yang diakui dari investasi dan
aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah
atau pengurang aset neto tidak terikat,
kecuali jika penggunaannya dibatasi.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba – Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang
Laporan Arus Kas dengan tambahan berikut ini:
penerimaan kas dari
penyumbang yang
penggunaannya dibatasi
untuk jangka panjang.
penerimaan kas dari sumbangan dan
penghasilan investasi yang penggunaannya
dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan
pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan
dana abadi (endowment).
Pengungkapan informasi mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas: sumbangan berupa
bangunan atau aktiva investasi.
bunga dan dividen yang
dibatasi penggunaannya untuk
jangka panjang.
PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba –Laporan Aktivitas – Pemberian Jasa
menyajikan informasi mengenai
beban menurut klasifikasi
fungsional, seperti menurut
kelompok program jasa utama dan
aktivitas pendukung.
Dianjurkan untuk
menyajikan informasi
tambahan mengenai beban
menurut sifatnya.
Program pemberian jasa merupakan
aktivitas untuk menyediakan barang
dan jasa kepada para penerima
manfaat, pelanggan, atau anggota
dalam rangka mencapai tujuan atau
misi entitas nirlaba.
Pemberian jasa tersebut
merupakan tujuan dan hasil
utama yang dilaksanakan melalui
berbagai program utama.
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan
Entitas Berorientasi Nonlaba
Pendahuluan
Kesimpulan
1 Januari 2020
Interpretasi
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas
Berorientasi Nonlaba – Pendahuluan
Referensi: PSAK 1
Ruang lingkup PSAK 1 secara
substansi telah mencakup
ruang lingkup penyajian LK
entitas dengan aktivitas
nonlaba
PSAK 1 tidak menyediakan
pedoman penyajian LK entitas
berorientasi non laba
PSAK 1 – menggunakan
terminologi yang cocok
bagi entitas yang
berorentasi laba.Jika
entitas dengan aktivitas
non laba menerapkan PSAK
1 maka perlu menyesuaian
deskripsi
Entitas berorientasi non laba
berbeda dalamCara
memperoleh sumber daya
tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau
manfaat ekonomik tidak
sebandingkan dengan
sumber daya yang diberikan
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas
Berorientasi Nonlaba – Pendahuluan
Ruang Lingkup
Berlaku untuk entitas berorientasi
nonlaba terlepas bentuk badan
hukumnya.
Juga berlaku untuk ETAP
Diterapkan khusus untuk penyajian
laporan keuangan
Permasalahan
Interpretasi ini membahas
bagaimana entitas berorientasi non
laba membuat penyesuaian:
Deskripsi yang digunakan unutk
beberapa pos dalam laporan
keuangan dan;
Deskripsi yang digunakan dalam
laporan keuangan itu sendiri
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan
Entitas Berorientasi Nonlaba – Interpretasi
Penyajian laporan keuangan entitas
berorientasi non laba disusun dengan
memperhatikan persyartan, struktur laporan
dan persyaratan minimal yang diatur dalam
PSAK 1. (par 09)
Entitas berorientasi non laba dapat membuat
penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk
beberapa pos dalam laporan keuangan. Misal:
pembatasan sumber daya (par 10)
Entitas berorientasi non laba dapat membuat
penyesuaian deskripsi yang digunakan atas
laporan keuangan. Misal Judul laporan
perubahan aset neto untuk mencerminkan
fungsi yang lebih sesuai dengan isi laporan
keuangan. (par 11)
Entitas berorientasi nonlaba tetap
mempertimbangkan seluruh fakta dan
keadaan dalam menyajikan laporan keuangan
termasuk catatan atas LK, sehingga tidak
mempengaruhi kualitas informasi yang
disajikan dalam LK.
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas
Berorientasi Nonlaba – Kesimpulan
Inkonsistensi
peraturan
PSAK 1 & 45
PSAK 1
dipahami
hanya untuk
EBL
Terminologi
PSAK 1: EBL
(EB sector
public)
EBNL bisa
menyesuaikan
deskripsi PSAK
1
EBNL vs EBL
berbeda
ISAK 35
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas
Berorientasi Nonlaba – Ruang Lingkup & Permasalahan
ISAK 35
Pedoman Akt
EBNL
SAK UMUM &
SAK ETAP
Tidak ada
definisi/ kriteria
EBL vs EBNL
Faktor yg
dipertimbang-
kan
SD digunakan
sebanding SD
diberikan
Menghasilkan
produk, tanpa
bertujuan laba, tidak
ada distribusi laba
Tidak ada
kepemilikian;
tidak dapat dijual,
dialihkan, ditebus
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan
Entitas Berorientasi Nonlaba – Interpretasi
 IAS 1 par 5 mengizinkan EBNL menyesuaian deskripsi yang digunakan untuk
beberapa pos yang terdapat dalam LK dan LK sendiri. PSAK 1 tidak memberikan
penjelasan dan contoh lebih penyesuaian tersebut.
 Interpretasi dilengkapi contoh ilustrasi Laporan Posisi Keuangan, Laporang
Penghasilan Komprehensif, Laporan Perubahan Aset Neto dan Laporan Arus
Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
 Contoh dalam interpretasi tidak ditujukan untuk mengilustrasikan seluruh
aspek dari SAK atau mencakup bentuk yang sesuai untuk EBNL. Contoh dapat
berbeda dari kondisi yang terdapat pada EBNL.
ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas
Berorientasi Nonlaba – Contoh Ilustrasi
 Laporan Posisi Keuangan
 Menyajian pos penghasilan komprehensif pada bagian aset neto tanpa pembatasan
 Menyajikan pos penghasilan komprehensif lain secara tersendiri
 Laporan Penghasilan Komprehensif
 Kolom tunggal
 Menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset neto
 Laporan Perubahan Aset Neto
 Laporan Arus kas
 Catatan atas Laporan Keuangan
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
 Menurut Undang-Undang (UU) No 16 tahun 2001 tentang Yayasan, yayasan
adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
 Walaupun memiliki pembina, pengurus, dan pengawas, namun ketiganya
tidak bertindak sebagai pemilik sehingga tidak boleh ada pembagian hasil
usaha kegiatan kepada ketiga pihak tersebut.
 Pengurus yayasan memiliki kewajiban untuk menyusun laporan secara tertulis
yang memuat sekurang-kurangnya laporan keadaan dan kegiatan yayasan dan
laporan keuangan.
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
 Yayasan yang wajib diaudit menurut UU No. 28 tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16
tahun 2001 adalah yayasan yang menerima bantuan negara, luar negeri, atau pihak lain sebesar
lebih dari 500 juta atau memiliki aset di luar harta wakaf lebih dari 20 milyar.
 Yayasan tersebut harus menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku dan ikhtisar laporan tersebut harus diumumkan dalam surat kabar.
 Hasil audit disampaikan kepada pembina yayasan dan ditembuskan kepada menteri dan instansi
terkait.
 Undang-Undang Pajak Penghasilan menempatkan yayasan sebagai salah satu bentuk badan yang
merupakan subjek pajak.
 Atas surplus yayasan dikenakan pajak penghasilan.
 Namun, khusus untuk yayasan pendidikan, jika hasil usaha digunakan untuk melakukan investasi,
maka surplus tersebut tidak dikenakan pajak. Untuk tujuan ini yayasan wajib menyampaikan surat
pemberitahuan pajak, walaupun dalam satu tahun pajak mungkin tidak ada pajak yang dibayarkan.
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
 Mengikuti ketentuan dalam PSAK 45 (sekarang ISAK 35) dalam pelaporan dan SAK ETAP atau
SAK Umum tergantung akuntabilitasnya.
 Pengurus dan anggota tidak berhak atas ekuitas yayasan sehinggaa ekuitas yayasan disebut
aset bersih.
 Aset bersih dikategorikan aset neto tidak terikat, terikat temporer dan tidak terikat.
 Laporan keuangan: laporan aktivitas, laporan posisi keuangan (neraca), laporan perubahan
aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
 Jika dalam yayasan tersebut tidak ada pemisahan aset neto karena semua tidak terikat maka
dapat disajikan hanya aset neto.
 Pencatatan mengikuti jenis usaha yayasan
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
 Referensi yang digunakan untuk menyusun pedoman kebijakan akuntansi ini didasarkan pada
referensi yang relevan, adapun referensi itu antara lain:
 Standar Akuntansi Keuangan efektif per 1 Januari 2020;
 Peraturan Perundang-undangan yang relevan dengan Yayasan;
 Praktik akuntansi yang berlaku umum.
 Laporan Keuangan
 Kebijakan Akuntansi Signifikan
 Kebijakan Akuntansi Akun
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
 Laporan Keuangan
• Laporan Posisi Keuangan;
• Laporan Aktivitas;
• Laporan Perubahan Aset Neto;
• Laporan Arus Kas;
• Catatan atas Laporan Keuangan.
 Laporan Keuangan ISAK 35 - Ilustrasi.xlsx
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
 Kebijakan Akuntansi Signifikan: Referensi
 PSAK No. 1 (revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan;
 PSAK No. 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas;
 PSAK No. 3 (revisi 2016): Laporan Keuangan Interim;
 PSAK No. 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi;
 PSAK No. 8 (revisi 2010): Peristiwa setelah Periode Pelaporan;
 PSAK No. 10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing;
 PSAK No. 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan;
 PSAK 48 (revisi 2014): Penurunan Nilai Aset;
 PSAK 57 (revisi 2014): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi;
 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar;
 PSAK 73: Sewa;
 ISAK No. 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba.
Kebijakan Akuntansi Signifikan
Penyajian Laporan Keuangan
 Tujuan Laporan Keuangan
 Komponen Laporan Keuangan
 Bahasa Laporan Keuangan
 Mata Uang Pelaporan
 Periode Pelaporan
 Penyajian secara wajar
 Kepatuhan terhadap SAK
 Konsistensi Penyajian
 Materialitas & Agregasi
 Saling Hapus
 Informasi Komparatif
 Laporan Keuangan Interim
Kebijakan Akuntansi
Penggunaan Estimasi
Transaksi Pihak Berelasi
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, & Aset Kontinjensi
Peristiwa setelah Periode Pelaporan
Depresiasi & Amortisasi
Penurunan Nilai
Pengukuran Nilai Wajar
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
 Kebijakan Akuntansi Akun: Referensi
 PSAK No. 1 (revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan;
 PSAK No. 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas;
 PSAK No. 16 (revisi 2013): Aset Tetap
 PSAK No. 19 (revisi 2013): Aset Takberwujud
 PSAK No. 24: Imbalan Kerja
 PSAK No. 26 (revisi 2011): Biaya Pinjaman
 PSAK No. 46 (Revisi 2013): Pajak Penghasilan
 PSAK No. 48: Penurunan Nilai
 PSAK NO. 50: Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan
 PSAK NO. 60: Instrumen Keuangan Pengungkapan
 PSAK 71: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
 ISAK 35: Penyajian Lap Keu EBNL
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx

More Related Content

Similar to ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx

Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapheri baskoro
 
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdfSAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdfAquHaddi
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalDeady Rizky Yunanto
 
Pengantar-instrumen-keuangan-AK2.pptx
Pengantar-instrumen-keuangan-AK2.pptxPengantar-instrumen-keuangan-AK2.pptx
Pengantar-instrumen-keuangan-AK2.pptxdarmabonar
 
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)Reza Ayu Kahfi
 
akuntansi keuangan lanjutan 2 "Organisasi Nirlaba"
akuntansi keuangan lanjutan 2 "Organisasi Nirlaba" akuntansi keuangan lanjutan 2 "Organisasi Nirlaba"
akuntansi keuangan lanjutan 2 "Organisasi Nirlaba" Rendra Safa'at
 
Tugas 9, organisasi nirlaba
Tugas 9, organisasi nirlabaTugas 9, organisasi nirlaba
Tugas 9, organisasi nirlabaTika Evitasuhri
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015PPA FEUI
 
Rizka ayu pratiwi tugas 9, organisasi nirlaba
Rizka ayu pratiwi tugas 9, organisasi nirlabaRizka ayu pratiwi tugas 9, organisasi nirlaba
Rizka ayu pratiwi tugas 9, organisasi nirlabaRizka ayu Rizkaayupratiwi
 
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdfP10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdfBudiOktavianusYusan
 
Djoko, Manajemen Masjid.pptx
Djoko, Manajemen Masjid.pptxDjoko, Manajemen Masjid.pptx
Djoko, Manajemen Masjid.pptxsahidsumitro
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Indra Yu
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Sri Apriyanti Husain
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Sri Apriyanti Husain
 
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptxSAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptxagungatk
 
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014PPA FEUI
 

Similar to ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx (20)

Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etap
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdfSAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
 
A
AA
A
 
Pengantar-instrumen-keuangan-AK2.pptx
Pengantar-instrumen-keuangan-AK2.pptxPengantar-instrumen-keuangan-AK2.pptx
Pengantar-instrumen-keuangan-AK2.pptx
 
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
 
akuntansi keuangan lanjutan 2 "Organisasi Nirlaba"
akuntansi keuangan lanjutan 2 "Organisasi Nirlaba" akuntansi keuangan lanjutan 2 "Organisasi Nirlaba"
akuntansi keuangan lanjutan 2 "Organisasi Nirlaba"
 
Tugas 9, organisasi nirlaba
Tugas 9, organisasi nirlabaTugas 9, organisasi nirlaba
Tugas 9, organisasi nirlaba
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
 
Rizka ayu pratiwi tugas 9, organisasi nirlaba
Rizka ayu pratiwi tugas 9, organisasi nirlabaRizka ayu pratiwi tugas 9, organisasi nirlaba
Rizka ayu pratiwi tugas 9, organisasi nirlaba
 
Organisasi nirlaba
Organisasi nirlabaOrganisasi nirlaba
Organisasi nirlaba
 
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdfP10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
 
Djoko, Manajemen Masjid.pptx
Djoko, Manajemen Masjid.pptxDjoko, Manajemen Masjid.pptx
Djoko, Manajemen Masjid.pptx
 
Akl 2 organisasi nirlaba
Akl 2 organisasi nirlabaAkl 2 organisasi nirlaba
Akl 2 organisasi nirlaba
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptxSAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
 
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
Psak 67 pengungkapan investasi pada entitas lain 23122014
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 

ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx

  • 1. Sosialisasi ISAK 35 – Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Untuk Yayasan EVITA PUSPITASARI SE., MSI., AK., CA
  • 2. Data Diri Evita Puspitasari SE., MSi., Ak., CA Dosen FEB Unpad Auditor Internal SPI Unpad Komite Audit Universitas Pendidikan Indonesia Anggota IAI Pengurus IAI Jabar Trainer, Konsultan, Auditor 08156072882/ evitapuspitagumilar@gmail.com/evita.Puspitasari@unpad.ac.id
  • 3.
  • 4. Agenda Pendahuluan PSAK 45 ISAK 35 Ilustrasi Tanya Jawab
  • 5. Pendahuluan Entitas nirlaba: entitas yang tidak berorientasi pada laba namun tetap memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pemanfaatan sumber daya yang dikelolanya kepada penyandang dana dan society. Salah satu media pertanggungjawabannya adalah Laporan Keuangan Sering diidentikkan dengan organisasi pemerintah atau organisasi sektor publik. Contoh: Rumah Sakit & Universitas
  • 6. Pendahuluan - Lanjutan Tujuan: Bukan pencapaian Laba Karakteristik Unik: Pengguna L/K & non-ownership Non-ownership  no return Self-financing  utang & kegiatan operasional Prioritas tujuan L/K: accountability vs decision usefulness Accounting frawework & Standard yang berbeda
  • 7. Pendahuluan - Lanjutan L/K: kinerja keuangan & pertanggungjawaban pengelolaan Aset terikat vs terikat Laporan aktivitas Laporan arus kas Standar Acuan ENL: PSAK 45 Diganti oleh ISAK 35 + SAK Umum +SAK ETAP
  • 8. Pendahuluan - Lanjutan ENL Swasta Ormas – Dana Hibah – L/K Tidak perlu L/K – Kecuali Hibah 500jt & TA bukan hibah 20 M Tidak bayar pajak atas surplus (Yys Pend); Pendapatan bukan OP L/K sesuai dgn dorongan stakeholders, donatur
  • 9. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Ruang Lingkup Penerapan Definisi Aset Bersih Tujuan L/K L/K LPK LA LAK
  • 10. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Ruang Lingkup Karakteristik Nirlaba Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba tidak dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas nirlaba. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis, kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual atau mencerminkan proporsi pembagian sumber daya saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba Dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan unit sejenis sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yg berlaku
  • 11. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Penerapan Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba. Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK, atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
  • 12. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Definisi Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer. Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
  • 13. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Definisi Tidak Terikat Dana dapat digunakan untuk keperluan entitas nirlaba tanpa dibatasi oleh peraturan yang mengikat. Entitas lebih leluasa untuk melakukan pengeluaran bagi jenis kontribusi ini. Terikat Sementara Kontribusi yang masuk dalam terikat sementara disebabkan oleh tujuan yang terbatas untuk periode tertentu. Beberapa lembaga menggunakan batasan waktu hingga 5 tahun sebelum ditarik atau dialihkan ke jenis tidak terikat Terikat Permanen Karakteristik jenis ini mengharuskan entitas nirlaba untuk mengalokasikan ke jenis aset tertentu, menjaga secara permanen dan membolehkan mengambil manfaat darinya, contohnya adalah wakaf. Hasil dari investasinya dapat diklasifikasikan sebagai tidak terikat atau terikat sementara.
  • 14. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Tujuan Laporan Keuangan • menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba. Tujuan Utama •Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi. •Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih. •Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antara keduanya. •Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya. •Usaha jasa suatu organisasi. Informasi yg disajikan
  • 15. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba –Laporan Keuangan (Jenis) Laporan Keuangan LPK (Neraca) Akhir Periode Laporan LA untuk periode laporan LAK untuk periode laporan CALK
  • 16. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba –Laporan Posisi Keuangan Tujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Untuk menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan dan likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal Mmencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto.encakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto.
  • 17. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba –Laporan Posisi Keuangan – Informasi Likuiditas menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo; mengelompokkan aset ke dalam lancar dan tidak lancar, dan liabilitas ke dalam jangka pendek dan jangka panjang; mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh temponya liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, pada catatan atas laporan keuangan.
  • 18. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba –Laporan Posisi Keuangan – Klasifikasi Aset Neto Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
  • 19. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba –Laporan Aktivitas Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai : pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa, Digunakan bersama dengan pengungkapan informasi laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan lainnya: mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
  • 20. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba –Laporan Aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK ETAP.
  • 21. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba –Laporan Aktivitas Laporan aktivitas menyajikan: pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Sumbangan disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan. Sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat ; disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
  • 22. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba – Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan tambahan berikut ini: penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang. penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment). Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi. bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
  • 23. PSAK 45 – Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba –Laporan Aktivitas – Pemberian Jasa menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya. Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan barang dan jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi entitas nirlaba. Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang dilaksanakan melalui berbagai program utama.
  • 24. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba Pendahuluan Kesimpulan 1 Januari 2020 Interpretasi
  • 25. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Pendahuluan Referensi: PSAK 1 Ruang lingkup PSAK 1 secara substansi telah mencakup ruang lingkup penyajian LK entitas dengan aktivitas nonlaba PSAK 1 tidak menyediakan pedoman penyajian LK entitas berorientasi non laba PSAK 1 – menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas yang berorentasi laba.Jika entitas dengan aktivitas non laba menerapkan PSAK 1 maka perlu menyesuaian deskripsi Entitas berorientasi non laba berbeda dalamCara memperoleh sumber daya tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik tidak sebandingkan dengan sumber daya yang diberikan
  • 26. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Pendahuluan Ruang Lingkup Berlaku untuk entitas berorientasi nonlaba terlepas bentuk badan hukumnya. Juga berlaku untuk ETAP Diterapkan khusus untuk penyajian laporan keuangan Permasalahan Interpretasi ini membahas bagaimana entitas berorientasi non laba membuat penyesuaian: Deskripsi yang digunakan unutk beberapa pos dalam laporan keuangan dan; Deskripsi yang digunakan dalam laporan keuangan itu sendiri
  • 27. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Interpretasi Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi non laba disusun dengan memperhatikan persyartan, struktur laporan dan persyaratan minimal yang diatur dalam PSAK 1. (par 09) Entitas berorientasi non laba dapat membuat penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos dalam laporan keuangan. Misal: pembatasan sumber daya (par 10) Entitas berorientasi non laba dapat membuat penyesuaian deskripsi yang digunakan atas laporan keuangan. Misal Judul laporan perubahan aset neto untuk mencerminkan fungsi yang lebih sesuai dengan isi laporan keuangan. (par 11) Entitas berorientasi nonlaba tetap mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan dalam menyajikan laporan keuangan termasuk catatan atas LK, sehingga tidak mempengaruhi kualitas informasi yang disajikan dalam LK.
  • 28. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Kesimpulan Inkonsistensi peraturan PSAK 1 & 45 PSAK 1 dipahami hanya untuk EBL Terminologi PSAK 1: EBL (EB sector public) EBNL bisa menyesuaikan deskripsi PSAK 1 EBNL vs EBL berbeda ISAK 35
  • 29. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Ruang Lingkup & Permasalahan ISAK 35 Pedoman Akt EBNL SAK UMUM & SAK ETAP Tidak ada definisi/ kriteria EBL vs EBNL Faktor yg dipertimbang- kan SD digunakan sebanding SD diberikan Menghasilkan produk, tanpa bertujuan laba, tidak ada distribusi laba Tidak ada kepemilikian; tidak dapat dijual, dialihkan, ditebus
  • 30. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Interpretasi  IAS 1 par 5 mengizinkan EBNL menyesuaian deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam LK dan LK sendiri. PSAK 1 tidak memberikan penjelasan dan contoh lebih penyesuaian tersebut.  Interpretasi dilengkapi contoh ilustrasi Laporan Posisi Keuangan, Laporang Penghasilan Komprehensif, Laporan Perubahan Aset Neto dan Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.  Contoh dalam interpretasi tidak ditujukan untuk mengilustrasikan seluruh aspek dari SAK atau mencakup bentuk yang sesuai untuk EBNL. Contoh dapat berbeda dari kondisi yang terdapat pada EBNL.
  • 31. ISAK 35 – Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba – Contoh Ilustrasi  Laporan Posisi Keuangan  Menyajian pos penghasilan komprehensif pada bagian aset neto tanpa pembatasan  Menyajikan pos penghasilan komprehensif lain secara tersendiri  Laporan Penghasilan Komprehensif  Kolom tunggal  Menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset neto  Laporan Perubahan Aset Neto  Laporan Arus kas  Catatan atas Laporan Keuangan
  • 32. Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan  Menurut Undang-Undang (UU) No 16 tahun 2001 tentang Yayasan, yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.  Walaupun memiliki pembina, pengurus, dan pengawas, namun ketiganya tidak bertindak sebagai pemilik sehingga tidak boleh ada pembagian hasil usaha kegiatan kepada ketiga pihak tersebut.  Pengurus yayasan memiliki kewajiban untuk menyusun laporan secara tertulis yang memuat sekurang-kurangnya laporan keadaan dan kegiatan yayasan dan laporan keuangan.
  • 33. Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan  Yayasan yang wajib diaudit menurut UU No. 28 tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16 tahun 2001 adalah yayasan yang menerima bantuan negara, luar negeri, atau pihak lain sebesar lebih dari 500 juta atau memiliki aset di luar harta wakaf lebih dari 20 milyar.  Yayasan tersebut harus menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan ikhtisar laporan tersebut harus diumumkan dalam surat kabar.  Hasil audit disampaikan kepada pembina yayasan dan ditembuskan kepada menteri dan instansi terkait.  Undang-Undang Pajak Penghasilan menempatkan yayasan sebagai salah satu bentuk badan yang merupakan subjek pajak.  Atas surplus yayasan dikenakan pajak penghasilan.  Namun, khusus untuk yayasan pendidikan, jika hasil usaha digunakan untuk melakukan investasi, maka surplus tersebut tidak dikenakan pajak. Untuk tujuan ini yayasan wajib menyampaikan surat pemberitahuan pajak, walaupun dalam satu tahun pajak mungkin tidak ada pajak yang dibayarkan.
  • 34. Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan  Mengikuti ketentuan dalam PSAK 45 (sekarang ISAK 35) dalam pelaporan dan SAK ETAP atau SAK Umum tergantung akuntabilitasnya.  Pengurus dan anggota tidak berhak atas ekuitas yayasan sehinggaa ekuitas yayasan disebut aset bersih.  Aset bersih dikategorikan aset neto tidak terikat, terikat temporer dan tidak terikat.  Laporan keuangan: laporan aktivitas, laporan posisi keuangan (neraca), laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.  Jika dalam yayasan tersebut tidak ada pemisahan aset neto karena semua tidak terikat maka dapat disajikan hanya aset neto.  Pencatatan mengikuti jenis usaha yayasan
  • 35. Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan  Referensi yang digunakan untuk menyusun pedoman kebijakan akuntansi ini didasarkan pada referensi yang relevan, adapun referensi itu antara lain:  Standar Akuntansi Keuangan efektif per 1 Januari 2020;  Peraturan Perundang-undangan yang relevan dengan Yayasan;  Praktik akuntansi yang berlaku umum.  Laporan Keuangan  Kebijakan Akuntansi Signifikan  Kebijakan Akuntansi Akun
  • 36. Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan  Laporan Keuangan • Laporan Posisi Keuangan; • Laporan Aktivitas; • Laporan Perubahan Aset Neto; • Laporan Arus Kas; • Catatan atas Laporan Keuangan.  Laporan Keuangan ISAK 35 - Ilustrasi.xlsx
  • 37. Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan  Kebijakan Akuntansi Signifikan: Referensi  PSAK No. 1 (revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan;  PSAK No. 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas;  PSAK No. 3 (revisi 2016): Laporan Keuangan Interim;  PSAK No. 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi;  PSAK No. 8 (revisi 2010): Peristiwa setelah Periode Pelaporan;  PSAK No. 10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing;  PSAK No. 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan;  PSAK 48 (revisi 2014): Penurunan Nilai Aset;  PSAK 57 (revisi 2014): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi;  PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar;  PSAK 73: Sewa;  ISAK No. 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba.
  • 38. Kebijakan Akuntansi Signifikan Penyajian Laporan Keuangan  Tujuan Laporan Keuangan  Komponen Laporan Keuangan  Bahasa Laporan Keuangan  Mata Uang Pelaporan  Periode Pelaporan  Penyajian secara wajar  Kepatuhan terhadap SAK  Konsistensi Penyajian  Materialitas & Agregasi  Saling Hapus  Informasi Komparatif  Laporan Keuangan Interim Kebijakan Akuntansi Penggunaan Estimasi Transaksi Pihak Berelasi Provisi, Liabilitas Kontinjensi, & Aset Kontinjensi Peristiwa setelah Periode Pelaporan Depresiasi & Amortisasi Penurunan Nilai Pengukuran Nilai Wajar Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan
  • 39. Ilustrasi – Akuntansi untuk Yayasan  Kebijakan Akuntansi Akun: Referensi  PSAK No. 1 (revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan;  PSAK No. 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas;  PSAK No. 16 (revisi 2013): Aset Tetap  PSAK No. 19 (revisi 2013): Aset Takberwujud  PSAK No. 24: Imbalan Kerja  PSAK No. 26 (revisi 2011): Biaya Pinjaman  PSAK No. 46 (Revisi 2013): Pajak Penghasilan  PSAK No. 48: Penurunan Nilai  PSAK NO. 50: Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan  PSAK NO. 60: Instrumen Keuangan Pengungkapan  PSAK 71: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran  PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan  ISAK 35: Penyajian Lap Keu EBNL